SKRIPSI
Ganda Samudera
NPM : 137110469
Kepada Adik
yang tercinta Bakti Rhamadan dan Muhammad Santun yang telah membantu
bantuan yang telah diberikan semoga Allah Swt. Mencatat sebagai amal baik
beliau dan membalasinya dengan rahmat dan karunia yang
setimpal, amin…
KATA PENGANTAR
atas petunjuk dan penerangan yang telah diberikan Allah SWT, sehingga penulis
dapat merampungkan penyelesaian Skripsi ini yang penulis beri judul : “Kualitas
Muhammad SAW yang telah memberikan suri tauladan dan pengajaran, sehingga
Penulisan Skripsi ini adalah salah satu syarat yang harus penulis tempuh
dalam meraih gelar kesarjanaan pada jurusan Ilmu Administrasi program studi
Ilmu Administrasi Publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
dari berbagai pihak selama proses studi dan juga selama proses penyusunan
Skripsi ini .
1. Rektor Universitas Islam Riau bersama Bapak Dr. H. Syafrinaldi, SH. MCL
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu pada
3. Bapak Hendry Andry, S.Sos., M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi dan
jajaran Dosen pada jurusan Ilmu Administrasi yang telah memfasilitasi serta
4. Bapak Dr. H. Moris Adidi Yogia., M.Si sebagai pembimbing I, dan Dr. Hj.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam
Riau yang dalam hal ini tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang mana
Skripsi ini serta seluruh Staf, Karyawan/ti Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau dan serta Perpustakaan Universitas
Riau
6. Keluarga kecil, Ayahanda Don Bismark dan Ibunda Rheni Rhenaldo yang
7. Purnomo, Hery Hariyono, Ilham, Dhani, Aini, Afdal, Darwis, Doni, Yosep,
Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini akan dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan dan semoga ilmu yang penulis peroleh ini
dapat berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan serta bagi Nusa dan
Bangsa
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI ................................................................... iii
BERITA ACARA UJIAN KONFEREHENSIF SKRIPSI ........................... iv
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH ......................................................... xvi
ABSTRAK ........................................................................................................ xvii
ABSTRACT .......................................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1) Tujuan ................................................................................ 12
2) Kegunaan............................................................................ 12
A. Studi Kepustakaan.......................................................................... 14
D. Operasionalisasi Variabel............................................................... 34
Bengkalis ........................................................................................ 48
Bengkalis ............................................................................ 48
Bengkalis ........................................................................................ 62
A. Kesimpulan .................................................................................... 81
B. Saran............................................................................................... 82
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
I.1 Keadaan Ruangan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Duri
Kabupaten Bengkalis ........................................................................ 8
I.2 Jumlah Tenaga sebanyak 259 orang terdiri dari tenaga kesehatan
dan non kesehatan (PNS, honorer pemuda dan Tenaga Sukarela) di
RSUD Duri Kab. Bengkalis. ............................................................. 9
II.1 Operasional Variabel tentang Analisis Kualitas Pelayanan Rawat
Inap Rumah Sakit Umum Derah Duri Kabupaten Bengkalis ........... 33
III.1 Tabel III.I Populasi Dan Sampel Kualitas Pelayanan Rawat Inap
Rumah Sakit Daerah Duri Kabupaten Bengkalis .............................. 40
III.2 Jadwal Kegiatan Penelitian Tentang Analisis Kualitas Pelayanan
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Duri Kabupaten
Bengkalis ........................................................................................... 43
IV.1 Duri Kecamatan Mandau Menurut Desa/Kelurahan 2018 ................ 47
V.1 Identitas Responden Berdasarkan Umur ........................................... 59
V.2 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................... 60
V.3 Identitas responden berdasarkan jenis pekerjaan .............................. 61
V.4 Identitas Responden Berdasarkan jenis kelamin ............................... 61
V.5 Tanggapan Responden Tentang Transparansi .................................. 63
V.6 Tanggapan Responden Tentang Akuntabilitas.................................. 65
V.7 Tanggapan Responden Tentang Kondisional.................................... 67
V.8 Tanggapan Responden Tentang Partisipatif...................................... 69
V.9 Analisis Tanggapan Responden Tentang Kesamaan Hak ................. 71
V.10 Analisis Tanggapan Responden Tentang Keseimbangan Hak dan
Kewajiban ......................................................................................... 73
V.11 Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Kualitas Pelayanan
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Duri Kabupaten
Bengkalis ........................................................................................... 75
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
II.1 Kerangka Pikiran Tentang Kualitas Pelayanan Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah Duri Kabupaten Bengkalis .............................. 31
IV.1 Struktur Organisasi dan Kepegawaian RSUD Duri Kabupaten
Bengkalis ........................................................................................... 57
KUALITAS PELAYANAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM
ABSTRAK
Ganda Samudera
Rawat inap pada Rumah Sakit Umum sering menjadi buah bibir bagi masyarakat
terkait pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa selama berada di ruang
rawat inap dan tidak sedikit bagi masyarakat yang mendapatkan pelayanan kurang
baik, maka dari itu tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan menganalisis
seberapa baik Kualitas Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Duri,
Kabupaten Bengkalis, Indikator dalam penelitian ini adalah : Transparansi,
Akuntabilitas, Kondisional, Partisipatif, Kesamaan hak Keseimbangan hak dan
kewajiban. Tipe penelitian yang berlokasikan di Duri Kabupaten Bengkalis ini
adalah deskriptif dengan metode kuantitatif, teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, kuesioner,wawancara dan dokumentasi, sumber
informasi, sumber informasi yaitu Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dan
Pegawai. Berdasarkan dalam Permasalahanya atas dasarnya pelayanan-pelayanan
yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit Umum kepada Pasien terdapat beberapa
penyimpangan atau kelalaian dalam kewajiban dan tanggung jawab sebagai
pemberi pelayanan pada Rumah Sakit Umum Daerah, salah satu permasalahan
yang terjadi adalah masih adanya pelanggan rumah sakit yang merasa tidak puas
dikarenakan waktu pelayanan yang lama sehingga di haruskan bagi keluarga
pasien untuk berulang kali meminta pelayanan medis. Diharapkan kepada pihak
Rumah Sakit Umum Daerah Duri Kabupaten Bengkalis agar meningkatkan
motivasi kerja bagi pegawai Rumah Sakit Umum Duri dengan baik dan efektif.
QUALITY OF INPATIENT SERVICES AT THE DISTRICT GENERAL
ABSTRACT
Ganda Samudera
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hingga pemberi jasa layanan secara teknis. Pemberi layanan secara teknis
bentuk jasa yang diberikan kepada pelanggan atau stakeholders atau masyarakat
agar apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat terpenuhi dengan baik sehingga
dapat merasa puas dengan apa yang di lakukan oleh pemberi layanan.
44 Tahun 2009 Pasal 1 dan 3 Tentang Rumah Sakit. Dalam hal undang-undang
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
2. Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan
medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih
lanjut.
3. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
4. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan,
baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit.
5. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
6. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
7. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang kesehatan.
Pasal 3
Pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan:
a. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan;
b. memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit;
c. meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit;
dan
d. memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya
manusia rumah sakit, dan Rumah Sakit.
pelayanan yang baik agar pemberi dan penerima layanan sama-sama diuntungkan
layanan karena kita dapat merasakan mulai dari jam kerja yang molor, bahkan
setiap hari pasti ada yang tidak masuk karena alasan yang tidak jelas hingga tata
cara kerja yang seolah-olah tidak adanya target dan administratif yang tidak baik
tidak mau harus menyerah kepada mereka. Kita dapat melihat betapa santainya
KTP. Begitu pula yang terjadi pada instansi pemerintah yakni pelayanan pada
birokrasi semakin tinggi. Buruknya pelayanan pemerintah selama ini sudah amat
mengkhawatirkan. Begitu pula yang terlihat pada pelayanan Rumah Sakit Umum
c. Keamanan, dalam arti bahwa proses serta hasil pelayanan umum dapat
hukum
penyelesaian dan rincian biaya/tarif dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
proses pelayanan umum wajib di informasikan secarara terbuka agar mudah
diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta.
e. Efisien, yang meliputi persyaratan pelayanan umum hanya dibatasi pada hal-
terkait
secara wajar dengan memerhatikan yaitu nilai barang atau jasa pelayanan
umum dengan tidak menuntut biaya yang tinggi diluar kewajaran, kondisi dan
g. Keadilan yang merata dalam arti cakupan atau jangkauan pelayanan umum
Kesehatan Lingkungan di Indonesia. Hal ini di karenakan dua faktor utama yaitu :
jauh lebih rendah. Menurut laporan akhir tahun 2012 KPAI, ada sekitar lebih
dari 5juta anak Indonesia mengalami gizi buruk yang berdampak pada
pendidikan dan kesehatan Indonesia masih jauh lebih rendah dari Negara
2. Tata kelola yang buruk. Tata Kelola yang Buruk Pelayanan kesehatan bagi
pengelolahan yang buruk. Banyak bidan dan rumah sakit yang mengeluhkan
terima.
Hal ini tidak sesuai dengan undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik Bagian Ketiga tentang Hak dan Kewajiban bagi masyarakat
(pasal 18) masyarakat berhak mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan
Rumah Sakit menurut Hassan dalam Siregar (2004:8) adalah suatu organisasi
kompleks, menggunakan gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan di fungsikan
oleh berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan
maksud yang sama, untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik..
Kemudian adapun Visi Misi RSUD Duri Kab. Bengkalis sebagai berikut :
Visi RSUD Duri Kab. Bengkalis menjadi Rumah Sakit Trauma Center di
Provinsi Riau Tahun 2021 dilandasi oleh fakta semakin meningkatnya pasien di
RSUD Kecamatan Mandau dari tahun ke tahun serta letak georgrafis RSUD Duri
Kab. Bengkalis yang berada pada jalur lintas timur sumatrera dengan angka
masyarakat.
Adapun fasilitas Pelayanan pada Rumah Sakit Umum Daerah Duri Kab.
Bengkalis ialah :
f) Poliklinik Mata
g) Poliklinik Gizi
h) Poliklinik THT
i) Poliklinik Umum
j) Poliklinik Gigi
k) Poliklinik Fisioterapi
a) Pelayanan 24 jam
b) Ruang Persalinan
c) Ruang Spesialis
d) Ruang Rawat Inap ( Kelas VIP, Kelas I, Kelas II dan kelas III)
Fisiotrapi)
h) Laundry
i) Ruang Pemulasaran Jenazah
m) Boilera
p) Ambulance : 2 unit
Tabel 1.1 : Keadaan Ruangan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Duri Kabupaten Bengkalis.
No Ruangan Jumlah
1 Kelas III 56
2 Kelas II 43
3 Kelas I 30
4 Kelas VIP 12
TOTAL 141
Bengkalis tidak terlepas dari peran serta semua kalangan, namun yang paling
utama adalah peran sebagai pegawai, dokter, perawat dan bidan yang bekerja di
RSUD Duri Kab. Bengkalis. Kemampuan pegawai, dokter, perawat dan bidan
Sakit Umum Daerah Duri Kab. Bengkalis sangat menjadi dambaan para pasien
yang berkunjung untuk mendapatkan pelayanan secara optimal, untuk mencapai
kesembuhan atas penyakit yang di derita oleh pasien. Berikut ini keadaan pegawai
yang bekerja di RSUD Duri Kab. Bengkalis, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.2 : Jumlah Tenaga Sebanyak 259 Orang Terdiri Dari Tenaga
Kesehatan Dan Non Kesehatan di RSUD Duri Kab. Bengkalis.
5 Apoteker 2 Orang
12 D IV Bidan 7 Orang
29 SMAK 3 Orang
30 SPK 5 Orang
31 SPRG 3 Orang
32 SPAG 1 Orang
33 SMA 3 Orang
34 SMF/SAA 4 Orang
Jumlah tenaga kerja kesehatan atau non kesehatan yang cukup juga
Rawat inap merupakan suatu bentuk perawatan, dimana pasien dirawat dan
tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu tertentu. Selama pasien dirawat, pihak
rumah sakit harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien. Oleh karna
itu saya memilih penelitian berfokuskan hanya kepada Pelayanan Rawat Inap
pada RSUD Duri Kab. Bengkalis karna pentingnya memiliki pelayanan yang baik
bagi Rumah Sakit kepada pasien yang telah di rawat inap seperti Apa yang
mereka kehendaki, kapan mereka menghendaki, siapa yang ingin mereka temui,
Jenis pelayanan rawat inap RSUD Duri Kabupaten Bengkalis yang terjadi
ketimpangan dari hasil oservasi berada di kelas I jenis pelayanan umum berikut
1. Persiapan Alat
- Senter
- Tensimeter
- Stetoscope
- Timbangan dewasa/bayi
bertugas
menganalisa masalah kualitas pelayanan rawat inap rumah sakit umum daerah
b. Pelayanan oleh rumah sakit dalam administrasi yang masih terkesan berbelit–
belit atau kurang kompeten berdasarkan keluhan pasien rawat inap di RSUD
pegawai dan partisipatif pegawai, terlihat dari pegawai yang kurang total
kualitas antara Rumah Sakit Duri Kabupaten Bengkalis, sebab untuk pelayanan
rawat jalan pada umumnya antara Rumah Sakit tidaklah jauh berbeda
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan pernyataan diatas penulis dapat merumuskan masalah
yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Kualitas Pelayanan
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
a. Manfaat Akademis :
b. Manfaat Praktis
A. Studi Kepustakaan
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah, sebagai landasan dalam penulisan ini
diajukan dalam penelitian ini, maka penulis akan memaparkan dan mejelaskan
masalah diatas.
administrasi didefinisikan sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua orang
manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai
menurut John A. Vieg (dalam Wirman, 2012;8) dalam arti yang sederhana,
disadari.
Administrasi dalam arti sempit, menurut Handayaningrat (dalam Andri
dan Endang, 2015;1) mengatakan administrasi secara sempit berasal dari kata
ketatausahaan. Sedangkan administrasi dalam arti luas, menurut The Liang Gie
(dalam Andri dan Endang, 2015;1) mengatakan administrasi secara luas adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerja
manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai
ketentuan yang telah ditentukan sebelumnya (dalam Tarmizi dan Hendry Andry,
2015;10)
Jadi pada dasarnya administrasi adalah proses kerja sama antara dua orang
hanya dilaksanakan satu orang saja, tetapi pentingnya adanya kerjasama dalam
Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau
lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu (dalam Malayu S.P.
Hasibuan 2009;5). Organisasi menurut Siagian (dalam Tarmizi dan Hendry Andry
2015;14) adalah setiap bentuk persekutuan dua orang atau lebih yang bekerja
bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yang
telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang
disebut atasan dan seseorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
Organisasi menurut Etizoni (dalam Sinambela, dkk 2005;37) Organisasi
merupakan suatu bentuk kerjasama sekelompok manusia atau orang di
bidang tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Organisasi dalam
buku filsafat administrasi Sondang P. Siagian (2003;6) organisasi ialah
setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja
bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan
yang telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat seorang/beberapa orang
yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut
bawahan.
2015;7), organisasi adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih,
dikoordinasi secara sadar , dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus-
penekanan pada tingkat rasionalitas dalam usaha kerja sama tersebut, sedangkan
sebagai berikut:
(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang
relatif dapat didentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menrus untuk
Dr. Taliziduhu Ndraha Organisasi publik adalah organisasi yang didirikan untuk
memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan sipil. Organisasi
publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat
(Sumber : http://trane03bm.blogspot.co.id/2013/07/organisasi-publik.html)
suatu wadah atau sistem saling mempengaruhi antara orang dalam kelompok yang
dinamika kerja sama manusia atau melalui kegiatan orang lain. Menurut Winardi
(2009;9) manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efesien
lain.
bahwa inti manajamen tidak lain adalah aktivitas atau proses untuk mencapai
tujuan melalui kerjasama dengan orang lain, baik didalam organisasi maupun
;826) memiliki tiga makna, (1) perihal atau cara melayani; (2) usaha melayani
kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); (3) kemudahan yang
manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan pada hakekatnya
mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. Sedangkan pengertian
memenuhi apa yang diperlukan atau dibutuhkan oleh orang lain. Menurut Moenir
(dalam Nurman, 2015;17), Pelayanan Publik adalah hak atas pelayanan itu
sifatnya universal, berlaku terhadap siapa saja yang berkepentingan atas hak itu
orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai
atau kepentingan pribadi melalui cara-cara yang tepat dan memuaskan pihak yang
dilayani.
bahwa pelayanan adalah merupakan suatu bentuk dari perbuatan, suatu kinerja
atau suatu bentuk usaha, jadi menunjukkan pentingnya penerima jasa pelayanan
yang terlibat secara aktif di dalam suatu produksi atau suatu penyampaian proses
63 tahun 2003, defenisi dari pelayanan umum adalah, segala bentuk pelayanan
dan atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
dimaksud dengan pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
undangan bagi setiap warga Negara dan pendukung atas barang, jasa, dan atau
pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk
jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada
pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha
diuraikan diatas bahwa pelayanan publikadalah segala bentuk jasa pelayanan baik
dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi
tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, di Daerah dan di
Lingkungan Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah dalam
rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
1) Pelayanan Administratif
Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi
yang dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan,
sertifikat kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu
barang dan sebagainya. Dokumen-dokumen ini antara lain Kartu
Tanda Penduduk, Akte Pernikahan, Akte Kelahiran, Akte Kematian,
Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Izin Mengemudi
(SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), Izin
Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor, Sertifikat
Kepemilikan/Penguasaan Tanah dan sebagainya.
2) Pelayanan Barang
Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang
yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon, penyediaan
tenaga listrik, penyediaan air bersih dan sebagainya.
3) Pelayanan Jasa
Yaitu pelayanan yang meghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan
kesehatan, penyelengaraan transportasi, pos dan sebagainya.
publik.
1) Transparansi
Pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua
pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta
mudah dimengerti.
2) Akuntabilitas
Pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Kondisional
Pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan
penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efesiensi
dan efektivitas.
4) Partisipatif
Pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan dan harapan masyarakat.
5) Kesamaan Hak
Pelayanan yang tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan
suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi.
6) Keseimbangan Hak dan Kewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan
kewajiban masing-masing pihak.
1) Kepentingan umum
2) Kepastian hukum
3) Kesamaan hak
4) Keseimbangan hak dan kewajiban
5) Keprofesionalan
6) Partisipatif
7) Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif
8) Keterbukaan
9) Akuntabilitas
10) Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan
11) Ketepatan waktu, dan
12) Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
pelayanan yang terbaik dan tentunya akan memuaskan pengguna layanan, maka
1) Kesederhanaan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit mudah dipahami dan
mudah dilaksanakan.
2) Kejelasan
Kejelasan persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik
Unit kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab
dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/ persoalan/
sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik
Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran
3) Kepastian Waktu
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu
yang telah ditentukan.
4) Akurasi
Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.
5) Keamanan
Proses dan produk pelayanan publik dapat memberikan rasa aman,
kenyamanan serta dapat memberikan kepastian hukum.
6) Tanggung jawab
Pimpinan peyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk
bertanggung jawab atas penyelenggara pelayanan dan penyelesaian
keluhan atau persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
7) Kelengkapan sarana dan prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pedukung
lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi
telekominikasi dan informatika.
8) Kemudahan Akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai dehingga
mudah dijangkau oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informasi.
9) Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan
Pada pelaksanaan pelayanan publik, pemberi pelayanan harus
bersikap, sopan, dan santun, serta memberikan pelayanan dengan
ikhlas.
10) Kenyamanan
Lingkungan tempat pelaksanaa pelayanan publik harus tertib, teratur,
tersedianyaruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang
indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung
pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lainnya.
penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau
penerima pelayanan.
Menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
1) Prosedur Pelayanan
Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
Pelayanan termasuk pengaduan.
2) Waktu Penyelesaian
Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan
permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk
pengaduan.
3) Biaya Pelayanan
Biaya/tarif pelayanan termasuk rincian yang ditetapkan dalam proses
pemberian pelayanan.
4) Produk Pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
5) Sarana dan Prasarana
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh
penyelenggara pelayanan publik.
6) Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan
Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat
berdasarkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang
dibutuhkan.
1) Dasar Hukum
Setiap bentuk kebijakan pelayanan publik yang dikeluarkan oleh
instansi pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan, harus memiliki
dasar hukum yang disahkan oleh Peraturan Perundangan untuk
menandakan bahwa pelayanan yang diberikan merupakan pelayanan
publik yang sah menurut hukum dan perundangan.
2) Persyaratan
Syarat yang harus dipenuhi dalma pengurusan suatu jenis pelayanan,
baik persyaratan teknis maupun administratif.
3) Sistem, Mekanisme dan Prosedur
Bentuk pelayanan publik yang diberikan oleh suatu instansi
pemerintahan harus memiliki sistem yang jelas, mekanisme
pelaksanaan yang mudah diimplementasikan oleh seluruh masyarakat
serta memiliki prosedur atau tata laksana yang jelas dan diketahui oleh
pengguna layanan publik.
4) Jangka Waktu Penyelesaian
Pelayanan publik yang diberikan oleh suatu instansi pemerintah dalam
pelaksanaannya harus memiliki batas waktu penyelesaian kegiatan
yang efisien, pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat
dilakukan dalam standar waktu yang singkat.
5) Biaya/Tarif
Pelayanan publik pada hakikatnya adalah bentuk pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat. Oleh karena itu biaya atau tarif yang
diberikan harus memiliki standar harga yang dapat dijangkau oleh
masyarakat. Dengan kata lain harga untuk pelayanan publik adalah
harga yang murah.
6) Produk Pelayanan
Pelayanan yang diberikan oleh suatu organisasi dapat dikatakan
sebagai pelayanan publik apabila produk yang dihasilkan dapat berupa
publikgood, publik service dan administration service.
7) Sarana, Prasarana dan Fasilitas
Keefektifan pelayanan publik yang diberikan oleh organisasi dapat
dilihat dari ketersediaan sarana dan prasarana dalam proses pemberian
pelayanan serta terdapat fasilitas yang memadai demi kenyamanan
pelanggan atau masyarakat.
8) Kompetensi Pelaksana
Petugas pemberi pelayaanan publik harus memiliki keahlian,
kreativitas serta kemampuan yang menyangkut sikap dan perilaku
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
9) Pengawasan Internal
Pengendalian atau pengawasan yang dilankukan langsung oleh
pimpinan satuan kerja atau atasan langsung pelaksana.
10) Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
Setiap organisasi pemerintah harus memiliki sarana yang menampung
aspirasi masyarakat yang berisi kritik, saran dan juga pengaduan. Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemberian pelayanan
publik kepada masyarakat.
11) Jumlah Pelaksana
Organisasi pemerintahan memiliki pelaksanaan pelayaanan yang
memadai agar dalam pemberian pelayanan dapat berjalan efektif.
12) Jaminan Pelayanan
Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan
dilaksanakan sesuai standar pelayanan.
13) Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan
dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari
bahaya, dan resiko keragu-raguan, yaitu kepastian memberikan rasa
aman dan bebas dari bahaya, resiko, dan keragu-raguan.
14) Evaluasi Kinerja Pelaksana
5. Konsep Kualitas Pelayanan
Dari Goetsch dan Davis dalam Ibrahim (2008:22) dirumuskan bahwa kualitas
pelayanan sebagai suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau bahkan mungkin melebihi
pelayanan dikatakan berkualitas apabila dapat menyediakan produk dan atau jasa
Para pakar lainnya yakni evans dan Lindsay, melihat kualitas pelayanan itu
dari berbagai segi, yakni dari segi pelanggan (masyarakat atau konsumen),
dari sudut dasar produknya, dari sudut dasar pemakainya, dan dari sudut
dasar nilainya. Dari sudut pelanggan, tentulah kualitas pelayanan itu
muaranya pada kepuasan, sesuatu yang sebaik mungkin memuaskan. Dari
sudut produknya, tentulah ada spesifikasi dari setiap pelayanannya:
sedangkan dari dasar pemakainya bermakna tingkat kesesuaian dengan
keinginan pelanggan/konsumen/masyarakat. Pada akhirnya dari dsar nilai
maka kualitas pelayanan itu merupakan hubungan antara kegunaan/kepuasan
dengan harga yang harus dikeluarkan pelanggan/konsumen/masyarakat.
(Dikutip dalam Ibrahim,2008:22-23)
a. Transparansi yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses
oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta
mudah dimengerti.
b. Akuntabilitas yakni pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
c. Kondisional yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan
pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip
efisiensi dan efektifitas. Menurut T. Hani Handoko (2008:7), efisiensi adalah
kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar, sedangkan
efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan
yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
d. Partisipatif yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan pelanyanan publik dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan dan harapan masyarakat.
e. Kesamaan hak yakni pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat
dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial,dan
lain-lain.
f. Keseimbangan hak dan kewajiban yakni pelayanan yang mempertimbangkan
aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik.
Dari ketiga pakar ini dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan hendaknya
B. Kerangka Pikir
Kualitas Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Duri Kabupaten
berikut :
Gambar II. 1 Kerangka Pikiran Tentang Kualitas Pelayanan Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Duri Kabupaten Bengkalis.
Indikator Pelayanan :
Manajemen
1. Transparansi Kualitas
2. Akuntabilitas Pelayanan Rawat
Pelayanan Inap Rumah Sakit
3. Kondisional
4. Partisipatif Umum Daerah
Pelayanan Publik 5. Kesamaan hak Duri Kabupaten
6. Keseimbangan hak dan Bengkalis
Kualitas Pelayanan kewajiban
C. Konsep Operasional
penelitian ini, untuk melihat Kualitas Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum
sebagai berikut :
sejumlah keterangan tertulis yang dibutuhkan oleh satu atau kelompok orang
disepakati sebelumnya.
dari kumpulan orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
disepakati bersama.
cara tertentu dengan tulus ikhlas untuk memenuhi kebutuhan orang yang
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan oleh pemerintah
pemberi layanan sehingga penerima layanan merasa puas dengan kerja yang
oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta
mudah dimengerti
dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial dan
lain-lain.
publik.
D. Operasinal Variabel
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Duri
1 2 3 4
1. Kesediaan perawatan
dalam memperhatikan
keluhan masyarakat
5. Kesamaan hak 2. Kesediaan perawat
memenuhi kebutuhan
pasien
Konsep Variabel Indikator Item Penelaian
1 2 3 4
1. Keseimbangan antara
biaya dengan fasilitas
yang dinikmati
2. Keseimbangan harga
obat yang dibeli dengan
kualitas obat yang
diberikan
F. Teknik Pengukuran
berikut :
1. Transparansi
2. Akuntabilitas
Terlaksana : Jika rata-rata penilaian responden terhadap indikator
3. Kondisional
4. Partisipatif
5. Kesamaan Hak
Terlaksana : Jika rata-rata penilaian responden terhadap indikator
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
kuantitatif yang dibuat dalam bentuk data tabel-tabel dengan mengumpulkan data
B. Lokasi Penelitian
Bengkalis, Kecamatan Mandau, Jl. Stadion kota Duri. Alasan penulis dalam
bagian BAB I.
mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan
waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
o Populas u l i
RSUD u ke 1
2 Mingg 10 33%
u ke 2
3 Mingg 10 33%
u ke 3
30 100%
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun penarikan sampel dalam
menggunakan teknik sensus atau pengambilan sampel. Hal ini disebabkan jumlah
teknik penentuan sampel, berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
pandang orang yang kebetulan di temui itu cocok sebagai sumber data
Untuk melakukan penelitian ini maka perlu diketahui sumber data dalam
penelitian, maka yang menjadi sumber data penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil kuesioner dan
hasil penelitian dilapangan, yaitu data dari hasil wawancara dan hasil
2. Data Sekunder
Data sekunder sebagai data yang memperkuat penelitian ini yang didapatkan
mendapatkan data dan informasi yang lebih valid, maka teknik pengumpulan data
1. Wawancara
responden baik anggota masyarakat yang berurusan maupun pejabat atau para
ditentukan
2. Observasi
daftar pertanyaan yang sudah disiapkan pilihan jawaban dengan tujuan untuk
kemukakan diatas bahwa metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dan
kualitatif, maka proses awal yang penulis lakukan adalah dengan melakukan
responden.
BAB IV
kepulauan, dengan luas adalah 7.793,93 km². Ibu kota kabupaten ini berada
Sumatera. Pulau Bengkalis sendiri berada tepat di muara Sungai Siak, sehingga
dikatakan bahwa Pulau Bengkalis adalah delta sungai Siak. Kota terbesar di
Duri terletak di kecamatan Mandau, berada di lajur Jalan Raya Lintas Sumatera,
sekitar 120 km dari Pekanbaru dalam perjalanan menuju Medan. Duri berbatasan
Dumai
kelurahan yang status hukumnya sudah menjadi desa/ kelurahan defenitif. Adapun
dari seluruh desa/kelurahan tersebut terdiri dari enam desa dan sembilan
Kecamatan Mandau sangat tinggi, terlihat dari jumlah perangkat desa perempuan
berjumlah sebanyak 66 orang, dari total keseluruhan jumlah perangkat desa 131
seluruhnya merupakan desa swadaya. Kecamatan Mandau terdiri dari 721 Rukun
tetangga (RT) dan 158 Rukun Warga (RW). Adapun Desa/Kelurahan yang
memiiki jumlah RT yang terbanyak adalah Kelurahan Air Jamban sebanyak 115
Nama Laki-
Desa/Kelurahan RT/RW
No Kades/Lurah Laki
Fitrianita Eka
Balik Alam 35/10 5.567
4 Putri, S.Sos
Halazmi
Duri Barat Julizar, 57/12 8.985
5
S.STP, M.Si
Mohd. Yudi
Duri Timur Kurniawan, 28/6 5.138
6
S.STP
Ade
Pematang Pudu Suwirman, 71/16 14.510
9
S.STP
Muhammad
Bathin Betuah 1.704
21 Nurizan
776/164 143.512
25 Jumlah
Sumber:Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis
Bengkalis
25.600 m2, dengan luas bangunan 17.456 m terletak di Jalan Stadion No.10
Umum Daerah Kecamatan Mandau yang mulai difungsikan pada Maret 2008
Tahun 2011 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Nomor 46 tahun 2012 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Serta Rincian Tugas Pada
Sekretaris Daerah.
dan grand opening oleh Bupati Bengkalis Bapak Ir. H. Herliyan Saleh, Msc pada
tanggal 07 Februari 2012 yang memberikan pelayanan rawat jalan dilakukan oleh
13 poliklinik, lengkap dengan dokter spesialisnya dan juga pelayanan rawat inap
dengan kapasitas 100 tempat tidur. Selain itu ditunjang dengan unit penunjang
antara lain unit laboratorium, radiologi, fisioteraphy dan juga farmasi serta
Rumah Sakit Umum Daerah Kecamatan Mandau sebagai Badan Layanan Umum
Daerah tanggal 29 Desember 2014, maka sejak bulan Januari tahun 2015 RSUD
bertahap.
Daerah Kelas B. Dengan memberikan pelayanan medik dasar dokter umum dan
dokter gigi, empat dasar pelayanan medik spesialis, pelayanan rawat jalan
dilakukan oleh 16 poliklinik yang ada lengkap dengan dokter spesialisnya dan
juga pelayanan rawat inap dengan kapasitas ±200 tempat tidur. Ditunjang dengan
unit penunjang antara lain unit laboratorium central dan laboratorium gawat
darurat, radiologi, patologi klinik, anestesi, dan rehabilitasi medik lengkap dengan
dokter spesialisnya, fisioteraphy dan juga farmasi rawat jalan, farmasi rawat inap
serta instalasi rawat darurat yang melayani tujuh hari dalam seminggu selama 24
jam.
RSUD Kecamatan Mandau telah memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit yang
2. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Duri, Kabupaten Bengkalis
Visi RSUD Duri Kab. Bengkalis menjadi Rumah Sakit Trauma Center di
lapisan masyarakat.
fungsi serta rincian tugas pada RSUD Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.
Pasal 8
penunjang medik;
medik;
Mandau;
f. Plaksakaan koordinasi dan pengawasan serta perngendalian
Mandau;
Pasal 9
telah di tetapkan;
Pelayanan Medik;
medik;
masalah
tugas;
lebih lanjut;
dan
Pasal 10
yang berlaku
Penunjang Medik;
pemecahan masalah;
tugas;
lanjut;
atasan; dan
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang
STAF MEDIK
n.
FUNGSIONAL
o. BAGIAN TATA
USAHA
BIDANG BIDANG BIDANG HUMAS
PELAYANAN PELAYANAN DAN
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB
PENGEMBANGAN
PENYUSUNAN ADMINISTRASI BAGIAN
SEKSI SEKSI SARANA SDM
PROGRAM DAN KEUANGAN
PELAYANAN DAN MUTU KEPEGAWAIAN DAN
SEKSI HUMAS
MEDIK PELAYANAN PERLENGK-
DAN
PEMASARAN APAN
A. Identitas Responden
Sebelum membahas lebih jauh BAB V ini, maka terlebih dahulu ditinjau
dapat memberi informasi dan dapat menjawab semua pertanyaan dengan jelas
dan lengkap. Responden dalam penelitian ini adalah pihak Rumah Sakit
pengguna jasa seperti keluarga pasien atau pasien pada Rumah Sakit Umum
menuntaskan suatu permaslahan dengan jalan pikiran yang lebih matang dan
58
59
1. 20-30 - -%
2. 31-40 11 31%
3. 41-50 16 44%
4. <50 9 25%
Jumlah 36 100%
Dari tabel V.1 diatas, dapat diketahui responden yang terbanyak yaitu
berumur 41-50 tahun dengan persentase sebesar 44%, dan yang selanjutrnya
berada pada responden berumur 31-40 tahun dengan persentase sebesar 31%,
penelitian tergolong usia produktif secara kejiwaan lebih matang dalam berpikir.
1 SD/Sederajat - 0%
2 SLTP/Sederajat - 0%
3 SLTA/Sederajat 26 72%
4 Diploma 4 11%
JUMLAH 30 100%
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar tingkat pendidikan
persentase 72% yang tamat Diploma 11% dan yang tamat S1/S2 dengan
persentase 17%. Secara tidak langsung pendidikan responden dalam penelitian ini
1. Petani 5 14%
2. Wiraswasta 25 69%
Jumlah 36 100%
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa identitas responden berdasarkan jenis
pekerjaan yang mana responden bekerja sebagai petani 14% wiraswasta sebanyak
Jenis kelamin juga sangat menentukan cara berpikir sesorang untuk dapat
dalam menganalisa dan memahami tentang Kualitas Pelyanan Rawat Inap Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah Duri, dan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Duri
indikator, Tentang Kualitas Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Duri :
63
1) Transparansi
No Cukup Kurang
Sub Indikator Baik Jumlah
Baik Baik
1 Keterbukaan informasi
2 23 5 30
penyakit pasien
2
Terbukaan biaya pasien 2 28 0 30
Jumlah 4 51 5 60
Rata-Rata 2 25 3 30
dengan presentase 7%, sedangkan yang menjawab cukup baik ada 25 orang
dengan presentase 83%, dan yang menjawab kurang baik ada 3 orang dengan
pada kategori ‘cukup baik’. Hal ini dikarenakan pada item pertanyaan
2 orang, cukup baik 23 orang dan kurang baik 5 orang. Untuk item pertanyaan
sedangkan yang menjawab cukup baik sebanyak 28 orang, dan yang menjawab
kurang baik 0.
64
yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh
memang sudah cukup bagus sebab memang pada umumnya segala informasi dan
prosedur yang diberikan Rumah Sakit cukup jelas dan rinci, ditambah tingkat
pemahaman dan pola pikir pada penduduk daerah Duri rata-rata berada pada garis
standar ke atas, dalam artian dari tingkat pendidikan warga daerah Duri sudah
prosedur yang di berikan berbagai pemberi layanan atau jasa pada organisasi di
keterbukaan atau tidak ada yang di sembunyikan dan pertanggung jawaban. Istilah
ini adalah perpanjangan metafor dari arti yang digunakan di dalam ilmu Fisika:
65
sebuah objek transparan adalah objek yang bisa dilihat tembus atau tidak ada
2) Akuntabilitas
N Cuk
Sub Kura
Ba up Juml
Indikat ng
o ik Bai ah
or Baik
k
Tanggu
ng
jawab
1
saat 5 24 1 30
mengo
bati
pasien
Tanggu
ng
jawab
saat
2
salah 2 27 1 30
dalam
pember
ian
obat
Jumlah 7 51 2 60
Rata-Rata 3 26 1 30
10 87 100
Persentase 3%
% % %
Sumber: olahan data penelitian 2018
dengan presentase 10%, sedangkan yang menjawab cukup baik ada 26 orang
dengan presentase 87%, dan yang menjawab kurang baik ada 1 orang dengan
pada kategori ‘cukup baik’. Hal ini dikarenakan pada item pertanyaan tanggung
jawab saat mengobati pasien, pelanggan yang menjawab baik sebanyak 5 orang,
cukup baik 24 orang dan kurang baik 1 orang. Untuk item pertanyaan tanggung
jawab saat salah dalam pemberian obat, pelanggan yang menjawab baik sebanyak
2 orang, sedangkan yang menjawab cukup baik sebanyak 27 orang, dan yang
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya,
cukup teliti dalam melakukan sesuatu pekerjaan medis kepada pasien rawat inap
yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah Duri, Kabupaten Bengkalis sehingga
kecil kemungkinan pihak Rumah Sakit Umum Daerah Duri, Kabupaten Bengkalis
kepala bidang pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Duri Kabupaten Bengkalis
mengenai Akuntabilitas kepada Ibu Dona Sari Nasution yang mengatakan bahwa :
3) Kondisional
B
Sub a Cukup Kurang
No Jumlah
Indikator i Baik Baik
k
Kesesuai
an antara
biaya
1 dengan 1 24 5 30
fasilitas
rumah
sakit
Kesesuai
an antara
keadaan
2 1 22 7 30
peralatan
rumah
sakit
Jumlah 2 46 12 60
Rata-Rata 1 23 6 30
3 77 100
Persentase 20%
% % %
Sumber: olahan data penelitian 2018
dengan presentase 3%, sedangkan yang menjawab cukup baik ada 23 orang
68
dengan presentase 77%, dan yang menjawab kurang baik ada 6 orang dengan
pada kategori ‘cukup baik’. Hal ini dikarenakan pada item pertanyaan kesesuaian
antara biaya dengan fasilitas rumah sakit, pelanggan yang menjawab baik
sebanyak 1 orang, cukup baik 24 orang dan kurang baik 5 orang. Untuk item
dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap
untuk indikator kondisional, keseimbanga antara biaya, fasilitas, kualitas dll, pada
Rumah Sakit Umum Daerah Duri terbilang wajar-wajar saja dan memang di
dengan biaya Rumah Sakit, tetapi itu tidak menutup kemungkinan untuk penilaian
buruk kepada Rumah Sakit Umum Daerah Duri Kabupaten Bengkalis, sebab
untuk permasalahan atau ekonomi setiap individu pada warga di Duri memang
berbeda-beda.
