Anda di halaman 1dari 12

KUMPULAN SOAL PRETEST K3

• PATIENT SAFETY
1.Pengertian patient safety
: Patient safety adalah bebas dari cidera aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien
akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan.

2.Tujuan Patient Safety


: 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RumahSakit
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD di Rumah Sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi penanggulangan KTD

3. Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang mengakibatkan
cedera pada pasien.

4. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien.

5. . Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke
pasien, tetapi tidak timbul cedera.

5. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden

6. 7 (tujuh) langkah keselamatan pasien


a. membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien;
b. memimpin dan mendukung staf;
c. mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko;
d. mengembangkan sistem pelaporan;
e. melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien;
f. belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien;dan
g. mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien.

7. Standar Keselamatan Pasien meliputi:


a. Hak Pasien;
b. Mendidik pasien dan keluarga;
c. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan;
d. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien;
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien;
f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien;dan
g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
8. Sasaran patient safety meliputi:
a. identifikasi pasien
b. peningkatan komunikasi yang efektif
c. peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai
d. kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien
e. pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
f. pengurangan risiko pasien jatuh

9. Kegiatan monitoring dan evaluasi patient safety meliputi:


a. monitoring dan evaluasi di tingkat rumah sakit
b. monitoring dan evaluasi di tingkat provinsi/kabupaten/kota
c. monitoring dan evaluasi di tingkat pusat

10. Ada lima prinsip komunikasi yang efektif yang harus dipahami, yaitu
REACH,yaitu Respect, Empathy, Audible, Care, dan Humble

11. Metode untuk melakukan komunikasi yang efektif dengan


SBAR (Situation, Background, Assessment, dan Recommendation

12. Peraturan perundangan yang mengatur keselamatan pasien termaktub dalam UU No 36


tahun 2009 Tentang Kesehatan & UU No 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

• MEDICATION SAFETY
1. Definisi Medication Safety
: Sistem yang dijalankan dalam suatu proses pengobatan dan harus berjalan sesuai SOP, tujuan
pemberian yang jelas, memperhatikan dengan teliti oleh pemberi layanan kesehatan untuk
meminimalisir kejadian medication error pada pasien.

2. Tujuan Medication Safety

- Pengelolaan obat berjalan sesuai SOP


- Pemberian obat sesuai rute pemberian
- Meminimalisasi kesalahan pemberian obat dengan nama yang hampir mirip
- Agar tercapai keselamatan Px
- Mengurangi risiko bahaya terkait penggunaan obat

3. Strategi untuk Meningkatkan Medication Safety dalam Pelayanan Kesehatan

- Sistem yang memastikan adanya distribusi obat yang lebih baik


- Sistem yang memastikan adanya pengecekan yang memadai / adekuat
- Sistem yang memperbaiki pemberian obat
- Sistem yang memastikan adanya diseminasi pengetahuan tentang obat yang lebih baik
- Sistem yang memperbaiki transfer informasi
- Sistem yang mendukung perawatan multidisiplin
- Sistem yang mendukung pelaporan insiden terkait obat dan efek samping obat
- Pendekatan berbasis sistem untuk mencegah medication error

4. Untuk Mencegah Kesalahan Pemberian Obat

- Tetapkan 12 benar obat


- Baca label obat dengan teliti
- Waspada obat bernama sama
- Jangan mencoba mengartikan tulisan yang tidak dapat dibaca
- Kenali klien yang memiliki nama akhir sama

5. Jenis sistem untuk pengecekan

- Bar Coding
- Sistem deteksi computer untuk efek samping obat
- Pengecekan ganda oleh perawat yang memberi obat

6. 12 Prinsip benar obat

- Benar Px
- Benar Obat
- Benar Dosis Obat
- Benar Rute Pemberian
- Benar Waktu
- Benar Evaluasi
- Benar Pengkajian
- Benar Hak Klien untuk Menolak
- Benar Pendkes pada Px
- Benar Reaksi Terhadap Makanan
- Benar Reaksi Terhadap Obat Lain

7. Sistem yang memperbaiki pemberian obat

- Perbaikan penyimpanan obat


- sistem yang memperbaiki penulisan resep
- edukasi penulisan resep

8. Sistem yang memastikan adanya distribusi obat yang lebih baik

- distribusi obat berbasis pasien individual


- automate dispensing device

9. fase penyebab medication error

- kesalahan peresepan
- - penerjemah resep
- - meracik obat
- - penyerahan obat

10. Sistem distribusi obat dalam MS

- individual prescibing
- floor stock
- kombinasi antara individual pres dan floor stock
- UDD (Unit dose dispensing)

11. metode pengoperasian sistem distribusi dosis unit

- sentralisasi
- desentralisasi
- kombinasi

12. sistem yang memperbaiki transfer informasi

- sistem manajemen obat px masuk & keluar rs


- RM elektronik bersama

13. Sistem yang memastikan adanya diseminasi pengetahuan obat yg lebih baik

- Peresepan elektronik
- implementasi clinical guideline

14. Pendekatan berbasis sistem unit mencegah medication error

- sistem RS u/ menilai performa dokter


- pendekatan berbasis sistem u/ melaporkan, mereview terhadap data yang diperoleh
tentang adm error

• HAZARD FISIK

1. Pengertian Hazard Fisik


: Hazard fisik adalah jenis bahaya atau risiko yang terkait dengan keadaan atau keadaan
benda fisik yang dapat menyebabkan kerusakan, cedera atau kematian pada manusia, hewan
atau lingkungan.

2. Jenis Hazard Fisik


● Listrik
● Radiasi
● Suhu ekstrim
● Kebisingan
● Tekanan
3. Dampak Hazard Cahaya
● Kelelahan mata (iritasi)
● Sakit kepala
● Ketajaman penglihatan terganggu

4. Dampak Hazard Radiasi


● Kerusakan rambut
● Kerusakan kulit

5. Dampak Hazard Suhu Dingin


● Kerusakan kulit dan sel tubuh
● Bagian tubuh mati rasa
● Hipotermia

6. Contoh Hazard di RS
● Hazard fisik (panas pada kulit, tegangan tinggi pada sistem reproduksi)
● Hazard biologi (kuman patogen yang berasal dari pasien)
● Hazard kimia (pemaparan terus menerus antiseptik pada kulit, gas anatesi pada hati)
● Hazard ergonomi (cara duduk yang salah, cara mengangkat pasien salah)
● Hazard psikologis (ketegangan di kamar bedah, penerimaan pasien gawat darurat).

7. Manajemen Risiko
: Manajemen risiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah
diketahui melalui bentuk observasi lain untuk meminimalisasi konsekuensi buruk yang
mungkin muncul.
Tujuan dari manajemen risiko adalah meminimalkan kerugian manajemen risiko:
1. Penentuan konteks 2. Identifikasi risiko 3. Analisis risiko 4. Evaluasi risiko 5. Pengendalian
risiko 6. Monitor dan review 7. Komunikasi dan Konsultasi

8. Identifikasi risiko
1. Aktivitas kerja rutin maupun non-rutin di tempat kerja.
2. Aktivitas semua pihak yang memasuki termpat kerja termasuk kontraktor, pemasok,
pengunjung dan tamu.
3. Bahaya dari luar lingkungan tempat kerja yang dapat mengganggu keselamatan dan
kesehatan kerja tenaga kerja yang berada di tempat kerja.
4. Infrastruktur, perlengkapan dan bahan (material) di tempat kerja baik yang disediakan
Perusahaan maupun pihak lain yang berhubungan dengan Perusahaan.
5. Infrastruktur, perlengkapan dan bahan (material) di tempat kerja baik yang disediakan
Perusahaan maupun pihak lain yang berhubungan dengan Perusahaan.

9. Penilaian risiko
● Penetapan tujuan : tujuan IP, tujuan tingkat kegiatan
● Identifikasi resiko : sumber eksternal & internal
● Analisis resiko : pengaruh / dampak resiko thdp tujuan

10. Pengendalian/penanganan risiko


• Eliminasi (menghilangkan sumber/aktivitas berbahaya)
• Substitusi (mengganti alat/mesin/bahan/area yang lebih aman
• Perancangan (modifikasi/sumber/alat/mesin/area supaya menjadi aman)
• Administrasi (penerapan prosedur/aturan kerja di tempat kerja)
• Alat Pelindung Diri (penyediaan alat pelindung diri bagi tenaga kerja dengan risiko
tinggi)

• HAZARD BIOLOGI
1. Definisi hazard biologi
: Hazard biologi adalah bahaya yang timbul dari paparan mikroorganisme seperti virus, bakteri,
jamur, dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

2. Contoh hazard virus


: Contoh hazard virus meliputi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19, virus flu
yang dapat menyebar melalui udara, dan virus HIV yang menyebar melalui darah dan cairan
tubuh lainnya.

3. Contoh hazard biologi di rumah sakit


: Contoh hazard biologi di rumah sakit meliputi infeksi nosokomial, yaitu infeksi yang terjadi
pada pasien selama perawatan di rumah sakit. Infeksi dapat disebabkan oleh berbagai jenis
mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, jamur, dan parasit.

4. Dampak hazard biologi


: Dampak dari hazard biologi dapat berupa sakit ringan hingga parah, dan bahkan kematian.

5. Penularan Bioaerosol
: Beberapa mikroorganisme dapat menyebar melalui bioaerosol, yaitu partikel kecil yang
terhirup dan dapat menyebar melalui udara, seperti yang terjadi pada penularan virus flu.

6. Dampak jamur pada kulit


: Jamur juga dapat menyebabkan infeksi pada kulit yang dapat mengakibatkan iritasi, gatal-
gatal, dan bahkan luka pada kulit.

7. Faktor risiko hazard biologi


Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terpapar hazard biologi meliputi kondisi
kesehatan yang melemah, seperti sistem kekebalan yang rendah, kebiasaan buruk seperti
merokok dan tidak mencuci tangan, dan juga paparan yang berlebihan terhadap
mikroorganisme.

8. Pengendalian hazard biologi


: Pengendalian hazard biologi dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan, seperti
mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak sosial, dan memakai masker saat berada di tempat
umum. Di rumah sakit, pengendalian hazard biologi dapat dilakukan dengan mengisolasi
pasien yang terinfeksi dan mensterilkan peralatan medis.

9. Parasit yang sering menyerang manusia


: Beberapa parasit yang sering menyerang manusia meliputi cacing tambang, cacing pita, dan
kutu kasur.

10. Hazard Hewan


: Hazard hewan seperti gigitan serangga dan hewan seperti ular dan laba-laba juga dapat
menyebabkan bahaya biologi bagi manusia

• HAZARD PSIKOSOSIAL
1. Pengertian hazard psikososial
: Hazard Psikososial adalah potensi bahaya yang disebabkan oleh terjadinya suatu konfik dalam
lingkungan kerja tersebut yang dapat mengancam kesehatan mental para pekerja dan risiko
penurunan produktifitas pekerja.

2. Penyebab hazard psikososial


: Penyebab yang bersifat psikososial adalah stress psikis, monotoni kerja, dan tuntutan
pekerjaan.

3. Sumbernya
● Lingkungan sekitar
● orang terdekat
● isi pekerjaan
● beban kerja & kecepatan kerja
● jadwal kerja
● hubungan interpersonal dipekerjaan
● budaya di organisasi

4. Gejala hazard psikososial dan contohnya


● Stres
● kepuasan kerja rendah
● kinerja yang menurun
● semangat dan energi hilang

5. Faktor faktor hazard psikososial + contoh faktor psiko


1. Faktor Organisasi/Lingkungan Kerja; meliputi tuntutan kerja yang berlebihan,
ketidakjelasan peran dan tanggung jawab, kekurangan dukungan dari rekan kerja atau
manajemen, ketidakpastian pekerjaan, dan konflik peran.
2. Faktor Interpersonal dan Sosial; meliputi perilaku buruk dari rekan kerja atau
manajemen, kekerasan, pelecehan, dan diskriminasi.

3. Faktor Individu/Diri Sendiri; meliputi stres, kelelahan, kecemasan, depresi, dan


gangguan tidur.

4. Faktor Rumah/Keluarga; meliputi masalah rumah tangga, kurang waktu dengan


keluarga, masalah keuangan dan kesehatan keluarga

6. Upaya mencegah dan mengendalikan hazard psikososial, yaitu:


1. Analisis Beban Kerja
2. Memberi Kesempatan Pengembangan Kerja
2. 3.Penentuan/Penyesuaian Desain Kerja

• K3 DI DALAM DAN LUAR GEDUNG

1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


: merupakan upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada
suatu tempat

2. Manajemen K3
: merupakan sistem manajemen perusahaan dalam rangka pengendalian risiko berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif

3. Pengelolaan SDM dalam Gedung:


● Pengaturan jam kerja
● Sistem gaji
● Pelatihan
● Penggunaan cuti
● Perawatan
● Pengawasan alat

4. Pengelolaan alat dalam gedung


● Perencanaan
● Pengadaan
● Penggunaan
● Perawatan
● Pengawasan alat

5. Limbah Khusus
: merupakan limbah berbahaya / beracun / sulit diurai secara biologis dan dapat menimbulkam
masalah jika di buang begitu saja

6. Polutan
: merupakan zat atau bahan yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk
hidup

7. Kesiapsiagaan bencana
: merupakan upaya mempersiapkan diri dan mengurangi risiko karena bencana alam atau hal
lain

8. Pengendalian kondisi darurat


: merupakan upaya mengatasi situasi darurat dengan cepat dan efektif agar meminimalkan
risiko kecelakaan dan kerusakan

9. Sarana penyelamatan gedung


● Gedung
● Lift evakuasi
● Alat pemadam kebakaran
● Alat keselamatan (helm, masker, apd, dll)

10. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3)


: merupakan upaya mengendalikan penggunaan, penyimpanan, pengangkutan dan pembuang
bahan kimia berbahaya dan beracun agar tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan
dan kesehatan manusia.
-Penggunaan alat keselamatan (sarung tangan, masker, kacamata pelindung)
-Pembuangan limbah B3 yang tepat
-Penggantian bahan kimia berbahaya dan alternatif yang lebih aman

