Anda di halaman 1dari 10

I.

Tanggal Praktikum :

II. Judul Praktikum : Neuston

III. Tujuan Praktikum :

Untuk mengetahui neuston yang hidup di kawasan permukaan air tawar, payau

dan perairan laut.

IV. Dasar Teori :

Indonesia merupakan tempat yang kaya akan ekosistem perairan, dengan

ekosistem perairan yang cukup luas dan memiliki potensi perairan yang cukup

menjanjikan seperti banyaknya populasi yang berada di ekosistem perairan (Harmoko,

2017: 75).

Neuston merupakan organisme yang mengapung atau berenang di permukaan

air, selain iru neuston merupakan organisme yang hiduppada permukaan air, misalnya

serangga air (Mukharomah, 2020: 14).

Neuston yaitu bentos yang hidup di permukaan air. Infauna yang hidup di

dalam sedimen bersentuhan langsung dengan tanah dan terkena air yang masuk melalui

pori-pori sedimen, sehingga tanggapan kelompok bentos ini terhadap lingkungannya

merupakan bentuk adaptasi yang telah berlangsung dalam jangka panjang (Dwirastina,

2018: 31).

Organisme di perairan sangat beragam dan dapat diklasifikasikan berdasarkan

bentuk kehidupannya atau kebiasaan hidupnya yaitu: bentos, periphyton, plankton,

nekton dan neuston. Plankton adalah organisme melayang atau mengambang di dalam
air, kemampuan geraknya kalaupun ada, sangat terbatas sehingga organisme tersebut

selalu terbawa oleh arus (Padang, 2016: 39).

Secara ekologis pengelompokan makanan alami sebagai plankton, nekton,

benthos, perifiton, epifiton dan neuston, di dalam perairan akan membentuk suatu

rantai makanan dan jaringan makanan (Anisa, 2015: 2).

V. Alat dan Bahan :

a. Alat

1. Net plankton atau net insekta

2. Alat bedah

3. Botol Sampel

4. Loup

5. Kertas label

6. pH Meter

7. Salinometer

8. Termometer

b. Bahan

1. Formalin 10%

VI. Cara Kerja :

1. Dipilih kawasan permukaan air yang memiliki neuston sebagai tempat

pengambilan sampel, dan dilakukan pengukuran faktor lingkungan (pH,

suhu, arus, salinitas, kekeruhan).


2. Ditelungkupkan net plankton atau net insekta pada permukaan air yang

terdapat neuston.

3. Dimasukkan ke dalam botol sampel dan diidentifikasi.


X. Daftar Pustaka :
Anisa, Y., Zulfikar, A., & Raza’i, T. S. 2015. Kebiasaan Makanan Ikan Tamban
(Sardinella Fimbriata) di Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan Provinsi
Kepulauan Riau. Jurnal Universitas Maritim Raja Ali Haji, 1-11.
Dwirastina, M., & Ditya, Y. C. 2018. Penilaian Kualitas Perairan Ditinjau dari
Keanekaragaman Infauna di Sungai Kumbe Papua. Jurnal Perairan Darat
Tropis di Indonesia, 25:1, 30-38.
Harmoko, H., Lokaria, E., & Misra, S. 2017. Eksplorasi Mikroalga di Air Terjun
Watervang Kota Lubuklinggau. Jurnal Bioedukasi, 8:1, 75-82.
Mukharomah, E. 2020. Konsep Dasar Ekologi Tumbuhan. Palembang: Bening
Media Publishing.
Padang, A., Adriaanzs, J., & Sangadji, M. 2016. Komposisi dan Kepadatan
Zooplankton di Teluk Ambon Dalam. Jurnal Agribisnis Perikanan, 9:1, 39-46.

Anda mungkin juga menyukai