Anda di halaman 1dari 3

1. Selain disebabkan karena paparan iritasi suatu bahan produk, infeksi kulit, maupun alergi.

Apakah stress juga salah satu pemicu dermatitis kambuh lagi?


Jawab:
Diketahui beberapa faktor resiko yang berkaitan dengan pemicu munculnya dermatitis antara
lain karena memiliki riwayat penyakit, riwayat alergi selain itu juga berpengaruh seperti
mengalami iritasi produk tertentu, perubahan hormon, infeksi kulit, alergi makanan, alergi
pada suhu lingkungan, serta kondisi yang dapat memperburuk bila terpapar suhu yang
ekstrim, berkeringat maupun stress. Dari pertanyaan tersebut dermatitis tidak dipicu oleh
stress, namun adanya stress dapat memperberat/memperburuk kondisi dermatitis. Maka dari
itu untuk mencegah munculnya keluhan sebaiknya hindari paparan alergen atau mengonsumsi
makanan pemicu alergi, menggunakan sabun yang aman pada tubuh dan menghindari stress.

2. Dari beberapa orang penderita dermatitis salah satu penyebabnya adalah alergi, bisa karena
alergi suatu produk atau alergi makanan, salah satunya adalah telur. Mengapa telur itu
menjadi faktor resiko gatal/dermatitis yang paling sering dijumpai?
Jawab:
Alergi makanan bisa terjadi karena imun tubuh yang bereaksi lebih tinggi dari seharusnya.
Dalam konteks bahan makanan seperi telur, sistem kekebalan tubuh mengidentifikasi protein
telur sebagai zat yang membahayakan tubuh dan bukannya makanan.
Akibatnya, tubuh memberikan reaksi berupa pelepasan histamin ke dalam darah dan
menimbulkan reaksi alergi. Alergi dapat terjadi akibat bagian putih telur, bagian kuning telur,
atau keduanya. 
Pada anak, alergi yang sering terjadi adalah alergi putih telur. Sedangkan pada orang dewasa,
kuning telur lebih sering menyebabkan alergi. Pada bayi yang menyusui, alergi biasanya
terjadi akibat ASI ibunya yang mengonsumsi telur. Kondisi ini juga dipicu karena belum
sempurnanya saluran pencernaan bayi dan anak-anak.

3. Pada kasus dermatitis atopik salah satu dampaknya adalah kulit menjadi kering. Kenapa hal
itu terjadi?
Jawab:
Mutasi genetic
Penelitian dari University of Dundee di Inggris menunjukkan bahwa beberapa pengidap
dermatitis mengalami mutasi pada gen yang menghasilkan filaggrin. Filaggrin adalah jenis
protein yang membantu mempertahankan pelindung alami di lapisan kulit paling atas.
Mutasi pada dasarnya biasa terjadi pada gen. Namun, mutasi pada gen penghasil filaggrin
membuat tubuh tidak bisa memproduksi cukup filaggrin. Akibatnya, pelindung kulit
menjadi lebih lemah daripada seharusnya.
Air pun lebih mudah menguap keluar sehingga kulit kehilangan kelembapan alaminya.
Lapisan pelindung yang lemah juga mempermudah masuknya kuman ke dalam kulit. Inilah
mengapa kulit orang yang mengidap dermatitis sangat kering dan rentan terinfeksi.

4. Apakah penderita dermatitis bisa sembuh total?


Jawab:
Dermatitis adalah bentuk peradangan kulit yang ditandai dengan munculnya rasa gatal dan
ruam yang hilang timbul serta kulit kering. Kondisi ini tidak bisa disembuhkan, namun
perawatan yang tepat bisa membantu mengendalikan dan meringankan gejalanya.

5. Faktor apa saja yang memicu terjadinya dermatitis?


Jawab:
Pemicu terjadinya dermatitis ada 2, yaitu dari dalam (factor internal) dan dari luar tubuh
(factor eksternal).
1) Dari dalam tubuh:
a. Riwayat penyakit keluarga
b. Sistem imun yang sensitive
c. Mutasi sel kulit
d. Kondisi kulit yang kering
e. Perubahan hormone
2) Dari luar tubuh:
a. Iritan
b. Alergen
c. Peningkatan suhu
d. Keadaan yang memicu stress
e. Tumbuhan tertentu

Anda mungkin juga menyukai