Anda di halaman 1dari 14

AGRICULTURAL MANAGEMENT AND

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

OBJEK 6
Functions, Modules, dan Libraries

6.1 Tujuan Praktikum


Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan telah memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud function(s) dan dapat membuat
serta menggunakannya
2. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan module(s) dan dapat
membuat serta menggunakannya
3. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan library(s) dan dapat
memasang serta menggunakannya

6.2 Petunjuk
1. Awali setiap aktivitas anda dengan doa, agar anda lancar dalam belajar
2. Pahami tujuan, dasar teori, dan latihan-latihan praktikum dengan baik
3. Kerjakan tugas-tugas praktikum dengan baik, jujur, dan sabar
4. Tanyakan kepada asisten apabila ada hal-hal yang kurang jelas

6.3 Alat dan Bahan


 PC/ laptop yang memenuhi kapasitas untuk pemrograman bahasa C++
 Software Visual Studio Code
 Modul/handout materi yang akan dipraktekkan

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

6.4 Teori Dasar


6.4.1 Functions
Sebuah function dapat diartikan sebagai sebuah blok kode yang hanya
akan berjalan ketika ia dipanggil. Kita bisa menyimpan blok kode yang terpakai
berulang agar tidak perlu menuliskannya berulang kali di dalam file program. Hal
ini sangat memudahkan programmer dan membuat koding lebih simpel.
Pada dasarnya, Python telah memiliki banyak function bawaan yang
tinggal digunakan. Namun di samping itu, kita juga bisa membuat function sendiri
untuk membuat program kita menjadi lebih rapi. Terutama jika memang blok
kode tersebut tidak ada dalam library standar dari bahasa pemrograman Python.
1. Built-in Functions
Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, Python memiliki banyak
functions bawaan atau built-in. Functions tersebut tersimpan dalam modules yang
berada dalam package atau library bawaan yang disebut Python Standard Library
(hal ini akan dibahas lebih lanjut di bawah).
Untuk menggunakan functions bawaan, kita tinggal menuliskannya ke
dalam file program. Pada Modul 1 yang telah lalu, saudara telah mempelajari
mengenai salah satu built-in function yaitu input(). Di samping itu, print() juga
termasuk sebuah built-in functions yang tentu saja sudah sangat akrab dengan
kita. Adapun cara penggunaan built-in function lainnya juga sama, tinggal kita
panggil.
Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah contoh penggunaan built-in
function list() dan range(). Function list() dapat digunakan untuk membuat
sebuah list. Sedangkan function range() dapat digunakan untuk membuat
kelompok data sequence.

Kode di atas jika dieksekusi akan menghasilkan output sebagai berikut:

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Saudara bisa mengeksplorasi lebih lanjut built-in functions yang lain di


dokumentasi Python di tautan berikut ini
https://docs.python.org/3/library/functions.html
2. Membuat dan Memanggil Functions
Seorang programmer juga bisa membuat function sendiri agar
memudahkannya dalam menulis koding pada program yang ia buat. Cara
membuat sebuah function cukup mudah, kita bisa menggunakan kata kunci def
lalu diikuti function yang akan dibuat. Function yang dibuat sebaiknya diletakkan
bagian atas program agar dapat dipanggil di baris-baris kode di bawahnya.

Berikut adalah hasil eksekusi dari program di atas:

Kita juga bisa membuat function dengan argumen, silakan cobakan baris
kode berikut ini di perangkat saudara masing-masing. Tulis lalu jalankan program
berikut.

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Sebagai tambahan, kita juga bisa membuat function dengan lebih dari 1
argumen, misalnya 2 argumen. Agar lebih menarik, kita tambahkan dengan If
Statement yang telah dipelajari pada Modul 5.

Cobakanlah kode program di atas di perangkat saudara. Isikan argumen


nama dan jenis kelamin ketika memanggil function sapa().

