Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PROGRAM NASIONAL LANSIA

Oleh:
1. Ani Fitryani
2. Demi Helnasisa
3. Ridwan K

Kelas A Ekstensi S1 Keperawatan

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) UMMI BOGOR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa kendala.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih


banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat
bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada
umumnya.

Bogor, Maret 2023

Penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................3
A. Definisi Program Nasional Kesehatan Lansia.........................................3
B. Kebijakan Terkait Lansia.........................................................................3
C. Kegiatan Dalam Pembinaan Lansia.........................................................5
D. Program Nasional Kesehatan Lansia.......................................................9
BAB III PENUTUP.......................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu factor
yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu
kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Untuk mewujudkan hal
tersebut pemerintah telah merencanakan visi Indonesia sehat 2010 yaitu
gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang penduduknya hidup dalam
lingkungan dan perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu, adil, merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi tingginya.
Keperawatan sebagai bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan nasional
turut serta ambil bagian dalam mengantisipasi peningkatanjumlah populasi lansia
dengan menitikberatkan pada penanganan dibidang kesehatan dan keperawatan.
Dalam hal ini perlu sekiranya diketahui informasi mengenai tingkat kesehatan
dan tingkat ketergantungan lansia di masyarakat.Salah satu pelayanan kesehatan
dimasyarakat adalah posyandu lansia.
Posyandu adalah fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang didirikan di
desa kecil yang tidak terjangkau oleh rumah sakit atau klinik. Tujuan posyandu
lansia adalah memperdsyakan kelompok lansia, sehingga mampu untuk
menolong dirinya sendiri dalm mengatasi masalah kesehatannya seta dapat
menyumbangkan tenaga dan kemampuannya untuk kepentingan keluarganya dan
masyarakat. Kegiatan-kegiatan dalam posyandun lansia akan dikembangkan
lebih bersifat mempertahankan derajat kesehatan, menigkatkan daya ingat,
meningkatkan rasa percaya diri dan kebugaran lansia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan program nasional kesehatan lanisa?
2. Apa saja kebijakan lansia?
3. Apa saja kegiatan-kegiatan pembinaan lansia?
4. Apa saja program nasional lansia?

1
2

C. Tujuan
1. Untuk memahami dan mengetahui tentang program nasional kesehatan lanisa
2. Untuk memahami dan mengetahui tentang kebijakan lanisa
3. Untuk mengetahui dan memahami kegiatan-kegiatan pembinaan lanisa
4. Untuk mengetahui dan memahami apa saja program-progam nasional lansia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Program Nasional Kesehatan Lansia


Program kementerian kesehatan di indonesia dalam upaya untuk meningkatkan
status kesehatan para lansia, diantaranya:
1. Peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan para lansia di pelayanan
kesehatan dasar, khususnya puskesmas dan kelompok lansia melalui konsep
puskesmas santun lanjut usia.
2. Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi lansia di rumah sakit,
3. Peningkatan penyuluhan dan penyebarluasan informasi kesehatan dan gizi
bagi lansia,  
4. Sosialisasi program kesehatan lansia, serta pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan dan pembinaan kelompok usia lanjut/posyandu lansia di
masyarakat (Iin Cintami Pangabean, 2013).
Dasar Hukum & Pengembangan program Pembinaan Kesehatan Lansia
Undang- Undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang Pokok- Pokok kesehatan.
Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Organisasi
Departemen kesehatan Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1985 tentang
Susunan Organisasi Departemen Kesehatan Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 558 Tahun tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Kesehaten. lanjutan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 99 a Tahun tentang
berlakunya Sistem kesehatan Nasional dan RP3JPK Keputusan Menteri
Koordinasi Kesejahteraan Rakyat Nomor 05 Tahun 1990 tentang Pembentukan
Kelompok Kerja T etap Kesejahteraan Usia Lanjut. Surat keputusan menteri
Kesehatan Nomor 134 tentang Pembentukan Tim Kerja Greatric

B. Kebijakan Terkait Lansia


1. Pembinaan lansia di Indonesia
Dilaksanakan berdasarkan Peraturan Undang-Undang RI No. 13 tahun
1998 tentang kesejahteraan lansia yang menyebutkan bahwa pelayanan

3
4

kesehatan dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta


kemampuan lansia, upaya penyuluhan, penyembuhan, dan pengembangan
lembaga (Sunaryo, 2016).
a. Kebijakan kementrian kesehatan dalam pembinaan lansia
Kebijakan kementrian kesehatan dalam pembinaan lansia merupakan
bagian dari pembinaan keluarga.pembinaan kesehatan keluarga ditujukan
kepada upaya menumbuhkan sikap dan perilaku yang akan menumbuhkan
kemampuan keluarga itu sendiri untuk mengatasi masalah kesehatan
dengan dukungan oleh tenaga professional, menuju terwujudnya keluarga
yang sehat.
Dasar hukum dan pengembangan program pembinaan kesehatan usia
lanjut yaitu:
1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, khusus Bab
VII: kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, lanjut usia, dan penyandang
cacat, pasal 138:
a. Ayat 1: usaha kesehatan bagi lanjut usia harus ditunjukan untuk
menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun
eonomis sesuai dengan martabat manusia.
b. Ayat 2: pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk tetap dapat
hidup mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomis.
2. Peraturan Presiden RI No. 72 Tahun 2012 tentang sistem kesehatan
nasional.
3. Keputusan menteri kesehatan nomor 374 tahun2012 tentang berlakunya
sistem kesehatan nasional.
4. Keputusan menteri oordinasi kesejahteraan rakyat nomor 05 tahun 1990
tentang pembentukan kelompok kerja tetap kesejahteraan usia lanjut.
5. Surat keputusan menteri kesehatan nomor 134 tahun1990 tentang
pembentukan tim kerja geatrik.
5

C. Kegiatan-Kegiatan Dalam Pembinaan Lansia


Pelayanan usia lanjut ini meliputi kegiatan upaya-upaya, antara lain :
1. Upaya promotif
Upaya promotif yaitu menggairahkan semangat hidup bagi usia lanjut agar
mereka tetap dihargai dan tetap berguna baik bagi dirinya sendiri, keluarga,
maupun masyarakat. Upaya promotif dapat berupa penyuluhan, di mana
penyuluhan masyarakat usia lanjut merupakan hal yang penting srbagai
penunjang program pembinaan kesehatan usia lanjut yang antara lain adalah :
 Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini penurunan
kondisi kesehatannya, teratur dan berkesinambungan memeriksakan kondisi
kesehatanya kepuskesmas atau instansi pelayanan kesehatan lainnya.
 Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan
kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan segar.
 Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi
seimabng.
 Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan yang
Maha Esa.
 Membina keterampilan agar dapat mengembangkan kegemaran atau
hobinya secara teratur dan sesuai dengan kemampuannya.
 Meningkatkan kegiatan sosial dimasyarakat atau mengadakan kelompok
sosial.
 Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik, seperti merokok, alcohol,
kopi, kelehan fisik, dan mental.
 Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara benar.
2. Upaya preventif
Upaya preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya
penyakit maupun komplikasi penyakit yang disebabkan oleh proses ketuaan.
Upaya preventif dapat berupa kegiatan :
 Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara
dini penyakit-penyakit usia lanjut.
6

 Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan


kemampuan usia lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar.
 Penyuluhan tentang penggunaan berbagai alat bantu, misalnya kacamata,
alat pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan karya dan tetap
merasa berguna.
 Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya
kecelakaan pada usia lanjut.
 Pembinaan mental dalam meningkatkan ketakwaan kepada tuhan yang
Maha Esa.
3. Upaya kuratif
Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan pada usia lanjut. Bertambahnya umur
pada lansia akan menyebabkan banyak gangguan fisik maupun psikologis.
Kegiatan dapat brupa pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan
spefikikasi melalui sistem rujukan.
4. Upaya rehabilitative
Upaya rehabilitative yaitu upaya mengembalikan fungsi organ tubuh yang
telah menurun. Kegiatan dapat berupa memberikan informai, pengetahuan
dan pelayanan tentang penggunaan alat bantu, misalnya alat pendengaran dan
lain-lain agar usia lanjut dapat memberikan karya dan tetap merasa berguna
sesuai kebutuhan dan kemampuan, mengembalikan kepercayaan padda diri
sendiri dan memperkuat mental penderita, pembinaan usia dalam hal
pemenuhan kebutuhan pribadi dan aktivitas didalam maupun diluar rumah,
nasihat cara hidup yang sesuai degan penyakit yang diderita, serta perawatan
fisioterapi.
5. Upaya penyuluhan kesehatan
Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat yang merupakan bagian integral
dari setiap program kesehtan. Adapu tujuan khusus program penyuluhan
kesehatan masyarakat usia lanjut ditunjukan kepada usia lanjut itu sendiri,
kelompok keluarga yang memiliki usia lanjut, kelompok masyarakat
lingkungan usia lanjut, penyelenggaraan kesehatan, dan lintas sektoral
(pemerintah dan swasta).
7

