ABSTRAK
Adanya karbondioksida yang larut dalam uap air sebagai impuritas dari minyak dan gas
bumi memicu terjadinya korosi pada baja sebagai material dari saluran pipa. Faktor-faktor
lingkungan seperti tekanan parsial, temperatur, dan pH mempengaruhi laju korosi dalam pipa
minyak dan gas. Korosi karbondioksida menghasilkan produk korosi besi (II) karbonat yang bisa
larut dalam pipa maupun mengendap di permukaan baja sebagai bahan dari pipa minyak. Lapisan
film yang mengendap ini membantu menghambat terjadinya korosi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisa pengaruh temperatur dan pH terhadap karakterisasi korosi di
lingkungan CO2. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian korosi secara elektrokimia pada baja
BS 970 di media korosi NaCl 3%wt. Pengujian dilakukan pada temperatur 25°C, 45°C, 65°C,
75°C dan pH 5,5 ; 6 ; 6,5. Pengukuran dilakukan dengan metode EIS dan metode Tafel untuk
mendapatkan laju korosi dan perilaku korosi. Kemudian dilakukan pengujian SEM pada semua
sampel dan XRD pada sampel dengan temperatur 75ºC pH 6,5. Hasilnya menunjukkan bahwa
semakin tinggi temperatur, semakin tinggi pula laju korosinya, namun pada temperatur 75ºC laju
korosi menurun. Sedangkan semakin menurunnya pH, semakin meningkat laju korosinya,
ditunjukkan pada pH 5,5. Dari hasil SEMdan XRD menunjukkan adanya pembentukan lapisan
FeCO3 yang merupakan produk utama korosi CO2.
Perumusan Masalah
Mengetahui peran temperatur dan pH terhadap karakteristik korosi baja
BS 970 di lingkungan CO2
Batasan Masalah
¾ Temperatur larutan selama proses reaksi elektrokimia dianggap konstan.
¾ pH larutan selama proses reaksi elektrokimia dianggap konstan.
¾ Beaker glass dianggap kedap udara.
Tujuan Penelitian
¾ Untuk menghasilkan hasil analisa yang lebih komprehensif mengenai korosi
CO2 dan faktor-faktor yang berperan di dalamnya khususnya temperatur dan pH
¾ Untuk menghasilkan kajian mengenai peran temperatur dan pH dalam
mempengaruhi pembentukan lapisan film FeCO3 di permukaan baja
Manfaat Penelitian
¾ Memepelajari korosi CO2 pada pipa minyak bumi dan gas.
¾ Hasil analisa data yang didapat dari penelitian ini dapat dijadikan informasi
yang saling melengkapi dan komprehensif dengan hasil penelitian-penelitian
sebelumnya tentang korosi CO2 dan faktor-faktor yang berperan di dalamnya.
¾ Data dari hasil penelitian dapat dijadikan acuan untuk penelitian tentang
perlindungan terhadap korosi CO2
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
TINJAUAN PUSTAKA
KOROSI CO2
• Hidrolisis CO2(aq)
CO2(aq) + H2O (l) ↔ H2CO3(aq)
• Anodik :
Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e-
• Katodik :
2HCO3-(aq) ↔ H2(g) + 2CO3-(aq)
• Reaksi Keseluruhan:
Fe(s)+ 2HCO3-(aq) ↔ FeCO3(s) + H2(g)
Pada temperatur rendah, laju korosi meningkat karena tingginya kelarutan film FeCO3.
Seiring dengan peningkatan suhu (sekitar 60-80 ° C) lapisan film besi (II) karbonat menjadi
lebih padat dan tebal di permukaan logam serta lebih protektif yang mengakibatkan
penurunan laju korosi. (DeWaard dan Milliams)
Pengaruh pH terhadap korosi CO2
Elektroda Pembantu
Elektroda yang membantu mengalirkan arus
dalam rangkaian sel tiga elektroda
Elektroda Acuan
Elektroda acuan merupakan elektroda yang
potensial standardnya diketahui,konstan.
Pengujian Korosi
Tafel
¾ Metode ekstrapolasi tafel untuk
mengukur laju korosi digunakan oleh
Wagner dan Traud untuk
membuktikan teori potensial
campuran