Makalah Pancasila
Makalah Pancasila
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6
QIBTYYA AMELIA SALSABILA (NIM208220001)
KHAIRUNNISA EKA PERMATA SARI (NIM208220036)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai salah
satu tugas mata kuliah Pancasila. Makalah ini menjelaskan lebih mendalam mengenai
Hakekat Negara Dalam NKRI. Makalah ini dibuat dari hasil penyusunan dan penulisan yang
didapat dari buku dan jurnal yang berkaitan dengan Pancasila. Penulis berharap dengan
membaca makalah ini dapat menambah wawasan mengenai paragraf yang ditinjau dari
aspek Pancasila, khususya bagi penulis.
Penulis mengucapakan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini. Penulis juga mennyadari bahwa makalah ini tidak
luput dari berbagai macam kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diperlukan
sehingga makalah ini dapat digunakan dengan baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
2.1 Asal Mula Terbentuknya NKRI..................................................................................2
2.2 Pengertian Suatu Negara.............................................................................................3
2.3 Sifat dan Unsur - Unsur Suatu Negara......................................................................3
2.4 Fungsi dan Tujuan dari Suatu Negara.......................................................................5
BAB III....................................................................................................................................7
KESIMPULAN.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari kerajaan- kerajaan yang
tersebar.Pada masa itu terdapat jajahan dari negara luar yang menggunakan politik adu
domba, memecah belah, saling menghasut, memfitnah satu sama lain sehingga
menimbulkan kerenggangan hubungan antara satu dengan yang lainnya yang menimbulkan
kerajaan tersebut yang di jajah berjuang sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak manapun
karena telah dipecah belah. Selain perpecahan, terjadi juga perang antar saudara di
Indonesia. Setelah beratus- ratus tahun dijajah oleh bangsa lain, timbullah kesadaran untuk
melawan penjajah, tapi usaha perlawanan tidak bisa dilakukan sendiri- sendiri, namun dapat
dilakukan dengan baik jika setiap kerajaan saling membantu dalam menumpas kolonialisme
dan imperialisme. Sehingga, pada akhirnya lambatlaun perjuangan yang mulanya dilakukan
sendiri- sendiri kemudian menjadi perjuangan merebut kemerdekaan secara bersama dan
terbentuklah cikal bakal dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.Proklamasi kemerdekaan
17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia. Negara Indonesia merupakan hasil
perjuangan panjang bangsa Indonesia. Kemerdekaaan yang diraih merupakan anugerah
Tuhan yang Maha Kuasa dan hasil jerih payah perjuangan para pahlwan bangsa. Sebelum
Indonesia merdeka di Indonesia terdapat banyak kerajaan yang disatukan oleh Belanda
dalam koloni atau daerah jajahan Hindia Belanda
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari kerajaan- kerajaan yang
tersebar.Pada masa itu terdapat jajahan dari negara luar yang menggunakan politik adu
domba, memecah belah, saling menghasut, memfitnah satu sama lain sehingga
menimbulkan kerenggangan hubungan antara satu dengan yang lainnya yang menimbulkan
kerajaan tersebut yang di jajah berjuang sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak manapun
karena telah dipecah belah. Selain perpecahan, terjadi juga perang antar saudara di
Indonesia. Setelah beratus- ratus tahun dijajah oleh bangsa lain, timbullah kesadaran untuk
melawan penjajah, tapi usaha perlawanan tidak bisa dilakukan sendiri- sendiri, namun dapat
dilakukan dengan baik jika setiap kerajaan saling membantu dalam menumpas kolonialisme
dan imperialisme. Sehingga, pada akhirnya lambatlaun perjuangan yang mulanya dilakukan
sendiri- sendiri kemudian menjadi perjuangan merebut kemerdekaan secara bersama, dan
terbentuklah cikal bakal dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Yang didasarkan pada faktor-faktor berikut:
a. Adanya persamaan nasib.
b. Ada keinginan untuk merdeka dari penjajahan.
c. Adanya kesatuan wilayah tempat tinggal.
d. Adanya cita- cita untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.
e. Timbul kesadaran atas hak untuk merdeka.
