Anda di halaman 1dari 3

Penyelenggara Negara mempunyai peran penting dalam mewujudkan cita-cita perjuangan

bangsa. Hal ini secara tegas dinyatakan dalam Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 yang
menyatakan bahwa yang sangat penting dalam permintaan dan dalam hal hidupnya negara ialah
semangat para Penyelenggara Negara dan pemimpin pemerintahan. Kebutuhan untuk
mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan negara yang direfleksikan
oleh teraktualisasinya asas-asas umum penyelenggaraan negara, sebagaimana dimaksud UU
No.28 Tahun 1999 yakni Penyelenggara Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme yang khusus ditujukan kepada para Penyelenggara Negara dan pejabat lain yang
memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini pada hakikatnya hanya akan
berhasil apabila organisasi pemerintahan negara dibentuk dan ditata berdasarkan prinsip-prinsip
pengorganisasian yang selama ini masih valid.
Sebagai instrumen pencapaian tujuan negara maka pengelolaan, penataan, dan
pengembangan kelembagaan dimaksud hendaknya tidak menjadi instrumen untuk memenuhi
kepentingan tertentu, yang hanya menambah beban bagi negara, tetapi pengembangan organisasi
ekstra struktural dalam konteks kenegaran harus dibedakan dengan konteks pemerintahan
berdasarkan kriteria yang jelas, baik kewenangan, personel, maupun pembiayaan. Upaya
pengembangan sistem administrasi negara dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna
pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan ditujukan pada revitalisasi penyelenggaraan
pemerintahan negara. Penyempurnaan adminitrasi negara tidak hanya berkutat pada aparatur
negara saja, tetapi juga mencakup sistem yang dipraktikkan dalam penyelenggaraan negara.
Penyempurnaan sistem ini didasarkan pada unsur-unsur pokok administrasi negara, yaitu ditinjau
dari dimensi-dimensi organisasi dan dimensi manajemen.
Pemerintahan senantiasa dihadapkan pada tekanan masyarakatuntuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik, transparan, akuntabel, serta dituntut lebih efektif dan efisien. Dari
faktor tersebut mendorong electronic government ( e-government ) atau pemerintahan berbasis
elektronik semakin berperan penting untuk mendukung transformasi administrasi negara.
Pada dasarnya e-government merupakan adopsi dari perkembangan dan pemanfaatan teknologi
serupa di dunia bisnis. Istilah bisnis yang populer dalam penerapan teknologi informasi dan
komunikasi dikenal sebagai electronic market, electronic commerce maupun electronic business.
Upaya untuk mewujudkan good governance dapat dilakukan apabila terjadi
keseimbangan peran-peran kekuasaan yang dimainkan oleh setiap unsur yang ada dalam
governance, yaitu:
1. State, sebagai unsur pertama, memainkan peran, menjalankan peran, menciptakan
lingkungan politik, dan hukum yang kondusif bagi unsur-unsur lain dalam governance
2. Private sector, sebagai unsur kedua, menciptakan lapangan kerja dan pendapatan
3. Society, yang merupakan unsur ketiga, mempunyai kompetensi untuk memasuki lapangan
kerja dan mempunyai pendapatan sehingga dapat berperan menciptakan interaksi sosial,
ekonomi dan politik secara dinamis, konstruktif, dan bermanfaat.

Inisiatif bagi pengembangan e-government di Indonesia telah diperkenalkan melalui


Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2001 tentang Telematika (Telekomunikasi, Media,
dan Informatika) yang menyatakan bahwa apparat pemerintah harus menggunakan teknologi
telematika uantuk mendukung good governance dan mempercepat proses demokrasi. E-
government wajib diperkenalkan untuk tujuan yang berbeda di kantor-kantor pemerintahan.
Administrasi publik adalah salah satu area di mana internet dapat digunakan untukmenyediakan
akses bagi semua masyarkat yang berupa pelayanan yang mendasar dan menyederhanakan
hubungan antarmasyarakat dan pemerintah.
Pengembangan e-government dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas,
transparansi, dan akuntabilitas manajemen pemerintahan dengan menggunakan internet dan
teknologi digital lain. Pengembangan e-government adalah tanggung jawab bersama pemerintah
dan seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu, yang diperukan pemerintah adalah
mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-
masing guna terlaksananya pengembangan e-government secara nasional.
Adapun manfaat utama penggunaan konsep e-government dalam pelayanan publik adalah
mengurangi kelambatan dan tingginya biaya pelayanan yang sangat membebani masyarakat.
Manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dari implementasi sistem ini, antara lain yaitu :
1. Masyarakat dapat melakukan interaksi atau transaksi dengan pemerintah secara bebas,
tanpa terikat waktu, dan ruang.
2. Masyarakat bebas memilih berbagai sarana ( multiple channels ) untuk menjalankan
mekanisme tersebut, baik yang disediakan pemerintah maupun hasil kerjasama antar
pemerintah dengan sektor lainnya.
3. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
4. Masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam memantau kinerja pemerintah, dan proses
formulasi kebijakan publik.

Berikutnya keuntungan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam implementasi sistem e-
government ini, terutama berkaitan dengan upaya mewujudkan pola kepemerintahan yang baik
dan bertanggungjawab ( Good Governance ), antara lain dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
1. Meningkatkan ternsparansi, kontrol dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.
2. Menjalin interaksi yang kondusif dengan masyarakat, sektor usaha, dan stakeholders
lainnya.
3. Memperluas peluang pemerintah untuk memperoleh sumber-sumber pendapatan baru
melalui interaksi tersebut.
4. Menjadikan pemerintahan yang lebih efisien.
5. Menciptakan lingkungan masyarakat baru yang dapat menjawab berbagai persoalan yang
muncul dalam era perubahan global dan turbulent ini secara cepat dan akurat.

Dengan demikian, kegunaan umum adalah bahwa e-government haruslah dapat menjadi
salah satu sarana upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui sejaring informasi dan
pemberian kesempatan has partisipasi rakyat dalam proses kebijakan.

Sumber :
BMP ADPU4230 /MODUL-9 ( Hal.9.1 s/d 9.8 )

Anda mungkin juga menyukai