Anda di halaman 1dari 20

Talenta yang Disia-siakan

Di sebuah gedung bagi pelajar yang terletak di desa kecil yang


terpencil, seorang gadis muda cantik bersemangat untuk
menjalani hari-harinya, Ellie namanya. Dia adalah seorang remaja
yang tidak mengeluarkan banyak suara, selalu merasa tidak layak
dirinya didalam kerumunan.

Walau ia tidak begitu menonjol dikelas dalam bidang seni ia


mampu menulis puisi yang indah,. Ellie memliki seorang saudari
kandung bernama Elana yang memilliki banyak prestasi dan
akspresiasi dari talentanya yang mahir dalam bidang musik
terutama suaranya yang khas saat menyanyi. Ellie yang melihat
kakaknya membuat dirinya terkesan dan ingin memiliki talenta
yang hebat seperti kakaknya namun karna sikapnya yang pemalu
dan ia merasa talentanya tidak sehebat milik kakaknya cenderung
menjaga talentanya untuk dirinya sendiri.

Selama bersekolah semasa hidupnya Ellie hanyalah siswi yang


memiliki banyak bakat dalam membuat kata kata indah, namun
cenderung menahan diri sehingga itu menjadikannya bukan
siapa-siapa dan hanya seorang siswi biasa. Kehidupannya
berubah ketika seorang guru yang inspiratif datang ke sekolahnya.

Ellie adalah seorang siswa yang bersekolah di SMA Nusantara,


sebuah sekolah yang terletak di desa kecil bernama Bintang Jaya.
Di mata teman-temannya, Ellie hanyalah seorang siswi biasa.
Tidak seperti kakaknya, Kakak Ellie yang dikenal sebagai Elena
seorang musisi yang telah memenangkan banyak audisi hingga
tingkat internasional dengan suaranya yang khas membuatnya
menjadi populer ditelinga banyak orang dan memiliki banyak
penggemar. Namun, sedikit yang tahu bahwa Ellie memiliki bakat-
bakat luar biasa dalam seni bahasanya. Dia sering menulis puisi
rahasianya dengan sangat indah di buku harian ketika tak ada
yang melihat.

Setiap pagi, dia bangun dengan senyuman yang cerah, siap untuk
belajar, berteman, dan tumbuh bersama teman-temannya dalam
sekolah kecil yang damai itu. Suatu hari di sekolah Ellie duduk di
kelasnya, mencoret-coret buku catatannya dengan puisi yang
baru saja dia tulis. Teman sebangkunya, Rini, mendekatinya.

Rini: "Hei, Ellie, apa yang kamu tulis lagi di buku catatanmu?"

Ellie: (dengan malu) "Hanya puisi, Rini. Tidak ada yang istimewa."

Rini: "Kamu selalu berkata begitu. Tapi aku yakin itu luar biasa.
Kamu harus berani menunjukkan kepada orang lain."

(tiba tiba orang lain lewat dan berbicara) haaha.. tulisan lebay
gitu dibilang luar biasa, aneh banget deh…

Ellie selalu menutupi talentanya yang dia anggap tidak menarik


dan tidak seistimewa seperti milik kakaknya, yang sekarang
sedang pergi merana menghadiri undangan dari banyak orang
yang mengakspresiasi talenta kakaknya sehingga diundang oleh
banyak acara besar, walau Ellie sendiri juga ingin merasakan
bagaimana rasanya mendapatkan prestasi dan akspresiasi banyak
orang dari talenta yang dia miliki sendiri seperti kakaknya, maka
dari itu Ellie mulai mengikuti jejak kakaknya sebagai seorang
penyanyi

Pada akhir semester pertama kegiatan hiburan Bulan Bahasa


diadakan di sekolahnya, Ellie ikuti dengan percaya diri memilih
bagian penampilan musik seperti kakaknya ia mulai mencari lagu
terbaik untuk ia nyanyikan dihadapan warga sekolahnya nanti.

Harinya pun tiba, sekolah Ellie penuh dengan keramaian, warga


sekolah tampil dengan berbagai busana, lapangan sekolah yang
nampak indah dan berbeda dengan panggung merah terbaring
disitu membuat acara ini semakin istimewa. Tidak lama kemudian
suara guru dengan mikrofonnya terdengar dari setiap penjuru
sekolah, menandakan acara akan segera dimulai. Sambutan
hangat dari kepala sekolah memberikan semangat bagi para
penampil dalam pembukaan acara ini.

Setelah usainya persembahan yang ditampil sekolah sebagai


pembuakaan, lomba kini dimulai berbagai talenta dan bakat yang
ditampilkan dari setiap anak yang mengisi acara itu, seketika ellie
terdiam melihat begitu banyak peserta yang tampil begitu kreatif
dengan alat alat musik yang dipegang membuat Ellie down karna
dirinya yang hanya akan tampil dengan mic dan suaranya.
Waktupun tiba bagi Ellie untuk tampil dengan lagu pilihannya,
Ellie mulai menaiki panggung dan berjalan sampai ketengah
panggung, orang orang mulai diam dan saat itu Ellie memulai
lagunya. Hanya dengan suara kecilnya seketika keramaian
kembali, beberapa orang berteriak padanya
“mana suaranya?, gak kedengaran!”
“kurang keras woy!”
“mic-nya kurang deket!”
“ini nyayi apa sih?”
Beberapa orang mulai menertawakannya dan beberapa orang lagi
mulai sibuk mengobrol dan bermain, tidak pempedulikan apa
yang ada di atas panggung bagaikan kucing liar yang tidak peduli
akan hal disekitarnya kecuali dirinya. Air mata Ellie mulai
bergenang dimatanya, waktu berputar dan lagu tetap berjalan,
hingga lagu berakhir dengan cepat Ellie mengucapkan
terimakasih dan lari menuruni panggung dengan tergesa-gesa

Sepulang sekolah Ellie dirumah bersandiwara pada orang tuanya


dengan bercerita kesenangannya bersama teman-temannya dan
menganggap tidak terjadi apa apa pada dirinya disekolah, Ellie
menutupi kesedihannya dengan pergi kekamarnya dan
meluapkan semua kekesalannya pada buku hariannya yang ia
coret dengan kasar hingga robek dan mengatakan
“Kenapa harus begini Tuhan? Bukan ini yang aku mau”
(Ucapnya dengan kekesalannya)sehingga hari itu menjadi hari
terburuk baginya

Suatu hari, seorang guru baru bergabung dengan SMA Nusantara.


Guru ini, bernama Ibu Maya, adalah seorang wanita yang
inspiratif dan memiliki mata tajam untuk melihat potensi siswa-
siswanya. Ibu Maya adalah guru seni, dan ia percaya bahwa seni
adalah cara terbaik untuk mengungkapkan diri.
Selama disekolah, ibu Maya mengajar beberapa kelas yang sudah
ditugaskan untuknya akan tetapi masih belum menemukan
satupun murid berbakat disekolah itu hingga pada akhirnya Ibu
Maya bertemu dengan Ellie lagi duduk menyendiri dengan buku
harian rahasianya yang ia bawa. Ibu Maya menghampirinya dan
mengajaknya berbicara empat mata, dalam obrolan manis itu Ibu
Maya segera menyadari bahwa Ellie memiliki bakat yang luar
biasa dalam seni. Namun, ia juga melihat bahwa pikirannya selalu
menahan dirinya dan enggan memamerkan talentanya. Karna
Kelas Ellie bukanlah salah satu kelas Ibu Maya mengajar maka ia
memutuskan untuk berbicara dengan Ellie setelah kelas berakhir.

Cahaya siang mulai memudar dan bel berbunyi dengan nada yang
panjang menandakan kelas hari ini sudah berakhir, Ellie beranjak
dari bangkunya pergi ke luar kelas menemui Ibu Maya dikantin
tempat yang sudah dijanjikan. Ibu Maya berkata kepada Ellie
"Saya tahu kamu memiliki bakat yang luar biasa, Ellie," kata Ibu
Maya dengan lembut. "bagaimana jika kita bagikan dengan
menunjukkannya ke orang lain?"

Ellie menjawab dengan malu, "Apa yang menarik dari hal ini, Saya
takut mereka akan menertawakan saya, Bu. Saya tidak ingin
dianggap aneh bahkan menjadi pusat perhatian."

