Anda di halaman 1dari 36

Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2.

Tinjauan
Pustaka

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA

2.1. GAMBARAN UMUM AKSES INTERNET

2.1.1. Pengertian Akses Internet

Internet adalah hubungan (koneksi) satu komputer ke komputer lainnya


diseluruh dunia melalui server dan router terdedikasi. Ketika dua komputer terhubung
lewat internet, mereka bisa saling kirim dan terima informasi seperti teks, grapik
(gambar), suara, video dan program komputer berupa software dan aplikasi.

Internet tidak dimiliki oleh siapapun, namun sejumlah organisasi penyedia


diseluruh dunia berkolaborasi untuk meningkatkan dan menghadirkan fungsi internet
juga mengurusi perkembangannya. Soal kecepatan dan kabel fiber optik yang
merupakan bagian besar dalam urusan lalu-lintas data internet dimiliki oleh
perusahaan telefon di sejumlah negara tertentu. 

Mengakses internet adalah sebuah kegiatan yg berkaitan dengan interaksi user


dengan komputer yg terkoneksi dengan internet akses internet bisa menggunakan
bermacam macam media computer pribadi, handphone, tv kabel, dll. 

Macam-Macam Tipe Koneksi /Akses ke Internet 

Tipe koneksi ke internet dengan kabel 

1. Dial-Up (Dial Up melalui Jalur PSTN) 

Jaringan telepon yang sudah merambah dengan luas. Jika sudah dan kita memiliki
komputer maka kita dapat terkoneksi dengan internet. Cara menghubungkan
komputer kita ke internet menggunakan kabel telepon biasa atau lebih sering
disebut dengan dial up. Dial-up melalui jalur PSTN (Public Switched Telephone
Network) yaitu cara kita terhubung ke ISP (Internet Service Provider) melalui
jaringan telephone reguler (PSTN) contohnya adalah “Telkomnet Instan” dari ISP
Telkom. 

Dial-up Connection ini pada umumnya digunakan oleh pribadi-pribadi yang


menginginkan untuk mengakses Internet dari rumah. Komputer yang digunakan
untuk dial-up pada umunya adalah sebuah komputer tunggal (bukan jaringan

2-1
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
komputer). Kecepatan akses internet menggunakan dial up dapat mencapai
maksimal dengan kecepatan 56 kilo byte persecond (kbps). 

2. ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line)

ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologi modem yang
bekerja pada frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz. Inilah penyebab utama
perbedaan kecepatan transfer data antara modem ADSL dengan modem
konvensional (yang bekerja pada frekuensi di bawah 4 kHz). Keuntungan ADSL
adalah memberikan kemampuan akses internet berkecepatan tinggi dan suara/fax
secara simultan (di sisi pelanggan dengan menggunakan splitter untuk
memisahkan saluran telepon dan saluran modem) Berapakah Bandwith
maksimum yang didapat apabila kita menggunakan akses internet menggunakan
ADSL: Untuk line rate 384 kbps, bandwidth maksimum yang didapatkan mendekati
337 kbps, Untuk line rate 384 kbps, throughput rata-rata (kecepatan download)
yang bisa didapatkan sekitar 40 Kb/s, Untuk line rate 512 kbps, bandwidth
maksimum yang didapatkan mendekati 450 kbps. Untuk line rate 512 kbps,
throughput rata-rata (kecepatan download) yang bisa didapatkan sekitar 52 Kb/s. 

3. LAN (Local Area Network) 

Salah satu cara untuk terhubung ke internet adalah dengan menghubungkan


komputer Anda ke jaringan komputer yang terhubung ke internet. Cara ini banyak
digunakan di perusahan, kampus-kampus, dan warnet-warnet. Sebuah komputer
yang dijadikan server (komputer layanan) di hubungkan ke internet. Komputer lain
di jaringan tersebut kemudian dihubungkan ke server tersebut. Biasanya komputer
yang berfungsi sebagai server dihubungkan dengan sebuah Internet Service
Provider (ISP) melalui kabel telepon atau melalui antena. Sedangkan untuk
menghubungkan komputer ke komputer server dilakukan dengan menggunakan
kartu LAN (LAN Card) dan kabel koaksial (UTP). 

Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang
jaringannya hanya mencakup wilayah kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis
pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang
mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi
Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering
digunakan untuk membentuk LAN. 

4. TV Kabel 
PT. SARANA MULTI DAYA
Siaran TV sering menawarkan perangkat TV kabel. Jaringan TV kabel untuk

2-2
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
menghubungkan komputer ke internet telah banyak digunakan. Televisi kabel
dinilai cocok terutama untuk pengguna internet dari kalangan keluarga (rumah
tangga). Kelebihan mengakses internet dengan menggunakan jaringan TV kabel
dapat mengakses internet setiap saat dan bebas dari gangguan telepon sibuk.
Jaringan TV kabel ini dapat dipakai untuk koneksi ke internet dengan kecepatan
maksimum 27Mbps downstream (kecepatan download ke pengguna) dan 2,5Mbps
upstream (kecepatan upload dari pengguna). Agar dapat menggunakan modem
kabel, komputer harus dilengkapi dengan kartu ethernet (ethernet card). 

Di dalam jaringan rumah, kabel dari “TV kabel” menggunakan kabel koaksial dan
dipasang sebuah “pemisah saluran” (splitter) kabel. Setelah kabel dari jaringan
(cable network) melewati splitter, kabel tersalur dalam dua saluran, satu ke TV dan
satu lagi ke modem kabel. Dari modem kabel baru menuju kartu ethernet dan
kemudian ke komputer. 

Tipe koneksi ke internet dengan Tanpa kabel (wireless) 

1) GPRS (General Packet Radio Service) 

Kebutuhan industri akan komunikasi bergerak menyebabkan GPRS menjadi salah


satu teknologi komunikasi data yang banyak digunakan saat ini. GPRS adalah
kepanjangan dari General Packet Radio Service yaitu komunikasi data dan suara
yang dilakukan dengan menggunakan gelombang radio. GPRS memiliki
kemampuan untuk mengkomunikasikan data dan suara pada saat alat komunikasi
bergerak (mobile). 

Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data)
yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing)
Internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136,
walaupun jaringaan GPRS saat ini terpisah dari GSM. 

Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115
kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke
komputer, notebook dan handheld computer. Namun, dalam implementasinya, hal
tersebut sangat tergantung faktor-faktor sebagai berikut: 

Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS 


Software yang dipergunakan 
Dukungan fitur dan aplikasi ponsel yang digunakan  
2) 3G (dibaca: triji)  PT. SARANA MULTI DAYA

2-3
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
3G (dibaca: triji) adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: third-
generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada
perkembangan teknologi telepon nirkabel (wireless). 

3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses: 

Sebesar 144 Kbps untuk kondisi bergerak cepat (mobile). 


Sebesar 384 Kbps untuk kondisi berjalan (pedestrian). 
Sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik di suatu tempat. 

Jaringan 3G tidak merupakan upgrade dari 2G; operator 2G yang berafiliasi


dengan 3GPP perlu untuk mengganti banyak komponen untuk bisa memberikan
layanan 3G. Sedangkan operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2
lebih mudah dalam upgrade ke 3G karena berbagai network element nya sudah
didesain untuk ke arah layanan nirkabel pita lebar (broadband wireless). Jaringan
Telepon Telekomunikasi selular telah meningkat menuju penggunaan layanan 3G
dari 1999 hingga 2010. Jepang adalah negara pertama yang memperkenalkan 3G
secara nasional dan transisi menuju 3G di Jepang sudah dicapai pada tahun 2006.
Setelah itu Korea menjadi pengadopsi jaringan 3G pertama dan transisi telah
dicapai pada awal tahun 2004, memimpin dunia dalam bidang telekomunikasi. 

3) Wifi (Wirelless Fidelity) 

Teknologi itu dikenal dengan Wirelless Fidelity (WiFi). Teknologi jaringan tanpa
kabel menggunakan frekuensi tinggi berada pada spektrum 2,4 GHz. Wi-Fi
memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan
Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada
spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti
802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut
menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga
kecepatan transfernya. 

Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan
mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data
dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses
internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di
perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan
“Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya
untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel,
PT. SARANA
kampus, dan café-café yangMULTI DAYA “Wi-Fi Hot Spot”. Juga salah satu kelebihan
bertanda
dari Wi-Fi adalah kepraktisan,tidak perlu repot memasang kabel network. Untuk

2-4
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
masalah kecepatan tergantung sinyal yang diperoleh. 

4) Wireless Broadband  

Wireless Broadband memungkinkan akses internet broadband ke berbagai


perangkat. Termasuk ponsel, komputer notebook, dan PDA. Dari segi mobilitas,
Wireless Broadband juga dinilai lebih efisien ketimbang WiFi yang sekarang
menjadi standar internet nirkabel. Jangkauan WiFi masih terbatas kira-kira sampai
100 meter, sementara Wibro diklaim dapat diakses sampai jarak 1 kilometer dari
stasiun pemancarnya. 

Akses Wireless Broadband juga disebut masih bisa diterima di dalam kendaraan
berkecepatan 60 kilometer per jam. WiBro dikembangkan Samsung bersama
dengan Electronics and Technology Research Institute (ETRI) dan telah mendapat
sertifikat dari Wimax Forum. Teknologi ini mampu mengirim data dengan
kecepatan hingga 50 Mbps. Kecepatan transfer data mampu mengungguli
kecepatan transfer data berplatform HSDPA yang memiliki kemampuan mengirim
data hingga 14 Mbps. 

Berbagai tipe tersebut hanyalah beberapa contoh saja, masih ada tipe-tipe koneksi
yang lain, dan semakin majunya perkembangan teknologi tentunya akan semakin
berkembangn juga teknologi akses intetnet dalam segi kecepatan akses dll. 

Faktor –faktor yang mempengaruhi Akses Internet 

1) Unit Komputer 

Komputer sangat berperan dalam kecepatan akses, karena didalamnya terdapat


harddisk, RAM, processor. Bila harddisk berkecepatan endah, maka kecepatan
akses pun ikut rendah. Begitu pula RAM dan processor. 

2) Modem

Modem punya kecepatan yang berbeda-beda. modem yang sering digunakan


berkecepatan 56 kbps. 

3) Jaringan Komunikasi Untuk Akses Internet

Untuk akses internet kita bisa gunakan line telepon, CDMA, GPRS, & Satelit. Yang
masing-masing punya kecepatan berbeda dan danyang paling rendah adalah line
telepon. 
PT. SARANA MULTI DAYA
4) Besar Bandwith 

2-5
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
Bandwidth adalah luas/lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dala
medium transmisi. 

5) Jumlah Pengguna yang mengakses server bersamaan Akses internet pada jam-
jam tertentu kadang sangat lamban, dikarenakan penggunaan internet secara
bersamaan.

2.1.2. Sejarah Internet dan Perkembangan Internet Dunia

Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan komputer sekitar tahun


1960. Apa sebenarnya jaringan komputer itu ? Jaringan komputer adalah beberapa
komputer terhubung satu sama lain dengan memakai kabel dalam satu lokasi,
misalnya dalam satu kantor atau gedung. Jaringan komputer ini berfungsi agar
pengguna komputer bisa bertukar informasi dan data dengan pengguna komputer
lainnya.

Pada awal diciptakannya, jaringan komputer dimanfaatkan oleh angkatan


bersenjata Amerika untuk mengembangkan senjata nuklir. Amerika khawatir jika
negaranya diserang maka komunikasi menjadi lumpuh. Untuk itulah mereka mencoba
komunikasi dan menukar informasi melalui jaringan komputer.

Setelah angkatan bersenjata Amerika, dunia pendidikan pun merasa sangat


perlu mempelajari dan mengembangkan jaringan komputer. Salah satunya adalah
Universitas of California at Los Angeles (UCLA). Akhirnya tahun 1970 internet banyak
digunakan di unversitas-universitas di Amerika dan berkembang pesat sampai saat ini.
Agar para pengguna komputer dengan merek dan tipe berlainan dapat saling
berhubungan, maka para ahli membuat sebuah protokol (semacam bahasa) yang
sama untuk dipakai di internet. Namanya TCP (Transmission Control Protocol, bahasa
Indonesianya Protokol Pengendali Transmisi) dan IP (Internet Protocol).

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang fenomenal dan


menjadi awal munculnya aplikasi web adalah Internet. Internet yang berawal dari riset
untuk pertahanan dan keamanan serta pendidikan berkembang menjadi perangkat
pendukung bisnis yang sangat berpengaruh. Dalam kaitan dengan aplikasi Web 2.0 ini,
terdapat beberapa peristiwa penting dalam sejarah internet.

PT. SARANA MULTI DAYA

2-6
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka

Gambar 2.1.
Perkembangan Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi

1. Sejarah dari adanya intenet dimulai

Berawal pada tahun 1957, melalui Advanced Research Projects Agency (ARPA),
Amerika Serikat bertekad mengembangkan jaringan komunikasi terintegrasi yang
saling menghubungkan komunitas sains dan keperluan militer. Hal ini
dilatarbelakangi oleh terjadinya perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni
Soviet (tahun 1957 Soviet meluncurkan sputnik).

a. Perkembangan besar Internet pertama adalah penemuan terpenting


ARPA yaitu packet switching pada tahun 1960. Packet switching adalah
pengiriman pesan yang dapat dipecah dalam paket-paket kecil yang masing-
masing paketnya dapat melalui berbagai alternatif jalur jika salahsatu jalur
rusak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Packet switching juga
memungkinkan jaringan dapat digunakan secara bersamaan untuk
melakukan banyak koneksi, berbeda dengan jalur telepon yang memerlukan
jalur khusus untuk melakukan koneksi. Maka ketika ARPANET menjadi
jaringan komputer nasional di Amerika Serikat pada 1969, packet switching
digunakan secara menyeluruh sebagai metode komunikasinya menggantikan
circuit switching yang digunakan pada sambungan telepon publik.

Pada tahun 1969 ketika itu Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense
PT. SARANA MULTI DAYA
Advanced Research Projects Agency(DARPA) memutuskan untuk

2-7
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
mengadakan riset tentang bagaimana cara menghubungkan sejumlah
komputer sehingga membentuk jaringan organik.

Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih
dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka
bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.

ARPANET kemudian merancang sebuah jaringan dengan kehandalan


teknologi informasi yang dapat memindahkan data dalam jumlah besar dan
dalam waktu yang singkat, dan ditetapkan sebagai sebuah standar
pembangunan protokol baru yang saat ini dikenal TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol) dan disinilah awal dari segala sejarah
internet yang dikenal luas sampai saat ini.

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada
saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of
Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan
menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah
bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi
terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford


Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah,
di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara
umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama
kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua
universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat
ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk
keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-
militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya
dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan
menjadi Internet.

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang


ia ciptakan PT.
setahun
SARANAyang
MULTIlalu
DAYAuntuk ARPANET. Program e-mail ini begitu
mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon

2-8
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
@juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau
“pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke
luar Amerika Serikat.

Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang


ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang
sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn
mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal
bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di
Universitas Sussex.

b. Perkembangan besar Internet kedua yang dicatat pada sejarah internet


adalah pengembangan lapisan protokol jaringan yang terkenal karena paling
banyak digunakan sekarang yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/
Internet Protocol). Protokol adalah suatu kumpulan aturan untuk berhubungan
antarjaringan. Protokol ini dikembangkan oleh Robert Kahn dan Vinton Cerf
pada tahun 1974. Dengan protokol yang standar dan disepakati secara luas,
maka jaringan lokal yang tersebar di berbagai tempat dapat saling terhubung
membentuk jaringan raksasa bahkan sekarang ini menjangkau seluruh dunia.
Jaringan dengan menggunakan protokol internet inilah yang sering disebut
sebagai jaringan internet.

Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris
berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di
Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung
di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom
Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama
yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan
gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa
saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.

Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak,


maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan.
Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan
Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa
muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang
menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris,
PT. SARANA MULTI DAYA
Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan

2-9
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
newsgroup USENET.

Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada


tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan
DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan
jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah
komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000
lebih.

Jaringan ARPANET menjadi semakin besar sejak saat itu dan mulai dikelola
oleh pihak swasta pada tahun 1984, maka semakin banyak universitas
tergabung dan mulailah perusahaan komersial masuk. Protokol TCP/IP
menjadi protokol umum yang disepakati sehingga dapat saling berkomunikasi
pada jaringan internet ini.

Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus


memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah
komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam
setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee
menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu
komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu.
Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.

Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah


melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing
the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat
halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di
internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang
juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0.

c. Perkembangan besar Internet ketiga adalah terbangunnya aplikasi


World Wide Web pada tahun 1990 oleh Tim Berners-Le5. Aplikasi World
Wide Web (WWW) ini menjadi konten yang dinanti semua pengguna internet.
WWW membuat semua pengguna dapat saling berbagi bermacam-macam
aplikasi dan konten, serta saling mengaitkan materi-materi yang tersebar di
internet. Sejak saat itu pertumbuhan pengguna internet meroket.
PT. SARANA MULTI DAYA

2 - 10
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka

2. Daftar Kejadian Penting Dalam Perkembangan Internet

Tahun Kejadian
Uni Sovyet (sekarang Rusia) meluncurkan wahana luar angkasa,
1957
Sputnik.
Sebagai buntut dari "kekalahan" Amerika Serikat dalam meluncurkan
wahana luar angkasa, dibentuklah sebuah badan di dalam Departemen
Pertahanan Amerika Serikat, Advanced Research Projects Agency
1958
(ARPA), yang bertujuan agar Amerika Serikat mampu meningkatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi negara tersebut. Salah satu
sasarannya adalah teknologi komputer.
J.C.R. Licklider menulis sebuah tulisan mengenai sebuah visi di mana
komputer-komputer dapat saling dihubungkan antara satu dengan
lainnya secara global agar setiap komputer tersebut mampu
1962
menawarkan akses terhadap program dan juga data. Di tahun ini juga
RAND Corporation memulai riset terhadap ide ini (jaringan komputer
terdistribusi), yang ditujukan untuk tujuan militer.
Teori mengenai packet-switching dapat diimplementasikan dalam dunia
Awal 1960-an
nyata.
ARPA mengembangkan ARPANET untuk mempromosikan
"Cooperative Networking of Time-sharing Computers", dengan hanya
Pertengahan
empat buah host komputer yang dapat dihubungkan hingga tahun 1969,
1960-an
yakni Stanford Research Institute, University of California, Los Angeles,
University of California, Santa Barbara, dan University of Utah.
1965 Istilah "Hypertext" dikeluarkan oleh Ted Nelson.
1968 Jaringan Tymnet dibuat.
Anggota jaringan ARPANET bertambah menjadi 23 buah node
1971 komputer, yang terdiri atas komputer-komputer untuk riset milik
pemerintah Amerika Serikat dan universitas.
1972 Sebuah kelompok kerja yang disebut dengan International Network
Working Group (INWG) dibuat untuk meningkatkan teknologi jaringan
komputer dan juga membuat standar-standar untuk jaringan komputer,
termasuk di antaranya adalah Internet. Pembicara pertama dari
PT. SARANA MULTI DAYA
organisasi ini adalah Vint Cerf, yang kemudian disebut sebagai "Bapak

2 - 11
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka

Internet"
Beberapa layanan basis data komersial seperti Dialog, SDC Orbit,
1972-1974 Lexis, The New York Times DataBank, dan lainnya, mendaftarkan
dirinya ke ARPANET melalui jaringan dial-up.
ARPANET ke luar Amerika Serikat: pada tahun ini, anggota ARPANET
bertambah lagi dengan masuknya beberapa universitas di luar Amerika
1973
Serikat yakni University College of London dari Inggris dan Royal Radar
Establishment di Norwegia.
Vint Cerf dan Bob Kahn mempublikasikan spesifikasi detail protokol
1974 Transmission Control Protocol (TCP) dalam artikel "A Protocol for
Packet Network Interconnection".
Bolt, Beranet & Newman (BBN), pontraktor untuk ARPANET, membuka
1974 sebuah versi komersial dari ARPANET yang mereka sebut sebagai
Telenet, yang merupakan layanan paket data publik pertama.
1977 Sudah ada 111 buah komputer yang telah terhubung ke ARPANET.
Protokol TCP dipecah menjadi dua bagian, yakni Transmission Control
1978
Protocol dan Internet Protocol (TCP/IP).
Grup diskusi Usenet pertama dibuat oleh Tom Truscott, Jim Ellis dan
Steve Bellovin, alumni dari Duke University dan University of North
1979 Carolina Amerika Serikat. Setelah itu, penggunaan Usenet pun
meningkat secara drastis.
Di tahun ini pula, emoticon diusulkan oleh Kevin McKenzie.
Awal 1980-an Komputer pribadi (PC) mewabah, dan menjadi bagian dari banyak hidup
manusia.
Tahun ini tercatat ARPANET telah memiliki anggota hingga 213 host
yang

terhubung.
Layanan BITNET (Because It's Time Network) dimulai, dengan
menyediakan layanan e-mail, mailing list, dan juga File Transfer
Protocol (FTP).
CSNET (Computer Science Network) pun dibangun pada tahun ini oleh
para ilmuwan dan pakar pada bidang ilmu komputer dari Purdue
University, University of Washington, RAND Corporation, dan BBN,
dengan dukungan dari National Science Foundation (NSF). Jaringan ini
PT. SARANA MULTI DAYA
menyediakan layanan e-mail dan beberapa layanan lainnya kepada

2 - 12
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka

para ilmuwan tersebut tanpa harus mengakses ARPANET.


Istilah "Internet" pertama kali digunakan, dan TCP/IP diadopsi sebagai
protokol universal untuk jaringan tersebut.
Name server mulai dikembangkan, sehingga mengizinkan para
1982
pengguna agar dapat terhubung kepada sebuah host tanpa harus
mengetahui jalur pasti menuju host tersebut. Tahun ini tercatat ada lebih
dari 1000 buah host yang tergabung ke Internet.
Diperkenalkan sistem nama domain, yang sekarang dikenal dengan
1986 DNS(Domain Name System)yang berfungsi untuk menyeragamkan
sistem pemberian nama alamat di jaringan komputer.

Tahun 1989, Timothy Berners-Lee, ahli komputer dari Inggris menciptakan World
Wide Web yaitu semacam program yang memungkinkan suara, gambar, film, musik
ditampilkan dalam internet. Karena penemuan inilah internet menjadi lebih menarik
tampilannya dan sangat bervariasi. Dahulu internet hanya dapat digunakan oleh
kalangan tertentu dan dengan komponen tertentu saja. Tetapi saat ini orang yang
berada dirumah pun bisa terhubung ke internet dengan menggunakan modem dan
jaringan telepon. Selain itu, Internet banyak digunakan oleh perusahaan, lembaga
pendidikan, lembaga pemerintahan, lembaga militer di seluruh dunia untuk
memberikan informasi kepada masyarakat. Di samping manfaat-manfaat di atas,
internet juga memiliki efek negatif dikarenakan terlalu bebasnya informasi yang ada di
Internet. Sehingga memungkinkan anak-anak melihat berbagai hal yang tidak pantas
untuk dilihat ataupun dibaca.

2.1.3. Perkembangan Internet di Indonesia

RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu,


Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-
nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994.
Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam
membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di


beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul “Jaringan komputer biaya
murah menggunakanPT.
radio” di akhir
SARANA MULTItahun
DAYA 1990 dan awal tahun 1991. Juga beberapa

artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.

2 - 13
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio
khususnya di Amateur Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat
Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan
komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB
seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono
Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo, berguru pada para senior radio amatir
seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band
40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia
khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian didorong ke arah
TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh rekan-rekan
BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun
1992-1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir
Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP
44.132. Sejak tahun 2000, AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo
(YC0MLC). Koordinasi dan aktivitasnya mengharuskan seseorang untuk menjadi
anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-
news@yahoogroups.com.

Di tahun 1986-1987 yang merupakan awal perkembangan jaringan paket radio di


Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku radio amatir
Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang
merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak “server” BBS
amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun
1990, komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan
panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan
melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran,
komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan
radio amatir. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di
rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik radio amatir kemudian
melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada.
Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir
ini.

RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) merupakan motor dibalik operasional Internet di
UI. RMS Ibrahim pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari
UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol
PT. SARANA MULTI DAYA
UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk

2 - 14
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama
Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai
IDNIC.

Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor
yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama
dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer
menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal
sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di
atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan
mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet
yang ada di BPPT di tahun 1993-1998.

Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan


gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386
sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai
gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal
perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25
melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR
Jerman.

Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu
masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS
pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa
dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung
mempunyai menteri Pak Tungki yang “maniak” IT dan yang mengesankan dari Pak
Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri
pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.

Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan


tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amateur Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki
Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk
mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat &
bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin
yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI,
BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke
PT. SARANA
jaringan di tahun 1990-an MULTI
mereka DAYA
mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada

2 - 15
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan
peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.

Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-
an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian
dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan
yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan
ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga
memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan
ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian
terpenting.

Gambar 2.2. Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia

2.1.4. Pengembangan dan Pemanfaatan Website pada Internet

1. Pengertian Web Site atau Situs

PT. SARANA MULTI DAYA

2 - 16
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
Situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan
untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara, dan atau gabungan dari
semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu
rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan
dengan link-link.

2. Unsur-Unsur Web Site atau Situs

Untuk membangun situs diperlukan beberapa unsur yang harus ada agar situs
dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Unsur-unsur yang
harus ada dalam situs antara lain:

a. Domain Nam5.

Domain name atau biasa disebut nama domain adalah alamat permanen
situs di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs
atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk
menemukan situs kita pada dunia internet. Istilah yang umum digunakan
adalah URL. Contoh sebuah URL adalah http://www.yahoo.com--dapat juga
tanpa www--

Ada banyak macam nama domain yang dapat kita pilih sesuai dengan
keinginan. Berikut beberapa nama domain yang sering digunakan dan
tersedia di internet:

1. Generic Domains

Merupakan domain name yang berakhiran dengan .Com .Net .Org .Edu
.Mil atau .Gov. Jenis domain ini sering juga disebut top level domain dan
domain ini tidak berafiliasi berdasarkan negara, sehingga siapapun dapat
mendaftar.

Ø.com : merupakan top level domain yang ditujukan untuk kebutuhan


"commercial".

