Anda di halaman 1dari 3

Dasar Hukum Pendirian POS PAUD

1. Undang-Undang Dasar 1945


2. Undang-Undang No 4 Tahun 1974 tentang Kesejahteraan Anak.
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
4. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional.
5. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2004-2009.
7. Keputusan Menteri Pendidikan nasional No. 13 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat
Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Nasional.
8. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009.  
Undang_Undang dasar 1945 mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan Nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dalam undang-undang.

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) adalah "Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut".

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan nasional No. 13 Tahun 2005, PAUD Nonformal  berada di
bawah pembinaan Direktorat PAUD. Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah (Ditjen PLS). Sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya, Direktorat PAUD berkewajiban menyiapkan berbagai pedoman yang
bisa dijadikan acuan oleh masyarakat yang akan menyelengarakan PAUD Nonformal, termasuk Pos
PAUD.Kebijakan Depdiknas di bidang PAUD adalah:

1. Meningkatkan pemerataan dan akses layanan PAUD


2. Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing PAUD
3. Meningkatkan good govermance, akuntabilitas dan pencitraan yang positif di bidang PAUD. 
Untuk itu maka perlu adanya pedoman sekurang-kurangnya berisi tentang apa, mengapa dan bagaimana
pelaksanaannya.  

Salah satu bentuk satuan PAUD Sejenis adalah program PAUD yang diintegrasikan dengan
program Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pos Pelayanan terpadu (Posyandu), yang selanjutnya di
sebut Pos PAUD. 

Pasal 28 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Secara
Tegas telah mengatur Penyelenggaraan PAUD,  sebagai Berikut:

(1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
(2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, 
     dan/atau informal.
(3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanakkanak (TK), 
     raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
(4) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), 
     taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
(5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau 
     pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
(6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), 
     ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
"Pembinaan TK dan PAUD disatukan pembinaanya dalam satu Direktorat berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional No. 36 tahun 2010.  Dengan demikian pembinan TK, Kelompok Bermain, dan Satuan PAUD
Sejenis (SPS) baik formal, nonformal, maupun informal dibawah naungan Dit. Pembinaan PAUD. Hal tersebut
diungkapkan Direktur Pembinaan PAUD Dr. Erman Syamsuddin

program jangka pendek dan jangka panjang dari Dit. Pembinaan PAUD adalah meningkatkan perluasan akses dan
mutu layanan PAUD. Perluasan akses adalah bagaimana melihat ketersedian layanan PAUD sampai ke pelosok
desa/kelurahan, sehingga diharapkan setiap desa/kelurahan di wilayah Indonesia terdapat layanan PAUD, dengan
target capaian tahun 2015.

Perluasaan layanan PAUD menggunakan prinsip 5 K meliputi : Meningkatkan ketersedian layanan PAUD, Memperluas
Keterjangkauan layanan PAUD, Meningkatkan kualitas/mutu dan relevansi layanan PAUD, Mewujudkan kesetaraan
dalam memperoleh layanan PAUD Menjamin Kepastian memperoleh layanan PAUD

bentuk dukungan Dit. Pembinaan PAUD terhadap lembaga PAUD yang diselenggarakan masyarakat dalam bentuk
pemberian bantuan APE dan dukungan penyelenggaraan program.

Dr. Erman Syamsuddin mengungkapkan bahwa akses layanan  PAUD khusus di Jakarta luar biasa.  Dimana setiap RW
terdapat layanan PAUD baik dalam bentuk Pos PAUD maupun Pos Yandu. Tantangan ke depan adalah bagaimana
meningkatkan mutu, baik dari segi sarana maupun pendidikan dan tenaga kependidikan.  Ditambahkan Kasubdit
Program dan Evaluasi Dr. Sukiman, M.Pd untuk memperluas akses layanan program PAUD pada 12 Desember 2011
bertepatan dengan hari anak nasional telah dicanangkan gerakan Paudisasi oleh Presiden Repuplik Indonesia Susilo
Bambang Yodhoyono. Paudisasi adalah merupakan upaya bersama menjadikan PAUD sebagai gerakan nasional.
Rencana kedepan dari pengembangan layanan PAUD oleh Dit. Pembinaan PAUD adalah pengembangan program
PAUD terpadu yang bertujuan agar anak usia 0-6 tahun dapat terlayani secara integratif melalui berbagai program
PAUD. Harapan kedepan dari Dit. Pembinaan PAUD adalah semakin banyak anak usia dini terbelajarkan   dalam
program PAUD.  Dengan demikian akan berdampak pada tingginya  angka partisipasi kasar (APK) PAUD
PROSEDUR PENGAJUAN IJIN PENDIRIAN TAMAN PENITIPAN ANAK
DAN KELOMPOK BERMAIN (PAUD)

1 . L e m b a g a P e n y e l e n g g r a   P A U D   m e n g a j u k a n i j i n k e   P e m e r i n t a h   D a e r a h   K a b u p a t e n / K o t a cq.
Dinas Pendidikan Tingkat Kabupaten/Kota atau Dinas Perijinan. Setelah mendapatRekomendasi
Teknis dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

2.Untuk itu langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh penyelenggara PAUD adalah:
a. Penyelenggra mengisi Borang/Formulir dan melengkapi Pengajuan Ijin 
P e n d i r i a n T a m a n P e n i ti p a n a n a k / k e l o m p o k b e r m a i n ( F o r m P A U D 1 - 0 1 s a m p a i F o r m
P A U D 1 -06)borang disediakan oleh penilik Dikmas/TLD Dikmas Di Kecamatan 
b. Penyelenggra harus mendapat persetujuan dan rekomendasi dari kelurahan/
D e s a setempat (Form PAUD 1 -07)
c.Penyelenggara PAUD harus mendapat persetujuan dan rekomendasi dari cabang
DinasP e n d i d i k a n   k e c a m a t a n   m e l a l u i   P e n i l i k   D i k m a s / T L D   d i   K e c a m a t a n   t e r s e b u t   ( F O R
M PAUD 1-08)
d. Penyelenggara mengajukan Borang yang terisi ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kotamelalui
Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah Kabupaten /Kota. Penyelenggara menerimatanda terima borang
pendaftaran (Form PAUD 1 – 09)
e. Dalam hal ijin dikeluarkan oleh Dinas Perijinan Kabupaten/kota. Dinas Pendidikanlangsung
memproses pengajuan ijin tersebut
f. Dalam hal ijin dikeluarkan oleh Dinas Perijijanan Kabupaten/Kota
Penyelenggara harus melampirkan hal-hal berikut dalam pengajuan pendirian PAUD :
1. Copy akte PKBM/Yayasan oleh notaries
2. Identitas PKBM dan Lembaga Pendidikan (From PADU-02)
3. Daftar tenaga Pendidik dan Kualifikasinya (From PADU 1-03) dilampiri Copy Ijazah dan atauSertifikasi masing-
masing tenaga Pendidikan.
4. Rencana Jadwal kegiatan Pembelajaran
5. Gambaran situasi dan Gedung (Form PADU 1-04)
6. Surat Ketarangan tentang status tanah dan Bangunan
7. Keterangan kondisi Perlengkapan Pendidikan (Form PADU1-05)
8. Keterangan Kondisi sarana dan Perlengkapan Pendidikan (Form PADU 1-06)
9. Surat Rekomendasi dari Pemerintah Dasa/Kelurahan setempat (Form PADU 1-07)
10. Surat Rekomendasi dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kematan setempat(Form PADU 1-08)
11. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pengelola

Anda mungkin juga menyukai