Anda di halaman 1dari 13

Universitas Esa Unggul

EMPLOYEE ENGAGEMENT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING


HUBUNGAN PEMASARAN INTERNAL DAN EFIKASI DIRI TERHADAP
PENCAPAIAN VISI DAN MISI RS SATYA NEGARA

Deasy Nurindah Sari, Mus Aida2, Rokiah Kusumapradja 3


Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit, Universitas Esa Unggul, Jakarta
(musaida@esaunggul.ac.id; rokiah.kusumapradja@esaunggul.ac.id)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh signifikan secara bersama-sama Pemasaran Internal,
Efikasi Diri, dan Employee Engagement terhadap Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara secara
simultan, Metodologi penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode path analysis
menggunakan persamaan Structural Equation Modeling. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
purposive sampling sebanyak 63 besponden berdasarkan jumlah tenaga kesehatan dengan status karyawan
tetap di RS Satya Negara. Hasil penelitian menunjukkan Pemasaran Internal, Efikasi Diri, dan Employee
Engagement memiliki pengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap Pencapaian Visi dan Misi RS
Satya Negara secara simultan. Pemasaran Internal secara langsung memiliki pengaruh positif secara
signifikan terhadap Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara secara parsial. Pemasaran Internal
memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap Employee Engagement RS Satya Negara secara
parsial. Efikasi Diri memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap Employee Engagement RS Satya
Negara secara parsial. Efikasi Diri secara langsung memiliki pengaruh positif secara signifikan dan lemah
terhadap Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara secara parsial. Employee Engagement secara
langsung memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara
secara parsial. Pemasaran Internal secara tidak langsung memiliki pengaruh positif secara signifikan
terhadap Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara melalui variabel intervening employee engagement.
Efikasi Diri secara tidak langsung memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap Pencapaian Visi
dan Misi RS Satya Negara melalui variabel intervening employee engagement. Temuan penelitian ini
adalah Employee Engagement berperan sebagai variabel mediasi secara parsial/partial mediation untuk
memberikan pengaruh yang kuat secara tidak langsung Efikasi Diri terhadap Pencapaian Visi dan Misi RS
Satya Negara. Implikasi manajerial penelitian ini adalah memperbaiki sistem renumerasi dan rewards
yang diperoleh tenaga kesehatan secara adil dan layak berdasarkan kinerja individu tenaga kesehatan.
Kata kunci: Pemasaran Internal, Efikasi Diri, Employee Engagement, dan Pencapaian Visi dan Misi
Pendahuluan Efikasi diri adalah suatu bentuk
Pemasaran internal adalah suatu kegiatan kepercayaan atau keyakinan terkait kemampuan
menarik, mengembangkan, memotivasi dan dirinya sendiri dalam mengatur, melakukan
mempertahankan karyawan-karyawan berkualitas sesuatu guna mencapai suatu tujuan,
melalui hasil pekerjaan yang memuaskan menghasilkan sesuatu, dan juga
kebutuhan mereka. Pemasaran internal mengimplementasikan tindakan agar bisa
merupakan filosofi yang memperlakukan mencapai suatu bentuk kecakapan tertentu.
karyawan sebagai pelanggan. serta merupakan Efikasi diri ini akan berpengaruh pada tingkat
strategi mengenai penentuan bentuk produk kerja produktivitas kerja, tingkat stres dan juga
guna memenuhi kebutuhan manusia. Pemasaran kesehatan mental para tenaga kerja dalam
internal memperlakukan karyawan dan konsumen banyaknya tuntutan yang harus mereka penuhi.
dengan kepentingan yang setara melalui program Semakin rendah tingkat efikasi diri pada diri
proaktif dengan tujuan untuk mencapai tujuan seseorang, maka akan semakin tinggi juga
perusahaan. Tujuan pemasaran internal adalah tekanan yang akan dirasakannya. Self-efficacy
untuk menyelaraskan setiap aspek kinerja dalam suatu kelompok akan mempengaruhi misi
internal perusahaan untuk memastikan para dan tujuan kelompok tersebut, karena kekuatan
karyawan mampu memberikan pelayanan kepada komitmen dari anggota akan sangat
konsumen.

1
Universitas Esa Unggul

mempengaruhi tingkat performa suatu memotivasi operasionalisasi karyawan dalam


perusahaan. melaksanakan tugasnya.
Employee engagement merupakan Berdasarkan hasil evaluasi pencapaian
antusiasme karyawan dalam bekerja yang terjadi visi dan misi RS tahun 2019 menunjukkan
karena karyawan mengarahkan energinya untuk implementasi pemasaran internal tidak berjalan
bekerja yang selaras dengan prioritas strategic dengan baik, adanya laporan komplain terhadap
perusahaan. Antusiasme ini terbentuk karena sikap dan perilaku tenaga kesehatan sebanyak 38
karyawan merasa engage (feel engaged) sehingga persen yang kurang memuaskan pelanggan, dan
berpotensi untuk menampilkan perilaku yang manajemen kurang memperhatikan pembentukan
engaged. Perilaku yang engage memberikan employee engagement dalam menjalankan
dampak positif bagi organisasi yaitu peningkatan struktur organisasi RS. Manajemen pengendalian
revenue. Menurut Gallup (2004), terdapat tiga mutu yang mengutamakan pelayanan kesehatan
tingkatan engegement pada karyawan, yaitu: berdasarkan kepuasan pelanggan belum secara
Engaged (Karyawan yang engaged adalah maksimal dimplementasikan dalam organisasi
seorang pembangun/builder); Not Engaged. RS. Penelitian Devy Evelyn, 2019 menunjukkan
(Karyawan dalam tipe ini cenderung fokus employee engagement mampu memediasi secara
terhadap tugas dibandingkan untuk mencapai positif terhadap kinerja karyawan. Penelitian
tujuan dari pekerjaan); dan Actively Disengaged Gruman & Saks (2010) menyatakan keberadaan
(Karyawan tipe ini adalah penunggu gua/cave employee engagement memiliki hubungan positif
dweller). pada peningkatan kinerja yang lebih produktif.
Rumah Sakit Satya Negara memiliki Visi Hubungan tempat kerja yang negatif ini
Menjadi rumah sakit terdepan dalam layanan berpotensi menjadi penyebab besar mengapa
kesehatan di Indonesia. Adapun Misi yang banyak karyawan tidak merasa terhubung dengan
dikembangkan antara lain melaksanakan pekerjaannya. Penelitan Wariati dkk (2015) dan
pelayanan dan perawatan kesehatan yang Desiana (2019) menunjukkan pengaruh positif
mengutamakan keselamatan dan kenyamanan antara efikasi dan kinerja karyawan.
pasien, melayani dengan tulus dan sepenuh hati, Manajemen RS Satya Negara kurang
didukung kemampuan tim medis yang mementingkan dan memperhatikan employee
berkualitas, peralatan yang optimal sesuai engagement dalam pembentukan budaya
kebutuhan serta tingkat profesional yang tinggi organisasi RS, sehingga karyawan dipenuhi
disegala bidang, dan turut aktif mempromosikan dengan perbedaan, rasa cemburu atau iri, dan
hidup sehat. saling tidak percaya. Di sisi lain teknologi
Belum adanya SOP Diklat yang modern dan peralatan yang mendukung layanan
terintegrasi serta jenjang karir karyawan dan unggulan Bedah Syaraf yang dimiliki RS Satya
reward yang sesuai dengan permintaan karyawan Negara juga menyebabkan pekerjaan semakin
menjadi penyebab rendahnya pengembangan kompleks dan semakin terspesialisasi. Karyawan
pemasaran internal manajemen RS Satya Negara. menjadi kecewa karena manajemen RS dirasakan
Pemasaran internal yang dikembangkan saat ini hanya mementingkan kedekatan secara personal
hanya tujuan meningkatkan kompetensi dokter sehingga tidak memberikan pembagian kegiatan
saja dalam layanan unggulan Bedah Syaraf dan pelatihan kepada tenaga kesehatan secara
tidak dalam rangka meningkatkan mutu layanan transparan berdasarkan kebutuhan pelayanan.
kesehatan secara terintegrasi yang Rasa ketidak-terikatan tenaga kesehatan pada
mengutamakan kepuasan pelanggan. Laporan organisasi RS menyebabkan mereka cenderung
hasil evaluasi pencapaian RS Satya Negara tergesa-gesa dalam memberikan pelayanan
Tahun 2019 juga menunjukkan implementasi kepada pasien, tenaga kesehatan merasa kurang
strategi operasionalisasi karyawan belum antusias untuk datang bekerja, dan merasa tidak
menunjukkan hasil yang memuaskan manajemen menyatu dengan pekerjaan.
RS. Beberapa temuan yang menjadi faktor Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik
penghambat performansi pencapaian RS adalah untuk melakukan penelitian yang berjudul
belum adanya standarisasi perencanaan “Employee Engagement Sebagai Variabel
pemasaran internal yang terintegrasi secara baik Intervening Hubungan Pemasaran Internal
pada level pimpinan maupun bawahan, serta Dan Efikasi Diri Terhadap Pencapaian Visi
kurangnya perhatian manajemen RS terhadap Dan Misi Rs Satya Negara”
pembentukan employee engagement untuk
Tinjauan Teoritik

2
Universitas Esa Unggul

Pemasaran Internal .
Pemasaran Internal H1
Pemasaran internal merupakan kegiatan penting Dimensi :
 Perkembangan / pelatihan H2 1

dan mendasar untuk menciptakan suasana budaya karyawan


 Komunikasi internal
1

organisasi yang berfokus pada pelanggan dengan  Visi pelayanan prima


 Penghargaan organisasi
H7
tujuan untuk membangun kesadaran internal dan  Reward
H3
Employee1Enggagement
Pencapaian Visi & Misi
Dimensi :

eksternal pelanggan dengan menghilangkan 1 Dimensi :


 Basic needs
H6
1
 Keuangan
 Pelanggan

kendala yang menghambat efektifitas organisasi.  Management support


 Teamwork
 Proses Bisnis Internal
 Pembelajaran dan
Pertumbuhan
Dimensinya (Johnson dan Seymour, 1985) Efikasi Diri
Dimensi :
H4  Growth
H8
1
meliputi: Perkembangan / pelatihan karyawan;  Pengalaman
keberhasilan
merasakan 1
H5
Komunikasi internal; Visi pelayanan prima;  Pengalaman yang dimiliki
orang lain
1

Penghargaan organisasi, dan Reward.  Persuasi verbal


 Kondisi fisiologis dan
Efikasi Diri perasaan

Efikasi Diri menurut Albert Bandura (1997)


merupakan keyakinan seorang individu tentang Gambar 1 Kerangka Konseptual
kemampuannya dalam mengorganisasi dan
menyelesaikan suatu tugas yang diperlukan untuk Hipotesis Penelitian
mencapai suatu hal tertentu. Faktor yang 1. H1=Terdapat pengaruh signifikan secara
mempengaruhi: Pengalaman merasakan bersama-sama Pemasaran Internal, Efikasi
keberhasilan; Pengalaman yang dimiliki orang Diri, dan Employee Engagement terhadap
lain; Persuasi verbal; dan Kondisi fisiologis dan Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara
perasaan. secara simultan.
Employee Engagement 2. H2=Terdapat pengaruh langsung secara
Employee engagement adalah hubungan signifikan Pemasaran Internal terhadap
emosional dan intelektual yang tinggi yang Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara.
dimiliki oleh karyawan terhadap pekerjaannya, 3. H3=Terdapat pengaruh signifikan Pemasaran
organisasi, manajer, atau rekan kerja yang Internal terhadap Employee Engagement RS
memberikan pengaruh untuk menambah Satya Negara.
discretionary effort dalam pekerjaannya.4 4. H4=Terdapat pengaruh signifikan Efikasi Diri
(empat) dimensi pembentuk employee terhadap Employee Engagement RS Satya
engagement yang memiliki 12 indikator/ Negara.
penyusun dimensi tersebut (Gallup, 2004) antara 5. H5=Terdapat pengaruh langsung secara
lain Basic needs; Management support; signifikan Efikasi Diri terhadap Pencapaian
Teamwork; dan Growth. Visi dan Misi RS Satya Negara.
Pencapaian Visi dan Misi 6. H6=Terdapat pengaruh signifikan Employee
Balanced Scorecard merupakan pendekatan yang Engagement terhadap Pencapaian Visi dan
menerjemahkan visi, misi, dan strategi Misi RS Satya Negara.
perusahaan kedalam tujuan-tujuan dari 7. H7=Terdapat pengaruh tidak langsung secara
pengukuran yang dapat dilihat. Kaplan & Norton signifikan pemasaran internal terhadap
(2000) mengembangkan 4 (empat) dimensi pencapaian visi dan misi RS Satya Negara
prespektif untuk mengukur pencapaian visi dan dengan employee engagement sebagai
misi RS Satya Negara yaitu Keuangan; variabel intervening.
Pelanggan; Proses Bisnis Internal; dan 8. H8=Terdapat pengaruh tidak langsung secara
Pembelajaran dan Pertumbuhan. signifikan efikasi diri terhadap pencapaian
visi dan misi RS Satya Negara dengan
Kerangka Konseptual employee engagement sebagai variabel
intervening.

Metodologi
Metodologi penelitian dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode path
analysis menggunakan persamaan Structural
Equation Modeling. Teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan purposive sampling sebanyak
63 responden dari total 165 tenaga kesehatan
dengan menggunakan rumus slovin (1960).

