Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN “

Disusun Oleh :
Anisa Munawaroh (21023120)

Dosen Pengampu :
Dr. Rifma, M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kepemimpinan dalam
Pendidikan” Makalah ini merupakan salah satu tugas dari Mata Kuliah Administrasi dan
Supervisi Pendidikan. Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapat mengerti dan
memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan kepemimpinan dalam pendidikan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan dosen pembimbing mata kuliah Administrasi dan
Supervisi Pendidikan, maupun pembaca yang secara langsung ataupun tidak telah turut
mendukung terselesaikannya makalah ini . Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca sekalian.

Padang, 4 juni 2023

Anisa Munawaroh

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan.............................................................................5
B. Hubungan Administrasi dengan Kepemimpinan..............................................................6
C. Faktor-Faktor yang menentukan Perilaku Kepemimpinan Pendidikan............................8
D. Fungsi kepemimpinan Pendidikan....................................................................................9
E. Gaya Kepemimpinan.......................................................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................15
PENUTUP.....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi bawahan terkait dengan k
egiatan-kegiatan yang telah ditentukan, direncanakan, dan diorganisasikan agar tercapai p
ada tujuan yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan salah satu pengertian kepeimpinan yan
g dikemukakan oleh Mar’at,1985 yaitu: “Kepemimpinan sebagai suatu seni mempengaru
hi orang lain. Kepemimpinan sebagai kemampuan yang memberi kesan tentang keingina
n pemimpin, sehingga dapat menimbulkan kepatuhan, rasa hormat, loyalitas dan kerja sa
ma.”

Kepemimpinan adalah salah satu faktor yang penting dalam sebuah organisasi. Ka
rena sering kali baik-buruknya sebuah organisasi tergantung pada faktor kepemimpinan.
Oleh sebab itu, segala organisasi pasti membutuhkan pemimpin untuk memimpin organis
asi agar tercapai tujuan yang telah ditentukan. Termasuk organisasi yang terdapat pada le
mbaga pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan dalam pendidikan?
2. Apa hubungan administrasi dengan kepemimpinan?
3. Apa faktor faktor yang menentukan prilaku kepemimpinan pendidikan?
4. Apa fungsi kepemimpinan Pancasila?
5. Apa yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan?

C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a) Mengetahui kepemimpinan dalam pendidikan.
b) Mengetahui hubungan administrasi dengan kepemimpinan.
c) Mengetahui faktor faktor yang menentukan prilaku kepemimpinan pendidikan.
d) Mengetahui fungsi kepemimpinan Pancasila.
e) Mengetahui gaya kepemimpinan.
BAB II

PEMBAHASAN

D. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan


Sehubungan dengan kepemimpinan ini banyak pendapat ahli yang secara umum dapat
dikelompokkan menjadi beberapa sudut pandang ( Mar’at,1985 ) :
1. Kepemimpinan sebagai fokus proses-proses kelompok. Di antara ahli yang
mengemukakan definisi adalah Mumford yang memandang kepemimpinan adalah
keunggulan sesorang atau beberapa individu dalam kelompok,dalam proses
mengontrol gejala-gejala sosial. Pemimpin dipengaruhi oleh kebutuhan – kebutuhan
dan harapan – harapan dari pada anggota kelompok. Pada gilirannya ia memusatkan
perhatian dan pelepasan energi anggota kelompok kearah yang diinginkan.
2. Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian. Kepemimpinan sebagai perpaduan dari
berbagai sifat yang memungkinkan individu mempengaruhi orang lain untuk
mengerjakan beberapa tugas tertentu.
3. Kepemimpinan sebagai suatu seni mempengaruhi orang lain. Kepemimpinan sebagai
kemampuan yang memberi kesan tentang keinginan pemimpin, sehingga dapat
menimbulkan kepatuhan, rasa hormat, loyalitas dan kerja sama.
4. Kepemimpinan sebagai Tindakan atau tingkah laku. Tingkah laku kepemimpinan
biasanya diartikan sebagai suatu Tindakan dimana pemimpin mengarahkan dan
mengkoordinasikan aktivitas kelompok.
5. Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi. Kepemimpinan secara dipandang sebagai
hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin, pemimpin lebih banyak
mempengaruhi daripada dipengaruhi karena sebagai suatu hubungan kekuasaan.
6. Kepemimpinan sebagai alat mencapai tujuan. Kekpemimpinan sebagai kekuatan
dinamik yang merangsang motivasi dan koordinasi organisasi dalam mencapai tujuan.
Kemudian K. Davis mendefinisikan kepemimpinan sebagai faktor manusia yang
mempersatukan kebersamaan kelompok serta motivasi untuk mencapai tujuan.
7. Kepemimpinan sebagai pembedaan peran. Kepemimpinan muncul sebagai suatu cara
berinteraksi yang melibatkan tingkah laku oleh dan untuk individu, yang pada
akhirnya diangkat oleh individu lainnya untuk meminkan peranan sebagai pemimpin.

Dari beberapa definisi diatas, secara umum dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
adalah kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain untuk berfikir dan
berperilaku dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan organisasi di dalam situasi
tertentu.

Kalua dikaitkan dengan kata Pendidikan, menunjukkan bahwa lingkup kepemimpinan


tersebut adalah pada bidang Pendidikan. Kata Pendidikan menurut Dirawat (1998)
menunjukkan arti yang dapat dilihat dari dua segi yaitu (a) pendidikan sebagai usaha atas
proses mendidik dan mengajar seperti yang dikenal sehari-hari dan (b) Pendidikan
sebagai ilmu pengetahuan yang membahas berbagai masalah tentang hakekat dan
kegiatan mendidik dan mengajar.

Sehubungan dengan ini Dirawat (1998) mendefinisikan kepemimpinan Pendidikan


sebagai “suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan
menggerakkan orang lain yang ada hubungan dengan pengembangan ilmu Pendidikan
dan pelaksanaan Pendidikan dan pengajaran agar supaya efisien dan efektif di dalam
pencapaian tujuan Pendidikan dan pengajaran.

Dari definisi diatas tergambar unsur-unsur pokok dari kepemimpinan itu adalah :

 Pemimpin
 Yang dipimpin
 Adanya proses mempengaruhi,dan
 Adanya tujuan yang diingini

E. Hubungan Administrasi dengan Kepemimpinan


1. Ruang lingkup administrasi dalam konteks yang lebih luas
Gambar. Kedudukan Kepemimpinan dalam Konteks Administrasi

Dari gambaran diatas terlihat bahwa kepemimpinan itu adalah ini manajemen dan
manajemen inti dari administrasi.

2. Hubungan kepemimpinan dan manajemen/administrasi ditinjau dari proses


Kepemimpinan, manajemen, administrasi serta organisasi adalah satu kesatuan
yang tidak bias dipisahkan. Semua unsur ini adalah wadah untuk mempermudah
dalam mencapai apa yang menjadi cita-cita sebuah organisasi. Diakui atau tidak
manusia memiliki keterbatasan sebagai makhluk social. Sehingga perlu membentuk
kelompok atau organisasi untuk dapat mengisi keterbatasannya dan dalam suatu
istilah disebut ‘management is getting thing done through other people’. Ilmu
manajemen dan administrasi dalam pendidikan sangatlah dibutuhkan oleh seorang
pemimpin dalam menahkodai sebuah organisasi, karena pertama, pekerjaan itu
sangatlah sulit jika dikerjakan sendiri, sehingga solusinya adalah pembagian tugas
dan tanggung jawab dalam menyelesaikannya. Kedua,  pendidikan akan dapat
memiliki kualitas baik apabila manajemen dan administrasinya diterapkan dengan
baik. Ketiga, pemimpin yang menguasai ilmu manajemen dan administrasi dengan
baik serta mampu menerapkan dalam organisasi maka akan meningkatkan daya guna
dari potensi yang dimiliki.
F. Faktor-Faktor yang menentukan Perilaku Kepemimpinan Pendidikan
Perilaku seorang pemimpin pendidikan dam melaksanakan tugas kepemimpinannya
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan pada:

1. Faktor-faktor yang berasal dari pemimpin itu sendiri.


Faktor yang berasal dari pemimpin sendiri. misalnya 1) pengertiannya tentang
kepemimpinan Orang yang memandang kepemimpinan sebagai status dan hak
tidak akan sama perilakunya dengan orang yang memandang kepemimpinan
sebagai pelayanan bagi kesejahteraan orang-orang yang dipimpimnya.

2) Nilai atau hal yang dikejar dalam kepemimpinan. Seseorang pemimpin yang
menganggap prestasi kelompok merupakan hal yang harus dikerjar akan berbeda
dari pemimpin yang lebih menghargai kerukunan orang-orangnya. 3) cara orang
menduduki pangkat kepemimpinannya; orang yang menduduki kepemimpinan
karena diangkat bukan karena kecakapan akan berbeda dari orang yang menjadi
pemimpin karena kecakapan yang sudah terbukti, 4) Pengalaman dalam
kepemimpinan; seorang pemimpin yang sudah biasa memiliki gaya orientasi kerja
tinggi dan orientasi bawahan rendah, cenderung mempergunakan gaya tersebut
tanpa memperhitungkan lingkungan orang-orang yang dipimpin atau situasi
kepemimpinan yang ada, 5) pandangan seseorang tentang manusia, teori
Douglass, McGregor memandang manusia dari dua sudut, yang pertama disebut
teori X, yang mengatakan bahwa manusia itu pada dasarnya tidak menyukai
pekerjaan dan sedapat mungkin menghindarinya. Yang kedua adalah teori Y, yang
mengatakan bahwa bagi manusia bekerja itu merupakan hal yang alamiah seperti
halnya bermain atau istriahat.
Disamping, pendidikan dan latihan serta itu juga mempengaruhi kepribadian
pemimpin itu perilakunya dalam memimpin (Soetopo, 1988).
2. Faktor-faktor yang berasal dari kelompok yang dipimpin
Keadaan kelompok seperti; kematangan, kekompakan, latar belakang pendidikan,
pengalaman, staf/guru, karakteristik murid, latar belakang sosial budaya dan
ekonomi anggota staf/guru dan murid-muridnya.
3. Faktor lembaga/organisasi yang dipimpin.
Faktor lembaga yang dipimpin seperti jenis dan tujuan sekolah, kurikulum yang
digunakan disekolah, dan karakteristik sekolah lainnya juga mempengaruhi
perilaku pemimpinnya. Misalnya cara memimpin sekolah teknik berbeda dengan
sekolah bisnis, cara memimpin SD berbeda dengan SLTA.
4. Faktor-faktor legal.
Seorang pemimpin pendidikanyang akan berhadapan dengan peraturan-peraturan
formal dari instansi struktural di atasnya, aturan-aturan tersebut akan
mempengaruhi perilakunya. Misalnya UU, PP, Kepmen, dan Kebijakan-kebijakan
lainnya.
5. Faktor lingkungan social
Lingkungan sosial maksudnya di sini adalah keadaan masyarakat di sekitarnya,
misalnya keadaan ekonomi masyarakat, pandangan pemuka masyarakat, dan
masyarakat pada umumnya tentang pendidikan.

G. Fungsi kepemimpinan Pendidikan


Dalam kehidupan organisasi termasuk organisasi pendidikan, fungsi kepemimpinan
adalah hal penting yang harus dilakukan seseorang pemimpinnya. Menurut
Wahjosumudjo (1985) fungsi kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu:
1. Mendefenisikan misi dan peranan organisasi (involver the defnition of the
institutional organzational mission and role)
2. Mengejawantahkan/mewujudkan tujuan organisasi (the institutional embodiment
of purpose)
3. Mempertahankan keutuhan organisasi (to defend the integrasi organisasi)
4. Mengendalika konfik internal yang terjadi di dalam organisasi (the rderingof
internal confict).

Sehubungan dengan fungsi kepemimpinan ini. Burhanuddin (1994:67)


mengelompokkannya menjadi tiga yaitu :

1. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam fugnsi ini
pemimpin berusaha membantu kelompok untuk memikirkan, memilih dan
merumuskan tujuan yang akan dicapai. Soctopo (1988) merinci lagi fungsi ini
diantaranya adalah: 1) memikirkan, merumuskan, dengan teliti tujuan kelompok,
2) memberikan dorongan dan penjelasan kepada anggota kelompok supaya dapat
menyusun rencana dengan baik, 3) membantu anggota mengumpulkan
keterangan- keterangan yang diperlukan, dan 4) mendorong anggota melahirkan
perasaan dan fkirannya dalam pemecahan masalah.
2. Fungsi yang berkaitan dengan pengarahan pelaksana setiap kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan kelompok Fungsi kedua ini berhubungan dengan aktivitas
manajerial pemimpin dalam rangka menggerakkan kelompok mencapai tujuan
yang telah dirumuskan. Teknik-teknik pengarahan yang dapat dilakukan seperti
actuating, leading, directing, motivating, dan staffing.
3. Fungsi yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan suasana kerja
yang menyenangkan. Beberapa usaha yang dapat dilakukan pemimpin dalam
menciptakan suasana kerja yang menyenangkan ini adalah:
a) Memberi semangat dan dorongan kepada anggota kelompok untuk
mencapai suatu taraf produktivitas yang tinggi.
b) Menumbuhkan sikap percaya diri pada setiap anggota organisasi
c) Memupuk dan memelihara suasana Kerjasama dalam kelompok
d) Mengarahkan suasana tempat kerja yang menyenangkan, sehat dan penuh
kemudahan bagi penyelenggaraan tugas.
e) Memupuk dan menanamkan perasaan bersatu pada anggota dan perasaan
bahwa ia adalah bagian dari kelompok.
f) Penerapan tipe/gaya kepemimpinan demokratis/ tepat dan supervisi yang
efektif.

H. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku pemimpin dalam melaksanakan tugas
dan fungsi-fungsi kepemimpinan atau mempengaruhi para anggota organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ditinjau dari perilaku pemimpin menurut hasil
penelitian Universitas OHIO dan Universitas Michigan secara umum juga
mengelompokkan gaya kepemimpinan menjadi dua yaitu:

a. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas


Perilaku pemimpin dengan gaya ini cenderung leibh mementingkan tujuan
organisasi dari pada memperhatikan bawahan. Ciri-ciri perilaku pimpinan
tersebut adalah:
i. memberikan kritik pada pelaksanaan pekerjaan yang jelek
ii. menekankan pentingnya batas waktu pelaksanaan tugas-tugas pada
bawahan.
iii. selalu memberi tahu apa yang harus dikerjakan bawahan
iv. selalu memberi petunjuk bawahan bagaimana melakukan tugas
v. memberikan standar tertentu atas pekerjaan
vi. meminta bawahan agar selalumenuruti dan mengikuti standar yang
telah ditetapkan.
vii. selalu mengawasi apakah bawahan bekerja sepenuh kemampuannya
viii. kurang memperhatikan pembinaan dan pengembangan bawahan.

b. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada manusia/ bawahan.


Perilaku pemimpin dengan gaya ini cenderung ke arah kepentingan
bawahan, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1) ramah tamah,
2) mendukung dan membela bawahan,
3) mau menerima usul dari bawahan,
4) memikirkan kesejahteraan bawahan,
5) memperlakukan bawahan setingkat dengan dirinya, dan
6) memotivasi.
Kecenderungan perilaku pemimpin ke arah dua hal tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut:

Jadi berdasarkan dua kecenderungan tersebut, ada pemimpin yang orientasi


perilakunya tinggi tugas, rendah bawahan, tinggi bawahan rendah tugas, atau kedua-
duanya rendah atau kedua-duanya tinggi. Gaya yang ideal adalah kedua-duanya tinggi.
Di samping itu gaya kepemimpinan ini dapat juga dibedakan menjadi tipe
autoritarian, demokratis, laizes faire, dan pseude demokratis (Soetopo, 1988:7)

a. Tipe otoriter. Perilaku pemimpin dengan tipe ini menunjukkan ingin


berkuasa. Biasanya pemimpin ini bertindak sebagai penguasa tunggal tidak
melibatkan bawahan dalam mengambil keputusan, tidak menghargai
pendapat, ide dan inisiatif bawahan. Pimpinan bebas membuat aturan dan
aturan itu harus ditaati dan diikuti oleh kelompok.
b. Tipe demokratis. Tipe ini merupakan kebalikan dari tipe pertama. Yaitu
pemimpin berusaha untuk melibatkan kelompok dalam mengambil
keputusan, menghargai inisiatif, pendapat dan ide dari anggota kelompok,
lebih mementingkan kepentingan bersama dari kepentingan pribadi dan
adanya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dan biasanya
pengambilan keputusan dilakukan dengan gaya musyawarah.
c. Tipe laizes faire. Pada tipe kepemimpinan ini, pemimpin sepertinya tidak
melakukan fungsi kepemimpinan dan sifat kepemimpinannya tidak tampak.
Anggota kelompok diberi kebebasan penuh dalam melaksanakan tugasnya
tanpa ada pedoman kerja yang baik. Secara tidak langsung aturan dasn
kebijakan ditentukan oleh anggota.
d. Tipe pseudo demokratis. Tipe pseudo demokratis disebut juga demokratis
semu. Seorang pemimpin yang mempunyai tipe ini hanya nampaknya saja
yang demokratis, padahal sebenarnya tindakannya bersifat otoriter/absolut.
Biasanya pemimpin tipe ini penuh dengan manipulasi dan lips service
Sebenarnya apa yang diinginkannya harus disetujui dan dilaksanakan
anggota kelompok.

Dari gaya dan atau tipe yang dikemukakan di atas, mungkin akan timbul
pertanyaan bagi kita, tipe mana yang cocok dan efektif diterapkan dalam bidang
pendidikan. Sebenarnya tidak ada tipe atau gaya yang terbaik, tetapi yang efektif adalah
gaya yang sesuai dengan situasi. Faktor-faktor situasional ini meliputi banyak hal,
diantaranya aspek individual/karakteristik anggota kelompok, lingkungan organisasi dan
masyarakat sekitar, faktor tugas itu sendiri dan faktor pemimpin itu sendiri. Namun
karena kepemimpinan selalu berhadapan dengan manusia sebagai pusat kelangsungan
organisasi, semestinya menentukan gaya yang cocok/efektif bagi anggota, setidak-
tidaknya harus mengetahui tingkat perkembangan seseorang. Sehubungan dengan itu
Hersey dan Blanchard mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan yang paling efektif
adalah kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat kedewasaan
(kematangan/maturity) bawahan (Wahjosumidjo, 1985:99).

Berdasarkan kematangan (K), anggota kelompok organisasi dapat dibedakan


menjadi empat yaitu:

a. K1: orang yang kurang kemampuan dan kemauannya


b. K2: orang yang kurang kemampuan tinggi kemauannya
c. K3: orang yang tinggi kemampuan kurang kemauannya
d. K4: orang yang tinggi kemampuan dan kemauannya.

Berdasarkan tingkat kematangan di atas, maka gaya kepemimpinan yang cocok


(efektif) ditinjau dari kecenderungan perilaku (P) pemimpin pada gaya dasar
kepemimpinan terdahulu adalah:

a. P1: tinggi pengarahan, rendah dukungan untuk K1


b. P2: tinggi pengarahan dan dukungan untuk K2
c. P3: rendah pengarahan, tinggi dukungan untuk K3
d. P4: rendah pengarahan dan dukungan untuk K4

Tingkah laku kepemimpinan yang efektif dalam pengambilan keputusan dapat


pula dibedakan menjadi empat yaitu:

a. Direktif untuk K1
b. Konsultif untuk K2
c. Partisipatif untuk K3
d. Delegatif untuk K4
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan dan proses mempengaruhi orang-


orang yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan dan
pengajaran untuk mencapai tujuan secara efektif dan efsien. Kepemimpinan merupakan
inti dari manajemen dan manajemen inti dari administrasi.
Ditinjau dari segi proses atau fungsi administrasi kepemimpinan berperan pada
fungsi penggerakan (aktuating). Perilaku kepemimpinan seseorang termasuk pemimpin
pendidikan dipengaruhi oleh faktor pemimpin itu sendiri, anggota organisasi,
karakteristik organisasi, peraturan-peraturan legal dan lingkungan.
Fungsi kepemimpinan meliputi fungsi yang berkaitan dengan tujuan, usaha
pencapaian tujuan, dan penciptaan serta pemeliharaan iklim kerja yang kondusif. Gaya
kepemimpinan yang efektif adalah gaya kepemimpinan situasional, yaitu gaya yang
disesuaikan dengan tingkat kematangan bawahan.
Peta konsep

DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin. 1994. Pola Kepemimpinan dan Kepemimpinan Pancasila. Malang: Bumi


Aksara.

Dirawat. 1998. Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.

Mar'at. 1985. Sikap Manusia Perubahan serta Pengukuhannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Soetopo, Hendayat dan Soemanto, Wasty. 1988.Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan.


Jakarta: Bina Aksara.

Wahjosumidjo. 1985. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Syahril, dkk.__. Profesi Kependidikan. Padang: UNP Press.

Anda mungkin juga menyukai