TANJUNG BALAI
SKRIPSI
SyaratUntukMencapaiGelarSarjanaPendidikan (S.Pd)
Oleh :
AFRIYANTI
NIM. 0303162146
MEDAN
2021
`
UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI SISWA MALAS BELAJAR
MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI MTs NEGERI
TANJUNG BALAI
SKRIPSI
Oleh :
AFRIYANTI
NIM. 0303162146
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua Sekretaris
Anggota Penguji
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN-SU Medan
Di Medan
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan Hormat,
bahwa skripsi ini sudah dapat diterima untuk di Munaqasahkan pada siding
Munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara Medan.
terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Pembimbing I Pembimbing II
Nama : Afriyanti
NIM :33.16.2.146
Judul Skripsi : Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Siswa
Negeri Tanjungbalai
dikemudian hari terbukti dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka gelar
AFRIYANTI
NIM. 0303162146
ABSTRAK
Nama : Afriyanti
Nim 0303162146
Jurusan : Bimbingan dan Konseling Islam
Pembimbing I : Dr. Hj. Ira Suryani, M.Si
Pembimbing II : Dr. Afrahul Fadhilah Daulai, MA
Judul Skripsi :Upaya Guru BK Dalam Mengatasi
Siswa Malas Belajar Melalui Layanan
Penguasaan Konten Di MTs Negeri
Tanjungbalai
yang diberikan kepada peserta didik agar mereka dapat melakukan sesuatu dengan
terampil. Setiap peserta didik yang malas belajar perlu diberikan layanan khusus
agar memperoleh hasil yang baik sesuai dengan keinginan dan tujuan. Dalam hal
ini bimbingan konseling memiliki peran penting yang dapat mengatasi masalah
malas belajar ataupun masalah lain yang terjadi pada peserta didik. Penelitian ini
penguasaan konten. Yang kedua untuk mengatahui faktor penyebab siswa malas
belajar, dan untuk mengetahui bagaimana upaya guru bimbingan konseling dalam
mengatasi siswa malas belajar tersebut melalui penguasaan konten di MTS Negeri
faktor penyebab siswa malas belajar adalah internal (dari dalam) dan faktor
eksternal (dari luar) yaitu keluarga, lingkungan, dan sekolah. Dan, upaya guru BK
terhadap siswa, menyiapkan konten yang akan dipelajari secara rinci, memotivasi
siswa, dan mengarahkan mereka dalam pergaulan yang positif agar tidak mudah
konten.
Pembimbing I
Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh
Segala Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan
syarat-syarat dalam mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu
maupun materil. Teristimewa kepada kedua orangtua penulis yaitu Ibunda tercinta
kekuatan dalam bentuk doa, perhatian, dukungan, bantuan moril dan materil sejak
Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan rezeki yang baik kepada
orangtua penulis agar bisa mendoakan penulis sukses dan bahagia di kehidupan
i
Kemudian dalam kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu atas penyelesaian skripsi
1. Teruntuk diri saya sendiri terimakasih sudah kuat dan sabar dalam menjalani
2. Kakak dan abang tercinta, Nirwani, Jefri S, Guntur, S.E, Juliandi, Gunawan,
Afrida, S.Pd.I yang selalu menjadi motivator bagi penulis dan memberikan
bantuan moril dan materil serta masukan, dorongan, motivasi dan semangat
3. Bapak Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA, selakurektor Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara
6. Ibu Dr. Hj. Ira Suryani, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan
7. Ibu Dr. Afrahul Fadhila Daulay, MA, selaku Pembimbing II yang telah
8. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staff administrasi di Fakultas Ilmu
ii
10. Ardiansyah yang selalu memberikan semangat dan membantu penulis dalam
11. Sahabat tersayang Dinda Ambiya, Purwaningsih, Dea Lora Veni, Chairunnisa
12. Keluarga KKN 134 Siosar Simacem rumah dua Ainunnisa Hasibuan, Ani
Ritonga, Erlina Ritonga, Fitria Rahma Chaniago, Efi Amrina Lubis, Siti
Aisyah, Viga Devica, Rina Widya, Suyani Nursiska yang selalu memberikan
13. Buat teman seperjuangan BKI-4 Stambuk 2016, khususnya Fitri Kholila yang
14. Orang-orang hebat disekitar saya yang senantiasa ada dan memberikan hal
Semoga kontribusi dari semua pihak menjadi suatu keberkahan, dan semoga
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh
karena itu kritik dan saran pembaca sangat penulis harapkan.Akhirul kalam
penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan semoga Allah senantiasa
Penulis
Afriyanti
NIM.33162146
iii
DAFTAR ISI
A. LatarBelakangMasalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah....................................................................... 4
C. BatasanMasalah ............................................................................. 5
D. RumusanMasalah........................................................................... 5
E. TujuanPenelitian ............................................................................ 5
F. ManfaatPenelitian .......................................................................... 6
A. Kajian Teori................................................................................... 8
iv
b. Penyebab Malas Belajar ................................................... 22
c. Komponen ....................................................................... 29
v
B. Saran-saran .................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 65
Lampiran
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seseorang untuk meningkatkan kualitas hidup, jasmani dan rohani. Dalam era
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Bab I Pasal 1 Ayat (4) dinyatakan
konseling menjadi makin kokoh dan kepercayaan publik (public trust) akan
professional.1
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 SISDIKNAS, 2010,
Bandung : Citra Umbara.
