2 - Paper - PPH Pasal 23
2 - Paper - PPH Pasal 23
Disusun Oleh:
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami bawa kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan paper mengenai “Pajak Penghasilan Pasal 23” dengan
tepat waktu. Paper ini dususun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perpajakan 2 yang diampu
oleh dosen kami yaitu bapak I Made Sudiartana, SE, M.Si
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan paper ini masih terdapat kekurangan baik
dari sisi materi atau pembahasan yang kami sampaikan dalam paper ini. Oleh karena itu, kami
mengahrapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan paper ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga paper ini dapat memberikan manfaat
dan menambah wawasan bagi pembaca mengenai ketentuan umum perpajakan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu jenis pajak yang termasuk dalam sumber penerimaan negara yaitu pajak
penghasilan. Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang
diterima/diperoleh seseorang atau badan dalam tahun pajak. Adapun jenis pajak
penghasilan yaitu Pajak Penghasilan Pasal 21, Pajak Penghasilan Pasal 22, Pajak
Penghasilan Pasal 23, Pajak Penghasilan Pasal 25, Pajak Penghasilan Pasal 26, Pajak
Penghasilan Pasal 29 dan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2).Dalam makalah ini, penulis
akan membahas lebih dalam mengenai Pajak Penghasilan Pasal 23 dari mulai pengertian
hingga cara perhitunganya.
1.3 Tujuan
1. Mampu memahami pengertian dari PPh Pasal 23
2. Mampu memahami pemberlakuan sistem pemotongan dan objek dari PPh Pasal 23
3. Mampu memahami penerapan dan perhitungan PPh Pasal 23 dalam kehidupan sehari
hari
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2. Dasar Hukum
a) UU No. 7 Tahun 1983 sebagaimana terkahir telah diubah dengan UU No. 36
Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU No. 7 Tahun 1983 tentang
pajak penghasilan.
b) PMK No. 224/PMK.03/200u tentang jenis jasa lain sebagaimana dimaksud
dalam pasal 23 ayat (1) huruf cangka 2 undang-undang nomor 7 tahun 1983
tentang pajak penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan UU No. 36 tahun 2008
c) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-57/PJ/2010 sebagai mana
telah diubah dengan Peraturan Dirjen Pajak Nomor : PER - 15/PJ/2011
d) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 231 /Pmk.03/2019
tentang tata cara pendaffaran dan penghapusan nomor pokok wajib pajak,
pengukuhan dan pencabutan pengukuhan pengusaha kena pajak, serta
pemotongan dan/atau pemungutan, penyetoran, dan pelaporan pajak bagi
instansi pemerintah
2
3. Pemotong PPh Pasal 23 diwajibkan menyampaikan SPT Masa selambat-
lambatnya 20 hari setelah masa pajak berakhir
4. Pemotong PPh Pasal 23 harus memberikan tanda bukti pemotongan kepada
orang pribadi atau badan yang dibebani PPh yang dipotong
5. Pelaksanaan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 23 dilakukan
secara desentralisasi artinya dilakukan di tempat terjadinya pembayaran atau
terutangnya penghasilan yang merupakan Objek PPh Pasal 23
3
2.3 Objek-objek Pajak Penghasilan Pasal 23
Objek PPh Pasal 23 terdiri dari:
1. Dividen.
2. Bunga.
3. Royalti.
4. Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain kepada Orang Pribadi.
5. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali sewa
tanah dan/atau bangunan.
6. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa
konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21.
4
jasa aktuaris
jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan
jasa perancang
jasa pengeboran dibidang penambangan minyak dan migas,
kecuali yang dilakukan oleh BUT
jasa penunjang dibidang pembangunan migas dan panas bumi
jasa penambangan dan jasa penunjang dibidang penambangan
selain migas
jasa penunjang dibidang penerbangan dan Bandar udara
jasa penebangan hutan
jasa ppengolaan limbah
jasa penyedia tenaga kerja
jasa perantara dan keagenan
5
f. Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atas jasa
keuangan yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman atau pembiayaan yang
diatur dengan PMK.
6
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan pajak yang dikenakan pada penghasilan
atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan selain yang telah dipotong PPh
pasal 21. Batas waktu pembayaran yaitu setiap tanggal 10, sebulan setelah bulan terutang
PPh 23. Batas pelaporan adalah setiap tanggal 20, sebulan setelah bulan terutang PPh 23.
Ada 2 jenis tarif yang dikenakan yaitu 15% dan 2% tergantung dari objek PPh 23. Serta
terdapat tarif khusus bagi wajib pajak yang tidak mempunyai NPWP yaitu sebesar 100%
lebih tinggi dari tarif yang berlaku. Beberapa jenis penghasilan yang tidak dikenakan
pemotongan PPh Pasal 23 dapat dilihat pada pasal 23 Aayat (4) UU No 17 tahun 2000.
7
DAFTAR PUSTAKA
Arimbi, Dewi Ayu Roro dkk. (2019). “Makalah PPh Pasal 23”. Diakses pada 19 Februari 2022
di https://id.scribd.com/document/415554620/MAKALAH-PPH-PASAL-23-docx
Indanti, Ismadiantika Putri dkk. (2014). “PPh Pasal 23 Makalah untuk memenuhi tugas
kelompok semester 3 mata kuliah Pemotongan dan Pemungutan PPh”. Diakses pada 19
Februari 2022 di
https://www.academia.edu/9502482/PPH_PASAL_23_MAKALAH_Untuk_memenuhi_tuga
s_kelompok_semester_3_mata_kuliah_Pemotongan_dan_Pemungutan_PPh
Fitriya. (2021). “Perhitungan PPh 23 dan Contoh Menghitung Pajaknya”. Diakses pada 19
Februari 2022 di https://klikpajak.id/blog/perhitungan-pph-23-dan-contoh/