Anda di halaman 1dari 12

Lampiran Surat Nomor : UP.02.01/931.

1-63/VI/2023
Tanggal : 23 Juni 2023
A. Bentuk Surat Penawaran

[kota], [tanggal] [Bulan] [Tahun]

Kepada Yth :
Pejabat Pangadaan Satuan Kerja Kantor
Wilayah/Kantor Pertanahan

Di Tempat

Dengan hormat,

Berdasarkan Surat Undangan Pejabat Pengadaan No. tanggal

perihal Undangan Seleksi Konsultan Perorangan Kegiatan Spatial Data


Improvement, bersama ini saya menyampaian penawaran untuk Jabatan Fasilitator
Kantor Wilayah/Kantor Pertanahan untuk kegiatan Spatial Data
Improvement dengan usulan remunerasi sebesar Rp.
( rupiah) per bulan.

Sebagai kelengkapan Surat Penawaran, bersama ini saya lampirkan:


1. Salinan Ijazah
2. Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae)
3. Salinan Riwayat Penggajian (History Salary)

Demikian Surat Penawaran kami sampaikan dan apabila tunjuk menjadi pemenang seleksi
Konsultan ini, saya menyatakan akan bersedia menjalankan sesuai peraturan-
perundangan yang berlaku.

Salam

[Nama Jelas]
B. Bentuk Curriculum Vitae
Daftar Riwayat Hidup

4. Posisi yang diusulkan :


5. Nama Personel :
6. Tempat/Tanggal Lahir :
7. Pendidikan (Lembaga :
pendidikan, tempat dan
tahun tamat
belajar,dilampirkan rekaman
ijazah)
8. Pendidikan Non Formal :
9. Penguasaan Bahasa :
:
a. Bahasa Indonesia :
b. Bahasa Inggris :
c. Bahasa Setempat
10. Pengalaman Kerja
Tahun ini
a. Nama Kegiatan :
b. Lokasi Kegiatan :
c. Pengguna Jasa :
d. Nama Perusahaan :
e. Uraian Tugas :
f. Waktu Pelaksanaan :
g. Posisi Penugasan :
h. Status Kepegawaian pada :
Perusahaan
i. Surat Referensi dari :
Pengguna Jasa
Tahun
a. Nama Kegiatan :
b. Lokasi Kegiatan :
c. Pengguna Jasa :
d. Nama Perusahaan :
e. Uraian Tugas :
f. Waktu Pelaksanaan :
g. Posisi Penugasan :
h. Status Kepegawaian pada :
Perusahaan
i. Surat Referensi dari :
Pengguna Jasa

Pernyataan:
Saya yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
a. Daftar riwayat hidup ini sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman saya;
b. Saya akan melaksanakan penugasan sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan
dalam proposal penawaran, kecuali terdapat permasalahan kesehatan yang
mengakibatkan saya tidak bisa melaksanakan tugas;
c. Saya berjanji melaksanakan semua penugasan;
d. Saya bukan merupakan bagian dari tim yang menyusun Kerangka Acuan Kerja;
Jika terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau
sepatutnya diduga maka saya siap untuk digugurkan dari proses seleksi atau
dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.

, 20

Yang membuat pernyataan,

( )
[nama jelas]
FASILITATOR PADA PROJECT MANAGEMENT OFFICE (PMO)
SPATIAL DATA IMPROVEMENT

KANTOR WILAYAH
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

1
TERMS OF REFERENCE (TOR)/
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kementerian/Institusi : Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan


Pertanahan Nasional
Eselon I/II/III : Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan
Kegiatan : Spatial Data Improvement
Keluaran : Perbaikan Kualitas Data Spasial
Aktivitas : Project Management Office
Jenis Kontrak : Kontrak Individu
Perkiraan dimulai : Juli 2023
Durasi (TA 2023) : 4 (empat) bulan – dapat diperpanjang sesuai
kinerja dan kebutuhan
Kebutuhan Konsultan : Fasilitator Kantor Pertanahan
Perorangan

1. Pengantar
1.1. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun 2020;
3) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang dan Jasa/Pemerintah;
4) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2020 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
5) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2020 tentang
Badan Pertanahan Nasional;
6) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 dan Nomor
72 tahun 2004 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
7) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
8) Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No.
3 Tahun 1997 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
9) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
10) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 985);
11) Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 133/SK-HM.03/I/2021 tentang
Pembentukan Unit Manajemen Kegiatan dan Unit Pelaksana Kegiatan
Program Percepatan Reforma Agraria;

2
12) Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun Anggaran 2023;
13) Loan Agreement Program to Accelerate Agrarian Reform (One Map Project)
Loan Number 8897-ID;
14) Petunjuk Teknis Pengumpulan Data Fisik Terintegrasi PTSL 2023;
15) Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahaan
dan Ruang selaku Direktur Unit Manajemen Kegiatan Program Percepatan
Reforma Agraria Nomor B/PR.03.02/32-300.14/VI/2023 Tanggal 23 Juni
2023.