• ERGONOMI

a. kerusakan muskulus saat bekerja: low back pain, cedera signal.


b. penyebab utama cedera: pasien handling pengangkatan px berulang, mendorong &
memindah px
c. Alasan Px handling jadi ancaman hazard:
1. Hazard dihub dg tugas kerja
- force (kekuatan)
- pengulangan (repetition)
- posisi yang salah
2. Hazard di hub dg px
- px (-) dpt diangkat
- px (-) punya pegangan
- tidak dapat diprediksi saat mengangkat px
- px sgt berat
3. Hazard dihub dgn lingkungan
- Lingk licin
- ruangan yg sempit
4. Hazard lain
- (-) ada asisten
- peralatan yg (-) cukup
- sepatu/baju yg (-) mendukung
- kurang pengetahuan

d. pengertian ergonomi: Ilmu terapan gabungan antara ilmu anatomi tubuh, kesehatan,
psikologi dan teknologi bertujuan meningkatkan kondisi kerja & prodiktivitas kerja

e. prinsip dasar ergonomi


1) tujuan desain kerja
2) alokasi fungsi sesuai jenis pekerjaan
3) mendapat sistem kerja yg aman, sehat, nyaman, efisien

f. Tujuan ergonomi:
- sist kerja aman
- terciptanya kenyamanan kerja
- meningkatnya produktivitas kerja
g. teknik px handling:
1) Metode pemindahan manual
2) Metode pemindahan menggunakan alat bantu
3) Metode pengangkatan menggunakan alat bantu yg cukup besar

h. hal yg bisa diperhatikan saat mengangkat px:


- kebutuhan jmlh anggota u/ mengangkakt px
- uk tubuh px
- kerjasama px dalam memahami instruktur & obat2an

i. prinsip dasar px handling


- cari pertolongan asisten jika perlu
- postur tubuh hrs benar saat handling
- menggunakan alas kaki & baju yg cocok

j. Contoh memindahkan px yg benar


- memindahkan posisi klien melorot ke atas tmpt turu
tujuan: - terpenuhi keb peng posisi yg tepat
- memberi rasa nyaman
- memindah posisi klien ditepi tmpt turu (tepi - tengahh)
tujuan: - terpenuhi keb peng posisi yg tepat
- persiapan prosedur selanjutnya
- mengatur posisi klien pd posisi duduk diatas tmpt turu (duduk)
tujuan: - terpenuhi keb peng posisi yg tepat
- persiapan prosedur selanjutnya
- Memindah klien pd posisi duduk ditepi tmpt turu
tujuan: - SAMA J
- Memindah klien dri tempat tidur ke kursi roda
tujuan: - dilakukan prosedur perawatan tertentu
- U/ memindahkan klien pd tmpt baru
- memindah klien dr tmpt turu ke brankar lain
tujuan: - u/ tindakan perawatan tertentu yg (-) bisa dilakukan di tmpt turu
- u/ memindahkan klien pd tempat baru

• ALUR DAN TRANSISI PASIEN SAFETY

1. Jenis transisi pada Px:


● Perawatan primer ke sekunder -> dokter ke rumah sakit
● Antara unit perawatan di RS -> IGD ke Rawat inap
● dari RS ke fasilitas kesehatan jangka panjang
● dari faskes jangka panjang ke RS
● dari perawatan kesehatan ke perawatan paliatif

2. Program rujuk balik pada Px


: Merupakan program yang memfasilitasi proses perawatan px dari suatu fasilitas ke fasilitas
lain kemudian kembali ke fasilitas awal

3. Jenis Penyakit yang termasuk pada Program Rujuk Balik


● Diabetes
● Penyakit kardiovaskular
● PPOK
● Gagal Ginjal Kronis

4. Alasan Transisi Px:


● Memburuk kondisi kesehatan Px
● Perawatan yang lebih intensif
● Perlu intervensi medis yang lebih kompleks

5. Pengkategorian warna triase


: Merupakan penilaian kondisi Px berdasarkan tingkat keparahan & prioritas pengobatan.
Warna triase
● Merah Darurat
● Hijau Ringan dan dapat menunggu perawatan
● Kuning Serius tapi tidak kritis
● Hitam Kondisi sangat buruk atau tidak dapat ditolong lagi

6. Kriteria Px boleh pulang


● Kondisi kesehatan stabil
● Px mampu merawat diri sendiri
● Px telah menjalani perawatan yang diperlukan

7. Tujuan manajemen Px pulang


● Untuk memastikan px pulang dengan kondisi stabil
● Memiliki rencana keperawatan yang jelas
● Memiliki dukungan untuk menjalani perawatan pasca pulang

8. Sistem rujukan
: Merupakan proses pengiriman Px dari satu fasilitas kesehatan ke fasilitas kesehatan lain.

Anda mungkin juga menyukai