Proposal Penelitian Tugas Metopen
Proposal Penelitian Tugas Metopen
OLEH:
JURUSAN AKUNTANSI
KENDARI
2023
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 8
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9
1.5. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR SKEMA
Nomor Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
terhadap tatanan kehidupan dunia. Perubahan yang tepat dan mendasar terjadi
kehidupan yang ada di dunia tanpa mengenal batas negara termasuk juga dalam
kegiatan perdagangan dan bisnis. Salah satu konsekuensi logis dari perubahan
global.
dituntut untuk berkompetisi dengan perusahaan lain dalam industri yang sejenis.
Salah satu cara untuk memenangkan kompetisi atau paling tidak bertahan dalam
dihasilkan oleh pesaing. Hal ini mengakibatkan munculnya pasar bebas dunia
internasional dan kaitannya dalam dunia bisnis maka masalah yang dihadapi
4
5
memberikan dampak positif kepada bisnis melalui dua cara yaitu, dampak
dalam persaingan tinggi selalu berkompetisi dengan industri yang sejenis. Agar
terhadap kualitas produk. Dampak terhadap biaya produksi terjadi melalui proses
kualitas dapat diartikan sebagai tingkat atau ukuran kesesuaian suatu produk
telah mengarah pada taktik dan strategi perusahaan secara menyeluruh dalam
rangka untuk memiliki daya saing dan bertahan terhadap persaingan global
karena tidak semua perusahaan mampu mencapai superioritas kualitas. Dalam hal
6
ini perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, harga
konsumen yang dalam hal ini berhubungan langsung dengan seberapa baiknya
kualitas produk yang diterima oleh konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan
harus dapat mempertahankan kualitas produk yang dihasilkanya atau bahkan lebih
menghasilkan produk yang bebas dari kerusakan. Hal ini dapat menghindarkan
adanya pemborosan dan inefisensi sehingga biaya produksi per unit dapat ditekan
kabar yang terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk
produk defect dan dalam upaya peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.
kesesuaian produk terhadap persepsi pelanggan harus menjadi dasar dari setiap
berkualitas baik apabila dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atau
dapat diterima oleh pelanggan sebagai batas spesifikasi, dan proses yang baik
yang diberikan oleh produsen sebagai batas kontrol. Barang yang kualitas atau
prosesnya jelek menurut produsen belum tentu ditolak oleh pelanggan, dan
sebaliknya barang diluar batas kontrol produsen, karena merupakan barang yang
rusak atau cacat tetapi oleh konsumen masih diterima. Sedangkan barang yang
dikatakan baik oleh produsen tetapi sudah ditolak oleh konsumen karena di luar
berkualitas akan memberikan keuntungan bisnis bagi produsen, dan tentunya juga
kepada bisnis melalui dua cara yaitu dampak terhadap biaya produksi dan dampak
terhadap pendapatan. Meskipun proses produksi telah dilakukan dengan baik dan
benar, pada kenyataan yang ada masih akan didapatkan produk cacat yang
8
disebabkan oleh proses produksi tersebut. Dimana produk yang dihasilkan tidak
sesuai dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan
yang mendukung proses produksi tersebut seperti: bahan baku, tenaga kerja
dengan kualitas yang diharapkan sehingga akan menurunkan tingkat produk cacat
atau rusak. Selain itu, perusahaan harus selalu melakukan pengawasan dan
yang optimal. Kualitas yang meningkat akan mengurangi terjadinya produk rusak
meningkatkan laba.
Salah satu alat ukur yang dapat dipakai perusahaan utuk mengukur
kualitas. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan perusahaan yang harus selalu
keempat kategori biaya dalam sistem pengendalian kualitas, untuk itu suatu
Informasi yang ada dalam laporan biaya kualitas secara garis besar
memberikan manfaat:
Wahyuningtias 2013:2).
bergerak dalam bidang percetakan surat kabar. Hasil produksi dari perusahaan ini
yaitu surat kabar atau koran yang terbit setiap harinya dengan berita-berita yang
up to date. Koran yang dicetak oleh perusahaan ini berjumlah lima harian surat
kabar, yaitu Kendari Pos, Rakyat Sultra, Buton Pos, Kolaka Pos, dan Berita Kota.