1
terkait dengan pendidikan dan keberadaan bimbingan dan konseling di dalam
dunia pendidikan, untuk itu seorang Guru Bimbingan Konseling harus mampu
sekolah untuk mendidik, melatih dan membimbing seorang peserta didik agar
Banyak permasalahan selama ini yang terjadi pada peserta didik, salah
pada peserta didik yaitu, tidak adanya minat, kurangnya motivasi dan
perhatian dari orang tua dalam proses belajar, tidak mampu mengikuti
pelajaran dengan baik, kebiasaan mengatur waktu belajar yang salah, cara
2
Dewa Ketut dan Nila Kusumawati.2008, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah,
Jakarta: PT RINEKA CIPTA, h.21
2
belajar yang tidak efektif, suasana lingkungan yang tidak kondusif untuk
(pelajar) bekerja keras untuk meraih ilmu, giat dan rajin menghayati
dengan mengumpulkan data-data dan informasi dari wali kelas, guru bidang
studi, orang tua dan teman sekelas serta memberikan layanan kepada peserta
permasalahan malas belajar yang terjadi pada diri peserta didik, karena dalam
penguasan konten adalah layanan yang diberikan kepada klien agar klien
Imam Az-Zarnuji, 2019, Ta’limul Muta’allim Pentingnya Adab Sebelum Ilmu, Solo:PT
3
3
semula disebut dengan layanan pembelajaran. Tetapi sesuai dengan
Setiap peserta didik yang malas dalam belajar perlu diberikan layanan
khusus agar memperoleh hasil yang baik sesuai keinginan dan tujuan.Berbagai
masalah dalam malas belajar. Dalam hal ini bimbingan konseling memiliki
peran penting yang dapat mengatasi masalah malas belajar ataupun masalah
lain yang terjadi pada peserta didik. Berdasarkan paparan diatas penulis
B. Identifikasi Masalah
pada siswa
4
Syafaruddin, dkk, 2019.Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Medan : Perdana
Publishing, hal 19
4
5. Upaya guru bimbingan konseling dalam mengatasi siswa malas belajar di
C. Batasan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah upaya guru bimbingan konseling dalam
Tanjungbalai.
D. Rumusan Masalah
Tanjungbalai?
2. Apa faktor yang menjadi penyebab siswa malas belajar di MTs Negeri
Tanjungbalai?
E. Tujuan Penelitian
5
2. Untuk mengetahui faktor penyebab siswa malas belajar di MTs Negeri
Tanjungbalai.
Tanjungbalai.
F. Manfaat Penelitian
berikut :
1. Manfaat Teoritik
dan konseling.
2. Manfaat Praktis
konseling.
6
b. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain pada kajian yang sama tetapi
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teoritis
dan counseling dalam bahasa inggris. Arti dari kata kedua istilah itu baru
dapat ditangkap dengan tepat, bila ditinjau apa yang dimaksudkan dengan
kedua kata asli dalam bahasa inggris. Dalam kamus bahasa Inggris Guidance
yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang
dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
5
Desy Anwar, 2003, Kamus Lengkap 1 Milliard Inggris- Indonesia Indonesia-
Inggris, Surabaya : Amelia
6
Prayitno dan Erman Amti, 2008, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:
Rineka Cipta, h.142
8
dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan dalam kehidupannya
hidupnya.7
Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran surah Al-
7
Bimo Walgito, (2005), Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta:
9
Andi Offset. hal.10
8
Kartini Kertono, Bimbingan dan Dasar-dasar Pelaksanaannya, (Jakarta :
Rajawali,2015) h.9
9
Dapertemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahan, Semarang : Kumudasmoro
Grafindo, 2013
10
“Dalam surah Al-Ashr ayat 1-3 Allah SWT menjelaskna bahwa
dimaksud dalam ayat ini bisa bersifat mutlak, artinya seseorang yang
proses pemberian bantuan oleh konselor atau pembimbing kepada klien yang
diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua orang individu, dimana
10
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, 2017, Tafsir Al-Quran Surat Adz-Dzariyat
s/d an_Nas, Jakarta : Darus Sunnah Press, Jilid 7, cet. 1, hal. 934
11
Anas Salahudin, 2010, Bimbingan dan Konseling. Bandung : PUSTAKA SETIA, h.5
11
kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat berjalan
setiap waktu.12
belajar tentang dirinya serta tentang hubungan dalam dirinya lalu menentukan
iman dan ketakwaan kepada Allah SWT untuk mengatasi segala kesulitan dan
secara jernih, terampil dan bijaksana, orang yang terampil dalam berpikir
12
Prayitno dkk, 2004, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Rineka Cipta) h.
100
13
Tarmizi. 2018, Profesionalisasi Profesi Konseling Berwawasan Islam, Medan :
PERDANA PUBLISHING, h.16
12
akan sanggup menghadapi masa dengan yang serba komplek dan penuh
yang diprogramkan.
berkembang dan berfungsi dengan baik hingga menjadi pribadi yang utuh.15
14
S. Nasution, 2008, Pengertian Kurikulum, Bandung : Citra Aditya Bakti, h.64
15
Arikunto, (2011).Wawancara Konseling di Sekolah Lengkap dengan Contoh Kasus dan
Penanganan.Yogyakarta: Andi Offset. hal.3
13
2) Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri
masalahnya
disekolah tersebut.16.
1) Fungsi Pemahaman
sekolah, terutama oleh siswa sendiri, orang tua, guru pada umumnya,
16
Ibid 18
14
jabatan, informasi pekerjaan/karir, informasi budaya/ nilai-nilai
2) Fungsi Pencegahan
bantuan bagi para siswa agar terhindar dari para siswa agar terhindar
3) Fungsi Perbaikan
4) Fungsi Penyaluran
15
5) Fungsi Adaptasi
individu.
7) Fungsi Advokasi
fungsi tersebut.17
17
Ismail Suardi, Guru Bimbingan Konseling Dalam Pembelajaran, (Yogyakarta :
Diandra Kreatif, 2018), h.26
16
d. Guru Bimbingan dan Konseling
artinya secara formal mereka telah disiapkan oleh lembaga atau institusi
dilakukan oleh orang lain yang tidak terlatih, tidak terdidik dan juga tidak
18
Winkel W.S. (2005)Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan, Jakarta:
Gramedia. hal.167
16
Dalam melakukan proses konseling, seorang guru bimbingan dan
Disisi lain, konseling Islami tidak membatasi konselinya hanya dari satu
golongan agama tertentu saja, seperti khusus konseli yang muslim. Justru
muamalah.
19
Haidar Putra Daulay, 2012, Pendidikan Islam di Indonesia. Medan : Perdana Mulya
Sarana, Hl. 19-21
17
pribadi yang dianggap mampu memberikan bantuan kepada konseli,
idealnya adalah seseorang yang tidak saja mahir dalam memberikan teknik
baik bagi konseli yang mana perilaku dan sikap yang ditampilkan murni
dan konseling dapat menerima segala kondisi yang melekat pada klien
agar peran sebagai konselor atau pihak yang membantu berada pada posisi
Peran guru bimbingan dan konseling dalam hal ini ialah mengerahkan
20
Ibid 245-246
18
1) Konselor hendaknya mempunyai sifar empati terhadap klien, dan
kerjasama.
19
f. Guru sebagai pembimbing (konselor)22
2. Malas Belajar
tidak mau, enggan, tak suka, tak bernafsu untuk belajar. Malas belajar
berarti tidak mau, enggan, tidak suka, tak bernafsu untuk belajar.23Malas
rohani atau jasmani menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa
lakukan. Masuk dalam keluarga besar rasa malas adalah menolak tugas,
enggan melakukan sesuatu dan memilih untuk diam. Jadi seorang pelajar
harus menjauhi sifat malas, karena akan membawa bencana yang besar
untuk kehidupannya. Sifat malas salah satu sifat buruk yang dapat
22
Ibid 24-29
23
Pooerwadarminta WJS, Kamus Besar Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, h. 124
24
Thursan Hakim, 2002, Belajar secara Efektif, Jakarta : Puspa Swara, h. 39
25
Hendra Surya, 2010, Membuat Anak Cerdas dan Manusia Unggul. Jakarta : PT Elex
Media Komputindo, h.26
20
Sikap malas timbul akibat jarang menghayati kemuliaan dan
karena ilmu akan tetap terjaga, sedangkan harta akan segera sirna.
abadi.26
Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam semua hal,
baik dalam hal ilmu pengetahuan maupun dalam hal bidang keterampilan
dengan guru atau tanpa guru, dengan bantuan orang lain, atau tanpa
dalam seluruh aspek tingkah laku. Belajar bukan hanya memperlajari suatu
mata pelajaran dirumah atau disekolah secara formal, tetapi belajar yang
26
Ibid 90-92
27
Mardianto.2017, Psikologi Pendidikan, Medan : Perdana Publishing
21
dimana-mana, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupun lembaga
dibiarkan, karena memiliki dampak yang serius. Dampak yang paling fatal
adalah remaja kita tidak memiliki minat sama sekali untuk belajar, dan
Hal penting yang harus di sadari, anak suka malas belajar tentu ada
belajar anak. Untuk itu harus mengenali dan memahami faktor-faktor yang
belajar
28
Nana Sudjana, 2001, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung :Remaja
Rosda Karya, h. 22
29
Rahma Maulidia, Problem Malas Belajar Pada Remaja (Sebuah Analisis Psikologis),
Jurnal Tsaqafah, Vol. 3, No. 2, hal. 129
22
4) Suasana lingkungan yang tidak kondusif untuk belajar
Sikap otoriter dan keras orang tua dalam menggerakan anak belajar,
dengan anak secara timbale balik. Kita harus dapat menjadi mitra dialog
anak dan menciptakan suasana hubungan yang di rasakan anak tidak saja
merasakan juga hubungan sebagai teman dialog anak yang setara untuk
30
Ibid 26-34
23
2) Mengarahkan anak untuk belajar aktif
anak perlu diarahkan untuk dapat belajar aktif dan terarah.Anak perlu di
belajar.