1.2. Latar Belakang


Pasal 19 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-pokok Agraria (UUPA) menetapkan bahwa untuk menjamin kepastian
hukum oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah
Republik Indonesia. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang jo Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan
Pertanahan Nasional jo. Keputusan Presiden Nomor 121/P/2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode
Tahun 2014-2019, ditugaskan untuk melaksanakan urusanpemerintahan di
bidang pertanahan termasuk kegiatan Program Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap dan bertanggungjawab kepada Kementerian Koordinator Bidang
Ekonomi.

Kegiatan Program Pendaftaran Tanah yang dilaksanakan sejak tahun 1981


merupakan kegiatan pendaftaran tanah pertama kali dalam rangka
penerbitan Sertipikat Hak Atas Tanah sebagai surat tanda bukti hak yang
diperuntukkan bagi Warga Negara Indonesia atau badan hukum/lembaga
sosial dan keagamaan. Dengan diberikan tanda bukti hak (sertipikat) atas
bidang tanah kepada Warga Negara Indonesia atau badan hukum/lembaga
sosial dan keagamaan akan memberikan jaminan kepastian hukum hak atas
tanah sehingga dapat meminimalisir terjadinya permasalahan agraria
(sengketa, konflik dan perkara pertanahan), meningkatkan nilai aset serta
dapat dijadikan jaminan pinjaman ke Bank untuk menambah modal kegiatan
usaha sehingga pensertipikatan tanah secara massal melalui Kegiatan
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) merupakan salah satu kegiatan
pertanahan yang mendapat tanggapan positif dari masyarakat.

Untuk lebih meningkatkan pencapaian penyelesaian target tepat waktu dan


tepat sasaran serta untuk mencapai hasil yang optimal kinerja dan keuangan
dalam rangka percepatan pendaftaran tanah, maka kegiatan pensertipikatan
Pendaftaran Tanah dilaksanakan melalui pendaftaran tanah Sistematis
lengkap. Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap bertujuan
melakukan pengukuran dan pemetaan dalam satuan wilayah desa/keluarahn
secara lengkap. Selain pendaftaran tanah pertama kali secara serentak,
dilaksanakan pula pemutakhiran data dan Pembaruan Bidang Tanah
Terdaftar belum Terpetakan serta penaataan kembali bidang- bidang tanah
terdaftar untuk disesuaikan dengan kondisi lapangan saat pengambilan data.
3
Kegiatan PTSL mulai dilaksanakan tahun 2017 dengan capaian sampai dengan
2021 87 juta bidang terdaftar, 72 bidang di sertifikatan, dengan perkiraan
jumlah bidang tanah secara nasional 126 juta bidang, masih terdapat 39 juta
bidang yang belum terpetakan. Namun demikian dari 87 bidang yang sudah
terdaftar untuk bidang-bidang tanah yang di daftar sebelum tahun 2017,
masih terdapat bidang-bidang yang tidak sesuai dengan fakta lapangan.
Sebagai akibat dari program digitalisasi Peta Pendaftaran Tanah (Geo KKP)
dimulai tahun 2010, dimana seluruh Peta Pendaftaran Tanah dalam format
analog yang dimiliki oleh masing-masing Kantor Pertanahan di digitalisasi
kedalam satu sitem referensi yang sama. Ketersediaan peta dasar yang
dijadikan sebagai referensi ploting bidang tanah saat itu belum lengkap, dan
proses digitalisasi tidak dilakukan monitoring dan evaluasi secara ketat.

Terhadap ploting bidang tanah yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan
tidak pernah dilakukan koreksi (peningkatan kualitas) secara menyeluruh,
koreksi dilakukan secara parsial ketika hasil pengukuran bidang tanah yang
baru overlap dengan bidang tanah yang sudah ada, Untuk itu diperlukan
peningkatan kualitas untuk bidang-bidang tanah KW1 sampai dengan KW3
dalam membangun desa lengkap, dimana bidang-bidang tanah yang terdapat
didalamnya sesuai dengan fakta lapangan, dengan demikian tidak ada
keraguan dalam penyelenggaraan pelayanan pertanahan elektronik.Dalam
pelaksanaan peningkatan kualitas data spasial KW1-KW3 di butuhkan
Konsultan Peroranganyang di tempatkan di Kantor Pertanahan

2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan pilot proyek peningkatan kualitas
data spasial KW1 sampai dengan KW3 secara menyeluruh dalam satuan
desa/kelurahan, yang dilaksanakan oleh konsultan, dengan melibatkan Kantor
Pertanahan, Kantor Wilayah BPN Provinsi dan Direktorat Pengukuran dan
Pemetaan Kadastral. Adapun tujuannya adalah dengan peningkatan kualitas
data spasial, dapat membangun desa/kelurahan lengkap sesuai dengan fakta
lapangan, dan diperolehnya sisitem operasi dan prosedur dalam peningkatan
kualitas data sebagai bahan rujukan dalam pelaksanaan berikutnya.
Dalam pelaksanaan perkerjaan tersebut dibutuhkan tenaga Konsultan
Perorangan sebagai fasilitator di Kantor Pertanahan Kabupaten Hulu Sungai
Selatan.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
3.1. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan Spatial Data Improvement terdapat di:
No. Provinsi Satuan Kerja
1. Kalimantan 1. Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Selatan;
Selatan 2. Kantor Pertanahan Kabupaten Hulu Sungai
Selatan.

4
3.2 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Tahapan pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas data spasial KW1


sampaidengan KW3 secara garis besar dapat dilihat dalam diagram.
1. Kompilasi hasil analisis spasial klasifikasi kualitas bidang tanah
yang dilaksanakan oleh fasilatator di tingkat Kantor Pertanahan;
2. Evaluasi hasil analisis spasial klasifikasi kualitas bidang tanah
yang dilaksanakan oleh fasilatator di tingkat Kantor Pertanahan;
3. Penyusunan rekapitulasi/laporan hasil evaluasi terhadap hasil
analisis klasifikasi jkualitas KW1 sd KW3, disusun per Kantor
Pertanahan, untuk di sampaikan Direktorat Pengukuran dan
Pemetaan Kadastra;
4. Penyusunan rekomendasi peningkatan kualitas data yang
dikompilasi dari fasilitator Kantor Pertanahan.

3.3 Pelaksanaan Pekerjaan


1. Identifikasi dan inventarisasi data bidang tanah KW1-KW3,
dengan mengunduh data spasial dan data tabular di aplikasi KKP,
personil di tingkat kantor pertanahan bekerjasama dengan seksi
survey pemetaan, menyiapkan data sebagai berikut.
✓ Peta sebaran bidang tanah terdaftar hasil unduhan dari
aplikasi KKPpada lokasi pilot project.
✓ Daftar Tanah, hasil unduhan dari Daftar Isian di Aplikasi KKP
yaitu: NIB,Nomor Surat Ukur, luas, alamat, jenis dan Nomor
Hak,
✓ Daftar data fisik Surat Ukur, Gambar Ukur, Gambar Situasi,
PetaGambar Situasi Khusus (jika ada)
✓ Fotokopi Surat Ukur

2. Analisa dan evaluasi data spasial bidang tanah KW1-KW3 untuk


menentukan klasifikasi jenis kesalahan KW1 sd KW3 penting
untuk didefinisakan, terkait dengan rekomendasi metoda
peningkatan kwalitas yang akan dilaksanakan, berdasarkan data
spasial bidang tanah, jenis kesalahan di klasifikasikan sebagai
berikut.
✓ Masih terdapat bidang tanah yang overlap, gap, sliver
(overlap/gap yangsangan kecil)
✓ Bentuk dan posisi bidang tanah tidak sesuai dengan kondisi
lapanganyang di wakili oleh foto udara atau CSRT
✓ Bentuk dan dan posisi bidang tanah tidak bisa
diidentifikasi/tidak adayang bersesuaian dengan di foto udara
atau CSRT. (anomali bidang)
✓ Bidang tanah berada diluar batas administrasi desa
✓ Klasifikasi laiinya yang ditemukan pada saat pelaksanaan
pekerjaan

3. Penyusunan rekapitulasi/laporan hasil klasifikasi jenis kesalahan


KW1 s.d. KW3, disusun per desa, untuk di sampaikan ke Kantor
Wilayah BPN Provinsi, disusun dalam bentuk tabel :

5
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
ANALISA DATA BIDANG TANAH KW1-KW3

Diluar
Bentuk/Posisi Anomali
No Desa/Kelurahan Overlap/Gap Batas Jumlah
Tidak Sesuai Bidang
Desa
01
02
03
04
05

4. Penyusunan rekomendasi peningkatan kualitas data sesuai klasifikasi


jenis kesalahan KW1 sd KW3, memberikan masukan kepada
koordinator yang ada di Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan
Selatan terkait dengan peningkatan kualitas data KW1-KW3
berdasarkan pengalaman yang dilakukan oleh petugas pengukuran dan
pemetaan di Kantor Pertanahan Kabupaten Hulu Sungai Selatan,
perkembangan tekhnologi dengan memperhatikan peraturan yang ada.

4. Dasar Kerja dan Koordinasi


Konsultan Perorangan/Spesialis akan bekerja di Kantor Pertanahan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Jalan Kamboja No. 02 Kandangan. Setiap
Konsultan Perorangan/Spesialis harus menjaga komunikasi yang intens
dalam tim PMO dan kepada Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan
Pertanahan dan Ruang, dan Direktur Pengukuran dan Pemetaan Kadastral,
atau orang yang ditunjuk oleh kedua pejabat tersebut selama kontrak
konsultasi diharapkan dapat memastikan kualitas proyek.

Selain itu, terdapat juga Konsultan Perorangan/Spesialis di Kanwil dan


Kantah lokasi kegiatan. Konsultan Perorangan/Spesialis diharapkan
menggunakan komputer mereka sendiri dan peralatan lain yang diperlukan
untuk tugas tersebut.

5. Kualifikasi Konsultan Perorangan/Spesialis


Untuk memastikan bahwa kegiatan PMO dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan, fasilitator yang dibutuhkan harus memiliki kualifikasi sebagai
berikut:
1. Sarjana/Diploma Teknik dengan pengalaman selama 2 tahun bekerja di
bidang pemetaan
2. Terampil dalam pelaksanaan pengukuran kadastral dengan
menggunakan berbagi alat ukur (pita ukur, total station, GPS RTK)
3. Terampil dalam mengoperasikan software autocad untuk kebutuhan
pengelolaan data pertanahan, dan software arcgis sebagai pendukung
4. Memahami pelaksanaan pengukuran dan pemetaan kadastral,
pengolahan data, penyajian data untuk berbagai kebutuhan dalam
rangka penyelenggaraan pendaftran tanah
5. Memiliki kecerdasan spasial (Visual) yang memadai berkaitan dengan
kemampuan menangkap arah dan ruang secara akurat,dan mampu
mengenali pola dengan mudah

6
6. Keluaran/Output
Keluaran atau output yang akan dihasilkan oleh fasilitator di Kantor
Pertanahan spesialis selama periode waktu kerja tertentu.
1. Laporan hasil identifikasi data peta pendaftaran tanah dan data
pendukung laiinya, unduhan data peta pendaftran tanah untuk
desa/kelurahan yang di tugaskan,
2. Laporan hasil analisis spasial visual data KW1-KW3 yang menyatakan
tingkat klasifikasi kesalahan bidang tanah, dalam unduhan data
pendaftaran tanah perdesa, dan rekapitulasi dalam format excel
3. Laporan rekomendasi peningkatan kualitas data sesuai klasifikasi jenis
kesalahan KW1 sd KW3, memberikan masukan kepada kcoordinator
yang ada di Kantor Wilayah BPN Provinsi terkait dengan peningkatan
kualitas data KW1-KW3 berdasarakn pengalaman yang dilakukan oleh
petugas pengukuran dan pemetaan di Kantor Pertanahan,
perkembangan tekhnologi dengan memperhatikan peraturan yang ada.

7. Jadwal Pelaksanaan
Semua Konsultan Perorangan/Spesialis diharapkan mulai bekerja
padabulan Juli 2023:

Table 4. Jadwal Pelaksanaan (TA 2023)

Juli Agustus Sept Okt


No Pekerjaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Perbaikandata
1 KW1-
KW3

8. Penerima Manfaat
Penerima manfaat langsung dari kegiatan ini adalah internal Kementerian
Pertanahan dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dalam hal ini
adalah Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang,
Pusat Data dan Informasi Pertanahan dan LP2B (Pusdatin), Kantor Wilayah
BPN Provinsi BPN Provinsi Kalimantan Selatan dan Kantor Pertanahan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan penerima manfaat eksternal langsung
adalah instansi lain/terkait dengan masyarakat umum, khususnya yang
memiliki tanah dan yang memiliki kepentingan atas tanah.

9. Anggaran
Harga Satuan Konsultan Perorangan/Spesialis untuk kegiatan Spatial Data
Improvement dijelaskan pada tabel berikut (mata uang dalam Rupiah atau
IDR). Usulan Anggaran Sumber Dana Pinjaman Luar Negeri (PLN) Tahun
Anggaran 2023 pada Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan
dan Ruang.

10. Prosedur Seleksi


Konsultan Perorangan/Spesialis akan dipilih sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan dalam World Bank’s Guidelines: Selection and Employment of
Consultants by World Bank Borrowers (current edition). Konsultan yang
berminat dapat memperoleh informasi lebih lanjut di alamat Jalan Bina
Praja Barat, Kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan

7
Selatan – Banjarbaru. Expressions of Interest (EoI) harus dikirimkan ke
as.kalsel21@gmail.com paling lambat tanggal 03 Juli 2023 dengan judul
atau nama masing-masing spesialis dengan melampirkan CV terbaru.

11. Penutup
Demikian Terms of Reference (ToR) atau Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Fasilitator pada Project Management Office (PMO) Spatial Data Improvement
dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai