Anda di halaman 1dari 8

Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.xx No.x Mei 2021: Hal.

1-11
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/JIK p-ISSN: 1907-459X e-ISSN: 2527-7170

Case Study

EFEKTIVITAS TEKNIK SIMPLE INTERRUPTED SUTURE PADA PENUTUPAN


LUKA ROBEK (Vulnus Laceratum) PASIEN POST KECELAKAAN LALU LINTAS
DI IGD RSUD dr. MARGONO SOEKARJO

THE EFFECTIVENESS OF THE SIMPLE INTERRUPTED SUTURE TECHNIQUE IN


CLOSURE OF WOUND (Vulnus Laceratum) POST TRAFFIC ACCIDENT PATIENT
IN THE IGD RSUD dr. MARGONO SOEKARJO

Dea Rizqa Ar Royan Luxmono1, Ridlwan Kamaluddin1, Sidik Awaludin1


1
Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
(Korespondensi penulis, ririzqadea11@gmail.com/+6285540427658)

ABSTRAK
Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian yang melibatkan kendaraan bermotor yang bertabrakan
dengan benda lain ataupun kendaraan bermotor lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan. Salah
satu cedera tersering akibat kecelakaan lalu lintas adalah luka trauma dan luka trauma yang sering
terjadi pada korban kecelakaan ialah luka terbuka, sehingga teknik jahit luka cukup efektif untuk
menghentikan perdarahan. Teknik simple interrupted suture merupakan salah satu teknik jahit luka
yang bertujuan untuk menghentikan perdarahan dengan cara teknik jahit satu per satu dengan harapan
dapat secara cepat menghentikan perdarahan. Studi kasus ini bertujuan untuk melaporkan hasil
penerapan teknik simple interrupted suture untuk menghentikan perdarahan pasien post-kecelakaan
lalu lintas. Metode penelitian ini dengan Teknik jahit luka dengan simple interrupted suture diberikan
kepada pasien post-kecelakaan lalu lintas dengan luka robek (Vulnus laceratum) yang datang ke IGD
RSUD dr. Margono Soekarjo dalam 7 hari praktik. Selama 7 hari praktik lapang di IGD RSUD dr.
Margono Soekarjo didapatkan 3 pasien post-kecelakaan lalu lintas dengan luka robek kemudian
ditangani dengan jahit luka menggunakan teknik simple interrupted suture, tingkat perdarahan
menurun sebesar 3 tingkat atau sebesar 60%. Intervensi penutupan luka dengan teknik jahit (hecting)
menggunakan teknik simple interrupted suture terbukti dapat menutup luka dan dapat menghentikan
perdarahan.
Kata kunci : Kecelakaan lalu lintas, luka, simple interrupted suture
ABSTRACT
Traffic accidents are incidents involving a motor vehicle that collides with other objects or
other motor vehicles that can cause damage. One of the most common injuries caused by traffic
accidents is trauma injuries and the trauma wounds that often occur in victims of accidents are open
wounds, so wound sewing techniques are quite effective to stop bleeding. The simple interrupted
suture technique is one of the wound sewing techniques that aims to stop bleeding in a way that
sewing technique one by one with the hope can quickly stop the bleeding. This case study aims to
report the results of the application of simple interrupted suture techniques to stop the bleeding of
patients after a traffic accident. The wound sewing technique with simple interrupted sewing will be
given to the post-traffic accident patient with a broken wound (Vulnus laceratum) who comes to the
IGD RSUD dr. Margono Soekarjo in 7 days of practice. During 7 days of field practice at IGD RSUD
dr. Margono Soekarjo received 3 patients after a traffic accident with a broken wound then treated
with wound seams using simple interrupted suture technique, the bleeding rate decreased by 3
degrees or by 60%. Wound closure intervention with sewing technique (hecting) using simple
interrupted suture technique has been proven to close the wound and can stop bleeding.
Keywords : Traffic accidents, injuries, simple interrupted suture
https://doi.org/10.33860/jik.v15i1.430

1
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the
Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
PENDAHULUAN dimana luka merupakan kejadian rusaknya
sebagian atau seluruh jaringan tubuh. Banyak
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah
dari korban kecelakaan lalu lintas yang dibawa
satu kejadian yang tidak asing bagi
ke IGD Rumah Sakit dengan trauma baik
masyarakat. Kecelakaan lalu lintas bisa saja
trauma thoraks, ekstremitas, spinal, maupun
terjadi dimanapun. Kecelakaan lalu lintas
fasial. Tim IGD Rumah Sakit perlu dengan
adalah kejadian yang melibatkan kendaraan
tanggap jika menghadapi jenis trauma pasien
bermotor yang bertabrakan dengan benda lain
yang beragam. Salah satu kemampuan dasar
ataupun kendaraan bermotor lainnya yang
yang wajib dimiliki selain melakukan bantuan
dapat menyebabkan kerusakan(1). Banyaknya
hidup dasar ialah kemampuan dalam
angka kecelakaan lalu lintas dapat menurunkan
menghentikan perdarahan.
tingkat kesehatan masyarakat Indonesia.
Saat ada korban kecelakaan datang ke
Kejadian kecelakaan lalu lintas dilaporkan
IGD langsung dilakukan pengkajian cepat atau
mengalami peningkatan pada semester I tahun
initial assessment setelah dilakukan proses
2022 yaitu dengan jumlah 62.975 kasus(2).
triage. Pada tahap ketiga yaitu mengecek
Data yang didapatkan dari Pusat Informasi
sirkulasi, jika terjadi perdarahan maka perlu
Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri juga
segera dihentikan. Penanganan luka bisa
melaporkan bahwa kejadian kecelakaan lalu
dilakukan dengan tindakan antisepsis,
lintas paling banyak terjadi di Provinsi Jawa
pembersihan luka, penjahitan luka, serta
Tengan dengan total 14.000 kasus(2). Selain
pemberian antibiotik dan antitetanus(5).
itu dilaporkan adanya peningkatan korban jiwa
Penanganan luka yang akan diberikan
di semester I tahun 2022 sebanyak 216 orang
disesuaikan dengan jenis luka pada korban
termasuk meninggal dan luka-luka(3). Hal ini
kecelakaan. Tim IGD Rumah Sakit
jelas menimbulkan dampak yang cukup terasa.
bertanggungjawab untuk bisa melakukan
Dampak yang dirasakan korban
penanganan luka sebagai dasar keterampilan
kecelakaan lalu lintas juga beragam, ada yang
gawat darurat.
hanya luk-luka hingga kehilangan nyawa.
Jenis luka yang sering terjadi pada korban
Menurut Riskesdas kecenderungan prevalensi
kecelakaan ialah luka terbuka sehingga teknik
cedera terbanyak diakibatkan dari kecelakaan
jahit luka cukup efektif untuk menghentikan
lalu lintas(4). Salah satu cedera tersering akibat
perdarahan. Berbagai macam teknik jahit luka
kecelakaan lalu lintas adalah luka trauma.
pun harus disesuaikan dengan jenis dari luka
Trauma adalah keadaan yang disebabkan oleh
tersebut serta seberapa dalam luka yang terjadi.
luka atau cedera itu sendiri dimana hilangnya
Selain itu hal yang perlu dipertimbangkan juga
atau rusaknya sebagian atau seluruh jaringan
ialah bagaimana jahitan tersebut dapat
tubuh(5). Trauma merupakan sebutan lain dari
menghentikan luka, meminimalkan bekas luka,
cedera yang bisa menyebabkan luka beragam
dan tidak menimbulkan infeksi. Salah satu