Untuk mengatasi hal tersebut, anak mutlak harus bisa belajar aktif.
proses penalaran, sikap serta tindakan pada suatu tujuan penelaahan materi
materi pelajaran kepada guru, orang tua, kakak, teman maupun pada
diri sendiri untuk mencari tahu atau untuk memahami secara konkret
antara lain :
24
b) Jangan berbenturan dengan waktu keinginan-keinginan lain yang
c) Perhatikan kondisi fisik dan psikis anak harus dalam kondisi siap
belajar atau keadaan fresh (segar) bebas dari rasa lelah, mengantuk,
sekolah
Secara umum tidak sedikit anak yang mengalami masalah dengan cara
tidak senangnya pada guru dengan tulus. Hal ini penting dilakukan
karena rasa benci dapat merugikan anak sendiri dan anak bisa menjadi
b) Jika anak mendapat hukuman dari guru, maka kita harus memberi
25
Sebagai orang tua, berkewajiban untuk mengarahkan pergaulan
dewasa nanti. Oleh karena itu, kita harus dapat mengarahkan pergaulan
Agar anak mampu bergaul dengan baik, anak perlu di dorong untuk
kreativitas anak dan akan mendapat tempat khusus dan dijadikan symbol,
Harapan orang tua, tentu selalu ingin melihat anak rajin dan giat
panduan belajar yang praktis dan dapat membuat anak belajar dengan
baik. Adapun panduan belajar yang dapat membuat anak belajar dengan
a) Pra belajar
c) Membuat ikhtisar
31
Ibid 35-48
26
3. Layanan Penguasaan Konten
dalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses hukum, dan aturan,
27
penguasaan konten sejak semula disebut dengan layanan pembelajaran.
diberikan kepada klien agar klien dapat menguasai konten tertentu dan
1) Tujuan Umum
34
Ibid 60
28
2) Tujuan Khusus
kepentingan individu atau klien mempelajarinya, dan kedua dari isi konten
fungsi-fungsi konseling.35
c. Komponen
1) Konselor
a) Sasaran Layanan
dan/atau kehidupannya.
35
Ibid 94
29
b) Materi Layanan
Konten merupakan isi layanan PKO, yaitu satu unit materi yang
konselor dan diikuti atau dijalani oleh individu peserta layanan, yang
dapat diambil dan dikembangkan berbagai hal yang menjadi topik atau
pokok bahasan, bahan latihan, dan isi kegiatan yang diikuti oleh peserta
peraturan dan disiplin sekolah, bakat, minat, dan arah karir, ibadah
30
d. Asas Kegiatan Penguasaan Konten
dalam proses layanan. Asas kegiatan ini dilandasi oleh asas tersebut proses
layanan akan berjalan dari peserta layanan. Dengan kegiatan asas tersebut
layanan.
36
Ibid 96
31
Konferensi kasus, kunjungan rumah, dan ahlli tangan kasus umumnya
lanjut tertentu. Dari hasil penilaian layanan penguasaan konten, akan dapat
ini:
1) Perencanaan
rinci
2) Pelaksanaan
pembelajaran.
3) Evaluasi
32
c) Menyusun instrument evaluasi
b) Melaksanakan analisis
5) Tindak lanjut
6) Laporan
B. Penelitian Relavan
37
Tohirin, 2014, Bimbingan dan Konselling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta : PT
RAJAGRAFINDO PERSADA, h.156-157
33
1. Siti Hardiyanti (2017) dengan judul Penerapan Layanan Penguasaan
kelas I, dari hasil Siklus I diperoleh mean nilai (rata-rata) 62,5 tingkat
ketuntasan 45% dengan kategori nilai cukup. Siklus II mean nilai rata-rata
34
semakin meningkat sehingga prestasi belajarnya meningkat. Hal ini
62, 5 dan Siklus II rata-rata (84,25) dengan ketuntasan 100%. Ini berarti
2007/2008.
4. Wetnawati dan Indah Sukmawati. 2019. Accepted Agustus 14, 2019, yang
35
diperoleh yaitu layanan penguasaan konten dengan menggunakan
learning.
5. Mei Mita Bella dan Luluk Widya Ratna (2018), Perilaku Malas Belajar
belajar dikalangan mahasiswa yaitu mereka tidak lagi percaya diri dengan
potensi dan kemampuan berpikir. Oleh karena itu mahasiswa harus dapat
36
dalam mengatasi siswa belajar melalui layanan penguasaan konten maka
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
subjek penelitian secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan
perhatian pada proses dari pada hasil yang diperoleh dari lapangan
kualitatif.
38
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012), h. 6
38
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
39
C. Subjek dan Objek Penelitian
atau individu yang dapat memberikan informasi dan data yang dibutuhkan
Tanjungbalai
Tanjungbalai
1. Jenis Data
39
Hadi Sutrisno, “Metode Research”’ (Yogyakarta : UGM,2002), h.142
40
malas belajar melalui layanan penguasaan konten di MTs Negeri
Tanjungbalai.
2. Sumber data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
1) Wawancara
40
Burhan, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, (Jakarta : Prenada Media, 2005)
41
Dapat pula dikatakan bahwa wawancara merupakan percakapan tatap
menjadi informan dalam penelitian kali ini adalah guru bimbingan dan
konseling, dansiswa.
2) Observasi
3) Studi Dokumentasi
dijadikan sebagai wakil dari sumber utama yang diperoleh dan yang
perolehan data penelitian ini, foto ini bisa saja dihasilkan orang atau
dari lokasi penelitian, maka data dalam penelitian ini akan diolah sesuai
41
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, & Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Kencana,2014) h.372
42
dengan jenis penelitian. Adapun penelitian ini bersifat kualitatif.Adapun
42
Ibid 4
43
2. Triangulasi Data, menggunakan sumber data seperti dokumen, hasil
memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu
43
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta,2015),
h.370
44
BAB IV
penelitian upaya guru bimbingan dan konseling sudah sangat baik dalam
Peneliti ingin mengetahui dan melihat bagaimana upaya guru bimbingan dan
konseling dalam mengatasi siswa malas belajar, dimana tidak adanya minat
pada diri siswa, kurangnya perhatian dari orang tua, tidak mampu mengikuti
pelajaran dengan baik dan cara belajar yang tidak efektif yang menjadi faktor
juga menjadi tanggungjawab guru bidang studi, kepala sekolah, dan orangtua
siswa atau individu untuk menjadi insan yang dapat mengatur dan mengelola
sekolah.
pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat
dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung
45
mengalaminya sendiri, dengan Guru Bimbingan dan Konseling dan Kepala
langsung dilapangan.
sudah cukup baik. Berbagai upaya layanan bimbingan dan konseling baik di
dalam kelas maupun di dalam ruang bimbingan dan konseling yang telah
malas belajar yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling di MTsN
46
Tanjungbalai. Wawancara dilakukan kepada siswa kelas VII sebanyak 1
bahwa:
2020 pukul 10.30 WIB tentang upaya guru bimbingan dan konseling dalam
mengemukakan :
44
Wawancara Bapak Drs. H. Hasanuddin selaku Kepala Madrasah di MTs Negeri
Tanjungbalai, Senin 23 November 2020 pukul 08.00 WIB
47
analisis terhadap hasil evaluasi, tindak lanjut, dan laporan hasil
kegiatan.”45
oleh konselor sekolah (guru Bimbingan dan Konseling) diatas dapat dipahami
pelaksanaan, evaluasi, analisa hasil evaluasi, tindak lanjut dan laporan hasil
siswa MTs Negeri Tanjungbalai pada 23 November 2020 pukul 08.00 WIB
45
Wawancara dengan Ibu Aida Nasma M.Pd selaku Koordinator Guru Bimbingan dan
Konseling di MTs Negeri Tanjungbalai pada 17 November 2020 pukul 10.30 WIB
46
Wawancara dengan Ibu Aida Nasma M.Pd selaku Koordinator Guru Bimbingan dan
Konseling di MTs Negeri Tanjungbalai pada 17 November 2020 pukul 10.30 WIB
48
“Pelaksanaan layanan penguasaan konten yang diberikan guru Bimbingan dan
keterampilan belajar”.47
bahwa :
47
Wawancara dengan siswa Y selaku siswa MTs Negeri Tanjungbalai pada 23 November
2020 pukul 08.00 WIB
49
Pelaksanaan kegiatan layanan guru bimbingan dan konseling
dengan guru mata pelajaran akan adanya perubahan perilaku pada siswa
karena beberapa faktor salah satunya pada diri siswa itu sendiri. Berdasarkan
“Faktornya ada 2 yaitu : faktor dari dalam dan faktor dari luar.
Faktor dari dalam yaitu pada siswa itu sendiri. Dan yang menjadi faktor
dari luar itu lingkungan sekitar maupun keluarga, seperti kurangnya
minat dan perhatian pada siswa dalam proses pembelajaran, tidak mampu
mengikuti pelajaran dengan baik, kurangnya motivasi dari orang tua,
kurangnya perhatian dari orang tua, cara mendidik orang tua kurang
tepat, dan pengaruh pandemi covid-19 ini menjadi salah satu penyebab
siswa malas”.
Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah pada hari
“Rata-rata penyebab siswa malas belajar itu karena diri siswa itu sendiri.
Kurangnya minat siswa dalam belajar, kurangnya motivasi dan perhatian
dari orang tua dan selama pandemi covid-19 ini banyak siswa yang malas
dalam belajar. Dikarenakan selama pandemi ini pihak sekolah melakukan
proses belajar mengajar melalui daring, sehingga sulit untuk dipantau
50
siswanya secara langsung. Dan beberapa siswa juga tidak memiliki gadjet
untuk menunjang proses pembelajaran melalui daring, sehingga pihak
sekolah melakukan sistem pembelajaran melalui luring untuk sebagian
siswa. Guru bimbingan dan konseling sudah berperan baik dalam
menangani siswa, dalam mengarahkan siswa, namun yang menjadi
kendalanya itu adalah pada siswa. Ada pun siswa yang tidak dapat
mengikuti peraturan sekolah, maka diberikan tindakan agar ada efek jera
pada siswa itu sendiri.”48
Pentingnya guru bimbingan dan konseling, pihak sekolah dan orang tua
Bentuk upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi siswa yang
malas dalam belajar sudah dikemukakan oleh Ibu Aida Nasma pada hari
48
Wawancara dengan Bapak Drs. H. Hasanuddin selaku Kepala Madrasah di MTs Negeri
Tanjungbalai pada 23 November 2020 pukul 08.00 WIB
49
Wawancara dengan Deby siswa MTs Negeri Tanjungbalai pada Jumat 20 November
2020 pukul 08.00 WIB
51
“Pelaksanaan layanan penguasaan konten di dasari pada petunjuk atau
pedoman pelaksanaan yang terdiri atas beberapa tahapan
kegiatan.Adapun upaya yang dilakukakan menyiapkan konten yang akan
dipelajari secara rinci untuk meningkatkan keterampilan dengan cara
memberikan materi motivasi siswa seperti pentingnya keterampilan
belajar, menetapkan langkah-langkah terlebih dahulu sebelum
melaksanakan layanan penguasaan konten untuk meningkatkan
keterampilan belajar, memberikan pemahaman tentang keterampilan
belajar untuk menunjang aktivitas belajar siswa agar siswa semangat
dalam menjalani proses pembelajaran, menanamkan pentingnya sikap
belajar yang baik dalam proses pembelajaran, mengarahkan siswa dalam
pergaulan.”50
guru bimbingan dan konseling, salah satu siswa yang bernama X kelas VII
50
