Anda di halaman 1dari 16

Makalah Profesi Keguruan

KESEJAHTERAAN GURU

Dosen Pengampu : Drs. Sardiman Syarif, M.Pd

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

M. Louis Firdaus U : 2001095


Ilham : 2001096
Fadjrul Islam : 2001096

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

AL GAZALI BARRU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan

kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan

hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Kesejahteraan Guru” dengan tepat waktu.

Makalah Profesi Keguruan ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada

mata kuliah di STAI Al-Gazali Barru. Selain itu, penulis juga berharap agar

makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Profesi Keguruan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Drs.

Sardiman Syarif, M.Pd selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini

dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu

proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi

kesempurnaan makalah ini.

Barru, 06 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A.Latar Belakang..........................................................................................1
B.Rumusan Masalah.....................................................................................2
C.Tujuan Penulisan.......................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

A. Pengertian Media Audio Visual...............................................................4


B. Alasan Memilih Media Berbasis Audio-Visual.......................................6
C. Jenis-jenis Media Audio Visual...............................................................8
D. Karakteristik Media Audio Visual...........................................................8
E. Manfaat Menggunakan Media Audio Visual...........................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................11

A.Kesimpulan.............................................................................................11
B.Saran........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang keras seperti saat ini seseorang

sangat membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.

Tetapi kita juga ketahui dalam persaingan dunia pekerjaan sangat ketat karena

setiap orang ingin mempunyai pekerjaan yang layak yang dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya tersebut. Setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan

pekerjaan yang bisa memenuhi kebutuhan hidup baik untuk masa sekarang atau

bahkan untuk kehidupan yang akan datang.

Menurut Davis mengatakan pada suatu tahapan kehidupan, individu-

individu sebagai subyek dalam organisasi kerja, akan menemui dan dihadapkan

pada berbagai ragam masalah yang menyangkut dan berkisar tentang kerja dan

pekerjaan. Bermula dengan keinginan bekerja, lalu memilih pekerjaan,

mempertimbangkan karir di masa mendatang, kemudian menentukan sikap dalam

tugas-tugas pekerjaan, mengadaptasi lingkungan kerja termasuk dinamika

organisasi kerjanya dan kemungkinan untuk berganti pekerjaan atau promosi,

serta meningkatkan kemampuan dan prestasi kerja. Hal lain yang mungkin pula

dihadapi adalah masalah kesulitan hambatan dalam kerja dan atau kebutuhan

untuk memperoleh imbalan serta penghargaan (reward) dalam pekerjaan.1

Permasalahan-permasalahan tersebut muncul ke permukaan karena

individu-individu dalam aktivitas kerjanya memiliki tujuan dan menyandang


1
Tjiptono, Fandy “Manajemen Jasa” (Edisi I Cet II, Andi Offcet : Yogyakarta, 1995), h.
30
aspek-aspek pribadi (seperti kebutuhan, aspirasi, sikap, minat dan kemampuan)

yang senantiasa berproses dan berinteraksi dengan perubahan dan perkembangan

lingkungan organisasi kerjanya.

Demikian halnya dengan seorang guru, tentunya juga menghadapi

permasalahan-permasalahan dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai seorang

pendidik. Banyaknya masalah yang dihadapi oleh para guru akan menjadi sumber

ketidakpuasan terhadap aktivitas kerjanya. Akan tetapi, guru tidak akan

meninggalkan profesi mereka hanya karena berbagai faktor penyebab

ketidakpuasan sebagaimana di atas. Biasanya mereka meninggalkan profesi guru

karena mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dalam hal materi.

Dewasa ini tingkat kesejahteraan guru masih tergolong rendah, tidak setara

dengan pengabdian yang diberikannya. Gaji merupakan aspek utama dan paling

pokok dalam kesejahteraan seorang guru. Selain gaji, kesejahteraan guru juga

meliputi kelancaran dalam kenaikan pangkat, kepastian karir sebagai guru dan

hubungan antar pribadi.2

Semua orang perlu kesejahteraan, demikian pula dengan profesi seorang

guru. Kesejahteraan guru menjadi jantungnya pelayanan pendidikan, karena

dengan sistem insentif yang wajar dan berkeadilan dapat diharapkan suatu

komitmen guru untuk memberikan pelayanan optimal dan terbaik bagi

masyarakat. Tampaknya dari aspek tersebut mungkin belum dapat terwujud

sepenuhnya dalam lingkungan kehidupan guru masa kini.

