Anda di halaman 1dari 7

SISTEM INFORMASI PERAMALAN PERSEDIAAN OBAT

PADA APOTIK SIDOARJO DENGAN METODE WINTER

Rudy Setiawan
Program Studi Sistem Informasi, Universitas Ma Chung Malang
Email: rudy.setiawan@machung.ac.id

ABSTRAK
Forecasting information in computer system plays important role in pharmacy. Forecasting is part
of integral in making decision of pharmacy management. Pharmacy determines target and objective of
medicines stock. Which try to predict environment factor; and choose the act in getting result of achieving
the target and objective? Exponential Smoothing is the method being used. The forecasting result present in
graphic, which shows that accuracy ability in uncertain data forecasting until some next periods. Actual data
and forecasting data have small deviation.

Kata Kunci: Forecasting, Making Decision, Exponential Smoothing,

1. PENDAHULUAN mampu meramalkan pengeluaran obat – obatan


Populasi masyarakat di kota besar semakin diperiode yang akan datang sehingga sedini
hari semakin meningkat secara rata-rata, mungkin apoteker bisa menyediakan persediaan
sementara itu kesadaran masyarakat tentang obat - obatan, hal ini bertujuan untuk menjaga
pentingnya kesehatan menuntut adanya fasilitas ketersediaan stok obat-obatan dan menghindari
penunjang masyarakat dibidang kesehatan, seperti terjadinya kelebihan stok maupun kekosongan
rumah sakit, klinik spesialis, apotik, dan lain-lain, stok, sehingga resep yang masuk selalu dapat
mengingat populasi yang semakin meningkat saat dilayani.
ini secara nyata dapat dilihat berkembangnya
jumlah apotik juga semakin meningkat, dilain Permasalahan dalam penelitian ini adalah
pihak kegiatan pabrik farmasi dan juga penelitian bagaimana membuat sistem informasi yang
dibidang farmasipun semakin meningkat, hal ini terkomputerisasi untuk meramalkan persediaan
berkaitan dengan semakin beragamnya berbagai obat-obatan pada apotik dengan menggunakan
jenis penyakit. Untuk memenuhi distribusi obat metode Winter. Tujuan penelitian ini adalah
kepada masyarakat, apotik dibangun dengan membuat sistem informasi peramalan obat–obatan
pertimbangan kebutuhan obat yang sering dipakai dengan menggunakan metode Winter, dan
oleh masyarakat dan banyaknya resep dokter membuat perencanaan persediaan obat-obatan
(ISFI, 2002). berdasarkan pada data-data pengeluaran obat di
periode yang lalu.
Teknologi informasi telah berkembang
pesat saat ini, sedikit demi sedikit masyarakat 2. TINJAUAN PUSTAKA
bisnis di Indonesia mulai menerapkan teknologi Dalam peramalan, teknik yang digunakan
tersebut. Teknologi informasi dalam hal ini adalah terbagi atas dua kategori utama, yaitu metode
sistem informasi manajemen yang memberikan kuantitatif dan metode kualitatif atau teknologi.
kemudahan bagi masyarakat bisnis untuk Metode kuantitatif dapat dibagi ke dalam deret
mendokumentasikan berbagai data dan berkala (time series) dan metode kausal,
melakukan manipulasi terhadap data-data penting, sedangkan metode kualitatif atau teknologis dapat
terlebih dengan adanya metode sistem pendukung dibagi menjadi metode eksploratif dan normatif.
keputusan yang saat ini benar–benar menjanjikan Peramalan kuantitatif dapat diterapkan jika
akan memberikan informasi penunjang bagi terdapat tiga kondisi yaitu tersedia informasi
masyarakat bisnis, untuk memberikan alternatif tentang masa lalu, informasi tersebut dapat
keputusan terbaik yang akan diambil. dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik, dan
dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola
Pimpinan apotik dalam hal ini apoteker masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang.
sebagai pengambil keputusan didalam mengelola (Hanke dan Reitsch, 2005)
usahanya memerlukan sistem informasi yang
cepat dan tepat terutama sistem informasi yang
Terdapat dua jenis model peramalan yang Estimasi Trend: Tt   ( At  At 1 )  (1   )Tt 1
utama, yaitu model deret berkala dan model Estimasi Musiman: Y (3)
regresi (kausal). Pada jenis pertama, pendugaan S t   t  (1   ) S t  L
masa depan dilakukan berdasarkan nilai masa lalu Peramalan pada periode p:
At
dari suatu variabel dan/atau kesalahan masa lalu.
Tujuan metode peramalan seperti itu adalah Yˆt  p  ( At  pTt )St  L p
menemukan pola dalam deret data historis dan Dimana:
mengekstrapolasikan pola dalam menemukan = merupakan nilai baru dari
pola dalam deret data historis dan Yˆ t  p pemulusan atau nilai peramalan
mengekstrapolasikan data tersebut ke masa depan. untuk p periode berikutnya.
Model kausal di pihak lain mengasumsikan  = konstanta pemulusan (0< < 1)
bahwa faktor yang diramalkan menunjukkan Y t = observasi baru atau nilai aktual
suatu hubungan sebab-akibat dengan satu atau pada pada deret dalam periode t
lebih variabel bebas. (Pressman, 2006)  = konstanta pemulusan untuk
perkiraan trend (0<  < 1)
Langkah penting dalam memilih suatu Tt = perkiraan trend
metode deret berkala yang tepat adalah dengan  = konstanta pemulusan untuk
mempertimbangkan jenis pola data, sehingga perkiraan musiman (0<  < 1)
metode yang paling tepat dengan pola tersebut St = perkiraan musiman
dapat diuji. Pola dapat dibedakan menjadi empat p = periode mendatang yang akan
jenis siklus (cyclical) dan trend yaitu: pola diramalkan
horizontal, pola musiman, pola siklus, dan pola L = lebar musiman
trend. (Makridakis, Wheelwright, dan McGee, Yˆ t  p= nilai pemulusan lama atau rata-
2002) rata pengamatan pada metode
deret pemulusan ke periode t – 1
Dasar metode Exponential Smoothing
(pemulusan) adalah pembobotan sederhana atau Dari persamaan rumus diatas bisa di ambil
pemulusan observasi masa lalu dalam suatu deret kesimpulan bahwa konstanta alfa, beta dan
berkala untuk memperoleh ramalan periode yang gamma merupakan masukan yang sangat
akan datang. Dalam pemulusan nilai-nilai historis mempengaruhi ketepatan peramalan dari metode
ini, kesalahan random dirata - rata untuk ini. Keuntungan dari Exponential Smoothing
menghasilkan ramalan “halus” yang tampaknya Model Winter’s ini adalah peneliti bisa
berfungsi dengan baik dalam keadaan tertentu. meramalkan beberapa periode kedepan dengan
Keuntungan utama metode pemulusan adalah nilai ketepatan yang lebih akurat.
biayanya yang rendah, dalam penerapannya
kecepatannya dapat diterima. Karakteristik ini Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini
membuatnya menarik terutama bila ingin adalah dapat memperoleh nilai simpangan yang
meramalkan sejumlah besar item, seperti dalam kecil antara data aktual dengan data peramalan.
kasus banyaknya persediaan (inventory), dan Disamping itu juga dapat memperoleh keakuratan
bilamana horison waktunya relatif pendek (kurang dalam peramalan data musiman hingga beberapa
dari satu tahun). periode ke depan.

