Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FAHMA HALIYATUN NAJIHAH

NPM : 22001011187
KELAS : PROSUS REGULER B
Paradigma Penelitian Kualitatif
1. Data (latin: datum/sesuatu yang diberikan)
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti
suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Ketika mendengar pernyataan
dari informan jangan langsung dipercaya karena ini data, yang mana harus
memperoleh yang Namanya fakta.
2. Fakta (kenyataan yang ada dalam kesadaran)
Pada umumnya dipahami sebagai kenyataan yang ada dalam kesadaran kita tentang
suatu objek.
Fakta  facere  “membuat” atau “berbuat sesuatu”  (tapi sebenarnya
fakta/kenyataan yang kita sebutkan kepada orang lain adalah) konstruksi manusia
terhadap suatu realita
Fakta itu sebenarnya seperti suatu fenomena yang menampakkan
Fenomena  phainomena  “menampak”
Seperti: (benda kursi)  bisa dilihat secara nyata dan pastinya konstruksi dari otak
semua orang dalam menialai kursi itu sama
3. Konsep (sekelompok fakta yang sudah mulai dimengerti gejalanya)
Konsep sederhana (sekali pandang atau dengar langsung mengerti) seperti: meja
Konsep rumit (harus beberapa kali pandang atau dengar atau pelajari baru paham)
seperti kesetaraan gender, interaksi simbolik, kesenjangan social, dll.
4. Teori
Secara umum teoridipahami sebagai proposisi yang menjelaskan hubungan antara
dua variable atau lebih yang berfungsi untuk menjelaskan, memprediksi atau
mengendalikan fenomena.

 Teori Lanjutan:
Menurut Kerlinger, teori adalah seperangkat konstruk (konsep), Batasan dan
proposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena
dengan merinci hubungan-hubungan antar variable, dengan tujuan
menjelaskan dan memprediksi gejala itu.
 3 komponen teori:
- Seperangkat proposisi yang terdiri atas konstruk yang terdefinisikan
- Teori menyususn antar hubungan seperangkat variable
- Menjelaskan fenomena
 3 level teori:
- Grand theory  ex: teori konfergensi (teori gabungan)  biasanya
puluhan tahun baru bisa mengahasilkan teori ini dan diuji dengan
bantahan-bantahan dan kritik-kritik dan justru dengan ini teori ini
semakin kuat
- Middle theory  pendekatan demokratis  turunan dari teori
sebelumnya
- Application theory  pola yang diterapkan di lingkungan keluarga dan
sekolah
5. Paradigma  contoh atau model  (cara pandang atau tinjauan sesuatu)
Paradigma membantu merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, bagaimana
seharusnya menjawab, serta aturan-aturan apa yang harus diikuti

Paradigma yang melandasi penelitian kualitatif:


 Post Positivisme. Paradigma yang melandasi penelitian kualitatif
 Konstruktivisme. Kita nanti akan menghadapi informan yang bisa menjadi hal
baru bagi kita dan mudah-mudahan bisa menjadi kontstruktivisme
 Kritik teori. Teori yang sudah ada dibuku-buku itu dikritik.
 Kenyataan bersifat ganda (ambigu). Karena kadang kita terjebak pada
penilaian bukan fakta.
 Terdapat interaksi
 Mengembangkan pengetahuan. Perjanjian dengan dunia yang
diinterpretasikan (karena memang tujuannya untuk mengembangkan
Pendidikan). Pembentukan makna  konsep, pengetahuan teori baru
 Kebulatan. Para peneliti kualitatif harus benar-benar mencari kebulatan
informasi
 Tidak bebas nilai. Sebagai peneliti kualitatif harus ingat tidak ada di dunia ini
yang bebas nilai, karena pasti ada niat-niat tertentu/motivasi-motivasi
tertentu yang menyelubungi niat seseorang dalam berbuat suatu hal/suatu
kebaikan.

Anda mungkin juga menyukai