6.4.2 Modules

Sederhananya, module adalah sebuah file Python yang berisikan banyak


function di dalamnya. Sama hal dengan functions, Python juga memiliki built-in
module. Adapun daftar modules bawaan Python bisa dilihat di tautan ini
https://docs.python.org/3/py-modindex.html, saudara bisa mencobakan salah satu
atau beberapa module di dalamnya. Sebagai contoh module time.
1. Menggunakan Module Bawaan Python
Module time memiliki banyak function yang bisa kita gunakan. Salah satu
function yang paling umum digunakan dari module time adalah sleep(). Function
ini memiliki fungsi untuk memberikan waktu, atau katakanlah jeda, yang bisa kita
gunakan untuk berbagai keperluan pemrograman. Salah satu contohnya adalah
memberikan jeda pada aplikasi elektronika atau sistem kontrol. Namun dalam
perkuliahan ini kita hanya akan mencobakannya pada string.
Ada dua cara memanggil module, kita bisa menggunakan kata kunci
import secara langsung, atau memanggil function spesifik dengan menggunakan
katakunci from … import …. Untuk lebih jelasnya, perhatikan dan cobakanlah
contoh program berikut.

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Jika kita memanggil keseluruhan module, maka kita perlu menuliskan


function setelah module tersebut, seperti time.sleep di atas. Perhatikan time
adalah module-nya, sedangkan sleep adalah function-nya, keduanya mesti
digabungkan dengan simbol titik. Nah, jika kita hanya ingin menggunakan
function spesifik, kita bisa memanggilnya agar penulisan kode jadi lebih mudah.
Seperti contoh berikut ini.

2. Membuat Module Sendiri


Python juga mengizinkan pengguna untuk membuat module mereka
sendiri. Caranya sangat mudah, cukup membuat beberapa function dalam satu
buah file Python. Sebaiknya, tempatkan file tersebut dalam satu folder yang sama
dengan file program saudara. Untuk lebih memahami materi ini, perhatikan
koding module kabataku.py berikut. Buatlah file module pada perangkat Anda,
kemudian simpan dengan nama kabataku.py

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Berikut adalah kode program untuk memanggil module tersebut

Cobakanlah kode di atas, untuk lebih menambah pengalaman Anda,


gantilah nilai dari argumen x dan y di dalam tanda kurung.
6.4.3 Libraries
Library, sebagian orang juga menyebutnya dengan package, adalah
kumpulan dari banyak module. Python memiliki library bawaan yang menyimpan
modules dan functions untuk membuat program-program dasar. Hanya saja,
seseorang harus memasang library tambahan dari pihak ketiga untuk memudahkan
pekerjaan tertentu atau bahkan untuk membuat program yang lebih rumit.

1. Python Standard Library


Library standar Python berisi beragam module yang fungsional untuk
berbagai aplikasi program. Saudara bisa melihat dokumentasi mengenai library
standar ini di tautan berikut ini https://docs.python.org/3/library/.
Pada library standar tersebut terdapat banyak module built-in yang bisa
kita gunakan. Sebagai contoh module math yang berisi function yang berkaitan
dengan matematika. Dokumentasi mengenai module ini bisa dilihat di tautan
berikut https://docs.python.org/3/library/math.html. Cara menggunakan module
Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

ini cukup mudah, kita tinggal melakukan import pada file program. Perhatikan
dan cobakan kode berikut:

Jika Anda mendapatkan output “True” itu berarti function math.factorial()


berjalan sesuai dengan teori matematika yang ada. Contoh di atas hanya
menggunakan angka factorial yang kecil sehingga mungkin bisa dilakukan secara
manual, namun jika angka yang difaktorialkan besar, sebaiknya menggunakan
function dari module math tadi. Perhatikan contoh berikut:

Berikut adalah hasil eksekusinya:

Anda bisa mengeksplorasi lebih lanjut functions lain yang ada di module
math atau modules lain pada Python Standard Library.

2. Membuat Virtual Environment


Pada dasarnya, pengguna bisa memasang (install) langsung library dari
pihak ketiga ke directory atau folder Python di komputer atau laptop. Hanya saja,
pada kondisi tertentu, seseorang kadang membutuhkan virtual environment untuk
memasang library tadi. Contoh alasannya adalah untuk memudahkan project atau
bisa juga untuk membuat tutorial. Selain itu, virtual environment akan membantu
pembelajaran saudara menjadi lebih mudah ketika laptop atau komputer yang
dipakai adalah komputer bersama, seperti komputer laboratorium dan sebagainya.
Untuk membuat virtual environment ini, ada beberapa langkah yang harus
kita lakukan, yaitu sebagai berikut:
1) Bukalah aplikasi Visual Studio Code di perangkat Anda masing-masing.

