Anda di halaman 1dari 24

AL BAHAR

TOWERS
UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2022/2023
METODA PERANCANGAN ARSITEKTUR C - ARS 182223
DOSEN PENGAMPU: DR. I R. BACHTIAR FAUZY, M.T.
YEREMIA BUDI KURNIAWAN 6112101122
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yeremia Budi Kurniawan NPM : 6112101122
menyatakan dengan sejujur-jujurnya bahwa seluruh jawaban dari soal uas mata kuliah metoda
perancangan arsitektur ini dikerjakan sendiri, tanpa bantuan orang lain. Jika suatu saat kedapatan bahwa
hasil uas ini bukan karya sendiri, maka saya bersedia diberkan sanksi akademik.
Bandung, 09 Januari 2023

Yeremia Budi Kurniawan


DAFTAR PUSTAKA:
❑SURAT PERNYATAAN
❑PENDAHULUAN
❑ISU DAN FENOMENA
❑LATAR BELAKANG
❑RUMUSAN MASALAH
❑ KAJIAN TEORI DAN METODA
❑IDENTITAS BANGUNAN
❑ANALISA
❑TERAPAN TERHADAP STUDIO
❑KESIMPULAN
❑DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Penugasan: Menjelaskan metoda perancangan
salah satu arsitek yang menggunakan metoda
generative process
ISU DAN FENOMENA:
Generative process merupakan metode desain yang membantu membuat dan menemukan
alternatif-alternatif desain arsitektur. Generative process keluar dengan tahapan desain
konvensional dan menemukan cara-cara menarik baru untuk membuat desain. Generative
process seringkali menggunakan alat bantu komputasi untuk mengenerasi desain baru dengan
konstrain dan parameter tertentu. Generative process masih jarang digunakan arsitek, walaupun
potensi kemampuannya untuk mengenerasi desain-desain yang menarik.
LATAR BELAKANG
AL BAHAR TOWERS mengunakan
berbagai metode generative
process (folding, superimpose,
parametric design) untuk
memecahkan solusi desain
khususnya dengan
pengcahayaan.
Al Bahar mempunyai konsep,
bentuk dan fungsi yang menarik
RUMUSAN MASALAH:
1. Metode generative process apa dan bagaiamana metode
tersebut mempengaruhi desain Al Bahar Towers?

2. Bagaimana generative process mempengaruhi kondisi


dan kualitas ruang arsitektur?
KAJIAN TEORI DAN METODA
TEORI: GENARTIVE PROCESS (DIAMBIL DARI BUKU: KARL JOMAKKA BASICS DESIGN
METHODS)
Folding: Folding adalah pendekatan desain yang mirip dengan origami. Teori folding adalah
adaptasi dari dari teori kekacauan.
Parametrik: Desain parametrik memilih satu set parameter independen dan dipilih secara
sistematis sesuai dengan beberapa kriteria untuk sampai pada tidak hanya satu objek tetapi
serangkaian variasi. Sehingga dalam desain parametrik arsiteknya hanya mendesain bangunan
dasar yang dapat dimodifikasi dengan algoritma komputer untuk menciptakan beberapa variasi
lainya.
Superposition: Menumpuk sketsa untuk membuat bentuk baru
METODE: DESKRIPTIF LITERATUR, MENGAMBIL DARI SUMBER RELEVAN SEPERTI BUKU DAN
MAKALAH AKADEMIK
IDENTITAS BANGUNAN
Lokasi: Abu Dhabi, United Arab Emirates
Tahun Dibangun 2009-2012
Tinggi: 147 m (29 lantai, 27 di atas tanah dan 2 basement)
Luas: Dibangun di atas lahan seluas 100.080 m² dengan tapak seluas 56.000

Arsitek: Abdulmajid Karanouh
Merupakan hasil dari kompetisi international yang mempunyai
kriteria:
“Bangunan harus mencerminkan status prestisiusnya, berkontribusi pada
lingkungan sekitar dan memperhitungkan warisan arsitektur UEA dan Abu
Dhabi pada khususnya. Seorang kontemporer diperlukan bangunan yang
memanfaatkan teknologi modern yang harus diakui sebagai salah satu
landmark terkait dengan kota Abu Dhabi.” (Oborn, 2013)
ANALISA
DENAH
TAMPAK

POTONGAN
KONSEP DAN TAHAP AWAL DESAIN
“Kami ingin membuat sebuah bangunan yang akan menetapkan standar baru tanggung jawab
lingkungan. Dan mulai mengeksplorasi form yang muncul untuk mempelajari bagian bangunan
mana yang membutuhkan tingkat perlindungan matahari tertinggi dengan maksud bahwa kami
kemudian akan merancang beberapa bentuk 'Mashrabiya' untuk mentutupi area-area ini. ”.
(Oborn, 2013)
ELEMEN 1: MASHRABIYA (folding)
Dynamic mashrabiya:
Adalah sebuah penghalang matahari (solar screen) yang
tebentuk dari unit segitiga. Seperti origami unit segitiga ini
secara otomatis bisa terlipat sesuai dengan respon terhadap
pergerakan cahaya matahari.
Keuntungan:
Fasad bangunan terlihat lebih jelas dari luar karena
oprimasi cahaya yang menganai fasad
Sistem ini menawarkan penerimaan cahaya alami yang
menyebar dengan lebih baik dan mengurangi penggunaan
cahaya buatan serta biaya energi yang terkait.
mempersediakan view yang lebih baik keluar
PARAMETRIC DESIGN:
Sifat mashrabiya kompleks dan dinamis berarti bahwa komponen akan
terhubung dalam berbagai konfigurasi yang sangat banyak.

