Anda di halaman 1dari 21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Margin
1. Definisi Margin
Bank Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah sebagai penjual dalam menawarkan
harga jual berdasarkan harga pokok yang diberitahukan secara jujur ditambah dengan
keuntungan yang diharapkan dari nasabah yang bertindak sebagai pembeli. Sedangkan
pembeli melakukan penawaran sebesar harga pokok yang ditambah dengan keuntungan
yang diinginkan oleh nasabah.
Bank Syariah menetapkan margin keuntungan terhadap produk-produk pembiayaan
yang pembiayaan berbasis Natural Certaint Contracts (NCC), yakni akad bisnis yang
memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi jumlah maupun waktu, seperti
pembiayaan murabahah, ijarah muntahia bit tamlik, salam dan istishna’.
Menurut Karim, secara teknis yang dimaksud dengan marjin keuntungan adalah
presentase tertentu yang ditetapkan pertahun perhitungan marjin keuntungan secara harian,
maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 30 hari, perhitungan marjin keuntungan secara
bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulanan.1
Menurut S. Munawir, profit margin yaitu besarnya keuntungan operasi yang
dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih. Profit Margin ini mengukur
tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan
penjualannya.2

Menurut Sofyan Syafri Harahap, margin yaitu angka ini menunjukkan berapa besar
persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini
semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup
tinggi.3

1
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keungan (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,2004), Hlm.55
2
S.Munawir,Analisa Laporan Keuangan (Yogayakarta,Liberty.2007), Hlm.89
3
Sofyan Syafri Harahap,Teori Akuntansi,Edisi Revisi 9 (Jakarta:Raja Grafindo Persada.2007), Hlm.134
Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, margin yaitu sebuah rasio yang
mengukur seberapa banyak keuntungan operasional bisa diperoleh dari setiap penjualan.4
Margin adalah kenaikan bersih dari aset bersih sebagai akibat dari memegang aset
yang mengalami peningkatan nilai selama periode yang dipilih oleh pernyataan
pendapatan. Keuntungan juga bisa diperoleh dari pemindahan saling tergantung insidental
yang sah dan yang tidak saling tergantung, kecuali transfer yang tidak saling tergantung
dengan pemegang saham, atau pemegang- pemegang rekening investasi tak terbatas dan
yang setara dengannya.5
Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa margin adalah
persentase tertentu yang ditetapkan per tahun perhitungan margin keuntungan secara
harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari. Perhitungan margin
keuntungan secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan.
Pada umumnya, nasabah pembiayaan melakukan pembayaran secara angsuran.
Tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau sewa berdasarkan murabahah, salam,
istishna’, dan atau ijarah disebut sebagai piutang. Besarnya piutang6 tergantung pada
plafond pembiayaan, yakni jumlah pembiayaan (harga beli ditambah harga pokok) yang
tercantum di dalam perjanjian pembiayaan.

2. Referensi Margin Keuntungan


Yang dimaksud dengan Referensi Margin Keuntungan adalah margin keuntungan
yang ditetapkan dalam rapat ALCO Bank Syariah. Penetapa margin keuntungan
pembiayaan berdasarkan rekomendasi usul dan saran dari Tim ALCO Bank Syariah,
dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut :
a. Direct Competitor’s Market
Yang dimaksud Direct Competitor’s Market Rate (DCMR) adalah tingkat margin
keuntungan rata-rata perbankan syariah, atau tingkat margin keuntungan rata-rata
beberapa bank syariah yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai kelompok
kompetitor langsung atau tingkat margin keuntungan bank syariah tertentu yang
ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai kompetitor langsung terdekat.

4
Suad Husnan dan Een Pudjiastuti,Dasar-dasar Manajemen Keungan (Yogyakarta:AMP YKPN.2004), Hal.74
5
Sri Dwi Anggadini, “Penetapan Margin Murabahah Pada BMT As-Salam Pacet Cianjur” Majalah Ilmiah
UNIKOM, Vol.9, No.2, 2010.
6
Adiwarman Karim,Bank Islam,Analisis Fiqih Dan Keuangan (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2007), Hal.
279
b. Inderect Competitor’s Market Rate7
Yang dimaksud dengan Inderect Competitor’s Market Rate (ICMR) adalah tingkat
suku bunga rata-rata perbankan konvensional yang dalam rapat ALCO ditetapkan
sebagai kelompok kopetitor tidak langsung atau tingkat rata-rata suku bunga bank
konpetitor tidak langsung yang terdekat.
c. Expected Competitive Return for Investors (ECRI)
Yang dimaksud dengan Expected Competitive Return for Investors (ECRI) adalah
target bagi hasil kompetitif yang diharapkan dapat diberikan kepada dana pihak
ketiga.
d. Acquirin Cost
Yang dimaksud dengan Acquirin Cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang
langsung terkait dengan upaya yang memperoleh dana pihak ketiga.

