Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

BERPIKIR KOMPUTASIONAL
DAN PENERAPANNYA
A. Konsep Berpikir Komputasional
Berpikir komputasional (computational thinking) merupakan
konsep berpikir yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang
ada di sekitar, memahaminya kemudian mengembangkan suatu
metode pendekatan untuk menemukan solusi yang inovatif dengan
bantuan perangkat teknologi komputer.
Meskipun di bangun dengan tujuan agar masalah-masalah
yang dapat di selesaikan dengan bantuan komputer, konsep berpikir
komputasional juga dapat di terapkan di berbagai bidang dalam
kehidupan manusia.
berpikir komputasional mempunyai 4 pilar teknik kunci
pendekatan yaitu deskomposisi, pengenalan pola, abstraksi dan
berpikir algoritme
1. Deskomposisi
Deskomposisi adalah metode
menyelesaikan masalah yang
dilakukan dengan cara
memecah masalah kompleks
menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil sehingga lebih
mudah di selesaikan.
a. Perhitungan yang Kompleks
1. Bagaimana menghitung beban
serta kekuatan rangka besi dan
struktur beton yang dibutuhkan
untuk gedung bertingkat ?
2. Berapa beban disetiap
sambungan dan berapa keuatan
yang dibutuhkan agar bangunan
dapat kokoh berdiri dan tahan
terhadap guncangan?
Menrapkan metode
deskomposisi masalah-masalah
perhitungan yang kompleks
dapat diselesaikan
b. Membuat Produk Baru
Dengan metode deskomposisi kita memunculkan beberapa pertanyaan
sehingga masalah-masalah tersebut bisa diselesaikan satu persatu. Contoh
:
Produk makanan ringan seperti apa yang kita buat ?

Apa rasa yang akan kita berikan ?


Bagaimana cara produksinya ?

Apa saja bumbu dan bahan yang perlu di sediakan ?

Apa kemasan yang kita gunakan ?

Siapa saja yang menjadi target pasar ?

Apa strategi pemasaran yang akan kita lakukan ?


c. Mengembangkan Perangkat Lunak
Untuk membangun sebuah perangkat lunak, hampir sama dengan
pembuatan produk baru meskipun ada beberapa yang
membedakannya. Ketika membuat suatu perangkat lunak, seorang
programmer akan dihadapkan pada persoalan yang lebih kecil.
Untuk apa aplikasi akandigunakan ?

Seperti apa tampilan aplikasinya ?

Siapa target dari pengguna aplikasi tersebut?

Bagaimana tampilan grafis dari aplikasi ? 4


Seperti apa audio yang akan digunakan ?

Tool pengembangan mana yang akan digunakan ?


d. Melakukan Perbaikan
Sebagai contoh, ketika anda ingin berkerja dengan komputer, komputer yang ingin
anda gunakan tidak dapat dihidupkan.

“Bagaimana menentukan penyebab komputer


tidak dapat dihidupkan dan cara
memperbaikinya ??”

Beberapa pertanyaan dekomposisi yang dapat di tanyakan


untuk menyelesaikan masalah perbaikan tersebut adalah
sebagai berikut.
Apakah sumber daya telah terhubung dengan benar ?
Apakah kabel daya telah terpasang dan berfungsi dengan baik ?
Apakah power supply berfungsi dengan baik atau sudah rusak ?
Apakah CPU berfungsi dengan baik ?
Apakah matherboard masih berfungsi dengan baik ?
Apakah memori komputer berfungsi dengan baik ?
2. Pengenalan Pola
Pengenalan pola dapat dimanfaatkan untuk
berbagai hal untuk menyelesaikan
permasalahan, merekayasa sesuatu,
memprediksi dan sebagainya. Berikut beberapa
contoh bagaimana pengenalan pola dapat
dimanfaatkan untuk mencari sebuah solusi.
 Pola pergerakan arah angin digunakan untuk
memprediksi akan datangnya badai atau angin topan
sehinga dapat memberikan peringatan bagi masyarakat
yang mempunya potensi terdampak
 Pola pergerakan harga di pasar bursa digunakan untuk
memprediksi apakah harga saham perusahaan tertentu
akan naik atau turun. Hasil prediksi kemudian
digunakan untuk jual-beli para pialang dan investor.
 Kelainan pada pola DNA digunakan untuk
mengidentifikasi penyakit kanker dan memberikan
terapi pengobatan yang tepat.
 Membandingkan suatu tempat dengan tempat
yang lain. Misalnya, kesamaan atau perbedaan
pola perilaku pelanggan antara dua negara
dimanfaatkan untuk mendesain produk yang
sama atau berbeda dan menggunakan strategi
pemasaran yang sama atau berbeda
 Menyelesaikan masalah dengan cara yang sama
jika masalah yang datang memiliki pola
kesamaan dengan masalah sebelumnya. Sebagai
contoh, dokter akan cenderung memberi
penanganan yang sama untuk seorang pasien
yang memiliki pola gejala penyakit yang sama
dengan pasien sebelumnya.
Pada kebanyakan kasus, pola-pola tersebut
ditunjukkan dengan angka-angka dan data yang di
peroleh dari hasil kejadian yang terjadi atau melalui
survei yang telah dilakukan. Selanjutnya, pola yang
ditemukan tersebut dianalisis untuk diambil pelajaran
dan simpulan yang berguna.

Mengingat pengenalan pola merupakan hal yang


penting dalam menyelesaikan masalah, kita harus dapat
mengenali pola dari permasalahan-permasalahan yang
ada. Berikut merupakan beberapa teknik yang dapat
dilakukan untuk dapat mengenali pola.
• Temukan kesamaan karakteristik, perilaku, penyebab
dan gejala dari masing-masing permasalahan
• Pahami bahwa kesamaan pola dapat ditemukan dari
dua masalah yang berbeda, tetapi juga dapat
ditemukan dalam satu masalah yang sama tetapi dari
bagian yang berbeda
• Selalu membandingkan satu masalah dengan masalah
lain yang mempunyai kemiripan kasus atau
pendekatan/metode
• Meskupun diyakini tidak ada kesamaan pola dari dua
kasus, tetap perlu mengamati keduanya
3. Abstraksi
Dalam pemograman, teknik abstraksi digunakan untuk
menyembunyikan data atau informasi mengenai sebuah objek
dari akses objek yang lain. Dengan metode ini, data yang di
akses oleh orang lain hanya lah data data yang relevan bagi
orang tersebut. Hal ini dilakukan dengan dua alasan, yaitu
kemudahan dan penyerdehanaan dan alasan keamanan.
Dalam kehidupannya nyata, metode abstraksi
memungkinkan kita untuk fokus pada hal-hal yang relevan
dengan persoalan yang dihadapi, sedangkan hal-hal lain tidak
perlu diketahui dan di pertimbangkan sehingga dapat diabaikan.
Jadi, persoalan yang di hadapi menjadi lebih fokus dan terlihat
lebih sederhana.
Contoh Abstraksi :
Contoh sederhananya dalam melakukan proses
abstraksi yaitu ketika kita berada di sebuah ruangan
yang di dalamnya terdapat banyak benda dan ingin
mencari buku dalam ruangan tersebut, tentu mata
kita hanya akan fokus kepada benda yang
berhubungan dengan buku serta mengabaikan
benda-benda lain di sekitarnya seperti mainan,
meja makan, kasur dan benda lainnya yang ada di
sekitar kita.
4. Berpikir Algoritme
Salah satu pilar dari berpikir komputasional
adalah berpikir algoritme. Algoritme adalah
rencana atau langkah-langkah instruksi yang di
jalankan untuk memecahkan masalah. Ketika
komoputer ingin digunakan untuk menyelesaikan
sesuatu atau mengerjakan sesuatu, kita harus
membuat algoritme proses yang harus di jalankan
oleh komputer, langkah demi langkah, agar
pekerjaan atau masalah yang diberikan dapat
diselesaikan.
Ada dua cara untuk menuliskan algoritme, yaitu
menggunakan pseudocode dan flowchart.
Pseudocode adalah suatu bentuk algoritma
menggunakan kode, tanda atau notasi yang
dimaksudkan untuk menyerdehanakan bentuk
kalimat manusia. Flowchart adalah diagram yang
mewakili kumpulan dari instruksi – instruksi.
Flowchart pada umumnya menggunakan simbol
standar untuk menggambarkan instruksi –
instruksi yang berbeda.
Algoritme Pseudocode
Masukkan Bilangan Input bilangan

Jika 5 lebih besar dari 2,


If 5 > 2 Then 2 < 4
Maka 2 lebih kecil dari 4

If belum lapar Then tidak perlu


Jika belum lapar, tidak perlu makan
makan

Tampilkan angka Output “angka”


Contoh Pseudocode
Buatlah pseudocode untuk menghitung rata-rata nilai
siswa.
1. Input nama siswa
2. Input nilai tugas
3. Input nilai UTS
4. Input nilai UAS
5. Total nilai nilai tugas + UTS + UAS
6. Rata-rata nilai total di bagi 3
7. Tampilkan nama siswa dan rata-rata nilai
Contoh Flowchart
Mulai Nilai tugas + UTS + UAS

Input Nama
Rata-rata nilai di bagi 3
Siswa

Input Nilai Tampilkan nama


Tugas dan rata-rata nilai

Input Nilai Selesai


UTS

Input Nilai
UAS
Algoritme juga dapat diterapkan untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan
sehari-hari. Masalah – masalah yang ada
dapat dianalisis, kemudian dibuat langkah-
langkah logis untuk menyelesaikannya.
Contoh kita dapat membuat algoritme
untuk menanam benih jagung, memasak
steak, memasak nasi goreng dan lain
sebagainnya.
Tugas
1. Tuliskan penjelasan perbedaan metode deskomposisi
dengan pengenalan pola
2. Tuliskan penjelasan perbedaan metode abstraksi dengan
berpikir algoritme
3. Amatilah masyarakat di sekitar anda, jelaskan beberapa
pola kehidupan masyarakat atau kelompok masyarakat
yang sering anda temui.
4. Sekolah anda akan mengadakan study tour ke Nias
Selatan. Jelaskan langkah – langkah metode deskomposisi
untuk menrencanakan kegiatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai