Aas Buk Zaimah 1
Aas Buk Zaimah 1
1.Tujuan percobaan
Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat:
1) Menjelaskan prinsip penentuan kadar unsur logam dengan instrumen
spektrofotometer serapan atom dengan benar
2) Mengoperasikan instrumen spektrofotometer serapan atom dengan
benar
3) Menentukan kadar unsur logam (Fe) pada air sampel dengan metode
kurva kalibrasi
2. Dasar teori
Spektrofotometer serapan atom (AAS) adalah suatu alat yang digunakan
pada metode analisis untuk penentuan unsur logam dan metaloid yang
berdasarkan pada penyerapan absorbsi radiasi oleh atom bebas. Analisis
spektrokopi serapan atom merupakan teknik analisis kuantitatif dari unsur logam
yang terkandung pada sampel yang pemakaiannya yang sangat luas di berbagai
bidang karena prosedurnya selektif, spesifik, biaya analisisnya relatif murah,
sensitifitasnya tinggi (ppm/ppb), dapat dengan mudah membuat matriks yang
sesuai dengan standar, waktu analisis sangat cepat dan mudah dilakukan.
Air baku untuk air minum atau untuk keperluan industri memiliki
persyaratan ambang batas logam yang dikandungnya, sebagai contoh kandungan
unsur besi (Fe) pada air pada konsentrasi ±1 ppm telah mengakibatkan aroma dan
rasa yang tidak layak untuk dikonsumsi.
Tahapan perubahan yang terjadi pada larutan sampel saat dianalisis dengan AAS
adalah sebagai merikut :
1. Larutan unsur logam M (garam M+A-)
2. Molekul-molekul netral garam logam M (garam MA dalam bentuk gas)
3. a. Atom-atom M pada tingkat energi dasar (atom normal)
b. senyawa oksida dari logam M yang sukar pecah
c. molekul garam MA dalam keadaan tereksitasi
4. a. Atom M dalam keaadaan tereksitasi
b. senyawa oksida logam M dalam keadaan tereksitasi
5. Ion logam M (elektron terluar dari logam M lepas)
6. Ion logam M dalam keadaan tereksitasi
1.Sumber radiasi
Sumber radiasi resonansi yang digunakan adalah lampu katoda berongga (Hollow
Cathode Lamp) atau Electrodeless Discharge Tube (EDT). Elektroda lampu katoda
berongga biasanya terdiri dari wolfram dan katoda berongga dilapisi dengan unsur murni
atau campuran dari unsur murni yang dikehendaki. Tabung lampu dan jendela (window)
terbuat dari silika atau kuarsa, diisi dengan gas pengisi yang dapat menghasilkan prose
ionisasi. Gas pengisi yang biasanya digunakan ialah Ne, Ar atau He. Pemancaran radiasi
resonansi terjadi bila kedua elektroda diberi tegangan, arus listrik yang terjadi
menimbulkan ionisasi gas‐gas pengisi. Ion‐ion gas yang bermuatan positif ini menembaki
atom‐atom yang terdapat pada katoda yang menyebabkan tereksitasinya atom ‐atom
tersebut. Atom‐atom yang tereksitasi ini bersifat tidak stabil dan akan kembali ke tingkat
dasar dengan melepaskan energi eksitasinya dalam bentuk radiasi. Radiasi ini yang
dilewatkan melalui atom yang berada dalam nyala.
2.Atomizer
Atomizer terdiri atas Nebulizer (sistem pengabut), spray chamber dan burner (sistem
pembakar)
•Nebulizer
berfungsi untuk mengubah larutan menjadi aerosol (butir ‐butir kabut dengan
ukuran partikel 15 – 20 μm) dengan cara menarik larutan melalui kapiler (akibat efek dari
aliran udara) dengan pengisapan gas bahan bakar dan oksidan, disemprotkan ke ruang
pengabut. Partikel‐partikel kabut yang halus kemudian bersama ‐sama aliran campuran
gas bahan bakar, masuk ke dalam nyala, sedangkan titik kabut yang besar dialirkan
melalui saluran pembuangan.
4.Detektor
Detektor berfungsi mengukur radiasi yang ditransmisikan oleh sampel dan mengukur
intensitas radiasi tersebut dalam bentuk energi listrik.
5.Rekorder
Sinyal listrik yang keluar dari detektor diterima oleh piranti yang dapat menggambarkan
secara otomatis kurva absorpsi.
b.Bahan:
- Larutan standar Fe 100 ppm
- Aquades
- Air sampel (5 jenis)
4. Keselamatan Kerja:
Dalam pengoperasiannya peralalatan AAS menggunakan gas-gas yang mudah
terbakar, perhatikan sesuai petunjuk pengaturan tekanan dan laju alir gas, periksa jangan
ada kebocoran sehingga kebakaran dapat dicegah. Jangan lupa menyalakan blower
(exhaust fan) sebelum mengoperasikan peralatan karena atom2 logam berbahaya bagi
pernafasan. Hati-hati dalam melakukan pengenceran larutan standar, gunakan jas lab,
sarung tangan karet, kacamata dan masker.
5. Rangkaian/Gambar alat:
6. Prosedur Kerja
Membuat larutan standar dengan Fe 50 ppm dan 50 ml aquades
V1 X N1 = V2 X N2
V1 X 50 = 50 X 0,5
V1 = 0,5 ppm
b. Untuk 1 ppm
V1 X N1 = V2 X N2
V1 X 50 = 50 X 1
V1 = 1 ppm
b. Untuk 2 ppm
V1 X N1 = V2 X N2
V1 X 50 = 50 X 2
V1 = 2 ppm
c. Untuk 3 ppm
V1 X N1 = V2 X N2
V1 X 50 = 50 X 3
V1 = 3 ppm
d. Untuk 5 ppm
V1 X N1 = V2 X N2
V1 X 50 = 50 X 5
V1 = 5 ppm
8. daftar pustaka:
Budi Santoso,dkk. 2006. Buku Petunjuk Praktikum Instrumentasi Analitk. Polban:
Bandung.
Day.RA&Undewood, AL. 1990. Quantitative analysis. New Delhi; Prentice Hall.
Mulyono, HAM. 2006. Membuat Reagen kimia dilaboratorium. Jakarta : Bumi
Aksara.
Shimadzu corporation. 2008. Intruction manual operation guide AA-7000
Shimadzu atomic absorbtion spectrofotometer. Kyoto. Japan