Anda di halaman 1dari 3

Nama Mahasiswa : Muhammad Delvin Oktafian

Nomor Induk Mahasiswa / NIM : 048701595


Kode / Nama Mata Kuliah : MKWU4101/Pendidikan Agama Islam
Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Tugas :1

SOAL DAN JAWABAN

1. Untuk mewujudkan implikasi dari keimanan maka manusia sudah mempercayai akan
adanya kebesaran Allah sebagai sang khalik, manusia diwajibkan untuk menjalankan
apa-apa yang diperintahkan dan menjahui segala yang dilarang.
Coba saudara jelaskan ciri- ciri seorang manusia dapat dikatakan sudah beriman
berdasarkan ayat Al- Quran?
Jawab :
Ciri-ciri seorang manusia dapat dikatakan beriman berdasarkan ayat Al Quran adalah:
1. Orang yang khusyuk dalam salatnya.
2. Orang yang tidak melakukan perbuatan yang tidak berguna.
3. Orang yang menunaikan zakat.
4. Orang-orang yang menjaga dirinya.
5. Orang yang menjaga amanat dan janjinya.
6. Orang yang menjaga salatnya.
Manusia yang beriman di dalam Al Quran banyak disebutkan ciri-cirinya, karena keimanan
adalah keyakinan di dalam hati, diucapkan oleh lisan dan diamalkan oleh anggota badan
(perbuatan nyata). Dengan adanya ciri-ciri ini maka kita akan bisa mengikuti karakteristik
orang yang beriman kepada Allah dan berusaha untuk mengikuti karakteristik tersebut. Di
dalam Islam keimanan tidak hanya sekedar keyakinan hati belaka, namun ada realisasi di
dunia nyata yang menjadi manfaat bukan hanya bagi pribadi sendiri namun juga bagi
orang-orang yang ada di sekitanya.
Enam ciri-ciri orang yang beriman di atas terdapat pada surat Al Mu'minun ayat 1-9 yang
artinya:

1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,


2. (yaitu) orang-orang yang khusyu´ dalam sembahyangnya,
3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada
berguna,
4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,
5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
7. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui
batas.
8. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
9. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.

2. Hakikat manusia berkedudukan paling tinggi diantara makhluk lainya. Bukan tanpa
alasan manusia memiliki segala kelebihan untuk pengabdian kepada Allah SWT.
Untuk itu perlu penjabaran secara terperinci bagaimana hakikat sesungguhnya manusia
dalam dunia ini!
Jelaskan hakikat manusia yang tercantum dalam satu ayat Al-quran !
Jawab :
Salah satu ayat yang menyebutkan tentang hakikat manusia adalah fimran Allah dalam
Surah Ali Imran ayat yang 190 dan 191. Dalam kedua ayat tersebut menyebutkan bahwa
pada hakikaitnya manusia adalah makhluk yang berakal. Maksud dari makhluk yang
berakal adalah makhluk yang berikir tentang semua hal yang telah Allah ciptakan baik itu
yang ada di bumi ataupun yang ada di langit.
Firman Allah dalam Surah Ali imran ayat 191 adalah:
‫هّٰللا‬
‫ض َربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ ٰه َذا بَا ِطاًل ۚ ُس@ب ْٰحنَكَ فَقِنَ@@ا‬
ِ ۚ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ َ قِيَا ًما َّوقُعُوْ دًا َّوع َٰلى ُجنُوْ بِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي َخ ْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫َع َذ‬
Terjemahan ayat
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata),
“Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau,
lindungilah kami dari azab neraka.
Kandungan ayat:
- Ayat tersebut menjelaskan bahwa hakikat manusia sebagai makhluk yang berakal
memiliki ciri-ciri selalu mengingat Allah.
- Ayat tersebut menjelaskan bahwa hakikat manusia sebagai makhluk yang berakal
memiliki ciri-ciri memikirkam tentang penciptaan langit dan bumi.

3. Jelaskan pengertian dari masyarakat dan perannya dalam mengembangkan dan


menggali potensi peran masyarakat dalam suatu komunitas atau konstitusi dalam
pandangan islam !
Jawab :
Dalam pandangan Islam, masyarakat juga harus berperan dalam meningkatkan dan menggali
potensi dalam komunitas atau konstitusi.
Dalam pandangan Islam, masyarakat merupakan kumpulan individu yang terjalin dalam
tradisi, hukum dan ekosistem yang sama. Islam menempatkan manusia tidak hanya dalam
dimensi individu, akan tetapi juga dalam dimensi sosial sebagai anggota sebuah masyarakat.
Tugas dan kewajiban syar'i disampaikan dalam bentuk jamaah, yakni "Yaa ayyuhalladziina
aamanuu," bukan dalam bentuk mufrad/sendirian yaitu"Yaa ayyuhal mu'min." Karena itulah
Islam mengatur manusia dalam beribadah dan mu'amalah.
Peran masyarakat dalam suatu komunitas atau konstitusi yaitu guna menjalin silaturahmi
dan penggerak menuju masyarakat yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai