Anda di halaman 1dari 35

Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3.

Metodologi

BAB 3 METODOLOGI

3.1. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1.1 Lokasi Pekerjaan

Lokasi pelaksanaan Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket
Tengah adalah 474 lokasi usulan yang tersebar di 9 provinsi, yaitu Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Tengah, Gorontalo, Nusa Tenggara Tengah, Nusa Tenggara Timur,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara,
dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Lokasi Kegiatan Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet
Paket Tengah

No Wilayah Provinsi Lokasi


Paket Tengah
1 Sulawesi Tenggara 37
2 Sulawesi Sulawesi Tengah 80
3 Gorontalo 22
4 Nusa Tenggara Tengah 22
Nusa Tenggara
5 Nusa Tenggara Timur 166
6 Kalimantan Tengah 107
7 Kalimantan Selatan 16
Kalimantan
8 Kalimantan Timur 13
9 Kalimantan Utara 11
Total 9 474

3-1
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

3.1.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari:

1. Survei

Dalam survei ini digunakan metode survei yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
pokok. Kegiatan survey ini menggunakan kuesioner terstruktur yang urutan
pertanyaannya bersifat baku, terdiri dari pertanyaan tertutup (close-ended
question) dan pertanyaan terbuka (open-ended question) dan disamakan untuk
setiap responden.

2. Wawancara mendalam (in depth)

Dalam rangka memperkuat dan mengkonfirmasi hasil-hasil temuan yang diperoleh


dari survey dan analisa kebijakan, maka akan dilakukan wawancara mendalam
kepada pemangku kepentingan yang selama ini terlibat dalam e-commere.

3.1.3 Persiapan Pelaksanaan Survei

Dalam rangka persiapan pelaksanaan survei maka akan dilakukan beberapa tahapan,
antara lain:
 Perancangan perangkat survei yaitu form kuesioner/check list, berita acara.
 Melakukan pelatihan yang dilaksanakan coordinator lapangan bagi semua tim
surveyor di propinsi yang akan terlibat dalam survei.
 Mempersiapkan kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan surveyor dan
koordinator lapangan dalam survei lapangan seperti perlengkapan surveyor,
perangkat komputer dan printer, akses internet, kendaraan bermotor dan ruang
kerja untuk memasukkan dan pengolahan data dan dokumentasi hasil survei.
 Mempersiapkan kelengkapan dokumen (surat tugas) dan perijinan (surat
pengantar).
 Mobilisasi koordinator lapangan dari Jakarta ke masing-masing wilayah survey
dalam hal ini ibukota propinsi sebagai basecamp/tempat kerja surveyor.

3.1.4 Perancangan Instrumen Lapangan

Survei yang baik perlu didukung oleh perangkat-perangkat yang memadai meliputi
SOP, GPS, checklist survei, kuesioner, berita acara, tanda pengenal dan juga
dokumen administrasi surveyor. Walaupun metodologi survei telah didesain
PT. SARANA MULTI DAYA
sedemikian baiknya, namun jika perangkat survei yang tersedia tidak memadai, maka

3-2
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

pelaksanaan survei akan terganggu, yang pada akhirnya akan mengganggu kualitas
kegiatan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, konsultan berupaya semaksimal mungkin untuk mengorganisasi


perangkat survei sedemikian sehingga mampu menunjang pelaksanaan survei dengan
optimal.

1. Penyusunan Kuesioner

Kuesioner merupakan alat untuk mengumpulkan data (cara mendapatkan


data/informasi) dalam pelaksanaan survei. Kuesioner yang bagus merupakan
modal awal bagi tercapainya tujuan penelitian dengan bagus pula. Oleh karena itu,
konsultan menyusun kuesioner secara spesifik berdasarkan objek survei.
Penyusunan kuesioner dengan cara ini akan menghindarkan dari kekeliruan
penggunaan kuesioner di lapangan serta memudahkan pengendalian dan quality
qontrol data.

Pengukuran adalah pemberian nilai properti dari suatu obyek. Dari definisi ini
terlihat bahwa yang diukur adalah properti dari suatu obyek. Obyek merupakan
suatu entitas yang akan diteliti. Obyek survey merupakan calon lokasi tempat
pemasangan akses internet yang diusulkan pemerintah daerah setempat. Obyek
dapat berupa sekolah, puskesmas, kantor desa, dan jenis pelayanan lainnya.
Properti adalah karakteristik dari obyek. Properti dapat berupa properti fisik,
poperti psikologi dan properti sosial. Jika obyeknya yang akan disurvei adalah
usulan pemerintah daerah setempat, maka properti fisiknya dapat ditinjau dari
keberadaan listrik, milik pemerintah, keberadaan infrastruktur lokasinya, dan
lainnya..

Komponen pengukuran

Komponen pengukuran yaitu :

a. Kejadian empiris
b. Penggunaan angka
c. Sejumlah aturan pemetaan

Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk


menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat
ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif. PT. SARANA MULTI DAYA

Ada empat macam tipe skala yaitu:

3-3
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

a) Nominal, yaitu bernilai klasifikasi. Misalnya : laki-laki, perempuan, untuk


gender.
b) Ordinal, yaitu bernilai klasifikasi dan order (ada urutannya). Misalnya:
penilaian (kurang, baik, sangat baik).
c) Interval, yaitu bernilai klasifikasi, order (ada urutannya), dan berjarak
(perbedaan dua nilai berarti). Misalnya Skala Likert 1 sampai dengan 5,
dengan jarak 1 sampai dengan 2 mempunyai jarak yang sama dengan 2
sampai dengan 3 dan seterusnya.
d) Rasio, yaitu bernilai klasifikasi, order, distance (berjarak) dan mempunyai nilai
awal (origin). Misalnya unit waktu sebesar 20 menit yang mempunyai nilai
awal 0. Rasio dalam hal ini tidak harus dalam pembagian.

Terdapat dua macam metode penskalaan, yaitu :

a. Skala Rating.

Skala rating (rating scale) digunakan untuk memberikan nilai (rating) ke suatu
variabel. Beberapa skala rating yang sering digunakan adalah:

1) Skala dikotomi (dichotomous scale)

Skala ini memberikan nilai dikotomi misalnya nilai Ya atau Tidak. Tipe
data yang digunakan adalah nominal.

Contoh :

Apakah anda mempunyai kartu kredit?          Ya       Tidak

2) Skala kategori (category scale)

Skala ini memberikan nilai beberapa item untuk dipilih. Tipe data yang
digunakan untuk skala ini adalah tipe nominal.

Contoh :

Pilih industri dari perusahaan :

 Pabrikan
 Jasa
 Gas dan Minyak
 Keuangan
 Lainnya
3) Skala Likert (Likert Scale)
PT. SARANA MULTI DAYA
Skala ini digunakan untuk mengukur respons subyek ke dalam 5 poin

3-4
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

skala dengan interval yang sama. Dengan demikian tipe data yang
digunakan adalah tipe interval.

Dengan menggunakan skala likert, apakah anda setuju dengan pendapat


ini.

Sangat Tidak Tidak Setuju Sangat


Tidak Setuju Tahu Setuju
Setuju
Kuliah di S2 menarik 1 2 3 4 5
Dosen memberikan wawasan 1 2 3 4 5
Dosen mengarahkan riset 1 2 3 4 5

                                                     

4) Skala Numerik (numeric scale)

Skala ini sama dengan skala perbedaan semantik hanya mengganti


ruang semantik yang disediakan dengan angaka-angka numerik
(misalnya 1 sampai dengan 5 untuk 5 poin skala Likert atau 1 sampai
dengan 7 untuk 7 poin skala Likert). Tipe data yang digunakan adalah tipe
interval.

Contoh :

Setuju  1          2          3          4          5          6          7 Tidak Setuju

5) Skala penjumlahan tetap atau konstan (fixed or constant sum scale)

Subyek diminta untuk mendistribusikan nilai responsnya ke dalam


beberapa item yang sudah disediakan dengan jumlah yang tetap. Tipe
data yang digunakan adalah tipe rasio.

Contoh :

Di dalam memilih pendidikan S2, tentukan besarnya nilai alokasi yang


anda berikan dengan total nilai 100 poin.