e. Overhead Cost
Yang dimaksud dengan Overhead Cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang
tidak langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga.
3. Penetapan Harga Jual
Setelah memperoleh referensi margin keuntungan, bank melakukan penetapan
harga jual. Harga jual adalah penjumlahan harga beli atau harga pokok atau harga perolehan
bank dan marjin keuntungan.8
4. Pengakuaan Angsuran Harga Jual
Angsuran harga jual terdiri dari angsuran harga beli atau harga pokok dan angsuran margin
keuntungan. Pengakuan angsuran dapat dihitung dengan menggunakan empat metode, yaitu
:
a. Metode Margin Keuntungan Menurun
Margin keuntunan menurun adalah perhitungan margin keuntungan yang semakin
menurun sesuai dengan menurunnya harga pokok sebagai akibat adanya cicilan atau
angsuran harga pokok, jumlah angsuran (harga pokok dan margin keuntungan) yang
dibayar nasabah setiap bulan semakin menurun.

7
Ahmad Iham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, (Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama, 2010), Hlm.493
8
Adiwarman A. Karim. Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta:PT.Raja Gradfindo Persada), 2013,
Hlm.281
b. Margin Keuntungan Rata-rata
Margin Keuntungan Rata-rata adalah margin keuntungan menurun yang perhitungannya
secara tetap dan jumlah angsuran (harga pokok dan margin keuntungan) dibayar nasabah
tetap setiap bulan.
c. Margin Keuntungan Flat
Margin Keuntungan Flat adalah perhitungan margin keuntungan terhadap nilai harga
pokok pembiayaan secara tetap dari satu periode ke periode lainnya, walaupun debetnya
menurun sebagai akibat dari dana angsuran harga pokok.

d. Margin Keuntungan Annuits


Margin keuntunan Annuitas adalah margin keuntungan yang diperoleh dari perhitungan
secara annuitas. Perhitungan annuitas adalah suatu cara pengembalian pembiayaan
dengan pembiayaan angsuran harga pokok dan margin keuntungan secara tetap.
Perhitungan ini akan menghasilkan pola angsuran harga pokok yang semakin membesar
dan margin keuntungan yang semakin menurun.
5. Persyaratan untuk Perhitungan Margin Keuntungan
Margin Keuntungan = f (plafond) hanya bisa dihitung apabila komponen-komponen yang
dibawah ini tersedia :
a. Jenis perhitungan margin keuntungan
b. Plafond pembiayaan sesuai jenis
c. Jangka waktu pembiayaan
d. Tingkat margin keuntungan pembiayaan
e. Pola tagihan atau jatuh tempo tagihan (baik harga pokok maupun margin keuntungan)
6. Fatwa MUI tentang Keharaman Bunga Bank
Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama (MUI) se-Indonesia menetapkan fatwa
bahwa bunga bank, asuransi, pasar modal, pegadaian, koperasi, dan lembaga keuangan
lainnya maupun individu yang melakukan praktik pembangunaan adalah haram.
Sebelum fatwa dimaksud dikeluaran atau diputuskan, fatwa Dewan Syariah Nasional
(DSN) Majelis Ulama Indonesia tahun 2000 yang menyatakan bahwa bunga bank tidak sesuai
dengan syariah. Namun, disitu dinyatakan bahwa seluruh bunga bank tidak sesuai dengan
syariah. Namun, disitu dinyatakan bahwa seluruh wilayah Indonesia masih bersifat darurat.
Walaupun demikian, fatwa dimaksud tidak berarti seluruh transaksi dengan lembaga
keuangan diharamkan. Sebagai contoh : Transaksi bank konvensional seperti transfer uang
tidaklah haram karena tidak berdasarkan perhitungan bunga tetapi merupakan jasa biaya atau
fee based. Lain halnya aktivitas keuangan lain seperti tabungan, kredit, simpan pinjam, atau
lainnya yang didasarkan perhitungan bunga , adalah haram hukumnya. Dasarnya adalah
pembungaan tersebut merupakan riba.

7. Pembiayaan
a. Pengertian Pembiayaan
Menurut Ahmad Sumianto Pembiayaan adalah aktivitas menyalurkan dana yang
terkumpul kepada anggota pengguna dana, memilih jenis usaha yang akan dibiayai agar
diperoleh jenis usaha yang produktif, menguntungkan dan dikelola oleh anggota yang jujur
dan bertanggung jawab.
Menurut Adiwarman Karim, pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank
yaitu memberikan fasilitas yaitu pemberian fasilitas penyedia dana untuk memenuhi
kebutuhan pihak defisit unit.
Pembiayaan merupakan pendanaan penyediaan uang yang diberikan oleh suatu
pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan dan
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau pembagian hasil keuntungan.9
Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah
suatu aktifitas penyaluran dana kepada pihak yang membutuhkan untuk dipergunakan
dalam aktifitas yang produktif sehingga anggota dapat melunasi pembiayaan tersebut.
b. Pembiayaan Murabahah
Menurut Adiwarman Karim “Murabahah akad jual beli barang dengan menyatakan
harga preolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah No:
91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan
Syariah, Murabahah adalah tagihan atas transaksi penjualan barang dengan menyatakan
harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati pihak penjual (koperasi) dan
pembeli (anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya) atas
transaksi jual beli tersebut, yang mewajibkan anggota untuk melunasi kewajibannya sesuai

9
Sri Dwi Anggadini, “Penetapan Margin Murabahah Pada BMT As-Salam Pacet Cianjur” Majalah Ilmiah
UNIKOM, Vol.9, No.2, 191, 2010.
jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran imbalan berupa margin keuntungan
yang disepakti dimuka sesuai akad.
Sementara itu, menurut PSAK No 102 “Murabahah adalah akad jual beli barang
dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan
penjual harus menggungkapkan biaya perolehan harga barang tersebut kepada pembeli.
Menurut Perwataatmadjadan Antonio, secara umum dalam Pembiayaan Murabahah,
pihak yang terkait adalah :
1) Pemberi Pembiayaan (Pihak Bank)
2) Penerima Pembiayan (Pihak Nasabah)10
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa murabahah merupakan
suatu akad jual beli barang dengan harus menyatakan harga perolehan dan keuntungan
(margin), dan pelunasaan kewajiban disertai pembayaran margin yang disepakati sesuai
akad.

B. Promosi
1. Pengertian Promosi
Promosi merupakan kata adopsian dari bahasa Inggris, yaitu promote, yang juga
mengadopsi dari bahasa Yunani, yaitu pomovere. Secara sederhana promosi dapat
diartikan, sebagaimana diungkapkan Rendra Widyatama dalam buku pengantar
Periklanannya, upaya menyampaikan suatu pesan tentang hal yang kurang dikenal
sehingga menjadi lebih dikenal oleh publik.11

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir setelah produk harga,
dan tempat, serta inilah yang paling sering diidentikkan sebagai aktivitas pemasaran
dalam arti sempit. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan
seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik lansung maupun tidak langsung.
Tjiptono menyatakan bahwa, “promosi adalah suatu aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar tersedia menerima, membeli, dan
loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

10
Kenda Satya, “Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan murabahah pembiayaan konsumtif di Bank Kaltim
Syariah” Ekonomika Bisnis. Vol.4 No.2 Bulan Juli Tahun 2013. 157.
11
Didih Suryadi, Promosi Efektif (Menggugah Minat & Loyalitas Pelanggan), (Yogyakarta:Oryza,2001), Hlm.61
Sedangkan menurut Buchari Alma “Promosi adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebar informasi,
mempengaruhi, membujuk, dan meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan. 12
Dari beberapa pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan promosi
merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaraan yang dimaksud dengan komunikasi
pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia, menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan, dan sebagai alat untuk meneruskan informasi dalam
proses pengambilan keputusan pembeli.
Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal dan mengetahui
bank apalagi produk-produknya. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang
paling ampuh untuk menarik dana mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan
promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan
berusaha menarik calon nasabah baru. Kemudian promosi juga berfungsi meningkatkan
nasabah akan produk, promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli dan
akhirnya promosi juga akan meningkat citra bank di mata para nasabah. Ada beberapa
alat promosi konsumen antara lain, sampel, kupon, cash refunds, hadiah-hadiah, barang
iklan, penghargaan atas kesetiaan, undian dan permainan.
Promosi dapat membawa keuntungan baik bagi konsumen maupun produsen.
Bagi konsumen keuntungan yang didapat dari promosi adalah konsumen dapat
mengatur keuangannya lebih baik.13 Selain itu juga promosi yang dilakukan sebenarnya
mengembangkan misi untuk menyampaikan suatu informasi tentang suatu produk yang
dijual. Intinya adalah sebagaimana peran tersebut sampai pada konsumen dengan cepat
dan tepat. Ketetapan informasi ini ditentukan oleh tiga elemen yaitu sifat dan kualifikasi
pesan, figure dan daya bahasa pesan yang akan disampaikan, serta sarana media yang
dipergunakan. Dan tiga elemen ini sangat menentukan dalam keberhasilan promosi,
tetapi yang lebih penting dalam promosi ini adalah dari segi etika yang berupa
kebenaran dan kejujuran objektifitas pesan aktual yang disampaikan dalam promosi.

12
Ratih Huriyati, Bauran dan Loyalitas Konsumen, (Bandung:Alabeta,2008), Hlm.57
Rudy S Wenas, et,al., “Periklanan, Penjualan Pribadi , Promosi Penjualan, dan Publisitas Terhadap Keputusan
13

Pembelian Pada Penerbit Andi Cabang Manado” Jurnal EMBA. Vol.2 No.4 Desember 2014, Hal.578-588
Apabila prinsip kebenaran dan kejuuran dijadikan sebagai landan saran dalam
penampaian promosi, maka image positif akan terbangun dimata masyarakat. Sehingga
konsumen akan mendorong ulang secara terus menerus.
2. Macam-macam Promosi
Dalam menentukan alat promosi, manajer pemasaran bank harus mengenal ciri
masing-masing alat promosi yang akan digunakan tersebut. Secara garis besar keempat
macam sarana atau elemen-elemen promosi yang dapat digunakan oleh perbankan secara
umum adalah :

a. Periklanan (Advertising)
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna
menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon nasabah. Informasi yang
diberikan adalah nama produk, manfaat produk, harga produk, serta keuntungan-
keuntungan produk dibandingkan produk sejenis yang ditawarkan oleh pesaing. Tujuan
promosi lewat iklan adalah berusaha berusaha untuk menarik dan mempengaruhi
nasabah lama serta calon nasabahnya. Agar iklan yang dijalankan dapat efektif dan
efesien maka perlu dilakukan program pemasaran yang tepat.
b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk
meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah
untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Kegiatan penjualan
yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin yang
ditujukan untuk mendorong lebih kuat mempercepat respon pasar yang ditargetkan
sebagai alat alinna dengan menggunakan bentuk yang berbeda. Karena waktunya
singkat dan agar nasabah tertarik untuk membeli, maka perlu dibuatkan promosi
penjualan yang semenarik mungkin. Promosi penjualan dapat dilakukan melalui
pemberian diskon, kontes, kupon, atau sampel produk.
c. Publisitas (Publicity)
Promosi yang terakhir adalah publisitas, dimana kegiatan promosi untuk
memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, pembukaan stan promosi di
pusat perbelanjaan, sponsorship kegiatan, program Corporate Social Responsibility
(CSR), mendukung atau berperan serta dalam kegiatan amal seperti penggalangan dana
untuk para korban bencana alam, serta kegiatan lainnya.
Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank di mata para nasabahnya.
Merupakan ruang editorial yang terdapat disemua media yang dibaca, dilihat atau
didengar untuk membantu mencapai tujuan-tujuan penjualan dan tidak dibayar.
Publisitas disebut juga hubungan masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah agar nasabah
dapat mengenal bank lebih dekat, dengan ikut kegiatan tersebut nasabah akan selalu
mengingat bank tersebut dan diharapkan akan menarik nasabah.
d. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Penjualan tatap muka adalah komunikasi langsung dengan cara tatap muka
antara penjual dan pembeli untuk membujuk calon konsumen dan memperkenalkan
produk yang dijual. Penjualan tatap muka merupakan salah satu cara promosi yang
efektif pada tahap tertentu dalam proses penjualan, khususnya untuk mempengaruhi
membangun keyakinan agar konsumen membeli dan membujuk calon konsumen untuk
membeli barang atau jasa dengan menggunakan presentasi oral (komunikasi tatap
muka). Dengan indikator sebagai berikut14 :
1) Fungsi penjualan pribadi adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual
dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk dan membentuk
pemahaman atau keyakinan pelanggan terhadap produk dan melakukan pembelian
2) Fungsi intens adalah sebuah program penjualan yang dilakukan untuk menarik
konsumen agar dapat melakukan keputusan pembelian.

Menurut Saladin, indikator dari personal selling adalah15 :


a. Prospecting
Pencarian pembeli untuk menjalin hubungan dengan baik
b. Targeting
Mengalokasikan waktu penjual demi pembeli
c. Selling
Pendekatan, presentasi, penjualan produk kepada konsumen
d. Information gathering

14
Yogi adhitia Saputra, “Analisis Pengaruh Periklanan, Promosi Penjulaan, dan Penjualan Pribadi Terhadap
keputuasan Pembelian Simcard Telkomsel Merk Simpati Di Desa Sanan Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk”
12.1.02.02.0423, 2016. 6.
15
Djasalim Saladin, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan Pelaksanaan dan Pengendalian (Teori
Aplikasi dan Tanya Jawab) (Bandung:Linda Karya,2000) Hlm.72
Melakukan riset dan intelijen pasar
e. Servising
Memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada konsumen
f. Allocation
Menentukan konsumen yang akan dituju
Bentuk-bentuk penjualan tatap muka (personal selling) menurut Buchari Alma
secara garis besar yaitu16 :
a) Di toko
b) Di rumah-rumah (penjual dating kerumah)
c) Penjual yang ditugaskan oleh pedagang besar untuk mendatangi pedagang eceran
d) Penjual yang ditugaskan oleh produsen untuk menghubungi pedagang besar atau
pedagang eceran
e) Pimpinan perusahaan berkunjung kepada langganan penting
f) Penjual yang terlatih secara teknis mengunjungi para konsumen industri untuk
memberikan nasihat dan bantuan
Adapun pada perusahaan ritel personal selling biasanya hanya dilakukan ditoko,
dimana konsumen datang langsung ketoko. Tujuan dari pada perusahaan melakukan
promosi yaitu untuk menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta
mengingatkan pelanggan tentang perusahaan dan strategi promosinya. Sistaningrum
menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal, yaitu memperkenalkan diri, membujuk,
modifikasi dan membentuk tingkah laku serta meningkatkan kembali tentang produk
dan perusahaan yang bersangkutan.17 Pada prinsipnya antara keduanya adalah sama,
yaitu sama-sama menjelaskan bila produk masih baru maka perusahaan
memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini ada produk
baru. Perusahaan harus mampu memutuskan kegiatan promosi yang tepat bagi
perusahanya.
Kegiatan promosi berikutnya adalah penjualan pribadi dan inilah yang paling
sering diidentikan sebagai pemasaran oleh masyarakat. Dalam dunia perbankan
penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari
cleaning service, satpam, sampai pejabat bank. Secara khusus kegiatan personal selling

16
Alma Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (Bandung:Alfabeta,2012) Hlm.142
17
Edyningtyas, Sistaningrum. Manajemen Penjualan Produk, (Yogyakarta:Kanisius,2002) Hlm.96
juga dapat dilakukan dengan merekrut tenaga wiraniaga (salesman atau salesgirl)
untuk melakukan penjualan door to door.
Penjualan secara personal selling akan memberikan beberapa keuntungan bank,
yaitu antara lain:
1. Bank dapat langsung bertatap muka dengan nasabah atau calon nasabah, sehingga
dapat langsung menjelaskan tentang produk bank kepada nasabah secara rinci
2. Dapat memperoleh informasi langsung dari nabasah tentang kelemahan produk kita
langsung dari nasabah, terutama dari keahlian yang nasabah sampaikan termasuk
informasi dari nasabah tentang bank lain
3. Petugas bank dapat langsung mempengaruhi nasabah dengan berbagai argumentasi
logis yang dimiliki oleh bank
4. Memungkinkan hubungan terjalin akrab antara pihak bank (yang diwakili oleh
petugas pelayanan dengan nasabah)
5. Petugas bank yang memberikan pelayanan merupakan citra bank yang diberikan
kepada nasabah apabila pelayanan yang diberikan baik dan memuaskan
6. Membuat situasi seolah-olah mengharuskan nasabah mendengarkan,
memperhatikan dan menanggapi bank
3. Promosi dalam Perpektif Islam18
Dalam perpektif Islam promosi mempunyai nilai-nilai syariah yang mengambil
konsep dari keteladanaan sifat Rasulullah SAW, yaitu :
a) Sidiq, artinya kejujuran dan akan selalu melandasi ucapan, keyakinan, dan perbuatan
berdasarkan ajaran Islam. Tidak ada satu ucapan pun yang saling bertentangan
dengan perbuatan atau kenyataan yang ada. Dimana perusahaan dalam
mempromosikan produknya harus di dasarkan kepada kejujuran. Tidak boleh ada
kebohongan agar tercipta kepercayaan dari konsumen kepada perusahaan yang
nantinya akan meningkatkan penjualan.
b) Fatanah, artinya mengerti, memahami atau menguasai secara mendalam segala hal
yang terjadi dalam tugas dan kewajiban. Fahanah berkaitan dengan kecerdasan.
Dalam melakukan promosi perusahaan atau orang yang ditugaskan dalam
melakukan promosi perusahaan atau orang yang ditugaskan dalam melakukan
promosi harus memiliki kecerdasan, prmemahami, dan menguasai benar mengenai

18
Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:Alfabeta,2010) Hlm.25
promosi dan produk yang akan dipromosikan. Agar calon konsumen dengan cepat
memahami dan cepat tertarik untuk membeli produk yang di promosikan.
c) Amanah, artinya memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas dan
kewajibanya. Amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran, pelayanan prima,
dan berupaya menghasilkan hasil terbaik. Dalam melakukan promosi haruslah
menampikan amanah.
d) Tabliyygh, artinya mengajak sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain untuk
melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran islam dalam gerak aktifitas ekonomi.
Sebuah perusahaan harus mampu mempromosikan dimana tidak hanya
mempromosikan produk yang dijual tetapi harus mampu menjadi juru dakwah dalam
pengembangan ekonomi Islam.
e) Istiqomah, artinya konsisten. Dimana dalam melakukan promosi harus terus
menerus. Ketika penjualan perusahaan sudah meningkat bukan berarti promosi
dihentikan karena akan berakibat pada minat yang menurun ketika promosi
dihentikan. Dengan demikian promosi harus konsisten dilakukan.

C. Minat Nasabah
1. Pengertian Minat
Menurut Winkel minat adalah kecenderungan yang menetap dan subyek untuk
merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam hal
atau hal itu. Perasaan senang akan menimbulkan pula minat yang diperkuat lagi oleh sikap
positif yang sama diantaranya hal-hal tersebut timbul terlebih dahulu, suka ditentukan
secara pasti.19
Menurut Sudirman minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang
melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan dengan
kepentingan sendiri20. Sedangkan Muhibbin Syah mengartikan minat sebagai suatu
kecenderungan dan keinginan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. 21

19
Winkel WS. Psikologi dan Evaluasi Belajar, (Jakarta:PT.Gramedia, 1993), Hlm.30
20
Sadirman ,. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rajawali Press, 2004), Hlm.6
21
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar , (Jakarta:PT Grafindo Persada,2005). Hlm.151
Secara Sederhana , minat kecenderungan dan kegairahan yang tinggi dan keinginan
yang beasr terhadap sesuatu. Minat tidak termasuk istilah popular dalam psikologi karena
ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya, seperti pemutusan
perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.22
Dapat disimpulkan bahwa minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minatnya.

Menurut Tjetjep Djanyika indikator-indikator yang dapat digunakan untuk


mengukur minat beli yaitu23 :
1. Attention, didefinisikan proses yang diawali dengan tahap menaruh perhatian terhadap
barang atau jasa yang kemudian berkesan dia akan melangkah ketahap ketertarikan
2. Interest, untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut
3. Desire, jika intesitas ketertarikannya kuat berlanjut ketahap hasrat atau berminat karena
barang atau jasa yang ditawarkan sesaui dengan kebutuhannya
4. Action, jika hasrat dan minatnya begitu kuat baik karena dorongan dari dalam atau
rangsangan persuasive dari luar maka konsumen atau pembeli tersebut akan mengambil
keputusan membeli (action to buy) barang atau jasa yang ditawarkan
2. Macam-macam Minat
Surya membagi minat nasabah kepada tiga macam, yaitu :
a) Minat Volunteer adalah minat yang timbul karena suka rela dari pihak pelajar tanpa
pengaruh luar. Tegasnya, minat ini timbul dengan sendirinya
b) Minat Involumteer adalah minat yang timbul dari pelajar dengan adanya pengaruh yang
ditimbulkan dari pihak luar
c) Minat non volunteer adalah minat yang timbul dari pihak luar dengan cara paksa atau
diharuskan
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
Crow and Crow berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat :

22
Anis Farida, Pengaruh Margin Pembiayaan Terhadap Minat Nasabah Pada Produk Warung Mikro Bank
Syariah Mandiri KCP Ungaran” (Salatiga:STAIN Salatiga,2014), Hlm. 29
23
Nova Theresia Sitepu “Pengaruh Brand Extension Terhadap Citra Merek Dan Minat Beli Pada Produk
Nutrisari W’Dank Di Kecamatan Tampan PekanBaru” Jom FEKON, Vol.2 No.1 Februari 2015, Hal.3
a) Dorongan dari dalam diri indvidu sendiri yang sangat kuat seperti dorongan ingin tahu
dan rasa ingin tahu ini akan mendorong munculnya minat
b) Motif sosial yaitu dorongan sosialis yang bersumber dari tantangan lingkungan sosial
masyarakat yang dapat menimbulkan dan membangkitkan sesuatu aktifitas tertentu
c) Faktor emosional minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Dorongan
kejiwaan yang kuat akan suatu keyakinan terhadap kekuatan dan potensi yang
dimilikinya, sehingga hal itu akan meningkatkan rasa percaya akan sebuah kesuksesan
yang hendak dan telah dicapainya.24

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen


1. Budaya
Sekumpulan nilai, presepsi, prefers, dan perilaku tertentu yang diperoleh dari
lingkungan keluarga, agama, kebangsaan, ras dan geografi.
2. Kelas Sosial25
Masyarakat memiliki stratifikasi atau kelas sosial tertentu. Kelas sosial adalah
pembagian kelompok masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun
secara sistematis, anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
3. Kelompok acuan
Konsep acuan adalah seseorang dalam kelompok tertentu yang memiliki pengaruh
langsung terhadap sikap dan perilakunya (keaggotaan kelompok)
4. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi kecil yang penting dalam mempengaruhi perilaku
anggotanya yang bersumber dari orang tua, suami, istri, anak memiliki peran yang
berbeda dalam mempengaruhi perilaku pembelian mereka.

1. Pengertian Nasabah
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah, nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank syariah dan atau

24
Andi Mappiare, Psikologi Remaja (Surabaya:Usaha Nasional,2003) Hlm.64
25
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, (Bogor:Ghalia Indonesia,2010) Hlm.53
Unit Usaha Syariah. Nasabah penyimpanan adalah nasabah yang menempatkan dananya
di Bank Syariah dan atau Unit Usaha Syariah dalam bentuk simpanan berdasarkan akad
antara bank syariah dan Unit Usaha Syariah dalam bentuk investasi berdasrkan akad antara
Bank Syariah dan atau Unit Usaha Syariah dan nasabah yang bersangkutan. Nasabah
menerima fasilitas adalah nasabah yang memperoleh fasilitas dana atau yang
dipersamakan dengan itu, berdasarkan prinsip syariah.
Minat nasabah adalah daya tarik yang ditimbulkan oleh objek tertentu yang
membuat seseorang nasabah merasa senang dalam mempunyai keinginan bercecimpung
atau berhubungan dengan objek tersebut sehingga timbul suatu keinginan.

D. UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)26


1. Definisi UMKM
UMKM telah diatur secara hukum melalui Undang-undang 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM merupakan kelompok pelaku ekonomi
terbesar dalam perkonomian dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan
ekonomi pasca krisis ekonomi. Selain menjadi sektor usaha yang paling besar
kontribusinya terhadap pembangunan nasional, UMKM juga menciptakan peluang kerja
cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu upaya mengurangi
pengangguran.
UMKM terdiri dari :
1) Usaha Mikro yaitu usaha produktif milik orang perorang atau badan usaha perorangan
yang memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 50 juta tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha atau hasil penjualan tahunan maksimal Rp. 300 juta rupiah.
2) Usaha kecil yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memilki kekayaan bersih >
Rp.50 juta s.d. Rp.500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau hasil
penjualan tahunan Rp.300 juta s.d Rp.2,5 milyar.
3) Usaha menengah yaitu usaha ekonomi prouktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

26
Anis Farida, Pengaruh Margin Pembiayaan Terhadap Minat Nasabah Pada Produk Warung Mikro Bank
Syariah Mandiri KCP Ungaran” (Salatiga:STAIN Salatiga,2014), Hlm. 41
cabang perusahaan yang dimliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih >
Rp.500 juta sampai s.d. Rp. 10 milyar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
atau hasil penjualan tahunan > Rp. 2,5 milyar s.d. Rp.150 milyar.
2. Asas Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, antara lain :
Asas-asas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah antara lain :
a) Kekeluargaan
b) Demokrasi ekonomi
c) Kebersamaan
d) Efisiensi berkeadilan
e) Berkelanjutan
f) Berwawasan lingkungan
g) Kemandirian
h) Keseimbangan kemajuan
i) Kesatuan ekonomi nasional

3. Prinsip Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, antara lain :


a) Pertumbuhan kemandirian, kebersamaan, kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah untuk berkarya dengan perkara sendiri
b) Perwujudan kebijakan publik yang transparan akuntabel dan berkeadilan
c) Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan
kompetensi Usaha Mikro, Kecil, Menengah.
d) Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
e) Penyelenggaraan perencaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu
4. Tujuan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, antara lain :
a) Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang dan
berkeadilan
b) Menumbuhkan dan mengembangkan Kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
menjadi system usaha yang tangguh dan mandiri
c) Meningkatkan peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam pembangunan daerah,
penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan
pengetasan rakyat dari kemiskinan
E. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1

No Nama dan Judul Tahun Variabel Teknik Hasil


Analisis
Data
1 Aisyah Nur Aini 2015 Tingkat Regresi Hasil penelitian
Pengaruh Tingkat Margin dan Linier menunjukan terdapat
Margin Terhadap Pengambilan Sederhana pengaruh positif dan
Keputusan Keputusan signifikan antara
Pengambilan variabel margin
Pembiayaan terhadap keputusan
Murabahah Di BMT pengambilan
UGT Sidogiri Cabang pembiayaan
Waru Sidoarjo murābahah

2 Sri Dewi Anggadini 2010 Margin Metode Dalam menentukan


perhitungan margin
Penerapan Margin Pembiayaan deskriptif
murabahah
Pembiayaan Murahah Murabahah disesuaikan dengan
tuntunan syariah
Pada BMT As-salam
dengan menerapkan
Pacet Cianjur pola yang
dicontohkan oleh
Rasulallah dalam
sistem berdagang

3 Setiyarini Alima 2012 Presepsi, Regresi Hasil penelitian


Pengaruh Persepsi Margin dan Linier menunjukan terdapat
Nasabah dan Margin Keputusan Sederhana pengaruh positif dan
Terhadap Keputusan Pengambilan signifikan antara
Pengambilan variabel margin
Pembiayaan terhadap keputusan
Murabahah di BMT pengambilan
Bumi Sekar Madani pembiayaan
murābahah