2
A. Supriyanto, “Jurnal Ilmu Pendidikan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar di Daerah
Diseminasi‟, jurnal ilmu pendidikan(1997), https://www.researchgate.net/publication/307685325
Pada makalah ini, akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan

kesejahteraan guru dengan tujuan agar masalah-masalah yang telah diuraikan di

atas dapat diselesaikan sehingga guru bisa menjalankan tugasnya dengan

profesional.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan beberapa

masalah antara lain :

1. Apakah pengertian dari pengelolaan kelas ?

2. Bagaimana tujuan pengelolaan kelas yang baik?

3. Apa ruang lingkup dari pengelolaan kelas ?

4. Apa prinsip-prinsip yang diterapkan dalam pengelolaan kelas ?

5. Bagaimana teknik yang digunakan dalam pengelolaan kelas ?

C. Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah di atas kita bisa mengetahui bahwa tujuan dari

penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari pengelolaan kelas.

2. Untuk mengetahui tujuan pengelolaan kelas yang baik.

3. Untuk mengetahui ruang lingkup dari pengelolaan kelas.

4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip yang diterapkan dalam pengelolaan

kelas.

5. Untuk mengetahui teknik yang digunakan dalam pengelolaan kelas.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kesejahteraan

Kesejahteraan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “hal atau

keadaan sejahtera, sedang arti sejahtera sendiri adalah aman sentosa, makmur,

serba cukup”.3 Kesejahteraan yang dimaksud adalah kompensasi yang dapat

diberikan. Menurut Dessler dalam Nunung Ristiana kompensasi adalah semua

bentuk upah atau imbalan yang berlaku bagi karyawan dan muncul dari pekerjaan

mereka, dan mempunyai dua komponen. Ada pembayaran keuangan langsung

dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan bonus serta ada pembayaran yang

tidak langsung dalam bentuk tunjangan keuangan seperti uang asuransi dan uang

liburan yang dibayarkan oleh majikan.4

Werther dan Davis mendefinisikan kompensasi sebagai apa yang diterima

pekerja sebagai tukaran atas kontribusinya kepada organisasi. Di dalam

kompensasi terdapat sistem insentif yang menghubungkan kompensasi dengan

kinerja. Dengan kompensasi kepada pekerja diberikan penghargaan berdasarkan

kinerja dan bukan berdasarkan senioritas atau jumlah jam kerja.5

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa maksud

kesejahteraan/ kompensasi adalah penghargaan yang diberikan lembaga terhadap

pekerja sebagai imbalan atas kinerjanya di lembaga, baik berbentuk uang ataupun

asuransi pada pekerja. Di dalam Islam kompensasi haruslah diberikan kepada

pekerja sebagai imbalan yang telah dijanjikan. Allah telah menegaskan imbalan
3
Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka 2007), h.794.
4
Nunung Ristiana, “Pengaruh Kompensasi, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Guru Tidak Tetap”, Skripsi tidak diterbitkan (Semarang: Universitas
Diponegoro, t.t.), h.34.
5
Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), h.290
ini dalam Qur’an disebutkan sebagaimana firman Allah SWT dalam QS An-

Nahl : 97.

‫ ِن‬K‫ َرهُ ْم بِاَحْ َس‬Kْ‫ ِزيَنَّهُ ْم اَج‬Kْ‫ ۚةً َولَنَج‬Kَ‫صالِحًا ِّم ْن َذ َك ٍر اَوْ اُ ْن ٰثى َوه َُو ُمْؤ ِم ٌن فَلَنُحْ يِيَنَّهٗ َح ٰيوةً طَيِّب‬ َ ‫َم ْن َع ِم َل‬
َ‫َما َكانُوْ ا يَ ْع َملُوْ ن‬
Terjemahnya :
Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun
perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti
akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri
balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu
mereka kerjakan.6

Berdasarkan ayat di atas di jelaskan bahwa imbalan dalam konsep Islam

menekankan pada dua aspek, yaitu dunia dan akherat. Tetapi hal yang paling

penting adalah bahwa penekanan kepada akherat itu lebih penting daripada

penekanan terhadap dunia. Hal yang menarik dari ayat ini, adalah balasan Allah

langsung di dunia (kehidupan yang baik/rezeki yang halal) dan balasan di akherat

(dalam bentuk pahala). Sehingga Allah tidak akan berlaku zalim dengan cara

menyia-nyiakan amal hamba-Nya.

B. Fungsi kesejahteraan guru

Adapun fungsi kesejahteraan guru adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan taraf kehidupan guru menuju yang lebih baik dan layak.

Dengan adanya kesejahteraan guru, guru memperoleh nafkah atau

penghasilan untuk mempertahankan hidupnya juga meningkatkan

kemakmuran berupa tunjangan kesejahteraan.

2. Sebagai motivasi bagi guru baik material maupun spiritual agar lebih

semangat dalam mengemban tugasnya.

6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya dilengkapi panduan waqaf dan
ibtida’, Jakarta: PT.SUARA AGUNG, 2021, h.278.
Dengan adanya kesejahteraan guru, hal ini mendorong atau memotivasi

guru tentang sebuah keprofesiannya, untuk menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya dengan penuh rasa tanggung jawab.

3. Untuk menanamkan rasa kesadaran dan tanggung jawab dengan

tugasnya.

Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa guru harus benar-benar

menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai guru. Sehingga

pendidikan bermutu dan berkualitas. Pemerintah memberikan

kesejahteraan sebagai penghargaan kepada guru mengemban tugas dan

tanggung jawab sebagai pendidik.

4. Sebagai sarana untuk menyongsong masa depan dan juga sebagai bekal

di masa depan setelah berhenti dari tugas mengajarnya.

Hal ini seorang guru tidak mungkin selamanya mengajar di sekolah tetapi

suatu saat akan pensiun atau berhenti dari tugas mengajarnya. Dengan

adanya kesejahteraan guru berupa gaji pokok pada saat masih mengajar

di sekolah juga bentuk kesejahteraan berupa tunjangan yang didapatkan

guru seperti jaminan kesehatan, tunjangan hari raya, dan lain-lain.7

Secara garis besar, fungsi kesejahteraan guru yakni memberikan kepuasan

kepada guru agar dalam melaksanakan tugas atau mengemban tugas dan tanggung

jawab dilaksanakan dengan baik dan maksimal. Karena kesejahteraan seorang

pekerja termasuk guru menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena

akan berpengaruh pada tugas guru yang utama yakni mendidik dan mengajar.
7
Ahmad Musthofa, “Pengaruh Tingkat Kesejahteraan Guru terhadap Etos Kerja Guru di
MTs Al Manar Desa Bener Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang”, Skripsi tidak diterbitkan
(Salatiga: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, 2010), h.16.
C. Bentuk kesejahteraan

Ivancevich hanya membedakan kompensasi finansial menjadi direct

financial compensation, inderect financial compensation. Kompensasi finansial

langsung meliputi upah, gaji, bonus, atau komisi. Sedangkan kompensasi tidak

langsung disebutnya sebagai benefit atau tunjangan terdiri dari semua financial

reward atau penghargaan finansial yang tidak termasuk dalam kompensasi

finansial langsung. Disisi lain Ivancevich juga menyebutkan adanya nonfinancial

reward atau penghargaan nonfinansial seperti pujian, rasa harga diri, dan yang

dapat mempengaruhi motivasi, produktivitas, dan kepuasan.

Bentuk kompensasi menurut Wether dan Davis dikatakan kompensasi

dapat merupakan kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung.

Kompensasi langsung merupakan kompensasi manajemen seperti upah dan gaji

atau insentif. Sementara kompensasi tidak langsung dapat berupa tunjangan atau

jaminan keamanan dan kesehatan.

Kompensasi menurut Simamora tidak selalu berbentuk finansial atau keuangan.

Berikut ini adalah penjelasan tentang komponen-komponen yang terdapat pada

struktur kompensasi.

a. Kompensasi yang bersifat finansial.

Kompensasi ini terdiri dari dua macam yaitu langsung dan tidak langsung.

1) Kompensasi langsung terdiri dari:

a) Banyak pokok yang didalamnya termasuk upah dan gaji.


b) Bayaran prestasi yaitu pembayaran yang berdasarkan kinerja

dijadikan prosedur standar untuk mencoba menghubungkan

kenaikan gaji dengan kinerja selama tahun sebelumnya.

c) Bayaran intensif yang terdiri dari potongan tabungan.

2) Kompensasi tidak langsung terdiri dari tiga bagian yaitu:

a) Program-program perlindungan, termasuk didalamnya asuransi

kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, dan asuransi tenaga kerja.

b) Bayaran diluar jam kerja, misalnya hari besar, cuti tahunan, dan

sebagainya.

c) Fasilitas-fasilitas terdiri dari kendaraan, ruang kantor, tempat

kantor dan sebagainya.

b. Kompensasi non finansial

Kompensasi ini terdiri dari dua macam:

1) Kompensasi berhubungan dengan pekerjaan Kompensasi ini berbentuk

sebagai tugas-tugas, tantangan baru dalam pekerjaan, tanggung jawab

yang menarik, dan sebagainya.

2) Kompensasi yang berhubungan dengan lingkungan kerja Kompensasi

ini terdiri dari kebijakan-kebijakan yang sehat, supervisi yang

kompeten, lingkungan kerja yang nyaman dan sebagainya.

Kompensasi juga di sebutkan dalam Al Qur’an surah At-Taubah ayat 105

sebagai berikut: ْ ِ َ ‫ب ي َ ْغ ِ ال ِ َالم َِلى ع د َون إ ُّ َ ُر تـ َ َس ُ َون و ن ِ ْم ُؤ ْم ال َ ُ و ُولُه َس ر َ ْ و َ ُكم ل‬

َّ َ ‫ل َر يـ َ َس ُوا ف ل َ ْم ُِل اع ق َ و ُ َون ل َ ْم َع ْ تـ ُم ْت َ ُ ا كن ِ ْ بم ُ ُكم ِّئ ب َ ن ُ َيـ ِ فـ َة َاد‬KK‫َم ُ ع ه َّ َى ال‬


‫ه و‬KK‫ الش‬Artinya: Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya

serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan

dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata,

lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. Al-

Taubah [9]: 105)25

Ayat di atas menjelaskan setiap umat Islam diperintahkan untuk bekerja

keras dan Allah SWT akan menampakan dan memberi balasan dari setiap amal

perbuatan manusia kelak di akhirat. Maka dapat disimpulkan bahwa Allah akan

memberi balasan atas apa yang dikerjakan, jika pekerjaan itu dikerjakan dengan

ikhlas maka Allah akan memberikan pahala dan rezeki yang halal nantinya dan

dari jalan yang tidak di sangka-sangka.

D. Jenis-Jenis Kesejahteraan Guru

Dengan banyaknya tugas dan tanggung jawab seorang guru, sudah

sepatutnya seorang pimpinan memberikan kesejahteraan kepada guru.

Kesejahteraan guru dimaksudkan agar guru menjadi lebih semangat dalam bekerja

dan terus berupaya meningkatkan kinerjanya. Berikut ini jenis-jenis kesejahteraan

yang dapat diberikan kepada guru.


1. Gaji

Gaji adalah salah satu hal yang sangat penting bagi seorang guru, karena

gaji yang diperoleh dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasibuan menyatakan

bahwa “Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan

tetap serta mempunyai jaminan yang pasti”. Pendapat lain dikemukakan oleh

Handoko, bahwa gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan

sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi

pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang”. Jika dibandingkan dengan gaji

guru di negara lain, gaji guru di Indonesia memang masih sangat rendah. Dalam

hal kesejahteraan, antara guru PNS dan guru swasta sebenarnya tidak ada

bedanya. Hal ini diatur dalam undang-undang guru dan dosen.

2. Tunjangan Profesi Guru

Salah satu bentuk peningkatan kesejahteraan guru adalah berupa tunjangan

profesi yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok bagi guru yang memiliki

sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan lainnya.

Bagi guru yang bukan PNS, tunjangan profesi dibayar sesuai dengan

jenjang jabatan dan kepangkatannya. Tunjangan profesi tersebut dialokasikan

dalam anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN).

Pemberian tunjangan profesi merupakan bentuk nyata pengakuan

pemerintah kepada profesi guru dan tenaga kependidikan. Bahkan, dapat

dikatakan bahwa kebijakan ini pun merupakan pengakuan tidak langsung dari

masyarakat kepada profesi kependidikan.


Tunjangan profesi diberikan kepada guru yang memiliki persyaratan

sebagai berikut:

a. Memiliki sertifikat pendidik 

b. Memenuhi beban kerja guru 

c. Terdaftar sebagai guru tetap 

d. Berusia paling tinggi 60 tahun 

e. Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi lain

3. Tunjangan fungsional guru

Besarnya tunjangan yang diberikan sesuai dengan jenjang jabatan

fungsional yang dimiliki oleh guru. Tunjangan fungsional dialokasikan dalam

anggaran pendapatan dan belanja negara.

4. Reward Terhadap Prestasi Guru

Reward atau penghargaan dapat berupa:

1) Penghargaan Instrinsik 

Penghargaan instrinsik berupa penghargaan non-finansial, misalnya 

kesempatan untuk berprestasi dan berkembang, kualitas kehidupan kerja,

kesempatan promosi, dan keseimbangan kerja;

2) Penghargaan Ekstrinsik
Penghargaan Ekstrinsik berupa penghargaan finansial (upah dan

keuntungan) dan peghargaan non-finansial berupa pujian dan umpan

balik. 

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai