Pengumuman Tunda 22 September 2016
Pengumuman Tunda 22 September 2016
PENGUMUMAN
NOMOR 31 / JPTPratama/ ATRBPN /IX/2016
TENTANG
Tujuan:
Menjadi Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat atau
Direktur Konsolidasi Tanah dengan mendayagunakan keahlian dan pengalaman saya
di bidang penanganan sengketa pertanahan, pengadaan tanah, pendaftaran tanah,
serta yang berkaitan dengan penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang
pertanahan.
Kualifikasi:
Berpengalaman luas di bidang penanganan masalah pertanahan, pengadaan tanah
untuk kepentingan umum berskala sedang, konsolidasi tanah di perkotaan,
pemberian hak atas tanah masyarakat hukum adat, serta pemberdayaan masyarakat,
selama lebih dari 20 tahun, di tiga kabupaten dan dua provinsi yang berbeda.
Diklat Teknis:
1. Kursus Dasar Pertanahan Tingkat II (Lulus 1992);
2. Diklat Tatalaksana Pendaftaran Tanah (lulus 1993);
3. Diklat Pengadaan Tanah (Lulus 1995);
4. Diklat Pengadaan Barang dan Jasa (Lulus 2001);
5. Diklat Kuasa Hukum (Lulus 2005);
6. Diklat PPNS (lulus 20006);
7. Diklat Manajemen Pertanahan (Lulus 2007);
Penghargaan:
1. Penghargaan dari Panglima TNI atas penyelesaian sengketa tanah {2000)
2. Kantor Pertanahan Terbaik I dari Kepala BPN (2009)
3. Citra Pelayanan Prima dari Presiden (2010);
4. Penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi atas Inovasi Layanan Sehari Jadi (2015);
5. Kantor Pengelola BMN Terbaik I Se-KPNL Kedua (2015);
Hukuman:
1. Teguran lisan dari atasan langsung karena tidak mengikuti upacara bendera 17
Agustus (2009);
2. Pemyataan Tidak Puas secara tertulis karena tidak masuk kerja tanpa alasan
yang sah selama 11 hari (2010);
3. Penundaan kenaikan pangkat selama satu tahun karena meminta imbalan kepada
warga masyarakat dalam pengurusan sertipikat hak atas tanah (2004);
4. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama satu tahun karena
menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi (2009);
5. Pembebasan dari jabatan struktural karena memberikan dukungan kepada
seseorang calon pejabat negara dengan menggunakan fasilitas negara (2010).