2
jenis teknik jahit yang digunakan ialah hecting simple interrupted suture.
subcuticular suture yang dapat mengurangi
DESKRIPSI KASUS
bekas jahitan nantinya. Namun, ada pula
Pasien pertama bernama Nn. P
teknik simple interrupted suture yang cukup
perempuan berusia 21 tahun dengan luka robek
sering digunakan.
(Vulnus Laceratum) dikepala post KLL 15
Teknik simple interrupted suture
menit sebelum masuk Rumah Sakit langsung
merupakan salah satu teknik jahit luka yang
dilakukan Primary Survey pada tanggal 05
bertujuan untuk menghentikan perdarahan
Januari 2023 pukul 09.50 WIB. Kesadaran
dengan cara teknik jahit satu per satu (Wéber
composmentis dengan GCS 15 (E4V5M6),
et al. 2008). Teknik ini juga dilakukan pada
tidak ada sumbatan jalan napas. Napas pasien
kasus luka laserasi aurikula karena dianggap
24x/menit dengan SpO2 97%, HR 120x/menit,
mudah untuk bentuk luka diarea tersebut,
Suhu 36,9⁰C, dan TD 128/80 mmHg. Pasien
selain itu teknik ini juga dapat dilakukan pada
mengeluh nyeri di kepala, terdapat luka robek
banyak area kulit seseorang (Girsang, Sidarta
pada pelipis kiri sepanjang ±3cm yang terus
& Nango 2021). Teknik ini dilakukan untuk
mengeluarkan darah. Berdasarkan pengkajian
menutup luka robek serta dengan cepat dapat
diambil diagnosa keperawatan Nyeri Akut b.d
menghentikan perdarahan. Berdasarkan tingkat
Agen Pencedera Fisik dan Gangguan Integritas
kedaruratan adanya luka robek dengan
Kulit/Jaringan b.d Faktor Mekanis d.d Luka
perdarahan aktif yang akan terus keluar
Robek(6).
dikhawatirkan membuat pasien kekurangan
Pasien kedua bernama Tn. S laki-laki usia
darah bahkan syok. Maka dengan
46 tahun dengan luka robek (Vulnus
dilakukannya teknik jahit simple interrupted
Laceratum) dibibir post KLL 20 menit
suture dapat menutup luka dengan baik dan
sebelum masuk Rumah Sakit dan langsung
menghentikan perdarahan dengan cepat, selain
dilakukan Primary Survey pada tanggal 06
itu ketika luka cukup kering dan jahitan akan
Januari 2023 pada pukul 16.18 WIB.
diambil satu per satu maka jahitan yang dilepas
Kesadaran composmentis dengan GCS 15
tidak menimbulkan perdarahan ulang.
(E4V5M6), tidak ada sumbatan jalan napas,
Berdasarkan uraian tersebut, penulis
RR 24x/menit, SpO2 99%, HR 110x/menit, S
tertarik untuk melaporkan kasus penanganan
36⁰C, dan TD 120/85 mmHg. Pasien mengeluh
luka terbuka khususnya luka robek/laserasi
nyeri pada bagian bibir dan kaki, terdapat luka
(Vulnus Laceratum) dengan melakukan teknik
robek pada bibir bawah bagian luar sepanjang
penjahitan luka menggunakan teknik simple
±3cm dan pada bagian dalam bibir bawah
interrupted suture pada pasien kecelakaan lalu
sepanjang ±5cm, serta terdapat luka lecet pada
lintas di IGD RSUD dr. Margono Soekarjo.
bagian punggung kaki kanan. Berdasarkan
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk
pengkajian diambil diagnosa keperawatan
menghentikan perdarahan pada pasien post
Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisik dan
kecelakaan lalu lintas di IGD dengan teknik