Ø.edu : merupakan domain yang ditujukan untuk kebutuhan dunia


pendidikan (education)

PT. SARANA MULTI DAYA


Ø.gov : merupakan domain untuk pemerintahan (government)

2 - 17
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
Ø.mil : merupakan domain untuk kebutuhan angkatan bersenjata (military)

Ø.org : domain untuk organisasi atau lembaga non profit (Organization).

2. Country-Specific Domains

Yaitu domain yang berkaitan dengan dua huruf ekstensi, dan sering juga
disebut second level domain, seperti .id(Indonesia), .au(Australia),
.jp(Jepang) dan lain lain. Domain ini dioperasikan dan di daftarkan
dimasing negara. Di Indonesia, domain-domain ini berakhiran, .co.id, .ac.id,
.go.id, .mil.id, .or.id, dan pada akhir-akhir ini ditambah dengan
war.net.id, .mil.id, dan web.id. Penggunaan dari masing-masing akhiran
tersebut berbeda tergantung pengguna dan pengunaannya, antara lain:

Ø.co.id : Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah

Ø.ac.id : Untuk Lembaga Pendidikan

Ø.go.id : Khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia

Ø.mil.id : Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia

Ø.or.id : Untuk segala macam organisasi yand tidak termasuk dalam


kategori "ac.id","co.id","go.id","mil.id" dan lain

Ø.war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia

Ø.sch.id : khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan


pendidikan seperti SD, SMP dan atau SMU

Ø.web.id : Ditujukan bagi badan usaha, organisasi ataupun perseorangan


yang melakukan kegiatannya di Worl Wide Web.

Nama domain dari tiap-tiap situs di seluruh dunia tidak ada yang sama
sehingga tidak ada satupun situs yang akan dijumpai tertukar nama atau
tertukar halaman situsnya. Untuk memperoleh nama dilakukan penyewaan
domain, biasanya dalam jangka tertentu(tahunan).

b. Hosting PT. SARANA MULTI DAYA

2 - 18
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam harddisk
tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar dan lain sebagainya
yang akan ditampilkan di situs. Besarnya data yang bisa dimasukkan
tergantung dari besarnya hosting yang disewa/dipunyai, semakin besar
hosting semakin besar pula data yang dapat dimasukkan dan ditampilkan
dalam situs.

Hosting juga diperoleh dengan menyewa. Besarnya hosting ditentukan


ruangan harddisk dengan ukuran MB(Mega Byte) atau GB(Giga Byte).
Lama penyewaan hosting rata-rata dihitung per tahun. Penyewaan hosting
dilakukan dari perusahaan-perusahaan penyewa web hosting yang banyak
dijumpai baik di Indonesia maupun Luar Negri.

c. Scripts/Bahasa Program

Adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah


dalam situs yang pada saat diakses. Jenis scripts sangat menentukan
statis, dinamis atau interaktifnya sebuah situs. Semakin banyak ragam
scripts yang digunakan maka akan terlihat situs semakin dinamis, dan
interaktif serta terlihat bagus. Bagusnya situs dapat terlihat dengan
tanggapan pengunjung serta frekwensi kunjungan.

Beragam scripts saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas situs. Jenis
jenis scripts yang banyak dipakai para designer antara lain HTML, ASP,
PHP, JSP, Java Scripts, Java applets dsb. Bahasa dasar yang dipakai
setiap situs adalah HTML sedangkan ASP dan lainnya merupakan bahasa
pendukung yang bertindak sebagai pengatur dinamis, dan interaktifnya
situs.

Scripts ASP, PHP, JSP atau lainnya bisa dibuat sendiri, bisa juga dibeli dari
para penjual scripts yang biasanya berada di luar negri. Harga Scripts rata-
rata sangat mahal karena sulitnya membuat, biasanya mencapai puluhan
juta. Scripts ini biasanya digunakan untuk membangun portal berita, artikel,
forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi, email, mailing list dan lain
sebagainya yang memerlukan update setiap saat.

d. Design Web
PT. SARANA MULTI DAYA

2 - 19
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
Setelah melakukan penyewaan domain dan hosting serta penguasaan
scripts, unsur situs yang paling penting dan utama adalah design. Design
web sangat menentukan kualitas dan keindahan situs. Design sangat
berpengaruh kepada penilaian pengunjung akan bagus tidaknya sebuah
web sit5.

Untuk membuat situs biasanya dapat dilakukan sendiri atau menyewa jasa
web designer. Saat ini sangat banyak jasa web designer, terutama di kota-
kota besar. Perlu diketahui bahwa kualitas situs sangat ditentukan oleh
kualitas designer. Semakin banyak penguasaan web designer tentang
beragam program/software pendukung pembuatan situs maka akan
dihasilkan situs yang semakin berkualitas, demikian pula sebaliknya. Jasa
web designer ini yang umumnya memerlukan biaya yang tertinggi dari
seluruh biaya pembangunan situs dan semuanya itu tergantung kualitas
designer.

e. Publikasi

Keberadaan situs tidak ada gunanya dibangun tanpa dikunjungi atau


dikenal oleh masyarakat atau pengunjung internet. Karena efektif tidaknya
situs sangat tergantung dari besarnya pengunjung dan komentar yang
masuk. Untuk mengenalkan situs kepada masyarakat memerlukan apa
yang disebut publikasi atau promosi. Publikasi situs di masyarakat dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan pamlet-pamlet, selebaran,
baliho dan lain sebagainya tapi cara ini bisa dikatakan masih kurang efektif
dan sangat terbatas. cara yang biasanya dilakukan dan paling efektif
dengan tak terbatas ruang atau waktu adalah publikasi langsung di internet
melalui search engine-search engine (mesin pencari, spt : Yahoo, Google,
Search Indonesia, dsb)

Cara publikasi di search engine ada yang gratis dan ada pula yang
membayar. Yang gratis biasanya terbatas dan cukup lama untuk bisa
masuk dan dikenali di search engine terkenal seperti Yahoo atau Googl5.
Cara efektif publikasi adalah dengan membayar, walaupun harus sedikit
mengeluarkan akan tetapi situs cepat masuk ke search engine dan dikenal
oleh pengunjung.
PT. SARANA MULTI DAYA

3. Pemeliharaan Web Site atau Situs

2 - 20
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
Untuk mendukung kelanjutan dari situs diperlukan pemeliharaan setiap waktu
sesuai yang diinginkan seperti penambahan informasi, berita, artikel, link,
gambar atau lain sebagainya. Tanpa pemeliharaan yang baik situs akan
terkesan membosankan atau monoton juga akan segera ditinggal pengunjung.

Pemeliharaan situs dapat dilakukan per periode tertentu seperti tiap hari, tiap
minggu atau tiap bulan sekali secara rutin atau secara periodik saja tergantung
kebutuhan (tidak rutin). Pemeliharaan rutin biasanya dipakai oleh situs-situs
berita, penyedia artikel, organisasi atau lembaga pemerintah. Sedangkan
pemeliharaan periodik biasanya untuk situs-situs pribadi, penjualan/e-
commerce, dan lain sebagainya.

2.1.5. Program USO Telekomunikasi dan Informatika

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berperan sangat penting di era globalisasi
dan demokratisasi. Perkembangan teknologi yang pesat, memudahkan masyarakat
untuk mengakses segala jenis informasi dengan bebas tanpa mengenal batasan
negara dan waktu. Inovasi teknologi terutama teknologi informasi dan komunikasi juga
sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti sektor pemerintahan,
perekonomian, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan suatu negara.

Pengguna internet di Indonesia tumbuh pesat, pada 2014 tercatat sebesar 88,1 juta
jiwa, naik 34,9 persen dari 71,9 juta jiwa pengguna pada tahun sebelumnya. Namun
jika dilihat dari sebaran wilayahnya, 78,5 persen dari total 88,1 juta jiwa penikmat
internet di Indonesia, tinggal di wilayah Indonesia bagian Tengah. Provinsi DKI Jakarta
menjadi wilayah dengan penetrasi paling tinggi dengan 65 persen pengguna internet,
disusul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki 63 persen pengguna
internet. Sedangkan posisi terendah ditempati oleh Provinsi Papua yang hanya
memiliki 20 persen pengguna internet dari total populasi penduduknya.

Meski tumbuh pesat, sebaran pengguna internet di Indonesia tidak merata. Hal itu
disebabkan Indonesia sejak lama telah mengalami ketertinggalan dalam hal kerapatan
akses tetap. Beberapa negara telah melakukan deregulasi telekomunikasi saat
kerapatan akses tetap lebih dari 10% dan bahkan 20%, pada awal 1990-an,
sedangkan Indonesia melakukan deregulasi saat kerapatan akses tetap baru
mencapai 4%.
PT. SARANA MULTI DAYA

Akibatnya saat kebijakan liberalisasi diperkenalkan melalui UU No. 36 Tahun 1999,

2 - 21
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
Indonesia menghadapi isu pemerataan yaitu pembangunan jaringan telekomunikasi
luar Jawa dan perdesaan yang tertinggal, sehingga pada akhirnya menimbulkan
kesenjangan akses telekomunikasi nasional antara kota besar dan perdesaan, serta
antara wilayah Tengah dan timur Indonesia. Untuk itulah pengembangan TIK yang
menyeluruh, merata dan adil sangat diperlukan agar kesenjangan akses
telekomunikasi nasional dapat kurangi.

