Anda di halaman 1dari 3

YEREMIA BUDI KURNIAWAN-6112101122 -TUGAS TULISAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN

2. KONSEP DAN STRATEGI DESAIN ARSITEKTURAL PADA LINGKUP KOTA UNTUK MENCAPAI
GREEN AND SUSTAINABLE CITY: SISTEM URBAN MENGGUNAKAN SUMBERDAYA
TERBARUKAN

Sumber daya terbarukan nerupakan sumber daya yang secara alami dapat diperbaharui
dengan cepat atau memiliki siklus pemulihan yang singkat. Energi surya, angin, air, biomassa,
dan energi geotermal adalah beberapa contoh sumber daya terbarukan. Dalam menghadapi
pesatnya urbanisasi, konsep dan metode perencanaan kota yang menggunakan sumber daya
alam terbarukan semakin penting. Di saat kita melihat kawasan perkotaan di seluruh dunia
mengalami pertumbuhan yang belum pernah terlihat sebelumnya, memahami sumber daya
sangat penting untuk merancang lanskap perkotaan yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan.

Di Indonesia, pemanfaatan energi surya mempunyai potensi besar untuk berkontribusi


secara signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi. Dengan atap tenaga surya yang dapat
digunakan sepanjang tahun, negara ini memiliki peluang untuk mengintegrasikan desain
berbasis tenaga surya di tingkat kota. Pemanfaatan potensi matahari dapat mengurangi
beban energi, mengoptimalkan sistem air hujan, memanfaatkan potensi tanah untuk
pemanasan atau pendinginan, serta energi angin dan biomassa.

Pertanyaan kritis harus ditanyakan sebelum menerapkan solusi energi terbarukan. Apakah
situs tersebut perlu dikembangkan sepenuhnya, dan jika demikian, bagian mana dari situs
tersebut yang paling sesuai? Tindakan mitigasi apa yang dapat diambil untuk mencegah,
mengurangi dan memperbaiki dampak negatif terhadap lingkungan? Pembangunan seperti
apa yang tepat dan bagaimana cara mengintegrasikannya ke dalam tatanan perkotaan yang
lebih luas? Faktor-faktor ini penting untuk memastikan bahwa penggunaan energi
terbarukan sesuai dengan keberlanjutan dan kekhususan lingkungan setempat. Prinsip
umumnya adalah fokus pada perbaikan dan penggunaan kembali komponen yang
dikembangkan atau rusak sebelumnya. Pemanfaatan kembali kawasan terlantar juga
merupakan solusi penting untuk pengenalan elemen lanskap baru, restorasi bagian yang
rusak, dan integrasi elemen sejarah kawasan. Langkah terakhir adalah mengkonfirmasi
identitas dan struktur lanskap. Sangat penting untuk mengidentifikasi fitur lanskap yang
berkontribusi terhadap karakter unik situs. Khususnya di lahan hijau, penting untuk bekerja
sama dengan alam dan melestarikan elemen lanskap yang ada. Merevitalisasi fitur-fitur
YEREMIA BUDI KURNIAWAN-6112101122 -TUGAS TULISAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN

bersejarah tidak hanya memperkaya ruang luar, tetapi juga menciptakan peluang untuk
menggabungkan unsur-unsur alam dan buatan.

Contoh di Indonesia: Universitas Pertahanan(UNHAN)

Dalam merencanakan masa depan kota-kota di Indonesia, penggunaan energi terbarukan,


khususnya energi surya, menjadi kunci terpenting. Dengan mempertimbangkan sumber
daya alam, efisiensi energi, dan desain berkelanjutan, pelajar Indonesia dapat memainkan
peran penting dalam menciptakan kota yang ekologis dan berkelanjutan. Dengan cara ini,
Indonesia dapat bergerak menuju masa depan yang lebih hijau dan hemat energi.
Universitas Pertahanan(UNHAN), sebuah lembaga pendidikan di bawah Kementerian
Pertahanan, menghadapi tantangan serupa dalam memastikan pasokan energi yang andal
dan berkelanjutan. UNHAN yang memiliki sarana dan prasarana berstandar internasional
sangat bergantung pada pasokan listrik untuk menunjang kegiatan akademik dan
penggunaan fasilitas tersebut. Dalam konteks ini, penggunaan sumber energi terbarukan
menjadi pilihan strategis. Sebagai langkah awal, UNHAN memasang panel surya berkapasitas
30 kWp di atap gedung Auditorium. Meski langkah ini positif, namun masih ada potensi yang
bisa dioptimalkan untuk memaksimalkan penggunaan energi terbarukan.Analisis peluang
energi surya dan angin di kawasan UNHAN merupakan langkah selanjutnya dari penelitian
ini. Letak geografis UNHAN berada pada 6,53°LS 106,88°BT dan 600 meter di atas
permukaan laut. UNHAN memiliki potensi radiasi matahari dan angin yang tinggi yang dapat
dimanfaatkan. Meskipun potensi angin diklasifikasikan pada Kelompok I, dengan kecepatan
angin rata-rata 1-2,5 m/s, penelitian menunjukkan bahwa potensi tersebut mungkin kurang
optimal untuk dimanfaatkan secara langsung. Namun potensi energi surya yang mencapai
6,05 kWh/m2 membuka peluang besar pemanfaatan PLTS lebih efisien.

Berdasarkan Penelitian

Analisis penggunaan listrik sistem terpadu PLTS dan PLTB (hybrid) berdasarkan rata-rata
kebutuhan listrik UNHAN. Kapasitas panel surya yang terpasang diharapkan mampu
memenuhi sebagian besar kebutuhan listrik UNHAN. Namun penelitian menunjukkan PLTS
hanya mampu menutupi 44% listrik pada hari Senin hingga Jumat, sedangkan pada hari
Sabtu dan Minggu mampu menutupi 100% beban kerja. Oleh karena itu, penelitian tersebut
merekomendasikan pengembangan sistem hybrid yang dapat menyediakan daya yang andal
YEREMIA BUDI KURNIAWAN-6112101122 -TUGAS TULISAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN

sepanjang minggu.Selain itu, penelitian ini juga menjawab tantangan optimalisasi


penggunaan PLTS saat ini. Permasalahan software yang memerlukan pembaruan dan
permasalahan pada sistem proteksi khususnya baterai inverter membuat PLTS tidak dapat
memaksimalkan potensinya. Sebagai tindakan perbaikan, pemeliharaan dan pembaruan
sistem secara berkala diperlukan untuk memastikan kinerja optimal.Dalam konteks
pembangunan berkelanjutan, penggunaan energi terbarukan di UNHAN tidak hanya berarti
memastikan pasokan energi yang andal, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap
lingkungan. Menurut penelitian, penggunaan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas
30 kW dapat mengurangi polusi udara sebesar 34,7 tCO2 per tahun, sehingga membantu
mengendalikan perubahan iklim.Secara singkat dapat dikatakan bahwa pemanfaatan energi
terbarukan khususnya melalui sistem hybrid tenaga surya dan angin dapat menjadi solusi
efektif untuk meningkatkan ketahanan energi di UNHAN. Dengan memanfaatkan secara
optimal potensi energi surya dan angin, UNHAN dapat menjadi “role model” bagi institusi
pendidikan lainnya dalam menerapkan solusi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan
energinya. Dalam konteks ini, dukungan dan komitmen pihak-pihak yang terlibat dalam
pemeliharaan dan pemutakhiran sistem menjadi kunci keberhasilan penerapan pemanfaatan
energi terbarukan di UNHAN.

Melalui studi kasus di Universitas Pertahanan (UNHAN), ada potensi besar penggunaan
energi surya untuk meningkatkan permintaan energi secara signifikan. Namun, langkah-
langkah seperti memasang panel surya di UNHAN hanyalah permulaan, dan sistem harus
dianalisis dan diperbarui secara berkala untuk memaksimalkan potensinya Dalam konteks
pembangunan berkelanjutan, penerapan energi terbarukan di UNHAN tidak hanya berarti
memenuhi kebutuhan energi, namun juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Dengan mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 34,7 tCO2 per tahun, UNHAN tidak hanya
berfungsi sebagai institusi pendidikan, namun juga menjadi contoh bagi institusi lain dalam
menerapkan solusi berkelanjutan. Dengan cara ini, UNHAN dapat menjadi pionir dalam
mendorong perubahan menuju masa depan Indonesia yang lebih hijau dan hemat energi..

Sumber: Panunggul, D. A., Boedoyo, M. S., & Sasongko, N. A. "Analisa Pemanfaatan Energi
Terbarukan di Universitas Pertahanan Sebagai Pendukung Keamanan Pasokan Energi (Studi
Kasus: Energi Surya dan Angin)."

Anda mungkin juga menyukai