Fasilitas Komputer                  _

Fasilitas Basis Data                 _

Kenyamanan Kuliah               _

Gelar dosen tetap                    _

Materi kuliah                           _
PT. SARANA MULTI DAYA
Total                                        100

3-5
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

6) Skala grafik (graphic rating scale)

Skala ini menggunakan grafik skala dan subyek member tanda pada
tempat di grafik untuk responsnya. Tipe data yang digunakan adalah tipe
interval.

b. Skala Rangking

Skala rangking membandingkan dua atau lebih obyeek untuk memilih obyek
yang lebih baik. Beberapa skala rangking adalah:

1) Skala perbandingan-berpasangan (paired-comparison scale)

Skala perbandingan berpasangan digunakan untuk memilih satu dari


obyek secara berpasanngan. Jumlah pasangan yang ada adalah
sebanyak (nx(n-1)/2) dengan n adalah jumlah obyek. Misalnya jumlah
obyek adalah 3. Maka jumlah pasangan perbandingannya adalah (3x(3-
1)/2) = 3. Tipe data yang digunakan adalah ordinal.

Contoh :

Di antara kandidat pasangan presiden dan wakil presiden, mana yang


anda pilih menjadi presiden perusahaan saudara :

-Ali                              -Ali                  -Ali

-Basuki                        -Centil             -Didik

-Basuki                        -Basuki           -Centil

-Centil                         -Didik              -Didik

2) Skala rangking dipaksakan (forced ranking scale)

Skala ini mengurutkan langsung relative satu terhadap lainnya. Tipe data
yang digunakan adalah ordinal.

Contoh:

Diantara kandidat presiden, mana yang anda pilih menjadi presiden


perusahaan saudara (beri nilai rangking 1 sampai dengan 4) :

-Ateng

-Basuki

-Centil

-Didik PT. SARANA MULTI DAYA

3-6
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

c. Skala komparatif (comparative scale)

Skala ini membandingkan dengan standar atau benchmark yang lainnya. Tipe
data yang digunakan adalah ordinal.

Contoh :

Dibandingkan dengan kinerja manajer periode kemarin, kinerja manajer


sekarang :

Inferior                  Hampir sama               Superior

1           2                 3                4         5

Dalam melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur
dalam penelitian biasa dinamakan instrumen penelitian.  Jadi instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati. Secara spesifik, semua fenomena ini disebut
variabel penelitian.

Proses penentuan instrumen pengumpulan data dapat diuraikan bahwa disain


penelitian awal yang merupakan arah atau hulu penelitian yang berupa
rumusan masalah penelitian, hipotesis penelitian dan tujuan penelitian
diterjemahkan dalam bentuk variabel-variabel penelitian. Dari variabel-variabel
penelitian tersebut kemudian peneliti membuat definisi operasional untuk
menggambarkan ukuran-ukuran variabel secara garis besar. Dengan
pemahaman tentang definisi operasional variabel penelitian, dapat disusunlah
sub variabel atau dapat pula disebut faktor-faktor pengukur variabel penelitian.
Untuk masing-masing faktor pengukur variabel penelitian dapat disusun
pertanyaan-pertanyaan dan atau pernyataan-pernyataan yang diharapkan
dapat terjawab oleh subyek (responden) penelitian. Dari pertanyaan dan atau
pernyataan tersebut peneliti dapat menentukan alat atau instrumen
pengumpulan data.

Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan


untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya
dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini
kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk
memudahkan penyusunan instrumen maka perlu digunakan matrik
pengembangan instrumen atau kisi-kisi instrument.
PT. SARANA
Sebagai contoh MULTI
variabel DAYA
penelitiannya tingkat kekayaan. Indikator kekayaan
misalnya : rumah, kendaraan, tempat belanja, pendidikan, jenis makanan

3-7
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

yang sering dimakan, jenis olahraga yang dilakukan dan sebagainya. Untuk
indikator rumah, bentuk pertanyaannya misalnya 1) berapa jumlah rumah, 2)
dimana letak rumah, 3) berapa luas masing-masing rumah, 4) bagaimana
kualitas bangunan rumah dan sebagainya.

Proses Pengembangan Instrumen Survey

a. Hirarki pertanyaan

Pergerakan proses dari tujuan atau masalah manajemen umum menjadi


pertanyaan-pertanyaan pengukuran yang spesifik melewati empat tahap
pertanyaan penting :

1) Pertanyaan manajemen, yaitu masalah-masalah yang ingin dijawab para


manajer.
2) Pertanyaan-pertanyaan penelitian, yaitu penerjemahan penelitian
berdasarkan fakta yang harus dijawab peneliti untuk memberi andil pada
solusi pertanyaan manajemen.
3) Pertanyaan-pertanyaan investigative, yaitu pertanyaan-pertanyaan
spesifik yang harus diajukan peneliti untuk memberikan rincian dan
cakupan yang memadai terhadap pertanyaan penelitian. Dalam tahap ini,
akan ada banyak pertanyaan bila peneliti bergerak dari umum ke khusus.
4) Pertanyaan-pertanyaan pengukuran, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab responden bila para peneliti berupaya mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan.
b. Strategi survei

Beberapa hal yang harus diperhatikan ialah :

1) Mode komunikasi

Survei dapat dilakukan dengan wawancara pribadi, telepon, surat atau


kombinasi dari ketiganya. Keputusan penggunaan metode yang
digunakan akan mempengaruhi desain instrumen. Dalam wawancara
pribadi, adalah mungkin untuk menggunakan grafik dan sarana-sarana
pertanyaan lain dengan lebih mudah daripada melalui telepon atau surat.

2) Struktur proses

Kuesioner dan skedul wawancara dapat bervariasi, dari yang memiliki


banyak struktur sampai yang tidak berstruktur sama sekali. Skedul
PT. SARANA
wawancara MULTI
adalah DAYA
kuesioner yang digunakan dalam wawancara.
Pertanyaan berstruktur memberikan kepada responden seperangkat

3-8
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

pilihan yang tetap, sering disebut pertanyaan tertutup. Pertanyaan tidak


berstruktur  tidak memiliki seperangkat tanggapan yang terbatas tetapi
hanya memberikan kerangka referensi untuk jawaban-jawaban
responden. Pertanyaan seperti ini dikenal sebagai pertanyaan terbuka.

3) Penyembunyian tujuan

Pertimbangan lain dalam desain instrumen survei adalah apakah tujuan


dari studi sebaiknya disembunyikan. Beberapa bentuk penyembunyian ini
seringkali muncul di dalam pertanyaan survei, khususnya untuk menutupi
sponsor studi. Pertanyaan tersembunyi di desain untuk menyembunyikan
tujuan yang sesungguhnya.

c. Desain skedul

Prosedur yang dilalui dalam mengembangkan survei bervariasi dari kasus ke


kasus, tetapi pendekatan yang berguna terdiri dari empat langkah utama,
yaitu Penentuan kebutuhan informasi, Keputusan proses mengumpulkan data,
Pengkonsepan instrumen dan Pengujian instrumen.

Konstruksi Pertanyaan

Mengkonsep pertanyaan di mulai setelah memutuskan informasi apa yang


dibutuhkan dan proses pengumpulan yang akan digunakan.

Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Validitas

Validitas adalah tingkat dimana suatu alat pengukur mengukur apa yang
seharusnya di ukur. Demikian juga kuesioner dikatakan valid apabila
instrumen tersebut benar-benar mampu mengukur besarnya nilai variabel
yang diteliti. Instrumen yang disusun untuk mengukur prestasi kerja karyawan
harus benar-benar dapat mengukur variabel prestasi kerja karyawan.

Validitas instrumen harus mengandung dua hal, faktor ketepatan dan faktor
kecermatan. Mungkin terjadi suatu alat ukur tepat untuk mengukur besaran
variabel, tetapi kurang cermat dalam melakukan pengukuran tertentu. Alat
ukur tersebut dapat dikatakan tidak valid. Misalnya, kita akan mengukur berat
emas dengan menggunakan timbangan badan. Mungkin alat tersebut benar
untuk mengukur variabel berat, tetapi tidak cukup cermat untuk mengukur
berat emas PT.
yang sangat
SARANA kecil
MULTI sehingga alat ukur tersebut dinyatakan tidak
DAYA
valid.

3-9
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

Jenis-jenis Validitas:

1) Validitas isi. Validitas ini mempersoalkan apakah isi dari suatu instrumen
cukup representatif atau tidak.
2) Validitas berkaitan dengan kriteria, adalah validitas yang dilihat dengan
membandingkan suatu variabel yang dipercaya dapat digunakan untuk
mengukur suatu atribut tertentu.
3) Validitas Konstrak, validitas konstrak bukan saja  mengadakan validasi
terhadap alat ukur tetapi juga mengadakan validasi terhadap teori
dibelakang alat ukur tersebut.
b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkatan dimana suatu tes secara konsisten mengukur


berapapun hasil pengukuran itu. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan
ketepatan dari pengukurnya. Suatu pengukur dikatakan reliable (dapat
diandalkan) jika dapat dipercaya. Supaya dapat dipercaya, maka hasil dari
pengukuran harus akurat dan konsisten.

Besarnya tingkat reliabilitas ditunjukkan oleh nilai koefisiennya, yaitu koefisien


reliabilitas. Koefisien reliabilitas mengukur tingginya reliabilitas suatu alat ukur.
Beberapa pendekatan digunakan untuk menghitung nilai koefisien reliabilitas.
Pendekatan-pendekatan ini adalah:

1) Tes-tes ulang (test-retest), yaitu dilakukan dengan melakukan dua kali tes
berurutan pada kelompok subyek yang sama dengan alat ukur atau
instrumen yang sama.
2) Bentuk Paralel (paralel-form), yaitu dilakukan dengan melakukan dua tes
bersamaan pada dua kelompok subyek yang berbeda dengan instrumen
yang sama. Skor-skor dari kelompok subyek pertama dibandingkan
dengan skor-skor dari kelompok subyek kedua.
3) Separo-dipecah (split-half), yaitu dilakukan dengan melakukan sebuah tes
pada satu kelompok subyek dan membagi item-item di tes menjadi dua
separoan. Pemecahan item-item menjadi dua separoan dapat dilakukan
secara acak atau secara atas-bawah atau secara ganjil-genap. Skor-skor
dari separo pertama dibandingkan dengan skor-skor dari separo kedua.
Analisis korelasi juga digunakan untuk membandingkan dua kelompok
skor tersebut. 

Desain Instrumen
PT. SARANA MULTI DAYA

Dua hal utama yang harus di perhatikan dalam  desain instrumen :

3 - 10
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

a. Urutan skala dan layaout.


1) Koesioner sebaiknya di mulai dengan pertanyaan yang menarik.
2) Tulislah  petunjuk mengisi dengan  jelas dan mudah di baca.
3) Informasi yang bersifat sensitive (misal: penghasilan) dan kjlasifikasi
(umur, jenis kelamin, ukuran rumah tangga dan lain-lain).
4) Susunlah tata letak (layaout) koesioner sedemikian rupa sehingga mudah
dibaca dan mengikuti alir proses wawancara.
b. Pratest (uji coba sebelum penelitian yang sebenarnya dilakukan) dan
perbaikan. Pratest biasanya sering kali dapat mengidentifikasi masalah-
maalah dalam penyusunan kata-kata, format koesioner, dan lain-lain yang
amat berpengaruh terhadap validitas penemuan dari penelitian tersebut.

Ketentuan Umum Instrumen

Ketentuan umum merupakan penyamaan persepsi yang dikembangkan oleh


pemberi kerja dan pelaksana kegiatan baik dari sisi definisi maupun implementasi
yang menjadi acuan kedua belah pihak dalam proses pengendalian mutu
kegiatan. Ketentuan umum berfungsi agar surveyor lapangan di daerah lokal
memiliki persepsi dan definisi yang sama untuk melakukan observasi lapangan.

Penyusunan SOP (Standar Operating Procedure)

Penyusunan SOP bertujuan agar pelaksanaan survey di lapangan berjalan


terkendali. SOP dibuat untuk mengarahkan dan menjadi panduan pelaksana
survei yang meliputi supervisor, surveyor, administrasi operasi, editor, dan
verifikator sehingga alur kerja survei berjalan dengan baik.

Adapun data-data dan informasi yang dikumpulkan meliputi:

 Data umum responden


 Data teknis terkait tanah (lokasi, luas, dimensi), dokumen (kepemilikan)
 Data-data lain terkait (persepsi, saran, dll).

3.1.5 Kelengkapan Surveyor

Dalam menjalankan tugasnya surveyor dibekali surat tugas dan kelengkapan sebagai
berikut:

 Surat Tugas dari pelaksana pekerjaan


 Surat pengantar dari instansi terkait (Kementerian Perdagangan, dll)
PT. SARANA MULTI DAYA
 Alat tulis dan tanda pengenal (atribut surveyor)

3 - 11
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

 Alat komunikasi dan dokumentasi


 Kuesioner, Berita Acara, SOP dan Petunjuk Teknis
 Daftar obyek survey

3.1.6 Perijinan

Kegiatan ini dilakukan agar pekerjaan survei berjalan dengan lancar, baik dan
bermanfaat sesuai dengan target yang telah ditentukan, proses perijinan dilakukan
pada instansi/stakeholder terkait di wilayah survei.

3.1.7 Tenaga Surveyor

Rekruitmen Surveyor (Enumerator) dimaksudkan untuk menyediakan tenaga Surveyor


(Enumerator) yang mempunyai kemampuan (skill) di bidang pendataan dan survei
dalam rangka pengumpulan data diseluruh lokasi target sasaran pekerjaan ini. Tenaga
Surveyor (Enumerator) ini merupakan ujung tombak, karena melalui tenaga inilah yang
akan terjun langsung dalam melakukan pengumpulan data yang telah ditetapkan di
lokasi pekerjaan. Tenaga Surveyor (Enumerator) tidaklah hanya sekedar sebagai
petugas pengumpul data saja, tapi diharapkan juga dapat memberikan rekomendasi
penanganan dan pengembangan fasilitas layanan yang telah di survei. Ini berarti
bahwa, disamping berperan untuk mendukung kelancaran pencapaian tujuan
pekerjaan di lapangan, juga dapat menjadi fasilitator dalam mendukung
pengembangan program.

Oleh karena itu, Konsultan menganggap penting untuk memberikan perhatian khusus
terhadap proses pengadaan/rekrutment tenaga Surveyor (Enumerator), penyiapan
tenaga Surveyor (Enumerator) dan mobilisasi tenaga Surveyor (Enumerator). Proses
rekrutment tenaga Surveyor (Enumerator) sebenarnya merupakan titik tolak dari upaya
mempersiapkan kualitas tenaga Surveyor (Enumerator) yang profesional. Sehingga
proses rekruitmen-pun tidak dapat diberlakukan sama dengan proses rekruitmen
tenaga kerja biasa, baik mulai dari penetapan kriteria, mekanisme seleksi,
pengiklanan, dan proses-proses seleksi lainnya.

Untuk menjaga agar keseragaman pendekatan dan metode kerja, maka Konsultan
juga akan menyusun panduan petunjuk pelaksanaan pekerjaan bagi tenaga Surveyor
(Enumerator). Panduan ini menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana
pelakuk dilapangan melaksanakan pekerjaan dan bagaiman menjaga agar akurasi dari
setiap data dan informasi dari lapangan.
PT. SARANA MULTI DAYA

3 - 12
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

Selanjutnya, memfasilitasi Konsultan akan menetapkan pembagian komposisi tim


tenaga Surveyor (Enumerator) serta penempatannya. Komposisi tim direkomendasikan
dengan kondisi wilayah sasaran, terutama aspek keterpencilan wilayah serta aspek
sumber daya lokal yang paham karakteristik sosial, budaya dan dinamika masyarakat
di wilayah itu.

3.1.8 Pelaksanaan Survei Lapangan

Sebelum melaksanakan kunjungan lapangan, maka perlu ditentukan data sekunder


yang dapat digunakan. Data sekunder tersebut diantaranya adalah :

a. Kebijakan Program yang terkait


b. Permintaan lokasi pemasangan akses internet yang diajukan oleh Pemerintah
Daerah setempat
c. Gambaran umum daerah yang akan menjadi lokasi survey, meliputi kondisi
infrastruktur yg telah terpasang, kondisi kelistrikan, kondisi infrastruktur internet,
kondisi kelembagaan dsb.

Setelah sumber-sumber data tersebut ditentukan, maka proses pengumpulan data


dapat dilaksanakan dengan metode seperti kunjungan, interview, observasi, kuesioner,
sumber dokumenter dan sebagainya.