Wawancara dengan Ibu Aida Nasma M.Pd selaku Koordinator Guru Bimbingan dan
Konseling di MTs Negeri Tanjungbalai pada 17 November 2020 pukul 10.30 WIB
51
Wawancara dengan Dea siswwa MTs Negeri Tanjungbalai pada Jumat 20 November
2020 pukul 08.00 WIB
52
dan kurangnya perhatian dari orangtua sehingga siswa menyalah gunakan
gadjet tersebut”.52
Aida Nasma pada 17 November 2020 pukul 10.30 WIB menyatakan bahwa :
52
Wawancara dengan Ibu Aida Nasma M.Pd selaku Koordinator Guru Bimbingan dan
Konseling di MTs Negeri Tanjungbalai pada 17 November 2020 pukul 10.30 WIB
53
Wawancara dengan Z siswa MTs Negeri Tanjungbalai pada Jumat 20 November 2020
pukul 08.00 WIB
54
Wawancara dengan Ibu Aida Nasma M.Pd selaku Koordinator Guru Bimbingan dan
Konseling di MTs Negeri Tanjungbalai pada 17 November 2020 pukul 10.30 WIB
53
Selanjutnya peneliti juga mewawancarai siswa untuk memastikan
kebenaran dari pernyataan guru bk, siswa yang bernama X kelas VIII
mengemukakan bahwa :
Bimbingan dan Konseling pada senin 17 November 2020 pukul 10.30 WIB,
mengemukakan bahwa :
kendalanya itu pada siswa itu sendiri. Keinginan dari siswa tersebut, kalau
akan berjalan. Selain itu juga kalau ditanya siswa tidak mengutarakan
sesuai dengan fakta yang dialaminya, terkadang juga siswa ini jika dapat
55
Wawancara dengan X siswa MTs Negeri Tanjungbalai pada Jumat 20 November 2020
pukul 08.00 WIB
54
Makanya perlunya data orang tua untuk membantu dalam mengatasi setiap
diberikan layanan. Namun apabila siswa yang sudah diberikan layanan tidak
dapat mengikuti dan mematahui peraturan sekolah, maka guru Bimbingan dan
jera kepada siswa tersebut. Dengan upaya yang diberikan guru Bimbingan dan
dihadapinya.
sudah cukup baik, dengan adanya sarana dan prasarana yang telah disediakan
56
Wawancara dengan Ibu Aida Nasma selaku koordinator BK pada pukul 17 November
2020 pukul 10.30 WIB
55
Hal ini ditegakan dalam penjelasan Tohirin, bahwa pelaksanaan layanan
konten yang akan dipelajari secara rinci, (c) menetapkan proses dan langkah-
media dengan perangkat keras dan lunaknya, dan (e) menyiapkan kelengkapan
administrasi.
konten dengan tahapan kegiatan diatas, dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu
setiap kegiatan layanan, (b) evaluasi atau penilaian jangka pendek ; yang
(a) menetapkan standar evaluasi, (b) melakukan analisis, dan (c) menafsirkan
hasil evaluasi.
56
Kelima, tindak lanjut yang mencakup ; (a) menetapkan jenis dan arah
tindak lanjut, (b) mengomunkasikan rencana tindak lanjut kepada siswa dan
pihak-pihak lain yang terkait, dan (c) melaksanakan rencana tindak lanjut.
konten dikata sudah berjalan dengan baik, dilihat dari beberapa penjelasan
konten yang dilakukan guru BK suda cukup baik dan dengan diberikannya.
pentingnya belajar.
57
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta : Rajawali Pers
2014), h.156
57
adanya perubahan pada diri siswa setelah diberikannya layanan layanan
Dengan ini siswa dapat terentaskannya masalah, agar siswa semangat dalam
proses belajar dikelas dan mencapai keberhasilan belajar yang sesuai dengan
diharapkan.
malas belajar yang timbul karena rendahnya kesadaran siswa akan pentingnya
belajar, sehingga dalam proses belajar masih ada siswa yang tidak serius
pentingnya motivasi dari orang tua juga dapat mempengaruhi siswa dalam
Dalam penelitian ini ditemuakan bahwa rasa malas untuk belajar yang dialami
siswa karena faktor internal dan eksternal. Dimana faktor internal ( dari
dalam) yaitu pada diri siswa, seperti kurangnya minat dalam belajar, kurang
memahami mata pelajaran, tidak dapat mengikuti proses belajar dengan baik
dikelas, malas mengerjakan tugas sekolah dan tidak adanya kemauan siswa
untuk belajar. Danfaktor eksternal (dari luar) itu faktor keluarga, faktor
lingkungan, dan faktor sekolah menjadi penyebab siswa malas belajar, seperti
kurangnya motivasi dari orang tua, kurangnya perhatian orang tua, cara
mendidik orang tua yang kurang tepat, pengaruh teman, metode pelajaran
58
yang diberikan guru mata pelajaran itu kurang menarik, dan pengaruh
Tanjungbalai
upaya guru Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi siswa malas belajar
sudah cukup baik dan membantu siswa dalam mengatasi perasahan belajarnya.
Hal ini juga dilihat dari beberapa penjelasan dari siswa MTs Negeri
59
Dengan diberikannya motivasi, mengarahkan siswa untuk tidak salah dalam
menjalani proses pembelajaran dan agar tidak mudah bosan dalam proses
belajar.