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

2) Jalankan sebuah Terminal baru dengan memilih menu Terminal > New
Terminal.

3) Setelah Terminal baru terbuka, ubahlah shell dari Powershell ke Command


Prompt.

4) Bukalah lokasi penyimpanan atau drive yang akan Anda gunakan untuk
membuat folder bagi virtual environment. Sebagai contoh, jika Anda ingin
membuka drive D:, maka ketikkan D: lalu Enter.
5) Lakukan pengecekkan pada package yang telah ter-install, ketikkan pip list
pada terminal lalu tekan Enter. Jika belum ada virtualenv maka ketikkan pip

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

install virtualenv pada Terminal lalu tekan Enter. Tunggulah hingga proses
pemasangan selesai.
6) Buatlah sebuah folder baru dengan menggunakan nomor BP saudara.
Gunakan terminal dengan mengetikkan mkdir lalu diikuti nomor BP. Contoh:
mkdir 1531652045 lalu tekan Enter.
7) Bukalah folder yang telah berhasil Anda buat dengan menggunakan perintah
cd diikuti nama folder. Contoh: cd 1531652045 lalu tekan Enter.

8) Langkah selanjutnya adalah buatlah virtual environment dengan mengetikkan


perintah python -m venv .venv lalu tekan Enter.
9) Bukalah folder yang telah Anda buat tadi melalui Visual Studio Code
sehingga ditemukan folder .venv di dalamnya. Jika folder .venv ditemukan,
berarti virtual environment berhasil dibuat.

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

10) Buka kembali Terminal, buka folder yang telah Anda buat sebelumnya
melalui terminal (lihat kembali poin 7). Lalu ketikkan .venv\Scripts\
activate.bat untuk mengaktifkan virtual environment. Jika Anda menemukan
tulisan (.venv) pada Terminal, itu berarti virtual environment sudah aktif.

11) Lakukanlah pengecekkan library yang telah terpasang dengan


mengirimkan perintah pip list pada Terminal, daftar library yang akan
dikeluarkan akan sedikit jika virtual environment Anda benar-benar sudah
berjalan.

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

12) Deaktivasi atau nonaktifkan virtual environment dengan .venv\Scripts\


deactivate.bat

3. Memasang Library Pihak Ketiga


Dalam pengembangan sebuah aplikasi, tidak jarang seorang programmer
membutuhkan library atau package tambahan untuk Python mereka. Cara untuk
memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan memasangnya. Pemasangan library
eksternal atau pihak ketiga ini umumnya menggunakan fitur pip yang merupakan
package installer atau package manager.
Sebelumnya kita sudah belajar tentang cara membuat virtual environment.
Selanjutnya, dengan menggunakan virtual environment tadi, saudara akan belajar
memasang library pihak ketiga. Praktekkan langkah-langkah berikut ini.
Instalasi library Pandas dan Matplotlib
Pandas adalah salah satu library populer di pemrograman Python yang
bersifat sumber terbuka (open source). Library satu ini digunakan untuk
manipulasi dan analisis data. Pandas adalah salah satu library Python yang sangat
penting dalam aplikasi sains data (data science). Sementara itu, matplotlib
merupakan library yang berfungsi untuk membuat plot atau grafik dari data,
bahasa lainnya adalah visualisasi data. Berikut adalah langkah-langkah untuk
melakukan pemasangan library Pandas dan Matplotlib pada bahasa pemrogaman
Python.
1. Bukalah aplikasi Visual Studio Code pada perangkat saudara.

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

2. Bukalah folder virtual environment yang telah dibuat tadi lalu aktifkan
virtual environment tersebut.
3. Lakukan instalasi library Pandas dengan mengirimkan perintah pip install
pandas pada shell Command Prompt di Visual Studio Code lalu tunggulah hingga
proses selesai.
4. Lakukan juga pemasangan library matplotlib dengan perintah pip install
matplotlib pada shell lalu tunggulah hingga proses selesai.
5. Lakukan pengecekkan pada pip list untuk mengetahui apakah sudah ada
pandas dan matplotlib pada daftar library tersebut.

Baik pandas maupun matplotlib akan membawa packages lain yang


dibutuhkannya, jadi saat melakukan instalasi dua library tersebut Python juga
akan menginstal library lainnya yang dibutuhkan.

4. Menggunakan Library yang Telah Terpasang


Library pihak ketiga yang telah terpasang bisa digunakan dengan cara
yang sama dengan library ataupun module bawaan. Dengan kata lain, kita dapat
menggunakan perintah import untuk menggunakan library tersebut di dalam file
program. Perhatikan contoh di bawah ini.

Sintaks di atas berarti kita memanggil library pandas ke dalam file


program. Jika ingin menggunakan function dalam library tersebut, nantinya kita

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

tinggal mengetikkan pandas. (tanda titik di belakang pandas adalah pemisah


library dengan nama function-nya). Sebagai contoh:

Namun umumnya, programmer menyingkat kata pandas menjadi pd, agar


memudahkan dalam pengetikkan sintaks pemrograman nantinya. Sehingga
penulisan kodenya dapat dibuat menjadi seperti ini:

Lalu bagaimana caranya menggunakan function dalam pandas? Kita akan


mencobakan salah satu function yaitu DataFrame() tadi. Function satu ini
memiliki fungsi untuk mengkonstruksi sebuah data frame. Sebagaimana yang
telah dijelaskan di atas, pandas adalah library yang digunakan untuk kebutuhan
sains data atau data science, sehingga kemampuan untuk mengolah data sangat
diperlukan. Agar lebih jelas, cobakanlah kode program di bawah ini.

Jika di atas merupakan cara penggunaan library pandas, cara penggunaan


library matplotlib sebenarnya juga hampir sama. Kita perlu membuat data terlebih
dahulu, baik secara manual maupun membaca data yang telah ada di dalam file
CSV, Excel, dan lainnya dengan bantuan modul tertentu. Namun contoh di bawah
ini adalah contoh sederhana dengan data yang dibuat manual. Silakan dicobakan.

Nama : Page :
No.BP :
AGRICULTURAL MANAGEMENT AND
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LABORATORY
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

6.5. Studi Kasus

6.5.1 Tugas Program

Modifikasilah kode program di bawah ini dengan menambahkan 2 key


baru pada dictionary, yaitu harga dan asal. Harga yang dipakai adalah harga per
kilogram buah sedangkan asal hanya ada dua nilai, yaitu lokal dan impor. Setiap
key berisi minimal 7 buah value/item. Kemudian, jadikanlah dictionary tersebut
menjadi sebuah data frame.

6.5.2 Soal Cerita

Berkat kegigihannya dan atas izin Tuhan Yang Maha Esa, usaha sayur dan
buah Budi berkembang dengan baik. Saat ini Budi sudah memiliki banyak
karyawan karena pembelinya juga sudah banyak. Untuk memudahkan transaksi
jual-beli di toko Budi, ia membutuhkan seseorang untuk mengembangkan
program sederhana untuk menghitung beberapa nilai. Sebagai seorang
programmer, saudara bisa menempatkan semua perhitungan nilai tersebut di
dalam sebuah module. Berikut perhitungan yang diinginkan Budi.
a. Perhitungan harga jual dengan argumen harga dasar dan persentase laba
yang diinginkan
b. Perhitungan diskon dengan argumen harga jual dan persentase diskon yang
diberikan
c. Perhitungan uang kembalian dengan argumen jumlah uang pembeli dan
total belanja pembeli

Setelah modul selesai, cobakanlah dengan minimal 3 nilai acak setiap


perhitungan. Tampilkan hasil perhitungan di output program saudara masing-
masing.

Nama : Page :
No.BP :

Anda mungkin juga menyukai