Exponential smoothing adalah metode 3. METODOLOGI


pemulusan yang bobotnya berciri menurun secara Untuk mengetahui perkiraan berapa
eksponensial dari titik data terakhir sampai jumlah penjualan obat pada periode selanjutnya,
dengan yang terawal. Metode ini terdiri atas pihak manajemen perlu untuk melakukan
tunggal, ganda, Holt’s Model, Winter’s Model, peramalan untuk mengantisipasi persediaan obat,
yang semuanya mempunyai sifat yang sama yaitu adapun cara untuk mendapatkan hasil peramalan
nilai yang lebih baru diberikan bobot yang relatif penjualan obat untuk periode selanjutnya, pihak
besar dibanding nilai observasi yang lebih lama. manajemen menghitung jumlah permintaan pada
Persamaan yang digunakan untuk metode periode sebelumnya, untuk lebih jelasnya dapat
Exponential Smoothing model Winter’s dilihat pada algoritma berikut ini:
menggunakan 4 persamaan antara lain:
(Makridakis, Wheelwright, dan McGee, 2002) [Algoritma ini digunakan untuk melakukan
peramalan obat untuk periode berikutnya]
Pemulusan Eksponensial: [Inisialisasi] ...................... (1)
Yt
At    (1   )( At 1  Tt 1 ) alfa, beta, gamma, At, Tt, St, Ytp  0
St  L [variabel peramalan]
periode  0 [variabel simpan data] Print (MSE)
[Proses penghapusan data awal pada tabel Print (Forecast Obat)
peramalan] [Selesai]
Repeat for I  1 hingga eof end
Menghapus semua data awal tabel
peramalan
Meletakkan pointer pada record Flow Chart Sistem
selanjutnya Flow chart pada sistem peramalan
[Proses for selesai] terlihat seperti pada gambar 1.
End repoeat for
[Inisialisasi] Start
Login
Admin N
Kunci Fasilitas
Tabel Master

total  0 [memberikan nilai awal 0


Y
untuk variabel total]
Meletakkan pointer pada record awal Menu Pilihan

[Mencari data pada tabel jual]


for I  1 to eof N
Akses Data
N
Melakukan
N
Melakukan
N
Informasi
N Utilitas N End
Master Transaksi Peramalan Laporan
[Menghitung jumlah total
Y Y Y Y Y
permintaan]
total  total + jumlah
Manajemen
N Admin Analisa Data Y Tabel Master Y
Order Obat Y User

Laporan Tabel
jual Tolak Akses
Y N
Transaksi Order
Obat
N Proses
Analisa Data
N Master Y

Meletakkan pointer pada record Tampilkan Data Uji Statistik Y


Analisa Data Y Admin Y Akses Penuh
Jual Obat Y
selanjutnya Proses Uji
Laporan Analisa
N N Data
[Proses for selesai] Ubah Data
Transaksi
Penjualan Obat
Statistik
N
Ganti Password
End repeat for Peramalan Y Uji Statistik Y

[Proses input data] Y


Proses N
Laporan Uji
Statistik
Peramalan
Read (kode obat) Update Data
Peramalan Y
Read (bulan) N

Read (tahun) Laporan


Peramalan

Read (jumlah data)


[Proses perhitungan data] N N

[Perhitungan data periode]


periode  periode + 1 Gambar 1. Flow Chart Sistem
[Perhitungan data eksponensial]
At  alfa * (Yt / St) + (1 – alfa) Flow chart pada gambar 1 menerangkan tentang
* (At + Tt) alur proses dan entity yang terlibat didalam sistem
[Perhitungan data trend] informasi ini yang dimulai dari pengiriman obat
Tt  beta * (At2 – At1) + ( 1 – hingga laporan ke Manajer/Apoteker yang secara
beta) * Tt rinci dijelaskan sebagai berikut :
[Perhitungan data musiman]  Supplier mengirimkan obat – obatan yang
St  gamma * (Yt / At) + ( 1 – telah di order oleh apotik, terjadi proses
gamma) * St penerimaan obat yang akan mengupdate
[Perhitungan data pada periode stock obat yang bersangkutan.
berikutnya]  Customer / Pasien membawa resep, terjadi
Ytp  (At + 1 * Tt) * St proses penerimaan resep yang akan
[Perhitungan data error value] melakukan pengecekan stock, bilamana stock
Errorvalue  total - periode tersebut mencukupi, resep dilayani, jika
[Perhitunagan data MAD] sebagian obat tidak ada maka resep ditolak
MAD  abs(total – periode) dan customer dibuat copy resep. Pada saat
[Perhitungan data MSE] melayani resep terjadi proses pengeluaran
MSE  (total - periode ) * ( obat dan terjadi update stock.
total – periode)  Re Order Point (ROP) dilakukan apabila
[Perhitungan data MAPE] stock tersebut telah berada kondisi di yang
MAPE  MAD / total telah ditentukan, dimana ROP ini
[Perhitungan data MPE] memerlukan persetujuan dari Manajer /
MPE  Errorvalue / total Apoteker untuk melakukan order obat.
[Proses output data]  Peramalan yang dilakukan satu bulan sekali
Print (Kode Obat) di awal bulan, peramalan ini dilakukan
Print (Periode) dengan mengacu pada banyaknya resep yang
masuk ke apotik, baik resep yang dilayani Result := Gamma * (Yt / At) + (1 -
maupun yang tidak dilayani. Gamma) * St;
end;
Beberapa pseudocode persamaan peramalan
Exponential Smoothing model Winter’s yang Pseudocode peramalan pada periode p (Yt+p)
mendukung sistem peramalan obat-obatan. FungsiYtp(At: Real; Tt: REal; St: Real) :
(Couchman dan Cristoper, 2004) Real;
Pseudocode pemulusan eksponensial (At) begin
FungsiAt(Alfa: Real; Yt: Real; St: Real; {
At: Real; Tt: Real) : At : nilai pemulusan
Real; eksponensial
begin Tt : nilai estimasi trend
{ St : nilai estimasi musiman
Alfa : konstanta pemulusan }
Yt : nilai observasi baru atau Result := (At + 1 * (Tt)) * St;
nilai aktual pada pada end;
deret dalam periode t
St : nilai estimasi musiman Dalam pengujian penelitian ini, akan dicoba
At : nilai pemulusan membuat analisa untuk mengevaluasi proses
eksponensial sampai terjadinya peramalan, Sebagai contoh
Tt : nilai estimasi trend pengujian disini diambil contoh salah satu data
} obat dengan :
Result := Alfa * (Yt / St) + (1 - Alfa) * Kode Obat : 000002
(At + Tt); Nama Obat : SANMOL 500 MG
end; Pada proses pengujian system akan melakukan
tahap analisa data, tahap pengujian statistik, tahap
Pseudocode estimasi trend (Tt) perhitungan ramalan, dan analisa grafik
FungsiTt(Beta: Real; At1: Real; At2: peramalan.
Real; Tt: Real) : Real;
begin 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
{ Pada tahap pengujian ini, sistem melakukan
Beta : konstanta pemulusan tahap analisa data dengan menjumlahkan semua
untuk perkiraan trend transaksi penjualan obat setiap bulan, sesuai
At1 : nilai pemulusan dengan kode obat yang dipilih, seperti tertuang
eksponensial current pada tabel 1.
At2 : nilai pemulusan
eksponensial current - 1 Tabel 1. Analisa Data
Tt : nilai estimasi trend KD_OBAT PERIODE JUMLAH
} 000002 01/03/2001 1.215
Result := Beta * (At2 - At1) + (1 - 000002 01/04/2001 992
Beta) * Tt;
000002 01/05/2001 1.773
end;
000002 01/06/2001 971
Pseudocode estimasi musiman (Tt) 000002 01/07/2001 936
FungsiSt(Gamma: Real; Yt: Real; At: 000002 01/08/2001 471
Real; St: Real) : Real; 000002 01/09/2001 979
begin 000002 01/10/2001 1.007
{ 000002 01/11/2001 956
Gamma : konstanta pemulusan
000002 01/12/2001 1.062
untuk perkiraan musiman
Yt : nilai observasi baru atau 000002 01/01/2002 1.344
nilai aktual pada pada 000002 01/02/2002 1.364
deret dalam periode t 000002 01/03/2002 1.367
At : nilai pemulusan 000002 01/04/2002 1.782
eksponensial 000002 01/05/2002 1.773
St : nilai estimasi musiman
000002 01/06/2002 1.814
}
000002 01/07/2002 1.611
000002 01/08/2002 1.551 Dari hasil pengujian statistik diatas kemudian
000002 01/09/2002 1.077 dicari nilai MSE yang terkecil, dan diketahui tabel
000002 01/10/2002 1.108 3 menunjukkan bahwa nilai terkecil dari hasil
pengujian nilai masing-masing fungsi adalah
000002 01/11/2002 1.052
88.329,36, dan nilai ini tercatat di database dan
000002 01/12/2002 1.168 digunakan untuk perhitungan peramalan
000002 01/01/2003 1.478 berikutnya.
000002 01/02/2003 1.500 Tabel 3. MSE
24 1.265 GA
KD_OB ALF BE MM
Pada tahap pengujian statistik, sistem akan AT A TA A MSE
melakukan pengujian statistik dengan melakukan 000002 0,9 0,1 0,1 88.329,36
perhitungan dengan meguji fungsi alfa, beta, dan 000009 0,1 0,1 0,1 97,29
gamma dari nilai terkecil (0.1) hingga nilai
terbesar (0.9) yang tujuannya untuk mencari Setelah dilakukan uji statistik maka proses
MSE(Mean Squared Error) pada setiap kombinasi diteruskan ke peramalan obat berdasarkan obat
ketiga fungsi tersebut, seperti tertera pada tabel 2. yang pernah diuji, tabel 4 menunjukkan
perhitungan peramalan berdasarkan nilai alfa =
Tabel 2. Pengujian statistik 0.9, beta = 0.1, dan gamma = 0.1, sesuai dengan
GA tabel MSE.
KD_OB ALF BE MM
AT NO A TA A MSE
Tabel 4. Perhitungan Peramalan
000002 1 0,1 0,1 0,1 131.203,30
000002 2 0,1 0,1 0,2 139.223,25
000002 3 0,1 0,1 0,3 148.943,50
000002 4 0,1 0,1 0,4 156.913,28
000002 5 0,1 0,1 0,5 165.363,68
000002 6 0,1 0,1 0,6 174.472,98
000002 7 0,1 0,1 0,7 182.973,39
000002 8 0,1 0,1 0,8 192.158,20
000002 9 0,1 0,1 0,9 203.495,61
000002 10 0,1 0,2 0,1 145.453,46
000002 11 0,1 0,2 0,2 155.743,91
000002 12 0,1 0,2 0,3 165.470,81
. . . . . .
. . . . . .
000002 648 0,8 0,9 0,9 186.556,32
000002 649 0,9 0,1 0,1 88.329,36
000002 650 0,9 0,1 0,2 89.447,75
. . . . . .
. . . . . .
000002 720 0,9 0,8 0,9 151.598,60
000002 721 0,9 0,9 0,1 118.933,40
000002 722 0,9 0,9 0,2 121.664,65
000002 723 0,9 0,9 0,3 128.504,65
000002 724 0,9 0,9 0,4 131.937,86
000002 725 0,9 0,9 0,5 137.511,42
000002 726 0,9 0,9 0,6 142.491,28
000002 727 0,9 0,9 0,7 149.287,41
000002 728 0,9 0,9 0,8 151.878,99
000002 729 0,9 0,9 0,9 165.653,18
88.329,36
Dari tabel 4, nilai ukuran ketepatan peramalan Peramalan untuk satu periode berikutnya :
yang dihasilkan adalah tertulis pada tabel 5.
Ŷt  p  (A t  pTt )St L p
Tabel 5. Ukuran ketepatan peramalan ŷ 7 1  ( A 7  pT7 )S 7 61
MAD = 213,90
MSE = 88.329,40 ŷ 8  [925 ,8  1( 20 ,4)](1,00 )  905 ,4
MAPE = 0,20
MPE = -0,10 Berdasarkan perhitungan peramalan tersebut,
maka analisa grafik peramalan dapat dijeleskan
Berdasarkan pseudocode pada metode, pada gambar 2. Grafik gambar 2 memperlihatkan
perhitungan peramalan dijabarkan sebagai hasil akhir dari proses peramalan yang telah
berikut: dibuat berdasarkan data aktual.
Perhitungan pemulusan eksponensial :

Yt
At    (1   )( At 1  Tt 1 )
St L
y2
A2  .9  (1  .9)( A2  T2 1 )
1.0
992
 .9  (1  .9)(1.215,0  0)  892,8  121,5  1.014,3
1.0

Perhitungan estimasi trend :


Tt   ( At  At 1 )  (1   )Tt 1
T2  .1( A2  A2 1 )  (1  .1)T2 1
 .1(1.014,30  1.215,0)  (1  .1)0
 21,0  0,9  20,1

Perhitungan estimasi musiman : Gambar 2 Grafik Peramalan


y
S2  .1 2  (1  .1)1.0
A2 Grafik gambar 2 menunjukkan bahwa nilai
Y penjualan pada periode terkait adalah :
S t   t  (1   ) S t  L
At
Periode 25 : nilai peramalan = 1.450,8 atau
992 penjualan akan naik sebesar 0,3%
 .1  (1  .1)1.0  0,1  (0,9)  1,00
1.014 ,3 dari periode sebelumnya.
Perhitungan pada periode ke 8 (delapan) terlihat Periode 26 : nilai peramalan = 1.873,2 atau
sebagai berikut : penjualan akan naik sebesar
22,5% dari periode sebelumnya.
Perhitungan estimasi pemulusan eksponensial :
Periode 27 : nilai peramalan = 1.905,9 atau
y
A7  .9 7  (1  .9)( A7 1  T7 1 ) penjualan akan naik sebesar 1,7%
S7  6 dari periode sebelumnya.
979
 .9  .9[515,6  (68,2)]  925,8 Periode 28 : nilai peramalan = 1.945,0 atau
1.0 penjualan akan naik sebesar 2,0%
Perhitungan estimasi trend : dari periode sebelumnya.
Periode 29 : nilai peramalan = 1.737,3 atau
T7  .1( A7  A7 1 )  (1  .1)T7 1 penjualan akan turun sebesar
12,0% dari periode sebelumnya.
 .1(925,8  515,6)  .9(68,2)  20,4
Periode 30 : nilai peramalan = 1.646,8 atau
Perhitungan estimasi musiman : penjualan akan turun sebesar
y7 5,5% dari periode sebelumnya.
S 7  .1  (1  .1) S 7 6
A7
Pada periode 1 – 6 merupakan inisialisasi dari
979
,1 ,9(1,0)  0,11  0,9  1,01 proses peramalan, periode 7 – 8 terjadi pergeseran
925 ,8
nilai terhadap bulan, dikarenakan ada pengaruh 6. DAFTAR PUSTAKA
dari inisialisasi peramalan, periode 8 – 24 data
peramalan berfluktuasi nyata, karena 1. ISFI. 2002. ISO (Informasi Spesialite Obat)
penyimpangan mulai mengecil (mendekati Indonesia. Jakarta: Penerbit Ikatan Sarjana
aktual), hal ini menunjukkan bahwa peramalan Farmasi Indonesia
dapat diterima dengan menggunakan konstanta 2. Couchman, J.S., Cristoper, A. 2004. Oracle
alfa = 0.9, beta = 0.1, dan gamma = 0.1. Certified Professional Application Developer
Exam Guide With Forecasting . California:
Osborne/ McGraw-Hill
5. KESIMPULAN 3. Hanke, J.E., Reitsch, A.G. 2005. Business
Dengan adanya sistem peramalan persediaan Forecasting. New Jersey: Prentice Hall
obat-obatan ini dapat memudahkan pengelola International Editions.
apotik untuk mengambil keputusan menentukan 4. Makridakis, S., Whellwright, S.C., and
persediaan obat-obatan yang akan datang. Proses McGee, M.E. 2002. FORECASTING:
analisa data persediaan menjadi lebih cepat dan Methods and Applications. Canada: John
lebih akurat, karena waktu merupakan faktor Wiley & Sons Inc
utama dalam pengambilan keputusan. 5. Pressman, R. S. 2006. Software Engineering
Hasil analisa grafik peramalan menunjukkan (A Practitioner’s Approach). New York:
bahwa data yang ditampilkan mempunyai Mc Graw-Hill.
keakuratan, terbukti dengan data aktual dengan
data peramalan mempunyai nilai simpangan yang
kecil dan alur yang sama. Untuk itu pengelola
apotik lebih mudah menentukan keputusan karena
sistem peramalan ini menyajikan data dalam
bentuk grafik.
Metode peramalan Winter’s mempunyai
kemampuan keakuratan dalam peramalan data
musiman hingga beberapa periode kedepan.
Metode peramalan yang menghasilkan
penyimpangan ramalan terhadap realisasi (MSE :
Mean Sequare Error ) paling kecil yang dipilih.

Anda mungkin juga menyukai