3
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b.d Faktor meningkatkan praktik klinis, lingkungan kerja,
Mekanis d.d Luka Robek(6). atau outcome pasien.
Pasien ketiga bernama An. P laki-laki Intervensi hecting dengan teknik simple
usia 8 tahun dengan luka robek (Vulnus interrupted suture mengacu pada jurnal
Laceratum) dialis sebelah kanan hingga ke Girsang et.al (2021), yang didalamnya
arah ujung mata post KLL bersama ayahnya membahas mengenai teknik simple interrupted
Tn. S 20 menit sebelum masuk Rumah Sakit suture yang dilakukan pada pasien dengan
dan langsung dilakukan Primary Survey pada kasus luka laserasi aurikula dimana bentuk
tanggal 06 Januari 2023 pada pukul 16.18 aurikula yang cukup rumit dan merupakan
WIB. Kesadaran composmentis dengan GCS tulang rawan(8). Selanjutnya dalam jurnal
15 (E4V5M6), tidak ada sumbatan jalan napas, tersebut yang akan menjadi pembeda dengan
RR 24x/menit, SpO2 99%, HR 110x/menit, S intervensi yang dilakukan adalah didalam
36⁰C, dan TD 120/85 mmHg. Pasien mengeluh jurnal milik Girsang, et.al (2021) dijelaskan
nyeri pada bagian alis kanan, terdapat luka bahwa pasien laki-laki yang datang ke Instalasi
robek pada alis hingga ke mata kanan ±4cm. Gawat Darurat (IGD) dengan luka ditelinga
Berdasarkan pengkajian diambil diagnosa akibat sayatan parang dilakukan intervensi di
keperawatan Nyeri Akut b.d Agen Pencedera IGD guna mengontrol perdarahan dengan
Fisik dan Gangguan Integritas Kulit/Jaringan bebat tekan menggunakan kasa dan ligasi
b.d Faktor Mekanis d.d Luka Robek(6). (hecting) dengan chromic catgut 3-0 pada
daerah luka sehingga perdarahan aktif
PEMBAHASAN berhenti(8). Kemudian dilakukan irigasi
Analisis Intervensi dengan Konsep Evidence
Based Nursing Practice dengan NaCl 0,9% dan ditutup dengan kasa
Evidence-based nursing practice lembab. Selanjutnya barulah pasien akan diberi
menurut Panagiari tahun 2008 merupakan tindakan untuk penyatuan kembali aurikula di
suatu kerangka kerja bagi perawat yang Ruang Operasi menggunakan teknik jahit
mengintegrasikan hasil penelitian terbaik simple interrupted suture.
dengan pengalaman klinik dan keyakinan serta Intervensi yang akan dilakukan
nilai-nilai yang dianut oleh pasien untuk berlandaskan jurnal tersebut yang kemudian
memutuskan suatu asuhan keperawatan bagi dikolaborasikan dengan adanya kasus pasien
pasien(7). Sebelum mencapai keputusan dengan luka laserasi yang datang ke IGD
perawat dianjurkan untuk mempertimbangakn diberikan tindakan dengan ligasi catgut apabila
dan mengacu pada hasil penelitian terkini dan luka cukup dalam dan melibatkan bagian
terbaik. Konsep EBP sudah diakui secara luas dalam tubuh, kemudian langsung dilanjutkan
sehingga bisa digunakan dalam suatu tindakan dengan penjahitan area luka menggunakan
keperawatan, dalam hal ini yaitu dalam proses teknik simple interrupted suture untuk
mengumpulkan data, memproses, dan menutup luka dan menghentikan perdarahan.
menerapkan hasil penelitian untuk Sehingga tindakan di IGD dipantau dan jika

4
telah dirasa cukup akan diberikan kartu kontrol Analisis Praktik Intervensi Keperawatan:
Teknik Simple Interrupted Suture pada
dan langsung bisa dipulangkan. Luka yang
Pasien Kecelakaan Lalu Lintas
akan diberikan tindakan teknik simple Berdasarkan hasil pengkajian dari ketiga
interrupted suture diantaranya adalah luka pasien didapatkan dua diagnosa keperawatan
robek atau Vulnus laceratum. yaitu Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisik
Hal tersebut juga didukung oleh dan Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b.d
penelitian milik Zuhan, Rahman & Januarman Faktor Mekanis d.d Luka Robek. Diagnosa
(2016) yang membahas mengenai profil yang diangkat sebagai dasar implementasi ini
penanganan trauma di IGD, didapatkan dari yaitu Gangguan Integritas Kulit/Jaringan.
hasil penelitian bahwa sebanyak 55 pasien atau Menurut PPNI (2017) gangguan integritas
61% dengan kasus trauma akan dilakukan kulit/jaringan adalah rusaknya kulit (dermis
penjahitan luka(5). Dari sebanyak 55 pasien dan/ atau epidermis) atau jaringan (membran
yang dilakukan teknik jahit, sebanyak 52 mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang,
pasien dilakukan dengan teknik simple kartilago, kapsul sendi dan/ atau ligamen).
interrupted suture, sebanyak 2 pasien Tanda dan gejala mayor pada diagnosa
menggunakan teknik mattrass, dan 1 pasien tersebut adalah secara objektif terdapat
dengan kombinasi kedua teknik tersebut(5). kerusakan jaringan/kulit, sedangkan untuk
Penggunaan benang juga ada yang tanda dan gejala minur secara objektif pasien
dikombinasikan pada salah satu pasien yaitu merasakan nyeri, adanya perdarahan,
dengan benang silk dan Plain Catgut jika kemerahan, atau hematoma(6). Dari ketiga
dirasa jenis luka cukup dalam. pasien menunjukkan tanda gejala yang sama
Menurut penelitian oleh Pazyar, yaitu pasien merasa nyeri dan terdapat
Movahedyan & Yaghoobi (2023) yang perdarahan aktif pada luka.
melakukan teknik simple interrupted suture Rencana intervensi yang akan diberikan
guna menutup luka dan menghentikan pada ketiga pasien dengan gejala dan diagnosa
perdarahan didapatkan hasil bahwa dengan yang sama yaitu dengan penjahitan luka yang
teknik tersebut serta dengan perhitungan jarak merupakan teknik menyatukan ujung luka
antar jahitan yang tepat 2mm dan 5mm dapat dengan menggunakan jarum dan benang jahit
membantu menutup luka serta tidak steril(10). Penjahitan luka yang diberikan akan
meninggalkan bekas jahitan yang terlalu menggunakan teknik simple interrupted suture
tampak(9). dengan jenis benang silk dan plain cutgut
Oleh karena itu, intervensi ini akan untuk luka yang berada didalam jaringan.
mengacu pada kedua jurnal tersebut yang Setelah dilakukan intervensi didapatkan
kemudian akan diterapkan kepada pasien laka pada pasien pertama Nn. P mendapatkan
lantas yang memiliki luka trauma untuk jahitan dengan teknik simple interrupted
meminimalkan perdarahan disesuaikan dengan suture menggunakan benang silk sebanyak 3
jenis dan kedalaman luka. jahitan. Pasien kedua Tn. S yang memiliki

