Anda di halaman 1dari 9

GEOTROPISME

JURNAL

OLEH:

MUHAMMAD
INDRAWINATA
190301103
SNR – 1

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA 2022
1

BAHAN DAN METODE

Tujuan Pratikum
1. Untuk mengetahui pengaruh rangsangan gravitasi bumi terhadap
pembengkokkan akar tanaman jagung

Alat dan Bahan

Alat

-
Kamar gelap (ruang gelap ,ruang semi gelap ,dan ruang terang)
-
Lempeng kaca
-
Bak kecambah
-
Tisu
-
Gunting
-
Kapas

Bahan
1. Benih jagung

Prosedur ( Daerah Pertumbuhan Akar )

-
dikecambahkan benih jagung yang sudah ada
-
dilapisi bak kecambah dengan kapas
-
dibasahi kapas dengan air
-
disuusn benih jagung diatas kapas dan dikecambahkan selama 3 hari
-
diselesksi benih jagung yang berukuran sama
-
dilapisi lempeng kaca dengan tisu
-
diikat benih jagung pada lempeng kaca yang sudah dilapisi tisu
-
dilembabkan tisu menggunakan air
-
dimasukan lempeng kaca pada masing-masing ruangan
-
pada rungan dimasukan kecambah dengan arah akar mengarah ke pusat
bumi/kebawah
-
diamati selama 2 hari
2

-
Dikeluarkan lempeng dari ruangan
-
Dipotong akar setiap kecambah sepanjang 3mm
-
Dimasukan kembali lempeng kesetiap ruangan dengan posisi 90o
-
Diamati selama 48 jam
3

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pembahasan

Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah
datangnya rangsangan. Bagian itu misalnya cabang , daun, kuncup bunga atau sulur.
Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi tropisme positif apabila gerak itu menuju
sumber rangsang dan tropisme negatif apabila gerak itu menjauhi sumber rangsang.
Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, tropisme dapat dibedakan lagi menjadi
fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, kemotropisme, dan tigmotropisme
(Prawihartono, 2001).

Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman.


Bila organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka keadaan
tersebut dinamakan geotropisme negatif. Akar selalu tumbuh kearah bawah akibat
rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh
lain dari gerak tropisme (Putra, 2010).
4

Faktor yang mempengaruhi geotropisme adalah adanya rangsangan dari luar


tumbuhan (lingkungan), antara lain cahaya matahari, suhu, air, zat kimia dan yang
utama gravitasi bumi (Wayan, 2017).

Gerak geotropisme pada tumbuhan mengandalkan adanya tiga hal. Pertama, benih
yang ditanam harus baik sehingga bisa tumbuh, benih yang baik adalah asumsi dasar
utama keberadaan individu. Kedua, keterikatan dan keberakaran benih dengan tempat
tumbuhnya. Ketiga yaitu gerak pertumbuhan yang terarah menuju atau mendekati pusat
bumi. Gerak akar tanaman yang mendekati pusat bumi terjadi karena hormon yang ada
di bagian batang terkena cahaya sehingga tumbuh mengikuti arah cahaya sedangkan
akar tanaman terdapat di dalam tanah dan tidak tembus cahaya akan mengaktifkan
hormon auksin sehingga akar tumbuh mengarah kepusat bumi (Koesoema, 2011).

Berdasarkan ada tidaknya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi :


Gerak endonom adalah gerak yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar. Contohnya adalah
gerak sitoplasma pada sel ; Gerak etionom adalah gerak yang dipengaruhi oleh
rangsangan dari luar. contoh rangsangan dari luar adalah cahaya,suhu, gravitasi bumi,
dan lainnya; Gerak higrokopis adalah gerak yang disebabkan oleh berkurangnya kadar
air secara terus-menerus, sehingga biji, buah, atau sporagium menjadi retak
(Pradhan, 2001).

Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena


gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak
menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme
positif.Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut
geotropisme negative (Putra, 2010). Ada pun pendapat lain. Gerak akar diakibatkan
olch rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya
rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak
organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut gcotropisme negatif
(Noggle, 2009).
5

Gambar daerah pertumbuhan ( Elongasi , Diferensiasi , dan Proliferasi)

Berdasarkan Praktikum yang telah dilakukan kertas yang digunakan pada saat
praktikum adalah kertas merang , alasan penggunaan kertas tersebut ialah karena kertas
merang mampu menyerap air dengan maksimal dan dapat mempertahankan
kelembabannya dengan baik. Hal ini sesuai dengan literatur (Yuliawati, 2007) yang
menyatakan bahwa Dalam praktikum dasar geotropisme, penggunaan kertas merang
mampu mempercepat pertumbuhan akar karena permeabilitas dari kertas yang baik.
6

KESIMPULAN

1. Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah
datangnya rangsangan

2. Geotropisme terbagi menjadi dua,yaitu geotropisme negative dan geotropisme


positive.

3. Berdasarkan ada tidaknya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi


Gerak endonom,gerak etinom, dan gerak higrokopis.

4. Penggunaan kertas merang pada pratikum karna mampu menyerap air dengan
maksimal dan dapat mempertahankan kelembabannya dengan baik.
7

DAFTAR PUSTAKA
Koesoema, D. A,. 2011.Pendidikan Karakter di Zaman Keblinger. Grasindo, Tangerang.

Noggle, Rey, R dan Fritzs, J. George. 2009. Introductor Plant Physiology

Pradhan, S. 2001. Plant Physiology. Har-Anand Publications Pvt. Ltd., New Delhi

Prawihartono, W. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Jilid III.

Bogor:Departemen Botani Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Putra, I . 2010. Penetapan Kuosien Respirasi jaringan Tumbuhan. Jurnal Pertanian.

Wayan Wiraatmaja, I. 2017. Gerak Pada Tumbuhan. Bali: Universitas Udayana. 8-11.

Yuliawati. 2007. Fisiologi tumbuhan jilid 2. Gramedia. Jakarta.


8

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai