Ketika beranjak dewasa, Malin berpikir untuk pergi merantau ke negeri
seberang dengan harapan nantinya ketika kembali pulang ke kampung
halaman, ia akan menjadi seorang yang kaya raya.
Niatannya untuk pergi mencari nafkah terwujud setelah menerima
ajakan seorang nakhoda kapal dagang, yang dulunya hidup miskin kini sudah menjadi seorang yang kaya raya.
Ibu Malin selalu berdoa agar anaknya sehat, sukses, dan cepat kembali
Mulanya sang ibu kurang setuju dengan niatan Malin Kundang. Namun akibat terus didesak, akhirnya beliau menyetujui kepergian anaknya.
“Anakku, jika engkau berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan,
jangan lupa dengan ibumu dan kampung halamanmu ini, Nak,” pesan Ibu Rubayah pada anaknya, Malin Kundang.
Beberapa hari kemudian, Malin Kundang pergi meninggalkan sang ibu
dan kampung halamannya. Setiap harinya, tak henti-hentinya sang ibu selalu mendoakan kesuksesan dan keselamatan Malin Kundang selama di perantauan. Ia pun selalu berharap agar anaknya cepat kembali.