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah profinsi dan daerah provinsi
itudibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu
mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang
2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang
anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.
5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan
pemerintahan yang undang-undang tentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
2
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan
lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam undang-
undang
Istilah negara berasal dari bahasa Sanskerta “nagari” atau “nagara” yang berarti
kota.Dalam bahasa Inggris negara disebut “state”, bahasa Belanda “staat”, bahasa Perancis
“l’etat”dan bahasa Latin “statum”. Menurut kamus umum bahasa Indonesia, Negara adalah
persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang
diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintah dengan teratur. Negara dalam arti sempit
sama dengan pemerintahan dalam arti luas yang merupakan alat untuk mencapai
kepentingan Bersama,sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial yang
mengatur, memimpin dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar dan
berkembang terus.Banyak sekali pengertian tentang apa itu negara, diantaranya seperti
ditulis oleh M SollyLubis dalam bukunya Ilmu Negara (1981: 9). Dimana beliau mengutip
pendapat ;
a. Soenarko, negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai wilayah tertentu
dan kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.
b. Logemann, negara adalah organisasi kemasyarakatan yang dengan kekuasaannya
bertujuan mengatur dan menyelenggarakan masyarakat.
c. Harold J. Laski, negara itu adalah satu persekutuan manusia yang mengikuti jika
perlu dengan tindakan paksaan.
Negara sebagai organisasi kekuasaan memiliki beberapa sifat yang tidak dimiliki oleh
organisasi lainnya. Menurut Miriam Budiarjo, masing-masing negara memiliki sifat-sifat
antara lain: memaksa, monopoli dan mencakup semua :
1.Memaksa. Peraturan perundangan yang telah ditetapkan harus ditaati oleh seluruh
warganegara maupun aparatur negara.Karena apabila dilanggar alat-alat negara dapat
memaksa dengan menerapkan sanksi hukum yang tegas.
2.Memonopoli, Negara dapat memonopoli tujuan bersama dalam negara. Seperti contoh
negara dapat melarang pendirian organisasi/agama baru yang dilarang oleh undang-undang.
3.Mencakup semua. Hal ini mengandung maksud bahwa peraturan perundang-undangan
berlaku pada semua orang tanpa terkecuali dan memandang latar belakang seseorang.
Menurut Konvensi montevideo tahun 1933, yang diselenggarakan oleh negara-negara
Amerika di kota Montevideo, bahwa negara harus memiliki unsur : a) Penduduk yang
tetap,b)Wilayah tertentu,c) Pemerintah,d) Kemampuan mengadakan hubungan dengan
negara lain.
Unsur negara apabila dilihat dari konsep politik maka harus memiliki dua unsur yaitu:
1. Unsur konstitutif (mutlak). Unsur konstitutuf harus memiliki rakyat, wilayah dan
pemerintah yang berdaulat.
2. Unsur deklaratif (pengakuan). Unsur deklaratif yaitu pengakuan de facto (kenyataan) dan
pengakuan de jure (hukum).
a. Rakyat
3
Rakyat adalah semua orang yang berada diwilayah suatu negara. Rakyat dalam suatu
negara meliputi penduduk atau bukan penduduk atau orang asing. Penduduk terdiri atas
warga negara dan bukan warga negara. Warga negara ada dua yaitu warga negara asing atau
warga negara keturunan atau warga negara yang ditetapkan dengan undang-
undang.Penduduk adalah setiap orang yang mempunyai tempat tinggal tetap disuatu negara.
Penduduk terdiri atas warga negara (secara mayoritas) atau bukan warga negara (minoritas).
Warga negara adalah setiap orang yang terikat dengan peraturan negara dan penduduk
terikat karena tempat tinggal. Untuk mendapatkan atau menentukan kewarganegaraan
seseorang ada dua asas yang melandasinya, yaitu :
1. Asas ius soli (asas tempat kelahiran). Asas ius soli ialah penentuan kewarganegaraan
sesuaitempat kelahiran tanpa melihat keturunan atau kewarganegaraan orang tuanya. Negara
yangmenganut asas ini adalah Amerika Serikat.
2. Asas ius sanguinis (asas keturunan atau pertalian darah). Asas ius sanguinis menetapkan
bahwa kewarganegaraan seseorang diperoleh karena kewarganegaraan orang tuanya.
Negarayang menerapkan asas ini adalah Republik Rakyat Cina (RRC).
b. Wilayah Negara
Suatu yang disebut dengan negara harus memiliki wilayah. Wilayah adalah seluruh
tempat baik berupa daratan, lautan, dan juga udara yang ada diatasnya yang memiliki batas-
batas tertentu.Wilayah negara terdiri atas daratan, perairan, udara dan wilayah ekstra
teritorial. Batas ketiga wilayah tersebut dapat ditentukan secara alam, geografi, buatan,
perjanjian dan lain-lain.
•Batas alam adalah batas wilayah suatu negara yang berupa alam adalah danau,
gunung,sungai, selat, laut.
•Batas buatan adalah batas wilayah suatu negara yang berupa batas buatan seperti
tembok/pagar, jalan raya. Sebagai contohnya adalah tembok Berlin.
•Batas astronomi adalah batas berupa garis lintang dan garis bujur. Sebagai contoh batas
astronomi negara kita "Indonesia" yaitu 6 derajat L-11 derajat LS dan 95 derajat-141 derajat
BT.
•Batas perjanjian adalah batas yang dibuat berdasarkan konvensi, traktat, misalnya konvensi
hukum laut internasional.
1) Wilayah Daratan ; Wilayah daratan sebagai tempat bermukim dan
menyelenggarakan pemerintahan harus memiliki batas-batas yang tegas. Batas-batas
tersebut kemudian dikukuhkan melalui perjanjian antar dua negara atau banyak
negara. Pelanggaran terhadap batas daratan akan dikenakan sanksi dari negara
bersangkutan.
2) Wilayah Perairan ; Wilayah perairan atau wilayah laut adalah wilayah yang berada
dalam wilayah suatu negara disebut dengan lautan teritorial. Wilayah laut diluar
teritorial disebut dengan laut bebas terbuka. Pada tanggal 10 Desember 1982
diadakan traktat atau perjanjian multilateral di Jamaica mengenai laut teritorial.
Dalam perjanjian ini dirumuskan:
1. Laut teritorial ditetapkan sejauh 12 mil, yang diukur dari pantai ketika surut.
2. Batas zona bersebelahan antara dua negara yang jaraknya 24 mil.
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yaitu wilayah laut, negara, pantai (perairan),
diukur jaraknya 200 mil dari pantai. Diperairan itu negara yang bersangkutan berhak
mengambil manfaat ekonomi, sedangkan negara lain hanya boleh mengarungi atau
memakai daerah tersebut.Jadi negara lain tidak boleh mengambil manfaat ekonomi,
misalnya menggali kekayaan laut.
4
4. Landas benua atau landas kontinen, batasnya lebih dari 200 mil. Negara
bersangkutan dapat mengambil manfaat ekonomi, tetapi berkewajiban bagi untung
dengan masyarakat internasional.
3) Wilayah Udara ; Wilayah udara, umumnya diukur secara tegak lurus keatas sampai
dengan tidak terbatas. Namun ada juga negara yang menerapkan batas negara
dengan perjanjian karena kompetisi kemajuan teknik penerbangan. Misalnya antara
Iran dan Amerika.
4) Wilayah Ekstra Teritorial ; Wilayah ekstra teritorial, yaitu daerah-daerah yang
menurut hukum internasional diakui sebagai wilayah kekuasaan suatu negara
meskipun wilayah negara tersebut letaknya di negara lain. Kapal yang berbendera
kebangsaan suatu negara dan kedutaan besar suatu negara adalah contoh dari
wilayah ekstra teritorial.