Konsep Kewajiban Pelayanan Universal (KPU) atau Universal Service Obligation


(USO) Telekomunikasi dan Informatika, muncul sebagai jawaban untuk mengupayakan
pemerataan jaringan TIK di Tanah Air. USO Telekomunikasi dan Informatika pada
dasarnya merujuk pada kewajiban pemerintah untuk menjamin tersedianya pelayanan
publik bagi setiap warga negara, meskipun negara tidak secara langsung memegang
peranan sebagai penyelenggara kegiatan-kegiatan pelayanan publik yang
dimaksudkan.

Sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945, infrastruktur komunikasi dan informatika


harus dibangun oleh negara, sebagai infrastruktur dasar bagi masyarakat untuk dapat
mengikuti perkembangan bangsa. Jadi jelas, bahwa pemerataan pembangunan
komunikasi dan informatika melalui Konsep Kewajiban Pelayanan Universal (KPU)
atau Universal Service Obligation (USO) sangat penting untuk dilakukan di Indonesia.

Secara rinci pembangunan komunikasi dan informatika pada periode 2004-2009


difokuskan pada tiga agenda, salah satunya adalah penyediaan layanan komunikasi
dan informatika di wilayah non komersial untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat.

Melanjutkan agenda pembangunan periode 2004-2009, pembangunan komunikasi dan


informatika pada periode 2010-2014 diarahkan pada penguatan konektivitas nasional
(Indonesia Connected) yang meliputi konektivitas ekonomi antar dan dalam pulau,
serta konektivitas antar instansi pemerintah.

Pembangunan komunikasi dan informatika pada periode 2010-2014 dirumuskan dalam


tiga agenda pembangunan yaitu:

 Pengurangan kesenjangan digital dan wilayah yang belum dijangkau layanan


komu-nikasi dan informatika.
 Peningkatan ketersediaan prasarana dan layanan komunikasi dan informatika
yang aman dan modern dengan kualitas baik dan harga terjangkau.
 Peningkatan kualitas penyediaan dan pemanfaatan informasi, serta penggunaan
PT. SARANA MULTI DAYA
TIK secara efektif dan bijak dalam seluruh aspek kehidupan.

2 - 22
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka

Pada periode 2015-2019, pembangunan komunikasi dan informatika difokuskan pada


percepatan konektivitas pitalebar nasional. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka
Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan reformasi dan evaluasi pada
desain USO yang telah dilaksanakan sejak 2009 sampai dengan periode 2014.

Reformasi dan evaluasi terhadap desain USO dimaksudkan untuk mengoptimalkan


pemerataan serta pemanfaatan infrastruktur TIK di seluruh pelosok negeri. Reformasi
desain USO itu dilakukan baik pada tataran kebijakan maupun tataran implementasi.

Reformasi dan evaluasi terhadap USO melahirkan peraturan menteri Kementerian


Komunikasi dan Informatika nomor 25 tahun 2015, tentang Pelaksanaan Kewajiban
Pelayanan Universal Telekomunikasi dan Informatika yang memiliki karakteristik
pembangunan dilaksanakan secara komprehensif dengan mengintegrasikan
pembangunan infrastruktur TIK dengan pengembangan ekosistem TIK seperti SDM,
aplikasi, dan konten yang mendukung.

Karakteristik lainnya adalah pembangunan berdasarkan prinsip bottom-up, dimana


program yang disusun merupakan aspirasi dan usulan dari stakeholder terkait, seperti
kementerian/lembaga lain atau pemerintah daerah (Pemda), sehingga pembangunan
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat.

Pembangunan KPU/USO dilakukan dibidang Telekomunikasi dan Informatika juga


dilakukan dengan piloting atau bersifat cluster disesuaikan dengan kondisi dan
kesiapan daerah tersebut. Untuk menjaga keberlangsungan pemanfaatan infrastruktur
TIK tersebut, diperlukan pula sinergitas yang kuat dari setiap stakeholder, sehingga
setiap pihak memiliki peranan yang sama kuat dalam menjaga sustainability program.

Dalam Peraturan Menteri tersebut dijelaskan ruang lingkup pelaksanaan KPU/USO


Telekomunikasi dan Informatika mencakup penyediaan infrastruktur TIK dan
penyediaan ekosistem TIK di wilayah pelayanan universal telekomunikasi dan
informatika serta untuk kelompok masyarakat dengan ketidakmampuan.

Pembangunan KPU/USO mengusung teknologi berbasis broadband. Hal ini sejalan


dengan kecenderungan global yang menempatkan broadband sebagai kunci
pembangunan IT. Oleh karena itu, pada periode 2015-2019, pembangunan komunikasi
dan informatika difokuskan pada percepatan konektivitas broadband nasional.

Pembangunan pitalebar nasional saat ini dapat dikatakan masih dalam tahap awal.
Indonesia juga dinilai masih tertinggal dibandingkan dengan negara lain dalam hal
PT. SARANA MULTI DAYA
ketersediaan pitalebar. Dalam Rencana Pitalebar Indonesia 2014-2019, pitalebar

2 - 23
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
nasional didefinisikan sebagai,“ akses internet dengan jaminan konektivitas selalu
tersambung, terjamin ketahanan dan keamanan informasinya serta memiliki
kemampuan triple-play dengan kecepatan minimal 2 Mbps untuk akses tetap (fixed)
dan 1 Mbps untuk akses bergerak (mobile)”.

2.1.6. Redesign Program KPU/USO

Reformasi dan evaluasi terhadap USO melahirkan Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor 25 tahun 2015, tentang Pelaksanaan Kewajiban Pelayanan
Universal Telekomunikasi dan Informatika yang memiliki karakteristik pembangunan
dilaksanakan secara komprehensif dengan mengintegrasikan pembangunan
infrastruktur TIK dengan pengembangan ekosistem TIK seperti SDM, aplikasi, dan
konten yang mendukung.

Peraturan ini menggantikan Peraturan Menteri Kementerian Komunikasi dan


Informatika Nomor 32 Tahun 2008 tentang Kewajiban Pelayanan Universal (KPU)
Telekomunikasi yang digunakan sebagai payung hukum pelaksanaan program
KPU/USO), dalam rangka mewujudkan pita lebar sebagaimana diamanatkan dalam
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2014 tentang Rencana Pita
Lebar Indonesia 2014-2019.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 25


tahun 2015 tersebut, ruang lingkup pelaksanaan KPU Telekomunikasi dan Informatika
mencakup penyediaan Infrastruktur TIK dan penyediaan Ekosistem TIK di wilayah
pelayanan universal telekomunikasi dan informatika dan untuk kelompok masyarakat
dengan ketidakmampuan.

Substansi yang diatur dalam Peraturan Menteri tersebut diantaranya penyediaan


Infrastruktur TIK berupa jaringan serat optic, jaringan satelit, jaringan akses radio,
jaringan akses kawat, sistem monitoring perangkat, penyediaan suku cadang (spare-
part) sesuai data teknis, stasiun pemancar selular (base transceiver station), jaringan
pemerintahan (government network), pusat data (data center), infrastruktur pasif, jasa
akses layanan publik wi-fi, jasa data recovery center (DRC), sarana dan prasarana
perluasan jangkauan penyebaran informasi, dan/atau sarana dan prasarana teknologi
informasi dan komunikasi.

Penyediaan Ekosistem TIK meliputi penyediaan aplikasi layanan publik bagi


Pemerintah Daerah, penyediaan pusat inkubator konten; penyediaan pusat komunitas
kreatif; penyediaan ekosistem pita
PT. SARANA lebar;
MULTI DAYApenyediaan pembiayaan KPU Telekomunikasi
dan Informatika; penyediaan dan pengembangan aplikasi e-Pemerintah, e-Pendidikan,

2 - 24
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
e-Kesehatan, e-Logistik, dan e-Pengadaan; penyediaan Domain Name Server
Nasional; penyediaan fasilitas Public Key Infrastructure/Root Certification Authority;
pengembangan pembiayaan industri Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
negeri; pelatihan dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam bidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi; penelitian terhadap kebutuhan infrastruktur dan aplikasi TIK
di wilayah pelayanan universal telekomunikasi dan informatika; dan/atau penyediaan
perangkat akses layanan teknologi informasi dan komunikasi.

Pengembangan pembiayaan industri Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam


negeri. pelatihan dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam bidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi; dan/atau. Pemberian insentif pelaksanaan monitoring dan
evaluasi program penyediaan KPU telekomunikasi dan informatika.

Wilayah pelayanan universal telekomunikasi dan informatika meliputi daerah tertinggal,


terpencil dan/atau terluar, perintisan, perbatasan, yang tidak layak secara ekonomi,
dan/atau daerah lainnya yang masih membutuhkan sarana dan prasaran
telekomunikasi dan informatika.

