Anda di halaman 1dari 4

PENGELUARAN IMPLAN

- Persiapkan satu set minor set

- Tentukan letak posisi kapsul implant (2 kapsul ) kalau perlu kapsul didorong kearah tempat insisi
akan dilakukan

- Daerah insisi didesinfeksi, kemudian ditutup dengan duk steril

- Lakukan anastesi local, jangan menyuntikkan anastesi local diatas implat karena pembengkakan
kulit dapat menghalangi pemandangan dari letak implantnya

- Kemudian lakukan insisi selebar lebih kurang 5-7 mm ditempat yang paling dekat dengan kapsul
implant

- Forsep dimasukkan melalui lubang insisi dan kapsul didorong dengan jari tangan kea rah ujung
forceps

- Forceps dibuka lalu kapsul djepit dengan ujung forceps

- Kapsul yang sudah dijepit kemudian ditarik pelan-pelan 8. Kalau perlu dapat dibantu dengan
mendorong kapsul dengan jari tangan lain. Ada kalanya kapsul sudah terbungkus dengan jaringan
disekitarnya. Dalam hal ini lakukanlah insisi pada jaringan yang membungkus kapsul tersebut pelan-
pelan sampai kapsul menjadi bebas sehingga mudah menariknya keluar

- Lakukanlah prosedur ini berturut-turut untuk mengeluarkan kapsul lainnya

- Jika sewaktu mengeluarkan kapsul implant terjadi perdarahan, hentikanlah perdarahan terlebih
dahulu dengan menekan daerah yang berdarah tersebut dengan kain kasa steril

- Tutuplah luka insisi dengan kasa steril, kemudian di plester. Umumnya tidak diperlukan jahitan
pada kulit,apabila akseptor ingin dipasangi implant yang baru ini dapat segera dilakukan

- Edukasi pasien agar luka tidak basah dan selalu dalam keadaan bersih selama lebih kurang 3 hari

- Persiapan alat dan bahan seperti minor set, kassa steril, iodine, lidocain, dan salep antibiotik

- Atur posisi pasien untuk mempermudah petugas melaksanakan tindakan

- Gunakan sarung tangan steril

- Desinfeksi daerah kuku yang akan dicabut/ekstraksi dengan menggunakan cairan bethadine

- Anastesi blok bagian kuku yang akan diekstraksi dengan menggunakan lidokain

- Pastikan pasien sudah merasa baal pada daerah kuku yang telah disuntikan lidokain

- Angkat kuku dengan menggunakan klem dari tepi kiri ke kanan atau arah sebaliknya

- Bersihkan bagian atas jari yang kukunya telah diangkat, perlahan-lahan dengan menggunakan kasa
steril

- Olesi salep antibiotika di atas permukaan tersebut, kemudian tempelkan kasa steril yang sudah di
beri bethadine

- Balut daerah kuku dengan menggunakan verban gulung


- Buang bahan medis yang telah dipakai ke tempat sampah medis

- Catat semua tindakan yang telah dilakukan ke dalam rekam medis

PARTUS 3

Ny. Desi / 38 tahun / G4P3A1 Hamil 37 – 38 minggu JTHPK

- Pasien datang pukul 08.50 WIB dengan keluhan mulas-mulas dan nyeri sejak pukul 03.00 WIB

- Penolong melakukan persiapan yaitu dengan cuci tangan, menggunakan handscoen, dan
menggunakan apron

- Dilakukan anamnesis dan pemeriksaan luar meliputi TD: 117/74 ; N: 83 ; His: 1 kali selama 40 detik
dalam 10 menit ; DJJ = 147 x/menit dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dalam dengan vaginal
toucher dan didapatkan presentasi kepala, pembukaan 3, ketuban (+), Hodge 3-4

- Pukul 12.30, dilakukan pemeriksaan kembali, dan pasien berkata mulas semakin intens dan ada
perasaan ingin meneran

- Hasil pemeriksaan didapatkan TD: 115/78 ; N: 97 ; His: 4 kali selama 45 detik dalam 10 menit ; DJJ =
134 x/menit dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dalam dengan vaginal toucher dan didapatkan
pembukaan 10, portio tidak teraba, ketuban pecah spontan berwarna hijau keruh mekonium, Hodge
3-4

- Pukul 12.45, dilakukan persiapan partus dan dilanjutkan dengan dipimpin pasien untuk meneran

- Persiapan alat untuk partus meliputi klem, gunting, benang tali pusat, penghisap lendir steril, 1
ampul oksitosin 10 unit dan tempatkan spuit steril sekali pakai siap dalam set wadah steril. Persiapan
bayi yaitu pakaian, handuk, selimut dan kain untuk bayi dalam kondisi bersih dan hangat, kemudian
timbangan, pita ukur, stetoskop bayi, dan termometer dalam kondisi baik dan bersih. Persiapan bila
terjadi kegawatdaruratan pada ibu: cairan kristaloid, set infus

- Bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan dia merasa nyaman

- Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran

- Setelah tampak kepala bayi, lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan
kering, sementara tangan yang lain menahan kepala bayi dan membantu lahirnya kepala

- Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental

- Dengan lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah
arkus pubis

- Setelah kedua bahu lahir, geser tangan yang berada di bawah ke arah perineum ibu untuk
menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah

- Setelah tubuh dan lengan bayi lahir, lanjutkan penelusuran tangan yang berada di atas ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki bayi

- Lakukan penilaian APGAR bayi dengan nilai 9/10


- Tidak ada tanda asfiksia, setelah itu bayi dikeringkan mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh
lainnya dan posisikan tubuh bayi di atas perut ibu

- Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi lain dalam uterus

- Kemudian dilanjutkan dengan manajemen aktif kala 3

- Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, berikan suntikan oksitosin 10 unit secara IM di sepertiga
paha atas bagian distal lateral dan rangsang puting payudara ibu untuk oksitosin alamiah

- Dengan menggunakan klem, setelah bayi lahir, jepit tali pusat pada sekitar 3 cm dari pusat
(umbilikus) bayi dan lakukan penjepitan kedua pada 2 cm distal dari klem pertama

- Angkat tali pusat yang telah dijepit kemudian gunting tali pusat di antara 2 klem tersebut (sambil
lindungi perut bayi)

- Fiksasi tali pusat dengan klem tali pusat

- Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan bayi dengan posisi
tengkurap di dada ibu

- Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan kering dan pasang topi pada kepala bayi.

- Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva

- Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain
mendorong uterus ke arah dorso-kranial secara hati-hati hinga plasenta terlepas

- Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain
mendorong uterus ke arah dorso-kranial secara hati-hati

- Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus dengan meletakkan
telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar secara lembut hingga
uterus berkontraksi

- Periksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan pastikan bahwa
selaputnya lengkap dan utuh

- Evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan lakukan penjahitan bila laserasi
menyebabkan perdarahan aktif

- Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam

- Setelah kontak kulit ibu-bayi dan IMD selesai: timbang dan ukur bayi, beri bayi salep atau tetes
mata antibiotika profilaksis, suntikkan vitamin K1 1 mg (0,5 mL untuk sediaan 2 mg/mL) IM di paha
kiri anterolateral bayi, pastikan suhu tubuh bayi normal (36,5 – 37,5oC), lakukan pemeriksaan untuk
melihat adanya cacat bawaan (bibir sumbing/langitan sumbing, atresia ani, defek dinding perut) dan
tanda-tanda bahaya pada bayi

- Hasil dari pemeriksaan BB = 2800 g, PB = 45, LK: 31, LD = 30, LP = 28

- Lanjutkan pemantauan kontraksi dan pecegahan perdarahan pervaginam selama 2 jam

- Periksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih ibu setiap 15 menit selama 1 jam
pertama pascasalin dan setiap 30 menit selama jam kedua pascasalin.

- Bayi dilakukan pengecekan golongan darah


- Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai

- Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah

- Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering

Anda mungkin juga menyukai