3
Universitas Esa Unggul

METODE KUANTITATIF
Data Sekunder
4. Three Box Method (Analisis Indeks)
• Laporan Pemasaran RS Satya Data Primer
• Responden: 63 tenaga kesehatan
Tabel 3 Matriks Tanggapan Responden
Negara
• Pengembangan Pertanyaan Posisi Tanggapan Responden
• Profil RS Satya Negara
PENGUMPULAN DATA No Variabel
• Laporan Evaluasi Kinerja tertutup Rendah Sedang Tinggi Perilaku
• Laporan SDM RS Satya Negara • Kriteria inklusif dan eksklusif 1 Pemasaran Internal ν Termotivasi
• SOP Manajemen RS Satya • Skala linkert: 1 – 5 2 Efikasi Diri ν Komitmen
Negara 3 Employee Engagement ν Sangat Kuat
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS
4 Pencapaian Visi dan Misi ν Excellent
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2022
DESKRIPTIF STATISTIK THREE BOX METHODS

Rangkuman pernyataan responden berdasarkan


ANALISIS JALUR hasil three box method diperoleh:
 Pemasaran Internal secara rata-rata
LAPORAN
PENGUJIAN HIPOTESIS PENGUJIAN MEDIASI TESIS memperoleh kategori sedang. Ada 5 (lima)
pernyataan variabel Pemasaran Internal yang
Gambar 2 Tahapan Penelitian memiliki kategori rendah yaitu Pemilihan
Hasil Penelitian petugas yang mengikuti pelatihan melalui
1. Identitas Responden proses analisis kebutuhan di setiap unit
Dalam penelitian ini, total responden berjumlah layanan; RS menyediakan SOP peningkatan
63 responden, dimana sebanyak 16 % laki-laki jenjang karir yang sesuai dengan tingkat
dan 84 % perempuan. Untuk usia responden yang pengalaman dan kompetensi karyawan;
paling besar adalah kelompok usia 22 – 31 Manajemen memberikan award/penghargaan
bagi pegawai yang terbaik untuk setiap bulan;
tahun 29 %; kelompok usia 32 – 40 tahun 38
Gaji dan upah yang terima dari Rumah Sakit
%; kelompok usia 41 – 50 tahun 21 %; sesuai beban pekerjaan saya; dan
kelompok usia > 50 tahun 13 %. Berdasarkan Bonus/insentif tambahan diberikan
tingkatan pendidikan terakhir responden manajemen diluar gaji.
diperoleh D3 mencapai 63 %; S1 mencapai  Variabel efikasi diri secara keseluruhan
22 %; S2 mencapai 8 %; dan SMU/SMK memperoleh kategori sedang; dimana
mencapai 6 %. Status kepegawaian pernyataan yang paling mendukung adalah
responden terdiri atas 14 % pegawai kontrak; pernyataan Saya memiliki keyakinan untuk
82 % pegawai tetap; dan 3 % Karyawan memperoleh posisi yang saya inginkan sebab
Kontrak Waktu Tertentu. saya menguasai berbagai hal pengalaman
rekan sejawat di RS.
2. Hasil Pengujian Kualitas Data  Secara keseluruhan variabel employee
Tabel 1 Hasil Pengujian Validitas dan Reabilitas engagement memperoleh kategori tinggi. Ada
1 (satu) pernyataan variabel employee
engagement yang memiliki kategori sedang
yaitu dalam tujuh hari terakhir saya
No Variabel Valid Tidak Valid Cronbach’s Alpha memperoleh penghargaan atau pujian karena
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2022 melakukan pekerjaan dengan baik.
 Variabel pencapaian visi dan misi secara
3. Deskriptif Statistik
keseluruhan memperoleh kategori Tinggi.
Hasil deskriptif statistik menunjukkan
Pernyataan yang paling mendukung variabel
kecenderungan responden tenaga kesehatan yang
tersebut adalah Kegiatan promo discount dan
terbentuk berada pada persepsi bersikap tidak
voucher telah membuat pelanggan tertarik
setuju sampai dengan setuju dalam menyikapi
untuk berkunjung.
perilaku pada setiap variabel.
5. Analisis Jalur (Path Analysis)
Tabel 2 Deskripsi statistik
Path Diagram berfungsi untuk melihat besarnya
pengaruh dari masing-masing variabel, baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap
Employee Engagement dan Pencapaian visi dan
misi di RS Satya Negara.. Pada pengujian data
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2022 menggunakan AMOS, hasil chi – square didapat

4
Universitas Esa Unggul

0,000 dengan degrees of freedom mendekati 0, Hipotesis 1 diterima karena nilai chi-square
artinya model close fit atau cukup. sangat kecil ini menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan antara teori dengan model
penelitian serta lingkungan data empiris.
Artinya variabel antara Pemasaran Internal,
Efikasi Diri, dan Employee Engagement
berpengaruh secara bersama-sama terhadap
Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara
untuk memperkuat pengujian teori
Berdasarkan hasil analisis three box methods
Sumber: AMOS 24, 2022 diperoleh Pemasaran Internal yang dimiliki
Gambar 3 Path Diagram tenaga kesehatan RS Satya Negara
H1 diterima pada output AMOS menunjukkan memperoleh kategori Sedang dan Efikasi Diri
terdapat pengaruh signifikan secara bersama- yang membentuk kemampuan tenaga
sama Pemasaran Internal, Efikasi Diri, dan kesehatan memperoleh kategori sedang.
Employee Engagement terhadap Pencapaian Visi Selanjutnya untuk employee engagement
dan Misi RS Satya Negara secara simultan. tenaga kesehatan memperoleh kategori tinggi
dan Pencapaian visi dan misi RS Satya
Tabel 4 Rangkuman hasil path analysis Negara juga memperoleh kategori tinggi.
Pengaruh Langsung Antar Variabel Estimate S.E. C.R. P Kategori Rendah untuk dimensi pemasaran
Emp_Enggage <--- Pem_Internal ,357 ,135 2,647 ,008 internal disebabkan oleh RS belum
Emp_Enggage <--- Efikasi ,506 ,127 3,986 *** menyediakan Standard Operating
PVisiMisi <--- Emp_Enggage ,381 ,101 3,782 *** Procedure/SOP peningkatan jenjang karir
PVisiMisi <--- Pem_Internal ,294 ,113 2,606 ,009
yang sesuai dengan tingkat pengalaman dan
PVisiMisi <--- Efikasi ,230 ,113 2,042 ,041
kompetensi karyawan; Manajemen jarang
Sumber: AMOS 24, 2022 memberikan award/penghargaan bagi pegawai
yang terbaik untuk setiap bulan; Gaji dan
6. Pengujian Mediasi/Intervening
upah yang terima dari Rumah Sakit dirasakan
Hasil uji sobel memperjelas bahwa terdapat masih kurang sesuai dengan beban pekerjaan
pengaruh tidak langsung secara signifikan tenaga kesehatan; dan Kurangnya
variabel mediasi/intervening Employee bonus/insentif tambahan diberikan
Engagement (Z) dalam hubungan Pemasaran manajemen diluar gaji.
Internal (X1) dan Efikasi Diri (X2) terhadap Karyawan RS Satya Negara yang mempunyai
Pencapaian visi dan Misi RS Satya Negara komitmen mengharapkan visi sebagai suatu
(Y) secara parsial. Variabel pemasaran pedoman untuk masa depan yang tidak pasti
internal memiliki pengaruh positif yang dan akan membuat berbagai peraturan untuk
hampir sama untuk hubungan secara mencapainya. Terbentuknya rasa efikasi diri
langsung maupun hubungan secara tidak tinggi yang dimiliki karyawan RS Satya
Negara menciptakan komitmen yang kuat
langsung terhadap pencapaian visi dan misi
pada organisasi untuk mencapai visi dan misi
RS Satya Negara yang melalui variabel RS. Perumusan visi bersama dapat dikatakan
intervening employee engagement. sebagai suatu hasil dari penggalangan
Sedangkan variabel efikasi diri akan dukungan dari seluruh staf RS Satya Negara
berpengaruh positif lebih kuat secara untuk melakukan perubahan RS tipe C dalam
signifikan terhadap pencapaian visi dan misi lingkungan yang berada dalam tekanan pasar,
apabila melalui variabel intervening namun harus menjalankan misi sosial
employee engagement di RS Satya Negara, semaksimal mungkin dengan semangat efikasi
diri yang tinggi. Visi dan misi RS Satya
Pembahasan Negara harus diselaraskan desain organisasi
1. H1 = terdapat pengaruh signifikan secara dan sistem manajemen dengan mereka.
bersama-sama Pemasaran Internal, Efikasi Pemimpin rumah sakit memerlukan
Diri, dan Employee Engagement terhadap pernyataan misi dan visi sebagai isi
Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara komunikasi dalam meningkatkan komitmen
secara simultan. seluruh pihak terkait (Ginter dkk,1995; Truitt,
2001).

5
Universitas Esa Unggul

Penelitian Devy Evelyn, 2019 diperoleh hasil kepercayaan diri seorang tenaga kesehatan
pengaruh signifikan bersama-sama sehingga mendorong tenaga kesehatan untuk
implementasi Internal Marketing terhadap berperan aktif dalam diskusi dengan tim
Marketing Orientation dan Employee kesehatan lain. Seringkali ide-ide muncul
Engagement secara simultan serta variabel – dalam pemberian layanan kesehatan karena
variabel tersebut yang berperan penting dalam dengan pengetahuannya dapat memberikan
menciptakan Employee Performance. motivasi mampu berfikir kritis dan cepat
2. H2 = terdapat Pengaruh langsung secara mengambil keputusan, dalam mengatasi
signifikan Pemasaran Internal terhadap permasalahan pasien dan meminimalkan
Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara. kesalahan. Penelitian lopi Lesduwiyana
Hipotesis 2 diterima karena tingkat (2016) menguraikan Penerapan Balanced
signifikansi kurang dari 0,05. Koefisien Scorecard Sebagai Pencapaian Visi Dan Misi
pengaruh secara langsung Pemasaran Internal Pada Rumah Sakit. Penelitian Nestor Asiamah
terhadap Pencapaian Visi dan Misi adalah (2018) tentang The nexus between internal
sebesar 0,294. marketing in hospitals and organizational
Hasil analisis three box methods menunjukkan commitment memperoleh hasil Internal
ke-4 (empat) perspektif yang dikembangkan marketing (Pemasaran Internal) memiliki
Kaplan & Norton (2000) yakni Perspektif hubungan positif secara signifikan terhadap
Keuangan; Perspektif Pelanggan; Perspektif komitmen tenaga kesehatan sehingga
Proses Bisnis Internal; serta Perspektif berdampak positif yang baik kepada kinerja
Pembelajaran dan Pertumbuhan pada variabel tenaga kesehatan.
Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara 3. H3 = terdapat Pengaruh signifikan Pemasaran
memperoleh kategori tinggi. Hasil dari Internal terhadap Employee Engagement RS
analisis jalur/path analysis menunjukkan Satya Negara.
adanya hubungan positif secara signifikan Hipotesis 3 diterima karena tingkat
variabel Pemasaran Internal terhadap signifikansi kurang dari 0,05. Koefisien
Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara. pengaruh Pemasaran Internal terhadap
Hubungan tersebut menjelaskan bahwa Employee Engagement RS Satya Negara
semakin tinggi kegiatan Pemasaran Internal adalah sebesar 0,357.
tenaga kesehatan dapat meningkatkan Hasil analisis three box methods untuk
pencapaian visi dan misi RS Satya Negara variabel Pemasaran Internal secara rata-rata
dengan baik. Hal ini sebagaimana dijelaskan memperoleh kategori sedang. Beberapa
bahwa semakin tinggi kegiatan Pemasaran dimensi yang memperoleh kategori sedang
Internal seseorang, maka akan lebih rasional yang mempunyai nilai tertinggi, antara lain:
dan kreatif serta terbuka dalam menerima Manajemen memiliki SOP kegiatan diklat
adanya bermacam usaha pembaharuan dan karyawan; Saling memberikan informasi yang
dapat menyesuaikan diri terhadap berbagai relevan antar unit; Adanya kerjasama dan
pembaharuan terhadap sesuatu yang datang koordinasi untuk pelaksanaan tugas-tugas
dari luar. kegiatan Pemasaran Internal antar unit; RS menyediakan informasi
mendorong tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan yang jelas dan mudah
melaksanakan tindakan/pelayanan kesehatan diterima pelanggan; dan RS menyediakan
sesuai target yang telah ditetapkan oleh fasilitas dan peralatan yang mendukung visi
organisasi sehingga berdampak pada pelayanan prima di setiap unit layanan.
Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara. Mengacu kepada indikator pembentuk
Hal ini berpengaruh terhadap kemampuan variabel employee engagement yang
organisasi untuk meningkatkan mutu dikembangkan Gallup (2004) menunjukkan
pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh faktor dimensi Basic Needs berdasarkan persepsi
individu. Untuk mengoptimalisai responden mendapatkan skor cukup tinggi
perkembangan kegiatan Pemasaran Internal sehingga kebijakan perusahaan tidak lagi
pada RS Satya Negara diperlukan upaya berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar.
peningkatan komunikasi dua arah yang baik Artinya motivasi karyawan dalam bekerja
dalam mendelegasikan tugas dan pemberian untuk memenuhi kebutuhan sudah terpenuhi.
reward serta remunerasi yang menutamakan Meskipun peningkatannya tidak terlalu besar
kepuasan tenaga kesehatan. Pemasaran namun hal ini menunjukan bahwa managemen
Internal yang handal dan baik menimbulkan RS Satya Negara tetap berupaya untuk terus

6
Universitas Esa Unggul

memperhatikan tingkat kepuasaan tenaga box methods dimensi variabel employee


kesehatan dari sisi kebutuhan dasar. Dari hasil engagement secara rata-rata memperoleh
laporan tahunan, di peroleh informasi bahwa kategori tinggi kecuali untuk pernyataan
RS di sepanjang tahun 2021 adalah dengan dalam tujuh hari terakhir saya memperoleh
terus melakukan sosialisasi Key Performance penghargaan atau pujian karena melakukan
Indicator (KPI) berdasarkan posisi kerja pekerjaan dengan baik yang memperoleh
masing-masing sehingga responden kategori sedang. Berdasarkan Laporan
mengetahui indikator kinerja apa saja yang tahunan di peroleh informasi bahwa di tahun
harus di perhatikan serta apa yang diharapkan 2021 dilakukan program self learning tenaga
dari pekerjaan mereka. Hal ini cukup efektif kesehatan wajib untuk menonton video terkait
karena tenaga kesehatan merasa menjadi dengan bidang kerja dan menjawab beberapa
fokus dan memiliki target, setiap akhir tahun pertanyaan yang diberikan. Program ini
dilakukan evaluasi pencapaian karyawan agar terbukti cukup efektif minimal untuk
dapat diperoleh umpan balik. Selain menumbukan rasa bahwa RS memberikan
sosialisasi KPI juga dilakukan evaluasi fasilitas untuk mereka belajar dan bertumbuh.
terhadap semua peralatan kerja yang Selain itu perlu adanya partisipasi dan
digunakan oleh karyawan secara berkala keterlibatan seluruh unit tenaga kesehatan
setiap bulan. Zeph (2008) didalam dalam setiap program pelayanan kesehatan
penelitiannya menyimpulkan bahwa kepada pelanggan yang dikembangkan
pemasaran internal merupakan anteceden dari manajemen RS agar semakin tinggi employee
strategi pasar, sebab perusahaan wajib engagement sehingga menumbuhkan
melakukan pelatihan kepada karyawan agar komitmen yang kuat pada organisasi.
dapat memberikan pelayanan prima melalui Ardi, dkk (2017) melakukan penelitian
employee engagement. Hasil penelitian Devy tentang Pengaruh Self Efficacy Terhadap
Evelin (2019) juga menunjukkan Employee Engagement dan Kinerja Karyawan
implementasi Internal Marketing berpengaruh yang dilakukan pada Karyawan PT
positif terhadap Employee Engagement. Telekomunikasi Indonesia Regional V
4. H4 = terdapat pengaruh signifikan Efikasi Diri Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian
terhadap Employee Engagement RS Satya menunjukkan bahwa variabel self efficacy
Negara. berpengaruh signifikan terhadap variabel
Hipotesis 4 diterima karena tingkat employee work engagement. Dimana nilai
signifikansi kurang dari 0,05. Koefisien yang di peroleh dari analisis jalur
pengaruh Efikasi Diri terhadap Employee menunjukkan variabel self efficacy terhadap
Engagement RS Satya Negara adalah sebesar employee work engagement memiliki
0,506. pengaruh positif. Membuktikan bahwa dalam
Hasil analisis three box methods menunjukkan perusahaan penting untuk menumbuhkan rasa
dimensi efikasi diri secara rata-rata percaya diri pada karyawannya untuk
memperoleh kategori sedang. Beberapa membuat karyawan nyaman dan maksimal
dimensi yang memperoleh kategori sedang dalam perkerjaan yang menjadi tanggung
dari nilai tertinggi secara berurutan, antara jawabnya. Menurut penelitian Purnamasari
lain: Saya memiliki keyakinan diri atas (2020) terkait hubungan efikasi diri terhadap
kemampuan dan pengalaman yang dimiliki keterikatanan pegawai/employee engagement
dalam menghadapi berbagai macam tugas; menunjukkan efikasi diri semakin baik maka
Saya memiliki pengalaman yang cukup keterikatan antar pegawai akan semakin baik
sehingga saya tidak pernah ragu dengan dalam mencapai visi dan misi manajemen.
kemampuan yang saya miliki; Saya yakin 5. H5 = terdapat pengaruh langsung secara
dapat mengatasi tugas–tugas yang memiliki signifikan Efikasi Diri terhadap Pencapaian
tingkat kesulitan tinggi karena saya memiliki Visi dan Misi RS Satya Negara.
pengalaman kerja yang baik; Saya mampu Hipotesis 5 diterima karena tingkat
mengadopsi pengalaman yang dimiliki rekan signifikansi kurang dari 0,05. Koefisien
sejawat untuk memajukan pelayanan RS; dan pengaruh secara langsung Efikasi Diri
Saya memiliki keyakinan untuk memperoleh terhadap Pencapaian Visi dan Misi RS Satya
posisi yang saya inginkan sebab saya Negara adalah sebesar 0,20. Nilai tingkat
menguasai berbagai hal pengalaman rekan signifikansi hasil pengujian t menunjukkan
sejawat di RS. Disisi lain, hasil analisis three 0,041; dimana nilai t yang diperoleh

7
Universitas Esa Unggul

mendekati nlai t tabel 0,05. Hasil ini Nilai tersebut ditunjukkan dengan perolehan
menunjukkan bahwa variabel Efikasi Diri hasil pengujian t yang mendekati 0,000.
langsung berpengaruh positif secara signifikan Dari hasil wawancara dengan responden di
lemah terhadap variabel Pencapaian Visi dan peroleh informasi bahwa mereka masih
Misi RS Satya Negara. merasa kurang mendapatkan umpan balik
Efikasi diri merupakan konsep diri dan yang optimal dari atasannya. Kurangnya
berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap pendekatan secara personal membuat mereka
kemampuan dan keahlian dalam menghadapi cenderung sungkan untuk bertanya. Program
suatu tugas tertentu (Byrne,1993). Efikasi diri coaching yang di tetapkan oleh management
yang kuat yang dimiliki individu, akan juga kurang optimal karena dalam
menumbuhkan sikap yang lebih positif pelaksanaanya hampir jarang dilakukan oleh
terhadap pekerjaan. Keyakinan individu atasan langsung. Secara keseluruhan dimensi
bahwa ia mampu menyelesaikan pekerjaan management support membutuhkan perhatian
dengan baik dan mengatasi berbagai kesulitan yang cukup. Artinya RS masih harus
yang muncul, akan mengarahkannya pada meningkatkan dukungan kepada karyawan
perasaan kontrol internal yang lebih besar agar mereka dapat terus bertumbuh dan dapat
pada pekerjaan yang dilakukannya. Kontrol meningkatkan kompetensinya. Sejalan dengan
internal yang kuat atas pekerjaan yang indikator sebelumnya, indikator Team Work
dilakukan dapat menstimulasi individu merasa merupakan indikator yang paling dominan
lebih bertanggung jawab, lebih terlibat dan sebagai pembentuk variabel employee
lebih menikmati pekerjaannya dalam engagement pada RS Satya Negara.
melakukan aktivitas pekerjaannnya. Menurut Kerjasama tim menjadi sesuatu yang sangat
Atkinson (1995) efikasi berkesinambungan penting dalam mendukung pencapaian visi
dengan kebiasaan hidup manusia yang dan misi organisasi. Semakin tinggi rasa
didasarkan atas prinsip-prinsip karakter percaya antar setiap anggota Kerjasama team
seperti integritas, kerendahan hati, kesetiaan, dapat efektif memberikan kontribusi kepada
pembatasan diri, keberanian, keadilan, organisasi atau Rumah Sakit Satya Negara.
kesabaran, kerajinan, kesederhanaan dan Berdasarkan hasil wawacara dengan
kesopanan yang seharusnya dikembangkan. manajemen di peroleh informasi bahwa di
Pengaruh efikasi karyawan bagi Perusahaan tahun 2021 di bentuk team komite yang
sangat besar karena Karyawan yang didalamnya terdiri dari beberapa wakil
merupakan kekuatan utama dari Perusahaan karyawan dari tiga divisi yang ada di RS.
dapat berefek langsung pada pertumbuhan Pembentukan komite di buatkan SK tersendiri
perusahaan. Apabila efikasi karyawan dalam dengan masa kerja selama dua tahun.
Perusahaan baik maka karyawan mampu Kehadiran komite ini cukup efektif untuk
menerima tantangan kerja dan memiliki menjadi wadah dalam menyerap aspirasi
keyakinan untuk dapat meyelesaikan tenaga kesehatan. Program-program
tantangan ini. Kinerja karyawan yang baik kebersamaan antara pihak manajemen RS dan
akan menguntungkan perusahaan. Penelitan seluruh tenaga kesehatan pun banyak terlahir
Wariati dkk (2015) dan Desiana (2019) disini, diataranya adalah program makan
menunjukkan pengaruh positif antara efikasi bersama yang di prakarsai oleh tenaga
dan kinerja karyawan. Namun penelitian kesehatan dimana mereka yang
Guillen (2020) menemukan tidak ada mempersiapkan segalanya sendiri; jalan
pengaruh antara efikasi dan kinerja. santai, tracking dll; program sharing and
6. H6 = terdapat Pengaruh signifikan Employee caring (berbagi tips-tips untuk memudahkan
Engagement terhadap Pencapaian Visi dan pekerjaan).
Misi RS Satya Negara. Komitmen terbentuk setelah tercipta
Hipotesis 6 diterima karena tingkat employee engagement dalam berkomunikasi
signifikansi kurang dari 0,05. Koefisien pada organisasi. Pencapaian visi dan misi RS
pengaruh Employee Engagement terhadap akan semakin baik apabila karyawan telah
terhadap Pencapaian Visi dan Misi RS Satya memiliki ikatan emosional sehingga
Negara adalah sebesar 0,381. Variabel membentuk komitmen untuk mengutamakan
Employee Engagement merupakan variable kepuasan pelanggan. Komitmen merupakan
yang paling signifikan mempengaruhi keyakinan yang mengikat seluruh hati nurani
pencapaian visi dan misi RS Satya Negara. karyawan dan kemudian menggerakkan

8
Universitas Esa Unggul

perilakunya menuju ke arah tertentu yang hubungan secara langsung maupun hubungan
diyakininya. Karyawan yang memiliki sikap secara tidak langsung terhadap pencapaian
komitmen adalah karyawan yang setia pada visi dan misi RS Satya Negara yang melalui
visi dan sasaran perusahaannya. Sedangkan variabel intervening employee engagement.
kinerja karyawan merupakan hasil kerja Variabel Pemasaran Internal dan variabel
perseorangan dalam sebuah organisasi. Jadi intervening employee engagement dapat
dapat dikatakan bahwa kinerja merupakan dikatakan memiliki pengaruh dan kedudukan
bentuk nyata dari komitmen yang dimiliki yang sama terhadap Visi dan Misi RS Satya
seorang karyawan, dan untuk meningkatkan Negara. Pemasaran internal menjadi sarana
keduanya karena perusahaan bertugas untuk terwujudnya employee engagement yang
melatih dan memotivasi karyawannya untuk tinggi pada karyawan sebagai entry point
selalu melayani konsumen dengan baik. kesadaran dan komitmen positif dalam
Komitmen akan menumbuhkan rasa organisasi manajemen RS Satya Negara.
kepercayan yang tinggi dampak employee Menurut Baron & Greenberg (1990) adanya
enggament yang kuat melekat pada individu kegiatan manajamen dalan memaksimalkan
karyawan. Penelitian yang dilakukan aktivitas pemasaran internal pada karyawan
sebelumnya menyatakan komitmen memberikan kontribusi positif pada employee
berpengaruh positif secara signifikan terhadap engagement sehingga menumbuhkan motivasi
Pencapaian Visi dan Misi. Beberapa peneliti karyawan untuk mencapai visi dan misi
menyatakan bahwa employee work perusahaan. Konsep Internal Marketing bisa
engagement merupakan langkah terbaik yang diartikan memberikan hubungan antara
dapat digunakan oleh perusahaan sebagai kemampuan organisasi dengan kebutuhan dan
usaha untuk mendapatkan keuntungan keinginan pasar. Artinya organisasi dapat
kompetitif (competitive advantages). Selain menyesuaikan diri dengan lingkungan
itu, employee work engagement juga memiliki bisnisnya dalam memberikan nilai tambah
manfaat bagi perusahaan untuk bentuk bagi para pelanggannya. Internal Marketing
pertahanan dalam menghadapi persaingan merupakan senjata yang strategis yang
antar perusahaan (Rashid, Asad, & Ashraf, membantu mencapai kualitas pelayanan yang
2011). sangat baik sehingga menciptakan kepuasan
Penelitian Gruman & Saks (2010) pelanggan yang lebih baik pula.
menyatakan keberadaan employee Penelitian Devy Evelyn, 2019 tentang
engagement memiliki hubungan positif pada Pengaruh Internal Marketing Terhadap
peningkatan kinerja yang lebih produktif. Hal Employee Performance Dengan Marketing
ini mampu menciptakan performa pegawai Orientation dan Employee Engagement
yang engaged sehingga dapat menciptakan Sebagai Variabel Intervening. Pada
pekerjaan menjadi lebih menyenangkan dan Minimarket Indomaret Dan Indomaret Point
mampu meningkatkan kinerjanya dalam Di Surabaya menunjukkan hasil implementasi
perusahan. Hal tersebut secara otomatis Internal Marketing berpengaruh positif
mengarah pada peningkatan kinerja terhadap Marketing Orientation dan Employee
perusahaan kedepannya. Engagement serta variabel – variabel tersebut
7. H7 = terdapat pengaruh tidak langsung secara yang berperan penting dalam menciptakan
signifikan pemasaran internal terhadap Employee Performance.
pencapaian visi dan misi RS Satya Negara 8. H8 = terdapat pengaruh tidak langsung
dengan employee engagement sebagai secara signifikan efikasi diri terhadap
variabel intervening. pencapaian visi dan misi RS Satya Negara
Hipotesis 7 diterima karena tingkat dengan employee engagement sebagai
signifikansi kurang dari 0,05. Koefisien variabel intervening.
pengaruh secara tidak langsung/indirect effect
Hipotesis 8 diterima karena tingkat
pemasaran internal terhadap pencapaian visi
signifikansi kurang dari 0,05. Koefisien
dan misi RS Satya Negara dengan employee
pengaruh secara tidak langsung/indirect effect
engagement sebagai variabel intervening
efikasi diri terhadap pencapaian visi dan misi
adalah sebesar 0,136.
RS Satya Negara dengan employee
Hasil pengujian pada sub bab terdahulu
engagement sebagai variabel intervening
menunjukkan Pemasaran internal memiliki
adalah sebesar 0,193.
pengaruh positif yang hampir sama untuk

9
Universitas Esa Unggul

Efikasi diri merupakan kepercayaan individu dengan hasil persamaan regresi berganda
atas kemampuannya dalam menyelesaikan sebagai berikut Y = 67,739 + 0.218 X1 + -
tugas tertentu dengan sukses. Perkembangan 0.250 X2 Nilai R2 sebesar 0,038. Employee
efikasi diri ditentukan oleh pengalaman engagement berpengaruh positif signifikan,
langsung atau tidak langsung terhadap suatu efikasi diri berpengaruh negatif tetapi
tugas. Pemahaman tugas tersebut menjadikan signifikan terhadap prestasi kerja.
individu berusaha menyimpulkan kesesuaian
antara tugas yang ada dengan kemampuan Temuan Penelitian
dirinya. Langelaan (Smith & Markwick, Tingkat Pemasaran Internal dengan kategori
2009) Keberadaan employee engagement sedang; Efikasi Diri dengan kategori sedang;
secara signifikan dipengaruhi oleh berserta employee engagement dengan kategori
kepribadian. Kinerja pegawai dalam bekerja tinggi secara keseluruhan menghasilkan
mencerminkan bagaimana kepribadiannya. pencapaian visi dan misi dengan kategori tinggi.
Kepribadian adalah keseluruhan cara dimana RS Satya Negara menyelenggarakan kegiatan
seorang individu bereaksi dan berintraksi employee engagement saat pandemi dengan
dengan individu lain (Robbins & Judge, membuat acara-acara kebersamaan yang
2008). Salah satu sifat kepribadian yang dijadwalkan.
terkait dengan lingkungan kerja adalah efikasi Employee Engagement berperan sebagai variabel
diri. Efikasi diri adalah keyakinan bahwa mediasi secara parsial/partial mediation untuk
dirinya mampu melakukan sesuatu perilaku memberikan pengaruh yang kuat secara tidak
dengan baik. Saat ini RS Satya Negara langsung Efikasi Diri terhadap Pencapaian Visi
menyelenggarakan kegiatan employee dan Misi RS Satya Negara. Variabel Employee
engagement saat pandemi dengan membuat Engagement merupakan variabel yang secara
acara-acara kebersamaan yang dijadwalkan langsung paling berpengaruh signifikan terhadap
seperti kegiatan olahraga rutin dengan tema Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara
yang berbeda setiap minggunya, contoh: dibandingkan Pemasaran Internal dan Efikasi
minggu pertama jalan santai, minggu kedua Diri.
Zumba, minggu ketiga aerobic, minggu Kesimpulan
keempat ABS/abdomen, hal ini agar karyawan Pemasaran Internal, Efikasi Diri, dan Employee
tidak merasa bosan dan bersemangat; kegiatan Engagement memiliki pengaruh signifikan secara
Perayaan sebagai tanda ucapan syukur dan bersama-sama terhadap Pencapaian Visi dan Misi
meningkatkan rasa kebersamaan, contoh: RS Satya Negara secara simultan. Pemasaran
ulang tahun dan pisah sambut untuk karyawan Internal secara langsung memiliki pengaruh
yang resign atau baru, Chit chat bulanan, positif secara signifikan terhadap Pencapaian
seperti makan siang bersama atau diskusi Visi dan Misi RS Satya Negara secara parsial.
seputar kegiatan pencegahan penyebaran Pemasaran Internal memiliki pengaruh positif
pandemi covid-19; dan mengadakan lomba- secara signifikan terhadap Employee
lomba virtual seperti drama virtual, arisan Engagement RS Satya Negara secara parsial.
virtual, dan lain sebagainya. Efikasi Diri memiliki pengaruh positif secara
Hasil Penelitian Firman Fauzi (2020) tentang signifikan terhadap Employee Engagement RS
Pengaruh Pemasaran Berbasis Pengalaman, Satya Negara secara parsial. Efikasi Diri secara
Efikasi Diri, dan Kepercayaan terhadap Niat langsung memiliki pengaruh positif secara
Beli Kembali Layanan Bus Premium signifikan dan lemah terhadap Pencapaian Visi
menunjukkan hasil terdapat pengaruh positif dan Misi RS Satya Negara secara parsial.
dan signifikan antara Experiential Marketing Employee Engagement secara langsung memiliki
terhadap Repurchase Intention, Self Efficacy pengaruh positif secara signifikan terhadap
terhadap Repurchase Intention dan Trust Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Negara
terhadap Repurchase Intention. Hasil secara parsial. Pemasaran Internal secara tidak
penilitian nurfajar tahun 20018 tentang langsung memiliki pengaruh positif secara
Pengaruh Employee Engagement Dan Efikasi signifikan terhadap Pencapaian Visi dan Misi RS
Diri Terhadap Kinerja Karyawan PT Nikomas Satya Negara melalui variabel intervening
Gemilang Divisi PCI 5 Serang Banten employee engagement. Efikasi Diri secara tidak
menujukkan bahwa secara stimultan employee langsung memiliki pengaruh positif secara
engagement, efikasi diri terhadap kinerja signifikan terhadap Pencapaian Visi dan Misi RS
karyawan berpengaruh positif signifikan

10
Universitas Esa Unggul

Satya Negara melalui variabel intervening 1. dr Mus Aida, MARS, MH


employee engagement. 2. Dr. Rokiah Kusumapradja, SKM., MHA
3. Dr. Ir. Nofi Erni, MM
Implikasi Manajerial
a) RS Satya Negara memperbaiki sistem Daftar Pustaka
renumerasi dan rewards yang diperoleh Agusty Ferdinand, 2012, Metode Penelitian
tenaga kesehatan secara adil dan layak Manajemen, Badan. Penerbit Universitas
berdasarkan kinerja individu tenaga Diponegoro. Semarang
kesehatan; Akimova, Irina, 1999, “Development of Market
b) RS Satya Negara menyediakan SOP Orientation and Competitiveness of
(Standard Operating Procedure) peningkatan Ukrainian Firm”, European Journal of
jenjang karir yang sesuai dengan tingkat Marketing, p.1128-1146.
pengalaman dan kompetensi karyawan. Amabile, Teresa, M dkk., “Assesing The Work
c) RS Satya Negara memberikan Environment for Creativity”, Academy of
award/penghargaan bagi pegawai yang Management Journal, p. 1154-1184.
terbaik untuk setiap bulan dan menyediakan Bakker dan Schaufeli. 2004. Job Demands, Job
bonus/insentif tambahan diberikan Resources, And Their Relationship with
manajemen diluar gaji untuk keberhasilan Burnout and Engagement: A Multi-Sample
menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan Study. Journal of Organizational
tepat. Behavior. 
d) RS Satya Negara memperkuat proses seleksi Bakker dan Schaufeli. 2003. Job demands and
untuk petugas yang mengikuti pendidikan dan job resources as predictors of absence
pelatihan melalui proses analisis kebutuhan di duration and frequency. Journal of
setiap unit layanan Vocational Behavior.
Bakker dan Schaufeli. 2008. Work engagement:
Implikasi Teoritis An emerging concept in occupational
Temuan penting dan menarik dalam penelitian ini health psychology. Journal of Managerial
adalah Employee Engagement berperan sebagai Psychology.
variabel mediasi secara parsial/partial mediation Bakker dan Demerouti. 2007. The job demands-
untuk memberikan pengaruh yang kuat secara resources model: Stateof the art. Journal
tidak langsung Efikasi Diri terhadap Pencapaian of Managerial Psychology
Visi dan Misi RS Satya Negara. Variabel Bharadwaj, Sundar G, P.R. Varadarajan, dan Jihn
Employee Engagement merupakan variabel yang Fahy, 1993, Sustainable Competitive
secara langsung paling berpengaruh signifikan Advantage in Service Industries: A
terhadap Pencapaian Visi dan Misi RS Satya Conceptual Model and Research
Negara dibandingkan Pemasaran Internal dan Propositions, Journal of Marketing,
Efikasi Diri. Penelitian Gruman & Saks (2010) Vol.57, Oktober, p. 83-99
menyatakan keberadaan employee engagement Bernthal, Paul R., Measuring Employee
memiliki hubungan positif pada peningkatan Engagement, Research of Development
kinerja yang lebih produktif. Hal ini mampu Dimensions International, Inc., 2006
menciptakan performa pegawai yang engaged Bryson & Alston (2005), Creating and
sehingga dapat menciptakan pekerjaan menjadi Implementing Your Strategic Plan; A
lebih menyenangkan dan mampu meningkatkan Workbook for Public and Nonprofit
kinerjanya dalam perusahan. Komitmen akan Organizations, John Willey & Sons Inc.,
menumbuhkan rasa kepercayan yang tinggi USA
dampak employee enggament yang kuat melekat Calantone, Roger J, Benedetto, C. Anthony dan
pada individu karyawan. Terbentuknya rasa Bhoovaraghavan, Sriraman, 1994.
efikasi diri tinggi yang dimiliki karyawan RS “Examining the Relationship between
Satya Negara menciptakan komitmen yang kuat Degree of Innovation and New Product
pada organisasi untuk mencapai visi dan misi Succes”, Journal of Business Research, p.
yang berkesinambungan 143 – 148.
Ucapan Terima Kasih Craven, David W, 1996. “Pemasaran Strategis”,
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- Jilid 1, Suatu Terjemahan, Erlangga,
besarnya kepada para pihak yang membantu Jakarta.
penerbitan jurnal ilmiah ini, antara lain:

