Setiap pagi, dia bangun dengan senyuman yang cerah, siap untuk
belajar, berteman, dan tumbuh bersama teman-temannya dalam
sekolah kecil yang damai itu. Suatu hari di sekolah Ellie duduk di
kelasnya, mencoret-coret buku catatannya dengan puisi yang
baru saja dia tulis. Teman sebangkunya, Rini, mendekatinya.
Rini: "Hei, Ellie, apa yang kamu tulis lagi di buku catatanmu?"
Ellie: (dengan malu) "Hanya puisi, Rini. Tidak ada yang istimewa."
Rini: "Kamu selalu berkata begitu. Tapi aku yakin itu luar biasa.
Kamu harus berani menunjukkan kepada orang lain."
(tiba tiba orang lain lewat dan berbicara) haaha.. tulisan lebay
gitu dibilang luar biasa, aneh banget deh…
Cahaya siang mulai memudar dan bel berbunyi dengan nada yang
panjang menandakan kelas hari ini sudah berakhir, Ellie beranjak
dari bangkunya pergi ke luar kelas menemui Ibu Maya dikantin
tempat yang sudah dijanjikan. Ibu Maya berkata kepada Ellie
"Saya tahu kamu memiliki bakat yang luar biasa, Ellie," kata Ibu
Maya dengan lembut. "bagaimana jika kita bagikan dengan
menunjukkannya ke orang lain?"
Ellie menjawab dengan malu, "Apa yang menarik dari hal ini, Saya
takut mereka akan menertawakan saya, Bu. Saya tidak ingin
dianggap aneh bahkan menjadi pusat perhatian."
Setelah menutup telpon itu Sang Ibu dengan Ellie yang sudah
berdiri menunggu dibelakangnya bertanya apakah gerangan yang
membuatmu seperti itu saat menjawab telpon? Elena sambil
minta maaf menjelaskan apa yang telah terjadi barusan kepada
Ibu dan Ellie di ruang tamu, seketika ayah datang menghampiri
mereka menyadari kesunyian dirumah membuatnya bingung
akan hilangnya suara-suara yang biasanya ia dengar. Setelah Elena
kembali menjelaskan apa yang dia bahas bersama ibu dan
adeknya, Ayahnya mengangkat bicara
Ayah : “jadi intinya tinggal tampil pakai lagu buatan sendiri, gitu
aja kan?”
Ibu : “iya, kan kamu sudah ikut banyak lomba, audisi atau apalah
itu, masa yang ini gak bisa?”
Elena : “ bukan itu yang saya permasalahkan, tapi saya tidak bisa
membuat lirik lagu saya sendiri
Ayah : “memangnya sulit menulis lagu”
Elena : “tidak mudah yah, kata katanya yang saya buat harus
memiliki makna yang kuat dan dapat menyentuh hati pendengar,
saya tidak pintar dalam menulis lagu tapi saya tidak ingin lagunya
biasa biasa saja”
Ayah : “memang acaranya kapan?”
Elena : “besok”
Ibu : “waduh mepet banget, bisa selesai apa tulisanmu nanti”
Malam itu menjadi malam terbaik bagi Ellie, setelah turun dari
panggung, Elena memuji puisi yang Ellie buat dengan temanya
sangat indah “kupahami dan kau pahami”. Tidak sampai situ
nama Elena kini mulai populer lagi tapi kali ini Elena tidak sendiri,
kini nama Ellie juga mulai populer, kejadian dimalam itu menarik
banyak perhatian masyarakat dan sekitarnya hingga kesekolah
Ellie.
Kepala sekolah Ellie mendengar berita itu dan berencana untuk
mengadakan classmeet yang salah satu bintang nya adalah
mereka, kepala sekolah berpikir akan memberikan penghargaan
untuk Ellie sebagai anak yang berbakat dan berani.
Saat mereka lagi sarapan Ayah dan Ibu Ellie menyampaikan rasa
bahagia mereka, rasa syukur mereka karna memiliki anak anak
berbakat seperti mereka, Ellie dan Elena juga menyampaikan rasa
syukur mereka menjadi anak anak Ayah da Ibu.
Setelah sarapan kini waktu nya Elana dan Ellie berangkat menuju
transportasi umum tanpa tidak lupa mengucapkan salam pada
Ayah dan Ibu mereka. Setelah mereka sampai di pemberhentian
tranportasi umum mereka Ellie dan Elena harus berpisah
sekarang karna Ellie menggunakan transportasi jalur depan
sedangkan Elena kakaknya harus belok ke jalur tiga,dan saat itu
mereka melambaikan tangan dari jendela transportasi.