Penyediaan KPU Telekomunikasi dan Informatika dilaksanakan berdasarkan


pembiayaan dari kontribusi KPU dan sumber lainnya yang sah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.1.7. Penyediaan Layanan Jasa Akses Internet USO

Pelaksanaan Sewa Jasa Akses Internet merupakan amanat dari Nawacita, yaitu
terbangunnya infrastruktur yang menunjang konektivitas antar wilayah secara
terintegrasi. Pemerintah dalam hal ini Kemkominfo c.q BP3TI hadir untuk mengatasi
kesenjangan digital dengan melakukan pembangunan akses broadband khususnya di
daerah yang belum terjangkau. Untuk merealisasikan pelaksanaan kegiatan tersebut,
Kemkominfo melakukan kerjasama dengan prinsip sinergitas dan partisipasi secara
bottom-up yang merupakan usulan dari Kementerian/Lembaga/Instansi terkait sesuai
dengan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 25 Tahun 2015 tentang Kewajiban
Pelayanan Universal.

BP3TI mempunyai tugas melaksanakan penyediaan dan pengelolaan pembiayaan


telekomunikasi dan informatika yang berkaitan dengan pelaksanaan kewajiban
universal sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan
tugasnya, BP3TI menyelenggarakan fungsi :

PT. SARANA MULTI DAYA

2 - 25
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
1. Penyusunan Rencana, Program dan Anggaran, serta Monitoring, dan Evaluasi
2. Penyediaan dan pengelolaan infrastruktur dan non infrastruktur telekomunikasi
dan informatika yang berkaitan dengan pelaksanaan kewajiban universal
3. Pengelolaan Pendapatan dan Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika yang
berkaitan dengan pelaksanaan kewajiban universal dan
4. Pelaksanaan urusan hukum dan hubungan masyarakat, perlengkapan dan rumah
tangga, kepegawaian dan tata usaha.

BP3TI dalam implementasi penyediaan akses internet berkerja sama dengan


penyedia jasa telekomunikasi. Lokasi akses internet yng dibangun oleh BP3TI
merupakan usulan dari pemerintah daerah ataupun Kementerian/Lembaga. Lokasi-
lokasi akses internet yang sudah disediakan bagi sekolah-sekolah diharapkan mampu
meningkatkan prestasi dan menumbuhkan daya saing. Lokasi di kantor pelayanan
publik seperti Puskesmas, balai latihan kerja serta balai desa agar dapat meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat, hingga nantinya tidak ada lagi kesenjangan akses
informasi antara pedesaan dan perkotaan.

Program Penyediaan Jasa Akses Internet yang dilaksanakan BP3TI merupakan


program penyediaan akses internet dengan kapasitas bandwidth minimal 2 Mbps.
Pada tahun 2015, BP3TI telah telah berhasil menyediakan akses internet di 688 lokasi
dari 800 lokasi yang ditargetkan. Penyediaan akses internet di tahun 2015 dilanjutkan
di tahun 2016 dan tahun 2017.

Sewa Layanan Jasa Akses Internet mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 telah
berjumlah 2.686 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Pada tahun 2018,
target penyediaan Sewa Layanan Jasa Akses Internet oleh BP3TI sebanyak 800 titik
lokasi baru sesuai RPJMN 2015-2019 dengan lokasi-lokasi di kawasan 3T dan Lokpri
sebagai prioritas pembangunan.

Penetapan lokasi yang menjadi target pembangunan jasa akses internet merupakan
hasil kajian Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika atas usulan
Kementerian/Lembaga lain maupun Pemda, sesuai amanah Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika Nomor 25 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Kewajiban
Pelayanan Universal.

Dalam penyediaan jasa akses internet ini, BP3TI memberikan pembiayaan beli jasa
layanan bandwidth untuk akses internet yang diperoleh melalui mekanisme pengadaan
e-Purchasing LKPP (e-Katalog), sesuai
PT. SARANA MULTI dengan ketentuan Peraturan Presiden Nomor
DAYA

54 Tahun 2010 sebagaimana telah beberapa kali diubah, dan terakhir melalui

2 - 26
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Rentang masa kontrak bervariasi dari 1 hingga 2 bulan.

Sedangkan pemerintah daerah atau kementerian/lembaga menyediakan perangkat


lastmile (seperti komputer, LAN, dll), menyediakan tempat, catudaya dan perangkat
pendukung lainnya. Jenis belanja Penyediaan Jasa Akses Internet merupakan Belanja
Jasa untuk 1 (satu) Tahun Anggaran.

Metode akses internet untuk penyediaan jasa akses internet disesuaikan dengan
kondisi geografis dan demografis di daerah. Secara umum metode akses internet yang
dipilih dalam Penyediaan Jasa Akses Internet adalah fiber optic, radio link dan VSAT
(Very Small Aperture Terminal). Estimasi target lokasi pembangunan Penyediaan Jasa
Akses Internet tahun 2015 dan 2016 adalah 1.600 lokasi.

Dalam usaha pencapaian target penyediaan akses internet, terdapat beberapa


tantangan yang dihadapi oleh BP3TI, antara lain:

1) Perlu klarifikasi mendalam dengan kementerian/lembaga, terkait usulan lokasi


untuk mengatasi hambatan yang ditemui di lapangan.
2) Kondisi alam ekstrem, yang menyebabkan petugas kesulitan membawa dan
memasang perangkat VSAT di lokasi.
3) Beberapa lokasi belum tersedia Customer Premise Equipment (CPE) seperti
komputer, notebook/laptop serta potensi utilisasi bandwidth internet. Bahkan
beberapa daerah belum tersedia sumber listrik yang memadai.

2.1.8. Site Investigation Survey (SIS)

Site Investigation Survey (SIS) adalah proses investigasi lokasi rencana


pembangunan suatu infrastruktur seperti pembangunan akses internet ataupun
pembangunan telekomunikasi lainnya, merupakan hal penting dalam proses
pembangunan dan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan untuk proses
selanjutnya. Melakukan Site Hunting/SITAC (Site Acquisition) sebagai upaya pencarian
lokasi dan memvalidasikan serta menentukan lokasi yang tepat dan layak untuk
dijadikan lokasi Pembangunan Akses Internet.

Hasilnya adalah daftar dari beberapa yang membenarkan apakah lokasinya


sesuai dengan lokasi usulan pembangunan akses internet. Dalam laporan site
PT. SARANA MULTI DAYA
investigation survey ini mencakup diantaranya melihat posisi lokasi pada peta, situasi

2 - 27
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
tempat lingkungan di mana site tersebut berada, alamat, pemilik lahan, ketersediaan
catu daya (PLN), koordinat GPS dan foto-foto lokasi disekelilingnya. Semua bentuk
laporan ini disesuaikan dengan standar atau format dari pemilik program.

2.2. KONSEP PENELITIAN SURVEI

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam pekerjaan Site Investigation


Survey (SIS) adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Pendekatan
metodologi kualitatif didefinisikan sebagai prosedur kegiatan yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dari individu tersebut secara holistik
(utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam
variabel atau hipotesis, tapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

Menurut Nasution (2003: 5) penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam


lingkungan, berinteraksi dengan mereka dan menafsirkan pendapat mereka tentang
dunia sekitar, kemudian Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 60) menyatakan bahwa
penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok. Penelitian
kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan metode studi kasus.
Sebagaimana pendapat Lincoln dan Guba (Sayekti Pujosuwarno, 1992: 34) yang
menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif dapat juga disebut dengan case study
ataupun qualitative, yaitu penelitian yang mendalam dan mendetail tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan subjek penelitian. Lebih lanjut Sayekti
Pujosuwarno (1986: 1) mengemukakan pendapat dari Moh. Surya dan Djumhur yang
menyatakan bahwa studi kasus dapat diartikan sebagai suatu teknik mempelajari
seseorang individu secara mendalam untuk membantunya memperoleh penyesuaian
diri yang baik. Menururt Lincoln dan Guba (Dedy Mulyana, 2004: 201) penggunaan
studi kasus sebagai suatu metode penelitian kualitatif memiliki beberapa keuntungan,
yaitu :

a. Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subjek yang diteliti.


b. Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan apa yang
dialami pembaca kehidupan sehari-hari.
c. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan antara
peneliti dan responden.
PT. SARANA MULTI DAYA
d. Studi kasus dapat memberikan uraian yang mendalam yang diperlukan bagi

2 - 28
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
penilaian atau transferabilitas.

Pada dasarnya penelitian dengan jenis studi kasus bertujuan untuk mengetahui
tentang sesuatu hal secara mendalam. Maka dalam penelitian ini, peneliti akan
menggunakan metode studi kasus untuk mengungkap tentang kesiapan lokasi baik
secara teknis maupun non teknis berdasarkan infrastruktur fisik yang dimilikinya untuk
dapat memanfaatkan akses internet secara maksimal.

