HMI 1 Ilmu Falak
HMI 1 Ilmu Falak
MAKALAH
ILMU FALAK
Dosen Pengampu:
SUMATERA BARAT
1444 H/ 2023 M
1
PEMBAHASAN
ص ََل ِة ِِ ِ
َ ت
ُ ْ َوَوق،س
ُ هم ْ َص ِر َما ََلْ ت
ْ ص َفهر الش ْ ت الْ َع
ُ ْ َوَوق،ص ُر ُ َما ََلْ ََْي،َوَكا َن ظ ُّل الهر ُج ِل َكطُولو
ْ ض ْر الْ َع
Artinya: Dari Abdullah bin 'Amr bahwa Rasulullah ﷺbersabda: "Waktu Zuhur
salat Magrib selama mega merah belum hilang. Waktu Isya sampai
1
Imam an-Nawawi, al-Minhaj bi syarhi Shahih Muslim, ditahqiq oleh Khalil Ma’mun Syiha,
Syarah Shahih Muslim, Jilid 3, Darus Sunnah, , h. 744.
2
Syarah Hadis:
Pertama: Waktu Zuhur. Salat ini dinamakan Zuhur karena dilaksanakan saat
tengah hari, ini adalah pendapat yang paling kuat. Maksudnya awal waktu Zuhur
adalah saat matahari tergelincir, yakni, posisi matahari bergeser dari tengah langit
Kedua: Nabi bersabda, "dan Waktu Asar," artinya waktu Asar dimulai dari
panjang bayangan seseorang sama dengan tingginya dan berlanjut (tanpa ada
Muslim, "Barangsiapa mendapati satu rakaat dari salat Asar sebelum matahari
Dan dalam riwayat lain, "Waktu Asar selama matahari belum terbenam." Dan
dalam redaksi Muslim, "Selama matahari belum menguning dan tanduknya yang
Ketiga: "Waktu salat Magrib". "Selama mega merah belum hilang" yaitu mega
terbentang sampai hilangnya mega merah secara keseluruhan. Jika yang hilang
3
hanya sebagiannya maka waktu Isya belum masuk, sebagaimana waktu Magrib
Keempat: "Waktu salat Isya" masuk setelah mega merah hilang -secara ijma’-
sampai pertengahan malam. Artinya, ini adalah waktu ikhtiyar. Adapun waktu
Kelima: "Waktu salat Subuh mulai terbitnya fajar sidik selama matahari
belum terbit." Jika matahari akan terbit maka tidak boleh melaksanakan salat,
karena matahari terbit di antara dua tanduk setan, karena setan terus memantau
sujud kepada matahari, sehingga sujud orang-orang kafir kepada matahari itu
umatnya melaksanakan salat di waktu itu agar salat orang yang menyembah
Allah tidak berada pada waktu ibadah orang yang menyembah setan.2
Berdasarkan hadis ini maka sudah menjadi ijma di kalangan fuqaha bahwa
“masuk waktu” merupakan salah satu syarat sahnya salat. Berdasarkan bunyi teks
hadis itu dapat diketahui bahwa salat yang diwajibkan itu ada lima waktu. Yaitu
Zuhur, Ashar, Magrib, Isya dan Subuh dengan batasan waktu yang didasarkan
Menurut penulis bila kita melakukan salat dengan batasan waktu sesuai
dengan bunyi teks hadis di atas maka kita akan mengalami banyak kesulitan,
2
HadeethEnc.com, Salat, https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/10596 (diakses 6 Juni
2023).
4
misalnya tiap akan melakukan salat Asar maka setiap itu pula kita membawa
mengetahui apakah matahari sudah terbenam atau belum. Demikian pula untuk
Isya, Subuh, Zuhur setiap itu pula kita akan melihat awan, fajar dan matahari,
padahal tidak setiap saat sinar matahari dapat dilihat di setiap tempat.
bahwa perjalanan harian matahari relatif tetap, maka terbit, tergelincir dan
akan membentuk bayangan suatu benda sama panjang dengan bendanya, juga
maka hisab bisa dipakai sebagai cara dalam menentukan masuknya waktu salat.
َِب َعلَْي ُك ْم فَأَ ْك ِملُوا ِع هدة ِ ِِ ِ ِ ِِ ِ ص ِ اس ِم صلهى ه ِ الْ َق
ُ ُ اَّللُ َعلَْيو َو َسله َم
َّ ُِوموا ل ُرْؤيَتو َوأَفْط ُروا ل ُرْؤيَتو فَإ ْن غ َ
3
ي ِ
َ َش ْعبَا َن ثَََلث
3
Al-Maktabah Asy-Syamilah. Sahih Bukhari No 1907, Bab Puasa, Juz 3, 2019.
5
bilangan hari bulan Sya'ban menjadi tiga puluh". (HR. Bukhari no.
Syarah Hadis:
ditentukan dengan melihat hilal. Berbagai hukum syariat yang mulia dibangun
dan bebasnya tanggung jawab dari kewajiban berpuasa selama Sya'bān itu
belum sempurna tiga puluh hari, sehingga dapat diketahui bahwa Sya'bān
sudah usai, atau terlihat hilal Ramadan sehingga diketahui bahwa sudah
Ramadan dan bukanya dengan melihat hilal. Jika ada penghalang berupa awan
atau debu atau selain keduanya maka bilangan Sya'bān disempurnakan jadi
tiga puluh hari; karena pada asalnya bulan Sya'bān tetap berlanjut sehingga
4
HadeethEnc.com, Puasa, https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/4549, (diakses 6 Juni
2023).
5
Ibid.
6
berdasar pengamatan bulan, serta metode hisab, yakni menghitung jumlah hari
metode hisab.
menentukan awal dan akhir Ramadhan, yakni rukyatul hilal atau melihat hilal
Untuk diketahui, hilal merupakan fase paling awal dari kemunculan bulan
atau dengan kata lain disebut sebagai garis tipis yang dapat dilihat dengan mata
30 hari, baru dilakukan jika tanda hilal tidak tampak atau tidak terlihat.
dilakukan terhadap peredaran bulan dan matahari menurut hisab harus sebenar-
benarnya dan setepat-tepatnya, yakni berdasarkan bulan dan matahari pada saat
itu.
derajat kalah dengan cahaya mega (syafaq). Kuatnya cahaya mega membuat hilal
Dalam sejarah Islam yang berhak menentukan awal Ramadan, pihak itu
adalah ulil amri atau pemerintah. Salah satu tugas pemerintah adalah menjadi
penengah dan berwenang menetapkan jatuhnya awal atau akhir Ramadan, atau 1
6
Samsul Arifin, Cara Menentukan Awal Ramadan, https://beritajatim.com/sorotan/cara-
menentukan-awal-ramadhan/ (Diakses 6 Juni 2023).
3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu falak merupakan bagian dari pada ilmu syariah, khususnya dalam fiqih
ibadah yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan ibadah dalam Islam. Ilmu falak
benda langit antara satu dengan lainnya, agar dapat diketahui waktu-waktu di
permukaan bumi.
Salah satu syarat sah salat adalah mengetahui masuknya waktu salat, ada
beberapa cara dilakukan umat Islam untuk mengetahui masuknya waktu salat
mulai dengan cara atau metode modern yang digunakan secara spesifik dan
Zulhijjah adalah dengan jalan rukyatul hilal yaitu melihat secara langsung hilal
sesaat setelah matahari terbenam pada hari ke 29 atau dengan jalan istikmal yakni
dilakukan itu tidak berhasil. Dalam sejarah Islam yang berhak menentukan awal
Ramadan, pihak itu adalah ulil amri atau pemerintah. Salah satu tugas pemerintah
4
adalah menjadi penengah dan berwenang menetapkan jatuhnya awal atau akhir
DAFTAR KEPUSTAKAAN
An-Nawawi, al-Minhaj Bisyarhi Shahih Muslim, ditahqiq oleh Khalil Ma’mun Syiha,
Juni 2023.
Juni 2023).
https://beritajatim.com/sorotan/cara-menentukan-awal-ramadhan/, Diakses 6
Juni 2023.