11
Universitas Esa Unggul

Droge, Cornelia dan Shownee Vickery, 1994. Kaplan, Robert S. dan David P. Norton, (2000),
“Source And Outcomes Of Competitive “Balanced Scorecard: Menerapkan strategi
Advantage: An Explanatory Study In The menjadi aksi”, Erlangga, Jakarta
Furniture Industri”. Decision Sciences, p. Kohli ,A. K., & Jaworski, B. J., 1990. “Market
669 – 689. Orientation: The Construct, Research
Day, G. S., & Wensley, R. (1988). “Assesing Proposition, and Managerial
Advantage: A Framework for Diagnosing Implication”, Journal of Marketing, pp. 1 -
Competitive Superiority”, Journal of 18
Marketing, p. 1-20. Kotler, Philip. Dan Keller, Kevin (2009).
Despande, R., Farley, J. U., & Frederick E. Manajemen Pemasaran Edisi 13:
Webster, J. (1993), “Coorporete Culture, Marketiong, Management, Thirrteenth
Customer Orientation , and Innovativeness Edition. Jakarta: PT Gelora Aksara
in Japanesse Firm”, Journal of Marketing, Pratama
p. 23-27. Li, Tiger dan Calantone, Roger J, 1998. “The
Ferdinand, Augusty, 2000a. “Manajemen Impact of Market Knowledge Competence
Pemasaran : Sebuah Pendekatan Strategy”. on New Product Advantage:
Research Paper Serie. No. 01 Program Conceptualization and empirical
Magister Manajemen Universitas Examination”, Journal of Marketing, p. 13
Diponegoro (Maret). - 29
Gallup. 2004. Study Engaged Employees Inspire Li, Ling X, 2000, An Analysis of Sources of
Company Innovation. Gallup Management Competitiveness and Performance of
Journal Chinese Manufacturers, International
Gatignon, Hubert dan Jean – marc Xuereb, 1997, Journal of Operation and Production
“ Strategic Orientation of The Firm and Management, Vol.20, No.3
New Product Performance”, Journal of Lukas, Bryan A., and O.C. Ferrel., 2000. “The
Marketing Research. p.77 – 79 Effect of Market Orientation on Product
Gibson, James L., Ivancevich, John M., Donnelly Inovation”. Journal of The Academy
Jr., James H., Organizations: Behaviour, Marketing Science. No. 2 Vol. 28 p. 239-
Structure, and Process, 10th edition, 247.
McGraww-Hill,Boston, 2000 Margaretha, Meily, Saragih, Susanti, Employee
Hair, Joseph F. JR., Rolph E. Anderson, Ronald Engagement: Upaya Peningkatan Kinerja
L. Tatham, William C. Black, 1995. Organisasi Artikel dalam The 2nd National
“Multivariate Data Analysis With Conference UKWMS, Universitas Kristen
Readings”, 4th Edition, Prentice Hall, New Maranatha, Bandung, 6 September 2008
Jersey. Mintzberg (2000), The Rise and Fall of Strategic
Hughes dan Rog. 2008. Talent Management, A Planning, Prentice Hall, Great Britain
Strategy for Improving Employee Napier, et al (1998), High Impact Tools and
Recruitment, Retention, and Engegement Activities for Strategic Planning, McGraw
within Hospitality Organization. Hill Company, New York
International Journal of Contemporary Nurofia, Fifie. 2009. Mengenal Employee
Hospitality Management. Management. Jurnal Psikologi Universitas
Hunt, J. B., and Wallace, J. 1997. “A Maranatha
Competence – based approach to Assesing Porter, Michael, E., 1990, “Competitive
Managerial Performance in Australian Strategy”, The Free Press, New York. P.
Context”, Asian Pacific Journal of human 20.
Resources, p. 52 -66 Robert, F. Hurley and G. Thomas, M. Hult.,
Han., Jin K. Srivastara., 1998, “Contomer-led 1998. “Innovation, Market Orientation,
and Market Oriented Let’s Not Confuse and Organization Learning: An
The Two”, Strategy Management Journal. Integration and Empirical Examination”
pp. 1001-1008. Journal of Marketing. Vol. 62 Juli 1998.
Jaworski, B. J, & Kohli, A. K. 1993. “Market Pp. 42-54.
Orientation: Antecedents and Rifaldi Zulkarnaen, Analisis Faktor Perilaku
Consequences”, Journal of Marketing, p. Caring Perawat Pelaksana di Rumah
53-70 Sakit Haji Surabaya berbasis Teori
Kinerja Gibson, Skripsi Program Studi

12
Universitas Esa Unggul

Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan


UNAIR, 2017.
Robbins, Stephen P & Timothy A. Judge,
Organizational Behaviour, (terjemahan
Angelina, Diana), Salemba Empat
Jakarta, 2008.
Robinson dan Hayday. 2004. The Drivers of
Employee Engagement Report 408.
Brington: Institude for Employement
Studies
Samsul Arifin, et, all, Pengaruh Kedisiplinan,
Kompetensi, dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan, Universitas Mayjend
Sungkono, Mojokerto, ISSN 2540-959,
jurnal global vol.02, No.01 Tahun 2017
Sandy d, Jap. 1999., “Pie-Expansion Efforts:
Collaboration Processes in Buyer Supplier
Relationship”. Journal of Marketing
Research Vol. XXXVI November 1999, pp
461-475.
Sekaran, Uma (1992) “Research Methods for
Business”. Third Edition. Southern Illionis
University
Slater, S. F. and Narver, J. C., 1995, “Market
Orientation and The Learning
Organization”. Journal of Marketing. Vol.
59 p.63-74.
Suharsimi Arikunto, Dr (2013). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Susanto A. B. Mengungkap Rahasia Employee
Engagement, Majalah BNI Sinergi 46,
edisi XVIII/, Agustus 2008
Trisnantoro (2005), Aspek Strategis Manajemen
Rumahsakit; Antara Misi Sosial dan
Tekanan Pasar, Andi Offset, Jogjakarta

13

Anda mungkin juga menyukai