Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH TEMPERATUR DAN PH

TERHADAP KARAKTERISASI KOROSI


BAJA BS 970 DI LINGKUNGAN CO2

Yuningtyas Rissa Adiyanti


NRP. 2707 100 027
Dosen Pembimbing :
Budi Agung Kurniawan, ST., MSc.
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2011

ABSTRAK
Adanya karbondioksida yang larut dalam uap air sebagai impuritas dari minyak dan gas
bumi memicu terjadinya korosi pada baja sebagai material dari saluran pipa. Faktor-faktor
lingkungan seperti tekanan parsial, temperatur, dan pH mempengaruhi laju korosi dalam pipa
minyak dan gas. Korosi karbondioksida menghasilkan produk korosi besi (II) karbonat yang bisa
larut dalam pipa maupun mengendap di permukaan baja sebagai bahan dari pipa minyak. Lapisan
film yang mengendap ini membantu menghambat terjadinya korosi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisa pengaruh temperatur dan pH terhadap karakterisasi korosi di
lingkungan CO2. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian korosi secara elektrokimia pada baja
BS 970 di media korosi NaCl 3%wt. Pengujian dilakukan pada temperatur 25°C, 45°C, 65°C,
75°C dan pH 5,5 ; 6 ; 6,5. Pengukuran dilakukan dengan metode EIS dan metode Tafel untuk
mendapatkan laju korosi dan perilaku korosi. Kemudian dilakukan pengujian SEM pada semua
sampel dan XRD pada sampel dengan temperatur 75ºC pH 6,5. Hasilnya menunjukkan bahwa
semakin tinggi temperatur, semakin tinggi pula laju korosinya, namun pada temperatur 75ºC laju
korosi menurun. Sedangkan semakin menurunnya pH, semakin meningkat laju korosinya,
ditunjukkan pada pH 5,5. Dari hasil SEMdan XRD menunjukkan adanya pembentukan lapisan
FeCO3 yang merupakan produk utama korosi CO2.

Kata kunci : korosi CO2, temperatur, pH, lapisan FeCO3.


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Baja mendominasi
penggunaan di industri
minyak dan gas khususnya
untuk pipa

Terjadi Produk korosi berupa


korosi CO2 lapisan film besi karbonat

Faktor Lapangan yang


Adanya karbondioksida mempengaruhi seperti pH
yang terlarut dalam uap dan temperatur
air (impuritas dari minyak
dan gas bumi) •Kondisi lingkungan seperti
apa ?
• Bagaimana karakterisasi
CO2 korosinya?

Perumusan Masalah
Mengetahui peran temperatur dan pH terhadap karakteristik korosi baja
BS 970 di lingkungan CO2

Batasan Masalah
¾ Temperatur larutan selama proses reaksi elektrokimia dianggap konstan.
¾ pH larutan selama proses reaksi elektrokimia dianggap konstan.
¾ Beaker glass dianggap kedap udara.
Tujuan Penelitian
¾ Untuk menghasilkan hasil analisa yang lebih komprehensif mengenai korosi
CO2 dan faktor-faktor yang berperan di dalamnya khususnya temperatur dan pH
¾ Untuk menghasilkan kajian mengenai peran temperatur dan pH dalam
mempengaruhi pembentukan lapisan film FeCO3 di permukaan baja

Manfaat Penelitian
¾ Memepelajari korosi CO2 pada pipa minyak bumi dan gas.
¾ Hasil analisa data yang didapat dari penelitian ini dapat dijadikan informasi
yang saling melengkapi dan komprehensif dengan hasil penelitian-penelitian
sebelumnya tentang korosi CO2 dan faktor-faktor yang berperan di dalamnya.
¾ Data dari hasil penelitian dapat dijadikan acuan untuk penelitian tentang
perlindungan terhadap korosi CO2

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
TINJAUAN PUSTAKA
KOROSI CO2

• CO2(g) terlarut ke dalam air akan menghasilkan CO2(aq).


CO2(g) ↔ CO2(aq)

• Hidrolisis CO2(aq)
CO2(aq) + H2O (l) ↔ H2CO3(aq)

• Penguraian asam karbonat, H2CO3


H2CO3(aq) ↔ H+(aq) + HCO3-(aq)

Yang dapat menyebabkan proses korosi terjadi :

• Anodik :
Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e-

• Katodik :
2HCO3-(aq) ↔ H2(g) + 2CO3-(aq)

• Reaksi Keseluruhan:
Fe(s)+ 2HCO3-(aq) ↔ FeCO3(s) + H2(g)

Pengaruh Temperatur terhadap Korosi CO2


Laju Korosi tanpa
pembentukan Film

Laju Korosi dengan


pembentukan Film

Pada temperatur rendah, laju korosi meningkat karena tingginya kelarutan film FeCO3.
Seiring dengan peningkatan suhu (sekitar 60-80 ° C) lapisan film besi (II) karbonat menjadi
lebih padat dan tebal di permukaan logam serta lebih protektif yang mengakibatkan
penurunan laju korosi. (DeWaard dan Milliams)
Pengaruh pH terhadap korosi CO2

¾ Meningkatnya pH mengarah pada


menurunnya laju korosi dengan
mempengaruhi reaksi elektrokimia dan
pembentukan film besi karbonat.
¾ pH yang tinggi memicu pembentukan
lapisan besi karbonat yang mengurangi
laju korosi secara signifikan menurut
fungsi waktu
¾ Hal ini disebabkan pengaruh penurunan
kelarutan besi karbonat dalam larutan
karena pH yang meningkat

Sel Tiga Elektroda


Elektroda Kerja
Elektroda kerja adalah nama yang diberikan
kepada spesimen kerja yang sedang diteliti

Elektroda Pembantu
Elektroda yang membantu mengalirkan arus
dalam rangkaian sel tiga elektroda

Elektroda Acuan
Elektroda acuan merupakan elektroda yang
potensial standardnya diketahui,konstan.
Pengujian Korosi
Tafel
¾ Metode ekstrapolasi tafel untuk
mengukur laju korosi digunakan oleh
Wagner dan Traud untuk
membuktikan teori potensial
campuran

¾ Teknik ini menggunakan data yang


diperoleh dari pengukuran polarisasi
katodik atau anodik.

Spektroskopi Impedansi Elektrokimia


Spektroskopi impedansi elektrokimia
(Electrochemical Impedance Spectroscopy,
EIS) adalah suatu metoda untuk
menganalisa respon suatu elektroda
terkorosi terhadap sinyal potensial AC pada
amplitude rendah (~10mV) dari rentang
frekuensi yang sangat lebar. Pada
priinsipnya, EIS digunakan untuk
menentukan parameter kinetika
elektrokimia berkaitan dengan unsur-unsur
listrik seperti tahanan , R, kapasitansi, C,
dan induktansi, L (Jones,1992).

Anda mungkin juga menyukai