Dalam pekerjaan site Investigation Survey (SIS), agar pelaksanaannya terarah


dan sistemastis maka disusun tahapan-tahapan penelitian. Menurut Moleong (2007:
127-148), ada empat tahapan dalam pelaksanaan penelitian yaitu sebagai berikut:

a. Tahap pra lapangan Peneliti mengadakan survei pendahuluan yakni dengan


mencari obyek lokasi sebagai akses internet yang telah diusulkan pemerintah
daerah setempat. Selama proses survei ini peneliti melakukan penjajagan
lapangan (field study) terhadap obyek yang akan disurvei, mencari data dan
informasi tentang keberadaan infrastruktur di sekitar lokasi, serta melakukan
konfirmasi awal melalui telesurvei. Pelaksana pekerjaan juga mencari informasi
dengan menggunakan data sekunder melalui penelusuran literatur gambaran
umum lokasi dan referensi pendukung kegiatan Site Investigation Survey (SIS).
Pada tahap konsultan melakukan penyusunan rancangan Site Investigation
Survey (SIS) yang meliputi garis besar metodologi, kuesioner beserta instrument
lainnya yang digunakan dalam melakukan pekerjaan. Tahap pra lapangan
dilakukan selama bulan pertama kegiatan.
b. Tahap pekerjaan survey lapangan Dalam hal ini konsultan telah menyiapkan
instrument lapangan, perlatan surveyor beserta perangkat lainnya yang
mendukung kegiatan pengumpulan data. Tahap ini dilaksanakan selama bulan
kedua dan ketiga.
c. Tahap analisis data Tahapan yang ketiga dalam pekerjaan ini adalah analisis
data. Konsultan dalam tahapan ini melakukan serangkaian proses analisis data
kualitatif sampai pada interpretasi data-data yang telah diperoleh sebelumnya.
Selain itu konsultan juga menempuh proses triangulasi data yang diperbandingkan
dengan temuan yang diperoleh dalam kegiatan survey lapangan.
d. Tahap Evaluasi dan pelaporan. Pada tahap ini konsultan berusaha melakukan
konsultasi/asistensi dan kegiatan Focus Group Discussion/FGD untuk
mendikusikan hasil perolehan survey lapangan beserta temuan yang terjadi pada
PT. SARANA MULTI DAYA
saat survey lapangan, berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data.

2 - 29
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
Metode Penelitian Deskriptif merupakan suatu metode penelitian dalam meneliti
setatus dari sekelompok manusia, suatu obyek, suatu sistem pemikiran, suatu set
kondisi, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa saat ini. Adapun tujuan dari
penelitian deskriptif ini yaitu untuk membuat gambaran, deskipsi atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antar fenomena
yang sedang diselidiki.

Menurut Hidayat (2010), penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang


digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek
penelitian pada suatu masa tertentu. Sedangkan menurut Punaji (2010) penelitian
deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
suatu peristiwa, keadaan, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait
dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik menggunakan angka-angka
maupun kata-kata.

Sukmadinata (2006) menyatakan bahwa Penelitian deskriptif merupakan suatu bentuk


penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu dapat berupa
bentuk, aktivitas, perubahan, karakteristik, hubungan, kesamaan, dan perbedaan
antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.

Penelitian deskriptif kebanyakan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu,


melainkan lebih untuk menggambarkan apa adanya suatu variabel, gejala, atau
keadaan. Namun demikian, bukan berarti semua penelitian deskriptif tidak
menggunakan hipotesis, ada juga penelitian deskriptif yang memakai hipotesisi.
Penggunaan hipotesis dalam penelitian deskriptif bukan dimaksudkan untuk diuji
melainkan bagaimana berusaha menemukan sesuatu yang berarti sebagai alternatif
dalam mengatasi masalah penelitian melalui prosedur ilmiah.

Whintney (1960) menyatakan metode deskriptif merupakan proses pencarian fakta


dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah yang ada di
dalam masyarakat dan tata cara yang berlaku di dalam masyarakat serta situasi
tertentu, termasuk di dalamnya tentang hubungan, pandangan - pandangan, kegiatan -
kegiatan, sikap - sikap, serta proses - proses yang sedang berlangsung dan pengaruh
- pengaruhnya dari suatu fenomena tertentu. Dalam metode deskriptif, peneliti mungkin
saja membandingkan suatu fenomena tertentu sehingga penelitian tersebut tergolong
dalam suatu studi komparatif.

Penelitian deskriptif tidak hanya meliputi pada masalah pengumpulan dan penyusunan
PT. SARANA MULTI DAYA
data sja, tetapi juga meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data tersebut. Oleh

2 - 30
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
karena itu, penelitian deskriptif mungkin saja mengambil bentuk penelitian komparatif,
yaitu merupakan suatu penelitian yang membandingkan satu fenomena atau gejala
dengan fenomena atau gejala lainnya, atau dalam bentuk studi kuantitatif dengan
menetapkan standar, penilaian, mengadakan klasifikasi, dan hubungan kedudukan
satu unsur dengan unsur yang lainnya.

Ada kalanya peneliti mengadakan klasifikasi, serta penelitian terhadap fenomena -


fenomena dengan menetapkan suatu setandar atau suatu norma tertentu sehingga
banyak ahli menamakan metode deskriptif ini dengan nama survei normatif atau
normative survey. Dengan metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan atau status
kejadian atau faktor dan melihat hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lain.
Karenanya, metode deskriptif juga dinamakan studi status atau status study.

Metode deskriptif juga berkehendak mempelajari setandar - setandar atau norma -


norma, sehingga penelitian deskriptif ini dinamakan dengan survey normativ5. Dalam
metode deskriptif bisa meneliti masalah normative secara bersama - sama dengan
masalah status dan sekaligus membuat suatu perbandingan - perbandingan antar
kejadian atau fenomena. Studi demikian ini dikenal secara umum sebagai studi atau
penelitian deskriptif. Prespektif waktu yang dijangkau pada penelitian deskriptif, adalah
waktu sekarang ini, atau sekurang - kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau
oleh ingatan responden.

Ciri-ciri Metode Deskriptif

Secara harfiyah, metode deskriptif merupakan metode penelitian untuk menciptakan


gambaran mengenai situasi atau peristiwa, sehingga metode ini berkeinginan
mengadakan pengumpulan atau akumulasi data dasar saja. Akantetapi, pada
pengertian metode penelitian yang lebih luas, penelitian deskriptif mencakup metode
penelitian yang lebih luas di luar dari eksperimental dan metode sejarah, dan secara
lebih umum sering dikenal dengan nama metode survei.

Tugas peneliti tidak hanya memberikan gambaran terhadap kejadian - kejadian atau
fenomena - fenomena, tetapi juga menjelaskan hubungan, menguji hipotesis -
hipotesis, membuat suatu predeksi serta memperoleh makna dan implikasi dari suatu
isu atau masalah yang ingin dipecahkan. Dalam mengumpulkan data dapat
menggunakan teknik wawancara, dengan memakai interview guide ataupun schedule
questionair.

Metode Penelitian deskriptif mempunyai ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut:


PT. SARANA MULTI DAYA
1. Memusatkan penyelidikan pada pemecahan masalah aktual atau masalah yang

2 - 31
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
dihadapi pada masa sekarang.
2. Menjelaskan setiap langkah penelitian secara rinci.
3. Data yang telah dikumpulkan disusun dan dijelaskan, kemudian dianalisis dengan
menggunakan teknik analitik.
4. Memberi alasan yang kuat mengapa peneliti menggunakan teknik tertentu dan
bukan teknik lainnya.
5. Menjelaskan prosedur pengumpulan datanya.

Metode Penelitian deskriptif mempunyai keunikan sebagai berikut:


1. Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali
memperoleh responden yang sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat
kesimpulan.
2. Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan
dirumuskan secara jelas, agar di lapangan peneliti tidak mengalami kesulitan
dalam menjaring data yang diperlukan.
3. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam
pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai.

Jenis-jenis Penelitian Deskriptif

Dtinjau dari jenis masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan dalam
menliti, serta tempat dan waktu penelitian dilakukan, penelitian desekriptif dapat dibagi
atas bebeprapa jenis yaitu:

1. Metode survei

Metode survei merupakan suatu penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan


fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara
faktual, baik itu tentang institusi ekonomi, sosial, atau politik dari suatu daerah
ataupun suatu kelompok. Metode survei membedah dan menguliti serta mengenal
lebih mendalam tentang masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap
keadaan dan praktik yang sedang berlangsung.

Pada metode survei juga dilakukan evaluasi serta perbandingan-perbandingan


terhadap hal-hal yang sudah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau
masalah yang sama dan hasilnya bisa digunakan dalam pembuatan suatu
rencana dan pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Penyelidikan
dijalankan pada waktu yang bersamaan terhadap beberapa individu atau unit, baik
secara sensus ataupun dengan memakai sampl5. Unit yang dipakai pada metode
PT. SARANA MULTI DAYA
survei cukup besar.