Dalam pelaksanaanya, kunjungan lapangan dilakukan dalam rangka identifikasi dan


inventarisasi data dan informasi yang dibutuhkan untuk mengecek kebenaran terhadap
usulan lokasi terkait persyaratan yang dibutuhkan untuk pembangunan Layanan Akses
Internet. Data dan informasi yang dibutuhkan dikooordinasikan dengan BP3TI untuk
mendapatkan persetujuan.

3.1.9 Rekapitulasi Data dan Temuan Lapangan

Secara umum, seperti halnya kegiatan-kegiatan yang lain, harus terdapat persiapan
untuk berlanjut ke tahap berikutnya. Setiap metode analisis harus diawali dengan
tahapan persiapan data. Tahapan persiapan data ini dilakukan dengan tujuan :

1) Mengetahui karakteristik umum dari data yang dimiliki, misalnya peubah apa saja
yang dimiliki, tipe-tipe data dari setiap peubah dan sebagainya. Pengetahuan ini
dibutuhkan untuk menentukan metode apa yang nanti bisa digunakan.
2) Menyaring data yang akan digunakan dalam analisis. Sebelum dilakukan analisis
lebih jauh, kita harus bisa menyaring data yang ada. Mungkin saja tidak semua
data yang digunakan, tapi
PT. SARANA hanya
MULTI DAYA sebagian. Atau mungkin hanya akan
menganalisis sebagian pertanyaan saja dalam kuesioner.

3 - 13
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

3) Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada pada data. Bukan hal yang jarang
terjadi jika terdapat kesalahan pada data yang ada. Sehingga pada tahapan
persiapan data, harus dipastikan kesalahan-kesalahan seperti ini tidak terjadi.

Sebagai langkah pertama setelah selesai mengumpulkan data adalah pengolahan data
yang meliputi :

1) Editing. Adalah memeriksa ulang data yang telah dikumpulkan di lapang, mencari
data yang meragukan, biasanya berupa angka terlalu besar atau terlalu kecil
dibandingkan dengan angka lainnya yang sejenis. Pada percobaan atau
pengujian, data yang menyimpang (outlier) tersebut dapat diketahui dengan
membandingkan nilai antara perlakuan yang sama pada ulangan yang berbeda.
2) Coding dan data entry. Pada penelitian dan pengujian, setiap data yang diperoleh
dari tiap perlakuan diberi kode numeric menurut perlakuan dan ulangannya
(coding). Setelah data disusun (data entry) sesuai kodenya yaitu kode perlakuan
dan ulangan maka data telah siap dianalisis statistik menggunakan alat bantu
(tools) perangkat lunak sistem infomasi, baik dengan aplikasi yang sudah ada
maupun melalui pengembangan sendiri.
3) Analisis Pemetaan Lokasi Akses Internet

Analisis pemetaan lokasi merupakan analisis dengan menggunakan peta yang


dimodifikasi berdasarkan perangkat GPS berupa tematik. Analisis ini berfungsi
untuk menunjukkan profil lokasi akses internet berdasarkan temuan lapangan.

PT. SARANA MULTI DAYA

3 - 14
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

Gambar 3.1 Contoh Peta Rencana Lokasi Kegiatan Site Investigation Survey (SIS)
Layanan Akses Internet Paket Tengah

Rekapitulasi hasil identifikasi dan inventarisasi data dan informasi yang dibutuhkan
untuk Site Investigation Survey (SIS), dalam bentuk tabulasi data dengan format
Microsoft Excel (xls atau xlsx).

PT. SARANA MULTI DAYA

3 - 15
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

3.1.10 Analisis Hasil Pengamatan Lapangan

Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini
berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa
diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Analisis data berasal
dari hasil pengumpulan data lapangan yang dilakukan oleh Surveyor. Proses analisis
data dimulai dengan menelah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu
wawancara, pengamatan, yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen
pribadi, dokumen resmi, gambar foto, GPS track, dan sebagainya.

Langkah-Langkah Dalam Analisis Data

Secara garis besar analisis data meliputi 3 langkah yaitu:

a) Persiapan.

Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain:

1) Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apalagi, instrumennya


anonim, perlu sekali dicek sejauh mana atau identitas apa saja yang sangat
diperlukan  bagi pengolahan data lebih lanjut.
2) Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan
data (termasuk kelengkapan lembaran instrumen barangkali ada yang
terlepas atau sobek).
b) Tabulasi

Termasuk kedalam kegiatan tabulasi ini antar lain:

1) Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor.


Misalnya tes, angket bentuk pilihan ganda, rating scale, dan sebagainya.
2) Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.
3) Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika
akan menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolah data memberikan kode
pada semua variabel, kemudian mencoba menentukan tempatnya didalam
coding sheet (coding form), dalam beberapa baris ke beberapa. Apabila akan
dilanjutkan, sampai kepada petunjuk penempatan setiap varaibel pada kartu
kolom (punc cord).
c) Penerapan Data Sesuai Dengan Pendekatan Pekerjaan.

Maksud rumusam ini adalah pengolahan data yang diperoleh dengan


menggunakan rumus-rumus atau ketentuan umum yang ada, sesuai dengan
pendekatan penelitian atau
PT. SARANA desain
MULTI DAYA yang diambil. Untuk mempermudah cara

mengikuti uraian pengolahan data, akan disajikan dengan sistematika yang telah

3 - 16
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

disajikan dengan sistematika yang telah dikemukakan.

Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif terdiri atas kata-kata bukan angka-angka. Kata-kata sering
hanya mengandung makna dalam konteks kata itu diginakan. Angka-anhka tidak
ambigus seperti kata-kata dan lebih mudah diolah. Banyak peneliti lebih senang
menggunakan angka-angka atau mengunah pernyataan dalam bentuk angak-angka.
Dengan mengubahnya menjadi angka-angka, perhatian beralih dari isi dan makna
kebidang hitung-menghitung. Dalam penelitian kualitatif sebaiknya angka-angka, bila
digunakan jangan dipisahkan dari kata-kata yang bermakna. Ada peneliti yang
menganggap bahwa kata-kata, deskripsi, uraian, penjelasan verbal lebih menarik dan
bermakna.

Data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif biasanya meliputi ratusan bahkan
ribuan halaman. Maka timbul masalah yang pelik, bagaiman mengolah, menganalisis
data yang banyak itu. Selain itu cara demikian tidak efektif dan tidak akan
menghasilkan data yang karena tidak didasarkan atas analisis laporan kerja lapangan
sebelumnya. Data yang diperoleh dari lapangan segera harus dituangkan dalam
bentuk tulisan dan analisis. Cara-cara yang dapat diikuti yaitu reduksi data, display
data dan mengambil kesimpulan dan verifikasi.

a. Reduksi data

Data yang diperolah dalam lapangan ditulis/diketik dalam bentuk uraian atau
laporan yang terinci. Laporan-laporan itu perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal
yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya, jadi
laporan lapangan senagai bahan mentah disingkatkan, direduksi, disusun lebih
sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting, diberi susunan yang lebih
sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi memberi
gambaran yang lebih tajam. Reduksi data dapat pula membantu dalam
memberikan kode kepada aspek-aspek tertentu.

b. Display data

Agar dapat melihat gambaran yang keseluruhannya atau bagian-bagian tertentu


dari penelitian itu, harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, grafik,
networks dan charts. Dengan demikian peneliti dapat menguasai data dan tidak
tenggelam dalam tumpukan detail. Membuat display ini juga merupaka analisis.

c. Mengambil kesimpulan dan verifikasi


PT. SARANA MULTI DAYA

Kesimpulan itu mula-mula masih sangat tentatif, kabur, diragukan, akan tetapi

3 - 17
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

dengan bertambahnya data, maka kesimpulan itu lebih “grounded”. Jadi


kesimpulan senantiasa harus diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi
dapat singkat dengan mencari data baru, dapat pula lebih mendalam bila
penelitian dilakukan oleh suatu teme untun mencapai “inter-subjective consensus”
yakni persetujuan bersama agar lebih menjamin validitas atau “confirmability”.

Ketiga macam kegiatan analisis yang disebut dimuka saling berhubungan dan
berlangsung terus selama penelitian dilakukan. Jadi analisis adalah kegiatan yang
kontinu dari awal sampai akhir penelitian.

Analisis Deskriptif

Statistic deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data


dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaiamana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel,
maka analisisnya dapat menggunakan statistic despkriptif maupun inferensial.
Statistic deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan
data sampel. Dengan statistik deskriptif peneliti perlu memperhatikan terlebih
dahulu jenis datanya. Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan
mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur
kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil pengolahan tersebut
selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memberikan suatu
kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan
informasi tentang keberadaan gejala tersebut. Fungsi statistik deskriptif antara
lain mengklasifikasikan suatu data variabel berdasarkan kelompoknya masing-
masing dari semula belum teratur dan mudah diinterpretasikan maksudnya oleh
orang yang membutuhkan informasi tentang keadaan variabel tersebut.

3.1.11 Pengendalian mutu (Quality Assurance)

Untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan terjaga mutu atau kualitasnya,


manajemen pelaksanaan telah disusun sesuai dengan standard kendali mutu
yang sesuai. Mengingat ruang lingkup pekerjaan survei dan monitoring ini
meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki keragaman karakteristik, antara
lain : keragaman aksesibilitas antar wilayah, adanya keragaman topografi daerah
pegunungan, keraghaman geografi pesisir dan keterpencilan serta adanya
PT. SARANA MULTI DAYA
keragaman sosial budaya pada struktur kemasyarakatannya maka PT

3 - 18
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

Naghayasha Rahardja menerapkan manajemen mutu dan manajemen proyek


yang terintegrasi dengan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai independensi dan
nilai-nilai imparsial surveyor. Melalui pendekatan sistem manajemen yang
terintegrasi itu diharapkan tujuan dari pelaksanaan survei dan monitoring dapat
tercapai.

PT Naghayasha Rahardja telah sepakat untuk menerapkan sistem manajemen


mutu dan sistem manajemen proyek mulai fase persiapan sampai kepada fase
pelaporan dan penutupan proyek. Melalui sistem dokumentasi yang terintegrasi
ini maka manajemen dapat memastikan bahwa seluruh proses pelaksanaan
survei dan monitoring dapat dikendalikan serta dapat memenuhi semua
persyaratan pencapaian target pekerjaan yang terdiri atas : target pencapaian
teknis, target pencapaian waktu penyerahan laporan serta target optimalisasi
pengelolaan sumber daya, sehingga tujuan survei dan tujuan monitoring dapat
tercapai.

Ruang lingkup sistem dokumentasi mutu ini dapat ditinjau dari sisi ruang lingkup
manajemen maupun dari sisi ruang lingkup teknis. Sistem dokumentasi mutu ini
diterapkan pada seluruh organisasi PT Naghayasha Rahardja yang bertanggung
jawab penuh atas seluruh pelaksanaan pekerjaan.

Penjaminan Mutu Pada Tahap Perencanaan

Pada tahapan awal ini fokus dari rangkaian kegiatan adalah memastikan bahwa
semua kebutuhan sumber daya dan metode pelaksanaan kerja telah siap
digunakan agar memenuhi semua persyaratan/permintaan pihak pemberi kerja
BP3TI. Perencanaan dan perancangan sistem kerja dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat mencegah terjadinya keterlambatan penyerahan laporan,
mencegah terjadinya penghamburan penggunaan sumber daya dan mencegah
terjadinya ketidakpuasan pihak pemberi kerja. Pada kegiatan pelaksanaan survei
dan monitoring ini telah dilakukan serangkaian proses pengendalian mutu
pekerjaan dan mutu proyek dengan menggunakan SOP, formulir-formulir kerja,
daftar periksa/check-list, instruksi kerja serta panduan operasional yang sangat
ketat.

Penjaminan Mutu Pada Tahap Pelaksanaan

Pada kegiatan pelaksanaan survei dan monitoring ini telah dilakukan


serangkaian proses pengendalian mutu pekerjaan dan mutu proyek dengan
menggunakan PT.
SOP, formulir-formulir
SARANA MULTI DAYA kerja, daftar periksa/check-list, instruksi
kerja serta panduan operasional yang sangat ketat.

3 - 19
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

3.1.12 Pengembangan aplikasi dan dashboard Site Investigation Survey (SIS)

Sasaran Pengembangan Sistem

“Menyediakan sistem aplikasi operasi Site Investigation Survey (SIS) yang


didukung oleh sistem penunjang lainnya dengan ketersediaan data yang valid
dan akurat, kemudahan akses data dan kecepatan pelaporan yang dapat
diandalkan selama proyek dilaksanakan”.

Kebutuhan Pengembangan Sistem

Hal utama yang mendasari kegiatan pengembangan sistem ini adalah adanya
kebutuhan ketersediaan sistem aplikasi dan infrastruktur pendukungnya yang
sesuai dengan ruang lingkup tugas dan tanggung jawab. Kebutuhan tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut:

o Sistem aplikasi Site Investigation Survey (SIS),


o Sistem aplikasi Monitoring Kegiatan Survei Lapangan,
o Sistem aplikasi Kearsipan dokumen,
o Tersedianya sistem monitoring untuk menjamin konsistensi dan keamanan
data,
o Tersedianya backup sistem distribusi data untuk menjamin ketersediaan
layanan operasional,
o Tersedianya layanan dukungan teknis untuk menjamin kelancaran system
operasional.

Pelaksanaan Pengembangan
o Menetapkan Tim,
o Menetapkan kebijakan-kebijakan yang diperlukan dalam kegiatan,
o Mendefinisikan kebutuhan dan merancang fitur-fitur sistem aplikasi Survei,
Monitoring dan aplikasi pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan
pengguna,
o Membangun sistem aplikasi sesuai rancangan sistem yang disusun,
o Melakukan ujicoba setiap sistem aplikasi secara berkala,
o Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan penggunaan sistem bagi para
pengguna system,
o Mendefinisikan infrastruktur sistem dan jaringan komunikasi data,
o PT. SARANA MULTI
Pengadaan infrastruktur DAYA dengan kebutuhan kegiatan,
yang terkait
o Melakukan ujicoba hardware dan jaringan komunikasi data,

3 - 20
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

o Melakukan instalasi sistem aplikasi dan jaringan komunikasi data di BP3TI,


o Melakukan perawatan dan pengembangan SI/TI sesuai perkembangan proyek.

Ruang Lingkup Kegiatan Pengembangan Sistem


o Membangun dan mengimplementasikan sistem aplikasi Site Investigation
Survey (SIS)
o Membangun dan mengimplementasikan Sistem aplikasi Monitoring Kegiatan
Survei Lapangan
o Membangun dan mengimplementasikan Sistem Aplikasi Administrasi Operasi
dan Kearsipan dokumen
o Menyelenggarakan pelatihan atas penggunaan dan pemeliharaan sistem diatas
o Membangun Jaringan komunikasi data antara BP3TI dengan Pelaksana Kerja.

Ukuran Keberhasilan
o Pelaksanaan kegiatan pengembangan sistem diselesaikan dalam waktu yang
disepakati oleh para pengguna.
o Sistem aplikasi yang dikembangkan dapat diimplementasikan dan
dikembangkan lebih lanjut sesuai perubahan/ perkembangan proyek.
o Sistem aplikasi yang dikembangkan dapat dioperasikan dengan mudah oleh
para penggunanya sesuai dengan tingkat otorisasi yang diberikan
o Tersedianya program pelatihan, petunjuk operasional dan dokumentasi sistem
untuk meningkatkan unjuk kerja para pemakai sistem.

Kerangka (Framework) Pembangunan sistem


o Envisioning :

 Menentukan kerangka kegiatan,


 Merumuskan dan mengajukan kebutuhan sarana
kerja TI,
 Menginventarisasi data tentang infrastruktur TI
yang ada,
 Mendefinisikan kebutuhan pengguna secara
umum,
 Mendefinisikan asumsi dan dampak yang
ditimbulkan,
 Menentukan sumber daya manusia TI yang
dibutuhkan,PT. SARANA MULTI DAYA
 Mendefinisikan ukuran keberhasilkan kegiatan,

3 - 21
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

 Mendefinisikan manajemen resiko.


o Planning :

 Merancang spesifikasi sistem (rancangan


konseptual, logical, fisikal dan sizing),
 Merumuskan kebutuhan Hw, Sw, Network dan
peralatan lainnya untuk operasional sistem,
 Menetapkan rencana kerja rinci dan jadwal
pelaksanaan kegiatan pengembangan sistem,
 Mendefinisikan skenario pengujian sistem,
 Mendefinisikan skenario implementasi sistem,
 Menyusun user manual dan prosedur operasional
TI,
 Menyusun skenario pelatihan bagi para pengguna
sistem.
o Developing :

 Finalisasi spesifikasi fungsional/fitur-fitur sistem yang dikembangkan,


 Membangun sistem aplikasi, database, jaringan komunikasi data,
 Menyiapkan data-data pendukung operasional system,
 Melaksanakan uji coba dan perbaikan system,
 Menyesuaikan jadwal kegiatan jika diperlukan,
 Melaksanakan uji coba di lingkungan kerja pengguna.
o Stabilizing :

 Finalisasi hasil pembangunan sistem,


 Instalasi sistem aplikasi dan jaringan komunikasi data,
 Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan kepada para pengguna sistem,
 Melakukan perawatan dan pengembangan sistem aplikasi dan jaringan.

3.2. PROGRAM KERJA

Ruang lingkup pekerjaan Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket
Tengah, antara lain:
1. Menyusun jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan. Persiapan pelaksanaan
pekerjaan dimulai dengan konsolidasi tim, pengumpulan data awal,
PT. SARANA
mengumpulkan data MULTI DAYA
dan informasi pendukung kegiatan terkait;
2. Koordinasi tim dan pembagian tugas;

3 - 22
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

3. Melakukan rapat koordinasi dengan pihak pemberi kerja dan yang terkait dengan
pelaksanaan Site Investigation Survey (SIS) layanan akses internet;
4. Merumuskan struktur dan proses pelaksanaan Site Investigation Survey (SIS)
layanan akses internet;
5. Menyusun metode pelaksanaan Site Investigation Survey (SIS) layanan akses
internet;
6. Membuat form kuisoner survey lapangan.
7. Menyediakan dashboard progress pekerjaan terkait informasi perkembangan
pekerjaan yang minimal memuat informasi sebagai berikut:
 Sebaran progres kunjungan berdasarkan data geotagging disajikan dalam
bentuk peta digital;
 Informasi progres pelaksanaan Site Investigation Survey (SIS) yang disajikan
dalam bentuk grafis disertai dengan detil laporan.
8. Melakukan koordinasi rencana pelaksanaan kunjungan lapangan dengan BP3TI
serta pihak pengusul Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah;
9. Melakukan kunjungan lapangan dalam rangka identifikasi dan inventarisasi data
dan informasi yang dibutuhkan untuk Site Investigation Survey (SIS) layanan
akses internet. Data dan informasi yang dibutuhkan dikooordinasikan dengan
BP3TI untuk mendapatkan persetujuan.
10. Melakukan rekapitulasi hasil identifikasi dan inventarisasi data dan informasi yang
dibutuhkan untuk Site Investigation Survey (SIS), dalam bentuk tabulasi data
dengan format Microsoft Excel (xls atau xlsx);
11. Melakukan analisa kelayakan lokasi dibangunnya layanan akses internet
berdasarkan data hasil survey.
12. Menyusun laporan dan memaparkan hasil Site Investigation Survey (SIS), sebagai
bentuk pertanggungjawaban kepada pihak BP3TI, atas pelaksanaan pekerjaan
yang diamanahkan;
13. Menyediakan perlengkapan kerja (berupa kartu tanda pengenal, rompi, dan topi).

Sesuai dengan Ruang Lingkup Pekerjaan sebagaimana tertuang dalam Kerangka


Acuan Kerja (KAK) dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahwa pekerjaan ini akan
diselesaikan dalam jangka waktu 4 (empat) bulan. Berdasarkan hal tersebut, maka
konsultan menjabarkannya ke dalam rencana dan tahapan pelaksanaan sebagai
berikut:

PT. SARANA MULTI DAYA

3.2.1 Tahap Persiapan

3 - 23
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

Tahap Persiapan dimulai sejak turunnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari
Pemberi Kerja. Tahap ini diperkirakan selama 1 (satu) bulan. Adapun kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini adalah :
1) Koordinasi Tim dan Pembagian Tugas. Tenaga ahli dan Pendukung yang telah
diusulkan dikonfirmasi ulang dan dimobilisasi. Selain itu, juga dilakukan persiapan-
persiapan lain yang menunjang seperti kantor dan peralatannya dan sarana
penunjang lainnya.
2) Menyiapkan check-list dan format data yang diperlukan. Setelah koordinasi
internal dan eksternal dilakukan dan dicapai suatu kesepakatan dalam
pelaksanaan pekerjaan, selanjutnya tenaga ahli akan menyusun piranti dan
sarana pekerjaan di lapangan.
3) Menyusun Jadwal Rencana Pelaksanaan Pekerjaan. Persiapan pelaksanaan
pekerjaan dimulai dengan konsolidasi tim, pengumpulan data awal dan kajian
literatur, mengumpulkan data dan informasi pendukung kegiatan terkait;
4) Melaksanakan Kick off Meeting
5) Melakukan rapat koordinasi secara instansioal dengan pihak pemberi kerja dan
yang terkait dengan pelaksanaan Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses
Internet Paket Tengah;
6) Merumuskan struktur dan proses Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses
Internet Paket Tengah;
7) Menyusun Metode Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket
Tengah;
8) Menyediakan dashboard progress pekerjaan terkait informasi perkembangan
pekerjaan;
9) Konfirmasi dan Verifikasi thd Program Kerja dan Metode Studi. Dilakukan melalui
forum koordinasi eksternal (tenaga ahli dan manajemen perusahaan dengan pihak
pemilik pekerjaan). Tujuan koordinasi ini adalah mensinkronkan program kerja dan
metode pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan;
10) Penyiapan Kuisioner. Pada kegiatan ini akan didiskusikan tentang piranti
pelaksanaan survey (kuisioner) yang telah disetujui dan disepakati bersama
dengan pihak pemberi kerja/BP3TI., Kuesioner secara detail dapat ditunjukkan
pada Lampiran 1.
11) Penyiapan dan Perekrutan Surveyor. Peksanaan survey ini dengan waktu yang
singkat dan target yg besar akan membutuhkan jumlah surveyor yang cukup. Oleh
sebab itu perlu penyiapan kualifikasi dan perekrutan surveyor menjadi hal yang
sangat penting; PT. SARANA MULTI DAYA

3 - 24
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

12) Penyusunan Laporan Pendahuluan. Setelah seluruh kegiatan pada tahap ini
dilaksanakan, selanjutnya tahapan ini diakhiri dengan penyusunan laporan
pendahuluan. Laporan ini merupakan panduan pelaksanaan pekerjaan selanjutnya
dan syarat administrasi pencapaian progress pekerjaan;
13) Pembahasan dan Persetujuan oleh Tim teknis. Untuk menyempurnakan laporan
ini dan sebagai bentuk syarat adminitrasi, maka dilakukan pembahasan dengan
Tim Teknis (Supervisi). Rekomendasi dari pembahasan ini adalah persetujuan
atau perlu perbaikan untuk mendapat persetujuan ulang.

3.2.2 Tahap Kunjungan Lapangan

Tahap ini dilakukan selama 2 (dua) bulan, yakni pada bulan ke -2 dan bulan ke-3.
Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1) Identifikasi Lokasi Kerja. Melakukan pemetaan terhadap seluruh aspek yang
menunjang pada pelaksanaan survey di lapangan. Tujuannya adalah agar
mendapat gambaran secara detail tentang kondisi lokasi yang akan disurvey untuk
mengethui kondisi geografis serta kondisi sosial ekonominya.
2) Melakukan koordinasi rencana pelaksanaan kunjungan lapangan dengan BP3TI
serta pihak pengusul Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah;
3) Pembekalan Surveyor. Pembekalan ini bertujuan untuk menyeragamkan metode
pelaksanaan survey.
4) Mobilisasi Surveyor. Setelah dilakukan pembekalan dan penyamaan persepsi,
kegiatan berikutnya adalah memobilisasi surveyor. Dalam pelaksanaan ini sangat
dibutuhkan dukungan manajemen, yakni surat tugas.
5) Melakukan kunjungan lapangan dalam rangka identifikasi dan inventarisasi data
dan informasi yang dibutuhkan untuk Site Investigation Survey (SIS) layanan
akses internet. Data dan informasi yang dibutuhkan dikooordinasikan dengan
BP3TI untuk mendapatkan persetujuan.
6) Penyusunan laporan Hasil Survey. Laporan hasil survey berisi tabulasi,
permasalahan dan rekomendasi merupakan bagian dari laporan ini.
7) Penyusunan Laporan Antara. Setelah seluruh kegiatan pada tahap ini
dilaksanakan, selanjutnya tahapan ini diakhiri dengan penyusunan laporan antara.
Laporan ini merupakan hasil-hasil yang didapat dari pelaksanaan pekerjaan di
lapangan dan syarat administrasi pencapaian progress pekerjaan.
8) Pembahasan dan Persetujuan oleh Tim teknis. Untuk menyempurnakan laporan
ini dan sebagai bentuk syarat adminitrasi, maka dilakukan pembahasan dengan
PT. SARANA MULTI DAYA

3 - 25
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

Tim Teknis (Supervisi). Rekomendasi dari pembahasan ini adalah persetujuan


atau perlu perbaikan untuk mendapat persetujuan ulang.

PT. SARANA MULTI DAYA

3 - 26
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

3.2.3 Tahap Pegolahan dan Analisis Data

Tahap ini adalah tahap pekerjaan desk study. Pada tahap ini, pekerjaan lebih
difokuskan pada pengumpulan dan kompilasi data-data hasil survey. Kegiatan yang
dilakukan dalam tahap ini adalah :
1) Pengumpulan hasil pelaksaan survey lapangan. Kegiatan ini sangat menentukan
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Pengumpulan data hasil lapangan dirasa
cukup sulit, hal ini karena berbagai alasan dan ketergantuangan dengan pihak
lain.
2) Rekapitulasi hasil identifikasi dan inventarisasi data dan informasi yang dibutuhkan
untuk Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah,
dalam bentuk tabulasi data digitasi, dengan format Microsoft Excel;
3) Inputing hasil pengumpulan data sekunder dan lapangan
4) Kompilasi dan tabulasi data hasil survey. Setelah data dan informasi terkumpul,
tenaga ahli akan melakukan kompilasi dan tabulasi. Kompilasi ini akan
disesuaikan dengan kebutuhan akan analisis yang akan dilakukan pada kegitan
berikutnya.
5) Analisa kelayakan lokasi dibangunnya layanan akses internet.
6) Pembahasan dan Persetujuan oleh Tim teknis. Untuk menyempurnakan laporan
ini, maka dilakukan diskusi dan pembahasan dengan Tim Teknis (Supervisi).
Rekomendasi dari pembahasan ini adalah persetujuan atau perlu perbaikan untuk
mendapat persetujuan ulang.

3.2.4 Tahap Rapat Koordinasi dan Presentasi

Tahap ini, dilaksanakan di setiap tahapan yakni pada saat laporan (pendahuluan, hasil
survey, antara, draft final). Pembahasan dan presentasi ini melibatkan pihak-pihak
terkait pelaksanaan program. Bahkan bila memungkinkan dapat melibatkan pihak dari
sektor lain, dengan harapan mendapat masukan dan saran dalam rangka memperkaya
isi dari pelaksanaan program. Selain itu juga akan disusun suatu daftar temuan untuk
melihat urgensi mengapa kajian ini perlu dibuat serta mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang ada. Selanjutnya akan dicari solusi-solusi atas permasalahan yang
berkembang di lapangan.

PT. SARANA MULTI DAYA

3 - 27
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

3.2.5 Tahap Finalisasi Pekerjaan

Pada tahap ini, masuk pada tahap penyelesaian pekerjaan. Tahap ini diperkirakan
dilaksanakan selama 1 bulan yakni pada bulan ke-4. Pada tahap ini akan dilakukan
beberapa kegiatan, yakni :
1) Analisa kelayakan lokasi dibangunnya layanan akses internet.;
2) Menyusun laporan dan memaparkan hasil Site Investigation Survey (SIS) Layanan
Akses Internet Paket Tengah, sebagai bentuk pertanggungjawaban dan
rekomendasi akhir kepada pihak BP3TI, atas pelaksanaan pekerjaan yang
diamanahkan;
3) Menyusun temuan dan kendala di lapangan yang terbentuk akibat perbedaan
tipologi dan topography wilayah survey;
4) Penyusunan Draft Laporan Akhir. Setelah seluruh kegiatan pada tahap ini
dilaksanakan, selanjutnya tahapan ini diakhiri dengan penyusunan laporan draft
akhir. Laporan ini merupakan hasil-hasil yang didapat dari pelaksanaan pekerjaan
di lapangan dan syarat administrasi pencapaian progress pekerjaan.
5) Pembahasan dan Persetujuan oleh Tim teknis. Untuk menyempurnakan laporan
ini dan sebagai bentuk syarat adminitrasi, maka dilakukan pembahasan dengan
Tim Teknis (Supervisi). Rekomendasi dari pembahasan ini adalah persetujuan
atau perlu perbaikan untuk mendapat persetujuan ulang.

PT. SARANA MULTI DAYA

3 - 28
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

3.2.6 Alur Pelaksanaan


MANAJEMEN AREA (PROPINSI)
POKJA KONSULTAN (PUSAT)
OPERASI TIM SURVEYOR Q/C

Surat Pengumpulan
Pengantar dari Data Awal & Surat
BP3TI Pengantar Survei

Data

Entry Data Awal


ke Data Base

Kriteria
Usulan Pemilihan Objek
Lokasi Akses Survei yg Akan
Internet Disurvei

Penjadwalan &
Form-form WO Survei (Desa / Persiapan Survei
Check List Kelurahan Terpilih)

Form Check List


Desa / Kelurahan
Koordinasi dengan
Pemerintah Daerah

Koordinasi
Surat Pengantar dengan Kantor
Pemerintah Pemerintahan
Daerah Setempat

Form Check

Kunjungan Survey
Lokasi Terpilih

Berita Acara Pemeriksaan


Survei (Stempel Hasil Survei
Desa/Kelurahan Lapangan
(Check List)

Check List
(Terisi +
Stempel)
tidak
OK?

ya

Kirim Laporan
Hasil Survei,
Administrasi +
Check List (Asli)
dan Rekap
Progress Survei

Administrasi,
Dokumentasi
dan Distribusi
Panduan
Verifikasi

Rekap Progress
Hasil Survei

Gambar 3.2 AlurPT.Pelaksanaan Kegiatan


SARANA MULTI DAYA di Lapangan dan Proses akhir Kegiatan

3 - 29
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

3.2.7 Rapat Koordinasi

Rapat koordinasi adalah mekanisme penyampaian kemajuan dari tahapan proses


penyusunan pekerjaan yang dilakukan secara terbuka. Hal ini disampaikan sebagai
bentuk koordinasi dan komunikasi hasil pekerjaan Pihak Konsultan terhadap Pihak
Pemberi Kerja.

3.2.8 Penyerahan Dokumen

Keluaran dari pekerjaan ini yang akan diserahkan adalah:


 Laporan pelaksanaan kegiatan terdiri atas laporan pendahuluan, dan laporan akhir
serta executive summary yang berisi rekomendasi
 Dokumentasi dan hasil pengumpulan data
 Dokumentasi hasil rapat koordinasi

3.2.9 Perangkat Pendukung

Perangkat pendukung yang diperlukan dan akan digunakan dalam pelaksanaan


pekerjaan adalah:
 Alat bantu pengumpulan data seperti SOP, Formulir Kuesioner/Check list, Berita
Acara, tanda pengenal surveyor/verifikator
 Alat dokumentasi seperti Kamera Digital, voice recorder, GPS
 Alat komunikasi (Handphone)
 Komputer PC atau Notebook untuk pengolahan data dan pembuatan laporan

3.2.10 Rencana Mutu Kontrak

Laporan Mutu Kontrak harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak


setelah ditandatangani kontrak bersamaan dengan penyerahan laporan pendahuluan
sebanyak 3 (tiga) eksemplar.

3.3. KERANGKA ANALISIS

Dalam pemilihan prioritas pemasangan lokasi akses internet di desa terpilih digunakan
metode AHP. Dalam sistem pengambilan keputusan dengan menggunakan suatu
pendekatan AHP, langkah pertama yang harus diambil adalah melihat pokok masalah
PT. SARANA MULTI DAYA
yang akan dibahas yang kemudian memecahkan unsur-unsur dari masalah tersebut.

3 - 30
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

Dimana dalam unsur-unsur yang terkait didalamnya terdapat unsur kriteria serta unsur
alternatif. Sehingga dari pemecahan unsur-unsur tersebut dapat dibuat hirarki. AHP
merupakan salah satu model pendukung keputusan (decision tool) yang menguraikan
masalah multi faktor/kriteria yang kompleks menjadi suatu hierarki agar lebih
terstruktur dan sistematis. Struktur hierarki AHP terdiri dari tujuan dan dibawahnya
terdapat tingkatan/level yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Hierarkhi
pemilihan prioritas prioritas pemasangan lokasi akses internet di desa terpilih
menggunakan kriteria sebagai berikut:

1. Sumber Energi Listrik secara berkelanjutan


Lokasi akses internet memiliki potensi energi listrik yang memadai dan
mandiri secara berkelanjutan

2. Status Infrastruktur
Status infrastruktur dikaitkan dengan Tingkat Kesiapan Infrastruktur
disekitar lokasi akses internet yang menunjukkan seberapa siap
infrastruktur menuju lokasi akses internet dapat diakses baik melalui
transportasi darat, laut maupun udara.

3. Status akses lokasi internet eksisting


Keberadaan status akses lokasi internet eksisting di lokasi yang
menunjukkan suatu kondisi dimana pernah atau tidaknya calon lokasi
akses internet memperoleh bantuan/hibah baik dari pemerintah daerah
maupun dari pemerintah pusat.

4. Prioritas di Instansi Terkait yaitu Kementerian/Lembaga dan


Pemerintah Daerah
Program yang menjadi prioritas kementerian/lembaga dan Pemerintah
Daerah sesuai dengan Rentra dan RPJMN.

5. Status Jaringan Selular Eksisting


Kondisi Jaringan selular di sekitar lokasi akses internet yang telah
dimanfaatkan pengguna
PT. SARANA MULTI DAYA

3 - 31
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

Untuk membuat ranking sebaiknya digunakan AHP (Analytical Hierarchy Process)


dengan menggunakan kuesioner untuk expert atau responden terpilih yang mewakili
keahlian yang berasal dari unsur Akademisi, Pemerintah, Asosiasi / Masyarakat yang
akan menentukan :
1. Menentukan bobot dari setiap kriteria
2. Menentukan prioritas untuk setiap lokasi akses internet dan setiap kriteria
3. Mengklasifikasi/memetakan perolehan setiap hasil pembobotan
berdasarkan cluster prioritasnya.

Adapun skala yang digunakan pada penilaian adalah sebagai berikut:

1. Indikator Sumber Energi Listrik secara berkelanjutan

Nilai Indikator
1. Tidak mempunyai sumber daya dan tidak dilalui jaringan PLN

2. Mempunyai sumber daya yang kecil dan tidak menggunakan jaringan PLN

3. Mempunyai sumber daya yang sedang dan tidak menggunakan jaringan


PLN
4. Mempunyai sumber daya yang besar dan tidak menggunakan jaringan PLN

5. Mempunyai sumber daya yang sangat besar dan menggunakan jaringan


PLN

2. Indikator Infrastruktur

Nilai Indikator
1.
2.
3.
4.
5.

PT. SARANA MULTI DAYA

3 - 32
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

3. Indikator akses lokasi internet eksisting

Nilai Indikator
1.
2.
3.
4.
5.

4. Indikator Prioritas di Instansi Terkait

Nilai Indikator
1.
2.
3.
4.
5.

5. Indikator Jaringan Selular

Nilai Indikator
1.
2.
3.
4.
5.

PT. SARANA MULTI DAYA

3 - 33
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

3.4. PELAPORAN PEKERJAAN

Hasil atau keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah berupa
Laporan Hasil Pelaksanaan Site Investigation Survey (SIS) layanan akses internet,
yang tersusun secara rapi, sistematis, komprehensif, kredibel, dan akuntabel, dalam
bentuk hardcopy dan softcopy. Hasil pekerjaan yang diharapkan dari kegiatan Site
Investigation Survey (SIS) layanan akses internet ini, diantaranya:

a. Memberikan gambaran mengenai lingkungan dan kondisi listrik di lokasi.


b. Memberikan analisa kelayakan terhadap lokasi yang akan dibangun.

Pelaksanaan pekerjaan Site Investigation Survey (SIS) layanan akses internet akan
dilaporkan dalam beberapa tahapan, yaitu Laporan Pendahuluan, Laporan Kemajuan,
Rancangan Laporan Akhir, dan Laporan Akhir, yang akan diuraikan lebih lanjut
sebagai berikut:

a. Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan Pendahuluan secara garis besar berisikan tentang rencana kerja,


metodologi pelaksanaan pekerjaan, gambaran singkat tentang program Site
Investigation Survey (SIS) layanan akses internet, jadwal kerja dan beberapa
lampiran pendukung pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini disampaikan dalam
bentuk buku sebanyak 5 (lima) eksemplar dan CD, diserahkan paling lambat 14
(empat belas) hari kalender setelah SPMK terbit.

b. Laporan Antara (Interim Report)

Laporan Antara, secara garis besar berisi gambaran singkat tentang program Site
Investigation Survey (SIS) layanan akses internet, rencana kerja, metodologi
pelaksanaan pekerjaan, jadwal pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaan pengukuran
kinerja dan pemanfataan, serta hasil pengumpulan data pengamatan dan survei di
lapangan yang telah dilaksanakan. Dalam laporan juga dilengkapi dengan
dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan serta tabulasi hasil rekapitulasi digitasi
data. Laporan ini disampaikan berupa buku dengan jumlah 5 (lima) eksemplar dan
CD, dan diserahkan paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender setelah SPMK
terbit.

c. Draft Laporan Akhir (Draft Final Report)

Draft Laporan Akhir ini berisi hasil pelaksanaan keseluruhan pekerjaan, mulai dari
persiapan, pelaksanaan Site
PT. SARANA Investigation
MULTI DAYA Survey (SIS) layanan akses internet,
pengumpulan data hasil pengamatan dan survei di lapangan, tabulasi data digitasi,

3 - 34
Site Investigation Survey (SIS) Layanan Akses Internet Paket Tengah Bab 3. Metodologi

serta pengolahan data hasil Site Investigation Survey (SIS) layanan akses internet.
Draft Laporan Akhir ini harus dipresentasikan dan dilakukan pembahasan untuk
kesesuaian hasil pelaksanaan pekerjaan dengan rencana sebagaimana maksud,
tujuan, dan keluaran pekerjaan. Dalam pembahasan juga dilakukan koreksi,
masukan, dan mendapatkan arahan lebih lanjut untuk penyempurnaan laporan.
Draft Laporan Akhir ini hanya berisi hasil pengolahan data Site Investigation
Survey (SIS) layanan akses internet, berupa tabulasi data, hasil pengolahan data,
serta disampaikan dalam bentuk buku dengan jumlah 5 (lima) eksemplar dan CD.
Diserahkan paling lambat 105 (seratus lima) hari kalender setelah SPMK terbit.

d. Laporan Akhir (Final Report)

Draft Laporan Akhir yang telah dibahas dengan tim teknis, selanjutnya dilakukan
perbaikan-perbaikan sesuai masukan yang diberikan. Hasil perbaikan Draft
Laporan Akhir, selanjutnya disusun sebagai Laporan Akhir yang dilengkapi dengan
executive summary dan lampiran (laporan pendukung) dalam dokumen terpisah.
Executive summary merupakan ringkasan singkat mengenai hasil pekerjaan
Pengukuran Kinerja. Laporan pendukung merupakan laporan pelengkap dari
Laporan Akhir, yang berisi data hasil kunjungan lapangan, dokumentasi dan
tabulasi data digitasi, serta hasil pengolahan data Site Investigation Survey (SIS)
layanan akses internet. Laporan pedukung dibuat dalam bentuk buku dan CD.
Jumlah Laporan Akhir dan Laporan Pendukung adalah 5 (lima) eksemplar dan CD,
serta harus diserahkan paling lambat 120 (seratus dua puluh) hari kalender
setelah SPMK terbit.

PT. SARANA MULTI DAYA

3 - 35

Anda mungkin juga menyukai