4 Fithria Aisyah 2015 Biaya Regresi Hasil penelitian


Rahmawati operasional, Linear menunjukan Secara
parsial variabel rata-
Analisis Faktor Yang Cost of fund, Berganda
rata marjin pasar
Mempengaruhi Risk of cost, berpengaruh
penerapan Margin Profit Target,
secara signifikan
Pada Pembiayaan dan Rata-rata terhadap profit
Murabahah di BMT Margin margin pembiayaan
murabahah
Se-Kabupaten Jepara
pada BMT se-
Kabupaten Jepara

5 Yuyun Yuaningsih 2016 Margin, Regresi Hasil penelitian


Pengaruh Margin Dan prosedur Linier menunjukan terdapat
Prosedur Pembiayaan pembiayaan Sederhana pengaruh positif dan
Terhadap Minat dan Minat dan signifikan antara
Nasabah Pembiayaan nasabah Regresi variabel margin dan
Murabahah Pada Berganda prosedur terhadap
Koperasi Syariah minat nasabah pada
pembiayaan
murabahah

6 Anis Farida 2014 Nilai Margin Metode Hasil penelitian


pembiayaan deskriptif menunjukan nilai
Pengaruh Nilai dan Minat margin pembiayaan
Margin Pembiayaan nasabah yang murah ternyata
Terhadap Minat mempengaruhi minat
Nasabah Pada Produk nasabah di BSM KCP
Warung Mikro Bank Ungaran
Syariah Mandiri KCP
Ungaran
7 Yetti Husnul dan Asti 2014 Personal Regresi Hasil uji regresi
Ismutia Pratiwi selling dan Berganda linear sederhana
Pengaruh Promosi Peningkatan bahwa personal
Personal Selling Penjualan selling berpengaruh
Terhadap signifikan terhadap
Peningkatan Peningkatan
Penjualan Produk Penjualan Produk
Double Pan Pada PT Double Pan Pada PT
Dahlia Dewantara Dahlia Dewantara
Bogor Bogor

8 Yuki Apriliyanti 2015 Promosi dan Regresi Hasil uji regresi


Permana Keputusan Berganda linear sederhana
Pembelian bahwa personal
Pengaruh Promosi
Personal Selling selling berpengaruh
Terhadap Proses signifikan terhadap
Keputusan Pembelian
Pada Nasabah Produk proses keputusan
Tabungan X-Tra pembelian pada PT.
(Studi Kasus di PT
Bank CIMB
Bank CIMB, Tbk.
Tasikmalaya..
Cab Tasikmalaya)

9 Yogi Adhitia Saputra 2017 Promosi Teknik Hasil Penelitian


Analisis Pengaruh Penjulaan, Analisis menjunjukan bahwa
Periklanan, Promosi periklanan, Korelasi variabel promosi
Penjulaan, dan promosi, penjualan priklanan,
Penjualan Pribadi penjualan penjulan pribadi,
Terhadap keputuasan pribadi dan sama-sama
Pembelian Simcard Keputusan berpengaruh postif
Telkomsel Merk Pembelian Terhadap keputuasan
Simpati Di Desa pembelian simcard
Sanan Kecamatan Di Desa Sanan
Pace Kabupaten Kecamatan Pace
Nganjuk Tahun 2016 Kabupaten Nganjuk

F. Kerangka Pemikiran

Nilai margin

Pembiayaan
(X1)
Minat Nasabah pada Produk

Warung Mikro BSM KC

Promosi Majalengka

(X2)

Gambar 2.1
Definisi Nilai Margin Pembiayaan adalah presentase tertentu yang ditetapkan pertahun
perhitungan margin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360
hari, perhitungan margin keuntungan secara bulanan, maka setahun 12 bulan.
Definisi Promosi adalah Kegiatan ini merupakan kegiatan yang termasuk penting selain
produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan
seluruh produk dan jasa yang dimiliki baik langsung maupun tidak langsung.
Dari kedua itu tersebuat apakah dapat mempengaruhi minat nasabah terhadap produk
warung mikro BSM. Karena minat nasabah adalah kecenderungan yang menetap dan subyek
untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam
hal atau hal itu.

G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang menjadi objek
penelitian dimana kebenarannya masih perlu untuk diuji. Berdasarkan perumusan masalah di
atas, penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Nilai Margin Pembiayaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat
nasabah pada produk warung mikro BSM
H2 : Promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat nasabah pada produk
warung mikro BSM
H3 : Nilai Margin Pembiayaan dan Promosi yang signifikan terhadap minat nasabah pada
produk warung mikro BSM

Anda mungkin juga menyukai