Anda di halaman 1dari 32

PENUNTUN

PRAKTIKUM

SUMBER TENAGA PERTANIAN

Disusun Oleh :
Tim Asisten Laboratorium Produksi
dan Manajemen Alat Mesin Pertanian

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2023
ATURAN PRAKTIKUM SUMBER TENAGA PERTANIAN

1. Pelaksaaan praktikum
a. Praktikum dilaksanakan setia hari Minggu pada semester ganjil
b. Praktikum dilaksanakan sesuai dengan banyak objek yang akan
dipraktikumkan
c. Ujian praktikum dilaksanakan setelah semua objek dipraktikumkan dan
semua laporan praktikum sudah dibundel dan sudah disetujui oleh tim asisten
2. Kelompok dan jadwal praktikum
a. Pembagian kelompok praktikum akan disusun oleh tim asisten
b. Praktikum dimulai dari jam 07.00 wib sampai selesai, tergantung objek
3. Tata tertib pelaksaan praktikum
a. Praktikan menghadiri praktikum 100%.
b. Setiap praktikan mendapat perlakuan yang sama dalam pelaksanaan
praktikum
c. Praktikan hadir 5 menit sebelum praktikum dimulai, praktikan yang datang
setelah jadwal yang telah ditentukan tidak diizinkan untuk mengikuti
praktikum pada hari tersebut
d. Praktikan wajib mengenakan baju labor produksi dan manajemen alsintan
(Baju bengkel)
e. Praktikan dilarang beramut panjang, khusus laki-laki dengan ukuran satu dua
satu, khusus wanita yang tidak menggunakan jilbab mengikat rambutnya
kebelakang, dan untuk wanita yang menggunakan jilbab merapikan jilbabnya,
jangan sampai ada salah satu bagian ujung jilbab yang terjuntai, dengan
alasan keselamatan kerja.
f. Praktikan tidak dibenarkan menggunakan celana atau rok dengan bahan dasar,
tipis dan mudah terbakar
g. Praktikan wajib menggunakan sepatu kets (minimal), Safety (Anjuran “jika
punya”), untuk wanita tidak dibenarkan menggunakan sepatu balet atau
sejenisnya yang membuka sebagian muka kaki, usahakan mengenakan sepatu
dengan bahan keras untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja

i
h. Praktikan diperbolehkan tidak mengikuti praktikum menyangkut urusan
akademik dan kesehatan dengan melampirkan surat keterangan dokter, dan
dilaksanakan praktikum susulan.
i. Setiap aktivitas praktikan dalam praktikum berlangsung harus seizin asisten
praktikum
j. Setiap praktikan yang bermain-main dalam pelaksaan praktikum akan
mendapat hukuman dari asisten praktikum, bagi yang tidak mengikuti akan
disuruh pulang, dan bagi yang masih melanggar akan diberikan nilai E pada
praktikum
k. Praktikan wajib membawa modul praktikum
l. Praktikan DILARANG MAKAN, MINUM selama berada di bengkel.
m. Tidak dibenarkan MEROKOK selama praktikum berlangsung.
n. Praktikan dilarang melakukan tindakan yang dapat menggangu jalannya
praktikum
o. Praktikan wajib membuat laporan awal yang berisikan tentang materi
praktikum yang akan dilakukan, Praktikan yang tidak membawa laporan awal
tidak diperkenankan mengikuti praktikum pada hari tersebut
p. Asisten berhak menggagalkan praktikan atau kelompok yang tidak mematuhi
aturan praktikum
4. Pelaksanaan Responsi
a. Responsi dilaksanakan pada awal dan akhir praktikum
b. Responsi memuat bahasan materi yang dipraktikumkan.
5. Laporan
a. Laporan dibuat dengan tulis tangan (tinta warna biru) di atas kertas Header
Footer berlogo LPMAMP pada satu sisinya (tidak timbal balik), margin
(4,3,3,3), jika salah penulisan tidak boleh di Tipe-x.
b. Gambar ditulis dengan pulpen tinta hitam, keterangan gambar tulis tinta biru.
c. Laporan terdiri dari laporan awal yang dibuat oleh masing-masing praktikan
dan laporan akhir yang dibuat oleh masing-masing praktikan
d. Laporan yang tidak lengkap berdasarkan format yang ditentukan maka asisten
berhak mengurangi nilainya sesuai dengan standard yang berlaku.
e. Tidak dibenarkan Copy paste dalam pembuatan laporan oleh kelompok lain.

ii
f. Laporan akan dikembalikan jika tidak sesuai dengan format dan aturan yang
telah ditentukan asisten
g. Laporan awal (Format Terlampir)
1. Laporan awal dikumpulkan sebelum pelaksanaan praktikum.
2. Laporan awal dibuat berdasarkan format yang telah diberikan.
3. Laporan awal dikembalikan oleh asisten pada setiap akhir pertemuan
perminggu.
h. Laporan akhir ( Format Terlampir)
1. Laporan akhir harus acc terlebih dahulu kepada asisten.
2. Laporan akhir harus sesuai dengan format yang telah ditetapkan.
3. Laporan akhir dibundel dengan warna sampul hijau toska.
6. Ujian Akhir Praktikum
a. Ujian akhir praktikum dilaksanakan setelah semua objek praktikum
diselesaikan untuk semua kelompok praktikum.
b. Ujian akhir praktikum merupakan ujian tulis dan ujian praktek.
c. Materi ujian berhubungan dengan semua objek yang telah dipraktikumkan
dan disiapkan oleh asisten praktikum.
7. Penilaian
a. Penilaian dilakukan secara objektif oleh setiap asisten kelompok praktikum.
b. Nilai akhir untuk setiap praktikan ditentukan berdasarkan format penilaian
yang telah dibuat dan ditetapkan dosen penanggung jawab dan tim asisten.
c. Nilai akhir setiap praktikan akan diserahkan ke Program Studi Teknik
Pertanian melalui Koordinator asisten setelah praktikum selesai dilaksanakan.
d. Praktikan yang gagal dalam praktikum harus mengulang praktikum untuk
semua objek pada tahun berikutnya.