Universal design:

Arsitek diberi kebebasan untuk menggunakan program apa pun yang mereka
rasa nyaman untuk menghasilkan ruang lingkup mereka di mana koneksi dan
interface akan dirancang untuk menyesuaikan dengan skenario sebanyak
mungkin.

Pendekatan ini cocok untuk desain parametrik. Ini termasuk berbagai program
seperti Grasshopper, Digital Project (CATIA), Tekla, Inventor, dan SolidWorks,
antara lain.

Untuk mengintegrasi semua program ini digunakan CODE (Construction,


Operation, & Design Execution). CODE berfungsi parameter yang ditentukan
untuk mengintergrasi semua alternatif dari semua program.
TAHAPAN GENERASI BENTUK MASHRABIYA
ELEMEN 2: LANTAI (SUPERIMPOSE)

Bentuk dan pelat lantai Menara Al-Bahr dihasilkan dari


susunan lingkaran tangensial yang didasari oleh grid radial
yang mendasarinya. Lingkaran –lingkaran ini di
superimpose dengan satu dengan yang lainya sehingga
terbentuk sebuah bentuk yang baru. Profil bangunan
dihasilkan oleh fungsi zonasi dan persyaratan area.

ELEMEN 3: STRUKTUR SARANG LEBAH


Dinding tirai dan struktur sarang lebah Menara Al-Bahr
ditentukan dengan menghubungkan node yang
dihasilkan dari persimpangan lingkaran tangensial dan
ekstrusi jaringan radial yang mendasarinya.
Integrasi total sistem dicapai dengan pra-rasionalisasi
prinsip-prinsip geometris bangunan yang mendasarinya.
Pengaruh terhadap kualitas ruang:
Bangunan ini mempunyai pengaruh terbesar terhadap cahaya.
Saat matahari bergerak mengelilingi bangunan setiap unit Mashrabiya akan terbuka secara
progresif
-Mengurangi pengunaan AC karena mengontrol panas dari matahari.

Time: 13:30, 79 < Sun- Time: 09:07, 79 < Sun-


Angle < 83◦. Angle < 83◦
Terapan Pada Studio
Walau belum banyak dan intensif saya di SPA 2 mencoba untuk mengunakan program DALL E untuk
mengenerasi alternatif-alternatif konsep sebagai inspirasi tugas 2 saya “Kedai Kopi”. Menurut saya ini
menjadi bagian kecil dari parametrik desain dimana saya memberikan konstrain dari arsitektur, dan
program mengenerasi alternatif –alternatif desain. Generasi ini saya gunakan untuk melihat alternatif
bentuk yang mungkin, karena tentunya generasi dari AI ini tidak meresponi kondisi tapak.
Kesimpulan:
1. Metode generative process apa dan bagaiamana metode tersebut mempengaruhi desain Al
Bahar Towers?

Metode yang digunakan adalah parametric design, folding dan superimpose. Parametric design
dan folding digunakan untuk menemukan bentuk mashrabiya segita yang kompleks. Sedangkan
superimpose digunakan untuk menumpuk lantai sirkular dengan dalam posisi yang berbeda
sehingga tercipta bentuk yang baru.

2. Bagaimana generative process mempengaruhi kondisi dan kualitas ruang arsitektur?


Karena adanya generative process design mashrabiya yang dinamis jadi dimungkinkan
sehingga,bangunan bisa secara aktif berubah dan mengadaptasi terhadap matahari, yang membawa
pengaruh kepada pengcahayaan dan bahkan penghematan listrik.
Daftar Pustaka
Karanouh, A. and Kerber, E. (2015). Innovations in dynamic architecture. Journal of Facade
Design and Engineering, [online] 3(2), pp.185–221. doi:10.3233/fde-150040.
www.skyscrapercenter.com. (n.d.). Al Bahar Tower 1 - The Skyscraper Center. [online] Available
at: https://www.skyscrapercenter.com/building/al-bahar-tower-1/9129.
Irawan, A. (n.d.). Kari Jormakka Basics Design Methods Birkh+ñuser Architecture
(2003). www.academia.edu. [online] Available at:
https://www.academia.edu/37147345/Kari_Jormakka_Basics_Design_Methods_Birkh_%C3%B1
user_Architecture_2003_ [Accessed 13 Jan. 2023].

Anda mungkin juga menyukai