-1-
-2-
-3-
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
-4-
-5-
-6-
BAB II
NAMA, OBJEK, SUBJEK, DAN GOLONGAN RETRIBUSI
Bagian Kesatu
Nama Retribusi
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-7-
Pasal 2
Bagian Kedua
Objek Retribusi
Pasal 3
Bagian Ketiga
Subjek Retribusi
Pasal 4
Subjek retribusi IMB adalah setiap orang pribadi atau badan yang
memperoleh IMB dari Pemerintah Kabupaten.
Bagian Keempat
Golongan Retribusi
Pasal 5
BAB II
PRINSIP DAN CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
PENERBITAN IMB
Bagian Kesatu
Prinsip
Pasal 6
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-8-
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi perijinan tertentu
didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian biaya penyelenggaraan
pemberian ijin yang bersangkutan.
(2) Biaya penyelenggaraan ijin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
penerbitan dokumen ijin, pengawasan dilapangan, penegakan hukum,
penatausahaan dan biaya dampak negatif dari pemberian ijin tersebut.
Bagian Kedua
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Retribusi IMB
Paragraf 1
Penghitungan Besarnya Retribusi IMB
Pasal 7
(3) Biaya administrasi IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
permintaan pemilik bangunan gedung meliputi:
a. biaya pemecahan dokumen IMB; atau
b. biaya pembuatan duplikat/copy dokumen yang dilegalisasikan sebagai
pengganti dokumen IMB yang hilang atau rusak; atau
c. biaya pemutakhiran data atas permohonan pemilik bangunan gedung,
dan/atau perubahan nonteknis lainnya.
(4) Biaya penyediaan formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk
biaya pendaftaran bangunan gedung.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai retribusi IMB dan biaya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-9-
Peraturan Bupati.
Paragraf 2
Indeks Penghitungan Besarnya Retribusi IMB
Pasal 8
Pasal 9
(1) Indeks kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) meliputi
indeks kegiatan pembangunan bangunan gedung, dan indeks
pembangunan prasarana bangunan gedung.
(2) Indeks pembangunan bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi indeks:
a. pembangunan bangunan gedung baru 1.00;
b. rehabilitasi/renovasi rusak sedang 0,45;
c. rehabilitasi/renovasi rusak berat 0,65;
d. pelestarian/pemugaran pratama 0,65;
e. pelestarian/pemugaran madya 0,45; dan
f. pelestarian/pemugaran utama 0,30.
(3) Indeks pembangunan prasarana bangunan gedung sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi indeks:
a. pembangunan prasarana bangunan gedung baru 1.00;
b. rehabilitasi/renovasi rusak sedang 0,45; dan
c. rehabilitasi/renovasi rusak berat 0,65.
(4) Indeks parameter fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)
meliputi indeks fungsi:
a. hunian, rumah tinggal tunggal sederhana, dan rumah deret 0,05;
sederhana
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-10-
Pasal 11
-11-
Pasal 12
Pasal 13
(2) Untuk bangunan gedung atau bagian bangunan gedung dibawah permukaan
tanah, dibawah/atas permukaan air, prasarana, dan sarana umum, ditetapkan
indeks pengali tambahan sebesar 1,30 untuk mendapatkan indeks terintegrasi.
Pasal 14
Paragraf
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Penerbitan IMB
Pasal 15
(1) Tingkat penggunaan jasa penerbitan IMB diukur berdasarkan tingkat upaya
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-12-
Paragraf 4
Rumus Penghitungan Besarnya Retribusi IMB
Pasal 16
-13-
Keterangan :
L Luas lantai bangunan gedung
V Volume/besaran, dalam satuan meter persegi (m²), meter panjang
(m ), atau unit.
1
I Indeks
It Indeks terintegrasi
Tk Tingkat kerusakan, yaitu:
0,45 untuk tingkat kerusakan sedang
0,65 untuk tingkat kerusakan berat
Rbg Harga satuan (tarif) retribusi IMB untuk bangunan gedung
HSRpbg Harga satuan (tarif dasar) retribusi IMB untuk prasarana
bangunan gedung
1,00 : Indeks pembangunan baru
RAB Rencana Anggaran Biaya
Paragraf 5
Daftar Kode dan Indeks Penghitungan Besarnya Retribusi IMB
Pasal 17
BAB IV
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI IMB
Bagian Kesatu
Tarif (Harga Satuan) Retribusi IMB
Pasal 18
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-14-
(1) Tarif retribusi IMB untuk bangunan gedung ditetapkan seragam, atau
hanya satu tarif per-meter persegi untuk seluruh fungsi dan jenis
bangunan gedung di wilayah kabupaten.
(2) Tarif retribusi IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar
Rp. 17.500,- (tujuh belas ribu lima ratus rupiah).
(3) Tarif retribusi IMB untuk konstruksi prasarana bangunan gedung
ditetapkan sebesar 1,75% (satu koma tujuh puluh lima persen) dari
rencana anggaran biaya model setiap jenis prasarana bangunan gedung
sebagai standar satuan luas, panjang, atau unit.
(4) Tarif retribusi IMB untuk bangunan gedung dan prasarana bangunan
gedung seperti pada Lampiran 6 peraturan daerah ini, dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.
Bagian Kedua
Peninjauan Tarif Retribusi IMB
Pasal 19
(1) Tarif dasar retribusi IMB ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun
sekali.
(2) Peninjauan tarif retribusi IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan memperhatikan indeks harga, perkembangan
perekonomian, dan kemampuan masyarakat.
(3) Penetapan tarif dasar retribusi IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan peraturan bupati.
BAB V
WILAYAH PEMUNGUTAN RETRIBUSI
Bagian Kesatu
Wilayah
Pasal 20
Bagian Kedua
Pendapatan Retribusi
Pasal 21
-15-
BAB VI
MASA DAN SAAT TERUTANG RETRIBUSI
Bagian Keempat
Masa, dan Saat Terutang Retribusi
Pasal 22
Pasal 23
BAB VI
PEMUNGUTAN RETRIBUSI
Bagian Kesatu
Tata Cara Pemungutan
Pasal 24
(1) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang
dipersamakan.
(2) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat berupa karcis dan kupon.
Bagian Kedua
Tata Cara Pembayaran
Pasal 25
Pasal 26
-16-
Pasal 27
(1) Dalam hal pembayaran telah dilakukan ditempat lain yang ditunjuk
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1), hasil penerimaan
retribusi IMB harus disetor ke kas daerah kabupaten paling lambat dalam
waktu 1 x 24 (dua puluh empat) jam.
(2) Setiap pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dicatat dalam
buku penerimaan.
Pasal 28
Bagian Ketiga
Tata Cara Pembetulan, Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administratif, dan Pembatalan
Pasal 29
-17-
dimaksud pada ayat (3), harus disampaikan secara tertulis oleh wajib
retribusi IMB kepada bupati atau pejabat yang ditunjuk paling lambat 7
(tujuh) hari kerja sejak tanggal diterima SKRD dan STRD, dengan
memberikan alasan yang jelas dan meyakinkan untuk mendukung
permohonannya.
(5) Keputusan atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
diterbitkan oleh bupati atau pejabat yang ditunjuk paling lambat 30 (tiga
puluh) hari kerja sejak tanggal permohonan diterima.
(6) Apabila setelah lewat 30 (tiga puluh) hari kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (5), bupati atau pejabat yang ditunjuk tidak memberikan
keputusan, permohonan pembetulan, pengurangan ketetapan
penghapusan, atau pengurangan, sanksi administrasi dan pembatalan
dianggap dikabulkan.
Bagian Keempat
Tata Cara Penyelesaian Keberatan
Pasal 30
(1) Wajib retribusi IMB dapat mengajukan keberatan kepada bupati atau
pejabat yang ditunjuk atas SKRD, atau dokumen lain yang dipersamakan.
(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan
disertai alasan-alasan yang jelas.
(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan
sejak tanggal SKRD diterbitkan, kecuali jika wajib retribusi IMB dapat
menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena
keadaan itu diluar kekuasaannya.
Bagian Kelima
Tata Cara Penghitungan Pengembalian
Kelebihan Pembayaran Retribusi IMB
Pasal 31
Pasal 32
(1) Dalam hal kelebihan pembayaran retribusi IMB yang masih tersisa,
setelah dilakukan penghitungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31,
diterbitkan SKRDLB paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak
diterima permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi.
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-18-
Pasal 33
BAB VII
KERINGANAN, PENGURANGAN, DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI
Pasal 34
BAB VIII
KEDALUWARSA PENAGIHAN
Pasal 35
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-19-
Pasal 36
(1) Piutang retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk
melakukan penagihan suah kedaluwarsa dapat dihapuskan.
(2) Bupati menetapkan keputusan panghapusan piutang retribusi yang
sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Tata cara penghapusan piutang retribusi yang sudah kedaluwarsa diatur
dengan Peraturan Bupati.
BAB IX
INSENTIF PEMUNGUTAN
Pasal 37
-20-
BAB X
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 38
Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya, atau kurang
membayar, dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua
persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang
dibayar, dan ditagih dengan menggunakan STRD.
BAB XI
PENYIDIKAN
Pasal 39
Pasal 40
-21-
BAB XII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 41
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 42
-22-
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 43
Ditetapkan di Sinjai
pada tanggal 25 Januari 2012
BUPATI SINJAI,
Diundangkan di Sinjai
pada tanggal 25 Januari 2012
TAIYEB A. MAPPASERE
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 2012 NOMOR 20
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-23-
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI
NOMOR 20 TAHUN 2012
TENTANG
RETRIBUSI IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN
I. UMUM
Bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 11 Tahun 1999 tentang Retribusi
Izin Mendirikan Bangunan perlu disesuaikan dengan peraturan dimaksud.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Sinjai perlu menyusun dan menetapkan Peraturan Daerah
Kabupaten Sinjai tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan yang materinya sudah
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta mengacu pada ketentuan yang berlaku.
Disamping karena regulasi yang baru salah satu alasan pengajuan Peraturan Daerah ini adalah
untuk pengaturan dan pengawasan dalam hal penerbitan izin mendirikan bangunan. Pada
Peraturan daerah Kabupaten Sinjai Nomor 11 tahun 1999 tentang Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan, tidak ada pengecualian objek, namun pada Peraturan Daerah ini, bangunan milik
pemerintah termasuk Pemerintah Daerah tidak lagi dikenakan retribusi sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-24-
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas
Pasal 20
Cukup jelas
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal 24
Cukup jelas
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Cukup jelas
Pasal 27
Cukup jelas
Pasal 28
Cukup jelas
Pasal 29
Cukup jelas
Pasal 30
Cukup jelas
Pasal 31
Cukup jelas
Pasal 32
Cukup jelas
Pasal 33
Cukup jelas
Pasal 34
Cukup jelas
Pasal 35
Cukup jelas
Pasal 36
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-25-
Cukup jelas
Pasal 37
Cukup jelas
Pasal 38
Cukup jelas
Pasal 39
Cukup jelas
Pasal 40
Cukup jelas
Pasal 41
Cukup jelas
Pasal 42
Cukup jelas
Pasal 43
Cukup jelas