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT,


karena berkat rahmat dan karunia-Nya telah dapat diselesaikan penyusunan modul
petunjuk Praktikum Sumber Tenaga Pertanian ini.
Modul petunjuk ini dimaksudkan sebagai pegangan dan pedoman bagi
asisten dan praktikan dalam melaksanakan kegiatan praktikum Sumber Tenaga
Pertanian. Diharapkan dengan adanya modul ini, kegiatan praktikum yang
dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga modul petunjuk praktikum
Sumber Tenaga Pertanian ini dapat dibaca dan digunakan dengan sebaik-baiknya.
Semoga kita semua mendapatkan berkah dari Allah SWT. Aamiin.

Padang, Februari 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

ATURAN PRAKTIKUM .......................................................................................i


KATA PENGANTAR ...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
I. MOTOR BAKAR ...............................................................................................1
1.1 Tujuan Praktikum ...............................................................................................1
1.2 Landasan Teori ...................................................................................................1
1.2.1 Pengertian Motor Bakar ..................................................................................1
1.2.2 Motor Bakar 2 Tak ..........................................................................................2
1.2.3 Motor Bakar 4 Tak ..........................................................................................3
1.2.4 Rumus pada Motor Bakar ...............................................................................4
1.3 Pelaksanaan Praktikum ......................................................................................5
1.4 Hasil dan Pembahasan........................................................................................5
1.5 Kesimpulan dan Saran........................................................................................6
II. GARDAN, PERSNELING DAN SISTEM PENGEREMAN ........................7
2.1 Tujuan Praktikum ...............................................................................................7
2.2 Landasan Teori ...................................................................................................7
2.2.1 Gardan .............................................................................................................7
2.2.2 Persneling .......................................................................................................8
2.2.3 Roda Gigi ........................................................................................................8
2.2.4 Sistem Pengereman .........................................................................................9
2.3 Pelaksanaan Praktikum ....................................................................................10
2.4 Hasil dan Pembahasan......................................................................................11
2.5 Kesimpulan dan Saran......................................................................................11
III. MOTOR LISTRIK ........................................................................................12
3.1 Tujuan Praktikum .............................................................................................12
3.2 Landasan Teori .................................................................................................12
3.2.1 Pengertian Motor Listrik ...............................................................................12
3.2.2 Prinsip Kerja Motor Listrik ...........................................................................12
3.3 Pelaksanaan Praktikum ....................................................................................13

v
3.4 Hasil dan Pembahasan......................................................................................13
3.5 Kesimpulan dan Saran......................................................................................13
IV. AKI ..................................................................................................................14
4.1 Tujuan Praktikum .............................................................................................14
4.2 Landasan Teori .................................................................................................14
4.2.1 Pengertian Aki ...............................................................................................14
4.2.2 Jenis-jenis Aki ...............................................................................................15
4.3 Pelaksanaan Praktikum ....................................................................................16
4.4 Hasil dan Pembahasan......................................................................................15
4.5 Kesimpulan dan Saran......................................................................................17
V. ENERGI TERBARUKAN..............................................................................18
5.1 Tujuan Praktikum .............................................................................................18
5.2 Landasan Teori .................................................................................................18
5.2.1 Energi Terbarukan .........................................................................................18
5.2.2 Peraturan Pemerintah Tentang Energi Terbarukan .......................................19
5.2.3 Energi Surya ..................................................................................................20
5.2.4 Teknologi Energi Surya Fotovoltaik .............................................................21
5.3 Pelaksanaan Praktikum ....................................................................................23
5.4 Hasil dan Pembahasan......................................................................................23
5.5. Kesimpulan dan Saran.....................................................................................24

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Bentuk Dasar Mesin 2 Tak ...................................................................................2
2. Bentuk Dasar Mesin 4 Tak ...................................................................................3
3. Gardan ..................................................................................................................7
4. Klasifikasi Roda Gigi ...........................................................................................9
5. Rem Tromol .......................................................................................................10
6. Jenis Motor Listrik .............................................................................................12
7. Energi Terbarukan ..............................................................................................18
8. Matahari .............................................................................................................20
9. Prinsip Kerja Panel Surya ..................................................................................22

vii
I. MOTOR BAKAR

1.1 Tujuan Praktikum


1. Untuk mengetahui macam-macam motor bakar
2. Untuk mengetahui komponen-komponen motor bakar beserta fungsinya
3. Untuk mengetahui prinsip kerja motor bakar

1.2 Landasan Teori


1.2.1 Pengertian Motor Bakar
Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin yang
mengubah energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubahtenaga
kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanis. Energi diperoleh dari proses
pembakaran, proses pembakaran juga pengubahan energi tersebut dilaksanakan
di dalam mesin dan ada yang dilakukan di luar mesin kalor (Kiyaku dan
Murdhana, 1998). Mesin pada umumnya mengonversikan energi termal menjadi
gerak mekanis dan hal ini dinamakan dengan mesin panas (heat engines). Heat
engine pada umumnya diklasifikasikan menjadi external combution engines (E C
engines) dan internal Combustion engines (I C engines). External combustion
engines adalah mesin yang pembakarannya terletak di bagian luar, sebagai
contoh dari mesin tipe ini adalah mesin uap dan turbin uap. Dalam mesin uap dan
turbin uap, panas dari pembakaran bahan bakar akan menghasilkan uap yang
bertekanan tinggi, di mana uap tersebut akan menggerakkan turbin atau mesin.
Motor pembakaran luar (external combustion engines) adalah suatu jenis
motor bakar yang proses pembakaran terjadi di luar dari konstruksi atau
mekanisme mesin. Pembakaran ini dilakukan untuk menghasilkan perubahan
energi panas yang kemudian energi panas tersebut disalurkan melalui media
penghubung dari ruang pembakaran ke konstruksi mesin. Motor pembakaran
dalam (internal combustion engines) adalah suatu mesin motor bakar yang proses
pembakarannya dalam menghasilkan perubahan energi panas terjadi di dalam
konstruksi mesin itu sendiri. Hal ini yang membedakan pembakaran dalam ini
dengan pembakaran luar yaitu tidak diperlukannya saluran penghubung tertentu

1
karena proses pembakaran keseluruhan terjadi di dalam komponen mesin, lebih
tepatnya terjadi pada ruang bakar.
Pada dasarnya internal combustion engine dibagi menjadi dua tipe yaitu,
mesin pembakaran yang memerlukan busi dan mesin pembakaran yang
mengandalkan kompresi dari cairan. Mesin pembakaran dengan menggunakan
busi memiliki prinsip kerja yaitu mengambil campuran dari bahan bakar dan
udara, mengompresi campuran tersebut dan ketika pada titik yang optimal akan
terjadi pembakaran dengan bantuan dari busi.

1.2.2 Motor bakar 2 tak


Motor 2 tak adalah motor bakar yang dalam memperoleh tenaga dilakukan
dalam 2 langkah piston dan 1 kali putaran poros engkol /crank shaft.
Motor 2 Tak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Setiap dua langkah piston terdapat satu langkah ekspansi.
2. Pada dinding silinder terdapat saluran masuk dan saluran buang.
3. Pembilasan terjadi pada waktu piston berada di sekitar TMB.

Gambar 1. Bentuk Dasar Mesin 2 Tak


Sumber : Academia.com

Langkah kerja motor 2 tak :


1. Langkah Hisap dan Kompresi
Piston bergerak ke atas. Ruang dibawah piston menjadi vakum/hampa udara,
akibatnya udara dan campuran bahan bakar terhisap masuk ke dalam ruang
dibawah piston. Sementara dibagian ruang atas piston terjadi langkah kompresi,
sehingga udara dan campuran bahan bakar yang sudah berada di ruang atas piston
2
suhu dan tekanannya menjadi naik. Pada saat 10-5 derajat sebelum TMA, busi
memercikan bunga api, sehingga campuran udara dan bahan bakar yang telah naik
temperatur dan tekanannya menjadi terbakar dan meledak.
2. Langkah Usaha dan Buang
Hasil dari pembakaran tadi membuat piston bergerak ke bawah. Pada saat piston
terdorong ke bawah/bergerak ke bawah, ruang di bawah piston menjadi
dimampatkan/dikompresikan. Sehingga campuran udara dan bahan bakar yang
berada di ruang bawah piston menjadi terdesak keluar dan naik ke ruang diatas
piston melalui saluran bilas. Sementara sisa hasil pembakaran tadi akan terdorong
ke luar dan keluar menuju saluran buang, kemudian menuju knalpot. Langkah
kerja ini terjadi berulang-ulang selama mesin hidup.

1.2.3 Motor bakar 4 tak


Motor 4 Tak adalah motor bakar yang dalam upaya memperoleh tenaga
dilakukandengan 4 kali langkah piston dan 2 putaran poros engkol. Untuk
membuka dan menutupsaluran masuk (intake manifold) dan saluran keluar
silinder (exhaust manifold) dilakukanoleh katup.

Gambar 2. Bentuk Dasar Mesin 4 Tak


Sumber : Masfendi.id

Langkah kerja motor 4 tak :


1. Langkah Hisap
Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah). dalam
langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dihisap ke dalam silinder. katup
hisap terbuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu piston bergerak ke bawah,
menyebabkan ruang silinder menjadi vakum, masuknya campuran udara dan

3
bahan bakar ke dalam silinder disebabkan adanya tekanan udara luar
( atmospheric pressure).
2. Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, campuran udara dan
bahan bakar dikompresikan/dimampatkan. Katup hisap dan katup buang tertutup.
Waktu torak mulai naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA)
campuran udara dan bahan bakar yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya
tekanan dan temperaturnya menjadi naik, sehingga akan mudah terbakar.
3. Langkah Usaha
Piston bergerak dari TMA ke TMB. Dalam langkah ini, mesin menghasilkan
tenaga untuk menggerakan kendaraan. Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada
saat langkah kompresi, busi memberi loncatan bunga api pada campuran yang
telah dikompresikan. Dengan terjadinya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas
pembakaran yang tinggi mendorong torak kebawah. Usaha ini yang menjadi
tenaga mesin (engine power).
4. Langkah Buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, gas yang terbakar dibuang
dari dalam silinder. Katup buang terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA
mendorong gas bekas pembakaran ke luar dari silinder.Ketika torak mencapai
TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan berikutnya, yaitu langkah hisap.

1.2.4 Rumus pada motor bakar


1. Volume langkah
Volume langkah adalah volume yang terbentuk saat torak bergerak dari
TMB ke TMA. Volume langkah dinyatakan dalam satuan cm³ (cc). Volume
langkah disebut juga kapasitas mesin. Volume langkah dapat dihitung
menggunakan volume tabung, yaitu luas lingkaran silinder dikali panjang langkah
torak (S) dan jumlah silinder mesin (N). Volume langkah dapat dihitung dengan
rumus berikut.

4
2. Perbandingan kompresi
Perbandingan kompresi menunjukkan besarnya campuran udara dan bahan
bakar yang dihisap selama langkah hisap dibandingkan dengan besarnya
campuran udara dan bahan bakar yang dikompresikan selama langkah kompresi.

3. Momen torsi
Momen mesin atau torsi adalah nilai yang menunjukkan gaya putar pada
output mesin (poros engkol) yang diperoleh dari tenaga hasil pembakaran didalam
silinder. Pada umumnya satuan yang digunakan momen adalah Nm. Momen
merupakan hasil perkalian antara gaya putar mesin (F) dan panjang langkah torak
(d). Momen yang dihasilkan mesin dapat dihitung dengan rumus: T = F. d

1.3 Pelaksanaan Praktikum


1. Praktikum objek 1 ini dilakukan dengan menggunakan alat peraga
2. Asisten lapangan menjelaskan dengan mempraktikan bongkar pasang alat
peraga
3. Asisten lapangan menjelaskan rumus mengenai motor bakar
4. Praktikan menjelaskan kembali materi yang disampaikan dengan
mempraktikan alat peraga

1.4 Hasil dan Pembahasan


1.4.1 Hasil
Tabel Hasil perhitungan motor bakar
Perhitungan Hasil Perhitungan
Volume langkah
Perbandingan kompresi
Volume torsi
Sumber :

5
Tabel Komponen motor 2 tak beserta fungsinya
Komponen Fungsi

Sumber :

Tabel Komponen motor 4 tak beserta fungsinya


Komponen Fungsi

Sumber :

Tabel Komponen motor diesel beserta fungsinya


Komponen Fungsi

Sumber :

1.4.2 Pembahasan Hasil Praktikum

1.5 Kesimpulan dan Saran


1.5.1 Kesimpulan

1.5.2 Saran

6
II. GARDAN, PERSNELING, DAN SISTEM PENGEREMAN

2.1 Tujuan Praktikum


1. Untuk mengetahui komponen-komponen gardan, persneling, dan sistem
pengereman beserta fungsinya
2. Untuk mengetahui prinsip kerja gardan, persneling, dan sistem
pengereman
3. Untuk mempraktikan sistem roda gigi

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Gardan
Differential atau yang biasa disebut gardan adalah salah satu komponen
paling penting yang ada pada kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda
empat. Gardan atau differential ini adalah salah satu komponen yang masih
termasuk bagian dari sistem penggerak kendaraan sehingga keberadaannya
sangatlah diperlukan. Fungsi utama dari gardan ini adalah untuk meneruskan
tenaga putar yang dihasilkan oleh mesin mobil menuju roda roda penggerak yang
sebelumnya tenaga putar ini dihubungkan ke sistem kopling - transmisi - batang
propeller dan selanjutnya adalah gardan

Gambar 3. Gardan
Smber : Mekanikal mini project.com
Fungsi gardan :
1. Gardan sebagai pembeda putaran poros roda antara kiri dan kanan
Fungsi utama dari gardan atau differensial ini adalah sebagai pembeda gerak
putar antara poros atau as roda bagian kiri dan bagian kanan kendaraan. Dengan

7
adanya perbedaan putar inilah radius belok mobil menjadi lebih pendek sehingga
mobil tidak perlu berputar lebih jauh ketika belok full. Selain mempermudahkan
mobil pada saat belok, dengan adanya perbedaan putaran antara roda kiri dan
kanan mobil membuat salah satu ban tidak mengalami slip yang hanya akan
membuatnya cepat aus dan rusak.

2. Gardan sebagai penerus tenaga putar mesin menuju poros penggerak


Gardan selain memiliki fungsi sebagai pembeda gerak antara poros roda bagian
kiri dan kanan juga memiliki fungsi lainnya yakni sebagai penerus tenaga putar
yang dihasilkan oleh mesin menuju poros roda penggerak, dalam hal ini adalah
ban kendaraan.

3. Gardan mengubah arah putar sebesar 90 derajat


Dengan adanya gardan pada kendaraan ini, maka tenaga putar yang semula
lurus dari mesin - transmisi - kopling akan diubah menjadi sebesar 90 derajat
sehingga dapat memutar poros roda penggerak.

4. Meningkatkan tenaga putar / momen


Dengan adanya gardan ini maka tenaga ptar yang dihasilkan oleh mesin bisa
ditingkatkan lebih besar lagi dan selanjutnya tenaga ini akan disalurkan ke poros
poros roda penggerak. Hal ini bisa anda lihat dimana gigi pinion gear yang
ukurannya kecil ini memutar ring gear yang ukurannya lebih besar.

2.2.2 Persneling
Persneling atau nama lainnya girboks adalah sistem roda gigi dan hidraulis
yang menghantarkan tenaga mekanis dari penggerak ke roda dengen kecepatan
lebih rendah tetapi gaya putar lebih tinggi. Sistem ini juga memungkinkan
pergantian perbandingan kecepatan-tenaga atau arah putaran.

2.2.3 Roda Gigi


Roda gigi atau gir adalah bagian dari mesin yang berputar untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan
dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan
dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa
menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu
mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak
8
semua roda gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya
adalah pasangan roda gigi dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan
gaya translasi, bukan gaya rotasi.

Gambar 4. Klasifikasi Roda gigi


Sumber : iheldaus.blog.spot

Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk dan puli. Keuntungan
transmisi roda gigi terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan gigi yang mampu
mencegah slip, dan daya yang ditransmisikan lebih besar. Namun, roda gigi tidak
bisa mentransmisikan daya sejauh yang bisa dilakukan sistem transmisi roda dan
puli kecuali ada banyak roda gigi yang terlibat di dalamnya. Ketika dua roda gigi
dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan, keuntungan mekanis bisa
didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang bisa dihitung dengan
persamaan yang sederhana. Roda gigi dengan jumlah gigi yang lebih besar
berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun meningkatkan torsi.

2.2.4 Sistem Pengereman


Sistem rem adalah mekanisme perlambatan kecepatan kendaraan agar laju
kendaraan bisa dikendalikan. Sistem pengereman, menggunakan prinsip
perubahan energi dari energi gerak ke energi panas. Sehingga, gerakan pada roda
kendaraan bisa berkurang. Sistem rem menggunakan prinsip perubahan energi
dari energi gerak ke energi panas. Secara umum ada dua macam sistem rem,
yakni ;
9
1. Sistem rem tromol
Rem tromol, adalah sistem pengereman tertutup yang menggunakan
komponen berbentuk seperti mangkuk yang diletakan dibagian luar kampas rem.
Komponen berbentuk mangkuk ini, dinamakan tromol dan terhubung
dengan roda kendaraan. Sementara didalam tromol rem, terdapat dua buah kampas
rem yang memiliki luas penampang cukup lebar. Saat rem diaktifkan, maka
dua kampas rem ini akan menekan permukaan dalam tromol rem ke arah luar.
Sehinggagerakan tromol dan roda bisa terhenti.

Gambar 5. Rem Tromol


Sumber : Moladin.com

2.Sistem rem cakram


Rem cakram, adalah sistem rem terbuka yang menggunakan metode
penjepitan piringan untuk menghentikan putaran piringan rem. Untuk
komponennya, terdapat sebuah piringan berbentuk lingkaran yang terhubung
dengan roda. Lalu pada satu titik, terdapat dua kampas rem yang terletak
disamping kanan dan kiri piringan.

2.3 Pelaksanaan Praktikum


1. Praktikum objek 2 ini dilakukan dengan menggunakan alat peraga
2. Asisten lapangan menjelaskan dengan mempraktikan alat peraga
3. Praktikan menjelaskan kembali materi yang disampaikan dengan
mempraktikan alat peraga

10
2.4 Hasil dan Pembahasan
2.4.1 Hasil
Tabel Komponen gardan beserta fungsinya
Komponen Fungsi

Sumber :

Tabel Komponen persneling beserta fungsinya


Komponen Fungsi

Sumber :

Tabel Komponen pengereman beserta fungsinya


Komponen Fungsi

Sumber :

2.4.2 Pembahasan Hasil Praktikum

2.5 Kesimpulan dan Saran


2.5.1 Kesimpulan

2.5.2 Saran

11
III. MOTOR LISTRIK

3.1 Tujuan Praktikum


1. mengetahui prinsip kerja motor listrik
2. mengetahui kelebihan dan kekurangan motor listrik

3.2 Landasan Teori


3.2.1 Pengertian Motor Listrik
Motor listrik dapat didefinisikan sebuah benda atau alat yang mampu
menkonversi atau mengubah energi yaitu dari energi listrik menjadi energi
mekanik yang memiliki kecepatan tertentu melalui proses elektro magnet.Motor
listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin
cuci, pompa air dan penyedot debu. Pada motor listrik tenaga listrik diubah
menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik
menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet.

Gambar 6. Jenis Motor Listrik


Sumber : Moladin.com

3.2.2 Prinsip Kerja Motor Listrik


Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama. Arus
listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa
arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop yaitu,
pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk memutar
kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan
oleh susunan elektromagnetik yang disebu kumparan medan.

12
3.3 Pelaksanaan Praktikum
1. Praktikum objek 3 ini dilakukan dengan menggunakan alat peraga
2. Asisten lapangan menjelaskan dengan mempraktikan bongkar pasang alat
peraga
3. Praktikan menjelaskan kembali materi yang disampaikan dengan
mempraktikan alat peraga

3.4 Hasil dan Pembahasan


3.4.1 Hasil
Tabel Komponen motor listrik beserta fungsinya
Komponen Fungsi

Sumber :

3.4.2 Pembahasan Hasil Praktikum

3.5 Kesimpulan dan Saran


3.5.1 Kesimpulan

3.5.2 Saran

13
IV. AKI

4.1 Tujuan Praktikum


1. Untuk mengetahui macam-macam AKI
2. Untuk mengetahui komponen-komponen AKI
3. Untuk mengetahui kegunaan AKI

4.2 Landasan Teori


4.2.1 Pengertian Aki
Aki atau Storage Battery adalah sebuah sel atau elemen sekunder dan
merupakan sumber arus listrik searah yang dapat mengubah energi kimia menjadi
energi listrik. Aki termasuk elemen elektrokimia yang dapat mempengaruhi zat
pereaksinya, sehingga disebut elemen sekunder. Kutub positif aki menggunakan
lempeng oksida dan kutub negatifnya menggunakan lempeng timbal, sedangkan
larutan elektrolitnya adalah larutan asam sulfat. Ketika aki dipakai, terjadi reaksi
kimia yang mengakibatkan endapan pada anode (reduksi) dan katode (oksidasi).
Akibatnya, dalam waktu tertentu antara anode dan katode tidak ada beda potensial,
artinya aki menjadi kosong.

Agar aki dapat dipakai lagi, harus diisi dengan cara mengalirkan arus
listrik kearah yang berlawanan dengan arus listrik yang dikeluarkan aki tersebut.
Ketika aki diisi akan terjadi pengumpulan muatan listrik. Pengumpulan jumlah
muatan listrik dinyatakan dalam ampere jam, yaitu yang disebut dengan tenaga
aki. Pada kenyataannya, pemakaian aki tidak dapat mengeluarkan seluruh energi
yang tersimpan aki itu. Oleh karenanya, aki mempunyai rendemen atau efisiensi.
Perhitungan daya aki dapat menggunakan rumus : P = V X I

14
4.2.2 Jenis-jenis Aki
Aki merupakan salah satu sumber tegangan dc yang sangat penting. Selain
digunakan untuk kendaraan, generator listrik yang dilengkapi dengan dinamo
starter juga dapat digunakan untuk sumber penerangan lampu pada rumah di
malam hari, aki juga penyimpan listrik dan penstabil tegangan serta arus listrik.
Secara umum terdapat dua jenis aki, aki basah dan aki kering. Beberapa jenis aki
yaitu:
1. Aki Basah
Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang
berisi cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri-ciri utamanya memiliki lubang dengan
penutup yang berfungsi untuk menambah air aki saat aki kekurangan akibat
penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air aki. Selselnya menggunakan
bahan timbal (Pb). Kelemahan aki jenis ini adalah cairannya bersifat sangat
korosif. Uap air aki mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan
meledak jika terkena percikan api. Memiliki sifat self-discharge paling besar
dibanding aki lain sehingga harus dilakukan pensetruman ulang saat aki
didiamkan terlalu lama.
2. Aki Hybird
Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya
terdapat pada material komponen sel aki. Pada aki hybrid selnya menggunakan
low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki
performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari aki basah konvensional.
3. Aki Calcium
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. Aki
jenis ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat
penguapannya lebih kecil dibanding aki basah konvensional.
4. Aki Bebas Perawatan/Maintenance Free (MF)
Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat
penguapan air aki. Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga
dan kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi
ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air aki. Aki jenis ini biasanya terbuat
dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium.

15
5. Aki Sealed (Aki tertutup)
Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring
berisi bahan elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup rapat.
Aki jenis ini sering disebut sebagai aki kering. Sifat elektrolitnya memiliki
kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik. Karena sel terbuat dari bahan
kalsium, aki ini memiliki kemampuan penyimpanan listrik yang jauh lebih baik
seperti pada aki jenis kalsium pada umumnya. Pasalnya aki ini memiliki
selfdischarge yang sangat kecil sehingga aki sealed ini masih mampu melakukan
start saat didiamkan dalam waktu cukup lama. kemasannya yang tertutup rapat
membuat aki jenis ini bebas ditempatkan dengan berbagai posisi tanpa khawatir
tumpah. Namun karena wadahnya tertutup rapat pula aki seperti ini tidak tahan
pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan penyekat panas tambahan jika aki
diletakkan di ruang mesin
4.3 Pelaksanaan Praktikum
1. Praktikum objek 4 ini dilakukan dengan menggunakan alat peraga
2. Asisten lapangan menjelaskan dengan mempraktikan alat peraga
3. Asisten lapangan menjelaskan rumus mengenai aki
4. Praktikan menjelaskan kembali materi yang disampaikan dengan
mempraktikan alat peraga

4.4 Hasil dan Pembahasan


3.4.1 Hasil
Tabel Komponen aki beserta fungsinya
Komponen Fungsi

Sumber :

Tabel Perhiungan Aki


Perhitungan Hasil Perhitungan
Lama ketahanan aki
Waktu pengisian aki
Daya aki
Sumber :

16
4.4.2 Pembahasan Hasil Praktikum

4.5 Kesimpulan dan Saran


4.5.1 Kesimpulan

4.5.2 Saran

17
V. ENERGI TERBARUKAN

5.1 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan energi terbarukan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat dari penggunaan energi terbarukan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan prinsip kerja panel surya
4. Mahasiswa mampu menghitung jumlah cell, daya dan efisiensi dari panel
surya

5.2 Landasan Teori


5.2.1 Energi Terbarukan

Gambar 7. Energi Terbarukan


Sumber : masterplandesa.com
Energi menjadi suatu kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia
saat ini. Tidak terkecuali negara Indonesia yang memiliki berbagai macam energi
melimpah didalamnya baik energi yang sifatnya dapat diperbaharui seperti energi
air, matahari, angin, biomassa, panas bumi dan energi laut. Maupun energi yang
tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi, gas alam, batubara dan kandungan
energi nuklir pada uranium dan thorium.
Energi yang dapat diperbaharui (renewable energy) ini memiliki
keutamaan yang tidak dimiliki oleh energi yang tidak dapat diperbaharui (non
renewable energy), yaitu energi tersebut tidak akan pernah berhenti atau habis
selama siklus alam masih berlangsung, ramah lingkungan dan dapat
meminimalisir polusi lingkungan. Sedangkan non renewable energy merupakan
energi yang akan habis jika dipakai terus menerus dan menghasilkan polusi jika

18
digunakan. Namun memiliki kelebihan yaitu dapat menghasilkan energi yang
lebih besar dari pada renewable energy dengan konsentrasi yang lebih sedikit.
Semua sepakat bahwa energi yang digunakan haruslah memiliki dua
keunggulan yang dimiliki dua jenis energi tersebut (renewable energy dan non
renewable energy) yaitu ramah lingkungan dan menghasilkan energi yang besar.
Maka, satu - satunya cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan
sumber energi terbarukan dengan skala besar dan memanfaatkan potensi energi
terbarukan yang ada dengan semaksimal mungkin. Langkah itulah yang kini
pemerintah sedang perjuangkan demi untuk menjaga kestabilan dan ketahanan
energi di Indonesia ditengah semakin menurunnya pasokan non renewable energy
yang dimiliki dan meningkatnya permintaan terhadap energi itu sendiri khususnya
dibidang komersial, industri, transportasi dan rumah tangga serta ditambah
tantangan global yang dihadapi Indonesia.

5.2.2 Peraturan Pemerintah Tentang Energi Terbarukan


Kemudian sedang berusaha mengoptimalkan penggunaan energi
terbarukan sebagaimana tertulis pada Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun
2014 tentang Kebijakan Energi Nasional Pasal 11 ayat 2 yang menjelaskan
tentang prioritas pengembangan energi nasional sebagai berikut :
1. Memaksimalkan penggunaan energi terbarukan dengan memperhatikan
tingkat keekonomian.
2. Meminimalkan penggunaan minyak bumi.
3. Memanfaatkan pemanfaatan gas bumi dan energi baru.
4. Menggunakan batu bara sebagai andalan pasokan energi Nasional.
Masih pada Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Kebijakan Energi Nasional tepatnya pada Pasal 9 huruf F bahwasannya Indonesia
mematok target pencapaian energi sebagai berikut :
1. Pada Tahun 2025 peran energi baru dan energi terbarukan paling sedikit 23%
dan pada tahun 2050 paling sedikit 31% sepanjang keekonomian terpenuhi.
2. Pada tahun 2025 peran minyak bumi kurang dari 25% dan pada tahun 2050
menjadi kurang dari 20%.

19
3. Pada tahun 2025 peran batubara minimal 30% dan pada tahun 2050 minimal
25%.
4. Pada tahun 2025 peran gas bumi minimal 22% dan pada tahun 2050 minimal
24%.

5.2.3 Energi Surya


Dengan keadaan semakin menipisnya sumber energi fosil, di dunia
sekarang ini terjadi pergeseran dari penggunaan sumber energi tak terbaharui
menuju sumber energi terbaharui. Potentiate energi terbarukan, seperti: biomassa,
panas bumi, energi surya, energi air, energi angin ,energi samudera, hydro power
sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan, padahal potensi energi terbarukan ini
sangatlah besar khususnya di Indonesia. Dari sekian banyak sumber energi
terbahurui seperti diatas penggunaan energi melalui solar cell / sel surya
merupakan alternatif yang paling potensial untuk diterapkan di wilayah Indonesia.

Gambar 8. Matahari
Sumber : SINDOnews.com
Ada banyak cara untuk memanfaatkan energi dari matahari. Tumbuhan
mengubah sinar matahari menjadi energi kimia dengan menggunakan fotosintesis.
Kita memanfaatkan energi ini dengan memakan dan membakar kayu. Istilah
“tenaga surya” mempunyai arti mengubah sinar matahari secara langsung menjadi
panas atau energi listrik untuk kegunaan manusia. Dua tipe dasar tenaga matahari
adalah “sinar matahari” dan “photovoltaic” (photo=cahaya, voltaic=tegangan).
Photovoltaic tenaga matahari melibatkan pembangkit listrik dari cahaya. Rahasia
dari proses ini adalah penggunaan bahan semi konduktor yang dapat disesuaikan
untuk melepas elektron, pertikel bermuatan negative yang membentuk dasar
listrik.
20
Untuk memanfaatkan potensi energi surya tersebut, ada 2 (dua) macam
teknologi yang sudah diterapkan, yaitu:
1. Teknologi energi surya fotovoltaik, Energi surya fotovoltaik digunakan untuk
memenuhi kebutuhan listrik, pompa air, televisi, telekomunikasi, dan lemari
pendingin di Puskesmas dengan kapasitas total ± 6 MW.
2. Teknologi energi surya termal, Energi surya termal pada umumnya digunakan
untuk memasak (kompor surya), mengeringkan hasil pertanian (perkebunan,
perikanan, kehutanan, tanaman pangan) dan memanaskan air.

