Coc Yayun 9.3.21
Coc Yayun 9.3.21
OLEH :
YAYUN FATIMAH
P0.7224320029
NIM : P0.7224320029
Kebidanan
MENYETUJUI
ii
HALAMAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF BERKELANJUTAN
CONTINUITY OF CARE PADA “NY. S”
DARI KEHAMILAN SAMPAI KB
DI PUSKESMAS WARU
TAHUN 2020-2021
YAYUN FATIMAH
Laporan Praktik Klinik ini telah disetuji, diperiksa dan dipertahankan
dihadapan Tim Penguji Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur
Jurusan Kebidanan Sarjana Terapan Kebidanan Balikpapan
Penguji I
Penguji II
Mengetahui,
iii
DAFTAR RIWAYAT
NIM : P0.7224320029
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
iv
KATA
Puji syukur Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNya akhirnya penulis
Laporan praktik klinik ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
3. Nursari Abdul Syukur, M. Keb, selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
v
6. Orang tua, kakak serta keluarga tercinta yang telah membantu dengan doa dan
7. “Ny S” selaku pasien Laporan Praktik Klinik COC dan keluarga yang telah
bersedia ikut berpartisipasi menjadi klien untuk menyelesaikan LTA ini, terima
kasih untuk kerja samanya dan untuk semua bantuan yang diberikan.
Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan Laporan Praktik Klinik COC ini
kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan yang ada pada penulis baik
pengalaman, pengetahuan dan waktu. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun demi perbaikan yang akan datang sangat diharapkan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal yang telah
diberikan dan semoga Laporan Praktik Klinik COC ini bermanfaat bagi penulis
Waru, 2021
Yayun Fatimah
vi
DAFTAR ISI
COVER ...............................................................................................................
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN....................................................................................xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................4
C. Tujuan.....................................................................................................5
1. Tujuan umum....................................................................................5
2. Tujuan khusus...................................................................................5
D. Manfaat...................................................................................................5
1. Manfaat teoritis.................................................................................5
2. Manfaat praktis.................................................................................5
E. Ruang Lingkup........................................................................................6
F. Sistematika Penulisan.............................................................................6
vii
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
KASUS
viii
D. Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Postnatal Care...........................140
BAB V. PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.............................................................................................179
B. Saran........................................................................................................181
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................ix
LAMPIRAN........................................................................................................x
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2. Daftar Taksiran Berat Badan Janin Berdasarkan Usia Kehamilan .
x
DAFTAR
xi
DAFTAR
xii
DAFTAR
AP : Anterior Posterior
BB : Berat Badan
CM : Compos mentis
Cm : Centimeter
CD : Conjugata Diagonal
CMV : Cytomegalovirus
xiii
COC : Continuity Of Care
CV : Conjugata Vera
DI : Distansia Interspinarum
Dr : Dokter
Fe : Ferrosus
FH : Fundal Heightcm
GI : Gastrointestinal
gr : Gram
HB : Hemoglobin
IM : Intra Muscular
xiv
IMT : Indeks Masa Tubuh
IV : Intra Vena
Kes : Kesadaran
Ket : Keterangan
Kg : Kilogram
KH : Kelahiran Hidup
KU : Keadaan Umum
LK : Lingkar Kepala
Lk : Laki – laki
m : meter
Mg : miligram
mmHg : Milimeter
delivery
xv
MOP : Metode Operasi Pria
N : Nadi
Ny. : Nyonya
KB : Keluarga Berencana
PB : Panjang Badan
PP : Post Partum
Kesehatan Px : Prosesusxipoideus
RI : Republik Indonesia
RH : Rhesus
RR : Respiratory Rate
RS : Rumah Sakit
S : Suhu
SC : Sectio Caesarea
SD : Sekolah Dasar
xvi
SOAP : Subjek, Objek, Assesmen, Pelaksanaan
TB : Tinggi Badan
TBC : Tuberkulosis
TD : Tekanan Darah
Tn : Tuan
TP : Tafsiran Persalinan
TT : Tetanus Toxoid
UK : Usia Kehamilan
USG : Ultrasonografi
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Partograf
Lembar Konsultasi
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Memberikan asuhan kebidanan Continuity Of Care menggunakan pola
pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan khusus
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penulisan yang telah dilakukan selama masa kehamilan,
persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, sampai pemilihan alat
kontrasepsi dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan ilmu
kebidanan serta asuhan secara komprehensif selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Balikpapan, dapat menjadi
bahan pembelajaran dalam perkuliahan.
6
F. Sistematika Penulisan
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktik
7
E. Ruang Lingkup
F. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Manajemen Kebidanan
1. Managemen Varney
2. Konsep SOAP
B. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
1. Konsep Dasar ANC
2. Konsep Dasar INC
3. Konsep Dasar BBL
4. Konsep Dasar Nifas
5. Konsep Dasar KB
BAB III SUBJEKTIF DAN KERANGKA KERJA
PELAKSANAAN STUDI KASUS
A. Rancangan Studi Kasus yang berkesinambungan dengan
COC
B. Etika Penelitian
C. Hasil Pengkajian dan Perencanaan Asuhan Komprehensif
BAB V PEMBAHASAN
A. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
B. Asuhan Kebidanan Pada Intranatal Care
C. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lair
D. Asuhan Kebidanan Pada Post Natal Care
E. Asuhan Kebidanan Pada Neonatus
8
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
1
bersifat coba-coba yang akan berdampak kurang baik untuk klien (Varney,
2007).
S : Menurut jawaban klien. Data ini diperoleh melalui auto anamnesa atau
allow anamnesa (sebagai langkah I dalam manajemen Varney).
O : Hasil pemeriksaan fisik klien, serta pemeriksaan diagnostik dan
pendukung lain. Data ini termasuk catatan medis pasien yang lalu
(sebagai langkah I dalam manajemen Varney).
A : Analisis/interpretasi berdasarkan data yang terkumpul, dibuat
kesimpulan berdasarkan segala sesuatu yang dapat teridentifikasi
diagnosa/masalah. Identifikasi diagnose/masalah potensial. Perlunya
tindakan segera oleh bidan atau dokter/konsultasi kolaborasi dan
rujukan (sebagai langkah II, III, IV dalam manajemen Varney).
P : Merupakan gambaran pendokumentasian dari tindakan implementasi
dan evaluasi rencana berdasarkan pada langkah V, VI, VII pada
evaluasi dari flowsheet. Planning termasuk asuhan mandiri oleh bidan,
kolaborasi atau konsultasi dengan dokter, tenaga kesehatan lain, tes
diagnostik/laboratorium, konseling/penyuluhan follow up.
S
u
rb
Obstetri William Gambar 2.1
Bentuk-bentuk Panggul
Sumber : Cunningham (2010)
d. Panggul Luar
Cunningham (2010) menyatakan bahwa ukuran luar yang terpenting ialah:
1) Distantia spinarum : Jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan
kanan (Ind. 23, Er. 26), kurang lebih 24 – 26 cm .
2) Distantia cristarum : Jarak yang terjauh antara crista iliaca kanan dan
kira (Ind. 26, Er. 29), kurang lebih 28 – 30 cm.
3) Conjugata externa (Baudeloque) : Jarak antara pinggir atas symphysis
dan ujung prosessus spinosus ruas tulang lumbal ke-V (Ind. 18, Er. 20),
18 cm.
4) Ukuran lingkar panggul : Dari pinggir atas symphysis ke pertengahan
antara spina iliaca anterior superior dan trochanter major sepihak dan
1
kembali melalui tempat – tempat yang sama di pihak yang lain (Ind. 80,
Er. 90), kurang lebih 10,5 cm.
e. Panggul Sempit (Anonim, 2009)
Panggul disebut sempit apabila ukurannya 1-2 cm kurang dari
ukuran yang normal. Kesempitan panggul bisa pada pintu atas panggul,
ruang tengah panggul, pintu bawah panggul atau kombinasi dari ketiganya.
1) Pembagian Panggul Sempit
a) Kesempitan pintu atas panggul (pelvic inlet) : Conjugata diagonal
(CD) + 13.5 cm. Conjugata vera (CV) + 12.0 cm. Dikatakan sempit
bila CV kurang dari 10 cm atau diameter transversa kurang dari 11,5
cm. Pembagian tingkatan panggul sempit:
(1)Tingkat I : CV = 9-10 cm =
borderline (2)Tingkat II : CV = 8-9 cm =
relatif (3)Tingkat III : CV = 6-8 cm =
ekstrim (4)Tingkat IV : CV = 6 cm =
mutlak
b) Kesempitan pintu tengah panggul (mid pelvis) : Distansia
interspinarum (DI) + 10.5 cm. Diameter anterior posterior (AP) +
11.5 cm, diameter sagitalis posterior 5 cm. Dikatakan sempit bila
diameter interspinarum <10 cm atau <9,5cm atau ≤9cm atau bila
diameter interspinarum ditambahkan dengan diameter sagitalis
posterior kurang dari 13,5 cm.
c) Pintu bawah panggul (pelvic outlet) : Diameter sagitalis posterior
(AP) + 7.5 cm. Distansia intertuberosum + 10.5 cm. Dikatakan
sempit bila jumlah kedua diameter < 15 cm atau bila diameter
intertuberosum < 8 cm. Kelainan bentuk atau ukuran panggul dapat
diketahui dari anamnesis dan pemeriksaan yang baik. Anamnesis
perlu ditanyakan riwayat penyakit dahulu, ada/tidak penyakit
rachitis, patah tulang panggul, coxitis dan sebagainya. Pelvimetri
klinik atau radiologik harus dapat menentukan perkiraan bentuk dan
ukuran panggul dengan baik. Sebenarnya, melalui mata telanjang
calon ibu bisa mengetahui luas panggulnya. Kalau ibu bertubuh
tinggi besar, bisa dipastikan ukuran panggulnya relatif luas.
1
Sedangkan ibu yang tidak terlalu tinggi, hanya 145 cm atau malah
kurang, kemungkinan besar ukuran panggulnya kecil dan sempit.
Namun pengamatan ini hanya asumsi. Pemeriksaan yang akurat
hanya bisa dilakukan secara klinis dengan roentgen.
2) Komplikasi Panggul Sempit pada Kehamilan
Apabila persalinan dengan panggul sempit dibiarkan
berlangsung sendiri tanpa pengambilan tindakan yang tepat, timbul
bahaya pada ibu dan janin. Bahaya pada ibu dapat berupa partus lama
yang dapat menimbulkan dehidrasi serta asidosis, dan infeksi
intrapartum, ruptur uteri mengancam serta resiko terjadinya fistula
vesikoservikalis, atau fistula vesikovaginalis, atau fistula rektovaginalis
karena tekanan yang lama antara kepala janin dengan tulang panggul.
Sedangkan bahaya pada janin dapat berupa meningkatkan kematian
perinatal, dan perlukaan pada jaringan di atas tulang kepala janin
bahkan bisa menimbulkan fraktur pada os parietalis.
3) Penanganan Panggul Sempit
Dewasa ini 2 cara merupakan tindakan utama untuk menangani
persalinan pada panggul sempit, yakni seksio sesaria dan partus
percobaan.
a) Seksio sesaria
Seksio dapat dilakukan secara elektif atau primer, yakni
sebelum persalinan mulai atau pada awal persalinan, dan secara
sekunder, yakni sesudah persalinan berlangsung selama beberapa
waktu.
Berdasarkan perhitungan konjugata vera pada pintu atas
panggul dapat diambil tindakan yaitu:
(1) Panjang CV 8-10 cm → partus percobaan
(2) Panjang CV 6-8 cm → SC primer
(3) Panjang CV < 6 cm → SC absolut.
b) Partus Percobaan
Partus Percobaan adalah suatu partus fisiologis yang dilakukan
pada kehamilan aterm, anak presentasi belakang kepala dengan
1
4. Pelayanan kesehatan ibu hamil yang harus diberikan (Kemenkes RI, 2016) :
Standar Pelayanan ANC memiliki beberapa komponen dalam proses
pelaksanaannya, yaitu dengan 14 T (Darmawan, 2013):
a. Ukur berat badan dan tinggi badan (T1).
Menurut Depkes RI (2009), sebagai pengawasan akan kecukupan gizi
dapat dipakai kenaikan berat badan wanita hamil tersebut. Kenaikan
berat badan wanita hamil antara 6,5 kg sampai 16 kg. Nilai berat badan
naik lebih dari semestinya, anjurkan untuk mengurangi makanan yang
1
diukur pada kehamilan >12 minggu karena pada usia kehamilan ini
uterus dapat diraba dari dinding perut dan untuk kehamilan >24 minggu
dianjurkan mengukur dengan pita meter. Tinggi fundus uteri dapat
menentukan ukuran kehamilan (Depkes, 2012).
Untuk mengetahui besarnya Rahim dan dengan ini menentukan
tuanya kehamilan, menentukan letak janin dalam rahim. Sebelum usia
kehamilan 12 minggu, fundus uteri belum dapat diraba dari luar
(Varney, 2007).
Tabel 2.3 Umur Kehamilan Berdasarkan TFU
20 cm 20 minggu
23 cm 24 minggu
26 cm 28 minggu
30 cm 32 minggu
33 cm 36 minggu
f. Pemeriksaan Hb (T6)
Pemeriksaan hemoglobin (Hb) pada ibu hamil harus dilakukan
pada kunjungan pertama dan minggu ke 28 bila kadar Hb < 11 gr% ibu
2
1. Uterus
Uterus mulai menekan kearah tulang belakang, menekan vena kava
dan aorta sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir kehamilan sering terjadi
kontraksi uterus yang disebut his palsu (braxton hicks). Itmus uteri menjadi
bagian korpus dan berkembang menjadi segmen bawah rahim yang lebih
lebar dan tipis, servik menjadi lunak sekali dan lebih mudah dimasuki dengan
satu jari pada akhir kehamilan.
Menurut Wilkinson Robisson (2013) dari 25 populasi diambil sampel
10 ibu hamil dengan mengamati gerakan pernafasan janin dalam jangka
waktu 100 menit menggunakan tocograf eksternal. Selama selang waktu 100
menit, ditemukan 82 kontraksi Braxton Hicks pada awal pengkajian.
Perubahan yang signifikan terjadi pada tingkat pernafasan janin yang terjadi
sebelum puncak kontraksi. Saat puncak kontraksi, terjadi penurunan aktivitas
uterus.
2. Sirkulasi Darah dan Sistem Respirasi
Volume darah meningkat 25% dengan puncak pada kehamilan 32
minggu diikuti pompa jantung meningkat 30%. Ibu hamil sering mengeluh
sesak nafas akibat pembesaran uterus yang semakin mendesak kearah
diafragma.
3. Traktus digestivus
Ibu hamil dapat mengalami nyeri ulu hati dan regurgitasi karena
terjadi tekanan keatas uterus. Sedangkan pelebaran pembuluh darah pada
rectum, bisa terjadi.
2
4. Traktus urinarius
Bila kepala janin mulai turun ke PAP, maka ibu hamil akan kembali
mengeluh sering kencing.
5. Sistem muskulus skeletal
Membesarnya uterus sendi pelvik pada saat hamil sedikit bergerak
untuk mengkompensasi perubahan bahu lebih tertarik kebelakang, lebih
melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur sehingga mengakibatnya
nyeri punggung.
6. Kulit
Terdapat striae gravidarum, mengeluh gatal, kelenjar sebacea lebih
aktif. Berat badan akan mengalami kenaikan sekitar 5,5 kg.
7. Metabolisme
Perubahan metabolisme seperti terjadi kenaikan metabolisme basal
sebesar 15-20% dari semula, terutama pada trimester ketiga, penurunan
keseimbangan asam basa dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter
akibat hemodelusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi.
Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau
sebutir telur ayam sehari. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak
dan protein. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil seperti : kalsium 1,5
gram setiap hari dan 30-40 gram untuk pembentukan tulang janin, Fosfor
rata-rata 2 gram dalam sehari, Zat besi 800 mg atau 30-50 mg per hari dan air
yang cukup.
8. Kardiovaskuler
Volume darah total ibu hamil meningkat 30-50%, yaitu kombinasi
antara plasma 75% dan sel darah merah 33% dari nilai sebelum hamil.
Peningkatan volume darah mengalami puncaknya pada pertenahan kehamilan
dan berakhir pada usia kehamilan 32 minggu, setelah itu relative stabil.
Postur dan posisi ibu hamil mepengaruhi tekanan arteri dan tekanan
vena. Posisi terlentang pada akhir kehamilan, uterus yang besar dan berat
dapat menekan aliran balik vena sehingga pengisian dan curah jantung
2
menurun. Terdapat penurunan tekanan darah normal pada ibu hamil yaitu
tekanan sistolik menurun 8 hingga 10 poin, sedangkan tekanan diastolic
mengalami penurunan sekitar 12 poin. Pada kehamilan juga terjadi
peningkatan aliran darah ke kulit sehingga memungkinkan penyebaran panas
yang dihasilkan dari metabolisme.
3. Tujuan
Sistem skor memudahkan pengedukasian mengenai berat ringannya faktor
risiko kepada ibu hamil, suami, maupun keluarga. Skor dengan nilai 2, 4,
dan 8 merupakan bobot risiko dari tiap faktor risiko. Sedangkan jumlah skor
setiap kontak merupakan perkiraan besar risiko persalinan dengan
perencanaan pencegahan. Kelompok risiko dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Primi muda : terlalu muda, hamil pertama usia 16 tahun atau kurang
2) Primi Tua : terlalu tua, hamil usia ≥ 35 tahun
3) Primi Tua Sekunder : jarak anak terkecil >10 tahun
4) Anak terkecil < 2 tahun : terlalu cepat memiliki anak lagi
5) Grande multi : terlalu banyak memiliki anak, anak ≥ 4
6) Umur ibu ≥ 35 tahun : terlalu tua
7) Tinggi badan ≤ 145 cm : terlalu pendek, Ibu dengan tinggi badan 145
cm atau kurang (terlalu pendek) mencerminkan ukuran pelvis, dimana
berhubungan dengan distosia, ini menunjukan adanya penyulit dalam
persalinan. Ibu dengan tinggi badan ≤ 145 cm meningkatkan risiko
untuk mengalami penyulit dalam persalinan. Menurut penelitian
Rusleena, dari total 9198 ibu yang melahirkan sebanyak 70,2%
persalinan normal, 7,5% persalinan operatif pervaginam, 22,3% seksio
sesarea. Angka seksio sesarea karena CPD (Cephalopelvic
Disproportion) 8,1% dari semua persalinan. Rata-rata yang seksio
sesarea karena CPD dengan odds rasio pada kategori grup dengan
2
Pengkajian Kala I
a. Pengkajian
1) Data Subyektif
2010).
selaput ketuban sudah pecah? Jika ya, apa warna cairan ketuban?
apakah kental atau encer? kapan saat selaput ketuban pecah?, apakah
Pola Keterangan
2008).
f) Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan His
KALA I :
lama.
Pemeriksaan dalam
(1) Pembukaan :
depan (ROA)
(5) Ketuban :
bercampur mekonium
bercampur darah
(Wiknjosastro, 2008).
digerakan).
(Saifuddin, 2009).
e. Intervensi Kala I
a) Tiap 30 menit, yaitu detak jantung janin, nadi ibu dan kontraksi
uterus
b) Tiap 2 jam, yaitu suhu tubuh ibu dan volume urine ibu
semua asuhan yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir karena
dapat menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir.
isinya akan menekan vena cafa inferior. Hal ini akan mengakibatkan
ringan dan minum air) selama persalinan dan proses kelahiran bayi
(Varney, 2007).
f. Implementasi
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
g. Evaluasi
Pengkajian Kala II
a. Pengkajian
1) Data Subyektif
2) Data Obyektif
a) Pemeriksaan Khusus
1) HIS :
2) Pemeriksaan Dalam :
Hodge berada di Hodde III/IV. Hodge III yaitu 2/5 jika hanya
yaitu 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari dapat meraba bagian terbawah
janin yang berada diatas symphisis dan 4/5 bagian telah masuk
e. Intervensi Kala II
(Holmes, 2011).
berkurang
4
(Varney, 2008).
maka berat uterus dan isinya akan menekan vena cava inferi, hal ini
(Varney, 2008).
kelelahan yang berlebih pada ibu, serta sebagai salah satu indikator
dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan puncak
kepala agar tidak terjadi fleksi yang terlalu cepat dan membantu
lahirnya kepala
4
(Varney, 2008).
lengan dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk
a. Pengkajian
1) Data Subjektif
Keluhan utama
ibu merasa gembira, bangga pada dirinya, lega, dan sangat lelah.
2) Data Objektif
a) Pemeriksaan umum
b) Pemeriksaan fisik
(Wiknjosastro, 2008).
c) Data bayi meliputi tanggal, jam bayi lahir, jenis kelamin dan
e. Intervensi
Kala III
tidak ada janin kedua maka dapat bisa melakukan prosedur lainnya
(Varney, 2008).
4
perawatan tali pusat dan bayi pun bisa melakukan kontak kulit kepada
Rasional : kontak kulit dengan kulit merupakan salah satu cara untuk
(Varney, 2008).
c) Lahirkan plasenta
(Varney, 2008).
(Varney, 2008),
f. Implementasi
sesuai dengan rencana asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa
g. Evaluasi
Pengkajian Kala IV
a. Pengkajian
1) Data Obyektif
a) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
Tanda vital :
b) Pemeriksaan fisik
e. Intervensi
Kala IV
perdarahan
kali jarum masuk jaringan tubuh, jaringan akan terluka dan menjadi
menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
4) Ajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan
dekontaminasi
yang sesuai
c) Bersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan
keringkan
dengan peralatan bekas pakai akibat dan darah pada saat persalinan
7) Lengkapi partograf
f. Implementasi
g. Evaluasi
a. Pengkajian
1) Data Subyektif
spontan pervaginam
5
IV 2 jam 2 jam
2008)
T : 36,5-37,5oC,
(Kemenkes, 2014).
sutura, tidak ada massa atau tonjolan tidak lazim seperti Caput
yang luas pada sambungan sutura, normalnya teraba datar, keras dan
biasanya tampak oedema pada kelopak mata; tidak tampak pucat pada
tampak labio palato skhizis dan labio skhizis dan gigi, bibir tidak
tampak pucat, mukosa mulut lembab, bayi menangis kuat, refleks isap
2008).
Pada leher, pergerakan leher baik, refleks leher tonik, tidak ada
2009), pada dada tampak simetris, tidak tampak retraksi dinding dada,
(Stright, 2008).
merah jambu dengan sianosis transien segera setelah lahir, pada jari
terutama tahanan pada fleksi yang berlawanan pada garis telapak kaki
simetris (Wong,2009).
Terdiri dari
Morro (+), yakni lengan dan kaki bergerak ketika dikejutkan oleh
yang disentuhkan
refleks menelan,
graf(+), yakni ila jari menyentuh telapak tangan bayi maka jari jarinya
esensial dari pengujian fisik sebagai tes dan penelitian yang dilakukan
5
usia….jam/hari
e. Intervensi
diidentifikasi.
Intervensi Diagnosa :
berfungsi sempurna, oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya
5
sehingga didapat pola tidur yang lebih baik. Selain itu dapat
vitamin K pada ASI dan sterilitas saluran pencernaan pada bayi baru
terdiri dari proporsi seimbang dan kuantitas cukup atas semua zat gizi
2010).
f. Implementasi
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
g. Evaluasi
1) Data Subyektif
a) Keluhan Utama
merasa mules, sakit pada jalan lahir karena adanya jahitan pada
pengurangan volume darah, hal ini berlangsung sampai 2-3 hari post
ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa
2) Data Obyektif
a) Pemeriksaan Umum
suhu badan 24 jam postpartum suhu badan akan naik sekitar (37,5-
oleh keluarnya cairan pada waktu melahirkan, selain itu bisa juga
nadi akan lebih cepat, denyut nadi di atas 100x/menit pada masa
nadi, bila suhu dan nadi tidak normal, pernapasan juga akan
pada ibu post partum umumnya pernafasan lambat atau normal, hal
lingkar lengan.
b) Pemeriksaan Fisik
halitosis yaitu bau mulut tidak sedap karena personal hygine yang
Air Susu Ibu (ASI) transisi yang keluar setelah kolostrum sampai
kesepuluh, Air Susu Ibu (ASI) matur disekresi pada hari kesepuluh
yang keluar pada ibu. Jenis lokhia, lokhia rubra (1-3 hari,
hari, putih).
refleks patella.
e. Intervensi
mengalami tekanan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi sphingter
ani selama persalinan. Juga oleh karena adanya edema kandung kemih
yang terjadi selama persalinan. Bila ibu nifas sulit kencing sebaiknya
lakukan kateterisasi.
Buang air besar harus ada 3-4 hari post partum. Bila belum dan terjadi
obstipasi apalagi BAB keras dapat diberikan terapi per oral atau per
rectal.
kesehatan bayinya.
f. Implementasi
yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan
atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
g. Evaluasi
a. Pengkajian
1) Data Subyektif
Pola Keterangan
6
lebih dari 20 x
(Varney, 2007)
7
2) Data Obyektif
160 dpm (115 dpm pada 4-6 jam, meningkat sampai 120 dpm
badan (BB) saat lahir yaitu 2500-4000 gram, BB saat ini yaitu
pada BBL namun setelah anak berusia > 1 tahun lingkar dada
(Sitiatava, 2012)
7
stomatitis, tidak ada oral trush, palatum mole dan durum tidak ada
didapatkan hasil tidak ada peradangan tonsil dan faring, tidak ada
bening, untuk dada dengan hasil tidak ada retraksi dinding dada
ujung anterior labia minora dan tertutup oleh lipatan kecil kulit
laki tampak testis turun pada skrotum, rugae nampak dengan jelas,
terdapat luka, jari kaki dan tangan tidak ada polidaktili, sindaktili
maupun brakidaktili
7
bunyi jantung terkait dengan (1) kualitas (harus jelas dan dapat
dibedakan, tidak tertutupi, tidak difus, atau jauh) (2) Intensitas (3)
di sela iga 2 tepi kiri sternum terpecah pada inspirasi dan tunggal
abdomen.
dan 43%-61% untuk Ht, tes Coombs langsung pada darah tali
ketiga.
dialami klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai
diagnosis.
e. Intervensi
keadaan bayinya
imunisasi
kekebalan pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi
dari 60 x/menit)
respiratori.
7) Tunda mandi pertama sampai suhu tubuh stabil dan mencapai 36,50C
evaporasi.
7
dengan penurunan suhu kulit yang terlihat menjadi pucat atau belang.
punggung
11) Inspeksi kulit terhadap ruam atau kerusakan integritas kulit. Gunakan
infeksius, seperti pembuluh darah tali pusat , sisi sirkumsisi, dan kulit
12) Jelaskan kepada orang tua untuk tidak meninggalkan bayi di dalam
orang tua sehingga mereka tahu waktu yang tepat mencari bantuan
f. Implementasi
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
g. Evaluasi
(b) Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu di pegang atau
disanggah lagi.
lahan atau dengan menelungkupkan bayi di atas pangkuan ibu, lalu usap-usap
punggung bayi sampai bayi bersendawa.
rasa manis pada susu formula. Jika anak terus menerus mengkonsumsi
susu formula dalam jangka waktu yang cukup lama. Sukrosa akan terus
menumpuk dan dapat merusak struktur gigi bayi
2. Ikterus Neonatorum
a. Pengertian
Ikterus neonatorum yaitu warna kuning pada kulit dan sklera bayi baru
lahir yang dihasilkan dari hiperbilirubinemia. (Jardine dan Woodgate, 2012)
Ikterus neonatorum adalah keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh
pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak
terkonjugasi yang berlebih. Ikterus secara klinis akan mulai tampak pada bayi
baru lahir bila kadar bilirubin darah 5-7 mg/dl (Kosim, 2012).
b. Klasifikasi
a) Kadar bilirubin dalam serum tali pusat yang beraksi indirek adalah 1-3
b) Timbul pada hari ke-2 sampai ke-3, biasanya berpuncak antara hari ke-
2 dan ke-4 dengan kadar bilirubin 5-6 mg/dl dan menurun sampai
d) Kadar bilirubin serum bayi cukup bulan tidak lebih dari 12 mg/dl
e) Ikterus fisiologis pada bayi cukup bulan meliputi puncak kadar bilirubin
indirek tidak lebih dari 12 mg/dl pada usia hari ketiga. Pada bayi
prematur puncaknya lebih tinggi (15 mg/dl) dan terjadi lebih lambat
lebih tinggi pada bayi ASI (15-17 mg/dl) daripada bayi non-ASI (12
(Behrman, 2010)
daripada bayi yang mendapat susu formula. Kondisi ini secara acak
dibagi menjadi awitan cepat yang terjadi pada usia 2-4 hari dan awitan
lambat yang mulai terjadi pada usia 4-7 hari. Pada bayi baru lahir yang
berkisar 10-30 mg/dl yang akan menetap selama 4-10 hari pada kadar
tersebut sebelum menurun secara perlahan pada usia 3-12 minggu. Bayi
kurang bulan yang mendapat ASI juga memiliki kadar bilirubin yang
produksi bilirubin pada bayi yang mendapat susu formula dan bayi yang
bawah tungkai
bawah, lutut
1) Early breast feeding, menyusui bayi dengan ASI. Bilirubin juga dapat
pecah jika bayi banyak mengeluarkan feses dan urin. Untuk itu bayi harus
mendapat cukup ASI. Seperti diketahui, ASI memiliki zat-zat terbaik bagi
8
bayi yang dapat memperlancar BAB dan BAK. Akan tetapi pemberian ASI
juga harus dibawah pengawasan dokter karena pada beberapa kasus ASI
justru meningkatkan kadar bilirubin bayi (breast milk jaundice). (Marmi,
2012)
a. Pengkajian
1) Data Subyektif
2008).
8
(Wiknjosastro, 2008).
atau tumor jinak, kanker alat genital, ukuran rongga rahim kurang
Bulan.
Pola Keterangan
yang diciptakan tuhan pasti diberi rezeki untuk itu tidak khawatir
2) Data Obyektif
terdiri dari tekanan darah jika didapatkan hasil > 180/110 mmHg,
diastolik > 90 mmHg atau sistolik > 160 mmHg maka ibu tidak boleh
tinggi selama < 180/110 mmHg ibu boleh menggunakan pil dan
dengan nyeri dada hebat, batuk, napas pendek merupakan keadaan yang
metode AKDR dan jika tampak adanya varises pada vagina ibu boleh
varises pada tungkai boleh mengunakan metode AKDR dan bila ibu
mengalami edema dan nyeri tungkai, dada dan paha perlu dilakukan
kontrasepsi AKBK.
untuk pemeriksaan genitalia bila terdapat varises pada vulva ibu boleh
edema dan nyeri tungkai, dada dan paha perlu dilakukan tindakan
ada.
e. Intervensi
9
dilakukan
pelaksanaan tindakan
kontrasepsi (tepat pasien, tepat tempat, tepat obat, tepat dosis, tepat
waktu).
tindakan.
ibu mengenai efek samping KB, hal ini juga dapat mengurangi
f. Implementasi
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
g. Evaluasi
pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk
mencegah terjadinya kehamilan (Hanafi,2012)
2. Jenis alat kontrasepsi suntik
Menurut baziad, 2002 ada 2 yaitu:
a. Kb suntik 3 bulan
Menggunakan depo medroksiprogesteron asetat (DMPA) yang
diberikan setiap 12 minggu disuntikkan secara intra muskular
b. Kb suntik 1 bulan
Suntikkan kombinasi mengandung hormone estrogen dan progesterone,
yang diberikan setiap 4 minggu disuntikkan secara intra muscular.
3. Cara kerja alat kontrasepsi suntik
Mencegah ovulasi atau proses pelepasan sel telur dari ovarium setiap
bulannya
Mengentalkan lendir di leher rahim, sehingga sperma terhalang dan sulit
masuk ke rahim untuk membuahi sel telur
Membuat lapisan endometrium menjadi lebih tipis, sehingga bila ada sel
telur yang berhasil dibuahi, sel tersebut tidak akan berkembang karena
kondisi rahim tidak mendukungnya.
Menghambat transportasi gamet dan tuba, sehingga mempengaruhi
kecepatan transportasi ovum (telur) melalui tuba
BAB III
secara deskriptif dari hasil jaringan pengumpulan data yang diperoleh dari
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat deskripsi lengkap dari suatu
Rancangan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang diuraikan secara
deskriptif dari hasil jaringan pengumpulan data yang diperoleh dari beberapa
metode.
penduduk kota dan provinsi, buku KIA sebagai buku catatan perkembangan
97
9
research).
Case study dalam penelitian ini adalah asuhan kebidanan pada Ny. S
bayi baru lahir, nifas, neonatal serta pemilihan alat kontrasepsi dilakukan di
asuhan kebidanan.
Studi kasus ini dilakukan di rumah Ny. S di Jl. Mata Air RT.07
2021.
ataupun lembaga (Amirin, 2012). Subyek penelitian yang akan dibahas dalam
Laporan Tugas Akhir ini adalah ibu hamil G3P22001 dengan usia kehamilan
a. Pengumpulan Data
1) Observasi
2) Wawancara
3) Pemeriksaan fisik
4) Studi Dokumentasi
dengan judul Proposal Tugas Akhir ini seperti : catatan medis klien
yang berupa buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), literatur dan lain
sebagainya.
5) Analisis Data
data hasil studi kasus menjadi suatu informasi yang dapat digunakan
SOAP
b. Instrumen Penelitian
Bagan 3.1
Informed Consent
Pengkajian :
G3P22001 Usia Kehamilan 37 minggu 4 Hari Janin Tunggal Hidup Intra Uterin
menolak untuk ikut studi kasus ini atau dapat mengundurkan diri kapan
dalam studi kasus ini secara sadar tanpa paksaan dan telah membubuhkan
3. Justice
60-120 menit (atau sesuai dengan kebutuhan) pada saat kunjungan rumah
Balikpapan.
10
103
BAB IV
TINJAUAN KASUS
Varney)
1. Identitas
Nama : Ny.S Nama Suami : Tn J
Umur : 33 Tahun Umur : 38 Tahun
Suku : Jawa Suku/Bangsa : Sunda
Agama : islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl.Mata Air RT.07
2. Keluhan Utama
a. Alasan datang periksa : ingin memeriksakan kehamilannya
b. Keluhan Utama : tidak ada
c. Riwayat obstetric dan ginekologi
1) Riwayat Menstruasi
a) HPHT : 23 /03/2020 TP 30/ 12/ 2020
b) Umur kehamilan : 37 minggu 4 hari
g) Teratur/tidak : Teratur
2) Flour albus
Ibu tidak pernah mengalami keputihan yang tidak normal dan penyakit
3) Tanda-tanda kehamilan
Ibu mengetahui kehamilannya dengan melakukan pp test dan hasil
positif, ibu merasakan gerakan janin pertama kali saat usia 4 bulan.
Pada saat ini gerakan janin yang dirasakan ibu sangat aktif yaitu >10x
per hari.
d. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan pada saat SD ibu disuntik bagian lengan sebanyak 2x,
sebelum menikah ibu juga melakukan suntik catin saat hamil pertama ibu
juga sudah suntik TT 2 kali maka status suntik TT ibu adalah TT5
e. Kesehatan Klien
1) Riwayat penyakit yang pernah dialami
obat-obatan.
f. Riwayat Obstetrik
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
TH
suami Anak UK Peny Jenis Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Abnormalitas Laktasi Peny
42-43
2012 Tn.J I - normal Bidan RS RAPB Asfiksia Laki-laki 3700/50 - 2 hari Tidak terlihat - -
minggu
40-41
2013 Tn. J II - normal Bidan Puskesmas Tidak ada Laki-laki 3000/50 7th - Tidak ada Asi eksklusif -
minggu
Hamil ini Tn. J III Hamil ini
1
1
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran Umum
Kesadaran : Compos mentis
Ekspresi wajah : Tampak bahagia
Keadaan emosional : Normal
b. Antropometri
Tinggi badan : 143 cm
Berat badan sebelum hamil : 46 kg (22,4=normal)
Berat badan sekarang : 52 kg (kenaikan 6 kg)
Lila : 25 cm
1
l. Genetalia
Vulva : Normal
Vagina : Normal
Pengeluaran cairan :tidak ada
Oedema : tidak tampak
Varises : Tidak Tampak
Luka parut : Tidak tampak
Fistula : Tidak tampak
Anus (Hemoroid) : Tidak tampak
Lain-lain : Normal
m. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
Bentuk : Simetris
Oedema : Tidak tampak oedema
2) Ekstremitas bawah
Bentuk : Simetris
Oedema : Tidak tampak
Varises : Tidak tampak
PALPASI
a. Leher
Vena Jugularis : Tidak teraba pembesaran
Kel.tiroid : Tidak teraba pembesaran
Kel.Getah bening : Tidak teraba pembesaran
b. Payudara
Mamae : pengeluaran Asi + ka/ki
Massa : Tidak teraba adanya massa abnormal
Konsistensi : lembut, kenyal
c. Abdomen
TFU : 30 cm
Leopold I : Pada fundus teraba bagian lunak, kurang bulat
dan kurang melenting (bokong).
Leopold II : Teraba bagian memanjang keras seperti papan
disebelah , dan teraba bagian
kecil janin disebelah
1
3. Pemeriksaan Khusus
a. Pemeriksaan panggul luar: Tidak dilakukan
b. Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan
c. Inspekulo : Tidak dilakukan
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Hemoglobin : 11,8 gr/dl
Urine protein : +1 (17/8/2020)
GDS : 140 mg/dl
HBsAg : Negatif
HIV : Negatif
Sifilis : Negatif
Protein urine : Negatif
P:
S :
O :
1) PemeriksaanUmum :
a) KeadaanUmum :Baik
b) Kesadaran :Composmetis
c) Berat badan
e) IMT :
𝑩𝑩𝑩𝑩 (𝑲𝑲𝑲𝑲)
=
𝟒𝟒𝟒𝟒 𝑲𝑲𝑲𝑲
= 𝟐𝟐𝟐𝟐, 𝟗𝟗 𝑲𝑲𝑲𝑲/𝒎𝒎𝟐𝟐 (normal)
𝑻𝑻𝑩𝑩 (𝒎𝒎)𝟐𝟐 (𝟏𝟏,𝟒𝟒𝟒𝟒)𝟐𝟐
f) Lila :25 cm
g) TTV :
(2) T : 36,7oC
(3) N : 80 x/m
(4) R : 20x/m
115
1
4) PemeriksaanFisik
dikedua payudara.
e) Presentasi : Kepala
A:
interauterine
2) Masalah :
a) Janin :-
Dasar : -
4) Antisipasi
paraf
Tanggal/Jam Pelaksanaan
22 - 12 -2020 Memberitahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada
ibu dan janin
09.30
E : Ibu mengerti tentang kondisi kehamilan dan janinnya saat
ini
09.31 Memberikan informasi tentang penyebab nyeri dibawah perut,
E : ibu paham dengan penyebab nyeri dibawah perut dan mau
manfaatnya.
menjelang persalinan
KALA I PERSALINAN
S :
Ibu mengatakan pada tanggal 29 Desember 2020 pukul 02.00 WITA ibu
dan sesekali berbaring ditempat tidur, pada pukul 04.00 WITA sakit yang ibu
rasakan semakin sering dan teratur, ibu juga merasa sakit dan nyeri di pinggang
yang sering, ibu dan keluarga memutuskan untuk membawa ibu pergi ke BPM
Cicilia.
