Anda di halaman 1dari 2

Drama ini berkisah tentang kegiatan sekolah anak-anak kelas 6, hingga hari terakhir

belajar sebagai murid SDN 5 SALAMAE.


Drama ini diperankan oleh siswa-siswi kelas 6.
Baiklah hadirin sekalian, terimalah persembahan kami.
Drama musical yang berjudul “Bawa Asa, Tinggalkan Kenangan”.
Tema : Acara perpisahan Kelas 6
Judul : Bawa Asa, Tinggalkan Kenangan

Para Pemain :
1. Sebagai Guru :
2. Sebagai Polisi / Tentara :
3. Sebagai Murid :
- Marsya
- Vilda
- Khadijah
- Aurel
- Naila
- Muh. Syamsa
- Ramadhan Al Syafetra
- Nurul Husna
4. Sebagai Narator : Nurul Aprilia
Adegan 1
Syamsa dan Ramadhan berangkat bersama dengan berjalan kaki ke sekolah. Mereka
menyebrang jalan menuju gerbang sekolah dengan dibantu oleh Pak Polisi. Setiba mereka di
depan gerbang, mereka pun mengucapkan terima kasih. (diiringi musik)
Setelah menyimpan tas sekolah, mereka bergabung dengan teman-teman yang lain
bergotong royong melaksanakan piket kelas. Senyum ceria tak lepas dari wajah mereka.
Bel masuk belajar berbunyi, semua murid bersiap di dalam kelas. Guru masuk memberi
salam dan murid antusias menjawab salam. Pembelajaran berlangsung (diiringi musik). Bel
istirahat berbunyi.
Beberapa murid duduk Bersama asyik berbincang.
Viola : Wuihh…. Lulus ji ka kah nanti di SMPN 2 dih?
Khadijah : Lulus ji ki itu. Kudoakan ki.
Viola : Amin. Naila, keluar mi kah pengumuman ta di MTSn?
Naila : Alhamdulillah sudah keluar dan lulus. Tapi sedih ka
Aurel : Kenapa ki sedih?
Naila : Mau mi ki berpisah sekolah ta. (ekspresi sedih) (musik sedih)
Aurel : Ayo bikin foto kenangan. Bagaimana kalau cap pilox di baju SD ta sebagai
kenang-kenangan?
Viola : Mungkin lebih berkah kalua diwariskan saja baju SD ta yang layak pakai.
Khadijah : Setuju ka Viola. Diwariskan saja supaya bermanfaat.
Aurel, Viola, Naila : Sepakat.
Naila : kalua pisah mi sekolah ta, jangan ki lupa ka.

Sambil tersenyum Aurel, Viola, Khadijah berdiri Bersama melantunkan lagu.


“Kau selalu di hati…”
“Kamu sangat berarti, istimewa di hati….”
(semua murid bergabung menyanyi bersama)
“Selamanya rasa ini
Jika tua nanti kita telah hidup masing-masing, ingatlah hari ini..”

Anda mungkin juga menyukai