KURIKULUM SAFEWARD - Masukan Liliek
KURIKULUM SAFEWARD - Masukan Liliek
KURIKULUM SAFEWARD - Masukan Liliek
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat, yang akan membebani
masyarakat sepanjang hidup pasien, ditandai dengan disorganisasi pikiran,
perasaan dan peñlaku. Data yang dikeluarkan oleh WHO (2010) menyebutkan
bahwa prevalensi skizoprenia saat ini adalah 7 perseribu penduduk dewasa dan
terbanyak pada usia 15- 35 tahun serta lebih dari 50% klien skizoprenia tidak
mendapat perawatan yang sesuai bahkan dibeberapa negara berkembang
sebanyak 90°/» klien dengan skizoprenia dibiarkan begitu saja. Semua data
tersebut akan terus meningkat setiap tahunnya bila tidak dilakukan penanganan
yang baik dan sesuai dengan kondisi pasien.
Penanganan pasien dengan skizoprenia salah satu diantaranya adalah dengan
dilakulsan perawatan di ruang rawat inap psikiatri agar pasien mendapatkan
perawatan yang layak dan memperhatikan hak pasien. Menurut investigasi
Human Rights Watch baru-baru ini mengenai perlakuan temadap orang dengan
gangguan jiwa mengungkapkan adanya pelanggaran hak asasi manusia yang
nyata, termasuk perlakuan sewenang-wenang, perawatan rumah sakit yang
berkepanjangan, perawatan yang tidak dilakukan sukarela, dan puluhan ribu
lainnya dipasung dalam kondisi tidak bersih yang terjadi baik di masyarakat
maupun di rumah sakit.
Restrain dan seklusi hingga saat ini masih dilaksanakan di rumah sakit jiwa di
seluruh dunia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 67 dari 1000 orang
pasien yang dirawat di rumah sakit jiwa di Amerika Serikat selama 10 tahun
terakhir dilakukan seklusi, sedangkan 42,7 dari 1000 pasien dilakukan
pengikatan setiap hari (Hert, Dirix, Demunter, & Carrell, 2011). Sedangkan angka
kejadian restrain setelah pasien dirawat lebih dari 24 jam di ruang akut RS. Dr.H.
Marzoeki Mahdi pada tahun 2019 adalah 64 pasien. Pengekangan atau restrain
merupakan pilihan terakhir yang diberikan pada pasien dengan skizoprenia yang
menunjukkan perilaku agresif yang membahayakan diri pasien, orang Iain dan
lingkungan. Pengekangan/restrain dapat mengakibatkan dampak psikologis dan
mengakibatkan beberapa masalah fisik pada pasien. Dengan demikian, upaya
mengurangi pengekangan dan meningkatkan perawatan yang aman dan
nyaman bagi klien dengan skizoprenia saat ini menjadi hal yang sangat penting.
2. FUNGSI
Dalam melaksanakan perannya, peserta mempunyai fungsi melakukan 10
intervensi safewards pada pasien dengan gangguan jiwa
BAB II
KOMPONEN KURIKULUM
A. TUJUAN
Setelah mengikuti pelatihan ini ,peserta mampu melakukan 10 intervensi
safewards pada pasien dengan gangguan jiwa
B. KOMPETENSI
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep safewards
2. Melaksanakan 10 intervensi safewards
3. Melakukan monitoring evaluasi
C. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum pada pelatihan Safewards dan WHO QR sebagai berikut:
a. Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang : isu strategis Kesehatan Jiwa, arah
kebijakan pengembangan layanan kesehatan jiwa, dan kebijakan
pengembangan layanan kesehatan jiwa dengan model safewards dan
WHO QR
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini,peserta mampu memahami isu
strategis Kesehatan Jiwa, arah kebijakan pengembangan layanan
kesehatan jiwa dengan model safewards dan WHO QR
d. Materi Pokok
Materi pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
1. Isu strategis Kesehatan Jiwa
2. Arah kebijakan pengembangan layanan kesehatan Jiwa dengan model
safewards dan WHO QR
e. Waktu
Alokasi waktu : 1 JPL teori
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami arah
kebijakan dan Penerapan Keselamatan Pasien di RS.
e. Waktu
Alokasi waktu : 1 JPL teori
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami konsep
model safewards
d. Materi Pokok
Materi pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Safewards
2. Konflik dan containment
3. Enam domain yang mempengaruhi konflik dan containment
e. Waktu
Alokasi waktu 2 JPL teori
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami 10
Intervensi safewards.
c. Indikator hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta diharapkan mampu:
1. Memahami intervensi know each other
2. Memahami intervensi clear mutual expectation
3. Memahami intervensi bad news mitigation
4. Memahami intervensi Reasurance
5. Memahami intervensi mutual help meeting
6. Memahami intervensi calm down method
7. Memahami intervensi positive word
8. Memahami intervensi soft word
9. Memahami intervensi talk down
10. Memahami intervensi discaharge message
d. Materi Pokok
Materi pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
1. intervensi know each other
2. intervensi clear mutual expectation
3. intervensi bad news mitigation
4. intervensi Reasurance
5. intervensi mutual help meeting
6. intervensi calm down method
7. intervensi positive word
8. intervensi soft word
9. Memahami intervensi talk down
10. Memahami intervensi discaharge message
e. Waktu
Alokasi waktu: 4 JPL teori, 8 JPL praktik, 6 JPL praktik Lapangan
d. Materi Pokok
Materi pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan WHO Quality Rights dalam bidang Kesehatan
2. Strategi pelaksanaan WHO Quality Rights orang dengan Dissability
3. Aspek-aspek WHO Quality Rights dalam bidang Kesehatan
e. Waktu
Alokasi waktu : 2 JPL teori, 2 JPL praktik total 4 JPL.
d. Materi Pokok
Materi pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
1. Monitoring dan Evaluasi Implementasi Safewardss dan WHO QR
2. Penetapan Indikator Safewardss dan WHO QR
3. Cara mengukur capaian Indikator safewardss dan WHO QR
e. Waktu
Alokasi waktu 2 JPL teori, 2JPL prakek,,total 4 JPL
Kelompok Mata Pelatihan Penunjang (MPP)
Mata Pelatihan Penunjang 1: Building Learning Commitment (BLC)
a. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini menjelaskan tentang pencairan suasana dan pelaksanaan
nilai dan norma kelas.
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan komitmen
belajar sesuai dengan norma yang disepakati.
d. Materi Pokok
Materi pokok pelatihan ini adalah sebagai berikut:
1. Pencairan suasana
2. Nilai, norma kelompok
e. Waktu
Alokasi waktu: 2 JPL praktik
b. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun sikap
antikorupsi dengan benar.
c. Indikator hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta diharapkan mampu:
1. Membangun semangat melawan korupsi,
2. Menyadarkan dampak korupsi,
3. Membangun cara berpikir kritis terhadap masalah korupsi
4. Membangun sikap antikorupsi.
d. Materi Pokok dan sub materi pokok
1. Semangat melawan korupsi
2. Dampak korupsi,
3. Cara berpikir kritis terhadap masalah korupsi
4. Sikap antikorupsi.
e. Waktu
Alokasi waktu: 2 JPL teori
Mata pelatihan Penunjang 3 : Rencana Tindak Lanjut
f. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini menjelaskan tentang pen yusunan rencana tindak lanjut pelatihan
g. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu mampu menyusun rencana
tindak lanjut dengan benar.
3. Kriteria kelulusan
a. Hadir minimal 90% dari total JPL
b. Tidak terdapat nilai dibawah nilai minimal yang diterapkan pada indikator
hasil belajar. Apabila terdapat nilai post test di bawah nilai minimal
……….
4. Nilai akhir
c. Nilai minimal kelulusan adalah 75 yang merupakan nilai akhir ditentukan
dengan pembobotan sebagai berikut:
No. Penilaian Bobot (100%)
1. Partisipasi dalam proses diskusi 20%
2. Post test 20%
3. Praktik lapangan 40 %
4. Kehadiran 20%
5. Mekanisme Evaluasi
Jenis Evaluasi Pelaksanaan Waktu Cara
Partisipasi dalam Fasilitator Sesuai mata Memberikan respon
diskusi pelatihan saat diskusi maupun
praktik di kelas
BAB III
DIAGRAM ALUR PROSES PELATIHAN
Diagram alur proses pembelajaran pada pelatiahn safewards ini adalah sebagai berikut
PRE TEST
PEMBUKAAN
LAMPIRAN
Ketentuan Peserta, Narasumber,Fasilitator,dan sarana pelatihan. (harus jelas)
1. Peserta Pelatihan
Kriteria peserta harus terpenuhi semua, yaitu sebagai berikut:
a. SDM Kesehatan
b. Berpendidikan minimal D3
2. Narasumber (Pelatih)
a. SDM Kesehatan
b. Pernah mengikuti pelatihan safewards dan WHO QR
3. Fasilitator
a. SDM Kesehatan
b. Mempunyai pengalaman melaksanakan model safewards dan WHO QR
4. Ketentuan Sarana Pelatihan
a. Komputer/laptop/gadget
b. Kelas pelatihan
c. Jaringan internet
d. Area praktik klinik