Skp-1 Ep. A-2 Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar
Skp-1 Ep. A-2 Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar
TENTANG
ii
MEMUTUSKAN
iii
DAFTAR ISI
KEPUTUSAN DIREKTUR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
GAMBAR....................................................................................................................iii
BAB I DEFINISI...........................................................................................................1
A. Identifikasi pasien.................................................................................................1
B. Konfirmasi............................................................................................................1
C. Verifikasi..............................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP..........................................................................................2
BAB III TATA LAKSANA..........................................................................................3
A. PRINSIP IDENTIFIKASI PASIEN.....................................................................3
B. PROSES IDENTIFIKASI AWAL PASIEN........................................................3
C. KONFIRMASI.....................................................................................................4
D. VERIFIKASI........................................................................................................4
E. GELANG IDENTITAS PASIEN........................................................................5
F. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN YANG MENJALANI TINDAKAN
OPERASI.............................................................................................................8
G. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN PADA PROSEDUR PENGAMBILAN
DAN PEMBERIAN PRODUK/KOMPONEN DARAH.....................................9
H. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN PADA PROSEDUR PEMERIKSAAN
DI RADIOLOGI..................................................................................................9
I. PROSEDUR IDENTIFIKASI IBU MELAHIRKAN..........................................9
J. PROSEDUR IDENTIFIKASI PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU MITRA
MULIA HUSADA ATAU PERINA.................................................................10
K. PROSEDUR IDENTIFIKASI PADA PASIEN DENGAN NAMA YANG
SAMA DI RUANG RAWAT INAP..................................................................10
L. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN YANG IDENTITASNYA TIDAK
DIKETAHUI......................................................................................................11
M. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA........12
N. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN GANGGUAN
KESADARAN (KOMA)...................................................................................12
O. PROSEDUR IDENTIFIKASI DALAM KEADAAN DARURAT BENCANA
............................................................................................................................12
P. PROSEDUR PELEPASAN GELANG IDENTITAS........................................12
Q. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN RAWAT JALAN/IGD.......................13
R. PROSEDUR IDENTIFIKASI PEMBERIAN DIET.........................................13
BAB IV DOKUMENTASI...........................................................................................................14
GAMBAR
ii
Gambar 3.1 Gelang identitas dan label identitas ......................................................5
Gambar 3.2 Stiker kuning, stiker merah, dan stiker ungu ........................................6
iii
BAB I
DEFINISI
A. Identifikasi pasien
Identifikasi pasien adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan di Rumah Sakit
untuk mengidentifikasi pasien sebagai individu yang akan menerima pelayanan
atau pengobatan dan untuk memastikan ketepatan pelayanan atau pengobatan
terhadap individu tersebut. Untuk memastikan identitas pasien yang benar, maka
dibutuhkan data-data yang akurat. Selain nama lengkap pasien diperlukan
identitas lainnya, seperti tanggal lahir, nomor rekam medik. Pelaksanaan
identifikasi harus dimulai sejak pasien masuk ke rumah sakit hingga pasien
keluar/pulang dari rumah sakit.
B. Konfirmasi
Konfirmasi adalah suatu proses untuk memastikan kebenaran identitas pasien.
Konfirmasi dilakukan secara verbal dan visual. dengan meminta pasien
menyebutkan secara aktif nama lengkap dan tanggal lahir. Kemudian petugas
memastikan kebenaran identitas tersebut pada data identitas yang tertulis rekam
medis (pasien rawat jalan) atau pada gelang pasien (pasien rawat inap).
C. Verifikasi
Verifikasi merupakan suatu rangkaian proses untuk mengidentifikasi pasien
sebagai individu yang akan menerima pelayanan atau pengobatan serta untuk
kesesuaian pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut. Proses verifikasi
ini menggunakan beberapa dokumen pendukung.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATA LAKSANA
3
1. Pasien Rawat Jalan dan IGD: Kartu Identitas
Berobat dan atau e-KTP bagi pasien baru
2. Pasien Rawat Inap : Gelang Identitas Pasien
C. KONFIRMASI
Konfirmasi adalah suatu proses untuk memastikan kebenaran identitas pasien.
Konfirmasi dilakukan dengan cara Verbal dan Visual.
1. Konfirmasi Verbal
Konfirmasi Verbal dilakukan dengan cara petugas meminta pasien
menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir selanjutnya dicocokkan dengan
identitas yang tertulis pada:
a. e-KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan atau Kartu Identitas Berobat.
b. Gelang Identitas pada saat pendaftaran sebagai pasien Rawat Inap
c. Apabila karena keadaan dan kesehatannya pasien tidak mampu melakukan
hal-hal tersebut (misal gangguan pendengaran, gangguan bicara,gangguan
kesadaran), proses konfirmasi dibantu atau dilakukan oleh keluarga atau
pendamping pasien tersebut
2. Konfirmasi Visual dilakukan dengan cara petugas memastikan kebenaran
identitas pasien dengan melihat gelang identitas dan atau kartu identitas
berobat, meliputi: nama dan tanggal lahir.
D. VERIFIKASI
1. Verifikasi adalah proses yang dilakukan untuk memastikan kesesuaian
pelayanan atau pengobatan terhadap individu tertentu.
2. Proses verifikasi identitas pasien dilakukan dengan meminta pasien
menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir, sementara petugas memastikan
kebenaran data identitas pasien yang tercantum pada gelang identitas, kartu
berobat, label spesimen, etiket obat, lembar order pemeriksaan penunjang,
hasil pemeriksaan penunjang, dan lain-lain.
3. Tindakan/prosedur medis yang harus dilakukan proses verifikasi identitas
pasien:
a. Pemberian obat-obatan.
b. Prosedur pemeriksaan diagnostic imaging (rontgen dan sebagainya).
c. Tindakan pembedahan atau prosedur invasif lainnya.
d. Transfusi darah dan produk darah.
e. Pengambilan sampel (misalnya darah, tinja, urin, dan sebagainya).
f. Transfer pasien.
4
4. Tanyakan identitas pasien dengan menggunakan pertanyaan terbuka, contoh:
“mohon maaf bisa disebutkan nama dan tanggal lahir bapak /ibu?”
5. Petugas tidak diperkenankan menyebutkan nama/tanggal lahir pasien
kemudian meminta pasien untuk mengkonfirmasi dengan jawaban “ya/tidak”.
6. Pada pertemuan berikutnya, petugas tidak perlu menanyakan kembali identitas
pasien dengan pertanyaan terbuka, cukup dengan mengkonfirmasi identitas
pasien dengan melihat nama lengkap dan tanggal lahir di gelang identitas.
Apabila ada pasien dengan nama sama, maka perlu ditambahkan dengan
melihat nomor rekam medis pasien.
5
2) Selain gelang identitas, pasien juga mendapat penanda tambahan lain,
yaitu :
a) Jika pasien memiliki alergi, tambahkan penanda (stiker) alergi
berwarna merah.
b) Jika pasien memiliki risiko jatuh tinggi, tambahkan penanda (stiker)
tambahan berwarna kuning.
c) Pada pasien dengan DNR (do not rescucitate), tambahkan penanda
(stiker) tambahan berwarna ungu.
6
f. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang
identitas. (Kecuali pasien sejak awal memang tidak memakai gelang
identitas karena alasan tertentu, dan hal ini harus sudah tercatat dalam
Rekam Medis pasien).
g. Pengecekan Gelang Identitas Pasien :
1) Pengecekan gelang identitas dilakukan setiap pergantian jaga perawat.
2) Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan verifikasi dengan benar
dan pastikan gelang identitas terpasang dengan baik.
3) Unit yang menerima transfer pasien harus melakukan verifikasi ulang
identitas pasien dan memastikan kesesuaian dengan yang tercantum di
dalam gelang identitas dan dokumen pendukung yang lain.
h. Gelang identitas yang digunakan di rumah sakit adalah gelang dengan
ukuran sesuai untuk bayi, anak, dan dewasa, tahan air, tidak mudah lepas,
dan tidak mudah menimbulkan iritasi pada kulit.
i. Seluruh alat identifikasi pasien (Gelang Identitas) yang berasal dari luar
dilepas, sebelum petugas memasang gelang identitas pasien (misal pasien
rujukan dari luar)
2. Ketentuan Khusus
a. Apabila pemakaian gelang identitas pasien mengganggu prosedur dan/
atau tindakan tertentu (misal tindakan operasi), gelang tersebut dapat
dilepas kemudian direlokasi dan dipasangkan kembali oleh petugas
penanggung jawab setelah prosedur selesai dilakukan. Pelepasan dan
penggantian gelang baru harus didokumentasikan di dalam rekam medis
pasien.
b. Jika ukuran gelang identitas tidak cukup (tangan lebih besar, edema, dll),
maka diperkenankan menggunakan dua atau lebih gelang identitas yang
disambungkan kemudian dikunci sehingga tidak bisa lepas
c. Jika Gelang Identitas tidak dapat dipakaikan di pergelangan tangan maka:
1) Pasangkan gelang identitas di pergelangan kaki.
2) Pada situasi di mana tidak dapat dipasang di pergelangan kaki, gelang
identitas dapat dipakaikan di baju pasien di area yang jelas terlihat. Hal
ini harus dicatat di rekam medis pasien. Gelang identitas harus
dipasang ulang jika baju pasien diganti dan harus selalu menyertai
pasien selama menjalani perawatan di RS Mitra Mulia Husada.
7
3) Pada kondisi baju tidak bisa dipakaikan, gelang identitas harus
menempel pada badan pasien dengan menggunakan perekat transparan
/ tembus pandang. Hal ini harus dicatat di rekam medis pasien.
4) Pada kondisi tidak bisa ditempelkan di badan maka identitas pasien
tertempel di tempat tidur pasien dan dicatat di RM dibubuhi stempel
tidak dipasang ID (kondisi ini dilakukan verifikasi setiap akan
memindahkan pasien dari tempat tidur harus tercatat dan
dikomunikasikan dengan seluruh petugas unit tersebut), begitu juga
pada semua blanko permintaan/pemeriksaan ditulis TIDAK
DIPASANG ID
d. Pada kondisi Gelang Identitas tidak digunakan dikarenakan :
1) Pasien menolak penggunaan gelang identitas tanpa alasan yang jelas,
maka pasien diberi penjelasan tentang risiko akibat kesalahan identifikasi
dan dipersilakan untuk menandatangani pernyataan penolakan
pemasangan gelang identitas.
2) Gelang identitas menyebabkan iritasi atau alergi kulit
Kepada pasien yang tidak menggunakan gelang identitas, verifikasi
dilakukan oleh dua staf yang sedang bertugas (double check antara
kedua petugas) untuk memastikan ketepatan identitas pasien. Catat
kedua nama petugas dalam rekam medis tiap dilakukan verifikasi.
8
2. Identitas yang tertulis pada botol/tempat sampel minimal terdapat data nama,
tanggal lahir dan nomer rekam medik.
3. Masing-masing petugas di atas harus memastikan kebenaran identitas pada
setiap tahapan serah terima produk darah pada poin (1) dan harus
terdokumentasi.
4. Sebelum melakukan pengambilan darah, siapkan botol/tempat sampel yang
telah tertulis identitas pasien. Pasien/keluarga pasien diminta untuk
mengkonfirmasi kebenaran Identitas yang tertulis pada botol/tempat sampel
tersebut
5. Sebelum melakukan pemberian darah/produk darah (transfusi), dua orang
petugas rumah sakit (perawat dan atau dokter) yang kompeten di unit tersebut
harus memastikan kebenaran: data identitas, jenis darah, golongan darah dan
waktu kadaluwarsanya pada kantong darah pasien, nomor kantong darah, dan
identitas pasien pada gelang identitas.
6. Jika petugas rumah sakit tidak yakin/ragu akan kebenaran identitas pasien,
jangan lakukan transfusi darah sampai diperoleh kepastian identitas pasien
dengan benar.
9
ibu adalah gelang identitas ibu dengan nomor Rekam Medis ibu, Nomor
Induk Kependudukan ibu dan gelang bayi yang berisi identitas bayi
dengan nomor Rekam Medis bayi serta Nomor Induk Kependudukan.
10
L. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN YANG IDENTITASNYA TIDAK
DIKETAHUI
1. Pasien tidak dikenal atau tidak sadar yang datang ke IGD label kuning atau
merah tanpa pengantar yang mengetahui identitasnya, gelang identitas pasien
berisi data :
a. Pria / Wanita Tidak Dikenal
b. Tanggal dan jam kedatangan di IGD
c. Nomer rekam medis
sampai pasien dapat diidentifikasi dengan benar.
2. Bila pasien tidak dikenal; atau tidak sadar tersebut akan dilakukan rawat inap,
maka data pada identitas gelang identitas adalah :
a. Pria / Wanita Tidak Dikenal. Misal: Mr/Mrs.x 1 2022, setiap ganti tahun
dimulai lagi dengan Mr. X 1 2022, dstnya.
b. Tanggal dan jam masuk rawat inap
c. Nomer rekam medis.
3. Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang identitas baru dengan
identitas yang benar.
4. Apabila identitas pasien telah diketahui dan pasien pernah berobat dan
memiliki nomor rekam medis, maka data rekam medis akan digabung dan
menggunakan nomer rekam medis pasien yang benar.
11
2. Saat sudah terpasang gelang identifikasi DILAKUKAN SECARA VISUAL
(mencocokkan nama, tanggal lahir dan No MR pada gelang identitas pasien).
12
meminta pasien / keluarga untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir pasien
dan dicocokan dengan yang tercantum pada rekam medik.
4. Sebelum melakukan suatu prosedur / tindakan, petugas harus menanyakan
identitas pasien berupa nama, tanggal lahir. Data ini harus diverifikasi dengan
data yang tercantum pada rekam medik
5. Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri, verifikasi
data dengan menanyakan kepada keluarga/ pengantar pasien.
6. Pasien IGD baik rawat jalan dan rawat inap dipakaikan gelang identitas.
7. Pada pasien IGD : Untuk pasien rawat jalan identifikasi dapat dengan cara
verbal/visual,pasien IGD rawat inap cara verbal/visual.
13
BAB IV
DOKUMENTASI
14