5
jenis luka yang berbeda, luka akan dijahit menggunakan benang silk sebanyak 8 jahitan.
dengan teknik yang sama yaitu simple Kemudian pasien ketiga An.P mendapatkan
interrupted suture namun yang berbeda adalah jahitan jahitan dengan teknik simple
pada benang yang digunakan. Pada sisi dalam interrupted suture pada bagian pelipis kanan
bibir Tn.S yang terluka dijahit menggunakan hingga ke ujung mata sebanyak 6 jahitan. Dari
benang Plain CatGut sebanyak 5 jahitan, ketiga implementasi didapatkan indikator
sedangkan pada luka disisi luar bibir SLKI sebagai berikut(11) :
No. Sebelum Terapi Sesudah terapi

1. Pasien pertama

Indikator Indikator

Kriteria hasil Nilai Kriteria hasil Nilai


Kerusakan jaringan 2 Kerusakan jaringan 3
Nyeri 2 Nyeri 3
Perdarahan 2 Perdarahan 5
2. Pasien kedua

Indikator Indikator

Kriteria hasil Nilai Kriteria hasil Nilai


Kerusakan jaringan 1 Kerusakan jaringan 2
Nyeri 2 Nyeri 3
Perdarahan 1 Perdarahan 4
3. Pasien ketiga

Indikator Indikator

Kriteria hasil Nilai Kriteria hasil Nilai


Kerusakan jaringan 2 Kerusakan jaringan 3
Nyeri 2 Nyeri 3
Perdarahan 2 Perdarahan 5

Berdasarkan hasil tabel diatas kebersihannya agar tidak menimbulkan


menunjukkan bahwa adanya penurunan atau komplikasi luka seperti infeksi(8).
bahkan perdarahan minimal setelah dilakukan Teknik jahit dengan simple
teknik jahit luka. Sesuai dengan hasil interrupted suture ini dapat dilakukan pada
penelitian oleh Girsang, Sidarta & Nango jenis luka robek dengan perdarahan aktif
(2021) bahwa setelah dilakukan penutupan namun dengan panjang luka yang cukup kecil,
luka dengan teknik jahit luka dapat sedangkan jenis luka robek yang dalam dan
menghentikan perdarahan aktif yang panjang seperti ketika terjadi fraktur atau patah
selanjutnya luka yang telah dijahit pun tetap tulang maka diperlukan tindakan lanjutan yaitu
harus dirawat sebaik mungkin dan dijaga pembedahan. Teknik ini diharapkan bisa
digunakan dalam tindakan darurat untuk

6
menghentikan perdarahan di Instalasi Gawat Berdasarkan hasil implementasi pada
Darurat dan merupakan salah satu pertolongan penulisan artikel ilmiah ini diharapkan teknik
pertama perdarahan. penjahitan luka dengan teknik simple
Evaluasi dilakukan diakhir shift yaitu interrupted suture dapat dilakukan pada pasien
masuk pada shift pagi selesai pada pukul 14.00 trauma yang memiliki luka laserasi di IGD,
WIB dan ketika shift siang selesai pada pukul sebagai upaya untuk menghentikan perdarahan
21.00 WIB. Pasien pertama Nn.P didapatkan dan menutup luka yang terbuka.
kesadaran composmentis GCS 15 dengan RR
UCAPAN TERIMA KASIH
20x/menit, suhu 36.5℃, HR 110x/menit,
Ucapan terima kasih diberikan kepada 1)
SpO2 99%, dan TD 125/80mmHg. Pasien
Universitas Jenderal Soedirman, 2) Pihak
kedua Tn.S keasadaran composmentis GCS 15
RSUD dr. Margono Soekarjo, 3) Responden di
dengan RR 18x/menit, suhu 36℃, HR
IGD RSUD dr. Margono Soekarjo.
105x/menit, SpO2 99%, dan TD
115/80mmHg. Pasien ketiga An.P keasadaran DAFTAR PUSTAKA
composmentis GCS 15 dengan RR 20x/menit, 1. Saputra AD. Studi Tingkat Kecelakaan
Lalu Lintas Jalan di Indonesia Berdasarkan
suhu 36.7℃, HR 121x/menit, SpO2 99%, dan Data KNKT (Komite Nasional
Keselamatan Transportasi) Dari Tahun
TD 122/75mmHg. Ketiga pasien memiliki
2007-2016. War Penelit Perhub.
respon yang baik, mengatakan masih sedikit 2017;29(2):179–89.
2. Hidayat A. 10 Provinsi dengan Kecelakaan
nyeri pada area bekas jahitan, perdarahan aktif Lalu Lintas [Internet]. Kata Data. 2022. p.
tidak ada, dan diperbolehkan pulang oleh 1. Available from:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/
dokter setelah dipantau 6jam. 2023/02/09/10-provinsi-dengan-
kecelakaan-lalu-lintas-terbanyak-jateng-
teratas#:~:text=Menurut data Pusat
KESIMPULAN DAN SARAN Informasi Kriminal,kerugian mencapai
Diagnosa keperawatan yang diangkat Rp134%2C6 miliar.
3. KNKT. Laporan Statistik Investigasi
untuk intervensi yaitu Gangguan Integritas Kecelakaan Transportasi 2022 Semester 1.
Kulit/Jaringan b.d Faktor Mekanis d.d Luka 2022.
4. Hidayati A, Hendrati LY. Analisis risiko
Robek. Rencana intervensi yang diberikan kecelakaan lalu lintas berdasar
pengetahuan, penggunaan jalur, dan
yaitu penjahitan luka (hecting) dengan teknik
kecepatan berkendara. J Berk Epidemiol.
simple interrupted suture, kemudian 2016;4(2):275–87.
5. Zuhan A, Rahman H, Januarman. Profil
implementasi langsung dilakukan setelah Penanganan Luka pada Pasien Trauma di
pengkajian. Evaluasi yang didapatkan yaitu Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat. J
perdarahan aktif tidak ada, nyeri berkurang dan Kedokt. 2016;5(3):21–6.
6. PPNI TPSD. Standar Diagnosa
kerusakan jaringan/kulit berkurang. Intervensi Keperawatan Indonesia (SDKI). PPNI
penutupan luka dengan teknik jahit (hecting) TPSD, editor. Jakarta; 2017.
7. Oktiayuliandri C. Pengetahuan Dan Sikap
menggunakan teknik simple interrupted suture Perawat Dalam Penerapan Evidence-Based
Nursing Practice Di Ruang Rawat Inap
terbukti dapat menutup luka dan dapat RSUP Dr . M . Djamil Padang Tahun 2015.
menghentikan perdarahan. Univ Andalas. 2015;1.
8. Girsang DGA, Sidarta EP, Nango S.

7
Tinjauan Teknik Penjahitan Laserasi
Aurikula. J Cermin Dunia Kedokt.
2021;48(12):747–9.
9. Pazyar N, Movahedyan M, Yaghoobi R.
The assessment of suture spacing on the
esthetic and functional outcomes of skin
closures in different age groups. Heal Sci
Rep. 2023;6(4):1–7.
10. PPNI TPSD. Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI). PPNI
TPSD, editor. Jakarta; 2017.
11. PPNI TPSD. Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI). PPNI TPSD, editor.
Jakarta; 2017.

Anda mungkin juga menyukai