Fungsi negara pada dasarnya untuk mengatur tata kehidupan bernegara untuk
mencapai tujuan negara. Negara menurut beberapa ahli tata negara memiliki beberapa
fungsi yang harus dilaksanakan, fungsi tersebut menurut pendapat Charles E. Merriam
adalah:
a) Keamanan ekstern b) Ketertiban intern c) Keadilan d) Kesejahteraan umum, e)
Kebebasan. Sedangkanmenurut Miriam Budiardjo (1996),
Negara melaksanakan fungsi minimum yaitu Fungsi
1. Melaksanakan ketertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah
bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban atau
bertindak sebagai stabilisator.
5
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Untuk mencapai kemakmuran
rakyat bagi sebuah negara berkembang sangat diperlukan campur tangan negara dan peran
aktif negara.
3.Fungsi pertahanan. Untuk menjaga serangan dari luar negara harus dilengkapi dengan
alat-alat pertahanan.
4.Menegakkan keadilan. Penegakan keadilan dilaksanakan oleh badan-badan
peradilan.Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum didalam undang-undang dasar
Negara Republik Indonesia, yaitu pada Alinea keempat pembukaan UUD 1945 yang
berbunyi:
“untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, dengan berdasarkan kepada ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Secara umum, negara bertujuan untuk menyelenggarakan kesejahteraan dan
kebahagiaan warga negaranya. Dari Pembukaan Alinea keempat UUD 45, tujuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum;
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi
dan keadilan social.
Pendapat Para Ahli Mengenai Fungsi Negara
Negara ibarat sebuah keluarga. Coba kita perhatikan dan rasakan, dalam keluarga kita
memperoleh kasih sayang, disekolahkan dan dipenuhi kebutuhan oleh kedua orang tua kita.
Kita juga dilindungi, dirawat dan dijaga oleh mereka. Itu semua menunjukan bahwa kedua
orang tua kita memiliki tanggung jawab dan peranan untuk mencerdaskan anaknya,
mencukupi kebutuhannya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani, dan juga melindunginya.
Begitu pula dalam negara yang merupakan organisasi yang lebih besar dan paling tinggi
kedudukannya, memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk melindungi warga negaranya
dan mewujudkan kesejahteraan warga negaranya.
Fungsi negara diartikan sebagai tugas dari pada organisasi negara, yaitu untuk apa negara itu
diadakan. Perancis pada abad ke-16 memperkenalkan lima fungsi negara, yaitu:
a. Fungsi diplomatik, yaitu fungsi yang berkaitan dengan hubungan internasional yang
dijalin oleh suatu negara.
b. Fungsi defencie, yaitu fungsi pertahanan.
c. Fungsi financie, yaitu fungsi guna kesejahteran.
d. Fungsi justiccie, yaitu fungsi peradilan atau kekuasaan kehakiman.
e. Fungsi policie, yaitu fungsi untuk menjaga keamanan.
Kelima fungsi di atas dibuat ketika Prancis dikuasai oleh pemerintahan yang absolut
dan otoriter,dengan demikian fungsi tersebut tidak lagi relevan dengan kondisi zaman
sekarang John Locke membagi fungsi negara ke dalam tiga fungsi, yaitu:
a. Fungsi legislatif, yaitu fungsi untuk membentuk suatu peraturan perundang-undangan.
b. Fungsi eksekutif, yaitu fungsi untuk melaksanakan peraturan dan pemerintahan, termasuk
di dalamnya fungsi untuk mengadili.
c. Fungsi federatif, yaitu fungsi untuk menyelenggarakan urusan luar negeri, urusan perang
dan damai.
6
BAB III
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Irwan Gesmi, S. M. (2018). Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Sidoarjo, Jawa Timur: Uwais Inspirasi
Indonesia.
Paristiani Nurwadani, d. (2016). Buku Ajar Kuliah Wajib Umum Pancasila. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.