5.2.4 Teknologi Energi Surya Fotovoltaik


Salah satu cara penyediaan energi listrik alternatif yang siap untuk
diterapkan secara masal pada saat ini adalah menggunakan suatu sistem teknologi
yang diperkenalkan sebagai Sistem Energi Surya Fotovoltaik (SESF)atau secara
umum dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik (PLTS
Fotovoltaik). Sebutan SESF merupakan istilah yang telah dibakukan oleh
pemerintah yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu sistem pembangkit
energi yang memanfaatkan energi matahari dan menggunakan teknologi
fotovoltaik. Dibandingkan energi listrik konvensional pada umumnya, SESF
terkesan rumit, mahal dan sulit dioperasikan. Namun dari pengalaman lebih dari
15 tahun operasional di beberapa kawasan di Indonesia, SESF merupakan suatu
sistem yang mudah didalam pengoperasiannya, handal, serta memerlukan biaya
pemeliharaan dan operasi yang rendah menjadikan SESF mampu bersaing dengan
teknologi konvensional pada sebagian besar kondisi wilayah Indonesia yang
terdiri atas pulau -pulau kecil yang tidak terjangkau oleh jaringan PLN dan
tergolong sebagai kawasan terpencil.

Pada umumnya modul fotovoltaik dipasarkan dengan kapasitas 50 Watt-


peak (Wp) atau kelipatannya. Unit satuan Watt-peak adalah satuan daya (Watt)
yang dapat dibangkitkan oleh modul fotovoltaik dalam keadaan standar
uji(Standard Test Condition - STC). Efisiensi pembangkitan energi listrik yang
dihasilkan modul fotovoltaik pada skala komersial saat ini adalah sekitar 14 -15
%. Komponen utama suatu SESF adalah sel fotovoltaik yang mengubah
penyinaran/radiasi matahari menjadi listrik secara langsung (direct conversion).

21
Teknologi sel fotovoltaik yang banyak dikembangkan dewasa ini pada
umumnya merupakan jenis teknologi kristal yang dibuat dengan bahan baku
berbasis silikon. Produk akhir dari modul fotovoltaik menyerupai bentuk lembaran
kaca dengan ketebalan sekitar 6 - 8 milimeter. Kemudian ada Balance of System
(BOS) yang meliputi controller, inverter , kerangka modul, peralatan listrik,
seperti kabel, stop kontak, dan lain-lain. Ada juga unit penyimpan energi (baterai)
dan peralatan penunjang lain seperti inverte , sistem terpusat, sistem hibrid, dan
lain-lain.

Gambar 9. Prinsip Kerja Panel Surya


Sumber : sanspower.com
Untuk menghitung daya dan energi dari panel surya yang akan dipasang,
baik dengan skala kecil dan skala besar, dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.
E = A x r x H x PR
Dimana :
E = Electric Energy PV (kwh/year)
A = Total solar panel area (m²)
r = Solar panel yield (%)
H = Annual average irradiation on tilted panels (shading not included)
PR = Performance ratio, coefficient for losses (range between 0.9 and 0.5)

Keterangan :
E adalah jumlah listrik yang dihasilkan dalam satuan kWh/tahun
A adalah total luas penampang sel-sel fotovoltaik yang akan dipasang dalam
satuan m².
22
r adalah efisiensi peralatan solar panel dalam satuan %
H adalah radiasi Matahari tahunan dalam satuan kWh/m²/tahun
PR adalah efisiensi yang sudah menjadi ketetapan antara 0.5 - 0.9.
Pada umumnya solar panel standarnya memiliki cell sejumlah 36, 60,
dan 72 cell. Untuk menghitung jumlah cell dalam satu lembar solar panel dapat
digunakan rumus : Voc (Tegangan rangkaian terbuka) dibagi (:) 0,6 (standar
tegangan silicon).
Untuk menghitung efisiensi solar panel digunakan rumus sebagai berikut:
𝑣𝑚𝑝
Efisiensi Panel Surya = 𝑖𝑚𝑝
× 100%

Luas =Panjang x lebar (m²)


Watt = Vmp x Imp (Wattpeak (Wp))
Vmp = Tegangan Operasi Optimal (Wp)
Imp = Tegangan Operasi Optimal (Wp)

5.3 Pelaksanaan Praktikum


1. Pengenalan panel surya dan prinsip kerjanya
2. Pengenalan komponen dan spesifikasi panel surya
3. Pengukuran terhadap panjang dan lebar panel surya
4. Melakukan perhitungan dengan rumus yang sudah dipelajari

5.4 Hasil dan Pembahasan


5.4.1 Hasil
Tabel Komponen panel surya beserta fungsinya
Komponen Fungsi

Sumber :

23
Tabel spesifikasi panel surya
Spesifikasi Keterangan

Sumber :
Tabel Hasil perhitungan panel surya
Perhitungan Hasil Perhitungan
Jumlah Cell Panel Surya
Efisiensi Panel Surya
Energi Panel Surya
Sumber :

5.4.2 Pembahasan Hasil Praktikum

5.5 Kesimpulan dan Saran


5.5.1 Kesimpulan
5.5.2 Saran

24

Anda mungkin juga menyukai