Mengatasi malas belajar yang ada pada siswa adalah suatu tantangan
tersendiri untuk seorang guru BK. Dalam mengatasi permasalahan ini, guru
wali kelas, teman dan orag tua siswa. hal ini di karenakan untuk mendengar
siswa.
disekolah.Selain itu kendala guru BK yaitu pada diri siswa itu sendiri. Kalau
akan berjalan dengan yang diharapkan. Siswa juga kalau ditanya tidak
menguatarakan sesuai dengan fakta yang terjadi.Maka perlunya data orang tua
Hal ini juga ditegaskan dalam hasil wawancara dengan kepala madrasah yang
mengatakan bahwa “kendala yang sering dihadapi waktu dan pada isswa itu
60
sendiri.Karena kurangnya memadai waktu untuk melaksanakan program dan
siswa tersebut tidak berkenan dalam mengikuti kegiatan maka kegiatan pun
dapat diatasi maka guru BK dan Kepala Madrasah mengambil kebijakan untuk
61
BAB V
A. Kesimpulan
kemukakan kesimpulan :
internal ( dari dalam) yaitu pada diri siswa, seperti kurangnya minat
tugas sekolah dan tidak adanya kemauan siswa untuk belajar. Dan
faktor eksternal (dari luar) itu faktor keluarga, faktor lingkungan, dan
cara mendidik orang tua yang kurang tepat, pengaruh teman, metode
pelajaran yang diberikan guru mata pelajaran itu kurang menarik, dan
belajar.
62
3. Upaya guru BK dalam mengatasi siswa malas belajar dengan
B. Saran
melaksanakantugasnya.
63
4. Siswa diharapkan untuk dapat mengaplikasikan apa yang telah
Tanjungbalai.
64
DAFTAR PUSTAKA
Al-Imam Jalaluddin Muhammad, dkk. 2015. Tafsir Jalalain. Surabaya : PT. Elba
Inggris.Surabaya : Amelia
Mulya Sarana
Mulya Sarana
Rosdakarya
65
Prayitno.2017. Konseling Profesional Yang Berhasil.Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
Prayitno dan Erman Amti. 2008. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta
Rosda Karya.
Publishing
Perdana Publishing
66
Walgito, Bimo.2005. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah.Yogyakarta : Andi
Offset.
Yusuf Muri, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif & Gabungan. Jakarta:
Kencana.
67
Lampiran I Instrumen Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
penelitian
5. Observasi ini dilakukan untuk melihat kesesuaian data yang diperoleh dari
wawancara.
2. Geografis sekolah
Tanjungbalai
68
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
TANJUNGBALAI
Judul Penellitian :
Waktu Pelaksanaan :
Hari/ Tanggal :
Pelaksana Wawancara:
Responden :
3. Apakah ada kendala yang dihadapi guru bimbingan dan konseling dalam
4. Kebijakan apa saja yang dilakukan ketika ada peserta didik yang
konseling ?
5. Apakah ada jam khusus untuk guru bimbingan dan konsleing dalam kelas?
69
DAFTAR WAWANCARA DENGAN GURU BIMBINGAN KONSELING
Judul Penellitian :
Waktu Pelaksanaan :
Hari/ Tanggal :
Pelaksana Wawancara:
Responden :
Negeri Tanjungbalai ?
konten?
Tanjungbalai?
4. Upaya apa yang Ibu lakukan dalam mengatasi siswa malas belajar di
MTsN Tanjungbalai?
5. Apakah ada kendala yang Ibu hadapi dalam mengatasi siswa malas belajar
di MTsN Tanjungbalai?
6. Apakah ada pihak-pihak lain yang Ibu libatkan dalam mengatasi masalah-
masalah siswa terutama dalam mengatasi malas belajar pada siswa? Siapa
saja pihak yang ikut membantu Ibu dalam menangani permasalahan siswa
70
DAFTAR WAWANCARA DENGAN SISWA MTs NEGERI TANJUNGBALAI
Judul Penellitian :
Waktu Pelaksanaan :
Hari/ Tanggal :
Pelaksana Wawancara:
Responden :
2. Upaya apa saja yang diberikan guru Bimbingan dan Konseling dalam
4. Apa saja upaya yang diberikan guru Bimbingan dan Konseling dalam
permasalahan ini ?
71
REKAPITULASI HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA
72
4. Kebijakan apa saja yang bapak Kebijakannya dengan memberi tindakan
lakukan ketika ada peserta didik dengan dirumahkan selama seminggu,
yang mengalami masalah yang tidak namun jika tidak ada perubahan juga
dapat diatasi guru Bimbingan dan kami pihak sekolah menindak lanjuti
Konseling? dengan memberikan saran untuk pindah
ke sekolah yang di inginkan siswa
tersebut.
5. Sarana dan prasarana apa saja yang Sarana dan prasarana yang disediakan
ada untuk menunjang keberhasilan untuk menunjang keberhasilan bimbingan
Bimbingan dan Konseling? dan konseling menyediakan ruang guru
Bimbingan dan Konseling, buku bacaan.
73
REKAPITULASI HASIL WAWANCARA DENGAN GURU BK DI MTs
NEGERI TANJUNGBALAI
74
4. Upaya apa yang Ibu lakukan Melakukan pendekatan terhadap siswa
dalam mengatasi siswa malas tersebut, menyiapkan konten yang akan
belajar di MTsN Tanjungbalai? dipelajari secara rinci untuk meningkatkan
keterampilan dengan cara memberikan
motivasi siswa, seperti pentingnya
keterampilan belajar, menetapkan langkah-
langkah terlebih dahulu sebelum
melaksanakan layanan penguasaan konten
untuk meningkatkan keterampilan belajar,
memberikan pemahaman tentang
keterampilan belajar untuk menunjang
aktivitas belajar siswa agar siswa semangat
dalam menjalani proses pembelajaran,
menanamkan pentingnya sikap belajar
yang baik dalam proses pembelajaran,
mengarahkan siswa dalam pergaulan.