120
1
Ibu sangat lega dengan munculnya tanda-tanda persalinan. Ibu yakin bisa melewati
proses persalinan dengan baik dan suami dan keluarga melahirkan ikut mendampingi
persalinan ibu.
O :
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
sebelah kanan DJJ : 146 x/menit ibu dan dibagian kiri teraba bagian
Leopold III : Pada SBR, teraba bagian keras, bulat dan melenting.
waktu ≤ 2detik, homan sign (-), refleks babinski dan patella (+).
3. Pemeriksaan Khusus
sedang.
b. Pemeriksaan Dalam
Vulva / vagina tidak tampak oedema, tidak tampak benjolan, tidak teraba
pembesaran pada kelenjar bartholini, massa, dan jaringan parut, tampak lendir
bercampur darah, tidak teraba benjolan dan tidak teraba polip pada dinding
kepala, denominator UUK kanan depan, disekitar bagian terendah janin tidak
P:
Jam Penatalaksanaan
04.00 Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu dan janin dalam
keadaan sehat, TTV: 110/60 mmHg, suhu 36,7 °C, nadi 86 x/menit,
pernafasan 22 x/menit, His : 3 x 10’ = 25-30”, DJJ : 145 x/ menit, VT Ø 4
cm portio lembut tebal, kep. Hodge 1 ket. Positif, urine± 30 cc
Evaluasi :
Ibu mengerti penjelasan yang diberikan
04.15 Menganjurkan keluarga atau suami mendampingi ibu saat persalinan
berlangsung
Evaluasi :
Suami ibu mendampingi ibu saat ingin bersalin
04.20 Menganjurkan ibu untuk memenuhi asupan nutrisinya, makan dan minum
disela his.
Evaluasi :
Ibu minum air putih dan teh manis.
04.30 Mengajarkan ibu posisi miring kiri supaya janin tetap mendapatkan oksigen
dari ibu atau posisi nyaman bagi ibu .
Evaluasi :
Posisi ibu berbaring miring kiri, kadang ibu berjalan-jalan.
04.35 Menyiapkan partus set dan APD serta kelengkapan pertolongan persalinan
lainnya.
Evaluasi :
Partus set telah tersedia, alat dalam partus set lengkap, APD telah lengkap
disiapkan, alat dekontaminasi alat juga telah siap, washlap, tempat pakaian
kotor, 2 buah lampin bayi tersedia dan siap digunakan.
04.36 Menyiapkan pakaian bayi dan pakaian ganti ibu
Evaluasi :
Pakaian ibu (baju ganti, sarung, pempers,) dan pakaian bayi
(lampin,popok,topi,sarung tangan dan kaki) sudah tersedia dan siap dipakai.
05.00 Melakukan Observasi His dan melakukan pemeriksaan DJJ
Evaluasi :
His : 3 x 10’ = 25-30”, DJJ : 148 x/ menit
1
KALA II PERSALINAN
S :
O :
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
P:
Jam Penatalaksanaan
11.00 Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa pembukan telah lengkap dan ibu boleh
mengejan pada saat kontraksi
Evaluasi :
Ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan
11.01 Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan dan menggunakan APD
1
Evaluasi :
Alat pertolongan telah lengkap, dan penolong menggunakan APD
11.02 Melakukan amniotomi jika selaput ketuban belum pecah
Evaluasi : agar mengetahui warna ketuban yang keluar, jika berwarna mekonium pada
air ketuban maka menunjukkan adanya hipoksia janin.
11.03 Membimbing ibu untuk meneran dengan baik dan benar, jika ada his
Evaluasi :
Ibu meneran ketika kontraksi, dagu ditempelkan didada, mata melihat kearah perut ibu
11.04 Menganjurkan ibu untuk minum-minuman yang manis saat his berkurang
Evaluasi:
Ibu minum teh manis dari gelas
11.05 Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman untuk meneran kecuali posisi
berbaring terlentang
Evaluasi:
Ibu meneran dengan posisi kepala diganjal bantal
11.13 Melahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan cara melindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi duk steril. Tangan yang lain menahan kepala
bayi untuk mencegah dorsofleksi dan membantu lahirnya kepala
Evaluasi :
Perineum telah dilindungi dengan satu tangan yang dilapisi duk steril.
11.14 Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
Evaluasi:
Tidak terdapat lilitan tali pusat pada leher bayi
Menunggu hingga kepala janin melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Evaluasi:
Kepala janin melakukan putaran paksi luar
Memegang secara bipariental. Menganjurkan kepada ibu untuk berhenti meneran ,
dengan lembut menggerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul dibawah arkus pubis dan kemudian menggerakan arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.
Evaluasi :
Ibu tetap meneran saat ada kontraksi dan bahu bayi lahir
1
11.15 Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan dan siku
sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan dan siku atas.
Evaluasi :
Tangan menyanggah kepala, lengan dan siku bayi
Melahirkan seluruh tungkai bayi dengan tangan kiri menelusuri punggung hingga
tungkai Evaluasi :
Tangan kiri melakukan sanggah susur untuk melahirkan tubuh bayi.
Melakukan penilaian selintas Bayi baru lahir.
Evaluasi :
Bayi menangis kuat dan bergerak aktif, air ketuban jernih.
Bayi Lahir:
Tanggal 29 Desember 2020
Pukul 11.15 WITA
JK : Laki-laki
Apgar score : 8/9
11.16 Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali
bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Mengganti handuk basah dengan
handuk/kain yang kering. Meletakkan bayi di atas perut ibu.
Evaluasi:
- Tubuh bayi telah dikeringkan dan handuk bayi telah diganti dan bayi diletakkan
diatas perut ibu
1
O :
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
memanjang,
Bayi lahir spontan tanggal 29 Desember 2020, pukul 11.15 WITA, dengan jenis
P:
Jam Penatalaksanaan
11.16 Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi kedua dalam uterus
Evaluasi:
tidak ada janin kedua
11.16 Menjepit tali pusat dengan klem 3 cm dari pusat bayi dan menggunting tali pusat
diantara klem dan umbilical cord
Evaluasi :
Tali pusat telah dijepit dengan menggunakan klem.
11.16 Meletakkan Bayi diatas perut ibu untuk melakukan IMD
Evaluasi:
Bayi telah diletakkan diatas dada ibu untuk IMD
11.16 Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin dan menyuntikkan Oksitosin 10
unit IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral .
Evaluasi :
Ibu bersedia disuntik oksitosin dan suntikan telah diberikan.
11.17 Melakukan penegangan tali pusat dan dorongan dorsokranial, menarik tali pusat
dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir.
Evaluasi :
Tali pusat tampak memanjang dan ada semburan darah tiba-tiba
11.17 Melakukan penangkapan plasenta secara sirkuler jika plasenta sudah terlihat didepan
vulva.
Evaluasi :
Plasenta telah terlepas
Melakukan masase pada fundus uteri secara sirkuler dengan tangan kiri hingga uterus
11.17
berkontraksi.
Evaluasi :
Kontraksi uterus teraba keras
11.18 Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk
memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan
masukan kedalam waskom yang tersedia.
Evaluasi :
1
Kotiledon + 20, selaput ketuban pada plasenta lengkap, posisi tali pusat berada lateral
pada plasenta, panjang tali pusat + 50 cm, tebal plasenta 2,5 cm, diameter plasenta +
17 cm, berat plasenta 500 gram.
KALA IV PERSALINAN
O :
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah ibu 110/78
2. Pemeriksaan Fisik
A:
P:
Jam Penatalaksanaan
1
11.20 Mengecek laserasi dan melakukan penjahitan pada robekan jalan lahir dan
evaluasi perdarahan selama kala III.
Evaluasi :
Perdarahan sebanyak + 150 cc dan terdapat robekan pada jalan lahir telah
dilakukan penjahitan 4.
11.30 Mengajarkan ibu cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi uterus.
Evaluasi :
Ibu dapat mempraktikan dengan benar cara masase uterus, uterus teraba keras
11.31 Membersihkan ibu dengan air DTT dan mengenakan pakaian ibu.
Evaluasi :
Ibu telah di bersihkan dan ibu sudah menggunakan pakaian bersih
Mendekontaminasi alat dan tempat dengan larutan klorin dan air DTT
Evaluasi :
Alat telah direndam dengan air klorin dan tempat telah didekontaminasi dengan air
DTT.
Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam laruran klorin 0,5 % untuk
dekontaminasi ( 10 menit )
Evaluasi :
Semua peralatan bekas pakai telah didekontaminasi dilarutan klorin 0,5 %
Mencuci alat setelah didekontaminasi
Evaluasi :
Semua alat telah dicuci.
Membersihkan sarung tangan didalam larutan klorin 0,5 %, melepaskan sarung
tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5
Evaluasi :
Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,5ºC, TFU 1 jari dibawah
pusat, kontraksi uterus baik dan kandung kemih kosong, perdarahan + 150 cc.
12.15 Melakukan pemantauan Kala IV ; Memeriksa TTV, TFU, kontraksi uterus,
kandung kemih, dan perdarahan
Evaluasi :
Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/menitTFU 1 jari dibawah pusat, kontraksi
uterus baik dan kandung kemih kosong.
12.30 Melakukan pemantauan Kala IV ; Memeriksa TTV, TFU, kontraksi uterus,
kandung kemih, dan perdarahan
Evaluasi :
Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 82 x/menit, suhu 36,5ºC, TFU 2 jari dibawah
pusat, kontraksi uterus baik dan kandung kemih kosong.
12.32 Memberikan KIE tentang :
Personal Hygiene yaitu memberitahu kepada ibu untuk tidak takut jika ingin BAK
dan cara membersihkan setelah BAK yaitu dari bagian depan kebagian belakang
Evaluasi :
Ibu mengerti dengan penjelasan personal Hygiene yang telah diberikan.
13.00 Melakukan pemantauan Kala IV ; Memeriksa TTV, TFU, kontraksi uterus,
kandung kemih, dan perdarahan
Evaluasi :
Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 78 x/menit, TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik dan kandung kemih 50 cc.
13.45 Melakukan pemantauan Kala IV ; Memeriksa TTV, TFU, kontraksi uterus,
kandung kemih, dan perdarahan
Evaluasi :
Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 78 x/menit, TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik dan kandung kemih kosong, partograf telah terisi
13
1
1. Pengkajian
Pukul : 12.00Wita
a. Data Subjektif
1) Identitas Bayi
a) Nama : By. Ny S
b) Jenis kelamin : Laki-laki
c) Anak ke - : III (Tiga)
2) Riwayat Persalinan
a) Tanggal / jam persalinan : 29 Desember 2020/ 11.15 Wita
b) Jenis Persalinan : Spontan pervaginam
c) Komplikasi persalinan : tidak ada
d) Lama persalinan :
1) Kala I : 4 jam 10 menit
2) Kala II : 15 menit
3) Kala III : 10 menit
4) Kala IV : 2 jam
e) Apgar Score
Apgar score 1 menit 5 menit
Denyut jantung 2 2
Pernapasan 2 2
Refleks 1 1
Tonus otot 1 2
Warna kulit 2 2
Jumlah 8 9
f) Warna air ketuban : jernih
g) Trauma persalinan : tidak ada
135
1
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
b. Tanda-Tanda Vital
a) Pernapasan : 46 x/menit
b) Nadi : 122 x/ menit
c) Suhu : 36,8oC
c. Pemeriksaan Antropometri
P :
Jam Penatalaksanaan
Kunjungan I (1 hari)
S:
- Keluhan Utama
- Pola Fungsional
Menyusui Ibu dapat menyusui bayinya dengan baik, ASI sudah lancar.
O:
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran Compos mentis. Ekspresi wajah ibu tampak ceria. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah 110/80 mmHg ,suhu 36,7oC, nadi 84 x/menit, pernapasan 20 x/menit.
140
1
2. Pemeriksaan Fisik
Mata : Tidak tampak oedem pada kelopak mata, tidak pucat pada
padat berisi
Abdomen : Tampak simetris, tampak linea nigra,tidak tampak luka bekas operasi.
Genetalia :Tidak tampak oedem, tidak ada varices pada vulva dan vagina, tidak
±100cc.
Ekstremitas : Ekstermitas atas tampak simetris, tidak teraba oedema, pada refleks
(+).
A:
P:
Waktu Penatalaksanaan
9.10 Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dalam batas normal Tekanan
darah110/80 mmHg ,suhu 36,7 oC, nadi 84 x/menit,pernapasan 20 x/menit
Evaluasi :
Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan
9.11 Memberikan informasi tentang nutrisi ibu nifas untuk mengkonsumsi makanan
yang bergizi seperti sayuran, tinggi protein( ikan, telur, tahu, tempe)untuk proses
penyembuhan luka jahitan, ditambah dengan buah dan susu jika ada dan tidak ada
makanan pantangan dan minum air putih minimal 8 gelas/ hari
Evaluasi :
Ibu mengerti penjelasan tentang kebutuhan nutrisi paska melahirkan dan bersedia
melakukan anjuran yang diberikan.
9.12 Memberikan penyuluhan Kesehatan tentang personal hygiene kepada ibu untuk
rajin menjaga kebersihan diri dan bayinya dan perawatan luka jahitan dengan
senantiasa menghindari kelembaban daerah jahitan dengan mengeringkan dengan
kassa atau kain bersih setiap habis BAK/ BAB,
Evaluasi :
Ibu mengerti dan bersedia menjaga kebersihan dirinya
9.13 Menjelaskan kepada ibu tentang perubahan yang dialami ibu pada masa nifas
meliputi rasa mules seperti kontraksi setelah persalinan merupakan hal yang
normal karena rahim masih berkontraksi untuk proses pengecilan uterus dan
mencegah perdarahan,
Evaluasi :
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
9.14 Memberitahu kepada ibu untuk rutin menyusui bayinya dan cara menyusui yang
benar karena merupakan rangsangan alami agar Rahim berkontraksi sehingga
mencegah perdarahan paska melahirkan
Evaluasi :
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikandan akan rutin menyusui bayinya
9.16 Mengajarkan ibu tentang cara perawatan payudara dan pentingnya ASI Eksklusif
1
S: -
O:
1. Pemeriksaan Umum :
x/menit, suhu 36,7oC. Hasil pengukuran antropometri berat badan 2900 gram,
2. Pemeriksaan Fisik
minorbelum tertutup
Mata : simetris, tidak ada kelainan, tidak ada kotoran, secret/ pus.
kelenjar limfe
Dada : Tampak simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, tidak tampak alat
1-2 (Nadi : 128 x/menit), tidak terdengar suara nafas tambahan ronchi
144
1
2 arteri dan 1 vena, tali pusat tampak berwarna putih, tidak tampak
Punggung : Tampak simetris, tidak tampak kelainan dan tidak teraba pembesaran
spina bifida.
Genetalia : Jenis kelamin laki-laki, tidak tampak kelainan, skrotum telah turun.
Ekstremitas : Pergerakan leher tampak aktif, jari tangan dan jari kaki tampak
pada telapak kaki dan tidak tampak kelainan posisi pada kaki dan
tangan.
Refleks morro (+) bayi tampak terkejut ketika dikejutkan dengan suara,
rooting (+) bayi tampak menoleh kearah sentuhan ketika pipi bayi
disentuh,
sucking (+) refleks isap baik, berusaha untuk mengisap putting yang
disentuhkan
graf (+) ketika telapak tangan bayi disentuh, jari-jari bayi menggenggam
dengan kuat.
1
1. Pola Fungsional
Pola Keterangan
konsistensi lunak
popoknya kotor
P:
No Jam Penatalaksanaan
1. 9.18 Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan pada bayinya,keadaan bayi
dalam batas normal,tidak ada kelainan.
Evaluasi :
Ibu mengerti dengan keadaan bayinya
2. 9.19 Menjaga kehangatan bayi dan memperhatikan tanda bahaya pada bayi
Evaluasi :
Bayi dibedong dengan menggunakan lampin dan bayi dipakaikan topi,
serta ibu mengetahui tanda bahaya pada bayi seperti warna kulit bayi yang
membiru, infeksi pada tali pusat, demam,dan tidak mau menyusu.
3 9.20 Menjelaskan cara perawatan tali pusat yaitu harus bersih dan kering tanpa
pemberian zat apapun.
Evaluasi :
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
4. 9.21 Menjelaskan kepada ibu tentang cara menyusui yang benar dan
1
Kunjungan 2 (4 hari)
S:
- Keluhan Utama
- Pola Fungsional
Pola Keterangan
Ibu makan 2-3x/hari dengan 1 porsi nasi, ½ mangkuk sayur,1-2
Nutrisi potong lauk, ibu selalu menghabiskan makanannya
Minum air putih 6-8 gelas / hari
Menyusui Ibu dapat menyusui bayinya dengan baik, ASI sudah lancar.
148
1
O:
1. Pemeriksaan Umum
c) BB : 50 kg
d) TTV
(2)
N : 88 x/menit
(3)
R : 20 x/menit
(4) T : 36,7 OC
2. Pemeriksaan Fisik
Wajah : sedikit ada kloasma gravidarum sekitar pipi, tidak oedema dan
tidak pucat
Mata :Tidak tampak oedem pada kelopak mata, tidak pucat pada
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, irama jantung terdengar
Abdomen : Tampak simetris, tampak linea nigra, tidak ada luka bekas operasi.
Genetalia :Tidak tampak oedem tidak varices pada vulva dan vagina, tidak
Ekstremitas : atas (ka/ki) atas tampak simetris, tidak teraba oedema, pada refleks
capilary refill Kembali dalam 1 detik. Reflek bisep (+), reflek trisep
(+).
Ekstermitas bawah ka/ki tidak teraba oedem, homan sign (-), pada
A:
P:
Waktu Penatalaksanaan
9.15 Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dalam kondisi normal.
Tekanan darah 117/75 mmHg ,suhu 36,7 oC, nadi 88 x/menit, pernapasan 20
x/menit
1
Evaluasi :
Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan
9.16 Memberikan pendidikan kesehatan tentang mencegah bendungan ASI yaitu
pengosongan payudara dengan tangan atau pompa, perawatan payudara dengan
kompres hangat dan dingin, pijat oksitosin dan cara menyusui yang benar.
evaluasi:
Ibu mengerti tentang penjelasan tentang Bendungan ASI dan dapat
mempraktekkannya.
9.17 Menganjurkan ibu menyusui sesering mungkin, minimal setiap 2 jam hingga
payudara terasa kosong kemudian bergantian payudara lainnya.
Evaluasi:
Ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan
9.18 Memberitahukan ibu bahwa akan dilakukan kunjungan ulang pada minggu
keempat setelah melahirkan dan untuk memeriksakan keadaan ibu serta
penjelasan tentang rencana KB yang akan digunakan ibu
Evaluasi :
Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah ulang dan ibu berencana
menggunakan KB suntik 3 bulan.
15
Kunjungan 2 (4 hari)
S: -
O:
1. Pemeriksaan Umum :
Keadaan Umum baik, hasil pemeriksaan tanda vital nadi 128x/menit, pernapasan
40 x/menit, suhu 36,7oC. Hasil pengukuran antropometri berat badan 2750 gram,
2. Pemeriksaan Fisik
belum tertutup
Mata : ka/ki simetris, tidak ada kelainan, tidak ada kotoran, secret/ pus,
kongenital.
Leher : Tampak kuning, tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak tampak
dinding dada, tidak tampak alat bantu otot pernafasan, irama jantung
152
1
x/menit).
Punggung : tampak berwarna kuning, Tampak simetris, tidak tampak kelainan dan
tungkai
lutut
Genetalia : penis tampak bersih, tidak tampak kelainan, tidak ada pembesaran
skrotum.
kuning.
Refleks morro (+) bayi tampak terkejut ketika dikejutkan dengan suara,
rooting (+) bayi tampak menoleh kearah sentuhan ketika pipi bayi
disentuh,
1
sucking (+) refleks isap baik, berusaha untuk mengisap putting yang
disentuhkan
graff (+) ketika telapak tangan bayi disentuh, jari-jari bayi menggenggam.
1. Pola Fungsional
Pola Keterangan
cair
lunak
P:
No Jam Penatalaksanaan
1
S:
- Keluhan Utama
- Pola Fungsional
Pola Keterangan
Ibu makan 2-3x/hari dengan 1 porsi nasi, ½ mangkuk sayur,1-2
Nutrisi potong lauk, ibu selalu menghabiskan makanannya
Minum air putih 6-8 gelas / hari
Menyusui Ibu dapat menyusui bayinya dengan baik, ASI masih lancar.
156
1
O:
1. Pemeriksaan Umum
c) BB : 49 kg
d) TTV
(2)
N : 80 x/menit
(3)
R : 20 x/menit
(4) T : 36,7 OC
2. Pemeriksaan Fisik
dan pucat
Mata :Tidak tampak oedem pada kelopak mata, tidak pucat pada
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, irama jantung terdengar
kenyal berisi,
1
Abdomen : Tampak simetris, tampak linea nigra, tidak ada luka bekas operasi.
Genetalia :Tidak tampak oedem tidak varices pada vulva dan vagina, tidak
Ekstremitas : Ekstermitas (ka/ki) atas tampak simetris, tidak teraba oedema, pada
reflektrisep (+).
Ekstermitas bawah ka/ki tidak teraba oedem, homan sign (-), pada
A:
ada
P:
Waktu Penatalaksanaan
9.15 Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dalam kondisi normal.
Tekanan darah 110/80 mmHg ,suhu 36,7 oC, nadi 80 x/menit, pernapasan 20
x/menit
Evaluasi :
Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan dirinya
1
9.16 Memberikan KIE tentang jenis kontrasepsi (SAP dan leaflet terlampir)
evaluasi:
Ibu mengerti tentang penjelasan tentang jenis-jenis kontrasepsi
9.18 Memberitahukan kepada ibu waktu untuk melakukan KB sesuai dengan pilihan ibu
pada tanggal 29 januari- 9 februari 2021 atau saat haid
Evaluasi :
Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan untuk ber-KB sesuai dengan waktu yang
disepakati.
160
S: -
O:
1. Pemeriksaan Umum :
Keadaan Umum baik, hasil pemeriksaan tanda vital nadi 122x/menit, pernapasan
42 x/menit, suhu 36,8 oC. Hasil pengukuran antropometri berat badan 3400 gram,
2. Pemeriksaan Fisik
kelenjar limfe
Dada : Tampak simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, tidak tampak alat
Abdomen : Tidak tampak kembung, tidak kuning, tidak teraba benjolan/massa, tali
Punggung : Tampak simetris, tidak tampak kelainan dan tidak teraba pembesaran.
160
1
Genetalia : penis tampak bersih, tidak tampak kelainan, tidak ada pembesaran
skrotum.
Ekstremitas : atas ka/ki Pergerakan aktif dan simetris, tidak ada kelainan.
Refleks morro (+) bayi tampak terkejut ketika dikejutkan dengan suara,
rooting (+) bayi tampak menoleh kearah sentuhan ketika pipi bayi disentuh,
sucking (+) refleks isap baik, berusaha untuk mengisap putting yang
disentuhkan
graf (+) ketika telapak tangan bayi disentuh, jari-jari bayi menggenggam
dengan kuat.
1. Pola Fungsional
Pola Keterangan
setiap 2 jam
konsistensi lunak
1
P:
No Jam Penatalaksanaan
1. 11.00 Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bayinya, keadaan bayi dalam
batas normal,tidak ada kelainan.
Evaluasi :
Ibu mengerti dengan keadaan bayinya
2. 11.02 Menjaga kehangatan dan kebersihan bayi dan memperhatikan tanda
bahaya pada bayi
Evaluasi :
Bayi diselimuti kain dan bayi dipakaikan topi, serta ibu mengetahui tanda
bahaya pada bayi seperti bayi tampak lemah, demam, dan tidak mau
menyusu.
4. 11.04 Menjelaskan kepada ibu tanda bayi cukup ASI
Evaluasi :
Ibu mengerti dan ibu dapat menyebutkana minimal 2 tanda bayi cukup ASI
5 11.06 Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang atau jika ada keluhan
Evaluasi :
Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang ke tenaga Kesehatan dan
melaksanakan anjuran yang diberikan
163
163
S :
b. Keluhan Utama
2. Riwayat Kontrasepsi
selama 6 tahun
pemilihan alat kontrasepsi yang tepat untuk ibu. Tidak ada adat
istiadat ibu yang berkaitan dengan alat kontrasepsi. Ibu tidak memiliki
apapun.
163
1
Pola Keterangan
Nutrisi Ibu makan 3-4 x/hari habis 1 porsi dengan menu nasi, lauk,
semangkuk sayur. Minum 7-8 gelas/hari. Tidak ada
keluhan dalam pemenuhan asupan nutrisi.
O :
1. Pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan fisik
Abdomen : Simetris, ada stiriae bivida, linea nigra dan tidak ada luka
Genetalia : Vulva tidak oedem, tidak ada varices, tidak terdapat luka parut,
negatif,
A:
P :
Jam Pelaksanaan
BAB V
PEMBAHASAN
G3P2001 sejak kontak pertama pada tanggal 15 Desember 2020 yaitu dimulai
pada masa kehamilan 37 minggu, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas,
1. Asuhan Kehamilan
Waru sebanyak 3 kali pada trimester I, 4 kali pada trimester II, 3 kali pada
trimester III. Jadwal kunjungan ulang yaitu 2 minggu kemudian atau jika
selama asuhan diberikan. Hal ini sesuai dengan standar asuhan kunjungan
167
1
maupun janin agar dapat melalui persalinan dengan sehat dan aman
sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan yang optimal (Depkes RI,
2007).
perlindungan ibu hamil dan janin, berupa deteksi dini faktor risiko,
2013).
ini didapatkan masalah pada Ny. S tinggi badan kurang dari 145 cm.
(ada potensi gawat obstetrik) karena tinggi badan kurang dari 145 cm
pertama sudah pernah melahirkan bayi dengan berat lahir 3700 kg maka
praktik. Dimana seharusnya ibu yang memiliki tinggi badan kurang dari
badan ibu sebesar 52 kg. Berat badan sebelum hamil adalah 46 kg. Dalam
seperti cukup karbohidrat yang bersumber dari nasi, roti, jagung, telur.
Sumber protein seperti telur, tahu, tempe, ikan, daging, dan menurut
rekomendasi WHO dapat diberikan suplemen besi adan asam folat untuk
janin belum masuk PAP maka didapatkan hasil tafsiran berat janin sekitar
2790 gram. Sehingga perkiraan janin mengalami BBLR bisa dicegah. Pada
tanda bahaya dalam kehamilan seperti yang tercantum dalam buku KIA,
Ny. S pada usia kehamilan 38-39 minggu dan ibu mengatakan kadang-
Leopold I : TFU 29 cm, 3 jar ibawah px. Pada fundus teraba bundar,
tidak melenting, agak lunak (bokong). Tafsiran berat janin (29-11) x 155 =
2.790 gram.
Leopold III :Teraba bagian bundar, keras, kepala sudah masuk PAP
2. Asuhan Persalinan.
dengan asuhan Ibu S. Asuhan yang diberikan saat bersalin juga sudah
kehamilan Ny. S yaitu 39 minggu 1 hari. Hal ini sesuai dengan teori
semakin bertambah.
pada air ketuban maka lakukan persiapan pertolongan bayi setalah lahir
berikut:
stimulasi putting susu. Pembukaan pukul 11.00 wita, bayi lahir pukul
1
11.15 wita. Dapat disimpulkan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
praktek.
berhenti mengejan dengan menarik nafas sehingga bahu bayi lahir tidak
Pada tanggal 29 Februari 2020 pukul 11.15 WITA bayi lahir per
vaginam, segera menangis, A/S: 8/9 jenis kelamin laki-laki BB/PB : 2900
gram /50 cm. Menurut skor puji rochyati, ibu yang memiliki tinggi badan <
kesenjangan antara teori dan praktek, dikarenakan tinggi badan ibu yang
ada kelainan, sehingga tidak didapat kesenjangan antar teori dan praktek.
Bayi Ibu.S masuk dalam kategori bayi baru lahir normal. Bayi baru lahir
normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 39 minggu dengan
1
berat 2900 gram tidak terdapat kesenjangan dengan teori (Depkes RI,2010)
sampai 28 hari setelah persalinan dan kf 4 29-42 hari (kemenkes RI, 2020).
KF1 dilakukan 24 jam saat ny S sudah pulang ke rumah. Pada KF1 ini
pemeriksaan umum, diketahui tekanan darah masih normal, nadi, dan suhu
kehitaman. Hal ini sesuai dengan teori menurut Sulistyowati (2009) lochea
rubra berwarna merah kehitaman. Ini adalah lochea pertama yang mulai
keluar segera setelah kelahiran dan terus berlanjut selama 1-3 hari pertama
post partum. Pada kunjungan kf1 penulis tidak memberikan KIE tentang
1
kamar mandi sendiri untuk BAK dan mandi. Memberikan KIE tentang
nutrisi ibu nifas yang mengandung kalori, protein tinggi sayur dan buah
tentang perawatan payudara dan proses menyusui yang benar yang berguna
KF2 dilakukan pada tanggal 2 Januari 2021, pada nifas hari ke-4 Ny S
fundus uteri: 3 jari diatas simpisis, konsistensi keras, kontraksi baik, posisi
uterus berada di tengah., diastasis rektus abdominis 10× 2 cm, tidak ada
perdarahan abnormal dan tidak berbau, dan terdapat lochea serosa berwarna
kuning cairan tidak berdarah lagi. Masalah lain muncul pada saat
berisi, inspeksi tampak bengkak pada payudara kanan dan kiri dan nyeri
perawatan payudara dengan kompres hangat dan dingin, pijat oksitosin dan
suntik 3 bulan. Asuhan yang diberikan sesuai dengan teori dan tidak ada
5. Asuhan Neonatus
kunjungan, yaitu pada 24 jam, 4 hari, dan 28 hari. Hal ini selaras dengan
3-7 hari, KN 3 dilakukan 8-28 hari setelah bayi lahir. Penulis berpendapat
10.15 WITA , dari hasil pemeriksaan keadaan bayi normal, tidak ada
Kunjungan KN2 dilakukan pada tanggal 4 Januari 2021 pukul 9.18 WITA ,
dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil inspeksi pada sklera bayi yang
berwarna kuning, kulit bayi daerah wajah, leher, dada, punggung, tangan
kuning atau ikterus. Dari hasil pengkajian pola nutrisi bayi didapatkan bayi
lebih sering tidur dan jarang menyusu, bangun jika haus dan popoknya kotor
1
Berdasarkan pemeriksaan berat badan berat bayi 2.750 gram turun tidak
lebih dari 10%, hal tersebut tidak terdapat kesenjangan dengan teori
hilangnya cairan yang bersifat normal. Pada saat lahir, bayi memiliki cairan
80% bayi akan pulih berat badannya dalam usia dua minggu dan kurang dari
5 persen kehilangan lebih dari 10% berat badan lahir. Penurunan berat
badan yang dianggap normal adalah sampai 7 persen dari berat waktu
dilahirkan, setelah itu pada hari ke-14 berat badan bayi sudah harus kembali
seperti saat lahir. Kehilangan berat badan antara 7 dan 12 persen dari berat
badan lahir mengindikasikan bahwa bayi tidak mendapat cukup susu. Bila
susutnya berat badan di atas 12 persen, maka bayi harus dirujuk ke dokter.
bayi menyusu minimal setiap 2 jam. Menganjurkan ibu rutin menjemur bayi
setiap pagi agar terkena sinar matahari minimal 5-10 menit, Menganjurkan
kunjungan ulang untuk imunisasi BCG dan Polio 1 pada bayi ny.S. Pada
bayi normal, tali pusat sudah lepas dan kering. Tidak terdapat kesenjangan
karena itu asuhan yang diberikan yaitu KIE menggunakan ABPK (Alat
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Antenatal Care sesuai dengan teori yang ada dan telah menggunakan pendekatan
1. Antenatal care
4 hari, pada kunjungan ANC ke dua usia kehamilan 38 minggu 6 hari, saat
2. Intranatal care
kala II, kala III dan kala IV berjalan normal dan telah diberikan asuhan
179
1
Asuhan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. S lahir spontan dalam kondisi
normal tanpa adanya penyulit. Setelah diberikan asuhan pada bayi baru
lahir secara komprehensif sesuai kebutuhan dan dapat teratasi dengan baik
4. Postnatal Care
Asuhan masa nifas Ny. S berlangsung normal, pada kunjungan kedua ada
5. Neonatus
tetapi pada kunjungan kedua terdapat masalah pada bayi yaitu warna kulit
normal.
6. Keluarga Berencana
B. Saran
1. Bagi penulis
pelayanan kontrasepsi yang baik dan benar baik terutama dalam melakukan
asuhan dan dalam pengambilan keputusan serta untuk penulis tidak malas untuk
masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan keluarga
berencana. Dapat bermanfat dan dapat diaplikasikan oleh Ny. S serta sebagai
3. Bagi Profesi/bidan
pelayanan kontrasepsi yang baik dan benar terutama dalam melakukan asuhan
tenaga kesehatan yang lebih profesional dan berkualitas dan dapat bersaing
Ambarwati Retna, Eny, 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Cetakan ke-V. Nuha
Medika. Jogjakarta.
Badan Pusat Statistik. 2008. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
2012. Badan Pusat Statistik. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. 2017. Profil Kesehatan Kota Balikpapan 2016.
Balikpapan.
Gayitri humaera, dkk. Hubungan tinggi badan ibu dengan proses persalinan.
Medulla: 8(1) April 2018. Diakses pada:
https//www.jukekedokteran.unila.ac.id
Ika primayanti. Korelasi antara Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan
dengan Berat Bayi Saat Lahir di Puskesmas Merinting Kabupaten Lombok
Barat. Jurnal kedokteran: 2020. 9(1):23-26. Diakses pada:
https//www.journal.fk.unpad.ac.id
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan (Pedoman Bagi Tenaga Kesehatan). Kemenkes RI. Jakarta.
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. EGC. Jakarta.
Marni. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Muslihatun, Wafi Nur. 2011. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Yogyakarta : Fitra
Maya.
Oxorn, Harry. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan. Yayasan
Essentia Medica. Yogyakarta.
Wahyuni, Sri. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi & Balita. Jakarta: EGC
.
LAMPIRAN
ANC K1
KALA2
IMD
TALI
PUSAT
HBO
KN/KF1
KN/KF3
KF4
NM : .. t.......... ,. _
- _.
AJamat
Telepon/Hp .. .0..8.....1..J.1.'.5......Z.....19.......?..'.4...D 1.J....• ............,.........._,......
Bidan
YayunFatimah
OLEH :
YAYUN FATIMAH P0.7224320029
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
2) Tujua
n
senam
hamil.
3) Cara-
cara/latiha
n senam 1) Mendengarkan
Diskusi atau Tanya jawab,
evaluasi 2) Bertanya
3. 2 menit Penutup
1) Menutup penyuluhan dan 1) Menjawab salam
salam
g. Evaluasi
Tempat : Rumah ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
b) Tujuan
perawatan
payudara
c) Alat-alat yang
digunakan
untuk
perawatan
payudara
d) Langkah- 1) Mendengarkan
Diskusi atau Tanya jawab,
evaluasi 2) Bertanya
3. 2 menit Penutup
1) Menutup penyuluhan dan 1) Menjawab salam
salam
g. Evaluasi
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
2) Macam-
macam Tanda
Bahaya
Kehamilan 1) Mendengarkan
Diskusi atau Tanya jawab,
evaluasi 2) Bertanya
3. 2 menit Penutup
1) Menutup penyuluhan dan 1) Menjawab salam
salam
g. Evaluasi
Tempat : Rumah Ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
2) Manfaat gizi.
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
2) Manfaat gizi.
3) Tanda-tanda
kekurangan
gizi.
4) Tujuan
pemenuhan gizi
seimbang.
5) Kebutuhan kalori
dan zat gizi pada 1) Mendengarkan
Diskusi atau Tanya jawab,
evaluasi 2) Bertanya
3. 2 menit Penutup
1) Menutup penyuluhan dan 1) Menjawab salam
salam
g. Evaluasi
2) Manfaat gizi.
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
g. Evaluasi
Tempat : Rumah Ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
Tempat : Rumah Ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
2) Pengertian
tanda
bahaya nifas
1) Mendengarkan
3) Macam-macam
tanda bahaya
nifas
Tempa : Rumah Ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
2) Tujuan
senam nifas
1) Mendengarkan
langkah senam
nifas
Diskusi atau Tanya jawab,
evaluasi 2) Bertanya
3. 2 menit Penutup
1) Menutup penyuluhan dan 1) Menjawab salam
salam
g. Evaluasi
Tempat : Rumah Ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
2) Manfaat
perawatan
payudara masa
nifas.
3) Persiapan alat
perawatan
payudara masa
nifas.
4) Cara 1) Mendengarkan
Diskusi atau Tanya jawab,
evaluasi 2) Bertanya
3. 2 menit Penutup
1) Menutup penyuluhan dan 1) Menjawab salam
salam
g. Evaluasi
Sasaran : By. Ny. “S” usia 33 tahun P33001 Akseptor KB suntik 3 bulan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
2)Kelebihan dan
kekurangan
kontrasepsi suntik 3 1) Mendengarkan
3)Efek samping metode
kontrasepsi suntik 3
bulan.
Diskusi atau Tanya jawab,
evaluasi 2) Bertanya
3. 2 menit Penutup
1) Menutup penyuluhan dan 1) Menjawab salam
salam
g. Evaluasi
Tempat : Rumah Ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
e. Media : Leaflet
f. Proses penyuluhan
g. Evaluasi
Tempat : Rumah Ny S
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
2) Keunggulan ASI.
e. Media : Leaflet
4
8
f. Proses penyuluhan
g. Evaluasi
2) Keunggulan ASI