Makalah Kelompok 2 Apresiasi Prosa Fiksi
Makalah Kelompok 2 Apresiasi Prosa Fiksi
Prosa Fiksi Yang Dibina Oleh Mita Domi Fella Henanggil, M.Pd
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Alur Dan Pengaluran"
tepat pada waktunya.
Mengenai maksud penyusunan makalah ini yakni untuk memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Apresiasi Prosa Fiksi. Tidak hanya itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mita Domi Fella Henanggil, M.Pd
sebagai dosen pengampu pada Mata Kuliah Apresiasi Prosa Fiksi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu
sehingga makalah ini bisa selesai dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari, makalah yang disusun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Alur dan Pengaluran................................................................................... 3
2.2 Jenis-jenis Alur................................................................................................................3
2.3 Struktur dan Tahapan Alur Dalam Prosa Fiksi.......................................................... 4
2.4 Prinsip-Prinsip Alur...................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 8
3.2 Saran............................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Hermawan dan Shandi (2019), karya sastra adalah sebuah hasil karya
ciptaan manusia yang menggambarkan kehidupan (baik gambaran nyata maupun tidak
nyata). Karya sastra dapat digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan pemikiran dan
perasaan mereka melalui karangan yang memiliki seni, sehingga menjadi petunjuk atau
pembelajaran bagi kita yang membaca hasil karya sastra pengarang. Perkembangan dan
tumbuhnya sastra tersebut juga didasari oleh manusia sendiri serta zaman yang
mendorong pemikiran manusia untuk mengembangkan sastra, terbukti dari adanya
karya sastra lama dan karya sastra modern.
Menurut Hermawan dan Shandi (2019), karya sastra dibagi menjadi tiga jenis
yaitu prosa fiksi, puisi dan drama. Prosa fiksi juga dibedakan menjadi beberapa jenis
dalam berbagai bentuk seperti roman, novel, novelet, maupun cerpen. Istilah prosa fiksi
atau cukup disebut karya fiksi, biasa juga diistilahkan dengan prosa cerita, prosa narasi,
narasi, atau cerita berplot.
Prosa fiksi dibangun oleh dua unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun prosa fiksi (novel) dari dalam seperti
tema, alur, penokohan dan lain sebagainya, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur
yang membangun sastra dari luar seperti pendidikan, agama, ekonomi, psikologi dan
lain-lain.
Pada makalah ini akan dibahas lebih mendalam mengenai topik alur dan
pengaluran. Alur atau plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tidak sedikit
orang menganggap lebih penting dari unsur fiksi yang lain. Alur mengatur bagaimana
tindakan-tindakan harus bertalian satu sama lain, bagaimana satu peristiwa berhubungan
dengan peristiwa lain, bagaimana tokoh digambarkan dan berperan dalam peristiwa itu
yang semuanya terikat dalam suatu kesatuan waktu. Alur merupakan tulang punggung
suatu cerita, yang menuntun kita memahami keseluruhan cerita dengan segala sebab-
akibat di dalamnya.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alur dan Pengaluran
Menurut Asri (2010) , alur dan pengaluran Selama ini sering terjadi
kesalahpahaman dalam mendefinisikan alur. Alur dianggap sama dengan jalan cerita.
Pendefinisian itu sebenarnya tidak tepat. Jalan cerita adalah peristiwa demi peristiwa
yang terjadi susul-menyusul. Lebih dari itu alur adalah rangkaian peristiwa yang saling
berkaitan karena hubungan sebab akibat. Cara menganalisa alur adalah dengan mencari
atau mengurutkan peristiwa demi peristiwa yang memiliki hubungan kausalitas saja.
Menurut Asri (2010), pengaluran adalah urutan teks. Dengan menganalisa urutan
teks ini, pembaca akan tahu bagaimana pengarang menyajikan cerita itu, apakah
dengan teknik linier (penceritaan peristiwa-peristiwa yang berjalan saat itu), teknik
ingatan (flashback) atau bayangan (menceritakan kejadian yang belum terjadi).
Menurut Asri (2010), alur dalam fiksi merupakan rangkaian peristiwa atau cerita
yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita oleh para
pelaku.
Menurut Stanton (2007), alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalam
sebuah cerita. Istilah alur biasanya terbatas pada peristiwa-peristiwa yang terhubung
secara kausal saja.
Menurut Rahaningmas dan Insani (2018), alur atau pemplotan adalah rangkaian
cerita yang dimulai dengan cerita pembuka dan diakhiri dengan penutup cerita.
Jadi, dapat disimpulkan pengertian alur adalah rangkaian peristiwa yang terurut dalam
sebuah cerita. Sedangkan pengertian pengaluran adalah urutan dari teks dalam cerita.
3
Gerak alur cerita dapat dilihat secara jelas berdasarkan urutan waktu
kejadian atau kronologi.
Jenis-jenis alur Menurut Nurgiyanto (1998) :
a. Alur Maju (progresif)
Alur maju (progresif) adalah sebuah alur yang memiliki klimaks di akhir
cerita dan merupakan jalinan/rangkaian peristiwa dari masa kini ke masa lalu
yang berjalan teratur dan berurutan sesuai dengan urutan waktu kejadian dari
awal sampai akhir cerita. Secara runtut, cerita dimulai dari tahap awal
(penyituasian, pengenalan, pemunculan konfliks), tengah (konflik meningkat,
klimaks), dan akhir (penyelesaian).
Jadi, dapat disimpulkan jenis-jenis alur terbagi atas alur maju, alur mundur,
alur sorot-balik, dan alur campuran. Semuanya bisa saja dijumpai dalam cerita
cerpen, novel, novelet, dan lain sebagainya.
4
a. Tahap Awal
Tahap awal sebuah cerita biasanya disebut sebagai tahap perkenalan. Tahap
perkenalan pada umumnya berisi sejumlah informasi penting yang berkaitan
dengan berbagai hal yang akan dikisahkan pada tahap-tahap berikutnya. Fungsi
pokok tahap awal sebuah cerita adalah memberikan informasi dan penjelasan
khususnya yang berkaitan dengan pelataran dan penokohan. Di samping
memperkenalkan situasi latar dan tokoh cerita, dalam tahan ini juga
diperkenalkan konflik sedikit demi sedikit.
b. Tahap Tengah
Tahap tengah merupakan tahap cerita yang juga dapat disebut sebagai tahap
pertikaian. Dalam tahap ini ditampilkan pertentangan dan atau konflik yang
sudah mulai dimunculkan pada tahap sebelumnya, menjadi semakin meningkat,
menjadi
semakin menegangkan. Dalam tahap tengah inilah klimaks ditampilkan, yaitu
ketika konflik utama telah mencapai titik intensitas tertinggi. Bagian tengah
cerita merupakan bagian terpanjang dan terpenting dari karya fiksi yang
bersangkutan. Pada bagian inilah inti cerita disajikan, yaitu tokoh-tokoh
memainkan peran, peristiwa-peristiwa penting dikisahkan, konflik berkembang
mencapai klimaks, dan pada umumnya tema pokok cerita diungkapkan.
c. Tahap Akhir
Tahap akhir sebuah cerita atau dapat disebut sebagai tahap peleraian,
menampilkan adegan tertentu sebagai akibat klimaks. Bagian ini berisi
bagaimana kesudahan cerita, atau menyarankan pada hal bagaimanakah akhir
sebuah cerita.
Berikut salah satu contoh cerita yang dapat diamati tahapan alurnya menurut
Aminuddin (2011), sebagai berikut:
Saat terjadi tubrukan antara dua pengendara motor di jalan, tanpa saling menyebut
nama masing-masing terlebih dahulu atau tanpa berkenalan terlebih dahulu, kedua
pengendara motor tadi umumnya bertengkar saling menyalahkan dan menuntut ganti
rugi. Bisa saja pertengkaran itu semakin memuncak sehingga datang orang lain
meleraikannya. Setelah polisi datang, misalnya, masalah diselesaikan baik-baik, kedua
orang itu dapat damai. Setelah berdamai, barulah kedua orang itu saling
memperkenalkan diri: Siapa nama? Jika diurutkan, cerita singkat di atas berada dalam
tahapan rumahnya? tahapan peristiwa yang diawali oleh komplikasi, yakni penyebab
5
awal yang menimbulkan konflik, dalam hal ini adalah saling bertubruknya kedua
motor. Setelah itu timbul konflik, yakni kedua pengendara itu bertengkar mencari
menang sendiri, klim yakni pada saat kedua pengendara itu bertengkar semakin
memuncak, mungkin berkelahi, sehingga menuju ke peleraian, yakni disaat orang-
orang berdatangan meleraikannya. Setelah tahap peleraian, rangkaian cerita itu
akhirnya masuk pada penyelesaian yakni pada waktu keduanya mau berdamai. Setelah
itu, rangkaian cerita tersebut diakhiri dengan perkenalan, yakni sewaktu kedua
pengendara motor itu saling menyebutkan nama dan alamat rumahnya. Jika diurutkan
secara ringkas, maka cerita di atas akan berada dalam rangkaian komplikasi, konflik,
klimaks, peleraian, penyelesaian, dan pengenalan.
Dapat disimpulkan mengamati berbagai macam cerita yang terjadi dalam
kehidupan ini, umumnya cerita itu dibentuk oleh serangkaian peristiwa yang
bentuknya bermacam-macam dan berada dalam urutan yang bermacam-macam pula.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Y. (2010). Dasar-dasar Apresiasi Prosa Fiksi. Bekasi: Terang Mulia Abadi.
Nurgiyanto, B. (1998). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Aminuddin. (2011). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Penerbit Sinar Baru
Algensindo Offset .