Profil Usaha Kel 5
Profil Usaha Kel 5
“PROFIL USAHA”
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
2024
KATA PENGANTAR
Kami penyusun mengucapkan puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Profil Usaha ini dengan
penuh kemudahan, tanpa bantuan-Mu mungkin tugas makalah ini tidak dapat kami selesaikan.
Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta agar pembaca lebih
banyak memahami sehingga diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Islamic
Enterpreneurship Ibu Fitri Kumala Dewi, M. Pd , yang telah membimbing kami dalam belajar
juga membuat makalah ini Akhir kata, semoga makalah Profil Usaha ini bermanfaat bagi para
pembaca dan Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu meridhoi segala usaha kami.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumus Masalah .............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Pembahasan ...................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 Pengembangan Wawasan Jenis Bidang Usaha ........................................................... 3
2.2 Rintisan Usaha Wirausaha Baru .................................................................................. 4
2.3 Perdagangan Besar ........................................................................................................ 5
2.4 Perdagangan Grosir ....................................................................................................... 6
2.5 Perdagangan Eceran ...................................................................................................... 7
2.6 Perdagangan Kaki Lima ................................................................................................ 8
2.7 Franchise ......................................................................................................................... 9
BAB III.................................................................................................................................... 11
PENUTUP............................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara
memproduksi, menjual atau menjual suatu produk barang atau jasa. Dalam
menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki.
1
7. Apa pengertian franchise?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengembangan Wawasan Jenis Bidang Usaha
Pemilihan usaha tergantung beberapa hal antara lain:
1. Minat seseorang, misalnya berminat dalam bidang industri atau kerajinan, dan
perdagangan/jasa.
2. Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, atau apa saja yang sudah
dimiliki.
3. Relasi, apakah ada keluarga, teman, yang sudah menekuni usaha yang sama, atau
usaha yang akan dikerjakan ada relevansi/ saling mendukung dengan usaha
tersebut.
4. Dan berbagai peluang lainnya.
Untuk mengetahui banyaknya bidang usaha yang bisa dimasuki oleh wirausaha
baru, maka kita dapat melihat hubungan dalam bentuk Tangga Produsen (RTK) dan
Rumah Konsumen (RTK).
Bila RTP mengalami kemajuan, maka akan berdampak positif terhadap kemajuan
RTK. Pendapatan perkapita RTK akan meningkat, daya belinya pun akan meningkat.
Apabila daya beli masyarakat meningkat maka hasil produksi yang diproduksi oleh
RTP akan diserap oleh masyarakat. Kerjasama RTK dan RTP ini berjalan sepanjang
masa. dalam bentuk circular flow yang saling menunjang kemajuan. Hal ini tentu
banyak peluang terbuka bagi orang kreatif dan calon-calon wirausaha untuk
menciptakan sebuah usaha. Secara garis besar ada 5 jenis usaha yang diungkapkan
diatas antara lain:
1. Usaha Ekstraktif.
Usaha Ekstraktif merupakan usaha yang bergerak dalam bidang
pertambangan atau bidang usaha yang mengambil langsung dari alam. contohnya
hasil laut, hasil hutan.
2. Usaha Agraris
3. Usaha Industri
3
Usaha yang mencangkup berbagai jenis komoditi yang dihasilkan oleh
industri. Contohnya industri tekstil memproduksi benang dan kain.
4. Usaha Perdagangan
Usaha yang dilakukan oleh seseorang guna memenuhi kebutuhan hidup
melalui berdagang dari berbagai komoditi yang diperdagangkannya. Contoh usaha
penjualan daging, usaha penjualan properti rumah.
5. Jasa
Suatu usaha dengan mengandalkan kemampuan untuk mendapatkan keuntungan
dari tindakan yang dilakukan untuk konsumennya.
4
Memperoleh kekayaan adalah salah satu alasan orang berwirausaha selain sekian
banyak alasan lainnya. Tidak ada larangan bagi seseorang untuk menjadi kaya, asal
kekayaan itu diperoleh dengan cara halal, dan digunakan sesuai dengan ajaran agama.
Kita harus berusaha seoptimal mungkin meskipun begitu pada akhirnya Allah jualah
yang akan tentukan.
2. Jumlah Pembelian
5
• Transaksi perdagangan besar adalah besar, dalam arti lebih besar dari kebutuhan
sehari-hari.
• Harga-harga dapat berubah sesuai situasi. Misalnya kortingan, kredit, cara-cara
pengiriman.
6
Grosir pedagang adalah jenis bisnis kepemilikan yang berjalan secara
mandiri dan mengambil alih hak atas barang-barang dagangan yang ditanganinya.
Para pedagang grosir ini biasanya disebut juga sebagai distributor, jobber, atau
lembaga suplai pabrik.
7
b. Perdagangan eceran kecil, yang terdiri dari:
1) Eceran kecil berpangkalan
2) Eceran kecil tidak berpangkalan
3. Persaingan Tajam dari Berbagai Jenis Toko Eceran
Persaingan pada tingkat perdagangan eceran di Indonesia begitu ketat, hal itu
terjadi karena diizinkannya perdagangan eceran asing yang beroperasi di Indonesia.
Pemberian izin dagang ini telah disepakati oleh masyarakat regional dan
internasional.
Para pebisnis retail asing yang masuk di Indonesia dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok yaitu:
a. Kelompok grosir dan hypermarket
b. Kelompok supermarket
c. Kelompok minimarket modern
d. Peritel kecil tradisional
8
adalah sektor yang mengganggu dan menimbulkan kesemrawutan kota, hal ini
menyebabkan pemerintah kurang dalam memberi perhatian dan pembinaan dalam
mengenai pedagang kaki lima, dengan demikian maka pemerintah akan menyusun
kebijakan yang berusaha untuk mempertahankan eksistensinya.
c. Tidak teratur dalam kegiatan usaha, baik ditinjau dari tempat usaha maupun jam
kerja.
2.7 Franchise
Kata “franchise” sebenarnya berasal dari bahasa Prancis kuno, franchir, yang
berarti “bebas” memberi kebebasan kepada para pihak. Ada beragam definisi mengenai
“franchise”, secara umum konsep bisnis yang satu ini adalah hak atau lisensi yang
diberikan individu atau kelompok untuk memasarkan produk berupa barang atau jasa
perusahaan tertentu. Pada abad pertengahan, konsep franchise yang terdengar aneh lahir
di tengah masyarakat.
Pada awal perkembangannya, franchise adalah hak istimewa yang diberikan
raja, gereja maupun pemerintah daerah untuk menjaga ketertiban. Pengadilan di abad
pertengahan memberi kuasa atau hak kepada seseorang unruk menguasai pasar dan
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan bisnis. Seiring berjalannya waktu, terbit
peraturan khusus yang mengatur franchise dalam European Common Law.
9
Setelah membahas definisi yang perlu kita kenali dalam bisnis franchise, kira-
kira apa saja yang didapatkan dari bisnis franchise?
Keuntungan bisnis franchise bagi pihak pewaralaba adalah membagi
keuntungan dengan terwaralaba sekaligus mengurangi risiko usaha. Selain itu, pihak
pewaralaba atau franchisor dapat menggunakan modal orang lain untuk
mengembangkan usaha dan memperluas layanan. Kemudian sumber pemasukan,
seperti royalti dan fee menjadi penghasilan pasif bagi pewaralaba.
Keuntungan lainnya adalah pewaralaba dapat memanfaatkan jaringan yang
tersedia untuk perluasan dan ekspansi dengan mudah, murah, dan cepat.
Teknik bisnis franchise dapat mempercepat waktu penguasaan pasar, dapat
meningkatkan hasil penjualan atau omzet dan putaran bisnis dari pewaralaba. Bisnis
franchise bagi pewaralama mendatangkan keuntungan, seperti mempermudah
pengawasan manajemen dan meningkatkan penawaran pewaralaba terhadap sumber
pendanaan atau modal.
Keuntungan bisnis franchise bagi pihak terwaralaba adalah mengurangi risiko
kerugian karena pewaralaba akan membantu menyelesaikan setiap permasalahan yang
datang. Selain itu, pihak terwaralaba atau franchisee dapat memiliki bisnis dalam waktu
yang relatif singkat dan mudah daripada membuat bisnis dari awal. Kemudian
franchisee terbantu dari sisi merek karena franchisor telah membantu pemasaran dan
branding.
Keuntungan lainnya yang didapatkan terwaralaba ialah mendapatkan
keterampilan, pengalaman, dan cara kerja mengenai jalannya perusahaan. Terwaralaba
juga tak perlu repot membuat sistem bisnis, cara menangani pembeli, pengembangan
produk dan bisnis serta SOP kerja. Kemudahan akses pendanaan juga menjadi
keuntungan pihak terwaralaba karena akses pendanaan dari perbankan telah dibantu
okeh pewaralaba.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki:
1. Seorang pelaku usaha harus memiliki keterampilan (kemampuan) untuk
berwirausaha karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak
mungkin bisa berwirausaha dan keahlian (kemampuan) ini adalah modal utama
yang harus dimiliki dalam berwirausaha
2. Apabila seorang pelaku usaha mempunyai keterampilan (kemampuan) tetapi
tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill
(kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan,
3. Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan
menjalankan suatu usaha selain mempunyai keterampilan dan tekad,(4)Seorang
pelaku usaha jika ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan
target dan tujuan pemasarannya
11
DAFTAR PUSTAKA
Olfimarta, D., & Wibowo, S. S. A. (2019). Manajemen modal kerja dan kinerja
perusahaan pada perusahaan perdagangan eceran di indonesia. Journal of Applied
Accounting and Taxation, 4(1), 87-99.
https://id.scribd.com/document/424728283/Kewirausahaan
12