Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Tapaktuan,21 November 2019

Ari Afandi

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................3
1.3 Tujuan..............................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................4
2.1 Pengertian Lilin...............................................................................4
2.2 Sejarah Lilin....................................................................................4
2.3 Jenis-Jenis Lilin..............................................................................5
BAB III METODE PEMBUATAN......................................................6
3.1 Teknik Pembuatan...........................................................................6
3.2 Alat dan Bahan................................................................................7
3.3 Cara Pembuatan.............................................................................10
BAB IV ESTIMASI DANA...............................................................11
4.1 Biaya Pengeluaran........................................................................11
4.2 Harga Jual......................................................................................12
BAB V PENUTUP..............................................................................13
5.1 Kesimpulan....................................................................................13
5.2 Saran..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri atas sumbu yang diselimuti
oleh bahan bakar padat. Menurut sejarah, sebelum abad ke-19, bahan bakar
yang terkandung di dalam lilin adalah lemak sapi yang banyak mengandung
lemak sapi yang banyak mengandung asam stearat. Sekarang yang biasanya
digunakan adalah parafin. Penerangan listrik sudah hampir merata di setiap daerah.
Hal ini mengakibatkan lilin lebih banyak digunakan untuk keperluan lain, misalnya
dalam upacara agama, perayaan ulang tahun, dan sebagainya.

Pembuatan kerajinan bahan dasar lilin cukup sederhana dan mudah, dapat
dilakukan semua orang. Yang perlu anda perhatikan adalah keselamatan kerja karena
lilin bisa membahayakan. Jika kita akan mengubah bentuknya menjadi benda
kerajinan yang unik, tentunya perlu dicairkan dengan proses pemanasan di atas
kompor.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa itu Kerajinan Bahan Lilin?
2. Bagaimana Sejarah Lilin?
3. Bagaimana Teknik Kerajinan Bahan Lilin?
4. Apa saja jeni-jenis kerajinan Lilin?

1.3 Tujuan
1. Agar Mengetahui Kerajinan Bahan Lilin.
2. Agar Mengeathui Sejarah Lilin.
3. Agar Mengetahui Jenis-jenis Lilin.
4. Agar Mengetahui Teknik dari kerajinan Lilin.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Lilin


Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh
bahan bakar padat.

2.2 Sejarah Lilin


Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang digunakan biasanya adalah lemak sapi
(yang banyak mengandung asam stearat. Sekarang yang biasanya digunakan adalah
parafin. Dengan menyebarnya penerangan listrik, saat ini lilin lebih banyak
digunakan untuk keperluan lain, misalnya dalam upacara agama, perayaan ulang
tahun, pewangi ruangan, dan sebagainya. Catatan lainnya memperlihatkan bahwa
pada abad I, orang-orang Romawi menggunakan lilin yang sumbunya berupa alang -
alang.
Di abad berikutnya, orang-orang Mesir Kuno mengganti batang alang-alang dengan
sumbu serat yang dicelupkan ke dalam lemak cair, didinginkan, dan kembali
dicelupkan ke dalam lemak cair, didinginkan, dan kembali dicelup sampai ketebalan
tertentu. Diduga, lilin langsing itulah nenek moyang lilin batangan modern seperti
yang ada sekarang ini.
Namun, lilin di zaman itu belum sesempurna sekarang. Sering, ketika
dinyalakan lilin mengeluarkan asap kehitaman. Atau, kerap juga mengeluarkan
semacam gas dan aroma tak sedap yang membuat mata jadi pedih.
Biasanya, lilin terbuat dari malam, lemak padat, atau materi lain yang terbakar secara
lambat.Saat terbakar, panas api akan mencairkan lilin dekat pangkal sumbu. Di abad
pertengahan, lilin lemak banyak digunakan masyarakat Eropa. Namun harganya yang
lebih mahal dibandingkan lampu lemak, menjadikan lilin sebagai benda mewah. Tak
heran, saat itu pengguna lilin hanyalah kaum bangsawan.

