Bab Ii Tinjauan Pustaka 2.1 Tugas Katim 2.1.1 Tugas Ketua Tim Dalam Proses Manajemen Pengarahan
Bab Ii Tinjauan Pustaka 2.1 Tugas Katim 2.1.1 Tugas Ketua Tim Dalam Proses Manajemen Pengarahan
TINJAUAN PUSTAKA
10
11
Keliat : 2012)
sampai handover kembali pada shif berikutnya, isi dari pengarahan motivasi,
sebagai pengganti kelapa ruangan di saat shif sore dan malam harus mampu
tercapai.
2.1.2.1 Motivasi
dirinya sendiri atau dari luar. Teori motivasi menurut Landy dan Becker
empat kategori, salah satunya teori kebutuhan dan dalam teori kebutuhan
teori yang terkait dalam penelitian ini yang di angkat ada yaitu teori
paling rendah sampai pada kebutuhan manusia yang paling tinggi yaitu
agar dapat hidup secara normal. b). Kebutuhan rasa aman atau
dicintai, serta ingin memilik dan dimiliki. Contoh kebutuhan ini antara
paling menonjol atau paling kuat bagi mereka pada waktu tertentu
terpenuhi..
bawahan maka akan timbul rasa bahwa dirinya di perlukan dan berarti
2.1.2.2 Supervisi
pelaksana sehingga mutu asuhan dapat menjadi lebih baik. Menurut Mua
Pendapat Allen, A., et al. (2010) ada empat fungsi supervise dan
Pemberi dukungan.
dengan tenaga kesehatan yang lain. Selain itu dalam mengatur sumber
pekerjaannya.
menggangu pekerjaannya .
saja dari staf yang di supervise tampak melihat proses asuhan adalah
2.1.2.3 Komunikasi
antara manager dan staf selain itu maneger harus paham dampak
baik dan efektip agar pengarahan tersebut bisa mencapai tujuan yang
malah sebaliknya.
20
dirasakan adalah hal yang sangat penting bagi kesehatan mental dan
memiliki cara pandang dan keyakinan berbeda denga staf nya mengenai
keyakinan itu bisa menjadi suber konflik (Marquis & Huston 2010).
menjadi sesuatu hal yang baik dan produktif (Nursalam, 2011) Rivai &
persaingan atas sumber daya yang langka dan sikap menang- kalah.
pisau yang memiliki dua sisi tajam dan tumpul tergantung dari
pemakaiannya dalam hal ini seorang manajer harus bisa menjadi kan
konflik hal yang produktif, karena dari konplik tersebut bisa muncul
hal baru yang baik, beda halnya jika pengelolaan konflik tida baik
pimpinnya.
2.1.2.5 Kerjasama
Sakit.
hanya oleh kepala ruangan atau ketua tim tetapi seluruh perawat di
ruangan itu perlu bisa melakukan kerjasama untuk itu ada beberapa
dimiliki.
intervensi.
Greeting dilakukan pada awal pengarahan bisa dengan saling sapa atau
suatu sikap terhadap pekerjaan yang di kerjakan dari perbedaan apa yang
di dapatkan dan presepsi awal yang akan dia dapatkan. Selain itu kepuasan
kerja merupakan sikap individu terhadap pekerjaanya puas atau tidak puas
pendididkan keperawatan baik dari dalam atau luar negri yang di akui
perkembangan IPTEK.
layanan kesehatan.
keputusan.
keperawatan.
peraturan perundang-undangan.
keperawatan,
beban dari luar tubuhnya. Dengan kata lain, bahwa setiap pekerjaan
ini akan memberikan beban kerja yang sangat berat yang bisa
2.2.3.3 Gaji
uang yang diberikan kepada karyawan atau pegawai. Salah satu hak
rumah sakit.
bersifat memerintah.
2.2.3.5 Wewenang
dan akuntabel.
2.3.1 Usia
dimana ada kecenderungan pegawai yang lebih tua lebih puas dibandingkan
pegawai yang lebih muda (Hayes et.al, 2015 Zein 2016) hal tersebut di
karenakan pegawai yang lebih tua cenderung bisa menyesuaikan diri dengan
2) Masa kanak- kanak : 5-11 tahun 3) Masa remaja awal : 12-16 tahun 4)
Masa remaja akhir : 17-25 tahun 5) Masa dewasa awal : 26-35 tahun 6) Masa
dewasa akhur : 36-45 tahun 7) Masa Lansia Awal : 46-55 tahun 8) Masa
2.3.2 Pendidikan
yang berpendidikan lebih tinggi memilik kepuasan kerja lebih tinggi pula
kurang maka akan menimbulkan ketidak puasan kerja (Chu et al; 2003)
tuntutan aktualisasi diri dan tuntutan terhadap organisasi tempat bekerja juga
semakin tinggi pula dan belum tentu organisai mampu meberikan tuntutan
yang di akui oleh pemerintah, ada dua jenis golongan perawat yaitu vokasi
tahap ke satu tahap Estabilishment Stage atau tahap perkembangan tahap ini
masa kerja antara 0-2 tahun. Tahap kedua masa kerja antara 2- 10 tahun
36
tahap Advance stage. Tahap ketiga masa kerja lebih dari 10 tahun atau tahap
pemantapan, saat ini pekerjaan sudah di mulai dan tahap ini terbagi tiga: a)
tahap percobaan pemantapan usia 25-30 tahun. b) usia 30-40 tahun tahap
stabilisasi tahap ini pekerjaan sudah di mulai dan pekerja tersebut memulai
memikirkan karir yang akan dia dapatkan. c) usia 40 -44 subtansi kritis
dimana seseorang kembali ke tujuan karir awalnya. 4) usia 45-65 tahun pada
usia ini karyawan memelihara posisi kerja 5) lebih dari 65 tahun tahap
model konseptual yang terdiri atas tiga sistem yang saling berinteraksi yang
2014).
37
Gambar 2.1 Model teori keperawatan Imogene King (Alligood, 2014 :261)
stress, koping.
3. Sistem sosial merupakan sistem yang lebih luas dimana akan menjaga
perilaku tersebut akan sangat ditentukan oleh informasi yang didapat oleh
baik.
39
1. Usia
2. Pendidikan
3. Lama Bekerja
Karakteristik Respoden