Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Pembahasan
Pada pratikum dilakukan perhitungan, dari perhitungan yang didapat berat
awal lebih berat daripada berat akhir, artinya baja karbon sebelum terkorosi lebih
berat daripada baja karbon setelah terkorosi. Hal ini dikarenakan terjadinya proses
perkaratan atau kerusakan pada suatu barang terjadi karena proses kimiawi dengan
menggunakan air laut dan inhibitor sehingga terjadinya kehilangan berat pada suatu
benda.
Data Tertinggi laju korosi rata-rata pada konsentrasi inhibitor 50 dan laju
korosi terendah pada konsentrasi inhibitor 200.
Efisiensi inhibisi 0% pada konsentrasi inhibitor 0 g/L (laju korosi rata-rata)
atau senilai 19,5357 mpy efisiensi tertinggi terdapat pada data inhibitor 200 g/L
Pada pratikum pengujian korosi dilakukan pengamplasan pada baja karbon.
Setelah diamplas dilakukannya pengkorosian selama 24 jam. Pengkorosian ini
dilakukan dengan air laut yang ditambahkan dengan konsentrasi inhibitor. Karena air
yang mengandung garam mempunyai sifat elektrolit. Sehingga perendaman sampel
baja karbon selama 24 jam akan terlihat jelas dari sebelumnya karena sampel tersebut
telah berubah jadi karatan seperti sebelum diamplas. Tetapi berat dari sampel tersebut
akan menurun dari sebelum dilakukan pengkorosian hal ini disebabkan oleh pengaruh
lingkungannya.

Kesimpulan
Korosi adalah proses degradasi logam akibat interaksi dengan lingkungannya.
Senyawa yang terkandung pada daerah yang terkorosi adalah besi oksida (FeO)
dimana oksigen bereaksi dengan permukaan besi maka akan terjadi reaksi antara
oksigen dan besi. Reaksi yang terjadi adalah reaksi oksidasi, yaitu penggabungan
oksigen dengan logam besi membentuk karat besi.
Penyebab terjadinya korosi
1. Kontak langsung logam dengan oksigen dan air
2. Keberadaan elektrolit
3. Suhu
4. Keberadaan zat pengotor
5. pH
6. Jenis logam

Anda mungkin juga menyukai