Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL OBSERVASI DI LEMBAGA PENDIDIKAN NON

FORMAL

MADRASAH MUROTTILIL QUR’AN AL-RIFA’IE (MMQA)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Non
Formal

DISUSUN OLEH:

Fahma Haliyatun Najihah (22001011187)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2022/2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiratkan Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan hasil observasi di lembaga pendidikan Madrasah Murottilil
Qur’an Al-Rifa’ie (MMQA) ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Pendidikan Non Formal. Selain itu, laporan hasil
observasi ini juga dapat menambah wawasan bagi pembaca pada umumnya dan
bagi kami pada khususnya. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan
dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Mohammad Hanief, M. Pd selaku dosen mata kuliah


Manajemen Pendidikan Non Formal yang telah membimbing dan
memberikan tugas ini, sehingga kami dapat menambah pengetahuan
dan wawasan.
2. Para masyayikh yang banyak memberikan bimbingan dan menyediakan
berbagai fasilitas sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.
3. Orang tua yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun
materil.
4. Teman-teman satu kelas yang telah banyak memberikan dukungan
pada kami dalam pengerjaan makalah ini.
Kami menyadari, bahwa penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan tugas ini. Semoga tugas ini bermanfaat bagi kita
semua.

Gondanglegi, 19 Mei 2023

i
Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1

1.3 Tujuan Kegiatan.............................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................3

2.1 Manajemen Pendidikan Non Formal..............................................................3

2.2 Madrasah Murottilil Qur’an...........................................................................3

2.3 Al-Qur’an.......................................................................................................4

BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................5

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................5

3.2 Peralatan Utama dan Pendukung....................................................................5

3.3 Metode Penelitian...........................................................................................5

BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................6

4.1 Visi dan Misi..................................................................................................6

4.2 Alokasi Waktu Kegiatan................................................................................6

4.3 Klasifikasi Pembagian Kelas..........................................................................6

4.4 Program Madrasah Murottilil Qur’an Al-Rifa’ie (MMQA)...........................7

4.5 Struktur Organisasi Madrasah Murottilil Qur’an Al-Rifa’ie (MMQA).........9

4.6 Keadaan Pengajar Madrasah Murottilil Qur’an Al-Rifa’ie (MMQA)...........9

4.7 Keadaan Santri Madrasah Murottilil Qur’an Al-Rifa’ie (MMQA)................9

ii
4.8 Keadaan Sarana dan Prasarana.....................................................................10

BAB V PENUTUP................................................................................................11

5.1 Kesimpulan...................................................................................................11

BAB VI DAFTAR PUSTAKA............................................................................12

LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................12

DOKUMENTASI.................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Al-Qur'an ialah sebagai barometer moral yang menyeluruh bagi umat


manusia sebagai jalan keluar dari berbagai masalah yang timbul dalam
kehidupan, sehingga diturunkannya al-Qur'an dengan cara munajjaman ini
diselaraskan dengan kemampuan akal manusia dan kompleksitas masalah
yang dihadapinya. Al-Qur’an juga merupakan pedoman dasar bagi seluruh
ummat islam, yang darinya tercipta produk-produk syariat islam yang kita
ikuti hingga saat ini.
Madrasah Murottilil Qur’an Al-Rifa’ie merupakan unit Pendidikan non
formal jenis keagamaan berbasis pondok pesantren modern yang menjadikan
Al-Qur’an sebagai materi utamanya, serta belajar do’a-do’a harian, bacaan
tahlil serta sejarah dan fadhoil nya sebagai materi tambahannya. Tidak hanya
itu di Lembaga ini juga disediakan wadah bagi para santri yang berkeinginan
untuk menghafalkan al-Qur’an, yakni program Tahfidzul Qur’an yang
menjadi program unggulan. Dan yang tak kalah penting juga, di Lembaga ini
bagi santri yang telah dinyatakan lulus sudah mendapatkan sanad resmi dari
Pondok Pesantren Al-Baqoroh Lirboyo – Kediri, sehingga tidak diragukan ke-
mutawattir-an nya. Karena sesuai dengan dalil:

‫ من شاء و ما شاء‬: ‫لوال اإلسناد لقال‬


“Kalau tidak ada sanad, maka semua orang akan mengatakan apa yang
diam mau”

1.2 Rumusan Masalah


Upaya apa yang dilakukan para pendidik untuk menciptakan para
perempuan yang pandai membaca al-qur’an, menghafalkannya serta
mengamalkan isi nya dan ibertakhalluq idengan akhlaq al-qur’an.

