Anda di halaman 1dari 2

HUBUNGAN ANTARA KADAR GULA DARAH PUASA DAN KADAR GULA DARAH 2 JAM SETELAH MAKAN

PADA CALON JAMAAH HAJI DENGAN JARAK TEMPUH JALAN ENAM MENIT

Veny Kurniawati1, Hendrawati1 , Mirza Thaariq Hapsito1, Cholid Tri Tjahjono2

1
PPDS-1 Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler , Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang, Indonesia

2
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler , Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang, Indonesia

Abstrak

Pendahuluan : Penyakit metabolik dan kardiovaskular merupakan penyakit dengan


prevalensi yang tinggi pada usia 60 tahun atau lebih. Kadar gula darah puasa yang tinggi
digunakan untuk mengidentifikasi resiko tinggi kejadian komplikasi kardiovaskular. Aktifitas
fisik direkomendasikan pada seseorang dengan kadar gula darah yang tinggi karena
mempunyai manfaat fisiologis yang besar untuk menurunkan resiko terjadinya komplikasi
kardiovaskular, memperbaiki kontrol gula darah dan peningkatan kualitas hidup.

Metode : Desain penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang melibatkan 92
responden calon jamaah haji (CJH) dengan usia diatas 60 tahun di bagian Rehabilitasi
jantung Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu RS Saiful Anwar Malang pada bulan Juli 2017.
CJH diinstruksikan menjalani uji jalan enam menit sesuai dengan ATS Guidelines.
Pengukuran meliputi kadar gula darah puasa dan kadar gula darah 2 jam setelah maka, serta
jarak tempuh uji jalan enam menit untuk kapasitas latihan. Analisis data menggunakan uji
korelasi Spearman dengan level signifikansi < 0,05.

Hasil : Dari hasil analisis didapatkan hubungan yang signifikan antara kadar gula darah
puasa dengan jarak tempuh jalan enam menit dengan nilai signifikansi = 0,035 (p<0,050).
Besarnya koefisien adalah 0,221. Tidak ada hubungan antara kadar gula darah 2 jam setelah
makan dengan jarak tempuh jalan enam menit dengan nilai signifikansi = 0,092 (p>0,050).
Besarnya koefisien adalah 0,177.

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar gula darah puasa pada CJH
dengan jarak tempuh jalan enam menit. Hal ini mengindikasikan perlunya pemeriksaan gula
darah puasa sebagai deteksi resiko tinggi kejadian komplikasi kardiovaskular pada CJH
sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan jamaah haji

Kata kunci : jarak tempuh jalan enam menit, kadar gula darah puasa, kadar gula darah 2 jam setelah
makan
Referensi

1. Petunjuk Teknis Penataalaksanaan Kardiovaskular untuk Dokter.


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Sekretariat Jendral Pusat
Kesehatan Haji. 2017
2. ATS Statement : Guidelines for the Six Minutes Walk Test. American
Journal of Respiratory Critical Medicine volume 166, 111-117.2002

Anda mungkin juga menyukai