5. Apakah ada kendala yang Ibu Kendalanya itu pada masalah waktu.
hadapi dalam mengatasi siswa Terkadang sulit untuk mensinkronkan
malas belajar di MTsN masalah waktu dengan situasi yang ada
Tanjungbalai? disekolah. Dan kendalanya itu pada siswa
itu sendiri. Keinginan dari siswa tersebut,
kalau siswanya tidak berkenan untuk
mengikuti kegiatan otomatis kegiatan tidak
akan berjalan. Selain itu juga kalau
ditanya siswa tidak mengutarakan sesuai
dengan fakta yang dialaminya, terkadang
juga siswa ini jika dapat panggilan orang
tua ke sekolah namun yang dihadirkan
orang lain. Makanya perlunya data orang
tua untuk membantu dalam mengatasi
setiap permasalahan yang dihadapi siswa.
75
6. Apakah ada pihak-pihak lain Tentu ada pihak-pihak lain yang saya ikut
yang Ibu libatkan dalam sertakan dalam menangani masalah siswa
mengatasi masalah-masalah apalagi yang berhubungan dengan belajar
siswa terutama dalam mengatasi siswa. Pihak-pihak yang saya libatkan itu
siswa malas belajar? Siapa saja seperti guru mata pelajaran, wali kelas,
pihak yang ikut membantu Ibu terkadang juga saya melibatkan orang tua
dalam menangani permasalahan siswa. Alasan saya melibatkan pihak-pihak
siswa terutama dalam hal lain itu untuk mendengarkan pendapat
mengatasi malas belajar siswa di mereka tentang bagaimana permasalahan
MTsN Tanjungbalai? yang sedang di alami siswa. Pendapat
mereka nanti akan saya jadikan sebagai
bahan pertimbangan dan penilaian saya
sebelum saya mengambil keputusan untuk
permasalahan yang ada. Terkadang kita
sebagai guru BK bisa saja salah dalam
menilai suatu permasalahan makanya
disinilah guna pihak-pihak lain tersebut
untuk menyampaikan pendapat mereka.
76
REKAPITULASI HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA X DI MTs
NEGERI TANJUNGBALAI
77
REKAPITULASI HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA Y DI MTs
NEGERI TANJUNGBALAI
78
REKAPITULASI HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA Z DI MTs
NEGERI TANJUNGBALAI
78
Lampiran 3 CATATAN LAPANGAN HASIL OBSERVASI
Kegiatan : Wawancara
yang berada di jalan M. Abbas Ujung No. 217 Kelurahan Pantai Burung
menuju ke ruangan tata usaha dan bertemu dengan Kepala Tata Usaha dan
beberapa hari, maka Kepala Tata Usaha mewakili untuk menyetujui dan
79
dalam mengatasi siswa malas belajar melalui layanan penguasaan konten. Setelah
izin pulang.
80
Hari/ Tanggal : Selasa/ 17 November 2020
melihat kondisi sekolah dan meminta data sekolah kepada staff tata usaha yaitu
bapak Sari Mahmun, S. Sos. Berhubung staff tata usaha sibuk peneliti hanya
memberikan flasdisk dan bapak kepala tata usaha memberitahu peneliti untuk
Jadi peneliti datang hanya untuk melihat kondisi dan situasi sekolah.
Selama penelitian peneliti tidak bisa melihat atau memantau bagaimana proses
secara daring. Sekolah hanya di datangi oleh beberapa guru saja dan juga
beberapa siswa yang datang hanya untuk mengambil tugas dan mengumpulkan
81
Hari/ Tanggal : Rabu/ 18 November 2020
Pada hari selanjutnya, peneliti datang kembali untuk meminta data sekolah
kepada kepala tata usaha.Dan beliau mengarahkan saya untuk menjumpai bapak
Faisal nasution untuk mengambil data yang saya perlukan. Setelah itu bapak
82
Hari/ Tanggal : Jumat/ 20 November 2020
Pada hari Jumat, 20 November 2020 pada pukul 08.00 pagi, peneliti
untuk meminta izin untuk melakukan wawancara dan guru bimbingan konseling
memilih 3 orang siswa untuk dilakukan wawancara karena siswa tersebut yang
mewawancarai siswa itu satu persatu sampai selesai dengan pertanyaan yang
sudah peneliti persiapkan. Setelah itu peneliti pamit kepada guru bimbingan dan
83
Hari/ Tanggal : Senin/ 23 November 2020
Pada hari senin 23 November 2020 jam 08.00 WIB peneliti menjumpai
bapak kepala tata usaha untuk meminta izin untuk bertemu dan melakukan
peneliti untuk bertemu langsung dengan bapak kepala madrasah, dan peneliti pun
secara resmi peneliti diterima dengan baik dan diberikan izin untuk melakukan
kepada beliau sampai semua selesai.Setelah itu peneliti meminta izin untuk pamit
84
Surat Balasan Dari Sekolah MTs Negeri Tanjungbalai
85
Lampiran 4 Dokumentasi
86
87
88
89