Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN

PROSES DAN KIMIA TERAPAN

LAJU REAKSI IODINISASI ASETON

Oleh:

Nama : T.M Abrar Farhan Yazid

NIM 2021243010029

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA

INDUSTRIJURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Laju Reaksi Iodinisasi Aseton

Nama : T.M Abrar Farhan Yazid

NIM 2021243010029

Kelas / Semester : 2A TRKI / TIGA (III)

Jurusan / Prodi : Teknik Kimia / Teknologi Rekayasa Kimia Industri

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Saifuddin, M.T.

NIP 19660930 199303 1 003

Kasie. Laboratorium : Zuhra Amalia, ST.,M.Env.Mgmt.Sust

NIM 19800916 200504 2 002

Kasie. Laboratorium Dosen Pembimbing

Zuhra Amalia, ST.,M.Env.Mgmt.Sust Dr. Ir. Saifuddin, M.T.

NIP. 19800916 200504 2 002 NIP. 19660930 199303 1 003


LEMBAR PENUGASAN

Judul Praktikum : Laju Reaksi Iodinisasi Aseton

Nama : T.M Abrar Farhan Yazid

NIM 2021243010029

Kelas / Prodi : 2A TRKI

KELOMPOK :B

Anggota Kelompok : M.Syahlung Siregar

Azra Arzahri Usfa

Nadya Putri

T.M Abrar Farhan Yazid

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Saifuddin, M.T.

NIP 19660930 199303 1 003

Kasie. Laboratorium : Zuhra Amalia, ST.,M.Env.Mgmt.Sust

NIM 19800916 200504 2 002

Kasie. Laboratorium Dosen Pembimbing

Zuhra Amalia, ST.,M.Env.Mgmt.Sust Dr. Ir. Saifuddin, M.T.

NIP. 19800916 200504 2 002 NIP. 19660930 199303 1 003


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

1. Menentukan orde reaksi


2. Menghitung energy
aktivasi

3. Menghitung laju reaksi berdasarkan konsentrasi dan temperature dalam suasana


asam

1.2 Prinsip Percobaan

Mereaksikan sejumlah pereaksi aseton dan iod menggunakan katalis asam pada
suhu dan konsentrasi tertentu dengan mengamati perubahan warna aseton (satuan detik).

1.3 Latar Belakang Teori

Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain ialah :

1. Sifat pereaksi itu sendiri


2. Konsentrasi reaktan
3. Temperatur
4. Katalis
5. Luas permukaan sentuhan

Beberapa reaksi pada temperatur ruang berlangsung lambat seperti oksidasi kayu yang
belum Nampak dalam jangka waktu lama, pengkaratan besi, sedangkan pembentukan air
dari pencampuran asam dan basa berlangsung cepat. Persamaan reaksi secara umum
berlangsung sebagai berikut:

aA+bB cC

Laju reaksi dinyatakan dengan persamaan :

Atau

Laju = k [A]a [B]b.......................................................................................................(1)


a dan b tidak selalu merupakan bilangan bulat (0, 1, 2, 3, dstnya), bisa merupakan
bilangan pecahan ⅓, ⅔, dstnya. [A] dan [B] adalah konsentrasi A dan B (dalam satuan
mol/liter). k adalah tetapan laju reaksi. Dari persamaan (1) dapat dilihat bahwa laju akan
bertambah dengan bertambahnya konsentrasi.

Jumlah a dan b disebut orde reaksi A dan B. Jika a=1, maka disebut reaksi berorde
reaksi 1 terhadap A. Jika b=2, maka disebut reaksi berorde 2 terhadap B. Orde total
merupakan jumlah a dan b. Dalam contoh ini reaksi berorde 3.

Laju reaksi juga bergantung pada temperature. Sering terjadi bila temperature naik 10 oC,
maka laju reaksi naik dua kali lipat. Seperti pada konsentrasi, disini terdapat pula hubungan
kuantitatif antara laju reaksi dengan temperature, tetapi hubungannya sangat rumit.
Hubungan ini didasarkan pada suatu ide bahwa reaktan harus mempunyai jumlah energy
minimum tertentu pada waktu reaktan bertumbukan pada tahap reaksi. Jumlah energy
minimum yang tertentu ini disebut energy aktivasi. Persamaan ini yang menghubungkan
tetapan laju k, temperature T (oK) dan energy aktivasi (Ea) menurut Arrhenius:

k=Ae- 𝐸𝑎
𝑅𝑇

log k = −𝐸𝑎
+ log A .............................................(2)
2.303𝑅𝑇

R adalah tetapan gas ( 8,31 joule/mol K ) dan Ea ( satuan joule/mol). Dengan


menghitung k pada temperature yang berbeda-beda, kemudian masukkan harga-harga k ke
dalam grafik, maka dapat diperoleh energy aktivasi reaksi (Ea). Dalam percobaan ini kita
pelajari kinetika reaksi iod dan aseton dalam suasana asam.

Selain itu pada konsentrasi aseton dan Iod, laju reaksi bergantung pada konsentrasi ion
hydrogen ( H+ ), dengan menggunakan persamaan laju (1), laju reaksi iodinisasi aseton
adalah:
Laju reaksi = k [Aseton]m [I2] n [H+ ] p..........................................................................................................(3)

Dimana m orde reaksi terhadap aseton, n orde reaksi terhadap ion, dan p orde reaksi
terhadap asam. k merupakan konstanta laju reaksi, dimana laju reaksi dapat dinyatakan
dengan perubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap waktu.
Laju = - 𝑑 [𝑖𝑜𝑑] = - 𝑑 [𝑎𝑠𝑒𝑡𝑜𝑛] ........................................................................................................................................................(4)
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Tanda minus menandakan pereaksi berkurang dan untuk membuat nilai laju reaksi positif,
karena perubahan Iod dan aseton negative.

Reaksi iodonisasi aseton mudah diamati karena:

1. Iod berwara (kuning), sehingga reaksi dapat diamati dengan mengamati perubahan
warna iod dari berwarna ke tidak berwarna secara visual.
2. Reaksi berorde nol terhadap iod. Hal ini berarti bahwa laju reaksi tidak bergantung
pada konsentrasi Iod. [Iod]o = 1, dimana n = 0.

Oleh karena itu laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi Iod, maka kita dapat
menggunakan Iod sebagai reagen pembatas dengan jumlah aseton dan ion hydrogen
berlebih. Kita dapat mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mereaksikan seluruh Iod yang
ada dalam larutan. Bila konsentrasi dari aseton dari Aseton dan ion Hidrogen jauh lebih
besar dari konsentrasi iod, maka konsentrasi mereka tidak akan jauh berubah selama reaksi
dan laju reaksi akan tetap, sampai seluruh Iod habis bereaksi. Kemudian reaksi akan
berhenti bila waktu reaksi yang dibutuhkan untuk mereaksikan semua Iod (warna Iod
hilang) adalah t (dalam detik, menit), maka persamaan laju reaksi menjadi:

Laju = [𝑖𝑜𝑑] ............................................................................................................(5)


𝑡

Walaupun laju reaksi tetap pada kondisi yang kita atur, kita dapat mengubah-ubah
kosentrasi Aseton dan ion Hidrogen. Bila konsentrasi ion Hidrogen dibuat tetap sama,
seperti pada campuran awal. Sedangkan konsentrasi Aseton dibuat dua kali konsentrasi
semula, maka persamaan laju menjadi :

Laju 2 = k [2A]m [Iodn [H+]p............................................................................................................................(6a)

Laju 1 = k [A]m [Iod]n [H+]p............................................................................................................................(6b)

Dengan membagi persamaan (6a) dengan persamaan (6b), maka diperoleh :


𝑙𝑎𝑗𝑢 2
= [2𝐴]𝑚 = 2m .....................................................................................(6)
𝑙𝑎𝑗𝑢 1 [𝐴]𝑚
Setelah menghitung laju 2 dan laju 1dengan menggunaka persamaan (5), maka kita
memperoleh angka yang mempunyai harga sama dengan 2m, berarti kita dapat memperoleh
harga melalui logaritma, dimana m orde reaksi terhadap aseton.

log 𝑙𝑎𝑗𝑢 2 log log 𝑙𝑎𝑗𝑢


2m = m log 2, dimana m =2 log (7)
.....................................................
𝑙𝑎𝑗𝑢 1 log 2

Dengan cara yang sama kita dapat memperoleh orde reaksi terhadap ion Hidrogen. Setelah
masing-masing orde reaksi diketahui, kita dapat menghitung k.

𝑙𝑎𝑗𝑢
k =[𝐴]𝑚 ……………………………………………… (8)
[𝑖𝑜𝑑]𝑛
[𝐻]�

Sebagai pengembangan lebih lanjut dari percobaan ini adalah melakukan reaksi
pada temperature yang berbeda-beda untuk mengetahui energy aktivasi. Percobaan yang
dilakukan disini adalah menentukan laju reaksi pada temperature di atas temperature ruang.
Dengan mengetahui laju reaksi dan harga k pada temperature yang berbedabeda tersebut,
kita dapat menentukan nilai energy aktivasi (Ea) melalui kurva Laju versus - 1. Kemiringan
𝑇
(slope) dari kurva yang merupakan garis lurus adalah sama

dengan: - 𝐸𝑎
= nilai slope, atau Ea = (nilai slope) x (2,303 R)
2,303 𝑅
BAB II

PROSEDUR PERCOBAAN

2.1 Peralatan Yang digunakan

1. Gelas kimia 150 ml 3 buah


2. Erlenmeyer 125 ml 8 buah
3. Pipet seukuran 10 ml 2 buah
4. Pipet seukuran 5 ml 2 buah
5. Pipet seukuran 25 ml 1 buah
6. Stopwatch 1 buah
7. Penangas air 1 buah
8. Termometer 100oC 1 buah
9. Pendingin (Es) 1 kg

2.2 Bahan yang digunakan

Untuk satu kali percobaan :

1. Aseton 4 M 250 ml
2. HCl 1 M 250 ml
3. Larutan Iod 0,005 M 250 ml
4. Alkohol (untuk melarutkan iod) 10 ml

2.3 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Hati-hatilah bekerja dengan aseton, asam klorida dan iod. Praktikan diwajibkan
membawa kain lap, tissue, es batu. Selama praktikum gunakan baju praktikum, sarung
tangan ketika mengambil bahan asam pekat dan menggunakan masker dan peralatan K3
lainnya.

2.4 Prosedur Kerja

A. Penentuan Orde Reaksi

Tempatkan 100 ml Aseton 4 M, 100 ml HCl 1 M dan 100 ml larutan Iod 0,005 M ke dalam
masing-masing gelas kimia 150 ml yang bersih dan kering, tutup dengan kaca arloji. Untuk
aseton sebaiknya ditempatkan dalam botol bertutup.

Percobaan 1:

1. Pipet 10 ml Aseton 4 M masukkan ke dalam Erlemneyer 125 ml.


2. Pipet 10 ml HCl 1 M masukkan kedalam Erlenmeyer yang berisi Aseton tersebut di
atas.
3. Tambahkan 20 ml air demineral ke dalam campuran tersebut.
4. Siapkan Stpwatch.
5. Pipet 10 ml larutan Iodium dengan menggunakan pipet kering dan bersih. Jaga
jangan sampai Iodium menetes pada tangan atau pakaian.
6. Masukkan larutan Iodium tersebut ke dalam campuran Aseton dan HCl dan secara
serentak dengan menghidupkan Stopwatch.
7. Setelah warna Iodium hilang, segera matikan Stopwatch.
8. Ukur temperature campuran menggunakan thermometer.
Percobaan 2 :

Ulangi percobaan a dengan mengubah konsentrasi Aseton yaitu dengan memasukkan 5 ml


Aseton ke dalam Erlemneyer dan ditambah 25 ml air demineral. Konsentrasi Aseton dan
Iodium tetap.

Percobaan 3 :

Ulangi percobaan a dengan mengubah konsentrasi HCl yaitu dengan memasukkan 5 ml


HCl 1 M ke dalam Erlenmeyer dan ditambah 25 ml air demineral. Konsentrasi Aseton,
larutan Iodium tetap.

Percobaan 4 :

Ulangi percobaan a dengan mengubah konsentrasi Iodium yaitu dengan memasukkan 5 ml


Iodium 1 M ke dalam Erlenmeyer dan ditambah 25 ml air demineral. Konsentrasi Aseton,
dan HCl tetap.

B. Penentuan Energi Aktivasi

Lakukan percobaan a masing-masing pada temperature yang berbeda yaitu pada


temperature 10oC, dan 40oC. Tentukan tetapan laju reaksi dan energy pengaktifan.

Anda mungkin juga menyukai