“mengenai kondisional rumahsakit baik itu kondisi fisik ataupun non fisik
saat sekarang ini sudah cukup memadai untuk pelayanan di daerah karna
memang sudah ada standarisasi untuk tinggkat pelayannan kesehatan di
daerah, tetapi memang ada beberapa hal yang memang diluar batas
kemampuan kami sehingga harus melalui proses rujuk atau pemindahan
layanan kesehatan pada pelayanan kesehatan yang lebih mampu dalam
pelayannan nya. Namun perlu di ketahui kalau untuk pelayanan kesehatan
di daerah sebagai mana tanggung jawab kami disini saya rasa sudah baik
karna juga ada acuan SOP dalam prosedur pelayanan kami untuk daerah
duri khususnya” (Hasil Wawancara Penelitian 23 Novemberr 2017)
operasi yang mengambil tempat didasarkan pada apakah atau tidak kondisi
tertentu benar. atau kondisi yang "memaksa" Kita harus bisa melakukan kegiatan
4) Partisipatif
N
Sub Cukup Kurang
Baik Jumlah
o Indikator Baik Baik
Kesediaan
perawatan
1 dalam
2 22 6 30
memperhati
kan keluhan
masyarakat
Kesediaan
perawat
2
memenuhi 1 22 7 30
kebutuhan
pasien
Jumlah 3 44 13 60
Rata-Rata 1 22 7 30
3 73 24 100
Persentase
% % % %
70
Dari tabel V.8 dapat diketahui bahwa untuk indikator Partisipatif diperoleh
presentase 3%, sedangkan yang menjawab cukup baik ada 22 orang dengan
presentase 73%, dan yang menjawab kurang baik ada 7 orang dengan presentase
24%. Maka secara keseluruhan untuk indikator partisipatif dari keluarga pasien
‘cukup baik’. Hal ini dikarenakan pada item pertanyaan kesediaan perawatan
sebanyak 2 orang, cukup baik 22 orang dan kurang baik 6 orang. Untuk item
dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui berbagai proses berbagi dengan
orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan tanggung
pegawai pada rumah sakit ada beberapa keluarga dari pasien yang memang
mengeluh karna respon dari pegawai yang lambat, seperti keluarga pasien yang
sehingga pasien dan keluarga harus mennggu lama di ruangan untuk menerima
“untuk pelayanan dalam bentuk partisipasi oleh petugas rumah sakit itu
merupakan prioritas karan merupakan bentuk pelayanan terhadap pasien
dan merupakan keharusan dalam menjalin hubungan baik dengan pesien
untuk membangun juga image baik terhadap masyarakat sehingga
masyarakat juga membantu tentang pelayanan mungkin dalam bentuk
sosialisai tentang prntingnya kesehatan melalui ormas atau perangkat
daerah.” (Hasil Wawancara Penelitian 23 November 2018)
Partisipatif adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta
belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas
keterlibatannya
5) Kesamaan hak
Perla
kuan
peraw
at
3 25 2 30
2 terha
dap
pasie
n
Jumlah 5 50 5 60
Rata-Rata 2 25 3 30
7 83 100
Persentase 10%
% % %
Sumber: olahan data penelitian 2018
Dari tabel V.9 dapat diketahui bahwa untuk indikator Kesamaan Hak
dengan presentase 7%, sedangkan yang menjawab cukup baik ada 25 orang
dengan presentase 83%, dan yang menjawab kurang baik ada 3 orang dengan
presentase 10%. Maka secara keseluruhan untuk indikator kesamaan hak dari
pada kategori ‘cukup baik’. Hal ini dikarenakan pada item pertanyaan
menjawab baik sebanyak 2 orang, cukup baik 25 orang dan kurang baik 3 orang.
melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apa pun khususnya suku, ras, agama
indikator kesamaan hak, pegwai rumah sakit cukup ramah, sopan dan adil dalam
73
menangani pelayanan untuk pasien ataupun keluarga pasien rawat inap pada
Rumah Sakit Umum Daerah Duri Kabupaten Bengkalis, namun ada beberapa
pegawai terlihat menunda waktu untuk mengontrol ruangan rawat inap Rumah
kesamaan hak kepada Ibu Dona Sari Nasution yang mengatakan bahwa :
“untuk pelayanan oleh rumah sakit kita tidak membedakan pasien namun
mungkin pada bentuk pelayanan dalam segi fasilitas berbeda karna ada
kelas kelas tertentu yang memang mendapatkan pelayanan berbeda hal ini
karna biya administrasi yang berbeda dan itu menentukan fasilitas yang di
dapatkan tapi untuk kelas yang sama kami tidak membedakan pasien
dalam pelayanan”(Hasil Wawancara Penelitian 04 Oktober 2017)
ke orang lain dengan nilai dan pandangan yang sama dan tidak adanya
yang berbeda dalam pandangan seseorang ke orang lain, atau tidak membeda –
bedakan suatu objek yang akan di perbuat terhadap objek tersebut dalam artian hal
yang positif bagi objek yang memiliki haknya untuk mendapatkan perbuatan
tersebut.
N
Sub Cukup Kurang
Baik Jumlah
o Indikator Baik Baik
Keseimban
gan antara
biaya
1
dengan 2 24 4 30
fasilitas
yang
dinikmati
Keseimban
gan harga
obat yang
2 dibeli
2 20 8 30
dengan
kualitas
obat yang
diberi
Jumlah 4 44 12 60
Rata-Rata 2 22 6 30
Persentase 7 73 20 100
% % % %
Dari tabel V.10 dapat diketahui bahwa untuk indikator Keseimbangan Hak
ada 2 orang dengan presentase 7%, sedangkan yang menjawab cukup baik ada 22
orang dengan presentase 73%, dan yang menjawab kurang baik ada 6 orang
hak dan kewajiban dari keluarga pasien sebanyak 2 pertanyaan yang diajukan
dapat disimpulkan berada pada kategori ‘cukup baik’. Hal ini dikarenakan pada
pelanggan yang menjawab baik sebanyak 2 orang, cukup baik 24 orang dan
kurang baik 4 orang. Untuk item pertanyaan keseimbangan harga obat yang dibeli
75
dengan kualitas obat yang diberi, pelanggan yang menjawab baik sebanyak 2
orang, sedangkan yang menjawab cukup baik sebanyak 20 orang, dan yang
keseimbangan hak dan kewajiban memang sudah sewajarnya dan cukup adil bagi
pihak rumah sakit dan pasien walaupun memang ada beberapa pasien yang merasa
keseimbangan hak dan kewajiban kepada Ibu Dona Sari Nasution yang
mengatakan bahwa :
“dalam hak dan kewajiban untuk pasien merupakan prioritas namun kita
tidak lupa pula akan hak dan kewajiban untuk pegawai selaku tenaga
medis tentu kita juga berikan itu berupa tunjangan atau pun hak hak
lainnya selaku pegawai yang memang sudah ada aturannya dan memang
hak mereka untuk mendapatkannya, intinya kami juga tidak mengekang
hak yang seharusnya di terima pasien maupun pegawai sebagai mana itu
keharusan untuk mereka.” (Hasil Wawancara Penelitian 23 Novemberr
2018)
Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan 'oleh setiap, 'orang yang
telah ada sejak lahir, bahkan sebelum lahir / sedangkan Kewaajiban adalah
sesuatu yang harus serta wajib untuk dilaksanakan. Hak dan kewajiban
76
merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan akan tetapi sering terjadi
jawaban yang telah diberikan oleh responden dapat dilihat pada tabel berikut :
Bengkalis.
J
N B u
Cuku
a Kuran m
Indikator p
o i g Baik l
Baik
k a
h
3
0
2
(
(
1 25 3 1
Transparansi 7
(83%) (10%) 0
%
0
)
%
)
3
3 0
( (
2 1 26 1 1
Akuntabilitas
0 (87%) (3%) 0
% 0
) %
)
77
J
N B u
Cuku
a Kuran m
Indikator p
o i g Baik l
Baik
k a
h
3
0
1
(
(
3 23 6 1
Kondisional 3
(77%) (20%) 0
%
0
)
%
)
3
0
1
(
(
4 22 7 1
Partisipatif 3
(73%) (23%) 0
%
0
)
%
)
3
0
2
(
(
25 3 1
5 Kesamaan hak 7
(83%) (10%) 0
%
0
)
%
)
3
0
2
Keseimbangan (
(
22 6 1
6 hak dan 7
(73%) (20%) 0
kewajiban %
0
)
%
)
78
J
N B u
Cuku
a Kuran m
Indikator p
o i g Baik l
Baik
k a
h
1
1
Jumlah 143 26 8
1
0
3
Rata-rata 2 24 4
0
7 0
Persentase 80% 13%
% 0
pelanggan dalam Penelitian Tentang Kualitas Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit
menjawab baik ada 2 orang dengan persentase 7%, sedangkan cukup baik ada 24
orang dengan presentase 80% dan cukup baik ada 4 orang dengan presentase
Tentang Kualitas “Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Duri
yang menjawab kurang baik sebanyak 3 orang dengan presentase 10%, pada
sedangkan yang menjawab cukup baik 26 orang dengan presentase 87% dan yang
menjawab kurang baik sebanyak 1 orang dengan presentase 3%, untuk indikator
menjawab cukup baik sebanyak 23 orang dengan presentase 77% dan yang
menjawab kurang baik sebanyak 6 orang dengan presentase 20%. Untuk indikator
sedangkan yang menjawab cukup baik sebanyak 22 orang dengan presentase 73%
dan yang menjawab tidak baik sebanyak 7 orang dengan presentase 23%. Untuk
indikator Kesamaan Hak yang menjawab baik sebanyak 2 orang denga presentase
7%, untuk yang menjawab cukup baik sebanyak 25 orang dengan presentase 83%
dan yang menjawab kurang baik 3 orang dengan persentase 10%. Dan untuk
orang denga presentase 7%, untuk yang menjawab cukup baik sebanyak 22 orang
dengan presentase 73% dan yang menjawab kurang baik 6 orang dengan
persentase 20%
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Duri Kabupaten Bengkalis sudah cukup
baik dikarenakan jawaban baik dari setiap indikator yang ada. Namun saat peneliti
80
pihak rumah sakit adalah masalah terlalu lamanya menuggu perawat atau dokter
yang di panggil ke ruangan rawat inap dan keluarga pasien yang menunggu di
ruangan rawat inap dengan duduk di lantai. Hal ini menyangkut pada indikator
Baik yaitu dengan persentasi 13% pada tabel rekapitulasi. Maka dari itu
diharapkan kepada pihak Rumah Sakit agar lebih respon dan peduli terhadap
pasien-pasien dan keluarga rawat inap yang memang sedang membutuhkan di saat
itu. Agar pasien dan keluarga pun merasa haknya terpenuhi atas pelayanan yang
diberikan.
yang seharusnya memiliki kursi atau ruang tunggu yang memadai dan
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
artian untuk segala upaya dan kinerja pada Rumah Sakit Umum
nikmati atau di terima dengan cukup baik oleh pasien maupun keluarga
pasien. Akan tetapi ada sebagian kecil keluarga atau pasien pada
Rumah Sakit kususnya Rawat Inap ada yang masi kecewa dan
rawat inap.
83
B. Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
klas 1 – vip karna pada dasarnya itu hanya membedakan fasilitas yang
DAFTAR PUSTAKA
Feriyanto, Andri. & Triana, Endang, Shyta. 2015. Pengantar Manajemen (3 in 1).
Kebumen : Media Tera
Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta : Gava Media
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi revisi).
Jakarta : Bumi Aksara Prahasta
Maulidiah, Sri. 2014. Pelayanan Publik, Pelayan Terpadu Administrasi
Kecamatan. Bandung : Indra Prahasta
Moleong, Lexy J. 2000. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Nurman.2015. Strategi Pembangunan Daerah. Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.
Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta
Ratminto & Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Siagian, Sondang. P. 2003. Filsafat Administrasi (edisi revisi). Jakarta : Bumi
Aksara
Sinambela, Lijan Poltak, dkk. 2006. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta : Bumi
Aksara
Sinambela, Lijan Poltak, dkk. 2005. Reformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta :
Bumi Aksara
Sitorus, Monang. 2009. Manajemen Pelayanan Publik. Bandung : Unpad Press
Sugyiono, 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
86