sehingga dapat menghasilkan produk yang baik dan sesuai dengan standar kualitas
yang ditetapkan. Akan tetapi pada kenyataannya masih terdapat produk yang
kualitasnya tidak sesuai standar. Data jumlah produksi beserta produk rusak
(misdruk) pada tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
10
Tabel 1.1.
untuk pembuatan Koran kendari pos, diikuti oleh Rakyat Sultra dan Buton Pos
yang terkecil adalah Berita Kota sebesar Rp432.000/hari. Jadi jumlah kerusakan
pihak perusahaan, maka didapatkan adanya kecacatan yang terjadi selama proses
11
produksi. Dalam proses produksinya, PT. Fajar Utama Intermedia masih terdapat
sejumlah produk yang rusak atau tidak sesuai dengan standar produksi, jika
produk rusak tersebut jumlahnya terus meningkat maka dapat berdampak pada
peningkatan harga pokok produksi per unit barang. Hal ini akan berdampak buruk
Tujuan yang ingin penulis capai sesuai dengan rumusan masalah yang
dikeluarkan untuk mengurangi produk cacat pada PT. Fajar Utama Intermedia.
12
berikut:
1. Bagi Perusahaan
masa yang akan datang sebagai upaya peningkatan mutu atau kualitas
produk.
2. Bagi Penulis
3. Bagi Pembaca
biaya kualitas untuk mengurangi produk cacat pada PT. Fajar Utama Intermedia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang
dapat dibebankan saat ini maupun pada saat yang akan datang. Ada empat unsur
Penggolongan Biaya Menurut Mulyadi 1993 dalam Saputra 2007: 9), biaya
1) Obyek Pengeluaran
13
14
(c) Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi karena tidak hanya
Biaya semi tetap adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran
tahun kalender).
2.1.2 kualitas
Kualitas adalah quality is fitness for use yang bila diterjemahkan secara
tersebut digunakan. Artinya, bila suatu barang secara layak dan baik digunakan
umum untuk kualitas adalah “derajat atau tingkat kesempurnaan”; dalam hal ini,
kualitas adalah ukuran relative dari kebendaan (goodness). Menurut kamus besar
sesuatu. Kedua makna tersebut tentunya tidak mutlak perlakuannya untuk segala
bidang perusahaan.
2003: 3).
akan diperoleh hasil akhir yang optimal. Menurut (Hansen dan Mowen, 2009: 5),
kualitas adalah derajat atau tingkat kesempurnaan, dalam hal ini kualitas
delapan dimensi dari kualitas produk yang perlu diperhatikan oleh setiap produsen
(Hansen dan Mowen, 2009: 5-6) produk atau jasa yang berkualitas adalah
1. Kinerja (Performance)
2. Estetika (Esthetics)
4. Fitur (Features)
5.Keandalan (Reliability)
Yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar- standar
yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara operasional, produk atau jasa dikatakan
semua biaya yang timbul berkaitan dengan upaya mengubah produk bermutu
buruk (bad quality product) menjadi produk bermutu baik (good quality product)
karena kualitas buruk mungkin dan memang ada. Biaya kualitas berkaitan dengan
dua sub ketegori dari aktivitas yang berkaitan dengan kualitas, yaitu aktivitas
kontrol dan aktivitas gagal. Aktivitas kontrol adalah aktivitas yang dilakukan oleh
Menurut (Hansen dan Mowen, 2009: 9), biaya kualitas bisa juga
dikelompokkan sebagai biaya yang dapat diamati atau tersembunyi. Biaya kualitas
yang dapat diamati (observable quality costs) adalah biaya-biaya yang tersedia
Biaya kualitas yang tersembunyi (hidden costs) adalah biaya kesempatan atau
opportunity yang terjadi karena kualitas produk yang buruk dan biasanya biaya
yaitu:
ketiga.
21
pelanggan. Biaya-biaya ini tidak akan muncul apabila tidak ditemukan kesalahan
dan biasanya “overhead” pada produk cacat yang secara ekonomis tidak
22
dapat diperbaiki kembali. Terdapat banyak ragam nama dari jenis ini,
ditentukan.
dikeluarkan untuk inspeksi ulang dan pengujian ulang produk yang telah
terjadi, meskipun produk itu tidak cacat, sebagai contoh: kelebihan bobot
pengukuran, dll.
produk itu diserahkan ke pelanggan. Biaya-biaya ini tidak akan muncul apabila
23
atau perbaikan kembali produk yang masih berada dalam masa jaminan.
dalam penggunaan.
M. Pada masa sekarang ini industri disetiap bidang bergantung pada sejumlah
besar kondisi yang membebani produksi melalui suatu cara yang tidak pernah
1. Market (Pasar)
24
Jumlah produk baru dan baik yang ditawarkan di pasar terus bertumbuh pada laju
produk yang dapat memenuhi hampir setiap kebutuhan. Pada masa sekarang
konsumen meminta dan memperoleh produk yang lebih baik memenuhi ini. Pasar
menjadi lebih besar ruang lingkupnya dan secara fungsional lebih terspesialisasi
menjadi bersifat internasional dan mendunia. Akhirnya bisnis harus lebih fleksibel
2. Money (Uang)
ekonomi dunia telah menurunkan batas (marjin) laba. Pada waktu yang
biaya yang besar untuk proses dan perlengkapan yang baru. Penambahan investasi
yang sangat serius. Kenyataan ini memfokuskan perhatian pada manajer pada
bidang biaya kualitas sebagai salah satu dari “titik lunak” tempat biaya operasi
3. Management (Manajemen)
proses yang menjamin bahwa hasil akhir memenuhi persyaratan kualitas dan
kualitas pelayanan, setelah produk sampai pada konsumen menjadi bagian yang
penting dari paket produk total. Hal ini telah menambah beban manajemen
4. Men (Manusia)
Pertumbuhan yang cepat dalam pengetahuan teknis dan penciptaan seluruh bidang
baru seperti elektronika komputer menciptakan suatu permintaan yang besar akan
pekerja dengan pengetahuan khusus. Pada waktu yang sama situasi ini
menciptakan permintaan akan ahli teknik sistem yang akan mengajak semua
diinginkan.
5. Motivation (Motivasi)
tambahan uang, para pekerja masa kini memerlukan sesuatu yang memperkuat
rasa keberhasilan di dalam pekerjaan mereka dan pengakuan bahwa mereka secara
tujuan perusahaan. Hal ini membimbing kearah kebutuhan yang tidak ada
sebelumnya yaitu pendidikan kualitas dan komunikasi yang lebih baik tentang
kesadaran kualitas.
6. Material (Bahan)
Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan kualitas, para ahli teknik
memilih bahan dengan batasan yang lebih ketat dari pada sebelumnya. Akibatnya
spesifikasi bahan menjadi lebih ketat dan keanekaragaman bahan menjadi lebih
besar.
yang menjadi lebih rumit dan tergantung pada kualitas bahan yang dimasukkan ke
dalam mesin tersebut. Kualitas yang baik menjadi faktor yang kritis dalam
pesat dalam perancangan produk, memerlukan pengendalian yang lebih ketat pada
menentukan kualitas suatu produk. Menurut (Meredith 1992:58) ada tiga hal
pokok yang digunakan untuk menentukan biaya kualitas suatu produk, yaitu :
Desain atau bentuk produk ini merupakan daya tarik utama agar dapat
yaitu daya tahan produk sejak dalam proses pembuatan, produk siap pakai,
baik biayanya tidak lebih 2,5% dari penjualan (Hansen & Mowen, 1994: 398).
Bila kualitas kesesuaian rendah, maka biaya kualitas total tinggi dan sebagian
besar biayanya akan terdiri dari biaya kegagalan internal dan eksternal. Meskipun
presentase unit cacat menjadi rendah (presentase unit yang tidak cacat meningkat).
Hal ini menyebabkan biaya kegagalan internal dan eksternal menjadi lebih rendah.
Biasanya biaya kualitas total turun drastis pada saat kualitas kesesuaian
meningkat. Oleh karena itu, perusahaan dapat mengurangi biaya kualitas total
kualitas perusahaan menjadi lebih baik dan biaya kegagalan menurun, aktivitas
menerapkan melalui apa pengendalian kualitas tersebut akan dilakukan. Hal ini
disebabkan oleh faktor yang menentukan atau berpengaruh terhadap baik dan
tidaknya kualitas produk perusahaan akan terdiri dari beberapa macam misal
bahan bakunya, tenaga kerja, mesin dan peralatan produksi yang digunakan,
dimana faktor tersebut akan mempunyai pengaruh yang berbeda, baik dalam jenis
kualitas, perlu dipilih pendekatan yang tepat bagi perusahaan (Ahyari, 1990: 225-
325).
beberapa jenis perusahaan pengaruh kualitas bahan baku yang digunakan untuk
hampir seluruhnya ditentukan oleh bahan baku yang digunakan. Bagi beberapa
bahan baku, ada beberapa hal yang sebaiknya dikerjakan manajemen perusahaan
perlu dilakukan dengan teliti. Beberapa hal yang diperiksa meliputi tingkat
harga bahan baku, tingkat kualitas bahan, waktu pengiriman bahan, dan
bahan baku yang digunakan untuk keperluan proses produksi bukan bahan baku
sebaik-baiknya maka dapat diperoleh produk dengan kualitas yang baik pula.
Pengendalian kualitas produk yang dihasilkan perusahaan tersebut lebih baik bila
a) Tahap Persiapan
Pada tahap ini akan dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Dalam tahap ini, upaya yang dilakukan adalah mencegah agar jangan
kerugian yang lebih besar atau barang dalam proses tersebut dikeluarkan
Pada tahap ini merupakan pemeriksaan yang terakhir dari produk yang ada
akhir yang menjadi hasil dari perusahaan tersebut. Dalam pendekatan ini perlu
pendekatan produk akhir dapat dilakukan dengan cara memeriksa seluruh produk
akhir yang akan dikirimkan kepada para distributor atau toko pengecer. Dengan
demikian apabila ada produk yang cacat atau mempunyai kualitas dibawah
standar yang ditetapkan maka perusahaan dapat memisahkan produk ini dan tidak
produk akhir serta kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Oleh sebab itu
Produk menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu barang atau jasa
yang dibuat atau ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan
menjadi hasil akhir dari proses produksi itu. Sedangkan cacat mengandung
pengertian kekurangan yang menyebabkan nilai atau mutunya kurang baik atau
pengertian, bahwa produk cacat berarti barang atau jasa yang dibuat dalam proses
Menurut Hansen dan Mowen (2005:7) produk cacat adalah produk yang
tidak memenuhi spesifikasinya. Hal itu berarti juga tidak sesuai dengan standar
terdapat suatu cakupan nilai yang diterima untuk setiap spesifikasi atau
karakteristik kualitas. Produk cacat yang terjadi selama proses produksi mengacu
pada produk yang tidak diterima oleh konsumen, tetapi dalam perlakuan terhadap
biaya pengerjaan kembali produk cacat adalah mirip dengan yang produk rusak.
Produk rusak yang terjadi selama proses produksi mengacu pada produk
yang tidak dapat diterima oleh konsumen dan tidak dapat dikerjakan ulang.
Produk rusak adalah produk yang tidak sesuai standar mutu yang telah ditetapkan
34
secara ekonomis tidak dapat diperbaharui menjadi produk yang baik (Mulyadi,
2011:324).
produk cacat tersebut. Jika produk cacat bukan merupakan hal yang biasa dalam
biaya pengerjaan kembali produk cacat dapat dibebankan sebagai tambahan biaya
produksi pesanan yang bersangkutan. Jika produk cacat merupakan hal yang biasa
terjadi dalam proses pengerjaan produk maka biaya pengerjaan kembali tersebut
kedalam tarif biaya overhead pabrik. Biaya pengerjaan kembali produk cacat yang
sesengguhnya.
Dictionary adalah Product liability disini diartikan sebagai tanggung jawab secara
hukum dari produsen dan penjual untuk mengganti kerugian yang diderita oleh
pembeli, pengguna ataupun pihak lain, akibat dari cacat dan kerusakan yang
terjadi karena kesalahan pada saat mendapatkan barang, khususnya jika produk
tersebut dalam keadaan cacat yang berbahaya bagi konsumen dan pengguna.
tanggung jawab produk cacat. Tanggung jawab produk cacat berbeda dengan
tanggung jawab yang sudah dikenal selama ini, karena tanggung jawab ini
35
disebabkan oleh keadaan tertentu produk, barang dan/atau jasa, yang meletakkan
Dari beberapa definisi diatas dapat diambil intisari bahwa produk cacat
adalah produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi sehingga tidak memenuhi
standar kualitas yang telah ditentukan yang menyebabkan nilai atau mutunya
dengan biaya kualitas. Dengan pelatihan dan keahlian yang dimiliki dalam hal
pengukuran dan pelaporan manajemen yang sudah ada. Integrasi ini membantu
terhadap kualitas secara reguler merupakan aktivitas rutin dari pada harus
melakukan upaya khusus yang akan dihentikan jika sudah tidak diperlukan lagi
variasi karakteristik dari suatu produk, baik barang maupun jasa yang dihasilkan
36
perbedaan dalam kualitas pada output (barang dan jasa yang dihasilkan). Pada
dasarnya dikenal dua sumber atau penyebab timbulnya variasi, yaitu variasi
sebab mereka tidak selalu aktif dalam proses tetapi memiliki pengaruh yang
variasi ini sering ditandai dengan titik-titik pengamatan yang melewati atau
yang melekat pada proses yang menyebabkan timbulnya variasi dalam sistem
menelusuri elemen-elemen dalam sistem itu dan hanya pihak manajemen yang
peta kendali, jenis variasi ini sering ditandai dengan titik-titik pengamatan yang
antaranya ditelusuri dari mesin, karyawan, dan bahan baku. Faktor-faktor yang
menjadi sebab terjadinya produk cacat adalah mesin, manusia, material, metode
dan lingkungan.
lain adalah:
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produk rusak. Hal ini bisa
yang lemah antara veriabel indepeden yang diakui oleh CV Ake Abadi.
efisien, karena biaya kualitas yang efektif adalah apabila biaya kegagalan
turun dan penurunan biaya kegagalan lebih kecil dari kenaikan biaya
yaitu periode yang digunakan peneliti dan lokasi penelitian yang digunakan.
dihasilkan oleh PT. Fajar Utama Intermedia. Berdasarkan tinjauan landasan teori
dan penelitian awal pada perusahaan, maka dapat disusun kerangka dalam
Skema 2.1.
Kerangka Pikir
Fakta
Studi Teoritis
Empirik
Biaya Kualitas
Wahyuningtias (2013),
Produk Cacat menunjukan bahwa biaya kualitas
tidak berpengaruh secara
signifikanterhadap produk rusak.
Fakhri (2013) menunjukan
lingkungan kerj diketahui faktor
penyebab kerusakan dalam
produksi berasal dari faktor
manusia, mesin, metode kerja,
bahan baku dan lingkungan kerja.
Alex (2005), menunjukan bahwa
Rumusan Masalah
Analisis Deskriptif
Hasil Penelitian
METODE PENELITIAN
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah biaya kualitas untuk
mengurangi produk cacat pada PT. Fajar Utama Intermedia yang berlokasi di
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi tertulis yaitu informasi
baku yang digunakan serta informasi yang berkaitan dan relevan dengan
Sumber data secara keseluruhan diperoleh dari dalam institusi yang menjadi
41
42
2. Data sekunder yang diperoleh dari dokumen/ arsip bagian produksi dan
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
1. Wawancara
tanya jawab secara langsung pada orang yang mengetahui tentang objek
yang diteliti. Dalam hal ini adalah dengan pihak manajemen/ karyawan
PT. Fajar Utama Intermedia yaitu data mengenai jenis-jenis produk cacat
2. Observasi
yaitu di PT. Fajar Utama Intermedia dengan mengamati sistem atau cara
kerja pegawai yang ada, mengamati proses produksi dari awal sampai
3. Dokumentasi
Permasalahan yang ada dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan
metode analisis deskriptif yaitu metode dengan cara mengumpulkan data dan
1. Biaya Kualitas adalah semua biaya yang timbul akibat adanya upaya untuk
sistem kualitas.
selalu terjaga.
2. Produk Cacat adalah produk yang rusak selama proses produksi yang
tidak dapat diterima oleh konsumen dan tidak dapat dikerjakan ulang, yang
mana mutu dari produk tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
BPFE.
Blocher Edward J., David E. Stout, dan Garu Cokins. 2011. Manajemen Biaya
Dengan Tekanan Strategic, Terjemahan David Wijaya. Salemba Empat.
Jakarta.
Fakhri, Faiz Al. 2010. Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Di PT. Masscom
Grahpy Dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk
Menggunakan Alat Bantu Statistik. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro. Semarang.
Jakarta.
Hansen, Don R., & Mowen, Maryanne M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajemen,
Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnor Kwary, 7th ed. Salemba
Empat. Jakarta.
Suardi Rudi. 2003. Sistem manajemen Mutu ISO 9000:2000. PPM. Jakarta.
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality, Edisi Kelima,