2 - 32
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
Banyak sekali masalah atau isu yang bisa diteliti dengan memakai metode survey
ini, termasuk pada bidang produksi dan tata niaga (survey produksi dan tata
niaga), pada usaha tani (surve usaha tani), pada masalah kemasyarakatan
(survey sosial), pada masalah komunikasi dan pada pendapat umum (survei
pendat umum), pada masalah politik (survey politik), pada masalah pendidikan
(survey pendidikan dan persekolahan), dan lain sebagainya.

2. Metode deskritif berkesinambungan

Metode deskriptif berkesinambungan atau continuity descriptive research


merupakan suatu penelitian secara deskriptif yang dijalankan secara terus -
menerus terhadap suatu objek penelitian tertentu. Sering kali dijalankan dalam hal
meneliti masalah - masalah atau isu-isu sosial. Pengetahuan yang lebih mendalam
dan menyeluruh dari suatu isu atau masalah serta fenomena dan ketentuan -
ketentuan sosial bisa diperoleh bila hubungan - hubungan fenomena dikaji dalam
suatu interval perkembangan dalam suatu periode yang lama. Dengan
memperhatikan secara detail perubahan yang dinamis pada suatu interval
tertentu, maka generalisasi suatu fenomena atau situasi secara dinamis bisa
dibuat.

Penelitian deskriptif berkesinambungan merupakan Penelitian yang berkehendak


menjangkau informasi faktual yang mendetail secara interval. Bila perhatian
dipusatkan kepada perubahan - perubahan prilaku atau pemikiran, maka teknik
dalam penelitian ini dinamakan teknik panel. Teknik panel ini berupa wawancara
terhadap kelompok - kelompok manusia yang sama pada situasi yang berbeda -
beda. Informasi yang diharapkan dapat saja kuantitatif, seperti anggaran belanja
keluarga, jumlah konsumsi, dan sebagainya. Penggunaan metode deskriptif
berkesinambungan lebih populer dalam mengkaji masalah sosial.

3. Penelitian Studi Kasus

Studi kasus atau case study adalah suatu penelitian tentang status subjek
penelitian yang berkaitan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keselurahan
personalitas. Subjek penelitian bisa saja individu, lembaga, kelompok, maupun
masyarakat. Peneliti berkinginan mempelajari secara intensif dan menyeluruh latar
belakang serta interaksi lingkungan dari unit - unit sosial yang menjadi subjek.

Tujuan studi kasus itu sendiri yaitu untuk memberikan gambaran secara mendetail
terhadap suatu latar belakang, sifat - sifat serta karakter - karakter yang khas atau
PT. SARANA MULTI DAYA
unik dari kasus, ataupun status dari individu, yang selanjutnya dari sifat - sifat khas

2 - 33
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
di atas akan jadikan suatu hal yang bersifat umum. Pada awalnya, studi kasus ini
banyak dipakai dalam penelitian obat - obatan dengan tujuan untuk diagnosis,
tetapi kemudian pemakaian studi kasus telah meluas sampai kebidang - bidang
yang lainnya.

Hasil dari suatu penelitian studi kasus merupakan suatu generalisasi dari suatu
pola - pola kasus yang tipikal dari individu, lembaga, kelompok, dan sebagainya.
Tergantung berdasarkan tujuannya, ruang lingkup dari studi bisa mencakup
segmen atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan siklus kehidupan dari
individu, lembaga, kelompok, dan sebagainya, baik dengan penekanan terhadap
faktor - faktor kasus tertentu, atau mencakup keseluruhan factor - faktor dan
fenomena - fenomena. Studi kasus lebih menekankan pada pengkajian vairabel
yang lumayan banyak pada jumlah unit yang relatif kecil. Hal ini sangat berbeda
dengan metode survei, yang mana peneliti lebih cenderung mengevaluasi variabel
yang lebih sedikit, tetapi menggunakan unit sample yang relatif besar.

Studi kasus lebih banyak dikerjakan untuk meneliti kota besar, desa, sekelompok
manusia drop out, tahanan - tahanan, pimpinan - pimpinan, dan sebagainya. Bila
studi kasus ditujukan guna meneliti kelompok, maka perlu diisolasikan atau
dikisahkan kelompok - kelompok dalam suatu kumpulan yang homogen.

Studi kasus banyak kelemahannya disamping ada juga keunggulan -


keunggulannya. Studi kasus mempunyai kelemahan dikarenakan anggota
sampelnya yang terlalu kecil, sehingga sukar untuk dipakai inferensi terhadap
suatu populsi. Selain itu, studi kasus sangat dipengaruhi oleh pandangan subjektif
dalam pemiilihan kasus, karena adanya sifat khas yang bisa saja terlalu dibesar -
besarkan. Kurangnya objektivitas ini bisa disebabkan karena kasus cocok benar
dengan konsep yang sebelumnya telah ada pada diri si peneliti, ataupun dalam
penetapan serta pengikutsertaan data dalam konteks yang bermakna dan
menjurus pada interprestasi subjektif.

Studi kasus memiliki keunggulan sebagai suatu studi guna mendukung studi -
studi yang lebih besar di kemudian hari nanti. Studi kasus mendukung studi - studi
yang besar di kemudian hari, studi kasus bisa memberikan hipotesis - hipotesis
bagi penelitian lanjutan. Dari segi edukatif, maka studi kasus bisa dipakai sebagai
contoh ilustrasi, baik dalam perumusan masalah maupun penggunaan statistik
dalam menganalisis data serta cara - cara perumusan generalisasi dan
kesimpulan.
PT. SARANA MULTI DAYA

4. Penelitian Analisis kerja dan aktivitas

2 - 34
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
Analisis Kerja dan Aktivitas atau job and activity analysis, adalah suatu penelitian
dengan memakai metode deskriptif. Penelitian Analisis kerja dan aktivitas ini
ditujukan guna menyelidiki aktivitas dan pekerjaan manusia secara terperinci. Dan
hasil dari penelitian tersebut bisa memberikan rekomendasi - rekomendasi guna
keperluan di masa yang akan datang. Penelitian perkejaan pada bidang industri
disebut job analysis atau analisis pekerjaan, sedangkan untuk penelitian pada
bidang pertanian, dinamakan analysis aktivitas atau activity analysis. Analysis
aktivitas juga meliputi analisis pekerjaan di bidang jasa, seperti peleyanan
kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Pada penelitian ini, studi yang mendalam dilakukan terhadap kelakuan - kelakuan
pekerjaan, buruh, guru, petani, dan lain - lain terhadap gerak - gerik mereka dalam
melakukan tugas, penggunaan waktu secara efektif dan efisien, dan sebagainya.
Data mengenai hal - hal yang ini diselidiki, selanjutnya dianalisis, diberikan
interpretasi, dan dilakukan generalisasi dalam rangka menetapkan sifat - sifat dan
keriteria - keriteria pekerjaan yang baik, rencana upgrading, keseimbangan
berusaha dan bekerja serta aktivitas sangat berkembang pada masa setelah
Perang Dunia I, dengan tujuan untuk mengadakan klasifikasi pekerjaan dan
pekerjaan secara lebih efektif.

5. Studi Waktu Gerakan

Studi Waktu dan gerakan atau time and motion study merupakan penelitian
dengan metode deskriptif yang berusaha untuk menyelidiki efisien produksi
dengan mengadakan studi yang mendetail tentang penggunaan waktu serta
perilaku pekerja dalam proses produksi. Gerak - gerak utama dalam pekerjaan
diamati, dicatat, dilukiskan, serta dianalisis. Generalisasi dan interpretasi tentang
waktu yang digunakan serta gerak-gerak utama yang terjadi, sehingga suatu
kesimpulan tentang gerak-gerak yang diperlukan dalam pekerjaan, gerak-gerak
yang tidak diperlukan yang dapat menghambat pekerjaan serta saran-saran dalam
rangka memperbaiki pekerjaan dan menambah efisiensi kerja. Dalam rangka
efisisensi, juga perlu dikaji alat - alat produksi yang digunakan, serta bagaimana
alat - alat produksi tersebut diatur demi peningkatan efisisensi kerja.

Kriteria Pokok Metode Deskriptif

Metode deskriptif mempunyai beberapa pokok, yang dapat dibagi atas kriteria umum
dan kriteria khusus. kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
PT. SARANA MULTI DAYA
a. Kriteria umum

2 - 35
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 2. Tinjauan
Pustaka
Kriteria umum dari penelitian dengan metode deskriptif adalah sebagai berikut.

1. Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.
2. Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan
merupakan opini.
3. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum.
4. Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian
dilakukan.
5. Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai
validitas.
6. Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam
mengumpulkan data maupun dalam menganalisis data serta studi
kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya dengan
kerangka teoritis yang digunakan jika kerangka teoritis untuk itu telah
dikembangan.
b. Kriteria Khusus

Kriteria khusus dari metode deskriptif adalah sebagai berikut.

1. Fakta-fakta ataupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai masalah


status.
2. Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai (value).
3. Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak adalah kontrol terhadap
variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau menipulasi terhadap
variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya.

PT. SARANA MULTI DAYA

2 - 36

Anda mungkin juga menyukai