MUTIARA GINTING (190301084) MUHAMMMAD INDRAWINATA (190301103) MICHAEL ALEXANDER BOSS SITORUS (190301118) ENDI KURNIAWAN (190301122) ANDRI GOPAL TAMPUBOLON (190301131) ELITA GRABIELA PURBA (190301136) EIKEL SURANTA SEMBIRING (190301137) Pendahuluan Penyakit yang disebabkan oleh A. besseyi dikenal sebagai 'penyakit ujung putih’. Nematoda ektoparasit, memakan jaringan muda yang mengakibatkan ujung daun berwarna putih sekitar 1-8 cm, yang kemudian berkembang menjadi nekrotik, berkerut dan terpelintir. Gejala khas adalah sebagai berikut: tanaman padi seluruhnya menjadi kerdil, yaitu panjang malai dan bendera daun yang lebih pendek dari normalnya, malai menjadi layu dan bulir mengalami penurunan hasil
(Song et al., 2005).
Gejala Penyakit Gejala penyakit pucuk putih pada daun padi ialah bagian pucuk daun berwarna putih sepanjang 3–5 cm, pada tahap lebih lanjut bagian tersebut menjadi nekrosis, pucuk daun membelit dan mengerut, distorsi pada daun bendera. Malai menjadi lebih pendek, jumlah bulir berkurang, dan jumlah bulir hampa menjadi banyak Morfologi Aphelenchoides besseyi Nematoda jantan memiliki morfologi yang hampirsama dengan morfologi betina, ujung posterior tubuh melengkung sekitar 180º dalam spesimen normal. Ekor lurus ramping meruncing hingga bulat, berdiamter 3-5 dari panjang anal (2 morfologi). Terdapat tonjolan (mukro) sebanyak 2- 4 titik Kingdom : Animalia Phylum : Nematoda Class : Secernentea Ordo : Tylenchida Klasifikasi Aphelencoides besseyi Family : Aphelenchoididae Subfamily: Aphelenchoidinae Genus :Aphelenchoides Biologi Nematoda Aphelencoides besseyi Nematoda A. besseyi yang betina memiliki bentuk tubuh yang ramping dengan panjang 0,41-0,81 mm dan lebar 14-22 mm , berkisar antara 0,44 dan 0,84 mm, dan lebar antara 14 dan 22 mm annulasi halus, memiliki arkuata di bagian bawah tubuh pada saat spesiemen santai, stilet ramping pendek seperti tombak, kelenjar esophagus tumpah tindih dan mempunyai bulbus median yang besar, berbentuk oval A.besseyi berkembang biak secara partenogenesis yang berarti embrio dapat terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi. Siklus telur 6,5 hingga 7 hari, pembentukan telur membutuhkan waktu 5 hari, instar dua berlangsung selama 13 hari, instar tiga berlangsung selama 15 hari dan intar empat berlangsung selama 9 hari. Kematangan seksual dari betina dewasa membutuhkan waktu selama 4-8 hari Teknik Pengendalian -Pengendalian dapat dilakukan dengan menghancurkan semua inokulum dari nematoda A. besseyi seperti benih, gulma, dan lain-lain, serta dengan mengatur masa tanam tanaman utama sesuai dengan masa tanam dan iklim yang tidak menguntungkan bagi perkembangan A. besseyi. -Pemberian nitrogen dan fosfor juga dapat menghambat perkembangan nematoda. -menggunakan varietas tahan terhadap serangan nematoda A. besseyi penggunaan bahan kimia juga cukup efektif dalam mengendalikan A. besseyi. Bahan kimia yang dapat digunakan yaitu metal bromide yang memiliki senyawa orgattophoshorus yang telah diketahui dapat mengendalikanA. besseyi. Etilmerkuri pada konsentrasi tertentu dapat menghancurkan nematoda, tetapi dari hasil penelitian diketahui senyawa ini juga dapat menghambat perkecambahan benih. Masih banyak lagi senyawa kimia yang dapat mengendalikan nematoda A. besseyi Thank you!