Sedangkan penyuluhan kesehatan masyarakat pada usia lanjut terdiri


dari:
1) Mengembangkan, memproduksi, menyebarluaskan bahan-bahan
penyuluhan kesehatan masyarakat usia lanjut.
2) Meningkatkan sikap, kemampuan dan motivasi petugas.
3) Puskesmas dan rujukan serta masyarakat dibidang kesehatan.
4) Masyarakat usia lanjut.
5) Melengkapi puskesmas dan rujukannya dengan sarana dan
penyuluhan.
6) Meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk media
massa agar pesan kesehatan masyarakat usia lanjut menjadi again
integral.
7) Meningkat penyuluhan kepada masyarakat umum dan kelompok
khusus seperti daerah terpencil, transmigrasi dan lain-lain.
8) Melakukan pengkajian dan pengembangan serta pelaksanaan teknologi
tepat guna dibidang penyebarluasan informasi.
9) Melaksanakan evaluasi secara berkala untuk mengukur dapampak
serta meningkatkan daya guna dan hasil guna penyuluhan.
10) Menyebarluaskan informasi secara khusus dalam keadaan darurat
seperti wabah, bencana alam, kecelakaan.

Kedua, komponen pengembangan potensi swadaya masyarakat dibidang


kesehatan dengan kegiatan antara lain:

1) Mengembangkan sikap, kemampuan, dan motivasi petugas puskesmas


dan pengurus LKMD dalam mengembangkan potensi swadaya
masyarakat dibidang kesehatan.
2) Melaksanakan kemampuan dan motivasi terhadap kelompok
masyarakat, termasuk swata yang melaksanakan pengembangan
potensi swadaya masyarakat di bidang kesehatan usia lanjut secara
sistematis dan berkesinambungan
8

3) Mengembangkan, memproduksi, dan menyebarluaskan pedoman


penyuluhan kesehatan usia lanjut untuk para penyelenggara
penyuluhan, baik pemerntah maupun swasta.

Ketiga, komponen pengembangan penyelenggaraan peyuluhan dengan


kegiatan:

a. Menyempurnakan kurikulum pemyuluhan kesehtan usia lanjut


disekolah-sekolah kesehtan
b. Melengkapi masukan penyuluhan pada usia lanjut.
c. Menyusun modul pelatihan khusus usia lanjut untuk aparat di
berbagai tingkat.

Adapun langkah-langkah dari penyuluah yang perlu dipehatikan adalah :

1) Perencanaan sudah dimulai dengan kegiatan tersebut, dimana


masalah kesehatan, masyarakat usia lanjut, dan wilayahnya jelas
sudah diketahui.
2) Pelaksanaan penyuluhan kesehatan masyarakat usia lanjut harus
berdaya guna serta berhasil guna.
3) Merinci tujuan jangka pendek, jangka menengah danjangka
panjang yang harus jelas, realistis, dan bisa di ukur
4) Jangkauan penyuluhan harus dirinci, pendengkatan di tetapkan,
dan dicapai lebih objektif, rasional hasil sasarannya.
5) Penyusunan pesan-pesan penyuluhan
6) Pengembangan peran serta masyarakat, kemampuan
penyelenggaraan benar-benar tepat guna untuk dipergunakan
7) Memilih media atau saluran untuk mengembangkanperan serta
masyarakat dan kemampuan penyelenggaraan.
9

D. Program Nasional Lansia


1. Posyandu Lansia
a. Pengertian
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan
oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah
melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui
program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga,
tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Utami,
2013).
b. Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia
Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja,
pelayanan yang diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada
mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten
maupun kota penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu
lansia sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada juga hanya menggunakan
sistem pelayanan 3 meja, dengan kegiatan sebagai berikut:
1)  Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan
dan atau tinggi badan
2)  Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks
massa tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana
dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini.
3) Meja III : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga
bisa dilakukan
c. Jenis Pelayanan Posyandu Lansia
1) Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar
dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian,
naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
10

2) Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan


mental emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua )
menit.
3) Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh
(IMT).
4) Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop
serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
5) Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat
6) Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit gula (diabetes mellitus)
7) Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai
deteksi awal adanya penyakit ginjal.
8) Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau
ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7. Dan
9) Penyuluhan Kesehatan.

2. Puskesmas Lansia
a. Tujuan pelaksanaan kegiatan dalam program usia lanjut adalah :
1) Melaksanakan penyuluhan secara teratur dan berksinambungan sesuai
kebutuhan melalui berbagai media mengenai kesehatan usia
lanjut.Usaha ini dilakukan terhadap berbagai kelompok sasaran yaitu
usia lanjut sendiri, keluarga dan masyarakat dilingkungan usia lanjut.
2) Melaksanakan penjaringan usia lanjut resiko tinggi, pemeriksaan
berkala usia lanjut dan memberi  petunjuk upaya pencegahan penyakit,
gangguan psikososial dan bahaya kecelakaan yang dapat terjadi pada
usia lanjut.
3) Melaksanakan diagnose dini, pengobatan,perawatan dan pelayanan
rehabilitative kepada usia lanjut yang membutuhkan dan memberi
petunjuk mengenai tindakan kuratif atau rehabilitative yang harus
dijalani, baik kepada usia lanjut maupun keluarganya.
11

4) Melaksanakan rujukan medic ke fasilitas rumah sakit untuk pengobatan,


perawatan atau rehabilitative bagi usia lanjut yang membutuhkan
termasuk mengusahakan kemudahan-kemudahannya.
b. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
1) Pemeriksaan tekanan darah,
2) pengobatan secara umum,
3) penyuluhan terkait dengan penyakit yang diderita (face to face),
4) mengirimkan pasien untuk operasi katarak setiap tahun,
5) senam lansia bila ada program dari dinas kesehatan dan rujukan medic
ke Rumah sakit.
3. Terapi Lansia
1 Terapi modalitas :Untuk  mengisi waktu luang bagi lansia
2 Terapi Aktifitas Kelompok :Untuk meningkatkan kebersamaan,
bertukar pengalaman
3  Terapi Musik :Untuk meningkatkan gairah hidup
4 Terapi berkebun :Untuk melatih kesabaran
5 Terapi dengan binatang :Untuk meningkatkan kasih sayang dan
mengisi waktu luang
6 Terapi Kognitif  :Agar daya ingat tidak menurun
7 Life review terapi :Meningkatkan gairah hidup dan harga diri
8 Terapi Keagamaan  :Meningkatkan rasa nyaman menjelang
kematian
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program Nasional Kesehatan Lansia adalah Program kementerian kesehatan di
indonesia dalam upaya untuk meningkatkan status kesehatan para lansia. Upaya-
upaya dalam meningkatkan kesehatan lansia yaitu meliputi, upaya promotif,
upaya preventif, upaya kuratif, upaya rehabilitative, dan upaya penyuluhan
kesehatan.
Upaya promotifyaitu menggairahkan semangat hidup bagi usia lanjut agar
mereka tetap dihargai dan tetap berguna baik bagi dirinya sendiri, keluarga,
maupun masyarakat.Upaya preventif yaitu upaya pencegahan terhadap
kemungkinan terjadinya penyakit maupun komplikasi penyakit yang disebabkan
oleh proses ketuaan. Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan pada usia
lanjut.Upaya rehabilitative yaitu upaya mengembalikan fungsi organ tubuh yang
telah menurun.Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat yang merupakan bagian
integral dari setiap program kesehtan.Program nasional kesehatan lansia meliputi
posyandu lanisa, puskesmas lanisa, dan terapi lanisa.

12
DAFTAR PUSTAKA

Fifi, dkk (2019). Program Nasional Lansia. Retrieved Maret 2023, From Scribd:
https://www.scribd.com
Iin Cintami Pangabean, d. (2013). Kebijakan dan Program Kesehatan Lansia.
Retrieved April 11, 2019, from Scribd: https://www.scribd.com
Sunaryo, d. (2016). Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: ANDI.
Utami, D. Y. (2013). Program Nasional Lansia. Retrieved April 24, 2019, from
Scribd: https://www.scribd.com

13

Anda mungkin juga menyukai