1
1.3 Tujuan Kegiatan

Mengetahui metode dan media pembelajaran seperti apa yang digunakan


dalam proses belajar mengajar di Madrasah Murottilil Qur’an Al-Rifa’ie
(MMQA) kepada seluruh santri.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Manajemen Pendidikan Non Formal

Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang dilakukan secara teratur,


dengan sadar dilakukan, tetapi tidak terlalu ketat mengikuti peraturan-
peraturan yang tetap¸ seperti pada pendidikan formal di sekolah, karena
pendidikan nonformal pada umumnya dilaksanakkan tidak dalam lingkungan
fisik sekolah, maka Pendidikan nonformal diidentik dengan pendidikan luar
sekolah.
Menurut Soelaman Joesoef (1992: 54) (Birri, 2016), Pendidikan non
formal adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang terarah di
luar sekolah dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan
maupun bimbingan sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhan hidup, dengan
tujuan mengembangkan tingkat keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang
memungkinkan baginya menjadi peserta-peserta yang efesien dan efektif
dalam lingkungan keluarga, pekerjaan bahkan lingkungan masyarakat dan
negaranya.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan nonformal
adalah pendidikan kegiatan belajar mengajar yang diadakan di luar sekolah
untuk memenuhi kebutuhan pendidikan peserta didik tertentu untuk
mendapatkan informasi, pengetahuan, latihan, dan bimbingan sehingga
mampu bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan negara.

2.2 Madrasah Murottilil Qur’an

Madrasah Murottilil Qur’an adalah salah satu lembaga pendidikan non


formal yang menitikberatkan pada pembelajaran Al- Qur’an. Dalam
meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an, pesantren murottilil qur’an
ini menerapkan sebuah metode yang memiliki nama yang unik yaitu metode
jet tempur.

3
Pengertian dari metode jet tempur sendiri adalah sebuah metode yang
disusun untuk mempermudah belajar mengajar Al Qur’an. Metode ini
diperkenalkan oleh KH. Maftuh Basthul Birri sejak tanggal 05-9-1999 M.
Kemudian selalu beroperasi dihadapan segenap umat, mengajak untuk tekun
mengaji Al Qur’an yang sampai pandai dan berkelanjutan. Metode ini tidak
hanya menghilangkan buta huruf A, BA, TA saja, tetapi juga dengan metode
hafalan. Yakni mengajinya yang sampai betul-betul hafal surat-suratan dan
seterusnya. Maka disamping membelajari A, BA, TA beserta ilmunya, hafalan
surat-surat inilah yang justru ditekankan hingga terus berkelanjutan bahkan
sampai hafal 30 juz. (Birri, 2016)

2.3 Al-Qur’an

Qara’a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun sedangkan


lafadz qira’ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan
yang lain dalam satu ucapan yang tersusun rapi. Qur’an pada mulanya seperti
qira’ah, yaitu masdar (infinitif) dari kata qara’a, qira’atan, qur’anan. (al-
Qattan, 2009)
Adapun pengertian Al-Qur’an secara istilah adalah kalam Allah SWT
yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
dengan bahasa Arab disampaikan dengan mutawatir dan yang membacanya
adalah ibadah. (As-Shiddieqy, 1987)
Dari beberapa pendapat dan pengertian di atas, baik pengertian
kemampuan, membaca maupun pengertian Al-Qur’an, penulis menyimpulkan
bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an adalah: suatu daya yang ada pada diri
manusia untuk melaksanakan suatu perbuatan atau aktifitas yang disertai
dengan proses berfikir dengan maksud memahami yang tersirat dalam hal
yang tersurat, melihat makna yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis
dalam Al-Qur’an.

4
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Observasi ini dilakukan mulai tanggal 17 Mei 2023 sampai dengan tanggal
19 Mei 2023 yang bertempat di Madrasah Murottilil Qur’an Al-Rifa’ie
(MMQA), dengan alamat Jl. Raya Ketawang No. 01 Gondanglegi Malang.

3.2 Peralatan Utama dan Pendukung

Penelitian ini penulis menggunakan peralatan utama dan peralatan


pendukung pada saat perancangan laporan hasil observasi. Peralatan yang
digunakan untuk merancang adalah:
1. Peralatan Utama
Peralatan utama yang digunakan penulis yakni berupa buku tulis dan
bolpoin guna menulis setiap observasi yang dilakukan, yang kemudian
diketik menggunakan laptop. Tidak hanya itu, penulis juga
menggunakan perangkat lunak berupa Microsoft Word guna mengetik
hasil dari observasi secara terperinci.
2. Peralatan Pendukung
Peralatan pendukung yang digunakan penulis yakni media elektronik
Gmail guna mengirimkan file-file berupa visi misi dari Lembaga serta
menggunakan handphone guna melakukan dokumentasi kegiatan.

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni metode penelitian


historis. Yang mana kita menggali bagaimana sejarah masa lampau Madrasah
Murottili Qur’an Al-Rifa’ie secara objektif. Kemudian menggunakan metode
deskriptif agar sumber didapat secara sistematis, factual serta akurat pada
fakta.

5
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Visi dan Misi

a. Visi:

‫خريكم من تعلم القرأن و عمله‬


“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan
mengajarkannya” (HR.Bukhori)

‫ من شاء و ما شاء‬: ‫لوال اإلسناد لقال‬


“Kalau tidak ada sanad, maka semua orang akan mengatakan apa yang
diam mau”
b. Misi:
- Mencetak generasi ahli qur’an dalam bacaan dan pengalaman serta
bertakhalluq pada akhlaq al-Qur’an
- Meningkatkan dan menyempurnakan kualitas qiroatil qur’an meliputi
tajwid, ghorib, makhorijul huruf yang sudah disesuaikan langsung
sanad bacaannya pada Pondok Pesantren Al-Baqoroh Lirboyo, Kediri

4.2 Alokasi Waktu Kegiatan

PUKUL DURASI KEGIATAN


05.00 – 05.10 10 MENIT Klasikal Juz 'Amma ( Sebelum Pengajar Memasuki Kelas )
05.10 – 05.25 15 MENIT Klasikan Doa Qobla, Tajwid, Ghorib ( Bersama Walikelas)
05.25 – 06.10 45 MENIT Jibrilan, Penyampaian Materi Dan Setoran

4.3 Klasifikasi Pembagian Kelas

 Kelas ar-Ro’dlu / I’dadiyah


- Belum bisa membaca al-Qur’an sama sekali / bisa namun sangat
terbata-bata (sekiranya benar-benar membutuhkan bimbingan khusus)

6
 Kelas Ula
- Bisa membaca al-Qur’an namun tidak sesuai dengan ketentuan yang
benar (seperti tidak membaca panjang pendek dengan benar,
menerobos setiap dengung)
- Tidak menguasai materi tajwid
 Kelas Tsaniah / Wustho
- Bisa membaca al-qur’an namun kurang sempurna.
- Mampu mengaplikasikan tajwid namun kurang sempurna (sekalipun
telah menguasai materi tajwid).
- Membaca al-qur’an dengan sangat benar namun tidak menguasai
materi tajwid.
 Kelas Tsalitsah / Ulya
- Membaca al-Qur’an dengan tartil yang sangat benar serta menguasai
materi tajwid.
 Keunggulan Kelas Tsalitsah / Ulya
- Mendapatkan sanad
- Wisuda Binnadzor
Nb: berada di kelas tsalitsah selama 1 tahun dan lulus tes seleksi
 Ketentuan Tahfidzul Qur’an
- Santri yang diperbolehkan untuk tes adalah kelas TSALITSAH
- Mendaftarkan diri ke Kantor MMQA ( Ustdz. Novi Taufiqoh) /
Pengurus MMQA
- Mengisi Formulir di Kantor MMQA
- Mendapat izin dari orang tua
- Hafal Juz ‘Amma

4.4 Program Madrasah Murottilil Qur’an Al-Rifa’ie (MMQA)

Program yang ada pada Lembaga ini disesuaikan dengan klasifikasi kelas
masing masing, yang mana disetiap 3 bulan akan diakakan placement test
guna menentukan tingkatan kelas.

7
Rincian Target Setoran Qur’an
Ula :3 bulan – 1 = juz 1 s/d juz 3
3 bulan – 2 = juz 4 s/d juz 6
3 bulan – 3 = juz 7 s/d juz 9
Tsaniyah :3 bulan – 1 = juz 10 s/d juz 11
3 bulan – 2 = juz 12 s/d juz 14
3 bulan – 3 = juz 15 s/d juz 17
Tsalitsah :3 bulan – 1 = juz 18 s/d juz 20
3 bulan – 2 = juz 21 s/d juz 23
3 bulan – 3 = juz 24 s/d juz 26
Rincian Target kelas 7 & 10 Persiapan
Dapat Mengikuti target yang lain apabila telah memasuki kelas sesuai
dengan tingkatannya setelah plasement
Rincian Target kelas Ar Ro’dlu
- 3 bulan materi Jet Tempur
- Dapat Mengikuti target yang lain apabila telah memasuki kelas sesuai
dengan tingkatannya
Rincian Target Juz ‘Amma
Setiap bulannya Hafal dan setoran 2 Lembar
Rincian Target Mahasantri
Sem 1-2: Juz 1-10
Sem 3-4: Juz 11- 20
Sem 5-6: Juz 21- 30
Sem 7-8: Juz 15- 25
Rincian Target Tahfidzul Qur’an
- 3 Tahun Tahfidzul Qur’an dengan rincian setoran minimal satu halaman
per hari.
- Mengadakan placement test kenaikan tingkat dengan diadakannya ujian
MHQ (Musabaqoh Hifdzil Qur’an) dan seaman per 5 juz

8
4.5 Struktur Organisasi Madrasah Murottilil Qur’an Al-Rifa’ie (MMQA)

Penasihat
Keluarga Dzurriyah

Pembina
Direktur Pendidikan

Mudiroh
Ustdzh Shinta
Mawaddah

Waka Kurikulum
Waka Kesiswaan Tata Usaha Koordinator PP3
Ustdzh
Ustdzh Lutfiyah Ustdzh Uswatun Ustdz Anwar
Nasharatul
Dwi Meylia Chasanah Shodiq
Fatinah

4.6 Keadaan Pengajar Madrasah Murottilil Qur’an Al-Rifa’ie (MMQA)

Pada lembaga ini, para ustadzah pengajar Madrasah Murottilil Qur’an


terlihat begitu professional dan mumpuni dibidangnya. Metode mengajar yang
di komparasikan pun sangat beragam menyesuaikan suasana kelas. Tidak
hanya itu saja, para pengajar tersebut sudah dipastikan telah mendapatkan
sanad resmi dari Pondok Pesantren Al-Bqoroh Lirboyo-Kediri, yang
dilakukan dengan metode Jibrilan (santri menyetor kepada mudarrisah),
sehingga ke-mutawattir-an qiro’atil qur’an nya sudah terjamin.

4.7 Keadaan Santri Madrasah Murottilil Qur’an Al-Rifa’ie (MMQA)

Untuk keadaan para santri yang mengikuti kegiatan Madrasah Murottilil


Qur’an di Lembaga ini, terlihat begitu antusias dimulai pada saat awal masuk.

9
Dengan dimulai membaca do’a qobla ta’allum kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan belajar mengajar yang dipimpin oleh para ustadzah pengajar.
Walaupun kegiatan Madrasah Murottilil Qur’an ini dilaksanakan pada
waktu pagi hari, yakni setelah kegiatan sholat shubuh, namun hal itu tidak
menyurutkan semamgat belajar para santri.

4.8 Keadaan Sarana dan Prasarana

Pada saat kegiatan belajar mengajar, para santri difasilitasi dengan meja,
kursi, papan tulis, ATK, Al-Qur’an Rosm Utsmani, Buku Panduan Madrasah
Murottilil Qur’an Al-Rifa’ie (yang berisi do’a qobla ta’allum dan do’a ba’da
ta’allum, seluruh materi tajwid dan ghorib, makhorijul huruf, shifatul huruf,
bacaan tahlil dan do’anya, serta Juz ‘Amma), Jilid 1 dan jilid 2, Buku metode
Jet Tempur karangan KH. Maftuh Basthul Birri.

10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Setelah melihat data yang sudah terlampir diatas, maka dapat diperoleh
kesimpulan:
1. Untuk pelaksanaan observasi, peneliti mengunjungi langsung kantor
pengurus Madrasah Murottilil Qur’an Al-Rifa’ie. Kemudian dilanjutkan
dengan mengunjungi serta masuk dibeberapa kelas dengan tingkatan yang
berbeda.
2. Dalam pembelajaran di Madrasah Murottilil Qur’an Al-Rifa’ie sudah
bagus dan tertata begitu rapih dengan pertimbangan pengajar, peserta didik
(santri) serta sarana dan prasarana nya. Adapun kendala yang biasa dialami
oleh para ustadzah pengajarnya berkaitan dengan peserta didik, karena
mungkin berefek dari suasana kegiatan yang dilakukan pada pagi hari.

11
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

al-Qattan, M. k. (2009). Studi Ilmu-Ilmu Qur'an. Jakarta: PT. Pustaka Lietera


Antar Nusa.

As-Shiddieqy, M. H. (1987). Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur'an. Jakarta:


Bulan Bintang.

Birri, M. B. (2016). Turutan A, BA, TA Jet Tempur. Kediri: Pon Pes Lirboyo.

12
LAMPIRAN - LAMPIRAN

13
DOKUMENTASI

14

Anda mungkin juga menyukai