Anda di halaman 1dari 9

AGRICULTURAL MANAGEMENT AND

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

OBJEK 3
PERCABANGAN
3.1 Tujuan
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa akan mampu :
1. Mengenal dan memahami penggunaan bentuk pola percabangan pada
C++
2. Membuat program sederhana dengan menerapkan dasar-dasar bahasa C++
3. Mengenal bentuk-bentuk percabagan dalam pemrograman dengan baik
4. Menjelaskan jenis-jenis bentuk percabangan secara benar.
3.2 Petunjuk
1. Awali setiap aktivitas anda dengan doa, agar anda lancar dalam belajar
2. Pahami tujuan, dasar teori, dan latihan-latihan praktikum dengan baik
3. Kerjakan tugas-tugas praktikum dengan baik, jujur, dan sabar
4. Tanyakan kepada asisten apabila ada hal-hal yang kurang jelas
3.3 Alat dan Bahan
- PC/ laptop yang memenuhi kapasitas untuk pemrograman bahasa C++
- Software visual studio code
- Modul/handout materi yang akan di praktekkan
3.4 Dasar Teori
Penyeleksian kondisi digunakan untuk mengarahkan perjalanan suatu
proses. Penyeleksian kondisi dapat diibaratkan sebagai katup atau kran yang
mengatur jalannya air. Bila katup terbuka maka air akan mengalir dan
sebaliknya bila katup tertutup air tidak akan mengalir atau akan mengalir melalui
tempat lain. Fungsi penyeleksian kondisi penting artinya dalam penyusunan
bahasa C++ terutama untuk program yang kompleks.
A. Struktur Kondisi “IF….”
Struktur if dibentuk dari pernyataan if dan sering digunakan untuk menyeleksi
suatu kondisi tunggal. Bila proses yang diseleksi terpenuhi atau bernilai benar,
maka pernyataan yang ada di dalam blok if akan diproses dan dikerjakan.
Bentuk umum struktur kondisi if untuk satu kasus :

If (kondisi)
Pernyataan

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Pernyataan dilaksanakan jika dan hanya jika kondisi yang diinginkan terpenuhi,
jika tidak program tidak memberikan hasil apa-apa.
Catatan :
Kondisi digunakan untuk menentukan pengambilan keputusan.
Pernyataan dapat berupa pernyataan tunggal atau majemuk. Kondisi akan
dijalankan hanya jika kondisi bernilai benar (≠ 0).
Perhatikan Diagram flowchart IF:
Catatan :
mulai C++ selalu memperlakukan nilai tidak sama
dengan nol sebagai benar,
dan nilai nol sama dengan salah.
ya
Kondisi

tidak Pernyataan

Pernyataan

Selesai

Contoh Program:

Output :

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

B. Struktur Kondisi “IF- ELSE”


dalam struktur kondisi if.....else minimal terdapat dua pernyataan. Jika
kondisi yang diperiksa bernilai benar atau terpenuhi maka pernyataan pertama
yang dilaksanakan dan jika kondisi yang diperiksa bernilai salah maka pernyataan
yang kedua yang dilaksanakan. Bentuk umumnya adalah sebagai berikut :

If (kondisi )
Pernyataan
Else
pernyataan

Pernyataan1 dilaksanakan jika dan hanya jika kondisi yang diinginkan terpenuhi,
jika tidak, lakukan pernyataan2.
Jika tidak mempergunakan pernyataan else program tidak akan error, namun jika
mempergunakan pernyataan else tanpa didahului pernyataan if, maka program
akan error. Bentuk diagram flowchartnya dapat
digambarkan sebagai berikut :

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Perhatikan Diagram flowchart IF/else:

mulai

ya
Kondisi

tidak Pernyataan

Pernyataan

hasil

Selesai

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Output :

C. Struktur IF di dalam IF
Dalam struktur IF kondisi, dikenalkan juga apa yang disebut dengan
bentuk IF bersarang atau sering disebut nesteed if . Bentuk ini diguanakan untuk
pemilihan pernyataan dari sejumlah kemungkinan tindakan. Penyeleksian
dilakukan secara bertingkat. Misalnya untuk menentukan kode hari, atau kode
bulan dan sebagainya, bisa memanfaatkan pernyataan bentuk If di dalam If.
Bentuk umumnya sebagai berikut :
if (kondisi_1)
pernyataan_1;
else if (kondisi_2)
pernyataan_2;
else if (kondisi_3)
pernyataan_3;
….
else if (kondisi_M)
pernyataan_M;
else
pernyataan_N;

Diagram alir :

Mulai

tidak tidak tidak

K-1 K-2 K-m

ya ya ya

Pernyataan Pernyataan Pernyataan Pernyataan

Hasil

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Jika penggunaan menggunakan if else


Yang pasti pertama itu di dahulukan if
contoh program :

Output :

D. Struktur Switch
Pernyataan switch digunakan untuk menjalankan salah satu pernyataan
dari beberapa kemungkinan pernyataan, berdasarkan nilai dari sebuah ungkapan
dan nilai penyeleksi. Hal ini dapat dikatakan sebagai pilihan berganda. Dengan
kata lain bentuk lain dari pernyataan If dalam If sebagaimana dikemukakan di
atas.

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

switch (ungkapan)
{
case ungkapan1 :
pernyataan_1 ;
break ;
case ungkapan2 :
pernyataan_2 ;
break ;
…….
case ungkapanN :
pernyataan_N ;
break ;
default :

Ungkapan dapat berupa ungkapan atau konstanta atau Variabel.


Pernyataan di atas dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir sebagai, berikut:

Mulai

Ungka Pernyataan 1
pan 1 Break;

Ungka Pernyataan 2
pan 2 Break;

Pernyataan X

hasil

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Contoh program :

Output :

Rangkuman
Penyeleksian kondisi memiliki peran penting dalam pemrograman. Ada
beberapa bentuk atau struktur pernyataan If Kondisi dalam pemrograman.
Bentuk-bentuk pernyataan tersebut terdiri dari IF …., If- Else, If di dalam If
(neted If), dan pernyataan Switch.
Penyeleksian kondisi bisa dalam bentuk tunggal atau bentuk ganda. Di
samping itu bentuk If Kondisi juga dapat digunakan untuk menyeleksi dari
beberapa kemungkinan pernyataan yang diseleksi secara gradasi. Bentuk kondisi
ke tiga ini dapat dilakukan dengan dua cara, yakni menggunakan If di dalam If
atau menggunakan pernyataan Switch.

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

STUDI KASUS
1. Buatlah sebuah program menghitung atau mengkonversi nilai ke dalam
angka dengan menggunakan pengkondisian if dan else dengan ketentuan sebagai
berikut: rentang nilai :
85 – 100 =A
75 – 85 = B+
65 – 75 =B
50 - 65 = C+
45 – 50 =C
30 – 45 = D+
20 – 30 =D
0 – 20 =E

2. Buatlah program yang dapat menentukan kelulusan siswa berdasarkan


nilai, dengan standar nilai, menggunakan pengkondisian if dan else :
100 sampai 85 = A
84 sampai 70 = B
69 sampai 60 = C
59 sampai 50 = D
49 sampai 30 = E
29 sampai 0 = F

Nama : Page :
No.BP :

Anda mungkin juga menyukai