Oleh:
NIM 2021243010029
2022
LEMBAR PENGESAHAN
NIM 2021243010029
NIM 2021243010029
KELOMPOK :B
Nadya Putri
PENDAHULUAN
Mereaksikan sejumlah pereaksi aseton dan iod menggunakan katalis asam pada
suhu dan konsentrasi tertentu dengan mengamati perubahan warna aseton (satuan detik).
Beberapa reaksi pada temperatur ruang berlangsung lambat seperti oksidasi kayu yang
belum Nampak dalam jangka waktu lama, pengkaratan besi, sedangkan pembentukan air
dari pencampuran asam dan basa berlangsung cepat. Persamaan reaksi secara umum
berlangsung sebagai berikut:
aA+bB cC
Atau
Jumlah a dan b disebut orde reaksi A dan B. Jika a=1, maka disebut reaksi berorde
reaksi 1 terhadap A. Jika b=2, maka disebut reaksi berorde 2 terhadap B. Orde total
merupakan jumlah a dan b. Dalam contoh ini reaksi berorde 3.
Laju reaksi juga bergantung pada temperature. Sering terjadi bila temperature naik 10 oC,
maka laju reaksi naik dua kali lipat. Seperti pada konsentrasi, disini terdapat pula hubungan
kuantitatif antara laju reaksi dengan temperature, tetapi hubungannya sangat rumit.
Hubungan ini didasarkan pada suatu ide bahwa reaktan harus mempunyai jumlah energy
minimum tertentu pada waktu reaktan bertumbukan pada tahap reaksi. Jumlah energy
minimum yang tertentu ini disebut energy aktivasi. Persamaan ini yang menghubungkan
tetapan laju k, temperature T (oK) dan energy aktivasi (Ea) menurut Arrhenius:
k=Ae- 𝐸𝑎
𝑅𝑇
log k = −𝐸𝑎
+ log A .............................................(2)
2.303𝑅𝑇
Selain itu pada konsentrasi aseton dan Iod, laju reaksi bergantung pada konsentrasi ion
hydrogen ( H+ ), dengan menggunakan persamaan laju (1), laju reaksi iodinisasi aseton
adalah:
Laju reaksi = k [Aseton]m [I2] n [H+ ] p..........................................................................................................(3)
Dimana m orde reaksi terhadap aseton, n orde reaksi terhadap ion, dan p orde reaksi
terhadap asam. k merupakan konstanta laju reaksi, dimana laju reaksi dapat dinyatakan
dengan perubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap waktu.
Laju = - 𝑑 [𝑖𝑜𝑑] = - 𝑑 [𝑎𝑠𝑒𝑡𝑜𝑛] ........................................................................................................................................................(4)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Tanda minus menandakan pereaksi berkurang dan untuk membuat nilai laju reaksi positif,
karena perubahan Iod dan aseton negative.
1. Iod berwara (kuning), sehingga reaksi dapat diamati dengan mengamati perubahan
warna iod dari berwarna ke tidak berwarna secara visual.
2. Reaksi berorde nol terhadap iod. Hal ini berarti bahwa laju reaksi tidak bergantung
pada konsentrasi Iod. [Iod]o = 1, dimana n = 0.
Oleh karena itu laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi Iod, maka kita dapat
menggunakan Iod sebagai reagen pembatas dengan jumlah aseton dan ion hydrogen
berlebih. Kita dapat mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mereaksikan seluruh Iod yang
ada dalam larutan. Bila konsentrasi dari aseton dari Aseton dan ion Hidrogen jauh lebih
besar dari konsentrasi iod, maka konsentrasi mereka tidak akan jauh berubah selama reaksi
dan laju reaksi akan tetap, sampai seluruh Iod habis bereaksi. Kemudian reaksi akan
berhenti bila waktu reaksi yang dibutuhkan untuk mereaksikan semua Iod (warna Iod
hilang) adalah t (dalam detik, menit), maka persamaan laju reaksi menjadi:
Walaupun laju reaksi tetap pada kondisi yang kita atur, kita dapat mengubah-ubah
kosentrasi Aseton dan ion Hidrogen. Bila konsentrasi ion Hidrogen dibuat tetap sama,
seperti pada campuran awal. Sedangkan konsentrasi Aseton dibuat dua kali konsentrasi
semula, maka persamaan laju menjadi :
Dengan cara yang sama kita dapat memperoleh orde reaksi terhadap ion Hidrogen. Setelah
masing-masing orde reaksi diketahui, kita dapat menghitung k.
𝑙𝑎𝑗𝑢
k =[𝐴]𝑚 ……………………………………………… (8)
[𝑖𝑜𝑑]𝑛
[𝐻]�
�
Sebagai pengembangan lebih lanjut dari percobaan ini adalah melakukan reaksi
pada temperature yang berbeda-beda untuk mengetahui energy aktivasi. Percobaan yang
dilakukan disini adalah menentukan laju reaksi pada temperature di atas temperature ruang.
Dengan mengetahui laju reaksi dan harga k pada temperature yang berbedabeda tersebut,
kita dapat menentukan nilai energy aktivasi (Ea) melalui kurva Laju versus - 1. Kemiringan
𝑇
(slope) dari kurva yang merupakan garis lurus adalah sama
dengan: - 𝐸𝑎
= nilai slope, atau Ea = (nilai slope) x (2,303 R)
2,303 𝑅
BAB II
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Aseton 4 M 250 ml
2. HCl 1 M 250 ml
3. Larutan Iod 0,005 M 250 ml
4. Alkohol (untuk melarutkan iod) 10 ml
Hati-hatilah bekerja dengan aseton, asam klorida dan iod. Praktikan diwajibkan
membawa kain lap, tissue, es batu. Selama praktikum gunakan baju praktikum, sarung
tangan ketika mengambil bahan asam pekat dan menggunakan masker dan peralatan K3
lainnya.
Tempatkan 100 ml Aseton 4 M, 100 ml HCl 1 M dan 100 ml larutan Iod 0,005 M ke dalam
masing-masing gelas kimia 150 ml yang bersih dan kering, tutup dengan kaca arloji. Untuk
aseton sebaiknya ditempatkan dalam botol bertutup.
Percobaan 1:
Percobaan 3 :
Percobaan 4 :