4
Penelitian tentang lilin terus berlanjut, hingga lemak bersumbu digantikan
lilin dari malam lebah yang beraroma wangi tanpa disertai bau lemak. Puncaknya,
pada abad XIX, ahli kimia Prancis, Michel Eygene Chevreul, berhasil memisahkan
asam lemak dari gliserin lemak sehingga menghasilkan asam stearat, bahan penting
untuk menghasilkan lilin bermutu baik. Stearat bersama dua bahan yang ditemukan
selanjutnya, yaitu spermaceti dan malam parafin, menjadi bahan baku utama lilin.
Spermaceti terbuat dari lemak ikan paus. Kelebihan spermaceti adalah tidak
menimbulkan bau pedas dan rasa pedih di mata saat lilin menyala selain itu, batang
lilinya tidak mudah lembek dan bengkok. Zaman sekarang lilin mempunyai bentuk,
ukuran dan keunikan tersendiri dan mempunyai aroma harum tertentu.

2.3 Jenis-jenis Lilin

a. Lilin Aroma Terapi


Lilin aroma terapi adalaj lilin khusus yang terbuat dari minyak
essensial dengan aroma yang menyenangkan. Lilin aroma terapi juga sudah
digunakan sejak berabad-abad terakhir untuk merelaksasikan suasana serta
meremajakan. Sebuah lilin beraroma yang dibuat untuk penggunaan aroma
terapi memliki tiga komponen utama yaitu sumbu, lilin, dan minyak essensial.
Manfaat lilin aroma terapi adalah seperti mengatasi insomnia,
mengatasi stress serta tekanan dan nyeri pada otot, bisa juga untuk mengatasi
alergi.

b. Lilin Hias

Lilin hias adalah lilin yang digunakan untuk memberi kesan indah
pada ruangan Yang akan memberikan kesan indah. Lilin hias biasanya sering
digunakan pada acar pesta ataupun pada restaurant maupun café yang bertema
kekinian dan modern tapi tetap mempertahankan kesan sederhana dan alami.

5
BAB III
METODE PEMBUATAN

3.1 Teknik Pembuatan

Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak contohnya
seperti lilin. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun
teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lilin antara
lain membentuk dan mengukir:
1. Membentuk
Teknik membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari
tanah liat. Macam-macam teknik membentuk antara lain seperti berikut.
a.          Teknik Coil (Lilit Pilin)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau
pijat jari merupakan teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat
bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering
dipakai oleh para seniman dan perajin keramik.
b.    Teknik Cetak
Ada dua teknik pembentukan karya kerajinan dari bahan lunak yaitu: sekali
cetak (cire verdue), dan cetak berulang. Teknik sekali cetak ialah teknik cetak yang
menghasilkan sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak berulang (bi
valve), ialah teknik mencetak yang dapat memproduksi karya dengan jumlah yang
banyak dengan bentuk dan ukuran yang sama. Bahan cetakan yang biasa dipakai
adalah gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun
cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik
dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga: piring, cangkir, mangkok, dan
gelas.
2. Mengukir

6
Teknik mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola
pada permukaan benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran
antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan
ukiran utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun,
teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin.

3.2 Alat dan Bahan

1.      Kompor.

2.      Panci dengan bahan stailess steel.

3.      Pengaduk dari kayu.

4.      Cetakan (gelas, mangkok dan lainny

7
5.      Sumbu.

6.      Plastisin atau isolasi.

7.      Parafin.

8
8.      Stearin.

9.      Pewarna.

10.  Basir berwarna atau manik-manik.

11. Pewangi

9
3.3 Cara Pembuatan

A. LILIN AROAM TERAPI

1. Panaskan parafin padat hingga meleleh.


2. Taburkan stearin ke dalam cairan parafin, aduk hingga merata. perbandingan
antara stearin dan parafin adalah 1(parafin) : 2 (stearin). Perbanyak stearin agar
menentukan keras atau tidaknya lilin. Tambahkan pewangi yang diinginkan.
3. Jika sudah tercampur, tuangkan kedalam gelas yang telah diberi sumbu dengan
mengarah ke atas. Pada bagian bawahnya direkatkan dengan plastisin atau isolasi.
4. Tunggu beberapa menit hingga mengeras kemudian jadilah lilin hias. Jika ingin
terlihat lebih indah agar ditabur dengan pasir warna-warni atau pernak-pernik ke
dalam gelas.

B. LILIN HIAS

1. Panaskan air dalam api sedang.


2. Siapkan paraffin lalu cairkan dalam panci.
3. Campurkan pewaran dan pasir warna sesuai selera.
4. Siapkan sumbu dalam cetakan yang diinginkan.
5. Tuangkan cairan tersevut dalam cetakan yang sudah dsiapkan.
6. Diamkan sampai lelehan tersebut kering dan dingin

10
BAB IV
ESTIMASI DANA

4.1 Biaya Pengeluaran


Berikut adalah rincian anggaran biaya yang digunakan dalam pembuatan
railing tangga dari Pohon kelapa :

RINCIAN ANGGARAN BIAYA PEMBUATAN LILIN AROAMA TERAPI

KEBUTUHA VOLUM SATUA HARGA JUMLA


NO N E N @ H
30 30.00
1 Parafin 1 Kg .000 0
40 40.00
2 Stearin 1 Kg .000 0
7.0
3 Sumbu 1 Gulung 7.000 00
45 45.00
4 Cetakan 1 Set .000 0
10 10.00
5 Plastisin 1 Pak .000 0
15 15.00
6 Pewarna 1 pak .000 0
25 25.00
7 Pasir Warna 1 Pak .000 0

11
20 20.00
8 Pewangi 1 Botol .000 0

-
192.00
TOTAL 0

4.2 HARGA JUAL


Untuk penjualan lilin aroma terapi biasanya dijual seharga Rp 30.000/buah
untuk semua variandengan ukuran standar.
Untuk sekali pembuatan sesuai dengan rincian diatas dapat diperoleh ± 12
buah lilin aroma terapi.
Untuk menentukan laba dapat dirincikan sebagai berikut:
Hasil penjualan( Rp 360.000 ) – Modal ( Rp 192.000 ) = Rp 168.000

Maka dapat disimpulkan bahwa laba dari satu kali pembuatan adalah Rp 168.000

12
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kerajinan bahan lunak merupakan salah satu peluang kita untuk menjadi
wirausahanwan sejak dini karena kita dapat memulainya dengan cara yang sederhana.
Salah satunya ialah kerajinan bahan lunak dari Lilin. Lilin merupakan perlengkapann
sehari – hari yang dibutuhkan oleh semua manusia, oleh karenanya Lilin dapat kita
temui diberbagai tempat dengan banyak varian dan harga yang terjangkau, sehingga
kita tidak menemukan kesulitan ketika mulai membuat kerajinan ini. Asalkan kita
memiliki tekad yang kuat serta tidak mudah putus asa dalam memulai usaha ini maka
kita akan menjadi irausahawan yang sukses.

5.2 Saran
Kerajinan bahan lunak dapat kita produksi untuk menjadi berbagai macan
kerajinan bahan lunak. TInggal dibutuhkan semangat dan kreatifitas untuk
melahirkan kerajinan bahan lunak yang digemari oleh banyak orang.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.rumah.com/berita-properti/2016/5/124302/buat-lilin-aromaterapi-sendiri

http://www.martinrecords.com/info/ternyata-lilin-sudah-ada-sejak-tahun-3000sm-yuk-
simak-selengkapnya-disini/

https://jendela360.com/info/lilin-aromaterapi-terbaik/

https://www.idntimes.com/life/diy/vivinyudha/cara-membuat-lilin-aroma-terapi-pengusir-
nyamuk-c1c2

14

Anda mungkin juga menyukai