Ibu Maya tersenyum sambil mengatakan. "Tidak ada yang salah


dengan menjadi berbeda, Ellie. Seketika Ibu Maya menceritakan
masa lalunya
Dulu ditahun ibu maya masih muda danmenginjak masa sd
dimana ia adalah seorang anak yang memiliki banyak potensi
dan talenta akan tetapi ia tidak punya keberanian dan
menyembunyikannya untuk menghindari rasa takut, malu, dan
rasa sakit akan komentar yang dilemparkan padanya karna tidak
ada siswa yang seperti dirinya. Sampai ia menginjak masa remaja

Sehingga suatu saat diperpustakaan ia menemukan buku menarik


yang masih tersegel dengan mulus berbaris di rak buku yang
berdebu. Buku itu berisi tentang langkanya kesempatan berharga
yang setelah ia baca ada satu kalimat yang membuatnya
tebendung yaitu: "Gunakan setiap momen dalam hidupmu untuk
mengembangkan dan membagikan talenta yang diberikan Tuhan.
Waktu adalah karunia, dan dengan menghargainya kamu telah
menghargai kesempatan yang tidak akan terulang kembali, kamu
dapat mencapai potensi terbaikmu dan memberikan manfaat
bagi dunia."

Tuhan sang pencipta memberikan talenta pada setiap orang


untuk tujuan baik bagi kita semua. Ellie talentamu adalah karunia,
dan kamu harus berbagi karunia itu dengan dunia Percayalah,
orang-orang mungkin tidak paham tetapi masih banyak orang
baik yang akan menghargainya dan terinspirasi oleh apa yang
kamu lakukan."

Ellie yang mendengar hal itu membuatnya berubah pikiran untuk


yang dulu dia terus bersembunyi disarangnya dan kini ia ingin
memberanikan diri untuk terbang dengan sayapnya
Ibu Maya mulai bekerja dengan Ellie, membantunya merasa
percaya diri dan mengekspresikan diri melalui seni. Ananda mulai
membagikan puisi-puisinya dalam kelompok diskusi sastra,
melukis mural di koridor sekolah, dan bahkan berani tampil di
depan teman-temannya dengan membacakan tulisannya yang
indah sehingga membawakan orang pada suasana yang berbeda.

Pada sebuah pertunjukan seni sekolah, Ellie tampil di depan


teman-temannya, membacakan puisi yang baru saja dia tulis.
Setiap kalimat yang dia baca membawakan makna yang
membawakan kegemberiaan, kesedihan, serta setiap emosi yang
yang dilempar didapat. Siswa-siswi bahkan guru mulai terdiam
seakan tidak mau merusak waktu ini.

Pada akhir acara pemenang penampilan langsung diumumkan,


dengan cepat tanpa basa basi pembicara memanggil nama Ellie,
kemenagan yang layak untuk nya atas talenta yang berani dia
tujukan membawa kebahagian bagi setiap temannya termasuk
ibu Maya itu sendiri, piala yang dia dapatkan menjadi pengakuan
besar pertamanya untuk untuk dia simpan di kamarnya, dan
mulai dari situ perubahan terjadi pada Ellie.

Perubahan dalam Ellie tidak hanya terlihat dalam bakat seninya,


tetapi juga dalam kehidupan sehari-harinya. Dia menjadi lebih
percaya diri, lebih terbuka terhadap teman-temannya, dan mulai
merasa bahwa dirinya memiliki tempat di sekolah ini. Bakatnya
yang disia-siakan selama ini akhirnya bersinar terang.
Suatu hari kakaknya kembali dari audisinya dengan penghargaan
yang menyelimuti badanya, Ayah dan Ibu menyambutnya dengan
sukacita sambil membawakan kabar baik dari saudarainya Ibu
berkata padanya
Ibu : “Nak, sekian lama apa yang kita bahas sudah tidak seperti
dulu lagi, bukan satu tapi dua anak berbakat sudah ada dirumah
ini”
Elana : “Apa maksud Ibu, Ellie?
Ibu : “Iya, adikmu”
Elana : “ ada apa dengannya, coba ceritakan Bu”
Ibu : “akan Ibu ceritakan tapi bersihkan dulu dirimu, habis dari
luar kok”
Setelah itu Ibu menceritakan perubahan yang terjadi pada Ellie
dan ketika ia mendengar adiknya Ellie yang telah lama dia anggap
biasa kini akhirnya meraih penghargaan untuk talentanya
disekolah membuatnya terharu, dan ingin menemui Ellie segera

Cahaya senja mulai terbentuk, Ellie pulang dari sekolahnya dan


melihat alas kaki kakaknya ada dibarisan sepatu, dengan sigap ia
mengetahui kakaknya telah pulang dan ketika ia masuk, kakaknya
telah menunggunya di ruang tamu, setelah Ellie melepaskan
sepatu sekolahnya, kakaknya langsung memberikan pelukan
selamat dan perbincangan panjang pun dimulai dari situ

Di siang sabtu didalam rumah Ellie, masing masing anggota


keluarga sedang mengerjakan tugas merekatelepon rumah
berdering memanggil semua orang dirumah, ibu mengangkat
telepon itu dan mendegar bahwa telepon itu untuk Elena, jadi
Elena mengangkat telpon itu dan menerima telepon dari
musuhnya yang menantangnya untuk bernyanyi dangan lagu yang
akan Elena ciptakan sendiri jika Elena tidak dapat melakukannya
akan dia buktikan penyanyi sejati yang sesungguhnya dan
memberitahu pada dunia bahwa Elena bukanlah penyanyi sejati
tapi hanya penyanyi cover yang mencuri karya orang untuk
mempopulerkan dirinya, mendengar hal itu tanpa berpikir
panjang Elena menjawab dan menerima tantangan itu dengan
sedikit emosi. “tentu, saya akan hadir!” setelah itu alamat dan
waktu diberikan padanya untuk dihadirinya.

Setelah menutup telpon itu Sang Ibu dengan Ellie yang sudah
berdiri menunggu dibelakangnya bertanya apakah gerangan yang
membuatmu seperti itu saat menjawab telpon? Elena sambil
minta maaf menjelaskan apa yang telah terjadi barusan kepada
Ibu dan Ellie di ruang tamu, seketika ayah datang menghampiri
mereka menyadari kesunyian dirumah membuatnya bingung
akan hilangnya suara-suara yang biasanya ia dengar. Setelah Elena
kembali menjelaskan apa yang dia bahas bersama ibu dan
adeknya, Ayahnya mengangkat bicara
Ayah : “jadi intinya tinggal tampil pakai lagu buatan sendiri, gitu
aja kan?”
Ibu : “iya, kan kamu sudah ikut banyak lomba, audisi atau apalah
itu, masa yang ini gak bisa?”
Elena : “ bukan itu yang saya permasalahkan, tapi saya tidak bisa
membuat lirik lagu saya sendiri
Ayah : “memangnya sulit menulis lagu”
Elena : “tidak mudah yah, kata katanya yang saya buat harus
memiliki makna yang kuat dan dapat menyentuh hati pendengar,
saya tidak pintar dalam menulis lagu tapi saya tidak ingin lagunya
biasa biasa saja”
Ayah : “memang acaranya kapan?”
Elena : “besok”
Ibu : “waduh mepet banget, bisa selesai apa tulisanmu nanti”

Setelah pembicaraan itu selesai, Elena pergi masuk kekamarnya


dengan pusing ia berbaring diranjang birunya sambil memikirkan
lirik yang akan dia gunakan nanti. Ellie yang duduk di dekat situ
tiba-tiba mendapatkan ide. Jadi dia pergi ke kamar kakaknya dan
menemui nya yang sekarang lagi tertidur dengan kertas coretan
yang membanjiri dirinya di atas kasur

Ellie dengan lembut membangunkan kakak nya dan menanyakan


lirik lagu yang sudah kakaknya buat, seketika kakaknya bangun
dan terkaget melihat dirinya tertidur saat liriknya belum selesai,
lalu melihat jam yang menandaka pukul 10 malam, dengan
frustasi kakaknya kembali terbaring mengeluh dan menyesal akan
jawaban yang dia buat tanpa memikirkannya dulu. Ellie yang
berdiri disitu menawarkan dirinya untuk membantunya
membuatkan lirik lagunya, mengingat pencapaian yang telah ellie
raih memungkinkan dirinya untuk bisa menyelesaikannya tapi
kakaknya dengan berat hati menolak nya
Elena : “maaf Ellie tapi sayalah yang harus menulis lirik lagu ini,
karena itu yang dikatakan padaku tadi”Kata demi kata mereka
buat, kalimat demi kalimat mereka bentuk”
Ellie : “kalau begitu kakak aja yang menulis, biar saya yang
membuatkan liriknya untuk kakak, bagaimana?”
Elena : “ iya juga sih, kamu memang cerdik, kalau gitu ayo!”
Setelah itu mereka mulai berkerja sama membuat lirik lagu itu,
kata demi kata mereka buat, kalimat demi kalimat mereka bentuk
hingga pada jam 12 malam, lirik lagu itu pun selesai dengan hasil
yang sangat indah

Elena bertanya ke adiknya “apa kamu ingin ikut kakak keatas


panggung besok?” tiba tiba Ellie teringat masa lalunya tentang
dirinya diatas panggung. Tanpa tanggapan apapun Ellie langsung
pergi dari situ menuju kamarnya, kakaknya yang melihaat itu
dalam hati kakaknya “dia mungkin terlalu mengantuk untuk
mengatakan iya”

Dipagi yang gelap, jam menunjukan puku 4 pagi, Ellie terbangun


mendengar suara Ibu yang sedang memasak hidangan pagi untuk
keluarganya, Ellie beranjak keluat dari kamarnya dan melihat 2
koper sudah diruang tamu, Ellie bingung “kenapa ada dua koper,
apa barang kakak sebanyak itu?”. Seketika kakaknya datang dan
menyampaikan sesuatu “koper itu sedang kosong menunggu
barang-barangmu untuk dibawa”, setelah kakaknya
menyampaikan itu Ellie kaget yang sebenarnya dia ingin menolak
ajakan kakaknya.

Pada jam pagi, sekeluarga berkumpul dimeja makan kecuali Ellie


yang belum kunjung datang kemari, berdoa mereka bersama
tanpa Ellie. Ketika mulai menikmat hidangan Ellie langsung
datang entah dari mana bergabung dengan mereka, mereka
bertanya tanya pada Ellie yang habis melakukan aoa hingga tidak
kunjung datang kemari, Ellie langsung melontarkan kata-kata
yang membawa pembahasan pada topik lain sehingga
pembicaraan itu menjadi begitu akrab dan terus berputar di meja
makan itu, seperti tidak ada yang perlu lagi disembunyikan. Tiba
tiba telepon berdering untuk Elena, tidak disangka itu adalah
sebuah pesan ejekan akan mengetahui dirinya tidak bisa hadir
karna diketahui sakit, Elena kaget dan bingung kapan dia
memberitahukan ketidak benaaran bahwa dirinya sakit. Seketika
wajah Ellie dicurigai setelah melihat raut wajahnya yang aneh.

Semua mulai bertanya-tanya kepada Ellie, dengan tidak tahan


Ellie mengakuinya dengan suara keras bahwa Ellie lah yang
mengirim pesan palsu itu, setelah mendengar hal itu Elena pergi
kekamar tanpa berkata apa apa dengan keadaan marah.

Ibu bertanya kepada Ellie “kenapa kamu seperti itu sama


kakakmu nak” dan Ellie yang setelah melihat kakaknya pergi
dengan menyesal dia menjawab “saya hanya tidak ingin tampil
bersama kakak di atas panggung nanti, tapi saya tidak
menharapkan hal ini akan terjadi”, seketika suasana mulai hening,
hujan dengan angin turun begitu deras, semua orang terdiam dan
pandangan saling mengalihkan, melihat tindakan Ellie yang
menghancurkan hati kakaknya, dan begitu juga karir-nya, ibu
menyuruh Ellie untuk meminta maaf pada kakaknya
bagaimanapun caranya agar masalah ini tidak semakin parah.

Tapi setelah beberapa hari berlalu Elana tidak mau bertemu


dengan Ellie, hal itu membuat Ellie kesulitan untuk meminta
pengampunan darinya. Hari demi hari Ellie mendapat sebuah ide
dan itu adalah mencarikan sebuah kompetisi menyanyi untuk
kakaknya, karna Ellie pikir belakangan ini kakaknya sudah lama
tidak menyanyi atau mengikuti kompetisi menyanyi
Tidak seperti yang diharapkan, tidak ada satupun kompetisi yang
Ellie temukan hingga suatu hari Ellie bertemu temannya dijalan
yang kebetulan bersama pak RT menyapa Ellie dan mengobrol di
jalan, setelah obrolan itu Ellie menceritakan kondsi hubungannya
dengan kakaknya yang buruk, setelah itu Pak RT menawarkan ide
untuk membuat acara hiburan untuk tingkat RT RW, karna
mendekati hari libur tidak masalah jika itu ide yang bagus, Ellie
dengan hati yang senang menyetujui hal itu dan setelah itu acara
mulai direncanakan

Ellie pulang kerumah dan memberikan kabar yang baru dia


dengar soal acara yang akan diadakan di dekat wilayah mereka,
sebuah kesempatan yang mungkin bisa dia berikan untuk
kakaknya, akan tetapi setelah pergi menemui kakaknya dan
menawarkannya, jawaban yang didapat tidak menyenangkan,
Elena menolak tawaran itu, pikiran Ellie mulai down setelah itu
tapi tidak habis pikir untuk mewakili nama keluargany, Ellie akan
menggantikan Elena kakaknya untuk memperikan penampilan
hiburan

Setelah beberapa hari berlalu, hari yang ditunggu tunggu oleh


masyarakat kini telah tiba, panggung besar telah berdiri tidak
jauh dari tempatnya, sore hari setelah setelah petang sambutan
terdengar dari panggung itu sehingga sampai kerumah Ellie, Ellie
yang berdiri disitu mulai gugup karna mengingat kejadian yang
pernah dia alami.

Disisi lain, Elena yang berada di kamarnya mulai bosan, dia


mecoba keluar dari kamarnya dan mengetahui sekeluarga tidak
ada dirumah. Elena tahu mereka semua pergi ke asal suara yang
dia dengar tadi jadi Elena merapikan diri dan pergi kesana hingga
tiba disana Elena mendapati panggung yang sedang diramaikan
banyak orang. Elena-pun ikut hadir disana untuk menonton

Setelah beberapa beberapa penampil tampil Elena dengan


perasaan terkejut mendegar nama Ellie disebutkan sebagai
penampil selanjutnya, diketahui Ellie akan membawakan
nyanyian Puisi untuk penampilannya dan ini adalah kesempatan
bagi Elena untuk melihat bakat adiknya hari ini.

Setelah nama Ellie dipanggil, Ellie berjalan dengan santai naik


keatas panggung dan tiba tiba ketakutan mulai berdetak dalam
dirinya, siapa sangka saking takutnya dia sampai lupa untuk
membawa naskah puisinya sehingga ia berlari kembali mengambil
puisi nya. Tapi keberuntungan sedang memihak pada yang lain,
Ellie tidak fapat menemukan puisinya dimanapun, tapi karna dia
yang membuatnya jadi mungkin dia bisa mengingatnya sedikit.
Ellie kembali naik panggung dengan pikiran yang terlihat bingung
dan Elena mulai merasakan ada yang tidak beres dari adik-nya

Elena beranjak dari tempat duduk penonton dan berjalan ke


samping panggung, di perjalanan ia menemukan kertas yang
ternyata puisi milik Ellie adiknya dan dilihat Ellie sudah memulai
puisinya, dengan ingatan yang masih samar samar, Ellie mulai
memainkan dengan senandungnya, Elena yang melihat itu
menyadarinya dan tidak bisa diam saja, Elena mencari gitar dari
peserta lain untuk dia pinjam, dan dia berhasil menemukannya.
Ellie saat itu mulai kehabisan ide dan kata kata sehingga dia
hanya bisa menutup mata dengan rapat sambil mengucapkan
puisi yang bisa dia ingat.
Tiba-tiba suara genjrengan gitar terdengar semua orang bingung
dan dilanjutkan dengan petikan indah dari gitar yang kakaknya
mainkan mecairkan ketegangan itu, suara angin berhenti, dengan
kakaknya yang sedang berjalan ke arah Ellie menaiki panggung,
Elena melanjutkan puisi milik Ellie yang sudah dia baca
sebelumnya dengan nyanyian nya, seketika orang orang bertepuk
tangan, mengetahui keberadaan Elena yang nama nya dulu
pernah populer dimasa itu.

Ellie pun seketika teringat dengan kelanjutan dari puisinya, dain ia


coba nyanyikan bersama kakaknya, suasa saat itu mulai terasa
indah, nyanyian kedua kakak beradik yang merdu menyentuh dan
melelehkan hati setiap pendengar sehingga pada akhir lagu
dengan air mata bahagia dari Ellie, dia mengucapkan kata
tambahan dari lirik puisinya yaitu “kaulah kakak terbaik”. Lagu
berakhir dan orang orang bersorak dengan begitu kecang
mengakspresiasikan penampilan yang tidak biasa ini, Elena yang
setelah mendengar lirik akhir itu langsung memeluk Ellie dengan
senang, dan Elena berbisik ketelinganya Ellie sambil berpelukan
dia mengatakan “kamu telah saya maafkan”, Ellie terharu
mendenagr hal itu. Masyarakat yang mengetahui kondisi mereka
sebelumnya juga ikut senang begitu juga dengan orang tuanya.

Malam itu menjadi malam terbaik bagi Ellie, setelah turun dari
panggung, Elena memuji puisi yang Ellie buat dengan temanya
sangat indah “kupahami dan kau pahami”. Tidak sampai situ
nama Elena kini mulai populer lagi tapi kali ini Elena tidak sendiri,
kini nama Ellie juga mulai populer, kejadian dimalam itu menarik
banyak perhatian masyarakat dan sekitarnya hingga kesekolah
Ellie.
Kepala sekolah Ellie mendengar berita itu dan berencana untuk
mengadakan classmeet yang salah satu bintang nya adalah
mereka, kepala sekolah berpikir akan memberikan penghargaan
untuk Ellie sebagai anak yang berbakat dan berani.

Beberapa hari berlalu setelah acara malam itu, Elena mendengar


kabar bahwa dirinya mendapat kan banyak pujian dari media
sosial yang kini telah ramai ditonton setelah upload di YouTube,
dan banyak yang mengharapkan mereka bisa tampil lagi di
beberapa acara di beberapa acara yang mereka miliki, sehingga
ada salah satu informasi dari sekolah Ellie bahwa kepala sekolah
ingin mengundang kakak Ellie beserta dirinya untuk mengisi acara
di classmeet sekolahnya.

Mereka yang mendengar itu setuju untuk melakukannya bersama


lagi, dan mereka mulai menyiapkan lagu dengan keunikan yang
mereka miliki. Pada hari classmeet dimulai mereka berdua
menjadi salah satu bintang disana, dan di acara ini Ibu maya
menyambut kehadiran mereka dengan sangat gembira terutama
untuk Ellie yang kini sudah tidak seperti dulu lagi.

Acara dimulai sampai pada akhir pertunjukan, giliran mereka


untuk tampil didepan teman teman Ellie. Tidak seperti dulu saat
Ellie tampil, kini bersama kakaknya Ellie berhasil menyembuhkan
rasa traumanya dulu, dan teman teman Ellie menyukai apa yang
Ellie dan kakaknya bawakan. Setelah penampilan banyak teman
temannya yang memuji penampilan mereka
Teman A : “Wau Ellie, Itu tadi benar benar luar biasa”
Teman B : “kamu berhasil menghibut banyak penonton”
Teman C : “iya, Kakakmu juga terlihat cantik disana”
Teman A,B : “hah?”
Teman C : “hehe bercanda, kalian berdua cantik kok”

Setelah acara classmeet itu, banyak orang orang yang sudah


menunggu mereka diluar sekolah untuk berbincang dengan
mereka membahas kesepakatan mereka untuk tampil di acara
lain milik orang orang itu

Sepulang dari sekolah Ellie, mereka merayakan keberhasilan


mereka di restoran siap saji bersama orang tua mereka. Tidak
lama kemudian secara kebetulan Elena bertemu dengan
temannya yang pernah menantang dirinya untuk tidak menyanyi
dengan lagu orang lain, mereka berbincang dan temannya
meminta maaf atas apa yang sudah dia katakan padanya “maaf
yang untuk soal masalah beberapa minggu yang lalu, kamu
ternyata memang anak yang berbakat, saya salah menilaimu”
Elena manjawab “tidak, kamu benar, sebenarnya beberapa lagu
tidak semuanya saya tulis sendiri kalau bukan karna dia” sambil
menunjuk ke adiknya, teman nya yang melihat Elena begitu
rendah hati membuatnya malu dengan dirinya sendiri, tapi Elena
dengan sigap memuji temannya dengan kelebihan kelebihan yang
bisa Elena lihat dari diri temannya dan mengajaknya bergabung
bersama keluarganya

Suasana menjadi semakin baik, Elena dan adiknya Ellie


berkelilingi kota hingga pulau untuk mempersembahkan lagu
mereka di berbagai banyak acara. Sehingga nama mereka begitu
terkenal sehingga masuk berita tv
Kini waktu masa sekolah telah kembali dan ini waktunya bagi Ellie
untuk kembali bersekolah, setelah hari hari yang dilalui kamar
tidur Ellie kini penuh dengan foto-foto kenangan bersama
kakaknya saat tampil bersama di berbagai banyak acara. Ellie
keluar dari kamarnya dengan ceria membersihkan diri dan
sarapan sebelum mereka berangkat sekolah maupun ayahnya
yang berangkat kerja.

Saat mereka lagi sarapan Ayah dan Ibu Ellie menyampaikan rasa
bahagia mereka, rasa syukur mereka karna memiliki anak anak
berbakat seperti mereka, Ellie dan Elena juga menyampaikan rasa
syukur mereka menjadi anak anak Ayah da Ibu.

Setelah sarapan kini waktu nya Elana dan Ellie berangkat menuju
transportasi umum tanpa tidak lupa mengucapkan salam pada
Ayah dan Ibu mereka. Setelah mereka sampai di pemberhentian
tranportasi umum mereka Ellie dan Elena harus berpisah
sekarang karna Ellie menggunakan transportasi jalur depan
sedangkan Elena kakaknya harus belok ke jalur tiga,dan saat itu
mereka melambaikan tangan dari jendela transportasi.

Sesampainya Ellie disekolah, pembahasan mereka tidak luput dari


acara kemarin. Ellie kini menjadi anak yang cukup populer di
sekolahnya, sehingga ibu maya sering menawarkan beberapa
lomba untuk Ellie dan dia pun ikut dengan puisi puisi indahnya
Setelah hal itu, Ellie mulai mendapatkan pengakuan atas
talentanya. Dia memenangkan lomba puisi sekolah, mural-
muralnya dihargai oleh seluruh sekolah, dan ia bahkan diundang
untuk tampil di sebuah acara seni di kota terdekat.

Pada akhir tahun ajaran, sekolah se-SMA Nusantara menggelar


pameran seni besar-besaran. Ananda adalah salah satu bintang
utamanya, dan karyanya dipajang di tempat terhormat. Teman-
temannya yang dulu meremehkannya sekarang memandangnya
dengan kagum.

Teman A: "Wah, Ellie, itu sangat indah!"


Teman B: "Aku tidak pernah tahu bahwa kamu memiliki bakat
seperti itu."
Ellie : (dengan senyum) "Terima kasih, teman-teman. Saya berani
melakukannya berkat Ibu Maya."

Pameran seni itu menjadi momen kebangkitan Ananda, yang


telah lama merasa tidak dihargai. Ia menyadari bahwa dia harus
percaya pada dirinya sendiri, bahkan ketika orang lain
meragukannya tapi masih ada banyak orang yang menghargainya.
Bakatnya yang disia-siakan kini telah menjadi sumber inspirasi
bagi banyak orang.

Ibu Maya adalah guru yang telah mengubah hidup Ananda. Ia


mengajarkan kepadanya bahwa talenta sejati tidak hanya tentang
memiliki bakat, tetapi juga tentang berani membaginya dengan
dunia. Ananda pun belajar bahwa menjadi diri sendiri adalah hal
yang luar biasa, dan bahwa keberanian untuk bersinar adalah
sebuah keindahan yang tak ternilai.

Kisah Ellie mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki


potensi yang unik, dan talenta yang tidak disia-siakan bisa
menjadi berkah bagi dunia jika kita berani mengekspresikannya,
jadi jangan takut untuk mengekspresikannya

Anda mungkin juga menyukai